Laporan Proyek Vco-1.docx

  • Uploaded by: Mira Santika
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Proyek Vco-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,031
  • Pages: 11
LAPORAN PROYEK PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kimia Terapan dan Kewirausahaan Dosen Pengampu: Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc

Disusun Oleh: Denti Septiani

NIM 160384204022

Igara Triregina

NIM 160384204036

Mira Santika

NIM 160384204024

Nuryanti

NIM 160384204019

Sintia Hardila Ananda Putri

NIM 160384204039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2019

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Kelapa (Cocos nucifera L) memiliki peran yang strategis bagi masyarakat Indonesia, dan termasuk sembilan bahan pokok masyarakat. Produksi kelapa Indonesia per tahun menempati urutan kedua di dunia yakni sebesar 12.915 milyar butir (24,4 %) produksi dunia (Aditiya, 2014). Salah satu produk diversifikasi dari buah kelapa adalah minyak kelapa. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional yang biasa dilakukan adalah dengan cara merebus santan terus menerus hingga didapatkan minyak kelapa. Minyak yang dihasilkan bermutu kurang baik, jika di uji mutunya akan mempunyai angka peroksida dan asam lemak bebas yang tinggi, dan juga warna minyak kuning kecoklatan sehingga minyak akan cepat menjadi tengik dalam dua bulan (Setiadji, 2004). Berbeda dengan minyak kelapa biasa, Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa yang diperoleh tanpa mengubah sifat fisiko kimia minyak karena hanya diberi perlakuan mekanis dan penggunaan panas rendah, sehingga kandungan yang penting dalam minyak tetap dapat dipertahankan. Keunggulan minyak ini terletak pada tingginya asam lemak jenuhnya yaitu sekitar 90% yang menjadikan minyak ini minyak tersehat (Setiaji dan Prayugo, 2006). Virgin

Coconut

Oil

(VCO)

memiliki

sejumlah

sifat

fisik

yang

menguntungkan. Di antaranya, memiliki kestabilan secara kimia, berwarna bening, dan berbau harum, bisa disimpan dalam jangka panjang dan tidak cepat tengik, serta tahan terhadap panas, cahaya dan oksigen. Virgin coconut oil (VCO) memiliki kadar air, asam lemak bebas, dan angka oksidasi yang rendah. (Fachry, dkk.,2006) Komponen utama dari Virgin Coconut Oil (VCO) adalah asam lemak jenuh seperti asam kaprat, kaprilat dan miristat dan memiliki ikatan ganda dalam jumlah kecil. Kandungan paling besar dalam minyak kelapa adalah asam laurat (Lauric Acid)(Hapsari, 2009). Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan (Rindengan, 2003). VCO merupakan suatu produk yang memiliki sifat dwifungsi yaitu sebagai minyak goreng kualitas tinggi dan sebagai obat yang potensial. Beberapa manfaat VCO bagi kesehatan yaitu merupakan

antibakteri, antivirus, antijamur, dan antiprotozoa, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, dapat mencegah terjadinya osteoporosis, diabetes, penyakit liver, dan timbulnya kanker, dapat menurunkan berat badan, dan memberikan stamina bagi tubuh (Fachry, dkk.,2006). Metode untuk memperoleh VCO dapat dilakukan dengan cara fermentasi, enzimatis, dan pancingan. Pembuatan VCO dengan cara enzimatis merupakan pemisahan minyak dalam santan tanpa pemanasan melainkan dengan bantuan enzim. Beberapa jenis enzim protease yang bisa digunakan untuk memecah ikatan lipoprotein dalam emulsi lemak yaitu papain (pepaya) dan bromelin (nanas). Enzim papain banyak terdapat dalam getah daun pepaya, sementara enzim bromelin banyak terdapat pada bagian bonggol (hati) nenas. Kelebihan dengan pengolahan ini yaitu VCO yang dihasilkan berwarna bening, kandungan asam lemak dan antioksidan di dalam VCO tidak banyak berubah, tidak mudah tengik, tidak membutuhkan biaya tambahan yang terlalu mahal, dan rendemen

yang

dihasilkan

cukup

tinggi,

sedangkan

kekurangannya

yaitu

membutuhkan waktu yang sangat lama dalam proses denaturasi protein untuk memisahkan minyak dari ikatan lioprotein, yaitu sekitar 20 jam (Setiaji dan Prayogo, 2006). B.

