ANALISIS PENERAPAN E-FAKTUR DALAM MELAPORKAN SPT MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. JAWA ELECTRIC PRIMA
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Diajukan untuk memenuhi matakuliah PKL pada program Diploma Tiga (D.III)
FILDZAH GHASSANI NIM: 62160058
Program Studi Manajemen Pajak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta 2018
ii
PENILAI LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Praktik Kerja Lapangan ini telah dinilai pada tanggal………………………………...
PENILAI
(………………………..)
Saran-saran dari penilai: ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………...
iii
KATA PENGANTAR Dengan mengucapakan puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas terselesaikannya Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan judul: “Analisis Penerapan E-Faktur dalam melaporkan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai pada PT.Jawa Electric Prima”, yang merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan Program Studi Manajemen Pajak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Sarana Informatika. Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran, serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd. 2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Sarana Informatika. 3. Ketua Jurusan Manajemen Pajak Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 4. Ibu Melati Gusmar, SE, M.M selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan laporan ini. 5. Bapak Yudianto Purnomo, selaku Direktur Utama PT.Jawa Electric Prima. 6. Ibu Henny Kristiana selaku Kepala Divisi Keuangan PT.Jawa Electric Prima. 7. Teman-teman kelas 62.5B.07 yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini. 8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut dalam menyusun laporan ini.
iv
Akhirnya penulis berharap, semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan.
Jakarta, 20 Desember 2018 Penulis
Fildzah Ghassani
v
DAFTAR ISI
Lembar Judul Laporan PKL .................................................................................. i Lembar Persetujuan Laporan PKL ........................................................................ ii Lembar Penilaian Laporan PKL............................................................................ iii Kata Pengantar ...................................................................................................... iv Daftar Isi................................................................................................................ vi Daftar Gambar ....................................................................................................... vii Daftar Tabel .......................................................................................................... viii Daftar Lampiran .................................................................................................... ix BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1 1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................. 4 1.3 Ruang Lingkup ........................................................................ 5
BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 2.1 Gambaran Umum Kantor/Instansi .......................................... 6 2.1.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................. 6 2.2.1 Sejarah dan Perkembangan Kantor/Instansi................ 6 2.3.1 Struktur Organisasi dan UraianTugas ......................... 7 2.2 Pelaksanaan Kegiatan PKL ..................................................... 25 2.2.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan PKL ................................... 25 2.2.2 Masalah dan Pemecahan Masalah ................................ 31 a. Masalah .................................................................... 31 b. Pemecahan Masalah ................................................ 32
BAB III
PENUTUP 3.1 Kesimpulan ............................................................................ 33 3.2 Saran ........................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP SURAT KETERANGAN PKL NILAI PKL LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar II.1. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................. 7 2. Gambar II.2. Tampilan e-Faktur ..................................................................... 17 3. Gambar II.3. Perbedaan FP Manual dan e-Faktur........................................... 18 4. Gambar II.4. Halaman Login e-filling ............................................................ 22 5. Gambar II.5. Tampilan upload SPT ................................................................ 23 6. Gambar II.6. Tampilan ambil kode verifikasi ................................................. 23 7. Gambar II.7. Contoh Kode Verifikasi ............................................................. 24 8. Gambar II.8. Bukti Penerimaan Elektronik .................................................... 24 9. Gambar II.9. Form Invoice PT.Jawa lectric Prima ......................................... 25 10. Gambar II.10. Bukti Penerimaan Pembayaran ................................................ 26 11. Gambar II.11. Faktur Pajak PT. Jawa Electric Prima ..................................... 28 12. Gambar II.12. Induk SPT Masa PPN .............................................................. 30
vii
DAFTAR TABEL 1. Tabel II.1.Faktur Pajak Keluaran September 2018 ......................................... 29
viii
DAFTAR LAMPIRAN A-1 Invoice PT.Jawa Electric Prima ..................................................................... 45 A-2 Faktur Pajak (e-faktur) ................................................................................... 46 A-3 Bukti Penerimaan Surat (BPS)....................................................................... 47 A-4 Bukti Penerimaan Elektronik ......................................................................... 48
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LatarBelakang Berkembangnya suatu negara dapat mempengaruhi teknologi yang digunakan
