Laporan Praktikum Farmakologi Kel. 3c.docx

  • Uploaded by: luna septi
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktikum Farmakologi Kel. 3c.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,958
  • Pages: 12
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI TEORI DASAR LABORATORIUM FARMAKOLOGI

Disusun oleh : Asri Fauziyah Nadya Syafira Luna Septie Listiani Oktaviani

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB I : PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Farmakologi adalah ilmu yang berkaitan dengan obat. kriteria suatu obat dapat layak diedarkan kepada masyarakat adalah dengan uji pre-klinis atau menggunakan hewan percobaan. Hewan percobaan adalah hewan yang khusus diternakkan untuk keperluan penelitian biologis sebagai alat untuk mengukur besaran kuantitas dan kualitas suatu obat. namun, hewan sebagai model atau bahan percobaan harus memiliki persyaratan tertentu antara lain persyaratan genetis dan lingkungan yang memadai dalam pengelolaannya, disamping factor ekonomis, mudah tidaknya diperoleh, serta mampu memberikan reaksi biologis yang mirip kejadiannya dengan manusia.

1.2.Tujuan Praktikum 1. Mampu terampil bekerja dengan beberapa hewan percobaan. 2. Mengetahui sifat hewan percobaan dan cara penanganannya secara manusiawi. 3. Mampu menghitung dosis yang ditentukan berdasarkan teori farmakologi.

BAB 2 2.1. Teori Dasar Yang dipelajari dan sebagai dasar dari praktikum farmakologi adalah cara-cara memegang hewan percobaan yang ada di lab farmakologi,dan cara-cara pemberianobat dan faktor yang mempengaruhi pemberian obat. Cara pemberian obat sangat penting artinyakarena setiap jenis obat berbeda penyerapannya oleh tubuh dan sangat bergantung pada lokasi pemberian. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pemberian obat ini juga sangat penting bergantung pada kondisi individu, jenis kelamin dan spesies hewan laboratorium. Hewan Percobaan yang digunakan di Laboratorium Farmakologi adalah Mencit, kelinci, tikus. Dosis obat yang diterapkan oleh farmakope umumnya berdasarkan usia atau bobot badan. Orang dewasa indonesia umumnya dianggap mempunyai bobot badan 60kg. Wanita yang badan nya lebih kecil dan massa tubuh yang mengandung lebih banyak lemak umumnya bobot badan yang lebih rendah dari pria. Pendapat mutakhir menganjurkan perhitungan dosis obat seseorang berdasarkan luas permukaan.

BAB 3: METODE 3.1. Alat dan Bahan Alat: -

Sarung tangan Masker Koran Lap Hewan percobaan (mencit) Sabun antiseptik

3.2. Prosedur Kerja 3.2.1 Hewan Percobaan yang Digunakan Di Laboratorium 1. Cara Memperlakukan Mencit 1. Mencit diangkat dengan memegangnya pada ujung ekornya dengan tangan kanan, dan dibiarkan menjangkau kawat kandang dengan kaki depannya. 2. Selanjutnya dengan tangan kiri, kulit tengkuknya dijepit diantara telunjuk dan ibu jari. 3. Kemudian ekornya dipindahkan dari tangan kanan keantara jari manis dan jari kelingking tangan kiri, hingga mencit cukup erat dipegang. Pemberian obat kini dapat dimulai.

3.2.2. Bobot Badan, Luas Permukaan Badan, dan Dosis Obat Prosedurpercobaan Tiap anggota kelompok ditimbang bobot badan dan diukur tinggi badannya. 1. Data dicatat dan dibuat tabel yang mengandung data: bobot badan, umur, jenis kelamin, luas permukaan tubuh menurut perhitungan, luas permukaan tubuh menurut kutipan (pustaka). 2. Luas permukaan rata-rata dihitung untuk: seluruh kelas, wanita saja, pria saja, pengelompokan lain yang dianggap relevan (misalnya umur sama). 3. Kemudian hasil percobaan dibahas.

BAB 4 4.1. Hasil Pengamatan.