Tujuan Proyek Tujuan pelaksanaan proyek ini ialah: 1. Untuk mengetahui pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) . 2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia terapan dan kewirausahaan.

C.

Manfaat Proyek 

Bagi peneliti dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian dan menganalisa pembuatan dari Virgin Coconut Oil .



Bagi kesehatan dapat menjadi salah satu obat alternatif dari berbagai macam penyakit sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.



Bagi ekonomi dapat meningkatkan produk olahan kelapa dan minat masyarakat untuk memproduksi dalam skala industri sehingga dapat meningkatkan pendapatan atau perekonomian negara. Dan meningkatkan nilai jual dari produk kelapa khususnya minyak kelapa murni (VCO).

BAB II LANDASAN TEORI

Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah minyak perawan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis tanpa sentuhan api secara langsung dan bahan kimia tambahan. Dilihat dari warnanya, minyak kelapa murni jauh lebih bening seperti air mineral. Selain itu kadar air dan asam lemak bebasnya kecil, serta kandungan asam lauratnya tinggi. Minyak kelapa murni mengandung anti oksidan bebas sehingga mampu menjaga kekebalan tubuh. Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak menggunakan zat kimia organis dan pelarut minyak. Dari proses seperti ini, rasa minyak yang dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika minyak membeku, warna minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan jika cair, VCO tidak berwarna ( bening ). Minyak kelapa murni tidak mudah tengik karena kandungan asam lemak jenuhnya tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi. Namun, bila kualitas VCO rendah, proses ketengikan akan berjalan lebih awal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh oksigen, keberadaan air, dan mikroba yang akan mengurangi kandungan asam lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen lain. Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa di dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain. Apabila didalamnya masih terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih. Keberadaan air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu, gumpalan tersebut kemungkinan juga merupakan komponen blondo yang tidak tersaring semuanya. Kontaminasi seperti ini secara langsung akan berpengaruh terhadap kualitas VCO.: Minyak kelapa murni (VCO) mempunyai banyak manfaat terutama dalam bidang kesehatan (anonim, 2009) , diantaranya : - Merupakan antibakteri ,antivirus , antijamur dan antiprotozoa alamiah - Membantu meredakan gejalagejala dan mengurangi resiko kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes. - Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis. - Membantu mencegah tekanan darah tinggi. - Membantu mencegah penyakit liver. - Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

- Membantu mencegah penyakit kanker. - Membantu menurunkan berat badan. - Menjaga stamina tubuh. - Memelihara kesehatan kulit dan rambut. Prinsip Pembuatan Minyak Kelapa Murni (Setiaji, B dan Surip, P, 2006) Membuat VCO tidak sesulit yang dibayangkan. Bahkan, teknologi pembuatan VCO telah dilakukan oleh nenek moyang kita secara turuntemurun. Namun, cara tradisional perlu dibenahi agar kualitas VCO yang dihasilkan lebih baik. Disamping teknologi yang diterapkan sangat sederhana, bahan baku pun tersedia melimpah di Indonesia. Oleh karenanya pembuatan VCO sangat memungkinkan untuk diterapkan oleh petani di pedesaan sekalipun. Kandungan kimia yang paling utama (tinggi) dalam sebutir kelapa yaitu air, protein, dan lemak. Ketiga senyawa tersebut merupakan jenis emulsi dengan protein sebagai emulgatornya. Emulsi adalah cairan yang terbentuk dari campuran dua zat atau lebih yang sama, di mana zat yang satu terdapat dalam keadaan terpisah secara halus atau merata di dalam zat yang lain. Sementara yang dimaksud dengan emulgator adalah zat yang berfungsi untuk mempererat (memperkuat) emulsi tersebut. Dari ikatan tersebut protein akan mengikat butirbutir minyak kelapa dengan suatu lapisan tipis sehingga butir butir minyak tidak akan bisa bergabung, demikian juga dengan air. Emulsi tersebut tidak akan pernah pecah karena masih ada tegangan muka protein air yang lebih kecil dari protein minyak. Minyak kelapa (VCO) baru bisa keluar jika ikatan emulsi tersebut dirusak. Untuk merusak emulsi tersebut banyak sekali cara, yaitu dengan sentrifugasi, pengasaman, enzimatis, dan pancingan. Masingmasing cara tersebut memilki kelebihan dan kekurangan. Namun, secara umum teknologi tersebut sangat aplikatif

BAB III METODE PELAKSANAAN

A.

