LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR
PERANCANGAN BANDARA MALI, ALOR NUSA TENGGARA TIMUR
PENELITI: AMRIO RAJAGUKGUK (NIM: 41214010002)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA TAHUN 2017/2018
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini: 1.
Nama
:
AMRIO RAJAGUKGUK
2.
NIM
:
41212010082
3.
Judul Laporan
:
Perancangan Bandara Mali Alor, NTT
Menyatakan bahwa keseluruhan isi dari laporan perancangan arsitektur akhir ini merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan kutipan dari hasil karya orang lain, kecuali telah dicantumkan sumber referensinya.
Jakarta, 14 Juli 2018
AMRIO RAJAGUKGUK
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|2
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
PENGESAHAN Dengan ini dinyatakan bahwa: 1.
Nama
:
AMRIO RAJAGUKGUK
2.
NIM
:
41214010002
3.
Judul Laporan
:
Perancangan Bandara Mali Alor, NTT
Telah menyelesaikan laporan perancangan arsitektur akhir sebagai salah satu persyaratan kelulusan dalam mata kuliah Perancangan Arsitektur Akhir di Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana Jakarta.
Jakarta, 14 Juli 2018
Mengesahkan, Dosen Pembimbing
Christy Vidiyanti, ST., MT
Koordinator Perancangan Arsitektur Akhir
Christy Vidiyanti, ST., MT Kaprodi Teknik Arsitektur
Ir. Joni Hardi, MT
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|3
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
PENGANTAR
Bandara adalah kawasan didaratan dan/perairan dengan batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan mitra antarmoda transportasi yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya yang terdiri atas Bandar udara umum dan Bandar udara khusus. Meski begitu,perlu menjadi perhatian bahwa desain sebuah bandar udara tidak cukup hanya ikonis, tetapi juga harus mampu memenuhi fungsi utamanya yang tidak dapat ditawar yaitu sebagai instrument keselamatan, juga kenyamanan baik kepada para pengguna maupun pekerja di dalamnya. Hal itu disebabkan karena ketika kita berbicara mengenai bandar udara, berarti kita membicarakan perjalann udara (air travel), yatu sebuah perjalanan dengan tingkat stress dan kelelahan tinggi. Sebagai bangunan publik dengan value yang sangat tinggi, bandar udara juga memiliki risiko yang tinggi, sehingga perancang bandar udara sejatinya wajib memenuhi syarat persyaratan teknis yang berkaitan dengan keselamatan. Oleh karena itu sebelum mendesain bandar udara, perancang perlu untuk memahami prinsip dan pertimbangan utama mengenai terminal moda transpotasi ini. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan desain. Green Architecture diketahui sebagai konsep perancangan pembangunan yang sangat cocok bagi Indonesia yang memiliki iklim tropis. Dimana Green Architecture memiliki konsep hemat energi serta berwawasan alami (memanfaatkan natural energy). Oleh karena itu, diharapkan dengan penekanan Green Architecture ini bisa menjadi adaptasi yang baik bagi perancangan rumah sakit serta perancangan – perancangan dimasa mendatang.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|4
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur terpanjatkan kepada kehadirat Tuhan yang maha esa, karena atas berkat nikmat sehat dan kesempatan Nya lah laporan Perancangan Arsitektur Akhir dapat disusun dan telah selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dan tak lupa kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan. Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan arahan serta dorongan atas terselesaikannya laporan Perancangan Arsitektur Akhir, khususnya kepada : 1.
Kedua orang tua saya, Bapak Togi Rajagukguk dan Ibu Mutiara Simaremare yang tak pernah berhenti memanjatkan doa dan usaha untuk kelulusan serta kesuksesan saya.
2.
Abang Indra serta Kakak perempuan saya Friska dan Julie, yang selalu memberikan support serta mambantu biaya perkuliahan saya.
3.
Ibu Christy Vidiyanti ST. MT., selaku koordinator Perancangan Arsitektur Akhir dan sekaligus menjadi pembimbing saya yang telah meluangkan waktunya, pikiran dan tenaga untuk memberikan ilmu dan pengarahan bagi terpenuhinya standar dan kualitas penyusunan laporan perancangan arsitektur akhir.
4.
Bapak Ir. Joni Hardi., MM. MT. selaku Kaprodi Teknik Arsitektur yang telah mengarahkan seluruh peserta PAA serta mengawasi sampai akhir.
5.
Irene Natalia Manalu, yang tidak berhenti mendukung saya mulai dari persiapan hingga akhir dari masa Perancangan Arsitektur Akhir.
6.
Parhan Syam, Noviana dan lainnya yang telah banyak membantu saya selama Perancangan Arsitektur Akhir berlangsung
7.
Seluruh peserta Perancangan Arsitektur Akhir, yang sama-sama menyusun Laporan Perancangan Arsitektur Akhir dan saling bertukar pikir.
Akhir kata, semoga laporan Perancangan Arsitektur Akhir ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca, khususnya segenap mahasiswa Universitas Mercu Buana jurusan arsitektur. baik itu yang telah melaksanakan Perancangan Arsitektur Akhir maupun yang belum melaksanakannya, yakni sebagai gambaran bagi penyusunan laporan Perancangan Arsitektur Akhir. Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|5
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................................................................. i Daftar Gambar ....................................................................................................................... 8 Daftar Bagan ........................................................................................................................ 11 Daftar Tabel ......................................................................................................................... 12 Pengantar ............................................................................................................................... i Ucapan Terima Kasih.............................................................. Error! Bookmark not defined. BAB I
Pendahuluan .......................................................................................................... 14
1.1.
Latar belakang ........................................................................................................................ 14
1.2.
Pernyataan Masalah ............................................................................................................... 15
1.3.
Tujuan ..................................................................................................................................... 15
1.4.
Lingkup Pembahasan dan Batasan Masalah .......................................................................... 16
1.4.1.
Lingkup Pembahasan ..................................................................................................... 16
1.4.2.
Batasan Masalah ............................................................................................................ 16
1.5.
Metode Pembahasan ............................................................................................................. 16
1.6.
Sistematika Penulisan ............................................................................................................. 17
1.7.
Kerangka Berpikir ................................................................................................................... 18
BAB II
STUDI PUSTAKA ................................................................................................... 19
2.1.
Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja ....................................................................... 19
2.2.
Studi Pustaka .......................................................................................................................... 19
2.2.1.
Bandar udara ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2.2.
Bandara Domestik .......................................................................................................... 22
2.2.3.
Tinjauan Tema ................................................................................................................ 33
2.3.
Studi Banding .......................................................................................................................... 44
2.3.1.
Bandar Udara Adi Sumarmo .......................................................................................... 44
2.3.2.
Incheon International Airport ........................................................................................ 55
BAB III data dan analisa ..................................................................................................... 62
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|6
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
3.1.
Data Non Fisik dan Fisik .......................................................................................................... 62
3.1.1.
Analisa Non Fisik ........................................................................................................... 62
3.1.2.
Analisa Fisik .................................................................................................................... 89
3.1.3.
Zoning............................................................................................................................. 98
3.1.4.
Pertimbangan Arsitektur.............................................................................................. 100
BAB IV konsep ................................................................................................................. 104 4.1.
Konsep Dasar ........................................................................................................................ 104
4.2.
Konsep Tapak........................................................................................................................ 105
4.3.
Konsep Masa Bangunan ....................................................................................................... 107
4.4.
Konsep Tampilan Bangunan ................................................................................................. 108
4.5.
Konsep Struktur Bangunan ................................................................................................... 110
4.6.
Konsep Ruang ....................................................................................................................... 110
4.7.
Konsep Ruang Luar ............................................................................................................... 111
4.8.
Konsep Ruang Dalam ............................................................................................................ 111
4.9.
Konsep Utilitas ...................................................................................................................... 111
BAB V hasil rancangan ......................................................... Error! Bookmark not defined. 5.1.
Konsep Rancangan .................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.2.
Penerapan Green Design ........................................................... Error! Bookmark not defined.
5.3.
Block Plan .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
5.4.
Site Plan ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.5.
Denah – denah........................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.6.
Tampak Bangunan ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.7.
Potongan Bangunan .................................................................. Error! Bookmark not defined.
5.8.
Aksonometri Struktur ................................................................ Error! Bookmark not defined.
5.9.
Skematik Mekanikal Elektrikal Plumbing................................... Error! Bookmark not defined.
5.10. Detail – detail Arsitektural ......................................................... Error! Bookmark not defined. 5.11. Denah dan Potongan Denah Ruang Khusus .............................. Error! Bookmark not defined. 5.12. Perspektif Eksterior (Scene Siang dan Malam) .......................... Error! Bookmark not defined. Daftar Pustaka ........................................................................ Error! Bookmark not defined. Lampiran ................................................................................. Error! Bookmark not defined. Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|7
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ( RS USU, sumber : http://www.fotografermedan.net/2015/10/rumah-sakit-umumuniversitas-sumatera.html) ................................................................................................... 44 Gambar 2 (Ruang pasien RS USU, sumber : http: //www.fotografermedan.net/2015/10/rumahsakit-umum-universitas-sumatera.html)................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 3 ( Lantai 1 RS USU, sumber : http: //www.fotografermedan.net/2015/ ............ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 (Lantai 2 RS USU sumber : http: //www.fotografermedan.net/2015/Error! Bookmark not defined. Gambar 5 (Lantai 3 RS USU, sumber : http: //www.fotografermedan.net/2015/10/rumah-sakitumum-universitas-sumatera.html) ........................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 6 (lantai 4 RS USU, sumber : http: //www.fotografermedan.net/2015/Error! Bookmark not defined. Gambar 7 (Lantai 5 RS USU, sumber : http: //www.fotografermedan.net/2015/10/rumah-sakitumum-universitas-sumatera.html) ........................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 8 (Rush Universioty Medical Center, sumber : archdaily.com) ................................ 55 Gambar 9 (Sustainable concept Rush University Medical center, sumber : archdaily.com) .. 56 Gambar 10 (Gubahan masa Rush University Medical Center, ............................................. 57 Gambar 11 (Fasad Rush University Medical Center, sumber : archdaily.com) ..................... 57 Gambar 12 (Denah lantai 1, sumber : archdaily.com) ............. Error! Bookmark not defined. Gambar 13 (Denah Lantai 2, sumber : archdaily.com) ............ Error! Bookmark not defined. Gambar 14 (Denah lantai 3, sumber : archdaily.com) ............. Error! Bookmark not defined. Gambar 15 (Denah patient room, sumber : archdaily.com) ..... Error! Bookmark not defined. Gambar 16 (Potongan bangunan Rush University Medical Center, sumber : archdaily.com) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 17 (Potongan detail Rush University Medical Center, sumber : archdaily.com) Error! Bookmark not defined. Gambar 18 (Detail Terrarium plan, sumber : archdaily.com) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 19 (Detail pemasangan Terrarium, sumber : archdaily.com)Error!
Bookmark
not
defined. Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|8
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 20 (Main entrance Rush University Medical Center, sumber : archdaily.com) ........ 59 Gambar 21 (Side entrance Rush University Medical Center, sumber : archdaily.com) ......... 59 Gambar 22 (Lobby - koridor, sumber : archdaily.com).......................................................... 60 Gambar 23 (Lobby office dokter, sumber : archdaily.com) ................................................... 60 Gambar 24 (Patient room, sumber : archdaily.com) ............................................................. 61 Gambar 25 (Terrarium, sumber : archdaily.com) .................................................................. 61 Gambar 26 (Sudut pandang mata burung Rush University Medical Center, sumber archdaily.com)......................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 27 (Alur sirkulasi pasien, sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012)Error! Bookmark not defined. Gambar 28 (Alur sirkulasi rawat jalan, sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 29 (Alur instalasi gawat darurat, sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 30 (Alur sirkulasi rawat inap, sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 31 (Alur sirkulasi perawatan intensif sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 32 (Alur sirkulasi ruang operasi sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 33 (Alur sirkulasi ruang kebidanan sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 34 (Alur sirkulasi rehabilitasi medic kebidanan sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ......................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 35 (Alur sirkulasi ruang hemodialisa sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 36 (Alur kegiatan ruang farmasi sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 37 (Alur kegiatan ruang radiodiagnostik sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ..................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 38 (Alur kegiatan ruang labolatorium sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|9
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 39 (Alur kegiatan ruang bank darah sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 40 (Alur kegiatan ruang diagnostik terpadu sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) .................................................................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 41 (Alur kegiatan pemulasaraan jenazah sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ..................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 42 (Alur kegiatan ruang sterilisasi sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 43 (Alur kegiatan ruang dapur utama dan gizi klinik sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ......................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 44 (Alur kegiatan pencucian linen sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 45 (Alur kegiatan sanitasi sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012)Error! Bookmark not defined. Gambar 46 (Alur kegiatan ruang bengkel elektrikal dan mekanikal sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) ..................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 47 (lokasi tapak, sumber : googlemaps.com) ......................................................... 89 Gambar 48 (Ilustrasi Struktur DNA, Sumber : googleimage.com)Error! Bookmark not defined. Gambar 49 (Seoul Hospital, Sumber : googleimage.com) ....... Error! Bookmark not defined.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 10
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 (Kerangka Berpikir) ................................................................................................ 18 Bagan 2 (Kegiatan makro, sumber : pedoman teknis rumah sakit kelas B (2012) .......... Error! Bookmark not defined. Bagan 3 (Organisasi Ruang Rumah Sakit).............................. Error! Bookmark not defined. Bagan 4 (Konsep dasar, sumber : dokumen pribadi) .............. Error! Bookmark not defined. Bagan 5 (Hubungan Green Architecture dan Healing Environment)Error!
