Laporan Praktik Kerja Lapangan.docx

  • Uploaded by: Siti Mariyana
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktik Kerja Lapangan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,240
  • Pages: 23
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM INTERVENSI GIZI PADA KELUARGA BALITA DI RW 09 KELURAHAN WONOLOPO KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Gizi

Disusun Oleh : Ade Kumalasari

(G0B015005)

Etik Kristiowati

(G0B015006)

Devina Arisyanita Iswara D (G0B015008) Siti Mariyana

(G0B015012)

PROGRAM STUDI D III GIZI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2018

HALAMAN PENGESAHAN Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “Laporan Program Intervensi Gizi Pada Keluarga Balita di RW 09 Kelurahan Wonolopo Kecamatan mijen Kota Semarang” ini mendapatkan persetujuan oleh :

Semarang, Mei 2018 Pembimbing Lapangan

Ir.Agustin Syamsianah M.Kes

Mengetahui, Ketua Program Studi DIII Gizi

Ir.Agustin Syamsianah,M.Kes NIK.28.6.1026.015

KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan bayak kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan PKL dengan baik. Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu persyarat dalam menyelesaikan PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi mahasiswa Fakultas Ilmu keperawatan dan Kesehatan, Program Studi DIII Gizi Universitas Muhamadiyah Semarang Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa selesainya laporan PKL ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak, baik bersifat moril maupun materil, oleh karena-Nya, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih antara lain kepada : 1. Bapak dan Ibu Kepala Desa Wonolopo 2. Ibu Sekertaris kelurahan Wonolopo beserta jajaranya 3. Para Kader Posyandu RW 09 RT 01,02 dan 03 Ir.Agustin Syamsianah,M.Kes Ketua Program Studi DIII Gizi Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan laporan PKL ini, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa harapan kami semoa laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kami.

semaranng, 23 april 2018

Tim Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan PKL C. Lokasi PKL dan Waktu BAB II PELAKSANAAN PKL A. Gambaran Umum Lokasi PKL B. Pelaksanaan Kegiatan PKL C. Pembahasan BAB III KESIMPILAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait (Supariasa, 2012). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan (Dinkes Prov. Jateng, 2012). Balita atau yang dikenal juga dengan anak prasekolah adalah anak yang berusia antara satu sampai lima tahun. Masa periode di usia ini, balita mempunyai dorongan pertumbuhan yang biasanya bertepatan dengan periode peningkatan asupan makandan nafsu makan (Sulistyoningsih, 2012). Pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita terjadi dengan sangat pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang cukup (Tarigan, 2003).Pertumbuhan fisik sering dijadikan indikator untuk mengukur status gizi baik individu maupun populasi, sehingga orang tua perlu memberikan perhatian pada aspek pertumbuhan balitanya bila ingin mengetahui keadaan gizi mereka (Khomsan, 2003). Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan atau panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai. Jika keseimbangan tadi terganggu, dimana keadaan berat badan lebih rendah daripada berat yang adekuat menurut usianya disebut gizi kurang (Gibney dan Barrie, 2009). Pola asuh anak merupakan kemampuan keluarga dalam menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan

sebaik-baiknya.Sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal kedekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat kebersihan, dan memberikan kasih sayang akan berpengaruh terhadap fisik, mental dan sosial anak (Zeitlin, 2000 dalam Rosmana, 2003). Pola asuh makan anak selalu berkaitan dengan kegiatan pemberian makan yang akhirnya akan memberikan sumbangan status gizinya. Praktek pemberian makan pada anak memiliki peran yang sangat besar dalam asupan nutrisi anak. Pemberian makan pada anak dan kebiasaan makan dalam keluarga menjadi pengaruh yang sangat besar. Anak biasanya mengikuti apa yang dimakan oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Pengetahuan gizi yang baik dari ibu sangat diperlukan, serta keterampilan dalam menyusun hidangan untuk keluarga, sesuai dengan selera dan keadaan ekonomi (Istiany, 2013). Pengetahuan gizi ibu yang kurang akan berpengaruh terhadap status gizi balitanya dan akan sukar memilih makanan yang bergizi untuk anaknya dan keluarganya. Gizi yang baik adalah gizi yang seimbang, artinya asupan zat gizi harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi kurang pada balita menyebabkan pertumbuhan otak dan tingkat kecerdasan terganggu, hal ini disebabkan karena kurangnya konsumsi protein dan kurangnya energi yang diperoleh dari makanan(Nainggolan, 2011). Dari hasil survey di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmam Mijen kecamatan Mijen kota Semarang terdapat 30 balita yang masih belum mengetahuai pentingangya pengetahuan tentang gizi ibu balita, kesehatan lingkungan dan status gizi balita karena kurang terpaparnya informasi dan pengertahuan tentang kesehatan yang ada di lingkungan kesehatan mereka. Berdasarkan uraian di atas mengingat kurangnya pengetahun tentang gizi pada di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmas Mijen kecamatan Mijen kota Semarang. maka peneliti ingin meneliti dengan mengambil judul Pengetahuan gizi ibu balita, kesehatan lingkungan dan status gizi di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmas Mijen kecamatan Mijen kota Semarang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas bagaimanakah gambaran pengetahuan gizi ibu balita, kesehatan lingkungan dan status gizi balita di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmam Mijen kecamatan Mijen kota Semarang?