oleh masyarakat di dalamnya. Masyarakat akan cenderung mencari teknologi yang lebih baik dari sebelumnya untuk mempercepat pekerjaanya. Penggunaan teknologi informasi baru atau penggantian pemakaian teknologi baru dapat mengubah perilaku individu dalam organisasi. Perubahan merupakan sesuatu yang harus dilakukan karena tanpa adanya perubahan maka tidak akan ada perbaikan. Pada bulan Februari 2015 Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengeluarkan sebuah aplikasi atau sistem informasi baru yang bernama DJP ONLINE untuk memudahkan para wajib pajak untuk untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak. Sebagaimana dikutip dari http://www.sfconsulting.co.id pada tanggal 3 May 2016, Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan (Kemenkeu) mencatat pada pengguna pelaporan bukti potong pajak secara elektronik (E-Filling dan E-SPT) untuk tahun pajak 2015 telah mencapai 7,96 juta Wajib Pajak. 7,5 Juta diantaranya merupakan wajib pajak orang pribadi, sementara sisanya sekitar 387 ribu merupakan wajib pajak badan usaha. (Supriyatna & Maria, 2017) Pemerintah juga menggunakan teknologi informasi untuk memperbaiki penerimaan pajak. Pemerintah memutuskan untuk mengganti faktur pajak kertas menjadi faktur pajak elektronik. Faktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) atau bukti pungutan pajak karena impor
1
2
barang kena pajak yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Faktur Pajak berfungsi sebagai pungutan pajak dan dapat digunakan sebagai sarana untuk pengkreditan pajak masukan. Pengusaha Kena Pajak harus menerbitkan Faktur Pajak sebagai tanda bukti bahwa telah memungut pajak dari orang yang telah membeli barang atau jasa kena pajak. Perlu diketahui bahwa barang atau jasa yang diperjual belikan, telah dikenai biaya pajak selain daripada harga pokoknya itu sendiri. Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN) 1983 dan perubahannya tidak termasuk pengusaha kecil yang memilih dikukuhkasn sebagai PKP . Faktur Pajak sendiri harus dibuat oleh PKP untuk setiap penyerahan BKP dan/atau JKP. Faktur Pajak sangat penting bagi PKP, dengan adanya faktur pajak maka PKP memiliki bukti bahwa PKP telah melakukan penyetoran, pemungutan, hingga pelaporan surat pemberitahuan SPT Masa PPN sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi faktur pajak maka PKP dapat melakukan pembetulan faktur pajak, jika tidak melakukan pembetulan sama sekali maka dapat merugikan PKP yakni pada saat auditing dating ke PKP dan melakukan pemeriksaan pajak. Kementrian Keuangan telah menerbitkan peraturan yang menetapkan pengertian bentuk faktur pajak terbaru, yang terdiri dari bentuk elektronik (E-Faktur) dan tertulis (hardcopy)-PMK Nomor 151/PMK011/2013. Berikut beberapa peraturan terkait E-Faktur beserta penjelasannya:
3
a) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2014 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik. b) Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-17/PJ2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Prosedur Pemberitahuan dalam Rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak. c) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-125/PJ/2015 tentang penetapan Pengusaha Kena Pajak yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk Elektronik. Setiap perubahan peraturan pemerintah terbaru, secara otomatis diperbaharui didalam aplikasi Online Pajak, memastikan seluruh laporan yang dibuat secara akurat sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku. E-Faktur atau Faktur Pajak berbentuk elektronik merupakan faktur pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Pemberlakuan E-Faktur dimaksudkan untuk memberi kemudahan, kenyamanan, dan kemanan bagi Pengusaha Kena Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan khususnya pembuatan Faktur Pajak. Pemberlakuan E-Faktur sudah di mulai dan dilaksanakan serentak pada 1 Juli 2016. (“e-Faktur | Direktorat Jenderal Pajak,” n.d.) Direktorat Jenderal Pajakmembuat aplikasi ini adalah karena masih ada penyalahgunaan faktur pajak diantaranya wajib pajak non PKP yang menerbitkan faktur pajak padahal tidak berhak menerbitkan faktur pajak, faktur pajak yang terlambat diterbitkan, faktur pajak fiktif atau faktur pajak ganda. Selain itu karena beban adminstrasi yang besar bagi pihak DJP sehingga suatu sistem elektronik untuk
4
faktur pajak dipandang sangat memberikan efisiensi bagi DJP maupun PKP itu sendiri. Direktorat Jenderal Pajak menyediakan aplikasi yang dapat di install di perangkat komputer Pengusaha Kena Pajak dan E-Faktur ini otomatis terhubung ke Program e-SPT, sehingga akan memudahkan Pengusaha Kena Pajak dalam mebuat dan melaporkan SPT Masa PPN secara elektronik menggunakan program e-SPT. Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis untuk melakukan penelitian “Analisa Penerapan E-Faktur dalam Melaporkan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai pada PT.Jawa Electric Prima”.
1.2.
Maksud dan Tujuan Maksud dari penulisan Praktik Kerja Lapangan ini adalah untuk menerapkan
ilmu yang penulis dapat selama perkuliahan, dengan membahas Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “Analisa Penerapan E-Faktur dalam Melaporkan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Jawa Electric Prima”, sehingga penulis dapat menjelaskan manfaat dari sistem pencatatan yang dibuat antara lain. 1. Agar penulis menerapkan ilmu yang dipraktekkan pada permasalahan yang ada 2. Mengembangkan opini penulis untuk selalu percaya diri dengan kemampuan diri sendiri dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan. 3. Mengetahui penerapan E-Faktur pada PT. Jawa Electric Prima dalam admistrasi penjualan 4. Mengetahui cara membuat SPT dan melaporkan SPT Masa PPN Adapun tujuan dari penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Praktik Kerja Lapangan di Semester Lima pada Program Diploma Tiga.
5
1.3.
Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah membahas tentang penerapan
Faktur Pajak Elektronik atau E-Faktur dalam pembuatan Faktur Pajak dan pembuatan serta melaporkan SPT Masa PPN pada PT.Jawa Electric Prima.