Bookmark
not
defined.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 11
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
DAFTAR TABEL
Tabel 1 (Kebutuhan ruang Rumah Sakit) ................................ Error! Bookmark not defined. Tabel 2 (Rekapitulasi Program Zona Rumah Sakit) ................ Error! Bookmark not defined. Tabel 3 (Bentuk - bentuk dasar gubahan massa) ............................................................... 101
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 12
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Fotocopy Kartu Asistensi Lampiran 2. Fotocopy Ceklist Produk PAA Lampiran 3. Analisa Kebutuhan Ruang Lampiran 4. Analisa Hubungan Ruang Lampiran 5. Analisa Bubble Diagram Lampiran 6. Box Diagram Lampiran 7. Gagasan dan Konsep Perancangan Keseluruhan Lampiran 8. Penerapan Green Design Pada Rancangan Lampiran 9. Blockplan Lampiran 10. Siteplan Lampiran 11. Denah Lantai Bassement Lampiran 12. Denah Lantai 1 Lampiran 13. Denah Lantai 2 Lampiran 14. Denah Lantai 3 Lampiran 15. Denah Lantai 4 Lampiran 16. Denah Lantai 5 Lampiran 17. Denah Lantai 6 Lampiran 18. Denah Atap Lampiran 19. Tampak 1 Lampiran 20. Tampak 2 Lampiran 21. Potongan A-A Lampiran 22. Potongan B-B Lampiran 23. Potongan C-C Lampiran 24. Potongan D-D
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 13
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar belakang Pintu gerbang kegiatan perekonomian disuatu daerah bisa dilihat dari system moda tranportasi, Dalam beberapa dekade terakhir pembangunan Bandar udara telah menjadi perhatian negara-negara di dunia. Bandar udara berfungsi sebagai pintu gerbang sekaligus simbol suatu kota, daerah dan negara membuat pemerintah kian berlombalomba membangun bandar udara dengan desain dan teknologi paling mutakhir. Desain bandar udara diharapkan mampu membuat para pendatang terutama wisatawan berdecak kagum. Tak jarang desain Bandar udara menjadi tolak ukur kemakmuran suatu daerah. Meski begitu,perlu menjadi perhatian bahwa desain sebuah bandar udara tidak cukup hanya ikonis, tetapi juga harus mampu memenuhi fungsi utamanya yang tidak dapat ditawar yaitu sebagai instrument keselamatan, juga kenyamanan baik kepada para pengguna maupun pekerja di dalamnya. Hal itu disebabkan karena ketika kita berbicara mengenai bandar udara, berarti kita membicarakan perjalanan udara (air travel), yaitu sebuah perjalanan dengan tingkat stress dan kelelahan tinggi. Sebagai bangunan publik dengan value yang sangat tinggi, bandar udara juga memiliki risiko yang tinggi, sehingga perancang bandar udara sejatinya wajib memenuhi syarat persyaratan teknis yang berkaitan dengan keselamatan. Oleh karena itu sebelum mendesain bandar udara, perancang perlu untuk memahami prinsip dan pertimbangan utama mengenai terminal moda transpotasi ini. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan desain. Mengacu pada Bandar udara mali lokasi bandar udara terletak di Kecamatan Kabola yang berjarak sekitar 7 km dari pusat kota Kalabahi yang merupakan ibukota Kabupaten Alor. Untuk menuju pusat kota, pendatang dapat menggunakan transportasi umum berupa angkutan umum yang dapat ditemukan di jalan utama tak jauh dari bandar udara sebelum melajutkan perjalanan menuju kawasan wisata.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 14
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Penentuan lokasi yang tepat sangat dibutuhkan dalam memperoleh strategi desain yang menunjang aksesibilitas dan mampu memberi kesan yang baik bagi para calon penumpang/penggunjung (bandara). Perencanaan Bandar Udara di Alor dalam konsep neo-vernakuler dirasa sangat tepat dilakukan, agar dapat terwujud suatu objek yang representative dan mampu menunjang pelayanan transportasi udara dan mobilitas pembangunan di Alor, Nusa Tenggara Timur.
1.2.
Pernyataan Masalah Adapun pernyataan masalah dari laporan Perancangan Arsitektur Akhir ini, yaitu : 1. Bagaimana Merancang bandara dengan mempertahankan bandara yang fungsional, memberikan kemudahan serta nyaman. 2. Bagaimana cara mengaplikasikan tema perancangan dengan kombinasi konsep perpaduan neo-vernakuler pada proyek perencanaan Bandara Alor. 3. Bagaimana cara merancang bandara yang mampu mengakomodir seluruh kegiatan pelayanan penumpang/pengunjung dan dapat menyatukan dengan desain yang sesuai dengan kebutuhan serta mempertimbangkan rancangan struktur yang tidak menggangu aktifitas serta sirkulasi.
1.3.
Tujuan 1. Mempertahankan bandara yang fungsional, memberikan kemudahan serta nyaman bagi pengguna. 2. Mewujudkan suatu bentuk rancangan bandara yang bisa mengkomunikasikan budaya serta tradisi masyarakat alor. 3. Menjadi referensi pengembangan perencanaan bandara alor untuk selanjutnya, dengan tema dan konsep yang menunjukkan citra masyarakat NTT.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 15
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
1.4.
Lingkup Pembahasan dan Batasan Masalah 1.4.1. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan perencanaan dan perancangan bandara alor nusa tenggara timur meliputi : 1.
Pembahasan dilakukan dalam koridor ilmu arsitektur dan didukung dengan UU Penerbangan pasal 1, salah satu diantaranya pembahasan tentang Bandar udara pengumpan (spoke) yang merupakan Bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas.
2.
Pembahasan dilakukan dengan menggunakan sumber data – data lainnya, diasumsikan dan dipertanggung jawabkan.
1.4.2. Batasan Masalah Batasan masalah perencanaan dan perancangan bandara Alor ini meliputi : 1.
Pembahasan ditekankan pada permasalahan arsitektural budaya pada kabupaten Alor.
2.
1.5.
Menerapkan konsep Green Architecture.
Metode Pembahasan Metode pembahasa menggunakan metode deskriptif, sehingga hasil perencanaan dan perancangan dipaparkan secara deskriptif. Adapun pengumpulan data menggunakan : 1.
Studi literatur Studi literatur berupa sumber – sumber dari buku, website ataupun referensi lainnya yang bersifat tertulis.
2.
Studi lapangan Studi lapangan berupa survey langsung ke lapangan dan dilakukan dokumentasi untuk kemudian diarsipkan menjadi acuan dalam perancangan.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 16
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
1.6.
Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, permasalahan dan tujuan perancangan, serta sistematika pembahasan yang digunakan untuk menyusun laporan perencanaan dan perancangan. BAB II : Studi pustaka Bab ini menjelaskan tentang bagaimana pemahaman terhadap kerangka acuan kerja yang kemudian dilanjutkan dengan studi banding berupa bedah karya dan studi literatur serupa. BAB III : Data dan Analisa Bab ini menjelaskan tentang data – data fisik dan non fisik yang diikuti dengan analisa fisik dan non fisik, hingga akhirnya terbentuk zoning. BAB IV : Konsep Bab ini menjelaskan tentang konsep – konsep perancangan. Mulai dari konsep yang telah ditentukan hingga konsep yang menjadi pilihan dalam sebuah perancangan. BAB V : Hasil Rancangan Bab ini menjelaskan tentang hasil keseluruhan daripada poses pengumpulan data, analisa hingga akhinya menimbulkan konsep rancangan yang kemudian pada bab ini dituangkan berupa hasil rancangan. Dimana terdiri dari site plan, blok plan, denah – denah, tampak, potongan, detail, sequene, vista dan lainnya. Daftar Pustaka Lampiran ini menjelaskan tentang penulisan sumber pustaka yang didapatkan.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 17
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
1.7.
Kerangka Berpikir Perancangan Bandara Alor Nusa Tenggara Timur Pemahaman
Tujuan
Cara mengaplikasikan rancangan
Untuk menciptakan bandara yang
bandara untuk mengkomunikasikan
fungsional dan nyaman serta
expose keindahan alam, citra
mewujudkan suatu bentuk
masyarakat dan kebudayaan
rancangan yang bisa
setempat untuk disatukan dengan
mengkomunikasikan budaya&tradisi
konsep perencanaan bandara
masyarakat alor melalui desain
Tema
Data & Landasan Teori
Integrasi Architecture neo-vernakuler dan Green Architecture Concept
Studi Pustaka/Literatur Survey Studi Banding
Analisa Non Fisik
Analisa Fisik
Aktifitas, kebutuhan ruang, hubungan ruang, sirkulasi, program ruang
Organisasi Ruang
Lingkungan tapak, pencapaian, orientasi, view, penzoningan Studi Pustaka
Pertimbangan Arsitektur Bentuk masa, struktur bangunan, utilitas, tata ruang
Zoning
Konsep
FEED BACK
Gubahan Masa
Gambar Desain Bagan 1 (Kerangka Berpikir)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 18
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1.
Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) Berdasarkan pemaparan yang terdapat pada kerangka acuan kerja (KAK) yang telah diberikan dalam perencanaan dan perancangan bandara nusantara alor, latar belakang pentingnya bandara alor yaitu untuk memenuhi kenyamanan dan keselamatan baik kepada pengguna ataupun pekerja didalamnya. Menanggapi pemaparan diatas, permasalahan utama daripada perancangan Bandar udara ini yaitu mewujudkan rancangan bandara yang tepat guna dimana bangunan dirancang sesuai dengan peraturan tata bangunan yang dikeluarkan Pemprov NTT. Baik itu secara fungsi dan arsitektural. sehingga dibutuhkan perhatian khusus agar dapat di akomodasi secara menyeluruh. Pertimbangan utama dari segi arsitektural yaitu tentang neo vernakuler Konsep neovernakuler mengacu pada kebiasaan masyarakat alor serta kebudayaan alor yang akan diangkat dalam bentuk desain interior serta kulit luar ataupun exterior dari bandara yang akan dirancang.
2.2.
Studi Pustaka 2.2.1. Bandar udara 2.2.1.1.
Pengertian Bandar udara Bandar udara adalah kawasan didaratan dan/perairan dengan batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan mitra antarmoda transportasi yang dilengkapi dengan fasilitas keselamtan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya yang terdiri atas Bandar udara umum dan Bandar udara khusus yang selanjutnya Bandar udara umum disebut Bandar udara (kemenhub-KM 11,2010).
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 19
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Terminal penumpang harus mampu menampung kegiatan operasional, administrasi dan komersial serta memenuhi persyaratan keamanan, dan keselamatan operasi penerbangan, disamping persyaratan lain yang berkaitan dengan masalah bangunan. 2.2.1.2.
Tugas Bandar udara Tugas bandara adalah
memberikan pelayanan keamanan bagi
penumpang sesuai kebutuhan penumpang. 2.2.1.3.
Fungsi Bandar udara 1.
Kegiatan pelayanan jasa kebandarudaraan yang dilaksanakan oleh badan usaha Bandar udara atau unit penyelenggara Bandar udara.
2.
Kegiatan pelayanan jasa terkait Bandar udara yang dilaksanakan oleh badan usaha Bandar udara serta badan hukum Indonesia atau perorangan.
3.
Keimigrasian yang dilakukan oleh instansi yang membidangi urusan keimigrasian.
4.
Kekarantinaan yang dilakukan oleh instansi yang membidangi urusan kekarantinaan.
5.
Pembinaan kegiatan penerbangan yang dilaksanakan oleh otoritas Bandar udara.
6.
Kepabeanan yang dilaksanakan oleh instansi yang membidangi urusan kepabeanan.
2.2.1.4.
Sistem terminal penumpang Bandar udara system terminal penumpang merupakan penghubung utama antara jalan masuk darat dengan pesawat. Tujuan sistem ini adalah untuk memberikan daerah pertemuan antara penumpang dan cara jalan masuk bandar udara, guna memproses penumpang yang memulai ataupun mengakhiri suatu perjalanan udara dan untuk mengangkut bagasi dan penumpang ke pesawat ataupun sebaliknya.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 20
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Menurut Robert horronjeff dan francis X. mckelvey dalam bukunya perencanaan dan perancangan bandara udara jilid kedua, ada tiga bagian utama dari sistem terminal penumpang, yaitu: 1. Jalan masuk (access Interface) Daerah pertemuan dengan jalan masuk dimana penumpang berpindah dari cara perjalanan pada jalan masuk ke bagian pemrosesan penumpang. 2. Sistem pemrosesan Merupakan bagian dimana penumpang diproses dalam persiapan untuk memulai atau mengakhiri suatu perjalanan udara. Kegiatan-kegiatan utama dalam bagian ini adalah penjualan
tiket,
lapor
Masuk
bagasi,
pengambilan
bagasi,
pemesanan tempat duduk, pelayanan pengawasan federal dan keamanan. 3. Pertemuan dengan pesawat (flight intervace), bagian dimana penumpang berpindah dari bagian pemrosesan ke pesawat, kegiatan kegiatan yang terjadi dalam bagian ini meliputi pemindahan muatan dari pesawat serta naik turunnya penumpang, dan barang ke dan dari pesawat. 2.2.1.5.
Klasifikasi Bandar udara Penggunaan Bandar udara domestic berdasarkan keputusan menteri perhubungan nomor: KM 11 tahun 2010 yaitu: 1.
Bandar udara internasional Bandar udara internasional utama, merupakan Bandar udara yang ditetapkan melalui perjanjian bilateral dan atau multilateral. Sebagai Bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negri serta penerbangan luar negri. Bandar udara domestik, merupakan bandara yang ditetapkan untuk melayani rute penerbangan dalam negri.
2.
Bandar udara yang terbuka, Sebagai bandar udara yang tebuka untuk melayani penerbangan langsung jarak jauh, penerbangan
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 21
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
jarak menengah dan jarak dekat dengan rute penerbangan, kapasitas, frekuensi dan hak angkut penerbangan yang ditetapkan melalui perjanjian bilateral dengan negara mitra. 2.2.2. Bandara Domestik 2.2.2.1.