1 Perlakuan memegang mencit. Dari percobaan yang telah dilakukan terhadap hewan coba berupa mencit sesuai metode yang telah diberikan, dapat diketahui sifat mencit yaitu, mencit cenderung berkumpul atau berdekatan dengan sesamanya dan penakut dengan manusia, pada saat memegang tengkuk mencit, diusahakan menjepit daerah yang cukup luas hingga mencit tidak dapat bergerak namun tidak menyakiti, mencit sebaiknya diletakkan di tempat yang cukup tinggi agar tidak kabur. 2 menghitung luas permukaan tubuh. Tabel tinggi badan dan berat badan kelompok no 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Nama Berat badan Tinggi badan Jenis kelamin Asri Fauziyah 51 kg 146 cm Perempuan Kartika Sekar 48 kg 164 cm Perempuan Luna septi 45 kg 161 cm Perempuan Nadya 45 kg 156 cm Perempuan Listiani 54 kg 149 cm Perempuan Dili ridho 85 kg 175 cm Laki-laki Ade nanda 55 kg 158 cm Laki-laki Dari tabel diatas, dapat dicari luas permukaan tubuh dengan menggunakan persamaan Du bois: π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›(π‘˜π‘”)×𝑑𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›(π‘π‘š)

S=√

3600

maka, luas permukaan tubuh masing-masing anggota adalah: 51 kg x 146 cm

1. Asri fauziyah: S= √

3600

48 π‘˜π‘” π‘₯ 164 π‘π‘š

2. Kartika sekar: √

3600

45 π‘˜π‘” π‘₯ 161 π‘π‘š

3. Luna septi: √

3600

45 π‘˜π‘” π‘₯ 156 π‘π‘š

4. Nadya: √

3600

3600

= 1,48 m2

= 1,42 m2

= 1,40 m2

54 π‘˜π‘” π‘₯ 149 π‘π‘š

5. Listiani: √

= 1,44 m2

= 1,49 m2

85 π‘˜π‘” π‘₯ 175 π‘π‘š

6. Dili ridho: √

3600

= 2,03 m2

55 π‘˜π‘” π‘₯ 158 π‘π‘š

7. Ade nanda: √

3600

= 1,55 m2

Dari data LPT pada kelompok kami, diambil hasil: Rata-rata LPT untuk wanita= 1,45 m2 dan Rata-rata LPT untuk laki-laki= 1,79 m2 1. Penghitungan dosis: 1. Tentukan konsentrasi sediaan obat metformin 500 mg(dosis manusia dewasa) dengan VAO 1 ml dan berat mencit 20 gram? hewan(km)

jawaban: HED = dosishewan x[ manusia(km) ] 500 mg 60 kg

3

= dosis hewan x 37

Dosishewan = 102,96 mg mg ) kgBB

berat hewan(kg) Γ— dosis hewan(

Maka, VAO = 1 ml =

konsentrasi 0,02 Γ— 102,96 konsentrasi

Konsentrasi =2,0592 mg/ml. 2. Hitung dosis mencit untuk metformin 500 mg(dosis manusia dewasa) dengan bobot mencit 30 gram? berat hewan(kg)

0,33

Jawaban: HED = dosishewan x(berat manusia(kg)) 500 mg

0,03 kgBB 0,33

= dosishewan x ( 60 kgBB ) 60 kgBB

Dosishewan = 102,96 mg/kgBB

3. Hitung VAO jikadosis diazepam oral 10 mg dan sediaan yang ada injeksi 10mg/2 ml dengan berat mencit 30 gram? hewan(km)

Jawaban: HED = dosishewan x[ manusia(km) ] 10 mg

3

= dosishewan x 37 60 kgBB Dosishewan = 2,0526 mg/kgBB

mg ) kgBB

berat hewan(kg) Γ— dosis hewan(

Maka, VAO =

konsentrasi mg kgBB

0,03 kg x 2,0526

=

10 mg 2 ml

= 0,0123456 ml.

4.2. Pembahasan Pada praktikum kali ini kami melakukan perkenalan terhadap hewan percobaan yaitu mencit. Dari metode yang kami lakukan dalam memperlakukan mencit, dapat diketahui karakteristik dari mencit diantaranyamencit cenderung berkumpul atau berdekatan dengan sesamanya dan penakut dengan manusia karena pada saat diangkat mencit cenderung mengeluarkan kotoran dan air seni. Kemudian kami melakukan percobaan dalam melihat relevansi bobot badan, tinggi badan, umur dan luas permukaan tubuh terhadap perhitungan dosis. Pada praktikum ini kami mengambil data bobot badan dan tinggi badan dari anggota kelompok 3C yang terdiri dari lima orang perempuan serta data dua orang laki-laki yang kemudian dihitung luas permukaan badan menggunakan persamaan Du Bois: π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›(π‘˜π‘”)×𝑑𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›(π‘π‘š)

S=√

3600

Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh luas permukaan tubuh rata-rata dari lima orang perempuan adalah 1,45 m2 dan luas permukaan tubuh rata-rata dari dua orang laki-laki adalah 1,79 m2. Menurut teori, luas permukaan tubuh orang dewasa rata-rata adalah 1,73 m2. Dari hasil tersebut, dapat ditentukan bahwa luas permukaan tubuh rata-rata dari lima orang perempuan kurang dari luas permukaan tubuh rata-rata orang dewasa.Dan luas permukaan tubuh rata-rata dari dua orang laki-laki lebih dari luas permukaan tubuh rata-rata orang dewasa. Adanya perbedaan ini dikarenakan perbedaan bobot badan dan tinggi badan yang dimana laki-laki mempunyai bobot badan dan tinggi badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan.