BAB II DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan 2.1.1
Tempat dan Waktu Pelaksanaan a. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT. JAWA ELECTRIC
PRIMA yang beralamat di Jl. Agung Perkasa 9 Blok K 1 No.17-18 Sunter Agung Podomoro, Jakarta Utara 14350 b. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT. Jawa Electric Prima dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober s.d 30 Oktober 2018. 2.1.2
Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Jawa Electric Prima, adalah suatu Perusahaan yang didirikan pada tahun
1986 yang dahulu bertempat di daerah Ruko Kenari Jakarta Pusat yang bergerak dibidang perusahaan dagang, karena semakin banyaknya permintaan dan tempat tidak mencukupi untuk penempatan kabel, lalu pada tahun 2002 PT.Jawa Electric Prima pindah ke Jl.Agung Perkasa 9 Blok K1 No.17-18 Sunter Agung Podomoro 14350 Jakarta Utara hingga sampai saat ini. PT.Jawa Electric Prima merupakan supplier kabellistrik / telephone dengan merk seperti KABELINDO, KABEL METAL, SUPREME, JEMBO, dan SMI dan beberapa perusahaan yang di supply oleh PT. Jawa Electric Prima seperti untuk Perusahaan Swasta ataupun BUMN. Perkembangan PT. Jawa Electric Prima untuk saat ini sangat berkembang karena
6
7
konsumen / customer tidak hanya dari Pulau Jawa saja, tetapi hingga luar Pulau Jawa seperti Medan, Pontianak, Manado, Gorontalo, dll. 2.1.3
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka perusahaan yang menunjukan
seluruh kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi, yang berhubungan dengan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab untuk mencerminkan mekanisme-mekanisme formal pada pengelolaan organisasi.
KOMISARIS UTAMA
KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
KEUANGAN STAFF
ACCOUNTING
MARKETING
GUDANG
ADMIN
ADMIN
Gambar II.1. Struktur Organisasi PT. Jawa Electric Prima (Sumber: PT.Jawa Electric Prima)
Uraian Tugas pada Struktur Organisasi Perusahaan PT.Jawa Electric Prima Dalam sebuah manajemen di suatu perusahaan struktur organisasi berguna untuk menunjukan adanya beberapa pembagian kerja dan menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda agar bisa dikoordinasikan.
8
Selain itu struktur organisasi juga menunjukan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan peyampaian pelaporan. Berikut ini pembagian wewenang, dan tanggungjawab masing-masing jabatan berdasarkan uraian pekerjaan struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut. 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organisasi perseroan yang mengawasi kebijakan direksi dan memberikan saran kepada direksi dalam menjalankan tugas manajemennya. Dewan Komisaris di PT.Jawa Electric Prima terdiri dari Komisaris Utama dan Komisaris sebagai pemegang saham.
2. Direktur Utama Tugas dari Direktur Utama yaitu memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan
perusahaan,
lalu
memilih,
menentukan,
mengawasi
pekerjaan karyawan dan menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan laporan pada pemegang saham. Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah: a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan perusahaan kedalam dan keluar perusahaan, dan bertanggung jawab terhadap komisaris b. Mengordinasi dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan d. Memimpin rapat umum, dalam hal untuk memastikan pelaksanaan tata tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk kontribusi secara tepat,
9
menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, dan menjelaskan serta menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
3. Direktur Tugas Direktur di PT. Jawa Electric Prima yaitu menjalankan bisnis perusahaan, memimpin seluruh karyawan dalam menjalankan bisnis perusahaan, menetapkan dan merumuskan strategi bisnis perusahaan, meningkatkan performance perusahaan menyusun dan melaksanakan kebijakan umum sesuai dengan kebijakan umum RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), menetapkan besarnya deviden perusahaan, memelihara dan mengawasi kekayaan perseroan terbatas.
4. Kepala Keuangan Pada Bagian Keuangan PT.Jawa Electric Prima terdapat Kepala Keuangan, tugas pokok dari Kepala Keuangan yaitu bertanggung jawab melaksanakan kegaiatan administrasi perusahaan (jurnal entry sampai dengan arsip dokumen) untuk menjamin keakuratan dan ketertiban administrasi keuangan perusahaan, serta membuat laporan internal sebagai penunjang pembuatan laporan keuangan. Tugas lain pada bagian keuangan yaitu:
Memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan AP/AR untuk memastikan status hutang/piutang
Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran tepat waktu
Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif
10
Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran
Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terimput dengan benar.
5. Staff Keuangan Staff Keuangan pada PT.Jawa Electric Prima yaitu terdiri dari Kolektor dan Staff Account Receivable yang mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Kolektor Tugas dari kolektor PT. Jawa Electric Prima yaitu melakukan tukar faktur atau tagihan yang berada diwilayah Jakarta, melakukan penagihan kepada customer, melakukan penyetoran atas hasil tagihan yang dilakukan baik tunai, giro, ataupun cek kepada kasir 2. Account Receivable Staff
Tugas dari seorang Account Receivable yaitu melakukan sistem penagihan yang up todate.