Pengertian Bandara Domestik Bandar udara domestic merupakan sebuah bandar udara yang hanya menangani penerbangan domestik atau penerbangan di negara yang sama. Bandara domestik tidak memiliki fasilitas bea cukai dan imigrasi dan tidak mampu menangani penerbangan menuju atau dari bandara luar negeri. Bandara tersebut umumnya memiliki landasan pendek yang hanya dapat menangani pesawat jarak pendek/menengah dan lalu lintas regional. Di beberapa negara, bandar udara sejenis itu tidak memiliki pemeriksaan keamanan / detektor logam, tetapi pemeriksaan seperti itu telah diadakan beberapa tahun belakangan ini.
2.2.2.2.
Sistem terminal penumpang bandar udara Sistem terminal penumpang merupakan penghubung utama antara jalan masuk darat dengan pesawat. Tujuan sistem ini adalah untuk memberikan daerah pertemuan antara penumpang dan cara jalan masuk bandar udara, guna memproses penumpang yang memulai ataupun mengakhiri suatu perjalanan udara dan untuk mengangkut bagasi dan penumpang ke pesawat ataupun sebaliknya. Menurut Robert Horronjeff dan Francis X. Mckelvey dalam bukunya perencanaan dan perancangan bandara udara jilid kedua, ada tiga bagian utama dari sistem terminal penumpang, yaitu : 1. Jalan masuk (acces interfaces) daerah pertemuan dengan jalan masuk dimana penumpang berpindah dari cara perjalanan pada jalan masuk kebagian proses penumpang.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 22
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2. Sistem pemrosesan Merupakan bagian dimana penumpang diproses dalam persiapan untuk memulai atau mengakhiri suatu perjalanan udara. Kegiatan-kegiatan utama dalam bagian ini adalah penjualan
tiket,
lapor
Masuk
bagasi,
pengambilan
bagasi,
pemesanan tempat duduk, pelayanan pengawasan federal dan keamanan. 3. Pertemuan dengan pesawat (flight intervace) bagian dimana penumpang berpindah dari bagian pemrosesan kepesawat, kegiatan-kegiatan
yang
terjadi
dalam
bagian
ini
meliputi
perpindahan muatan ked an dari pesawat serta naik turunnya penumpang dan barang ked an dari pesawat. Sistem pengoperasian terminal untuk lalu lintas internasional dipisahkan dari arus lalu lintas dalam negeri, karena perlu penanganan khusus. Berdasarkan pengoperasian maskapai penerbangan ada tiga macam konsep terminal penumpang, yaitu : 1. Konsep terpusat (centraliced concept) Pada sistem ini semua aktifitas pelayanan dan pengelolaan penumpang serta barang diproses dalam satu bangunan hanya penangananya
dilakukan
oleh
masing-masing
maskapai
penerbangan yang ada. Keuntungan: -
Pengaturan sederhana
-
Jarak tempuh perpindahan penumpang menjasi relatif dekat, penjagaan keamanan relatif mudah, biaya murah.
Kerugian: -
Identitas dari masing-masing maskapai tidak jelas
2. Konsep konsolidasi (consolidated concept) Pada system ini pemrosesan penumpang dan barang berada dalam satu bangunan yang ditangani oleh satu badan pengelola . Keuntungan: Amrio Rajagukguk 41214010002
Pengaturan sederhana sehingga biaya relative lebih murah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 23
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
-
Adanya penghematan ruang karena menghilangkan ruang yang fungsinya sama
-
Jarak tempuh perpindahan penumpang relative dekat
-
Penjagaan keamanan relatif mudah
Kerugian -
Identitas dari masing-masing maskapai tidak mempunyai identitas karena seluruh maskapai berbaur dalam suatu area
-
Kurang
maksimalnya
fleksibilitas
dan
kemampuan
perluasan aktifitas terminal karena adanya zona kaku dan zona yang disatukan. 3. Konsep desentralisasi (decentralized concept) Pada konsep ini pemrosesan penumpang dan barang ditangani oleh masing-masing maskapai penerbangan yang menempati bagian bangunan (unit) yang terpisah serta memiliki fasilitas tersendiri dalam mengurus penumpang, barang, bagasi, air cargo, serta pengunjung. Keuntungan: -
Pengaturan dan pengawasan lebih mudah karena dilakukan oleh masing-masing maskapai.
-
Identitas dari masing-masing maskapai dapat terlihat dengan sangat jelas.
-
Kurang maksimalnya zona dan relatif kaku dari antara hubungan ruang yang akan digabung.
Kerugian: -
Biaya relative mahal karena sistem ini membutuhkan banyak personil dan peralatan
-
Jarak yang ditempuh penumpang pada saat transfer pesawat menjadi semakin jauh.
-
Adanya
kecenderungan
membingungkan
nagi
para
penumpang karena pada saat mencari maskapai tertentu yang disebabkan letak masing masing maskapai terpencar. Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 24
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
-
Pemborosan ruang-ruang publik dan concessioner akibat kebutuhan terhadap fungsi yang sama.
2.2.2.3.
Konsep Desain Terminal Penumpang Bandar Udara 1. Konsep distribusi horizontal -
Konsep terminal linear Pada konsep ini terminal terdiri dari sebuah ruang tunggu bersama dan daerah pelayanan tiket dengan pintu ke luar menuju apron parkir pesawat. Konsep ini menawarkan kemudahan jalan masuk dan jarak berjalan kaki yang relatif pendek apabila penumpang diangkut ke suatu tempat di dekat pintu (gate) keberangkatan oleh sistem sirkulasi kendaraan, terdapat beberapa keuntungan diantaranya kemudahan jalan masuk dan jarak berjalan relative pendek serta pengembangan yang
mudah
dengan
fleksibilitas
tinggi,
kerugiannya
merupakan penggunaan ruang tunggu Bersama kurang efisien dan
membingungkan
penumpang
pada
saat
informasi
kedatangan atau keberangkatan.
Gambar 5 : Kiri : Single level terminal, kanan : two level terminal (passenger boarding bridges)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 25
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 6 : Kiri : two level terminal (linear airside concourse), kanan : curvilinear two-level terminal Sumber : Joseph de Chiara
-
Konsep terminal dengan dermaga jari (finger fiers) Suatu konsep yang memarkir pesawat berjajar pada kedua sisi dermaga, selasar untuk penumpang digabungkan ke terminal utama, pemrosesan tiket, penumpang, bongkar muat bagasi diatur di pusat terminal utama dengan keuntungan untuk dikembangkan sesuai kebutuhan serta relatif lebih ekonomis ditinjau dari modal dan biaya operasional, kekurangannya jarak bejalan kaki yang jauh dari pelataran pesawat serta Kurangnya hubungan langsung antara peralatan depan dengan posisi pintu ke pesawat.
Gambar 7 : (kiri) : single central pier, (kanan) : dual pier Sumber : Time Saver Standard for Building Types, Joseph de Chiara
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 26
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 8 : (kiri) : split pier, (kanan) : pier satelite Sumber : Time Saver Standard for Building Types, Joseph de Chiara
-
Konsep terminal dengan dermaga jarak jauh (remote piers). Dalam konsep ini, kompleks terminal mencakup bangunan terminal utama dengan dilengkapi akses menuju dermaga jarak jauh yang melewati koridor bawah apron pesawat. Kompleks terminal bisa mencakup satu atau lebih dermaga. Dermaga yang banyak (multiple) biasanya di desain sejajar dengan yang lain untuk memudahkan geometris dan pengoperasian pada sisi udara. Konsep ini mempunyai kapasitasyang sangat tinggi untuk pintu masuk pesawat dalam jumlah besar dalam pengoperasian
yang
sangat
efisien
pada
sisi
udara
pemrosesan penumpang dan pelayanan terasa diterminal utama dan di dermaga jarak jauh. Proses transfer antara satu maskapai dengan maskapai lainnya dan antara satu terminal ke terminal lainnya tergolong susah membagi penumpang.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 27
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 9 : konsep terminal dengan dermaga jarak jauh (remote piers) Sumber : Time Saver Standard for Building Types, Joseph de Chiara
-
Konsep terminal satelit (remote satellite) Konsep satelit terdiri dari sebuah gedung yang dikelilingi oleh pesawat yang terpisah dari terminal dan biasanya dicapai melalui penghubung (connector) yang terletak pada permukaan tanah, di bawah tanah atau di atas tanah yang terpisah dari terminal dan biasanya di parkir dalam posisi melingkar atau sejajar mengelilingi satelit. Keuntungan mampu menyesuaikan terhadap ruang tunggu Bersama keberangkatan dan fungsi lapor masuk serta kemudahan manufer pesawat disekitar struktur satelit, kerugiannya adalah biaya konstruksi yang relatif tinggi kesulitan untuk memperluas struktur satelit serta jarak berjalan kaki bagi penumpang yang terlalu jauh untuk menjangkau antara ruang tunggu dengan terminal penumpang.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 28
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 10 : konsep terminal satelit (remote satelite) Sumber : Time Saver Standard for Building Types, Joseph de Chiara
-
Konsep terminal transporter (mobil/kendaraan) Pada konsep ini pesawat dan fungsi-fungsi pelayanan pesawat letaknya terpisah dari terminal. Untuk mengangkut penumpang yang akan naik ke pesawat atau yang baru turun dari pesawat dari dan ke terminal, disediakan kendaraan. Sedangkan pemrosesan tiket, penumpang, dan barang dipusatkan di terminal
utama,
keuntungannya
adalah
Memungkinkan
pesawat melakukan manuver tanpa bantun di dalam dan di luar posisi parkir dan berkurangnnya jarak berjalan kaki bagi penumpang
sedangkan
kekurangannya
adalah
jarak
perpindahan penumpang dan barang relatif jauh. Biaya relatif mahal
karena
memerlukan
kendaraan
khusus
yang
mengangkut penumpang dari terminal ke pesawat atau sebaliknya.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 29
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 11 : konsep terminal transporter dengan bus Sumber : Time Saver Standard for Building Types, Joseph de Chiara
Gambar 12 : konsep terminal transporter dengan mobile lounge Sumber : Time Saver Standard for Building Types, Joseph de Chiara
Dalam konsep ini terminal sebuah maskapai penerbangan atau beberapa maskapai penerbangan mengakomodasi kebutuhan terminal secara individual atau berdiri sendiri, bangunan terminal ini terhubung Bersama akses jalan. Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 30
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2. Konsep distribusi vertikal -
Konsep satu level Pada konsep ini semua aktifitas pelayanan penumpang, bagasi, dan barang serta bongkar muat berada pada satu level Keuntungan
Desain
konstruksi
serta
layout
bangunan
sederhana karena semua pemrosesan penumpang dan bagasi dilakukan pada satu lantai yang ketinggiannya sama dengan ketinggian apron Efisiensi bagi maskapai penerbangan tidak padat Kerugian Terjadi benturan sirkulasi antara penumpang dengan layanan operasional.
Gambar 14 : konsep satu level Sumber : The Modern Airport Terminal, Brian Edwards
-
Konsep satu setengah level Pada sistem ini curb sistem ke terminal berada di lantai satu publik hall, chek-in, dan pemrosesan barang, tetapi untuk ruang penumpang berada pada lantai dua, Keuntungan Lebih efektif dalam penanganan arus kedatangan dan keberangkatan Pemisahan arus kedatangan dan keberangkatan dapat dilakukan secara horizontal Fasilitas komersial dan kegiatan administrasi dapat dilakukan di tingkat ke dua Kerugian Masih memungkinkan terjadi tabrakan arus sirkulasi kedatangan dan keberangkatan.
Gambar 15 : konsep satu setengah level Sumber : The Modern Airport Terminal, Brian Edwards
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 31
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
-
Konsep dua level Pada konsep ini sistem operasional digabungkan secara terpusat, Kemudian pemisahan dilakukan secara vertikal. Lantai satu digunakan untuk penumpang kedatangan, barang dan bagasi, sedangkan lantai dua untuk pengoperasian penumpang keberangkatan, administrasi serta pengunjung, Keuntungan Ketinggian pintu pesawat menjadi acuan desain level atas sehingga pintu pesawat langsung bisa didekatkan ke level atas terminal, Penggunaan sistem ini dapat menghindari terjadinya crossing sirkulasi, Kerugian Biaya konstruksi mahal dan meningkatnya biaya operasional.
Gambar 16 : konsep dua level Sumber : The Modern Airport Terminal, Brian Edwards
-
Konsep multi level Pada konsep ini sistem operasional digabungkan secara terpisat. Kemudian pemisahan dilakukan secara vertikal, lantai satu digunakan untuk penumpang kedatangan, barang, dan bagasi, kemudian lantai dua untuk pengoperasian penumpang keberangkatan seta pengunjung, sedangkan lantai atasnya untuk
administrasi,
dan
area
komersial,
Keuntungan
Penggunaan sistem ini dapat menghindari terjadinya crossing sirkulasi.
Gambar 17 : konsep multi level Sumber : The Modern Airport Terminal, Brian Edwards
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 32
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.2.3. Tinjauan Tema 2.2.3.1.
Green Architecture Green architecture atau Arsitektur hijau adalah pendekatan perencanaan arsitektur yang berusaha meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Suwardani (2012). Berdasarkan Peraturan Menteri No. 2 Tahun 2015, bangunan hijau yaitu bangunan yang memenuhi persyaratan bangunan gedung dan memilkiki kinerja yang terukur secara signifikan dalam penghematan energi, air, dan sumber daya lainnya. Bangunan gedung hijau harus memenuhi persyaratan sebagai bangunan hijau. Mulai dari tahap pemrograman, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan dan pembongkaran. Prawibawa (2016) menjelaskan bahwa penerapan arsitektur hijau mencakup beberapa aspek, yaitu : 1. Ramah lingkungan Ramah
lingkungan
berarti
hemat
energi,
yakni
banyak
memanfaatkan sistem alami. 2. Berkelanjutan Tidak membahayakan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan mereka. 3. Sehat Mempertimbangkan kesehatan lingkungan, kehidupan sekitar serta efek positif untuk kehidupan. 4. Iklim Mempertimbangkan rancangan yang sesuai dengan iklim di lingkungan. Berdasarkan pemaparan diatas, arsitektur hijau atau green architecture adalah sebuah konsep dengan banyak efek positif. Baik itu Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 33
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
bagi manusia maupun bagi lingkungan. Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis sanggat cocok untuk mengadopsi konsep ini dan kemudian diterapkan kedalam bangunan. 2.2.3.2.