Semakin meningkat bobot tubuh dan tinggi tubuh maka luas permukaan tubuh pun akan semakin meningkat. Apabila luas permukaan tubuh bertambah, maka penyerapan yang dilakukan oleh tubuh terhadap suatu senyawa obat pun akan meningkat. Sehingga jumlah obat yang diperlukan pun akan lebih besar. Oleh karena itu, dosis mempunyai perbandingan lurus dengan luas permukaan tubuh. Semakin luas permukaan tubuh seseorang maka tempat-tempat penyerapan dalam tubuhnya akan semakin luas dan membutuhkan obat yang relatif banyak, begitu pun sebaliknya. Adapun perbedaan dosis antara hewan dan manusia dalam perhitungan dosis karena berat badan antara manusia dan hewan yang sangat jauh perbedaannya. Sehingga dalam penentuan dosis dari hewan ke manusia atau sebaliknya diperlukan perhitungan terlebih dahulu.

4.3. Lampiran

1. Apakah ada perbedaan nyata antara luas permukaan tubuh pria dan wanita? Jawaban: Ada. Hal tersebut dikarenakan bobot tubuh dan tinggi tubuh pria lebih besar dibandingkan dengan wanita, sehingga dapat mempengaruhi luas permukaan tubuh.

2. Apakah luas permukaan badan untuk tiap anggota kelompok sesuai dengan kutipan/pustaka? Jawaban: Tidak. Untuk tiap anggota kelompok wanita mempunyai LPT rata-rata dibawah 1,73 m2 dan laki-laki mempunyai LPT rata-rata diatas 1,73 m2. Hal tersebut karena bobot dan tinggi tubuh dari tiap anggota yang berbeda-beda.

3. Jika dianggap bahwa dosis yang diberikan farmakope untuk orang dewasa adalah berdasarkan bobot badan 60 kg, berapa besar penyimpangan untuk kelompok-kelompok kelas, jika tidak dilakukan penyesuaian? Jawaban:

Tidak ada penyimpangan. Karena dosis dapat berhubungan dengan bobot tubuh, tinggi tubuh, usia, serta luas permukaa tubuhn. Semakin besar bobot tubuh dan tinggi tubuh seseorang maka luas permukaan tubuh nya pun besar sehingga dosis yang diberikan akan besar pula.

4. Kesimpulan apa yang saudara kemukakan dari pengamatan ini (dalam konteks dosis) Jawaban: Dosis berhubungan dengan bobot tubuh, tinggi tubuh, usia, serta luas permukaan tubuh. Bobot tubuh dan tinggi tubuh mempengaruhi luas permukaan tubuh. Dan dosis berbanding lurus dengan luas permukaan tubuh, apabila luas permukaan tubuhnya besar maka dosis yang diberikan pun semakin besar.

5. Turunkan sebuah rumus yang menyatakan dosis anak sebagai persentase dosis orang dewasa Jawaban: a. Berdasarkan umur ο‚·

Rumus young (anak < 8 tahun) 𝑛

Da = 𝑛+12 x dosis dewasa Ket: n = umur (tahun) ο‚·

Rumus diling (anak β‰₯ 8 tahun) 𝑛

Da = 20x dosis dewasa Ket: n = umur (tahun) ο‚·

Rumus Fried (untuk bayi) 𝑛

Da = 150x dosis dewasa Ket: n = umur (bulan)

b. Berdasarkan berat badan ο‚·

Rumus Thermich

𝑛

Da = 70x dosis dewasa Ket: n = berat badan (kg)

c. Berdasarkan LPT 𝐿𝑃𝑇 π‘Žπ‘›π‘Žπ‘˜

Da = 𝐿𝑃𝑇 π‘‘π‘’π‘€π‘Žπ‘ π‘Žx dosis dewasa d. Menentukan persentase DM (Dosis Maksimum) ο‚·