Membuat serta mengirimkan faktur sesegera mungkin terhadap pelanggan yang memesan.
Memastikan keberadaan data piutang yang sudah dibayar pelanggan terupdate dengan baik ke sistem.
Memastikan pengumpulan data invoice yang akan di tagih ada dan up to date sehingga tidak terjadi keslahan dalam penagihan.
.
11
6. Accounting Tugas dari seorang accounting yaitu:
Membuat pembukuan keuangan perusahaan, yaitu membuat pembukuan atas transaksi keuangan perusahaan,
Melakukan posting jurnal operasional yaitu mencatat segala pengeluaran dan pemasukan dari operasional perusahaan kemudian memasukannya kedalam buku besar akuntansi,
Membuat laporan keuangan, laporan ini adalah rekapitulasi keuangan perusahaan yang harus ditandatangani oleh accounting dan diserahkan kepada atasan,
Menginput data jurnal akuntansi ke dalam system atau program yang dimiliki perusahaan,
Memeriksa dan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan,
Rekonsiliasi dan penyesuaian data finansial, melakukan rekonsiliasi dan penyesuaian bersama kasir terkait pengeluaran perusahaan dengan mengacu kepada Buku Kas atau Rekening Koran dll.
7. Marketing Tugas dari marketing yaitu:
Sebagai bagain yang memperkenalkan suatu perusahaan kepada masyarakat, melalui produk yang dijual oleh perusahaan,
Bertugas dalam menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual produk perusahaan,
12
Bertugas dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan serta menjembatani antara perusahaan dengan lingkungan eksternal,
Bertugas untuk menyerap informasi dan menyampaikannya kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk
8. Administrasi Marketing Tugas Administrasi Marketing pada PT. Jawa Electric Prima yaitu melakukan proses administrasi penjualan seperti memeriksa email atau fax masuk dari customer seperti Permintaan Penawaran Harga, Purchase Order dll, lalu membuat Penawaran dan Permintaan Harga sebuah produk, surat menyurat yang berkaitan dengan penjualan ataupun masalah yang berkaitan dengan produk.
9. Kepala Gudang Pada bagian Gudang adanya Kepala Gudang, tugas dari Kepala Gudang yaitu:
Mengawasi dan mengontrol opersional gudang,
Menjdi pemimpin bagi semua staff di gudang,
Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP,
Membuat perencanaan, pengawasan, dan laporan pergudangan,
Memastikan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan,
Mengawasi staff gudang lainnya agar sesuai dengan standar kerja,
Memastikan aktivitas keluar masuk barang berjalan lancar,
Melaporkan semua transaksi keluar masuk baran dari dank ke gudang.
13
10. Administrasi Gudang Tugas dari staff administrasi gudang yaitu, mencatat manual surat jalan yang keluar yang pernah dibuat sebelumnya, mengecek barang yang akan dikirim, membuat laporan mingguan seperti laporan barang masuk, barang keluar, barang retur dari customer, mencatat biaya-biaya operasional gudang dan dilaporkan kepada bagian keuangan.
Landasan Teori
a. Pengertian Pajak Menurut Prof. Dr.Rochmat Soemitro (Resmi, 2016) “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. (Resmi, 2016) Definisi pajak yang dikemukakan oleh Dr. N. J. Feldmann“Pajak adalah presatasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontraprestasi dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum”. b. Pegertian Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia). Orang Pribadi, Perusahaan, maupun Pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya setiap
14
barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN.(“Belajar Pajak | Direktorat Jenderal Pajak,” 2012) c. Pengertian Faktur Pajak Menurut (Mardiasmo, 2018) “Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat Oleh Pengusaha KenaPajak yang melakukan penyerahan BKP atau penyerahan JKP”.Faktur pajak dibuat pada: 1. Saat penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak. 2. Saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum peyerahan Barang Kena Pajak dan atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak. 3. Saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan. 4. Saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Dalam faktur pajak harus dicantumkan keterangan tentang penyerahan BKP dan atau penyerahan JKP yang paling sedikit memuat: 1. Nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BKP atau JKP. 2. Nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP atau penerima JKP. 3. Jenis barang atau jasa, jumlah harga jual atau penggantian, dan potongan harga. 4. PPN yang dipungut. 5. PPnBM yang dipungut. 6. Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan faktur pajak
15
d. Jenis-Jenis Faktur Pajak Faktur Pajak terdiri dari beberapa jenis diantaranya sebagai berikut:
Faktur Pajak Keluaran adalah faktur pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak saat me,lakukan penjualan terhadap barang kena pajak, jasa kena pajak, dan atau barang kena pajak yang tergolong dalam barang mewah;
Faktur Pajak Masukan adalah faktur pajak yang di dapat oleh PKP ketika melakukan pembelian terhadap barang ken pajak atau jasa kena pajak dari PKP lainnya;
Faktur Pajak Pengganti adalah penggantian atas faktur pajak yang telah terbit sebelumnya dikarenakan ada kesalahan pengisian, kecuali kesalahan pengisia NPWP, sehingga harus dilakukan pembetulan agar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
Faktur Pajak Gabungan adalah faktur pajak yang dibuat oleh PKP meliputi seluruh penyerahan yang dilakukan kepada pembeli barang kena pajak atau jasa kena pajak yang sama selama satu bulan kalender;
Faktur Pajak Digunggung adalah faktur pajak yang tidak diisi dengan identitas pembeli, nama, dan tandatangan penjual yang hanya boleh dibuat oleh PKP Pedagang Eceran;
Faktur Pajak Cacat adalah faktur pajak yang tidak diisi secara lengkap, jelas, benar, termasuk kesalahan pengisian kode dan nomor seri faktur pajak. Faktur Pajak cacat dapat dibetulkan dengan membuat faktur pajak pengganti;
Faktur Pajak Batal adalah faktur pajak yang dibatalkan dikarenakan adanya pembatalan transaksi, pembatalan faktur pajak juga harus dilakukan ketika ada kesalahan pengsian NPWP dalam faktur pajak. (Tendean, 2017)
16
e. Pengertian E-Faktur Pengertian Faktur Pajak Elektronik atau e-Faktur merupakan faktur pajak yang dibuat melalui sebuah aplikasi elektronik (perusahaan dapat melakukan instalasi eFaktur pada komputer dan akan secara otomatis menghubungkan e-Faktur dengan program e-SPT.