Prinsip Arsitektur Hijau (Green Architecture)
Menurut Brenda dan Robert Vale dalam buku “Green Architecture: Design for A Sustainable Future”, ada 6 prinsip dasar dalam perencanaan Green Architecture: a) Conserving Energy (Hemat Energi) Sebuah bangunan seharusnya didesain/ dibangun dengan pertimbangan operasi bangunan yang meminimalisir penggunaan bahan bakar dari fosil). Cara mendesain bangunan agar hemat energi, antara lain:
Bangunan dibuat memanjang dan tipis untuk memaksimalkan pencahayaan dan menghemat energi listrik.
Memanfaatkan energi matahari yang terpancar dalam bentuk energi thermal sebagai sumber listrik dengan menggunakan alat Photovoltaic yang diletakkan di atas atap. Sedangkan atap dibuat miring dari atas ke bawah menuju dinding timur-barat atau sejalur dengan arah peredaran matahari untuk mendapatkan sinar matahari yang maksimal.
Memasang lampu listrik hanya pada bagian yang intensitasnya rendah. Selain itu juga menggunakan alat kontrol pengurangan intensitas lampu otomatis sehingga lampu hanya memancarkan cahaya sebanyak yang dibutuhkan sampai tingkat terang tertentu.
Menggunakan Sunscreen pada jendela yang secara otomatis dapat mengatur intensitas cahaya dan energi panas yang berlebihan masuk ke dalam ruangan.
Mengecat interior bangunan dengan warna cerah tapi tidak menyilaukan, yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas cahaya.
Bangunan tidak menggunkan pemanas buatan, semua pemanas dihasilkan oleh penghuni dan cahaya matahari yang masuk melalui lubang ventilasi.
Meminimalkan penggunaan energi untuk alat pendingin (AC) dan lift.
b) Working With Climate ( Memanfaatkan Kondisi Iklim) Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 34
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Bangunan seharusnya didesain untuk bekerja dengan baik dengan iklim dan sumber daya energi alam. Cara diantaranya sebagai berikut:
Orientasi bangunan terhadap sinar matahari.
Menggunakan sistem air pump dan cross ventilation untuk mendistribusikan udara yang bersih dan sejuk ke dalam ruangan.
Menggunakan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim. Misalnya dengan membuat kolam air di sekitar bangunan.
Menggunakan jendela dan atap yang sebagian bisa dibuka dan ditutup untuk mendapatkan cahaya dan penghawaan yang sesuai kebutuhan.
c) Minimizing New Resource (Meminimalkan Sumber Daya Baru) Bangunan seharusnya didesain untuk meminimalisir penggunaan sumber daya dan pada akhir penggunaannya bisa digunakan untuk hal arsitektur lainnya.
d) Respect For Users (Memperhatikan Pengguna) Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.
e) Respect For Sites (Menanggapi Keadaan Tapak) Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah Bangunan didesain dengan sesedikit mungkin merusak alam. Cara diantaranya adalah:
Mempertahankan kondisi tapak dengan membuat desain yang mengikuti bentuk tapak yang ada.
Luas permukaan dasar bangunan yang kecil, yaitu pertimbangan mendesain bangunan secara vertikal.
Menggunakan material lokal dan material yang tidak merusak lingkungan.
f)
Holistic
Semua prinsip diatas harus secara menyeluruh dijadikan sebagai pendekatan dalam membangun sebuah lingkungan.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 35
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.2.3.3.
Sifat-sifat Bangunan Berkonsep Grenn Arsitektur
1) Sustainable (Berkelanjutan) Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan – perubuhan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar. 2) Earthfriendly (Ramah lingkungan) Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green architecture apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi. Oleh karena itu bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek – aspek pendukung lainnya. 3) High Performance Building Bangunan berkonsep green architecture mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat–sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance building” dengan fungsi untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology performance). Contohnya :
Penggunaan panel surya (Solar cell) untuk memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik rumahan.
Penggunaan material–material yang dapat di daur ulang, penggunaan konstruksi– konstruksi maupun bentuk fisik dan fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung konsep green architecture.
2.2.3.4.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
tentang Bangunan Gedung Hijau. Bangunan Gedung Hijau adalah bangunan gedung yang memenuhi persyaratan bangunan gedung dan memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam penghematan energy, air, dan sumber daya lainnya melalui penerapan prinsip bangunan gedung hijau sesuai dengan fungsi dan klasifikasi dalam setiap tahapan penyelenggaraan.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 36
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Adapun persyaratan bangunan hijau terdiri dari perencanaan teknis, pengelolaan tapak, efesiensi penggunaan energi, efesiensi penggunaan air, kualitas udara dalam ruang, material ramah lingkungan, pengelolaan sampah dan pengelolaan air limbah. Perencanaan Teknis
Pengelolaan tapak efisiensi penggunaan energi efisiensi penggunaan air Kualitas udara dalam ruang Penggunaan material ramah lingkungan pengelolaan sampah pengelolaan air limbah
Pengelolaan Tapak
Orientasi bangunan gedung Pengolahan tapak termasuk aksesibilitas/sirkulasi pengelolaan lahan terkontaminasi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(B3) ruang terbuka hijau (RTH) privat penyediaan jalur pedestrian pengelolaan tapak besmen penyediaan lahan parkir System pencahayaan ruang luar Pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah, airdan/atau prasarana/sarana umum
Efisiensi
Selubung bangunan
Penggunaan Energi
System ventilasi System pengondisian udara System pencahayaan sistem transportasi dalam gedung System kelistrikan
Efisiensi
sumber air
Penggunaan Air
Pemakaian air Penggunaan peralatan saniter hemat air (water fixtures)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 37
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Kualitas Udara Dalam
Pelarangan merokok
Ruang
Pengendalian karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO)
Pengendalian penggunaan bahan pembeku (refrigerant)
Material Ramah
Pengendalian penggunaan material berbahaya
Lingkungan
Penggunaan material bersertifikat ramah lingkungan (eco labelling) Penerapan prinsip 3R(reduce, reuse, recycle)
Pengelolaanb Sampah
Penerapan system penanganan sampah Penerapan system pencatatan timbulan sampah Pengelolaan Air Limbah
penyediaan fasilitas pengelolaan limbah padat danlimbah cair sebelum dibuang kesaluran pembuangan kota Daur ulang air yang berasal dari limbah cair(greywater)
(Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 02, 2015)
2.2.3.5.
Kesimpulan Grenn Arsitektur secara sederhana Secara sederhana konsep green architecture bisa
diterapkan dalam rancangan rumah sederhana sekalipun, hanya apakah ada goodwill atau tidak untuk penerapannya. Konsepkonsep sederhana seperti rumah hemat listrik, hemat air, dan sebagainya dapat mulai diterapkan untuk mengantisipasi berkurangnya sumber listrik dan air di kehidupan seharihari. Green architecture saat ini lebih menjadi suatu kebutuhan daripada sekedar sebuah pola labelisasi style atau gaya saja, menjadi suatu keharusan ketika buruknya kualitas lingkungan hidup terus dededungkan saat ini. Kadang disayangkan ketika green architecture yang seharusnya merupakan sebuah prinsip sebagai perwujudan moral seorang arsitek telah terperangkap pada pola labelisasi style.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 38
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.2.3.6.
Arsitektur Neo-Vernakuler Vernacular artinya adalah bahasa setempat, dalam arsitektur istilah ini untuk menyebut bentuk-bentuk yang menerapkan unsur-unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat , diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, struktur, detail-detail bagian, ornamen dll). Dengan batasan tersebut maka arsitektur tradisional adalah baik dalam bentuk permukiman maupun unit-unit bangunan didalamnya dapat di kategorikan dalam vernacular murni, terbentuk oleh tradisi uruntemurun, tanpa pengaruh dari luar. Dalam perkembangan arsitektur modern, ada suatau bentuk yang mengacu pada “bahasa setempat” dengan mengambil elemen-elemen arsitektur yang ada kedalam bentk modern yang disebut “Neo-Vernacular”. Dalam arsitektur “Neo-Vernacular” kadang-kadang tidak hanya elemen-elemen fisik yang ditetapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen non-fisik: budaya, pola piker, kepercayaan pandangan terhadap ruang, tata letak mengacu pada makro kosmos, religi, atau kepercayaan yang
mengikat
dan
lain-lain
menjadi
konsep
dan
kriteria
perancangannya. Arsitektur Neo-Vernacular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang pada era Post Modern yaitu aliran arsitektur yang muncul pada petengahan tahun 1960-an, Post Modern lahir disebabkan pada era modern timbul protes dari para arsitek terhadap pola-pola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotak-kotak). Ada 6 (enam) aliran yang muncul pada era Post Modern menurut Charles A. Jenck diantaranya, Historiscism, Straight Revivalism, Neo Vernacular, Contextualism, Methapor dan Post Modern Space. Dimana, menurut (Budi A Sukada, 1988) dari semua aliran yang berkembang pada Era Post Modern ini memiliki 10 (sepuluh) ciri-ciri arsitektur sebagai berikut: 1. Mengandung unsur komunikatif yang bersikap lokal atau popular. 2. Membangkitkan kembali kenangan historik. 3. Berkonteks urban. Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 39
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi. 5. Bersifat reprentasional (mewakili seluruhnya). 6. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain). 7. Dihasilkan dari partisipasi. 8. Mencerminkan aspirasi umum. 9. Bersifat plural. 10. Bersifat ekletik. Sebuah karya arsitektur yang memiliki enam atau tujuh dari ciri-ciri diatas sudah dapat dikategorikan ke dalam arsitektur Post Modern (NeoVernacular). Charles Jenks seorang tokoh pencetus lahirnya post modern menyebutkan tiga alas an yang mendasari timbulnya era Post Modern, yaitu: 1. Kehidupan sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke dunia tanpa batas, ini disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya daya tiru manusia. 2. Canggihnya
teknologi
menghasilkan
produk-produk
yang
bersifat pribadi. 3. Adanya kecenderungan untuk kembali kepada nilai-nilai radisional atau daerah, sebuah kecenderungan manusia untuk menoleh ke belakang. 2.2.3.7.
Tujuan Arsitektur Neo-Vernakuler Salah satu tujuan dari Arsitektur Neo-Vernacular adalah untuk melestarikan unsur-unsur lokal yang secara empiris dibentuk oleh tradisi turun temurun, hingga bentuk dan system terutama yang berkaitan dengan iklim seperti misalnya penghawaan dan penyinaran alami, penanggulangan terhadap air hujan dan lain-lain, sesuai dengan alam setempat aspek kepercayaan, religi diterapkan untuk membangkitkan suasana historik yang bias memunculkan ciri khas budaya setempat, Arsitektur vernakular memiliki konsep yang sangat terbuka dan komprehensif, Arsitektur neo-vernakular merupakan istilah yang juga merepresentasikan arsitektur primitif atau asli arsitektur
Amrio Rajagukguk 41214010002
adat,
arsitektur
leluhur
serta modern
atau tradisional,
arsitektur
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 40
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
pedesaan, arsitektur etnis, arsitektur informal, atau arsitektur tanpa arsitek. Arsitektur vernakular tidak dapat disamakan dengan arsitektur tradisional, meskipun ada hubungan di antara keduanya. 2.2.3.8.
Kriteria Arsitektur Neo-Vernakuler Kriteria-kriteria yang mempengaruhi arsitektur Neo-Vernacular adalah sebagai berikut: 1. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setetmpat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen). 2. Tidak hanya elemen fisik yang di terapkan dalam bentuk modern, tetapi
juga
elemen
non-fisik
yaitu
budaya
pola
piker,
kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro kosmos dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan. 3. Produk paa masa bangunan ini tidak murni menerapkan prinsipprinsip
bangunan
vernacular
melainkan
karya
baru
(mengutamakan penampilan visual). 4. Penerapan elemen arsitektur yang sudah ada dan kemudian sedikit atau banyaknya engalami pembaruan menuju suatu karya yang modern. 5. Arsitektur yang bertujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh tradisi dan mengembangkannya menjadi suatu langgam yang modern.
Berikut merupakan perbandingan arsitektur Tradisional, Vernacular, Dan Neo-Vernacular: No
1
Perbandingan
Ideologi
Amrio Rajagukguk 41214010002
Tradisional Terebntuk oleh tradisi
Terbentuk
yang
turun
di
wariskan
Neo-Vernakular
Vernakular oleh
tradisi
Penerapan
temurun
tetapi
arsitektur yang sudah
pengaruh
dari
secara turun-temurun,
terdapat
berdasarkan kultur dan
luar baik fisik maupun
sedikit atau banyaknya
kondisi lokal.
non-fisik,
engalami
bentuk
ada
dan
elemen
kemudian
pembaruan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 41
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
perkembangan arsitektur
menuju
tradisional.
yang modern
Berkembang setiap waktu
Arsitektur
untuk
merefleksikan
bertujuan melestarikan
tepaut pada satu kultur
lingkungan, budaya dan
unsur-unsur lokal yang
kedaerahan,
sejarah
daerah
telah terbentuk secara
mempunyai peraturan
dimana arsitektur tersebut
empiris oleh tradisi dan
dan
berada. Transformasi dari
mengembang-kannya
situasi kultur homogeny
menjadi
ke
langgam yang modern
Tertutup
dari
perubahan
2
Prinsip
zaman,
dan
norma-norma
keagamaan
yang
kenal.
situasi
dari
yang
lebih
suatu
karya
yang
suatu
heterogen. Lebih
3
Ide Desain
mementingkan
Ornamen
sebagai
fasade atau bentuk,
pelengkap,
ornamen
meninggalkan
sebagai
suatu keharusan.
setempat
tidak nilai-nilai
tetapi
dapat
melayani aktifitas.
