I.
ALAT DAN BAHAN Peralatan yang digunakan untuk analisa Sulfur pada batubara adalah S-144 DR (LECO) terdiri dari : LECO S-144 Boat Kawat tahan panas Pembaca analisis Neraca analitik Bahan yang digunakan untuk analisa Sulfur pada batubara adalah
Batubara 200 mesh
II. LANGKAH KERJA
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1. 2. 3. 4. 5.
A. Standarisasi Memilih menu blank pada tabel sampel, memilih method (blank), maka berat secara otomatis dimasukkan 1 gr. Dari menu sampel klik analyze atau tombol F4 kemudian letakkan boat kosong dan bersih ke furnace. Kalibrasi blanko dilakukan 3 – 5 kali. Menyorot seluruh blanko pada tabel. Kemudian pilih set blank pada menu tools. Mengklik add sampel atau tekan F3 pada keyboard untuk menambahkan jumlah sampel (7 baris). Memilih method sesuai dengan analisa yang akan dilakukan. Meletakkan sampel boat di atas timbangan, tekan tare untuk menera sampai stabil. Meletakkan CRM yang akan dianalisa ke dalam sampel boat ± 250 mg. menekan tombol print pada timbangan. Menekan analyze atau tombol F4 pada keyboard untuk memulai analisa Menunggu sampai muncul pesan “Push The Sampel Boat Into The Furnace” kemudian mendorong sampel boat ke dalam furnace sampai menyentuh boat stop. Mengulangi langkah ke dua sampai 7 kali analisa CRM B. Analisa Sampel Mengklik add sampel atau tekan F3 pada keyboard untuk menambahkan jumlah sampel (7 baris). Memilih method sesuai dengan analisa yang akan dilakukan. Meletakkan sampel boat di atas timbangan, tekan tare untuk menera sampai stabil. Meletakkan CRM yang akan dianalisa ke dalam sampel boat ± 250 mg. menekan tombol print pada timbangan. Menekan analyze atau tombol F4 pada keyboard untuk memulai analisa Menunggu sampai muncul pesan “Push The Sampel Boat Into The Furnace” kemudian mendorong sampel boat ke dalam furnace sampai menyentuh boat stop, ulangi langkah ke dua untuk seluruh sampel
III. DATA PENGAMATAN Percobaan 1
Percobaan 2
IV.
ANALISA DATA
Pada percobaan kali ini yaitu Analisa Sulfur pada batubara bertujuan untuk menentukan dan mengetahui kadar Sulfur pada batubara dan dapat menggunakan alat dan bahan (alat S-144) DR dengan baik dan benar. Sulfur sendiri adalah salah satu komponen dalam batubara, yang terdapat sebagai sulfur organik maupun non organik. Sulfur sendiri berasal dari FeS2, senyawa-senyawa organik dan H2SO4. Kadar Sulfur yang terdapat pada batubara dapat dihitung dari kadar Pyrit sulfur, Sulfat sulfur, dan Organik sulfur. Sulfur adalah senyawa anorganik (Abu) yaitu material yang tidak terbakar dalam pembakaran pada batubara. Sulfur merupakan bagian dari mineral Sulfat dan Sulfide di dalam batubara yang sifatnya mudah bersenyawa dengan unsur Hidrogen dan Oksigen untuk membentuk senyawa asam. Sulfur yang memiliki kandungan ≤ 0,2 % maka batubara tersebut merupakan batubara yang baik, karena semakin kecil kandungan Sulfur pada batubara, maka range batubara tersebut semakin tinggi. Abu pada hasil pembakaran (Sulur dalam senyawa organik) dimanfaatkan sebagai komponen pembuatan semen. Karena di dalam kandungan senyawa tersebut (Abu) sama dengan kandungan tanah liat. Batubara dengan kadar Sulfur yang tinggi akan menyebabkan korosi pada proses pembakaran, korosi dalam ketel ini akan membentuk endapan isolasi pada tabung ketel uap (Slagging). Di samping itu juga dapat menimbulkan pencemaran udara, sebagian Sulfur akan terbawa dalam hasil pencairan batubara, gasifikasi, dan pembuatan kokas. Pada percobaan kali ini digunakan peralatan S-144 DR, sampel batubara yang digunakan dengan ukuran 200 mesh dan ditimbang dengan kisaran 0,03 gr – 0,25 gr. Sebelum melakukan percobaan dilakukan pengecekan terlebih dahulu yaitu pengecekan suplai gas dan alarm. Dimana, alarm ini akan berbunyi jika heating tidak bekerja dan temperaturnya rendah. Pada percobaan kali ini digunakan 2 sampel dengan berat masing-masing 0,1048 dan 0,0974 dimasukkan ke dalam furnace dibakar dan akan menghasilkan Sulfur. Uap difilter dan masuk ke dalam cel dan data akan terekam dan didapat harga sulfur 1,2884 dan 1,2230 hal ini dikarenakan alat yang digunakan kurang siap dan kelamaan pada saat memasukkan boot ke dalam furnace.
V. KESIMPULAN Berdasarkan praktkum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Sulfur dalam batubara meruakan bagian dari mineral Sulfat dan Sulfida dengan sifatnya yang mudah bersenyawa dengan unsur Hidrogen dan Oksigen untuk membentuk senyawa asam, maka keberadaan Sulfur diharapkan dapat seminimal mungkin. Sulfur di dalam batubara terdapat 3 jenis yaitu Pyrik sulfur, Sulfat sulfur, dan Organik sulfur. Secara umum batubara bersulfur rendah (<1%) mengandung lebih banyak Sulfur organik dari pada Piritik. Sedangkan, batubara dengan kandungan Sulfur tinggi mengandung lebih banyak Sulfur pritik dar pada Organik. Batubara bersulfur tinggi biasanya berasosiasi dengan batuan penutup yang berasal dari lingkunagn laut. Dari data yang di dapat dalam praktikum adalah : Batubara 1 = 1,2884 % Batubara 2 = 1,2250 %
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Penuntun Praktkum Kimia Analisa Batubara. 2017. Penuntun Kadar Sulfat. Politeknik Negeri Sriwijaya