17
Gambar II.2. Tampilan e-Faktur
18
f. Perbedaan Faktur Pajak Kertas dan E-Faktur
Gambar II.3 Perbedaan Faktur Pajak Ketas dan e-Faktur Perbandingan antara Faktur Pajak Manual dan e-Faktur (Faktur Pajak Elektronik).
Perbedaan Cara Input Apabila menggunakan e-faktur, maka input data dapat dilakukan dengan cara: a. Input manual melalui fitur pajak masukan pada aplikasi e-tax nvoice (bagi pembeli barang kena pajak dan/atau penerima jasa kena pajak yang merupakan PKP yang telah memiliki aplikasi e-faktur; dan/atau
19
b. Pemindaian
barcode/QR
code
yang
tertera
pada
e-faktur
(handphone/smartphone tertentu dapat melakukan scanning QR Code) Apabila masih menggunakan faktur pajak berbasis kertas, pada saat ada Pajak Masukan maka pembeli Barang Kena Pajak dan/atau penerima Jasa Kena Pajak tersebut harus menginput ulang data yang mereka terima. g. Pengertian SPT Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undagan perpajakan.(Hasibuan, 2011)
h. Pengertian e-SPT Aplikasi e-SPT atau disebut dengan Elektronik SPT adalah aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan untuk digunakan oleh wajib pajak untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT. Kelebihan aplikasi e-SPT adalah sebagai berikut:
Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran dalam bentuk media.
Data perpajakn terorganisir dengan baik.
Sistem aplikasi e-SPT menorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan baik dan sistematis
Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer
20
Kemudahan dalam membuat Laporan Pajak
Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran formulir dengan menggunakan system komputer.
Menghindari pemborosan penggunaan kertas.
i. Fungsi SPT Bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) fungsi dari SPT adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang sebenarnya terutang, dan untuk melaporkan tentang:
Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran;
Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan/atau melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
j. Pengertian e-Filling E-Filling adalah suatu cara menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan secara online atau realtime melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak atau Penyedia Layanan SPT Elektronik atau Applicatiom Service Provider (ASP).
21
k. Syarat Lapor SPT Masa PPN online Untuk dapat melakukan lapor SPT Masa PPN Online e-filling tentunya PKP harus memenuhi persyaratan terlebih dahulu. Syarat yang paling utama adalah memiliki akun di DJP Online. Jika belum memiliki akun di DJP Online dbuat terlebih dahlu dengan login di alamat djponline.pajak.go.id. Sebelumnya perusahaan harus aktivasi EFIN dahulu agar dapat mebuat akun di DJP Online. EFIN adalah Electronic Filling Identification Number merupakan nomor identitas yang diterbitkan oleh KPP bagi WP yang mengajukan permohonan untuk menggunakan e-Filling.
Agar lancar lapor SPT Masa PPN Online pastikan file yang akan diunggah dalam format CSV
Yang wajib diunggah adalah file CSV, sedangkan file PDF tidak diwajibkan. Karena sudah disediakan upload file PDF manfaatkan untuk upload bukti pendukungnya.
Tidak dapat mengunggah hanya file PDF saja, tetapi jika hanya file CSV bisa diunggah.
Hanya 1 (satu) buah file csv yang dapat diunggah
Hanya 1 (satu) buah file pdf yang dapat diunggah
Lapor SPT Masa PPN harus output dari aplikasi e-faktur maka pastikan csv dan pdf merupakan hasil output dari aplikasi e-faktur
Tidak merubah nama file baik csv maupun pdf hasil aplikasi e-faktur biarkan sesuai outputnya.
Jika mengunggah file pdf bukti lain silahkan convert kedalan pdf dan ukuran terkecil serta bukan dari file hasil scan.