2.2.3.9.
Bentuk
desain
lebih
modern, membangjitkan kembali
kenangan
historic.
Ciri-ciri arsitektur Neo-Nernakuler Menurut Ghina Fajrine,dkk (2017) Ciri-ciri Arsitektur neo vernacular termasuk ke dalam salah satu aliran yang berkembang pada era PostModern, dimana (Budi A.Sukasa,1988) aliran yang berkembang pada era Post-Modern memiliki ciri arsitektur sebagai berikut: 1. Mengandung unsur komunikatif yang bersifat lokal/popuer. 2. Membangkitkan kenangan historik. 3. Berkonteks urban. 4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi. 5. Besifat mewakili keseluruhan. 6. Berwujus metaforik (wujud lain). 7. Dihasilkan dari artisipasi. 8. Mencerminkan aspirasi umum. 9. Bersifat plural. 10. Bersifat elektik.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 42
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.2.3.10. Konsep arsitektur Neo-Nernakuler Menurut Ghina Fajrine,dkk (2017) pada umumnya konsep Arsitektur NeoVernacular (Zikri,2012) yang diterapkan pada bangunan lain ialah: 1. Selalu menggunakan atap bubungan. Atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok sampai hamper ke tanah sehingga lebih banyak atap yang di ibaratkan sebagai elemen pelindung dan penyambut dari pada tembok yang digambarkan sebagai elemen petahanan yang menyimbolkan permusuhan. 2. Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal). Bangunan didominasi penggunaan batu bata abad 19 yaitu gaya Victorian yang merupakan budaya dari arsitektur barat. 3. Mengembalikan bantuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan proposi yang lebih vertikal. 4. Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang terbuka di luar bangunan. 5. Warna-warna yang kuat dan kontras. Dalam mengeksplorasi bangunan modern-vernakular di Indonesia terdapat empat model pendekatan yang harus di perhatikan (Erdiono, 2011) terkait bentuk dan maknanya, agar tidak terjadi perubahan dengan paradigma sebagai berikut: 1. Bentuk dan maknanya tetap. 2. Bentuk tetap dengan makna yang baru 3. Bentuk baru dengan makna tetap. 4. Bentuk dan maknanya baru.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 43
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.3.
Studi Banding 2.3.1. Bandar Udara Adi Sumarmo Solo.
Gambar 1 ( Bandara Adi Sumarmo, sumber : http://interior-design2013.blogspot.co.id)
2.3.1.1.
Profil Nama Bandara
: Adi Sumarmo
Lokasi
: Jl. Bandara Adi Sumarmo, Surakarta
Pengelola
: PT (persero) Angkasa Pura 1
Luas terminal
: 13.000 m2
Luas domestic
: 2.052 m2
Luas intern
: 764 m2
Ketinggian
: 128 m
Tahun Didirikan
: 1940 oleh pemerintah belanda
Tahun Selesai
: 1999
Bandara Udara Adi Sumarmo (SOC/WRSQ) adalah bandara yang melayani kota surakarta (solo) 57108 jawa tengah, yang dioperasikan oleh PT (persero) Angkasa Pura 1. Bandara ini melayani penerbangan garuda, sriwijaya air, lion air, dan Indonesia air asia untuk penerbangan Jakarta-solo pulang pergi. Dan silk air untuk penerbangan solosingapura PP serta air asia untuk penerbangan solo-kuala lumpur. Disamping penerbangan langsung ke mekkah atau Jeddah arab Saudi dikarenakan solo sebagai kota embarkasi haji untuk wilayah jawa tengah dan DIY. Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 44
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Sebagaimana bandara yang lain bandara adi sumarmo terletak diluar kota solo tepatnya di ngemplak boyolali bandara ini juga berfungsi pangkalan TNI AU. Sejak tahun 1989 bandara adi sumarmo memang telah menjadi bandara internasiaonal ada beberapa syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh bandara untuk menyandang predikat internasional yang pertama berkaitan dengan imigrasi kedua bea cukai dan terakhir adalah karantina. 2.3.1.2.
Konsep Bandara adi soemarmo merupakan bandara yang mencerminkan ciri khas kota solo dengan segala ragam budayanya oleh karena itu desain bangunan bandara ini baik interior maupun eksteriornya dirancang berdasarkan ciri khas budaya solo. Konsep bandara adi dsoemarmo merupakan perpaduan antara motif batik khas keraton Surakarta, lambang keraton Surakarta, dan ukiran khas Surakarta yang erat akan makna dan filosofi, pada ukiran terdapat banyak ukiran dengan warna coklat khas batik Surakarta motif ukiran yang digunakan merupakan perpaduan antara lambang dan ukiran khas keraton Surakarta, sedangkan pada lantai dan plafond didominasi warna merah dan putih yang merupakan elemen lambang keraton Surakarta.
2.3.1.3.
Kapasitas Bandara Adi Sumarmo Pada bulan Oktober 2016 jumlah penumpang domestik dari bandara Adi Soemarmo sebesar 178.276 penumpang (BPS Provinsi Jawa Tengah, 2016). Jumlah keberangkatan dan kedatangan penumpang domestik dari bandara Adi Soemarmo pada bulan Desember 2016 sebesar 253.405 penumpang (BPS Provinsi Jawa Tengah, 2017). Diperkirakan pada tahun 2075 jumlah penumpang domestik sebesar 8.495.642 penumpang dan 485.311 penumpang internasional (Firmansyah, 2017).
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 45
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.3.1.4.
Rencana Pengembangan Bandara Adi Sumarmo Solo Dalam master plan Bandara Adi Soemarmo tengah mengusahakan pengembangan di beberapa kawasan, yaitu: -
kawasan penduduk Desa Ngresep, Ngemplak, Boyolali seluas 37,46 Ha.
-
tanah milik TNI AU seluas 17,5 Ha, serta
-
kawasan penduduk Desa Sindon, Gagaksipat dan Dibal seluas 6.95 Ha. Pembebasan tanah menjadi kendala karena pihak TNI AU keberatan dan masyarakat yang merasa taksiran ganti rugi yang ditawarkan panitia pembebasan tanah masih di bawah harga umum setempat (Sari, 2011). Pemerintah Boyolali merencanakan pembangunan bandara komersil baru di Desa Madu, Kecamatan Mojosongo, Boyolali yang dapat menggantikan bandara Adi Soemarmo. Kajian tentang pembangunan bandara di lokasi baru sedang dalam proses pengerjaan. Bandara baru dibangun untuk mendukung dan meningkatkan investasi di Kabuaten Boyolali (Wakhidah, 2016).
-
Dalam rencana induk nasional bandara, pengadaan bandara harus memperhatikan tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau, transportasi penyebrangan, transportasi laut, transportasi udara, yang membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan/atau barang, yang terus berkembang secara dinamis (Menteri Perhubungan Republik Indonesia, 2013).
2.3.1.5.
Konsep Tourism Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang menjadi destinasi wisata di Jawa Tengah karena potensinya sebagai kota budaya Jawa. Maka dari itu, sarana prasarana di sekitar Kota Surakarta, termasuk Bandara Internasional Adi Soemarmo yang terletak di Kabupaten Boyolali sudah
Amrio Rajagukguk 41214010002
seharusnya
lebih
dipersiapkan
sebagai
gerbang
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
yang | 46
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
mencerminkan daerah di sekitarnya serta dipersiapkan untuk dapat menampung pertumbuhan jumlah penumpang (Firmansyah, 2017). Pada praktiknya, penumpang yang akan berangkat maupun tiba di bandara menghabiskan waktu relatif lama di dalam bangunan terminal. Dalam kenyataannya, waktu yang dibutuhkan penumpang dalam memproses dokumennya relatif lebih kecil dibandingkan waktu yang dihabiskan untuk menunggu keberangkatan pesawat. Dengan demikian, bangunan terminal penumpang direncanakan sedemikian rupa sehingga menarik penumpang untuk menghabiskan waktu menunggunya di area komerial seperti restoran, toko-toko, kios, rekreasi dan konsesi lainnya (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 1999).
Gambar: Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo Solo Sumber: Google.com.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 47
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar: Sirkulasi keberangkatan
Gambar: Sirkulasi kedatangan
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 48
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar: Sirkulasi bagasi
Gambar: Alternatif pengambangan bandara
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 49
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Blok merah merupakan salah satu alternatif desain pengembangan bandara, yaitu penambahan 1 set terminal yang memiliki 2 runway. Dalam operasionalnya penerbangan internasonal dilakukan di terminal lama sedangkan penerbangan domestik dilakukan melalui terminal baru.
Gambar: Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo Solo Sumber: Google.com.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 50
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Shelter/ Drop Off Area Tempat untuk menurunkan penumpang serta Shelter yang dimaksud berupa selasar disamping bangunan bandara yag dilengkapi kanopi. Sebagai penopang kanopi, terdapat tiang-tiang dengan desain yang unik di sepanjang shelter, ukiran ataupun corak tersebut menggambarkan motif batik asli pekalongan.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 51
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Entrance Entrance pada bandara adi soemarno solo merupakan ruang transisi dari halaman menuju ke pintu masuk bangunan bandara. Di bagian entrance terdapat ornament yang berbeda dengan shelter.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 52
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.3.1.6.
Denah Bandara Adi Sumarmo
Gambar 2, Lantai 1 Bandara adi sumarmo, Solo (Sumber: Dokumen penulis, 2018)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 53
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.3.1.7.
Zonasi Bandara Adi Sumarmo
Gambar: Alur penumpang pesawat (Sumber: Dokumen penulis, 2018)
-
Pemberhentian bus carter dibedakan dengan bus konvensional.
-
Pemberhentian bus carter direncanakan berada di area curb dengan akses tersediri.
-
Terminal bus terletak di depan terminal dan dihubungkan dengan jembatan.
-
Pemberhentian bus konvensional dilakukan di terminal bus.
-
Zebra croos dibuat sebagai fasilitas yang mempermudah pengunjung untk menyebrang.
-
Parkir mobil direncanakan berada disebelah gedung terminal dan dihubungkan dengan jembatan.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 54
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.3.2. Incheon International Airport
Gambar 3 (Incheon International Airport, sumber : http://raredelights.com)
2.4.2.1.
Profil Nama
: Incheon International Airport (Korea)
Lokasi
: incheon international airport (ICN), Gonghang-ro
Arsitek
: Gensler
Managing
: James Zajac – Market Sector Leader
Architect in charge : gensler Desain Interior
: Perkins + Will
Area
: 7400000.0 ft2
Tahun
: 2013
Bandar udara Incheon merupakan bandar udara terbesar di Korea Selatan dan Asia. Dan menjadi bandara udara terbaik dunia tiga tahun berturut turut pada tahun 2006, 2007, dan 2008 menurut survey Global Traveller. Bandara Incheon melayani 63 maskapai penerbangan dan menjadi bandara penghubung untuk kawasan AsiaTimur. Bandara Incheon dibangun dalam empat tahap disesuaikan dengan pertumbuhan penumpang bandara yang terus mengalami peningkatan. Pada tahap satu, kapasitas bandara 30 juta penumpang pertahun Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 55
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
dengan luas mencapai 496.000 m². Pada tahap kedua, bandara yang selesai dibangun tahun 2008 ini mampu mengakomodasi penumpang hingga 44 juta penumpang pertahun dengan tambahan luas 4.000 m². Bandara terintegrasi dengan dilengkapi sarana transportasi massal kereta api dan people mover system untuk mobilisasi penumpang.
Gambar 4 (Sustainable concept Rush University Medical center, sumber : archdaily.com)
2.4.2.2.
Konsep Gubahan Masa Terinspirasi oleh dedaunan di pepohonan, sel fotovoltaik yang terintegrasi dalam amplop bangunan menangkap energi dari matahari. Bekerja
bersama-sama
dengan
skylight
untuk
meminimalkan
penggunaan listrik, mereka secara bersamaan menerangi interior dengan sinar matahari teduh.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 56
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 5 (Gubahan masa incheon international airport, sumber : archdaily.com)
2.4.2.3.
Konsep Fasad
Gambar 6 (icheon airport, sumber : archdaily.com)
Lebih dari sekedar bandara hub global, Terminal 2 akan membangun reputasi ICN sebagai pintu gerbang ke Asia serta salah satu tujuan ritel utamanya. Dirancang untuk kejelasan, kemudahan dan kenyamanan, Terminal 2 akan menggabungkan teknologi canggih yang berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang efisien, sehat dan nyaman bagi orangorang. Hamparan luas ruang hijau dalam ruangan akan menampilkan cahaya alami, air terjun, kolam koi, dan aliran yang bercampur dengan pusat gaya hidup mewah dan belanja butik. desain yang berakar pada budaya Korea, Bentuk bangunan terinspirasi oleh Phoenix Asia. Di Korea, binatang mitologis ini adalah simbol otoritas, umur panjang, kekuatan dan keseimbangan. pilihan bahan di terminal, termasuk papan nama dan gambar, mengacu pada tekstur dan warna yang membangkitkan budaya dan tradisi Korea. Lantai di bandara, misalnya, menggunakan granit yang digali secara lokal dan kayu tradisional Korea, yang dimana penumpang juga menikmati cahaya alami dibagian paling dalam terminal karena adanya bukaan di bagian atap untuk memaksimalkan energi untuk penerangan disiang hari. Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 57
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.4.2.4.
Denah -
First Floor
Gambar 12 (Incheon International Airport, sumber : http://raredelights.com)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 58
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
2.4.2.7.