Pemilihan Waktu dan Lokasi Dalam memilih lokasi untuk pembuatan proyek ini, tim penulis memilih dengan mempertimbangkan ketersediaan alat dan bahan guna kelancaraan pelaksanaan proyek, yakni: 1. Tempat Alamat 2. Tempat Alamat 3. Tempat Alamat

B.

: Rumah salah satu anggota kelompok (Sintia Hardila Ananda Putri) :. : Rumah salah satu anggota kelompok Igara Triregina : Jalan Transito No.28 Km.8 Atas. : Rumah salah satu anggota kelompok (Denti Septiani) :

Pemilihan Alat dan Bahan Dalam pembuatan proyek ini, pemilihan alat dan bahan yang digunakan sangat penting agar tidak menghambat proses pembuatan proyek, sebab semakin banyak alat dan bahan yang mendukung akan lebih memudahkan proses pengerjaan. Adapun alat dan bahan yang telah dipilih untuk digunakan ialah sebagai berikut. 1.

Alat-alat a. Mixer b. Timbangan c. Toples d. Plastik bening e. Wadah f. Saringan g. Sendok h. Corong i. Kapas j. Botol

2.

Bahan-bahan a. Kelapa parut (tua) b. Air

C.

Prosedur Pelaksanaan 1.

Penentuan Job Description Pembagian tugas dalam pelaksanaan proyek ini, yakni sebagai berikut. No

Nama

Anggota

.

Kelompok

1.

Denti Septiani

Job Description Ketua Pelaksana Bertanggung

jawab

sebagai

pengelola

dan

pengontrol berlangsungnya seluruh kegiatan 2.

Nuryanti

Sekretaris Bertanggung jawab dalam pembuatan portofolio tahapan pembuatan part yang bersangkutan, mencatat seluruh perhitungan dalam pembuatan produk, mencetak hardcopy hasil proyek, serta terlibat dalam pembuatan laporan.

3.

Sintia Hardila Ananda BENDAHARA Putri

Bertanggung jawab dalam mengelola pengeluaran dan pemasukan selama kegiatan berlangsung.

4.

Mira Santika

HUMAS Bertanggung jawab dalam proses pembuatan produk, mempromosikan, dan menjual produk.

5.

Igara Triregina

HUMAS Bertanggung jawab dalam proses pembuatan produk, mempromosikan, dan menjual produk.

2. Tahap Pembuatan Produk A. Metode A 1. Kelapa parut diberi air kemudian diperas untuk memperoleh santan. 2. Disaring untuk memisahkan ampas kelapa parut dengan santan. 3. Santan yang diperoleh dimasukkan ke dalam plastik bening. 4. Kemudian dimasukkan ke dalam toples tertutup. 5. Didiamkan di tempat panas selama 24 jam (lebih baik jika dibiarkan dibawah sinar matahari).

6. Dimasukkan ke dalam kulkas selama 3 hari. 7. Dikeluarkan selama dua jam hingga terbentuk 3 lapisan. 8. Dimasukkan kembali ke dalam kulkas selama 2 jam. 9. Dikeluarkan kembali, dan pisahkan antara air (lapisan paling bawah) dengan minyak VCO dan yang putih (dua lapisan teratas) 10. Dua lapisan teratas tersebut dibiarkan mencair dalam wadah. 11. Setelah mencair, ambil minyak VCO pada bagian atas dengan menggunakan sendok. 12. Disaring menggunakan corong dan kapas ke dalam botol hingga minyak VCO berwarna bening.