Persentase DM sekali pakai π‘‡π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘œπ‘π‘Žπ‘‘ π‘ π‘’π‘˜π‘Žπ‘™π‘– π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘ 𝐷𝑀 π‘ π‘’π‘˜π‘Žπ‘™π‘–

ο‚·

x 100%

Persentase DM sehari π‘‡π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘œπ‘π‘Žπ‘‘ π‘ π‘’β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘ 𝐷𝑀 π‘ π‘’β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘–

x 100%

6. Bagaimana pendapat saudara mengenai dosis untuk usia lanjut? Jawaban: Dosis untuk usia lanjut apabila mendapat dosis yang biasa diberikan kepada pasien dewasa muda dapat memberikan respon yang berlebihan atau efek toksik serta berbagai efek samping. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya: ο‚·

Penurunan fungsi ginjal

ο‚·

Perubahan faktor-faktor farmakodinamik

ο‚·

Adanya berbagai penyakit

ο‚·

Penggunaan banyak obat sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi obat

Adapun pemberian dosis untuk lanjut usia: Umur

Dosis

60-70 tahun

4/5 x dosis dewasa

70-80 tahun

3/4 x dosis dewasa

80-90 tahun

2/3 x dosis dewasa

>90 tahun

1/2 x dosis dewasa

7. Apakah yang dimaksud dengan: dosis, dosis terapi, dosis maksimum, dosis letal, dosis toksik, dan dosis efektif Jawaban: ο‚·

Dosis adalah jumlah atau takaran obat yang diberikan kepada pasien dalam satuan berat, isi (volume) atau unit. Dosis obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek farmakologi obat.

ο‚·

Dosis terapi adalah dosis obat yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat menyembuhkan penderita.

ο‚·

Dosis maksimum adalah dosis yang tertinggi yang masih dapat diberikan tanpa efek toksis.

ο‚·

Dosis letal adalah dosis yang menimbulkan kematian.

ο‚·

Dosis toksik adalah dosis obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan keracunan pada penderita.

ο‚·

Dosis efektif adalah besaran dosis radiasi. Dosis efektif menyatakan penjumlahan dari dosis ekivalen yang diterima oleh setiap organ utama tubuh dikalikan dengan faktor bobot-organnya.

4.4. Kesimpulan 1. Penggunaan mencit karena karakter mencit yang cenderung penakut dan lebih suka berkumpul dengan sesama. 2. Dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui dosis yang diberikan untuk hewan percobaan berbeda, tergantung pada bobot hewan itu sendiri. 3. Dosis hewan didapatkan dari mengetahui bobotnya, namun jika yang diketahui bobot manusia makan dapat dikonversikan untuk mendapatkan dosis hewan.

4. Dosis berhubungan dengan bobot tubuh, tinggi tubuh, usia, serta luas permukaan tubuh. Bobot tubuh dan tinggi tubuh mempengaruhi luas permukaan tubuh. Dan dosis berbanding lurus dengan luas permukaan tubuh, apabila luas permukaan tubuhnya besar maka dosis yang diberikan pun semakin besar.

Daftar pustaka 1. Tim dosen,2019. Penuntun Praktikum Farmakologi. Jakarta:FIKES UIN syarif hidayatullah. 2. Kusuma Dewi,Shintia.2017. Laporan Praktikum Farmakologi Percobaan 1 Penanganan Hewan Percobaan. Bogor:STTIF. 3. Tim

dosen,2019.

PenuntunPraktikumFarmakologi.

Jakarta:FIKES

UIN

syarifhidayatullah 4. Kusuma

Dewi,Shintia.2017.

LaporanPraktikumFarmakologiPercobaan

1

PenangananHewanPercobaan. Bogor:STTIF 5. Verbianti

Suwita,

Zolla.

2015.

Menghitung

Dosis

untuk

Hewan

Percobaan.http://zollavs.com/2015/10/menghitung-dosis-untuk-hewan-percobaan.html (diakses pada 17 Maret 2019) 6. Adlan

S.,

Sholahuddin.

2010.Tingkat

KetaatanMasyarakatterhadapResepDokterdalamMenggunakanObat.FK USU, Medan. 7. Jas, Admar, 2009.PerihalResep&Dosis.USU press, Medan 8. Anonim.

Dosis

dan

Efek

Radiasi.

http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-1.htm (diakses pada 18 Maret 2019) 9. Pharmacy

care.

2016.

Macam-Macam

Dosis.

http://www.mipa-

farmasi.com/2016/10/macam-macam-dosis.html (diakses pada 18 Maret 2019)

Related Documents


More Documents from "ratrih"