Sequence
Gambar 7 (incheon international airport, sumber : archdaily.com)
Gambar 8 (Side entrance incheon international airport, sumber : archdaily.com)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 59
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 9 (Lobby - koridor, sumber : archdaily.com)
Gambar 10 (Lobby skylight, sumber : archdaily.com)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 60
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 11 (retail incheon airport, sumber : archdaily.com)
Gambar 12 (ruang tunggu VIP, sumber : archdaily.com)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 61
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1.
Data Non Fisik dan Fisik 3.1.1. Analisa Non Fisik Analisa non fisik adalah berupa analisa kegiatan. Dimana dalam analisa tersebut terdapat aktifitas, program ruang, hubungan antar ruang dan sirkulasi. 1. Jenis pemilik dan pelayanan bandara -
Jenis bandara : Publik Domestik (pengumpan)
-
Pemilik
: Pemda NTT
-
Pengelola
: PT.ANGKASA PURA 1
-
Melayani
: Publik
-
Penghubung : antar Provinsi di Indonesia
2. Data proyek
3.1.1.1.
-
Luas tapak makro
: ------
-
Luas rencana tapak
: 4000 m2
-
Ketentuan kota
: -----
-
Peruntukan lahan
: perencanaan airport
-
Koefisien dasar bangunan
: 60%
-
Koefisien luas bangunan
:2
-
Koefisien daerah hijau
: 30%
-
Tinggi maksimum
: 2 lantai
Analisa Kegiatan Terminal Bandar Udara Mali, Alor 1.
Analisa Penumpang Penumpang merupakan Penumpang merupakan pengguna jasa Bandar udara sebagai alat transportasi menuju atau dari tempat lain. Hal ini menjadikan penumpang sebagai orang yang harus dilayani sebaik-baiknya oleh Maskapai bahkan lembaga Bandar udara itu sendiri karena dengan rasa ketidaknyaman dan ketidakamanan penumpang akan berpengaruh terhadap jumlah pengguna jasa bandar udara. Bandar udara harus bisa menunjang
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 62
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan para penumpang, Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penumpang berbeda-beda tergantung dengan kebutuhan para penumpang. Berikut ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan para penumpang di terminal Bandar udara Mali, Alor. Klasifikasi Pelaku
Kegiatan
Penumpang
Datang
Berangkat
Parkir
Melakukan Check-in
Pergi ke Kantin
Membayar Pajak
Menunggu Pesawat
Menuju Pesawat
Turun dari pesawat udara
Ambil bagasi
Menunggu jemputan
Memakai jasa taksi
Turun dari pesawat udara
Konfirmasi Transit
Menuju ruang tunggu
Menunggu pesawat
Menuju ke pesawat udara
Penumpang Datang
Penumpang Transit
Tabel: Analisa Pola kegiatan Penumpang domestik Sumber: Penulis(2018)
2.
Maskapai Penerbangan Maskapai penerbangan merupakan pengelola yang ada di Bandar udara yang bergerak dibidang jasa pelayan dan operasional transportasi pesawat mulai dari pembelian tiket hingga bagian penerbangan menuju lokasi yang dituju. Kegiatan maskapai dibagi menjadi beberapa klasifikasi diantaranya: -
Amrio Rajagukguk 41214010002
Staff front office Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 63
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Klasifikasi Pelaku
Kegiatan
Staff atau pegawai
Datang
check-in
Parkir
Melakukan Presensi
Briefing
Melakukan Check-In Penumpang Dan Mendata Bagasi Yang Di Bawa Penumpang
Staff
Pelayanan
Bagasi
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Melakukan Presensi
Briefing
Mengontrol Bagasi Yang Dibawa Pesawat
Staff Reservasi Tiket
Menimbang Bagasi
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Melakukan Presensi
Briefing
Melakukan Penjualan Tiket
Melayani Pembatalan Reservasi
Istirahat
Buang Air
Tabel: Analisa Pola kegiatan staf front office Sumber: Penulis(2018)
-
Amrio Rajagukguk 41214010002
Kantor dan Administrasi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 64
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan untuk mencapai tujuan pencatatan dan pembukuan administrasi. Klasifikasi Pelaku Manager
Kegiatan
Datang
Parkir
Melakukan Presensi
Mengawasi System Kerja Pegawai Di Lapangan
Menangani Keluhan/Complain Penumpang Pengguna Maskapai Udara
Memantau Operasional Di Lapangan
Memimpin Briefing Pegawai Dan Kru
Staff Administrasi
Staff Bagasi
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Melakukan Presensi
Mengelola Bagian Administrasi
Mengurus Bagian Keuangan
Rapat
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Melakukan Presensi
mendata bagasi yang diangkut dan dibawa maskapai
Amrio Rajagukguk 41214010002
istirahat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 65
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Petugas
Boarding
Pass
buang air
Datang
Parkir
Melakukan Presensi
Memanggil Para Penumpang Pesawat Sesuai Dengan Maskapai Masing-Masing
Mengecektiket Para Penumpang Maskapai
Istirahat
Buang Air
Tabel: Analisa Pola kegiatan kantor & administrasi Sumber: Penulis(2018)
-
Teknis dan perbaikan
Klasifikasi Pelaku
Kegiatan
Kru perbaikan/teknisi
Datang
mesin pesawat
Parkir
Melakukan Presensi
Memperbaiki Mesin Pesawat
Melakukan Pengecekan Setiap Kali Peswat Landing
Mengisi Bahan Bakar Pesawat
Memantau Kondisi Pesawat Udara
Staf PKP-PK
Amrio Rajagukguk 41214010002
Rapat
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Melakukan Presensi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 66
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Memberikan Pertolongan Keselamatan Apabila Terjadi Kecelakaan
Memadamkan Api Apabila Terjadi Kebakan
Memberikan Simulasi Keamanan
Istirahat
Buang Air
Petugas Pengangkut
Datang
Barang Bagasi
Parkir
Menyusun Bagasi Penumpang Dengan Baik Dan Rapi
Mengangkut Dan Mengantar Barang Kedalam Bagasi Pesawat
Istirahat
Buang Air
Tabel: Analisa Pola kegiatan teknis dan perbaikan Sumber: Penulis(2018)
3.
Pengelola bandar udara (lembaga) Manager dan Staff Operasional Dikelola oleh Angkasa Pura 1 yang dibagi berdasarkan department yang ada. - Manager Klasifikasi
Kegiatan
Pelaku
Amrio Rajagukguk 41214010002
General
Datang
Manager
Parkir
Melakukan Presensi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 67
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Mengontrol Seluruh System Operasional Bandar Udara Agar Berjalan Dengan Lancer
Rapat
Istirahat
Buang Air
Wakil
Datang
General
Parkir
Manager
Melakukan Presensi
Memastikan Seluruh System Operasional Bandar Udara Berjalan Dengan Lancer
Menggantikan Peran General Manager Apabila Berhalangan
Rapat
Istirahat
Buang Air
Staff
Datang
Operasional
Parkir
Area Presensi
Memberikan Informasi Mengenai Bandar Udara
Melayani Pengunjung Kantor Operasional
Rapat
Istirahat
Buang Air
Tabel: Analisa Pola kegiatan pengelola bandar udara Sumber: Penulis(2018)
-
Departemen Perlengkapan Terminal Bandar Udara Klasifikasi pelaku
Amrio Rajagukguk 41214010002
kegiatan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 68
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Staff Kelengkapan
Datang
Fasilitas
Parkir
Area Presensi
Menangani Kelengkapan Peralatan
Bandar
Udara
Dan Fasilitas Bandar Udara
Staf
Peralatan
Bandar Udara
Mengurus Perawatan Fasilitas
Mendata Kebutuhan Fasilitas
Briefing
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Area Presensi
Menangani Peralatan Yang Ada Di Bandar Udara Dan Kelengkapan Pegawai
Briefing
Istirahat
Buang Air
Tabel: Analisa Pola kegiatan perlengkapan terminal Sumber: Penulis(2018)
-
Departemen Pemasaran Dan Iklan Terminal Bandar Udara Klasifikasi
Kegiatan
Pelaku Staff
Datang
Periklanan
Parkir
Area Presensi
Menangani Pemasangan Iklan Pada Bandara
Memberikan Ide Baru Jenis Iklan Baik Digital Maupun Analog
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 69
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Rapat
Istirahat
Buang Air
Staff
Datang
Pemasaran
Parkir dan area presensi
Makanan
Menangani Penyewaan Ruang Konsesi
Beverage
Terhadap Usaha Food Dan Beverage
Briefing, istrahat dan buang air
Tabel: Analisa Pola kegiatan pemasaran iklan bandar udara Sumber: Penulis(2018)
-
Departemen Keamanan Terminal Bandar Udara Klasifikasi pelaku Staff Bandar
kegiatan
Keamanan Udara
Sisi
Udara
Datang
Parkir
Area Presensi
Mengkoordinasikan Petugas Keamanan Pada Bagian Konsesi Hingga Gate Hold Room
Mengatur Jadwal Kerja Petugas Keamanan
Istirahat
Buang Air
Staff kemanan bagian
Datang
screening
Parkir
Area Presensi
mengkoordinasikan petugas keamanan pada bagian screening
mendata peralatan keamanan
mengatur dan mengarahkan jadwal petugas keamanan
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 70
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
istirahat
buang air
Staff keamanan area
Datang
publik
Parkir
Area Presensi
mengkoordinasikan petugas keamanan pada hall keberangkatan maupun kedatangan
mengatur jadwal petugas keamanan
istirahat
buang air
Tabel: Analisa Pola kegiatan departemen keamanan Sumber: Penulis(2018)
-
departemen petugas bagian teknis dan kebersihan terminal bandar udara. Klasifikasi Pelaku
Kegiatan
Petugas Electrical Dan
Datang
Mesin
Parkir
Area Presensi
Menangani Pemasangan Bagian Electrical Dan Mesin
Office Boy
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Area Presensi
Melayani Staff Kantor Pengelola
Amrio Rajagukguk 41214010002
Briefing
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 71
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Petugas Kebersihan
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Area Presensi
Membersihkan Area Terminal Bandar Udara
Briefing
Istirahat
Buang air
Tabel: Analisa Pola kegiatan teknis dan kebersihan bandara Sumber: Penulis(2018)
4.
Petugas Pemerintah Custom, Immigration, Quarantine biasa disingkat dengan CIQ merupakan suatu kegiatan yang menangani pengecekan pengamanan
dimana
masuk
atau
keluarnya
barang
dan
penumpang. Tidak hanya itu, CIQ juga meliputi tentang bagaimana cara mengurus suatu dokumen yang diperlukan untuk dapat keluar atau memasuki wilayah suatu Negara daan di Bandar udara internasional
selalu
ada
kantor/petugas
C.I.Q.
(Custom,
Immigration, Quarantine). Akibat hal-hal di atas timbul masalah hygiene dan sanitasi di Bandar udara yang harus ditangani sungguh-sungguh, sebab suatu Bandar udara internasional adalah pintu gerbang suatu negara. Masalah hygiene dan sanitasi di Bandar udara berhubungan erat dengan penyebaran penyakit menular dan juga dengan keselamatan penerbangan. Di samping masalah-masalah tersebut di atas, sering melalui bandara seorang pasien ingin berobat ke rumah sakit yang besar di kota lain, bahkan ke luar negeri. Ini menimbulkan masalah, karena tidak semua orang sakit boleh diangkut dengan pesawat udara (pesawat dari airline). Klasifikasi Pelaku Pegawai Bea Cukai
Amrio Rajagukguk 41214010002
Kegiatan
Datang
Parkir
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 72
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Presensi
Mengatur Pekerjaan Terkait Bea Cukai
Pegawai
Counter
Imigrasi
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Presensi
Melakukan Pengecekan Dokumen Perjalanan Internasional Baik Paspor Maupun Visa
Pegawai Karantina
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Presensi
Mengatur, Mengawasi , Dan Mengamankan Segala Sesuatu Yang Menyangkut Masalah Kesehatan Masyarakat, Hewan Dan Tumbuh-Tumbuhan Serta Dampaknya Terhadap Lingkungan Di Suatu Negara
Istirahat
Buang Air
Tabel: Analisa Pola kegiatan petugas pemerintah di bandara Sumber: Penulis(2018)
5.
Pengusaha atau Retail - Restaurant
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 73
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Klasifikasi
Kegiatan
Manager
Datang
Parkir
Presensi
Mengawasi Pekerjaan Karyawan
Memastikan Operasional Perusahaan Berjalan Dengan Baik
Koki
Pelayan
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Memasak
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Mengantar Makanan
Membersihkan Meja
Membersihkan Ruangan
Istirahat
Buang Air
Tabel: Analisa Pola kegiatan restaurant Sumber: Penulis(2018)
- Taksi Klasifikasi
Kegiatan
Datang
Pegawai
Parkir
Taksi
Presensi
Melayani Penumpangyang Mau Memakai
Staff
Atau
Jasa Taksi
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 74
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Bertanggung Jawab Atas Taksi Yang Sudah Dipesan Kepada Penumpang
Supir Taksi
Istirahat
Buang Air
Datang
Parkir
Presensi
Menjemput Penumpang
Mengantarkan Penumpang Sampai Ke Tujuan
Istirahat
Tabel: Analisa Pola kegiatan taksi bandar udara Sumber: Penulis(2018)
- Money charger klasifikasi
kegiatan
Pegawai
Datang
Parkir
presensi
mengawasi pekerjaan karyawan memberikan pelayanan penukaran uang
memastikan operasional perusahaan berjalan baik
istirahat
buang air
Tabel: Analisa Pola kegiatan money charger bandar udara Sumber: Penulis(2018)
3.1.1.2.