22
l. Cara Lapor SPT Masa PPN online Untuk melaporkan SPT Masa PPN Online di DJP Online tentunya sebagai PKP sudah memiliki aplikasi e-faktur. Sesuai persyaratan diatas bahwa file CSV tidak boleh diubah namanya, biasanya format nama file CSV hasil efaktur adalah 9999999999990000909201600F1232040111, untuk 15 digit pertama adalah NPWP, 8 digit selanjutnya adalah Masa dan Tahun Pajak SPT PPN, 2 digit selanjutnya adalah jenis SPT Normal/Pembetulan, 11 digit terakhir atau F1232040111 adalah identitas / ciri SPT PPN. Apabila file csv telah sesuai dengan format dan persyaratan, file csv dan pdf hasil output dari aplikasi e-faktur. Kemudian lapor SPT Masa PPN di DJP Online berikut caraLapor SPT Masa PPN online. 1. Login dengan akun yang telah dibuat, lalu masukan NPWP dan Password yang dimiliki perusahaan. 2. Ketika sudah berhasil login, klik e-Filling dan BUAT SPT. Jika muncul pertanyaan Apakah Anda Menjalankan Pekerjaan Bebas? Jawab / Klik Iya. Lalu klik upload SPT, kemudian akan diarahkan untuk upload file CSV dan PDF yang telah disiapkan.
Gambar II.4 Halaman Login E-Filling
23
3. Setelah klik Start Upload, akan muncul pesan bahwa proses upload selesai selanjutnya diminta untuk meminta kode verifikasi, klik ok dan akan muncul kode rincian SPT yang akan dilaporkan serta kolom kode verifikasi. Segera ambil kode verifikasi dengan mengklik link {disini} selanjutnyaa silahkan cek email yang sudah didaftarkan di djp online.
Gambar II.5 Gambar Upload SPT
Gambar II.6. Tampilan ambil kode verivikasi
4. Jika sudah mendapatkan kode verifikasi yang dikirimkan melalui email, copy kode tersebut dan masukkan kedalam kolom kode verifikasi sudah benar lalu klik kirim SPT. Selanjutnya cek email kembali dan pastikan sudah menerima tanda
24
terima penyampaian Laporan SPT Masa PPN secara online atau cek di menu submit dengan action lihat BPE.
Gambar II.7. Kode Verifikasi
Gambar II.8. Bukti Penerimaan Elektronik (Sumber: PT.Jawa Electric Prima)
25
2.2 Pelaksanaan Kegiatan PKL 2.2.1
Jenis dan Bentuk Kegiatan PKL Pada pelaksanaan laporan Praktik Kerja Lapangan di PT. Jawa Electric Prima
penulis ditempatkan dibagian Staff Keuangan perusahaan. Adapun kegiatan rutin dan tugas khusus penulis selama Praktik Kerja Lapangan adalah 1. Penulis menyiapkan, serta merapikan Invoice yang sudah lengkap dengan dokumen lainnya untuk dilakukannya tukar faktur oleh kolektor kepada pelanggan yang ada di daerah Jakarta dan dibuatkan dokumen penagihan untuk yang berda di luar Jakarta
atau Invoice yang belum lengkap untuk nanti
dibuatkan Faktur Pajak.
. Gambar II.9.Form Invoice PT.Jawa Electric Prima (Sumber: PT. Jawa Electric Prima)
26
2. Penulis menerima hasil tagihan dari kolektor berupa uang tunai, giro, atau cek serta tanda terima tukar faktur pada hari sebelumnya, lalu di catat ke dalam buku yang digunakan untuk mencatat nomor invoice, nama pelanggan, dan total tagihan. 3. Setelah penulis menerima hasil tagihan, berupa giro atau cek, penulis juga menerima mutasi bank harian dari kepala keuangan untuk dilakukan input pemotongan piutang dari pelanggan sesuai data dari program perusahaan lalu disesuaikan dengan total yang tertera pada mutasi harian bank. Setelah diinput lalu dicetak,dan melampirkan bukti penerimaan/pembayaran pada copy invoice pelanggan.
Gambar II.10. Bukti Penerimaan Pembayaran (Sumber: PT.Jawa Electric Prima)
4. Kemudian bukti penerimaan tersebut diserahkan kepada Kepala Keuangan untuk dilakukan kroscek dan pencatatan pengurangan piutang pelanggan.
27
5. Kemudian penulis mencatat invoice-invoice yang akan dibawa oleh kolektor untuk dilakukan faktur tagihan. 6. Penulis membuat Invoice berdasarkan SO dan PO Pelanggan, Surat Jalan dari bagian gudang sesuai dengan data pelanggan lalu input ke dalam program/sistem perusahaan dan memberikan penomoran seri faktur pada invoice. 7. Penulis mencetak Invoice sesuai dengan SOP 8. Invoice-invoice tersebut setelah dicetak, lalu dirapikan untuk dimintai tandatangan oleh atasan. 9. Setelah ditandatangani, penulis merapikan dokumen tersebut sesuai SOP 10. Penulis membuat e-Faktur, lalu dicetak dua rangkap yaitu satu lembar untuk pelanggan dan satu lembar untuk arsip file perusahaan.
