LATAR BELAKANG Penulisan karya ilmiah ini mengangkat masalah pengoptimalisasian pemanfaatan tanam kemiri, khususnya daerah kabupaten Maros.sebagai mana kita ketahui Kehidupan ekonomi Maros bergantung pada pertanian mengingat hampir separuh luas Maros yang 1.619 kilometer persegi di tahun 2000 merupakan dataran rendah. Kondisi ini cocok untuk tanaman bahan makanan & perkebunan.sehingga tidaklah mengherankan jika tanam Kemiri juga menjadi komoditas unggulan. Dari 26.928 ton produksi kemiri Sulawesi Selatan, Maros menyumbang 21 persen. Hal ini mendorong masyarakat Maros untuk menjadikan tanaman kemiri sebagai sumber penghasilan,mengingat Kemiri dikenal sebagai salah satu tanaman rempah yang
biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia. Selain berfungsi sebagai salah satu bumbu yang kerap dipakai di berbagai jenis masakan Indonesia, kemiri juga memiliki beberapa khasiat tanaman obat seperti penyubur rambut, mengatasi sariawan dan juga sebagai pengobatan diare. Mengingat masalah kesehatan yang sedang dihadapi penduduk Maros adalah diare. Dan Malaria untuk itu pengoptimalisasian tanaman Kemiri menjadi inti pembahasan karya ilmiah ini. Adapun Kandungan kimia yang terdapat dalam kemiri adalah gliserida, asam linoleat, palmitat, stearat, miristat, asam minyak, protein, vitamin B1, dan zat lemak