Kebutuhan Ruang Bandara Dasar yang digunakan dalam menetukan kebutuhan ruang adalah berasal dari analisis antara pelaku kegiatan dengan jenis aktifitas yang dilakukan, berikut adalah macam pelaku, aktifitas serta perkiraan kebutuhan ruang:
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 75
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
-
Kelompok Kegiatan Utama Pelayanan dan Publik Terminal Bandara.
Pelaku
Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Tiba di curbside
Curbside
keberangkatan
keberangkatan
Domestik
Domestik
Melihat informasi Membeli Tiket penerbangan Domestik Melewati Security Penumpang
sekunder
Keberangkatan Domestik
Check in dan check in bagasi
Public Hall
Counter tiket maskapai Domestik
Ruang pemeriksaan sekunder
Counter check in
Melewati
Ruang security
security primer
primer
Menunggu
Ruang Tunggu
keberangkatan
keberangkatan
Domestik
Domestik Garbarata/angkutan
Meninggalkan
menuju
concourse
pesawat/berjalan kaki
Memasuki Penumpang Kedatangan Domestik
Amrio Rajagukguk 41214010002
concourse
Garbarata/angkutan menuju
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 76
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
pesawat/berjalan kaki Mengambil
Ruang pengambilan
bagasi
bagasi
Melaporkan kehilangan
Ruang layanan
bagasi
bagasi
Mencari informasi moda
Counter taksi/ moda
transportasi
transportasi lain
lanjutan Menunggu
Curbside
jemputan
kedatangan domestik
Memberikan informasi kepada Petugas Informasi
pengunjung
Counter informasi/
terutama pada
public hall
calon penumpang
Petugas Tiket Maskapai
Menjual Tiket
Counter tiket
Penerbangan Domestik dan Internasional Petugas area Konsesi (Counter taksi, Retail, Cafetaria, restaurant) Amrio Rajagukguk 41214010002
Retail, Counter taksi Menawarkan
(Area Konsesi)
barang dan jasa
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 77
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Melayani makan dan minum
Cafetaria, restaurant (Area Konsesi)
Mengantar calon
Curbside, Public Hall
penumpang Melihat Pengantar/penjemput
informasi
Public hall
kedatangan Menjemput Penumpang
-
Curbside, Public Hall
Kelompok Kegiatan Penunjang Pelayanan dan Publik Terminal Bandara Pelaku
Penumpang
Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Membeli makan dan
Cafetaria, restaurant
minum
(area konsesi)
Berbelanja
Retail (Area konsesi)
Melakukan transaksi
Counter ATM (area
perbankan
konsesi)
keberangkatan
Musholla Ruang
Domestik Beribadah
Tunggu keberangkatan Domestik
Amrio Rajagukguk 41214010002
Buang air kecil, air
Lavatory public hall,
besar, cuci tangan
lavatory ruang tunggu
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 78
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
keberangkatan domestik
Penumpang Kedatangan Domestik
Membeli makan dan
Cafetaria, restaurant
minum
(area konsesi)
Berbelanja
Retail (Area konsesi)
Melakukan transaksi
Counter ATM (area
perbankan
konsesi)
Beribadah
Musholla public hall
Buang air kecil, air
Lavatory Hall
besar, cuci tangan
kedatangan domestik
Petugas Informasi,
Membeli makan dan
Petugas Tiket
minum
Maskapai
Beribadah
Kantin Karyawan Musholla Public Hall
Penerbangan, Petugas Area
Buang air kecil, air
Konsensi.
besar, cuci tangan
Lavatory Public Hall
Membeli makan dan
Cafetaria
minum Berbelanja
Retail (Area Konsesi) Pengantar/Penjemput Beribadah Buang air kecil, air besar, cuci tangan 3.1.1.3.
Lavatory Public Hall
Program Ruang Bandar Udara
KIR
PAR
ZONA
Amrio Rajagukguk 41214010002
Musholla Public Hall
Nama ruang
SIFAT
Luas
RUANG
Standar
Kapasitas
Sumber
Penumpang pesawat
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 79
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Parker mobil
Public
Data Arsitek
Parker motor
Public
Data Arsitek
Pengelola dan karyawan Parker mobil
Public
Data Arsitek
Parker motor
Public
Data Arsitek
Hall
Public
keberangkatan
Semi
KEBERANGKATAN
Security gate
public Semi
Check in area
public
SKEP
m2
77/VI/2005
informasi
public
Ruang tunggu
Semi
375,68
keberangkatan
public
m2
Baggage claim
public Semi public
Executive
Semi
lounge
private
482 m2
231,4 m2
Pelataran depan terminal (curb)
Amrio Rajagukguk 41214010002
public
77/VI/2005 SKEP
64,35 m2
Semi
Semi
SKEP
2 unit
Counter
Hall kedatangan
KEDATANGAN
578,35
230 m2
77/VI/2005
257 org
257 org
SKEP 77/VI/2005 SKEP 77/VI/2005 SKEP 77/VI/2005
SKEP 77/VI/2005
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 80
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
ATM
Telepon umum
3 m2/unit ATM 1,5 m2 /unit
Data Arsitek
Toilet umum 0,85 m2/ orang sholat Mushola
Data Arsitek 0,7 m2/ orang wudhu
FASILITAS KONSESI
6 m2/ Lost and found
counter 6/ gudang 2,3 m2/orang
Taxi & Hotel
Time Saver 9 m2 /counter
Café Emergency
10 m2
clinic
/ruang
Counter tiket The Modern Counter
4,8
informasi
/orang
Airport Terminal (Brian Edwards)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 81
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Counter security
6 m2 /orang
Data Arsitek
PENGELOLA
KANTOR
Kantor airlines R. istirahat karyawan Kantin
UTILITAS
R. panel
3.1.1.4.
R. AHU R. ME
Organisasi Ruang Dalam perencanaan bandar udara dibutuhkan pemahaman akan pola tata sirkulasi sehingga desain yang dihasilkan dapat memberikan kejelasan orientasi bagi para pengguna jasa bandar udara. Pemahaman akan pola tata sirkulasi ini kemudian diwujudkan dalam penataan hubungan dan organisasi ruang. Dalam kasus perencanaan bandar udara, setiap ruang saling berhubungan dan harus terorganisasi dengan baik sehingga setiap proses yang dijalani oleh pengguna jasa bandar udara dapat berlangsung lancar sesuai prosedur. Hubungan dan organisasi ruang yang benar akan menghindari terjadinya persilangan agar arus sirkulasi dapat berjalan lancar dan mudah. Berikut adalah pola hubungan ruang dan gambaran organisasi ruangnya.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 82
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
3.1.1.5. Hubungan Ruang
Keterangan: = Berhubungan Erat = Berhubungan namun tidak = Tidak Berhubungan
3.1.1.6. Analisa kegiatan hubungan ruang
Hubungan ruang (Zona keberangkatan, sumber : dokumen pribadi)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 83
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Hubungan ruang (Zona penumpang, sumber : dokumen pribadi)
Hubungan ruang (Zona administrasi, sumber : dokumen pribadi)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 84
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Hubungan ruang (kegiatan maskapai penerbangan, sumber : dokumen pribadi)
Hubungan ruang (kegiatan staff reservasi, sumber : dokumen pribadi)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 85
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Hubungan ruang (kegiatan pelayan bagasi, sumber : dokumen pribadi)
Hubungan ruang (kegiatan boarding pass, sumber : dokumen pribadi)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 86
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Hubungan ruang (kegiatan pengelola bandara, sumber : dokumen pribadi)
Hubungan ruang (kegiatan boarding pass, sumber : dokumen pribadi)
Hubungan ruang (kegiatan teknis dan perbaikan, sumber : dokumen pribadi) Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 87
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Organisasi ruang (kegiatan teknis dan perbaikan, sumber : dokumen pribadi)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 88
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
3.1.2. Analisa Fisik Analisa fisik adalah berupa lokasi site, lingkungan sekitar tapak, pencapaian, orientasi dan suasana ruang luar, view serta penzoningan. 3.1.2.1.
Lokasi Site Makro
Gambar 13 (lokasi tapak, sumber : earth.google.com)
a. Pemilik
Pemilik
: Pemda NTT
Nama Bandar Udara
:Bandara Mali alor nusa tenggara
timur (NTT)
Kelas
: Domestik Airport
Sasaran pelayanan
:Masyarakat Umum daerah NTT
khususnya daerah Alor b. Data Teknis
Amrio Rajagukguk 41214010002
Lokasi tanah
: Jl. Soekarno Hatta, Mali Alor
Kelurahan
: Kabola
Kecamatan
: Kabola
Kota Administrasi
: Kota Kalabahi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 89
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
c. Provinsi : NTT (Nusa Tenggara Timur)
Luas tanah
: 4 H (40.000 m2)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
: 60%
Koefisien Luas Bangunan (KLB)
:2
Koefisien Dasar Hijau (KDH)
: 30%
Garis Sempadan Bangunan (GSB)
: 5 meter
Garis Sempadan Jalan (GSJ)
: 3 meter
d. Batas – batas Tapak
Sebelah Utara
: lahan kosong
Sebelah Barat
: Perbukitan
Sebelah Selatan
: Stasiun Meteorologi Kelas III Mali
Sebelah Timur
: Runway bandara mali
Alor merupakan bagian dari Kabupaten Alor, Provinsi NusaTenggara Timur (NTT) sekitar 260 km dari Kupang (Ibu Kota Provinsi NTT), 360 km dari Ende (Flores), dan 1600 km sebelah Timur Ibu Kota Jakarta. Lokasi ini bisa dicapai dengan menggunakan kapal boat dari Kupang selama sekitar 8 jam atau 55 menit dengan menggunakan pesawat udara melalui airport mali Kabupaten Alor sebagai salah satu dari 16 Kabupaten/Kota diProvinsi Nusa Tenggara Timur adalah wilayah kepulauan dengan 15 pulau yaitu 9 pulau yang telah dihuni dan 6 pulau lainnya belum atau tidak berpenghuni. Luas wilayah daratan 2.864,64 km², luas wilayah perairan 10.773,62 km² dan panjang garis pantai 287,1 km . Secara geografis daerah ini terletak di bagian utara dan paling timur dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 8º6’LS 8º36’ LS dan 123º48’ BT - 125º48’ BT. Batas alam Kabupaten Alor disebelah utara dengan Laut Flores, sebelah selatan dengan Selat Ombay, sebelah timur dengan Selat Wetar dan perairan Republik Demokratik Timor Leste dan sebelah barat dengan Selat Alor (Kabupaten Lembata). Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 90
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
3.1.2.2.
Analisa Tapak Fungsi dari Analisa ini adalah sebagai pemilihan alternative-alternatif pengolahan tapak dan bangunan yang nantinya sebagai pertimbangan penentuan konsep akhir. yaitu bagaimana mencari solusi yang tepat untuk pengolahan tapak sehingga tidak merusak lingkungan dan memudahkan pengguna bandara. Namun fasilitas lainnya cukup memadai seperti tersedainya jaringan listrik, jaringan air, jaringan telepon, dan drainase.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 91
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
a. Analisa lingkungan sekitar site
Perbukitan
Lahan kosong
Stasiun mateorologi alor
Runway & pebukitan
b. Analisa Sirkulasi/ pencapaian kedalam tapak
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 92
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
BANGUNAN Jalan satu arah Jalan dua arah
Berikut ini merupakan gambar respon terhadap analisa pencapaian eksisting dengan pengolahan letak zoning ruang.
c. Analisa Kebisingan Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 93
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
TERMINAL
BISING RENDAH BISING SEDANG
-
BISING TINGGI
-
No. 1 & 4 tingkat kebisingannya sedang dikarenakan dekat bagian drop off No. 2 tingkat kebisingannya rendah dikarenakan dekat dengan lahan kosong. No. 3 tingkat kebisingannya tinggi dikarenakan langsung dengan landasan pesawat
Tanggapan: -
Membuat pepohonan pada sisi area tapak sebagai penyaring kebisingan dari area yang dekat dengan apron pesawat.
-
Membuat
dinding
kedap
suara
dibagian
ruang
tunggu
keberangkatan penumpang. -
Untuk kebisingan yang sedang pada area yang dekat dengan jalan raya/drop off dimaksimalkan dengan cara membuat space.
-
Untuk kebisingan yang sangat tinggi akan di desain berdekatan dengan zona services.
d. Analisa Matahari Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 94
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
A
B
A
TERMINAL
PANAS SEDANG PANAS TINGGI
-
Area dengan panas sedang (Jam 07-11)
-
Area dengan panas Tinggi (Jam 12-14)
-
Area dengan panas sedang (Jam 15-17)
Tanggapan: -
Membuat pepohonan pada sisi area tapak sebagai penyaring panas ataupun buffering sebelum bersentuhan dengan dinding bangunan ataupun kaca.
-
Membuat dinding sun shading/ double scren di area tertentu yang terkena panas matahari tinggi.
-
Untuk panas matahari yang sedang akan dimanfaatkan untuk pencahayaan
alami
untuk
memaksimalkan
energi
yang
dibutuhkan oleh terminal bandara. -
Untuk panas matahari yang sangat tinggi akan di desain berdekatan dengan zona services seperti ME dan kitchen.
e. Analisa Angin
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 95
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
f. Amrio Rajagukguk 41214010002
Analisa view Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 96
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
g. Analisa Vegetasi Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 97
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Pohon kenari yang banyak tumbuh di Kabupaten Alor, memiliki kegunaan baik pohon/kayu untuk bangunan dan buahnya bisa dijadikan sebagai bahan makanan dan bumbu kue. Oleh karena kekhasannya dan jumlahnya cukup banyak, sehingga Alor dijuluki Kabupaten “nusa kenari”. Pohon Kenari (Canarium sp) merupakan tanaman identitas Kabupaten Alor, dengan pertimbangan bahwa keberadaan pohon dimaksud, sangat terancam dan hampir punah. Perlu upaya pelestarian.
TERMINAL
-
Area parkiran mobil dan motor akan ditanami pohon kenari untuk mengurangi panas diparkiran luar sekaligus menjadi peneduh bagi pejalan kaki.