28
Gambar II.11. Faktur Pajak Elektronik (e-Faktur)
11. Kemudian penulis melampirkan e-Faktur yang sudah di cetak tersebut ke dalam invoice pelanggan dan dokumen lainnya sesuai dengan nama pelanggan dan nomor seri faktur pajak. 12. Penulis memisahkan Invoice untuk pelanggan yang ada di Jakarta, dan yang ada di luar Jakarta. 13. Penulis membuat dokumen penagihan untuk pelanggan yang ada diluar Jakarta sesuai dengan ketentuan perusahaan ataupun ada ketentuan atau peraturan lain dari pelanggan.
29
14. Lalu dokumen tersebut di fotocopy, copyan dokumen tersebut diarsip untuk file pada bagian keuangan sebagai bukti pengiriman dokumen tersebut dan juga untuk data melakukan penagihan kepada pelanggan. 15. Setelah dicopy penulis merapikan dokumen-dokumen penagihan asli kedalam amplop sesuai dengan alamat atau data pelanggan lalu dikirim melalui JNE. 16. Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai harus sudah selesai tanggal 20 pada bulan berikutnya dan harus dilaporkan paling lambat akhir bulan berikutnya. 17. Penulis mebuat laporan SPT Masa PPN mengunakan e-filling dan melaporkan SPT tersebut.
Berikut ini adalah Faktur Pajak Keluaran Masa September 2018 Tabel II.1 Faktur Pajak Keluaran Masa September 2018 (Sumber: PT. Jawa Electric Prima) FAKTUR PAJA KELUARAN MASA SEPTEMBER 2018 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Lawan Faktur PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI PT.SARANA UTAMA ADIMANDIRI
Nomor Faktur 010.00418.33467490 010.00418.33467489 010.00418.33467488 010.00418.33467511 010.00418.33467510 010.00418.33467534 010.00418.33467538 010.00418.33467537 010.00418.33467548 010.00418.33467631
TOTAL
Tanggal
DPP
PPN 10%
04/09/2018
1.160.000
116.000
04/09/2018
494.000
49.400
04/09/2018
1.560.000
156.000
07/09/2018
2.922.000
292.200
07/09/2018
290.000.000
29.000.000
10/09/2018
235.999.999
23.600.000
12/09/2018
3.900.000
390.000
20/09/2018
15.600.000
1.560.000
25/09/2018
8.270.000
827.000
29/09/2018
32.800.000
3.280.000
592.705.999
59.270.600
30
Gambar II.12.Contoh Induk SPT Masa PPN
31
2.2.2
Masalah dan Pemecahan Masalah
a. Permasalahan yang Dihadapi Permasalahan atau kendala yang dihadapi dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini diataranya adalah: 1. Surat Jalan pada pembuatan Invoice termasuk peranan penting untuk mengetahui beberapa quantity yang akan ditagih, akan tetapi surat jalan yang dibuat kerap mengalami perbedaan jumlah barang yang akan dikirim dengan yang dipesan oleh pelanggan, sehingga pembuatan Invoice dan tertunda. 2. E-Faktur dibuat berdasarkan Invoice, Surat Jalan, dan Purchase Order penulis menemukan masih adanya kesalahan penginputan pada Sales Order yang tidak sesuai dengan Purchase Order pelanggan yang mengakibatkan kesalahan pada Invoice kemudian pembuatan e-faktur menjadi tertunda. 3. Penulis juga menemukan apabila ada kesalahan yang diakibatkan dari pelanggan seperti perubahan NPWP, pembatalan pembelian ataupun kesalahan lainnya yang dikeluhkan pelanggan maka e-faktur yang lama dibatalkan atau diganti dengan dibuatkan faktur pajak penggantian. 4. Pengiriman barang kepada pelanggan yang berada di luar kota yang menggunakan jasa eskpedisi dan transaksi penjualan yang melibatkan pihak ketiga (penjualan trading) selalu lambat tukar faktur 4 – 8 hari dari tanggal surat jalan itu dibuat, sehingga proses pembuatan dan penaggihanpun terlampau jauh. 5. Kendala yang dihadapi penulis apabila sedang dilakukannya upload e-faktur, aplikasi e-faktur terkadang sesekali mengalami masalah atau tidak ada koneksi dan apabila penulis sedang upload e-faktur ketika internet yang ada perusahaan mengalami gangguan pekerjaan pun menjadi terhambat.