C. Tujuan PKL 1. Tujuan Umum Tujuan Praktek Kerja Lapangan ini untuk mengetahuai gambaran pengetahuan gizi ibu balita , kesehatan lingkungan, dan status gizi balita di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmam Mijen kecamatan Mijen kota Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran pengetahuan gizi ibu balita dan kesehatan lingkungan di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmas Mijen kecamatan Mijen kota Semarang. b. Mengetahuai gambaran status gizi balita di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmam Mijen kecamatan Mijen kota Semarang. D. Lokasi PKL dan Waktu Praktek Kerja Lapangan berlokasi di Desa Wonolopo Kelurahan Wonolopo RT 1, 2 dan 3 di RW 9. Pada tanggal 26 Februari 2018 sampai dengan 24 April 2018.

BAB II PELAKSANAAN PKL A. Gambaran Umum Lokasi PKL 1.1 Keadaan Geografis Wilayah RT 01, 02 dan 03 RW 09 merupakan salah satu wilayah di desa Wonolopo. Mayoritas penduduk di RT 01, 02 dan 03 bekerja sebagai karyawan dan ibu rumah tangga. Jumlah penduduk di RT 01, 02 dan 03 yaitu balita ± 30 balita, ± 2 ibu menyusui. Wilayah yang luas dan waktu kerja yang padat membuat program yang ada di wilayah RT 01, 02 dan 03 RW 09 terkadang sulit untuk mencapai hasil yang optimal, baik karena alasan jarak maupun alasan-alasan individual yang menunjukkan kurang optimalnya dukungan dari masyarakat. Terdapat masalah yang dijumpai di wilayah ini, diantaranya yaitu pada ibu menyusui kurang pengetahuan dan motivasi terkait asi eksklusif. Karena itulah diperlukan suatu upaya yang ekstra keras untuk melaksanakan upaya perbaikan gizi di wilayah RT 01, 02 dan 03 RW 09. Upaya perbaikan gizi yang dilaksanakan membutuhkan kerjasama dan dukungan pihak terkait guna mencapai tujuan yang optimal. 1.2 Keadaan Penduduk 1.2.1. Menurut kelompok umur dan jenis kelamin Tabel 1. Distribusi umur balita di posyandu Teratai Umur balita (bln) 0-6 bulan 7-11 bulan 1-3 tahun 4-6 tahun Total

Orang 2 4 17 7 30

Tabel 2. Distribusi jenis kelamin balita di posyandu teratai Jenis Kelamin Perempuan Laki – laki Jumlah

Jumlah 10 orang 20 orang 30 orang

Berdsarkan data diatas dijelaskan bahwa umur balita di RW 10 posyandu Teratai rata-rata berumur 1-3 tahun. Jumlah balita berdsarkan jenis kelamin di kelurahan Wonolopo RW 09 di posyandu Teratai bahwa jenis kelamin laki-laki lebih tinggi dibandingkan jenis kelamin peremuan 1.2.2. Menurut Mata Pencaharian Tabel 3. Distribusi pekerjaan ibu di posyandu Teratai Pekerjaan ibu N % IRT 21 Wiraswasta 2 Swasta 3 PNS 4 Jumlah 30 Tabel 4. Distribusi pekerjaan bapak yang berada di posyandu teratai

70.0 6.7 9.9 13.3 100.0

Pekerjaan ayah N % Karyawan swasta 6 19.9 Wiraswasta 20 66.7 Porli/TNI 3 10.0 PNS 1 3.3 Jumlah 30 100.0 Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa mayoritas pekerjaan ibu balita yaitu ibu rumah tangga. Sedangkan mayoritas pekerjaan bapak balita wiraswasta. 1.2.3. Menurut tingkat pendidikan Pendidikan Ayah (n) Ibu (n) SD 2 1 SMP 2 9 SMA 16 10 D3 5 7 S1 3 1 S2 2 2 Total 30 30 Bedasarkan tingkat pendidikan orang tua balita di kelurahan Wonolopo RW 09 yaitu lulusan SMA.