-
Pembatas lahan akan ditanami pohon untuk mengurangi kebisingan dari suara pesawat menuju terminal.
TANGGAPAN Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 98
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
-
Menambah pepohonan pada tapak yang tidak ada atau kurang perdu dan semak hias untuk filterisasi udara dan panas yang masuk.
-
Menambahkan vegetasi tepat berada dekat dengan bangunan perancangan sebagai pendingin suhu bangunan alami.
-
Mengelola
vegetasi
sebagai
entrey
approach
dan
permainan ruang atau space khusus. -
Mempertahankan beberapa pepohonan eksisting sehingga bisa meredam polusi kebisingan, polusi udara, buffer matahari dan bisa sebagai pemandangan (visual).
Beberapa manfaat tanaman tepi penyerap polusi udara, yaitu : -
Peredam kebisingan dan mengurangi efek pemanasan yang diakibatkan oleh radiasi energi matahari dan penapis cahaya silau.
-
Penahan angin; untuk membangun sabuk hijau yang berfungsi sebagai penahan angin perlu diperhitungkan beberapa faktor yang meliputi panjang jalur, lebar jalur.
-
Meningkatkan resapan air sehingga akan meningkatkan jumlah air tanah yang akan menahan perembesan air laut ke daratan.
3.1.3. Zoning a. Zoning Perencanaan Pada Bandara. Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 99
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
b. Zoning berdasarkan analisa tapak 3.1.4. Pertimbangan Arsitektur a. Analisa bentuk Masa Bangunan
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 100
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Bentuk dasar untuk masa bangunan dari pertimbangan fungsi ruang dan penjelasan tema, dapat disimpulkan sebagai berikut : -
Penyesuaian dengan tata ruang dalam kegiatan
-
Ekspresi dari kegiatan
-
Orientasi bangunan yang mendukung penampilan dikaitkan dengan bentuk tapak
-
Keadaan tapak dan lingkungan
Pendekatan bentuk masa bangunan berdasarkan kriteria diatas, yaitu :
Cendrung berdiri sendiri
Menunjukkan stabilitas
Sifat bentuknya yang terpusat
Efisien ruang yang kurang
Pembagian grid tidak teratur
Mudah dalam pembagian pola grid struktur
Ruang lebih efisien
Orientasi ruang bias menyebar maupun terpusat
Berkesan memusat
Bisa menjadi focal point bagi bentuk lainnya
Pola grid struktur memusat dan berorientasi kedalam
Tabel 1 (Bentuk - bentuk dasar gubahan massa)
b. Analisa Sistem Struktur
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 101
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Jenis Pondasi Pondasi Lajur
kelebihan
Kekurangan
Waktu pengerjaan
Daya
cepat
Gambar pikul
kurang kuat
Efektif
untuk
Kedalaman
bangunan
dangkal
sederhana Kebisingan rendah Pondasi Tiang
Pancang
Mencapai lapisan
Kebisingan tinggi
tanah keras
Mobilisasi
Cepat
dalam
membutuhkan
pengerjaan
Pondasi Bored
Pile
Dapat
area luas
menahan
beban besar
pelaksanaan lama
Menjangkau lapisan keras
Amrio Rajagukguk 41214010002
Waktu
tanah
Kebisingan tinggi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 102
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Pondasi
Setempat
Pelaksanaan
mudah
Tidak
Tidak
dapat
menahan beban besar
butuh
peralatan khusus
Maksimal bangunan
4
lantai
Tanggapan : Pondasi yang cocok digunakan untuk pembangunan bandar udara mali dengan 2 lantai adalah : Pondasi Tiang • Mencapai lapisan tanah • Kebisingan tinggi Pancang
keras
•
• Cepat dalam pengerjaan
membutuhkan
Mobilisasi
area luas
c. Analisa sistem Modular
Pemilihan modul struktur dalam perancangan, didasarkan pada factor :
Kebutuhan ruang gerak manusia
Tata letak ruang dalam
Kebutuhan parkir dalam bangunan
Standar konstruksi
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 103
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
BAB IV KONSEP 4.1.
Konsep Dasar Kosep dasar perancangan bandar udara mali alor mengacu pada fungsi bandara yakni sebagai pintu gerbang sekaligus simbol suatu wilayah yang pada dasarnya bangunan tersebut menjadi identitas suatu wilayah berdasarkan kebudayaan yang menjadi kebiasaan dikampung Takpala, dengan mengusung tema arsitektur hijau dan arsitektur neo-vernakuler yang akan dikolaborasi untuk membentuk sebuah rancangan yang dapat mengkomunikasikan tradisi kearifan lokal. Beberapa alternatif pendekatan yang akan dilakukan dalam perencanaan rancangan bandar udara mali alor diantaranya: a) Pendekatan lingkungan Bangunan di design dengan mempertimbangkan konsep ramah lingkungan dan bangunan hemat energi. b) Pendekatan fungsional Desain terminal mampu mengakomodasi seluruh pergerakan pengguna bandara terkhusus penumpang. c) Pendekatan sosial budaya Perencanaan bandara harus berdampak positif terhadap kehidupan sosial masyarakat sekitar baik yang terkena dampak langsung maupun tidak serta dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. d) Pendekatan visiologi (kenyamanan visual) Rancangan yang menghadirkan visual yang bagus baik dari luar tapak kedalam bangunan terminal ataupun sebaliknya yang mengkomunikasikan bentuk. e) Pendekatan kebutuhan ruang. Kebutuhan ruang bangunan terminal dirancang mengakomodasi kegiatan pengunjung dan penumpang dengan memperhatikan kenyamanan dan efektifitas pola ruang didalam bandara.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 104
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
4.2.
Konsep Gubahan massa dan Skematik Desain bentuk dasar dari rumah adat di Alor ini adalah berbentuk limas. Rumah Adat Alor ini beratap daun kelapa, selalu ditopang oleh empat pilar dalam bingkai pohon Asam dan berdinding anyaman bambu. Sedangkan Rumah Adat Alor yang disebut rumah Gudang memiliki desain bentuk yang agak berbeda, rumah adat Gudang berbentuk persegi, ditopang oleh empat buah tiang. Dari luar, rumah ini terlihat tidak berdinding, bentuknya lebih seperti balai-balai, namun bagian loteng dari rumah Gudang ini cukup besar, biasanya terdapat empat kamar, di loteng inilah yang menjadi tempat beristirahat pemiliki rumah tersebut. posisi rumah adat juga sangat simetris terhadap perletakan bangunan lainnya pada sisi kiri dan sisi kanan dari pelataran terbuka tersebut. Pada kampung tradisional Takpala terdapat beberapa komponen penting yang membentuk pola perkampungannya, yakni: Mesang, Mesbah, Lik, Kolwat, Kanuarwat, Fala, Dan Tova.
FALA
MESBAH
RUMAH TINGGAL
-
MESANG
KOLWAT
INNERCOURT
RUMAH UMUM
KANUARWAT RUMAH SAKRAL
Mesang (pelataran) ‘’ Mesang merupakan ruang terbuka/ pelataran terbuka (komunal space) yang letaknya sangat strategi sebagai sarana komunikasi atau kontak sosial antar sesama didalam kehidupan bermasyarakat di kampung Takpala.
-
Mesbah (misbah) ‘’ Mesbah merupakan susunan batu atau onggokan batu yangterbuat daru batu kali atau lempengan-lempengan batu yang menyerupai papan yang ditumpuk dalm bentuk melingkar, oval, atau persegi.
-
Fala (Gudang) ‘’ merupakan rumah tinggal yang oleh masyarakat setempat menyebut sebagai rumah gudang. Penamaan ini sejalan dengan sala satu fungsi lumbung tempat penyimpanan hasil pertanian seperti padi dan jagung.
-
Kolwat dan kanuarwat ‘’merupakan rumah adat masayarakat alor dimana rumah ini menjadi pusat segala kegiatan suku terutama urusan adat yang pengturannya dilakukan oleh kepala suku.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 105
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Ramah lingkun gan
FUNGSI
NYAMAN ASPEK RANCANGAN
SESUAI KEBUTUHAN
ONAL
SOSIAL & BUDAYA
Integrasi antara Green Architecture dan neo-vernakuler pada Perancangan bandar udara mali alor bisa dilihat dari bentuk rancangan serta penggunaan material setempat dan dikombinasikan dengan material ataupun tekstur yang modern.
Bentuk rumah adat masyarakat alor yang dikenal dengan kolwat dan kanuarwat Lantai atas yang dijadikan tempat untuk istrahat
Area untuk berkumpul dan untuk menerima tamu Batu alam sekaligus penguat pondasi rumah
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 106
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
4.3.
Konsep Massa Bangunan Pada bangunan akan diterapkan seperti organisasi ruang pada rumah adat Alor. Atap akan di implementasikan pada bangunan Bandara Alor.
-
Bentuk sederahana kokoh.
-
Penyesuaian dengan pola tapak linier memanjang
Massa bangunan akan mengikuti pola bentuk permukiman alor dengan segala ragam budayanya dengan pola linear dan dengan atap yang terpisah sehingga bisa memaksimalkan cahaya yang akan masuk kedalam bangunan.
pemanfaatan sirkulasi angin pada bangunan akan sangat diperhitungkan untuk memaksimalkan energi yang digunakan termasuk pencahayaan disiang hari dengan membuat beberapa bukaan pada atap dengan pertimbangan jam tertentu.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 107
yang dan
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 14 (Zona Skematik, sumber : dokumen pribadi)
Gambar 15 (penerapan grenn building, sumber : dokumen pribadi)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 108
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
Gambar 16 (Zona Skematik, sumber : dokumen pribadi)
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 109
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
4.4.
Konsep Tampilan Bangunan (fasade) Pada facade bangunan dilakukan dua perlakuan yang berbeda, shading (secondary skin) pada sisi yang menggunakan kaca dengan tujuan untuk meminimalisir radiasi matahari yang masuk ke dalam bangunan dan ekpos material batu alam pada bagian bangunan yang tertutup (tidak membutuhkan kaca).
4.5.
Konsep Struktur Bangunan
Pondasi tiang pancang
4.6.
Konsep Ruang a. Konsep Modul Ruang
Modul 8 m x 8 m Amrio Rajagukguk 41214010002
Modul 12 m x 8m Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 110
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
4.7.
Konsep Ruang Luar 1. Penggunaan material setempat seperti batu alam untuk menghadirkan kesan natural sejuk alami ketika berada di area bandara. 2. Konsep Biopori dalam Site dan vegetasi akan menambah cadangan air untuk disimpan ditanah 3. Tata lansekap yang akan direncanakan secara seksama yaitu dengan pengadaan elemen – elemen lansekap. Adapun lemen – elemen landekap terdiri dari ruang terbuka hijau, pohon peneduh, pohon penunjuk arah, penutup tanah, furniture lansekap (lampu, bangku dan signage) 4. Penggunaan paving grass pada perkerasan atau open space untuk menghindari genangan air.
4.8.
Konsep Ruang Dalam pada lobby dibuat dengan corak dan motif bahari Alor yang diadopsi modern. Terdapat dinding Aquarium untuk memamerkan indahnya Alam Bahari Alor sebagai tempat wisata dan edukasi terhadap pengunjung lokal maupun non lokal.
4.9.
Konsep Utilitas a. Konsep Pengolahan Limbah Pengolahan Limbah
Padat Amrio Rajagukguk 41214010002
Cair
Gas
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
Jenis
Inst.
Inst.
Pengolahan
Pengolahan
| 111
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
b. Konsep Sistem Air Bersih
Roof Tank
PDAM
Distribusi
Chiller
Deep weel Ground Water Tank
Hydrant c. Konsep Sistem Air kotor Dapur (cucian)
Lemak
Bak Kontrol Peresapan
Kamar mandi
Lemak
Bak Kontrol
Air Kotor (WC)
Bahan Organik
Septic Tank
Tanah
d. Konsep Sistem Elektikal PLN
Panel Sentral Listrik
Generator
Amrio Rajagukguk 41214010002
Panel
Panel
Panel
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 112
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
BAB V HASIL RANCANGAN Terlampir.
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 113
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Perancangan Bandara Nusantara Alor dengan tema Neo-Vernakuler
DAFTAR PUSTAKA
----------. 2009. Pedoman Klasifikasi Dan Standar Rumah Sakit Pendidikan. Departemen Kesehatan Ri ----------. 2011. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2011 – 2031. ----------. 2012. Greenship Untuk Gedung Baru Versi 1.1 Departemen Rating Development Green Building Council Indonesia ----------. 2015. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 02 Tahun 2015 Tentang Bangunan Gedung Hijau. Jakarta. Datip. 2014. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Rsud Jakarta Selatan. Teknik Arsitektur Universitas Mercu Buana Dominikus, Phillo Pius Jacobus Naraha. 2011. Konsep Jiwa Manusia Menurut Aristoteles Dan Sigmund Freud, Suatu Telaah Filosofi. Program Studi Filsafat, Fakultas Ilmu Penegtahuan Budaya, Universitas Indonesia. Ernst Neufert, Data Arsitek Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, 1995 Madisata, Aji Prawbowo, 2013. Rumah Sakit Ibu Dan Anak. Progam Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana Suherni, Nanai. 2016. Rsud Tarakan Ajukan Bangun Gedung Sky Hospital. Berita Jakarta : Http://Www.Beritajakarta.Com/Read/38318/Rsud_Tarakan_Ajukan_Bangun_Gedung_Sky _Hospital Warsono, Aji. 2016. Penduduk Kota Bekasi Membludak Di Tahun 2022. Tempo.Co : Https://M.Tempo.Co/Read/News/2016/03/31/231758394/Penduduk-Kota-BekasiMembludak-Di-Tahun-2022, Diakses Pada 15 Maret 2017
Amrio Rajagukguk 41214010002
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 114