B. Metode B 1. Kelapa parut diberi air kemudian diperas untuk memperoleh santan. 2. Disaring untuk memisahkan ampas kelapa parut dengan santan. 3. Santan yang diperoleh dimasukkan ke dalam plastik bening. 4. Dibiarkan selama 1 jam hingga terbentuk dua lapisan. 5. Gunting bagian bawah plastik untuk mengeluarkan air pada lapisan bawah. 6. Tuang santan ke dalam wadah. 7. Mixer selama 1 jam. 8. Disaring dan dimasukkan ke dalam toples. 9. Dibiarkan di dalam toples tertutup selama 12 jam. 10. Diambil lapisan paling atas yang berwarna putih. 11. Kemudian ambil minyak VCO menggunakan sendok. 12. Disaring menggunakan corong dan kapas ke dalam botol hingga minyak VCO berwarna bening.

BAB IV PEMBAHASAN

A.

Log Book (Catatan Harian) 1.

Pertemuan Pertama Pada tanggal 22 Februari 2019 pukul 20.00 di rumah Denti Septiani, tim pelaksana mengadakan pertemuan pertama. Pada saat itu, masing-masing anggota kelompok menyampaikan referensi apa saja yang telah diperoleh mengenai pembuatan Virgin Coconut Oil (VC0). Berdasarkan referensi tersebut yang bertujuan untuk merancang pembuatan produk VCO. Serta mencatat apa saja alat dan bahan yang perlu dalam proses pembuatan VCO.

2.

Pertemuan Kedua Pada tanggal 2 Maret 2019 pukul 13.00 di rumah Sintia Hardila Ananda Putri, tim pelaksana mengadakan pertemuan kedua. Pada saat itu melakukan proses pembuatan VCO yang pertama, yang bertujuan melakukan percobaan dengan ½ kg kelapa parut dan hanya mendapatkan VCO yang berwarna kuning pucat dengan jumlah yang sangat sedikit.

3.

Pertemuan Ketiga Pada tanggal 3 Maret 2019 pukul 13.30 di rumah Sintia Hardila Ananda Putri, tim pelaksana mengadakan pertemuan ketiga. Pada saat itu melakukan proses pembuatan VCO yang kedua, dengan tujuan ingin mendapatkan lebih banyak VCO dengan 1 kg kelapa parut. Setelah melakukan percobaan, didapatlah hasil yang lebih banyak dari sebelumnya dengan warna VCO yang lebih kuning.

4.

Pertemuan Keempat Pada tanggal 14 maret 2019 pukuli 10.00 di rumah Igara Trigina, tim pelaksana mengadakan pertemuan keempat. Pada saat itu melakukan proses pembuatan VCO yang ketiga dengan melakukan 2 percobaan yaitu : Percobaan pertama dengan memisahkan santan dengan air selama 1 jam, kemudian mengambil santan yang telah terpisah, lalu di mixer selama 1 jam dan dibiarkan selama 12 jam di dalam toples bening. Tetapi hasil yang didapatkan tidak sesuai harapan karena hanya terbentuk 2 lapisan yang seharusnya terbentuk tiga lapisan. Percobaan kedua dengan memeras santan, kemudian memasukkan ke dalam kertas bening, lalu dibiarkan semalam 24 jam di bawah sinar matahari. Setelah itu dimasukkan kulkas selama 3 hari sehingga membeku, setelah beku dikeluarkan

dari kulkas selama 2-3 jam hingga mencair dan memisahkan diri antara air, padatan santan dan VCO, setelah terlihat jelas kemudian dimasukkan kulkas kembali sampai membeku dan dikeluarkan lagi dengan menggunting ujung plastic bening dan mengeluarkan airnya, kemudian bagian atas yang masih beku yaitu padatan dan VCO dicairkan hingga terbentuk 2 lapisan, lapisan paling atas diambil dan disaring menggunakan kapas, barulah didapat VCO yang bening.

Referensi : https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.aca demia.edu/12424626/LAPORAN_PEMBUATAN_VCO&ved=2ahUKEwiwm s62yYnhAhXc63MBHTM5Bj8QFjAFegQIBxAB&usg=AOvVaw0ok7I5S8a6 s1j5Kr2-vgVs&cshid=1552839619582 https://youtu.be/MMW6R7KFPuM https://youtu.be/dHcF_DiGhNg

Related Documents


More Documents from "Mira Santika"