32
b. Pemecahan masalah yang dihadapi Adapun upaya penyelesaian masalah yang dilakukan untuk mengahadapi kendala tersebut adalah: 1. Dalam pembuatan Surat Jalan yang menjadi tanggung jawab dan wewenang dari bagian logistik hendaknya untuk selalu mengecek kembali jumlah fisik barang dengan data yang ada untuk memastikan jumlah pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan, adapun bila ada lebih dan kurangnya haruslah segera diinformasikan atau memberi catatan kepada account receivable. 2. Apabila ada perubahan harga jual sekiranya bagian penjualan yang bersangkutan untuk
segera
meminta
persetujuan
kembali
kepada
pelanggan
untuk
memperbaharui Puchase Order dan mengganti Sales Order yang terkait dengan merubah harga jual pada program agar tidak ada perbedaan harga antara program dengan Sales Order dari perusahaan dengan pelanggan. 3. Melakukan pengecekan atau update NPWP pelanggan melalui email perusahaan yang dikirimkan pelanggan ke email perusahaan. 4. Meminta Jasa Ekspedisi dan perusahaan atau pihak ketiga agar tukar faktur sesegera mungkin dilakukan setelah surat jalan sudah sampai ditempat tujuan. 5. Untuk koneksi internet yang disebabkan oleh kerusakan atau gangguan jaringan dari provider perusahaan maka upaya yang dilakukan adalah memakai modem / sambungan internet dari ponsel yang dihubungkan ke CPU untuk akses interne
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan Berdasarkan kegiatan Praktik Kerja Lapangan pada PT. Jawa Electric Prima
dan berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem dan Prosedur pembuatan Faktur, Pencatatan dan Penagihan Piutang sudah sesuai dengan standar yang berlaku di perusahaan. 2. Sistem pembuatan Sales Order, Delivery Order, Surat Jalan, Invoice dan laporan lainnya sudah menggunakan program sehingga memudahkan penulis ataupun karyawan lainnya dalam melaksanakan kegiatan. 3. Pembuatan e-faktur dan SPT Masa PPN menggunakan aplikasi / program efaktur pada PT. Jawa Electric Prima sangat memudahkan perusahaan dalam pembuatan serta pelaporan SPT Masa PPN. 4. Pembuatan dan pelaporan SPT Masa PPN pada PT. Jawa Electric Prima sudah sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku.
3.2.
Saran Dari kesimpulan dan pembahasan yang dijelasakan diatas, maka untuk itu
penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat membantu sistem kerja yang optimal. Adapun saran-saran dari penulis yaitu:
33
34
1. Untuk lebih memperhatikan lagi dalam penginputan Sales Oder (SO) agar tidak adanya kesalahan yang mengakibatkan kesalahan pada pembuatan Invoice dan Faktur Pajak. 2. Bagian gudang harus lebih teliti dalam memperhatikan kesesuaian barang yang akan dikirim ataupun diambil oleh pelanggan agar tidak ada perbedaan jumlah barang yang tersedia dengan jumlah yang ada di surat jalan, agar tidak menghambat pembuatan invoice dan faktur pajak, dan menghambat untuk melakukan penagihan. 3. Perusahaan harus mengganti provider internet, karena jika terus memakai provider yang lama atau memakai provider yang terus mengalami gangguan jaringan maka akan menghambat jalannya pekerjaan untuk membuat e-faktur, upload e-faktur dan SPT Masa PPN.
DAFTAR PUSTAKA Belajar Pajak | Direktorat Jenderal Pajak. (2012). Retrieved December 16, 2018, from http://www.pajak.go.id/content/belajar-pajak
e-Faktur | Direktorat Jenderal Pajak. (n.d.). Retrieved December 16, 2018, from http://www.pajak.go.id/content/e-faktur?lang=en
Hasibuan, D. (2011). Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak - keuangan LSM. Retrieved December 16, 2018, from http://keuanganlsm.com/fungsi-suratpemberitahuan-spt-pajak/
Mardiasmo. (2018). PERPAJAKAN Edisi Terbaru 2018. (Maya, Ed.) (XIX). Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Resmi, S. (2016). Perpajakan Teori dan Kasus. (A. Sustiwi, Ed.) (9th ed.). Jakarta Selatan: Salemba Empat. Retrieved from https://www.penerbitsalemba.com
Supriyatna, A., & Maria, V. (2017). PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI DJP ONLINE PELAPORAN SPT PAJAK. Prosiding SNATIF, 0(0), 147–154. Retrieved from http://jurnal.umk.ac.id/index.php/SNA/article/view/1476
Tendean, D. (2017). PENGERTIAN E-FAKTUR: JENIS,FUNGSI, DAN CARA MEMBUATNYA. Retrieved December 16, 2018, from http://accuratebusinesscenter.com/pengertian-e-faktur-jenis-fungsi-dan-caramembuatnya/
35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Biodata Mahasiswa NIM Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Alamat Lengkap
: 62160058 : Fildzah Ghassani : Jakarta, 19 Desember 1995 : Jl. Karang Anyar Utara IV RT 11, RW 09 No. 09 Jakarta Pusat, 10740
II. Pendidikan a. Formal 1. SD Negeri 07 Jakarta Pusat, lulus tahun 2007 2. SMP Negeri 64 Jakarta Pusat, lulus tahun 2010 3. SMA Negeri 20 Jakarta Pusat, lulus tahun 2013 III. Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaaan 1. Bekerja di PT. Jawa Electric Prima Sunter-Jakarta Utara, Tahun 2014 s.d saat ini.
Jakarta, 20 Desember 2018
Fildzah Ghassani
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Lampiran A-1
Invoice PT. Jawa Electric Prima
45
Lampiran A-2
46
Lampiran A-3
Bukti Penerimaan Surat
47
Lampiran A-4
Bukti Penerimaan Elektronik
48