1.3 Sarana umum dan sarana kesehatan yang ada Posyandu merupakan sarana kesehatan yang dimiliki oleh RW 09 dalam sarana pelayanan kesehatan. Posyandu ini dilaksanakan satu bulan sekali tepatnya pada minggu ke tiga. Posyandu di RW 09 ini dijalankan oleh kader di wilayah RW 09 kelurahan wonolopo dan memiliki 4 kader yang selalu aktif dalam

melakukan

posyandu

kegiatan

posyandu

tersebut

melakukan

penimbangan dan pengukuran tinggi badan dan selalu melakukan penyuluhan tentang balita yang mengalami pertumbuhan lambat dan ibu hamil. Selain posyandu untuk balita, di wilayah RW 09 juga ada pelayanan kesehatan untuk lansia yang diadakan sebulan sekali yaitu pada minggu ke tiga. 1.4 Keadaan umum posyandu Posyandu RW 09 ini dinamakan posyandu Teratai. Posyandu dilakukan di rumah ketua RW 09 yang disediakan tempat luas yang cukup dan memiliki kursi meja. Memiliki alat antropometri yang lengkap seperti timbangan dacin 1 buah, timbangan injak 1 buah, timbangan bayi 1 buah. Jumlah kader posyandu ada 5 orang semua aktif dalam kegiatan posyandu setiap bulannya. Balita yang aktif datang ke posyandu hanya mencapai 50%. Sehingga dapat dikatakan posyandu Teratai sudah memiliki sarana kesehatan yang memadai. B. Pelaksanaan Kegiatan PKL 1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL 1.1.1. Waktu pelaksanaan PKL Masyarakat dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2018 – 23 Maret 2018 1.1.2. Tempat pelaksanaan PKL Masyarakat dilaksanakan di lokasi Posyandu Teratai di RW 09 dengan RT 01, RT 02 dan RT 03. 1.2 Kegiatan Selama PKL Masyarakat a. Program

: Penyuluhan Keanekaragaman Makanan dan Demo Masak

Tujuan

: Meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai anekaragam makanan dan olahannya

Sasaran

: Ibu balita Kelurahan Wonolopo Rw 09, Kecamatan

Mijen Metode

: Ceramah dan Praktek

Media

: Power Point

Pelaksana

: Mahasiswa PBL

Materi

: Keanekaragaman makanan dan olahan makanan

Waktu

: 15.00 – 16.00 WIB

Tempat

: Rumah Ibu Ros RT 03 Rw 09

Tanggung jawab b. Program

: Siti Mariyana :



Lomba Mewarnai di PAUD



Penyuluhan tentang Mencuci Tangan

Tujuan

: 

Menilai system motorik anak balita



Meningkatkan pengetahuan balita tentang cuci tangan

Sasaran

: Siswa dan Siswi PAUD

Metode

: Penyuluhan

Media

: Power Point

Pelaksana

: Mahasiswa PBL

Materi

: 

Cuci tangan

Waktu

: 08.00 – 10.00 WIB

Tempat

: PAUD ASTER RW 07

Tanggung jawab c. Program

: Etik kristiowati : Posyandu balita

Tujuan

: Mengetahui status gizi balita

Sasaran

: Ibu kader dan ibu balita

Metode

: Praktik (Pengukuran)

Media

: Alat antropometri

Pelaksana

: Mahasiswa PBL

Materi

: 

Pemberian makanan tambahan



Membantu para kader melakukan pengukuran antropometri

Waktu Tempat

: 08.00 – selesai WIB : Balai Rw 09

Tanggung jawab

: Devina arisyanita I.D

d. Program

: Cek Status Gizi dan Konseling Gizi

Tujuan

: Mengetahui status gizi dan merubah perilaku warga

Kelurahan

Wonolopo Rw 09

Sasaran

: Warga Kelurahan Wonolopo Rw 09

Metode

: Pengukuran antropometri dan Konseling

Media

: Alat antropometri dan Leaflet

Pelaksana

: Mahasiswa PBL

Materi

: gizi seimbang dan status gizi

Waktu

: 13.00 – selesai WIB

Tempat

: Kelurahan Wonolopo

Penanggung jawab e. Program

: Ade kumalasari : Penyuluhan tentang gizi seimbang

Tujuan

: Meningkatkan pengetahuan gizi seimbang

Sasaran

: Seluruh warga di Kelurahan Wonolopo Rw 09

Metode

: Ceramah dan Tanya Jawab

Media

: Power point, Leaflet dan Food Model

Pelaksana

: Mahasiswa PBL

Materi

: Pedoman Gizi Seimbang

Waktu

: 15.00 – selesai WIB

Tempat

: Kelurahan wonolopo

Penanggung jawab

: Siti mariyana

C. Pembahasan 1.1 PENYULUHAN DAN LOMBA MEWARNAI DI PAUD ASTER Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di PAUD ASTER RW 07 di Kelurahan Wonolopo pada hari Senin tanggal 19 Maret 2018 pukul 09.00 sampai selesai, PAUD ASTER di RW 07 ini dipegang oleh Ibu Tarmi dan Ibu Aisyah. Jumlah siswa di PAUD ASTER sebanyak 25 siswa yang merupakan warga Kelurahan Wonolopo. Siswa yang bentusias hadir sebanyak 20 siswa. Tujuan mewarnai dan Penyuluhan di PAUD adalah untuk melatih kreatifitas anak balita dengan menggunakan kertas bergambar buah dan sayuran

untuk media mewarnai.

Program mewarnai di PAUD ini sangat antusias di ikuti oleh anak balita yang terdaftar pada PAUD ASTER. Program lomba mewarnai berjalan lancar dengan

diambil 3 pemenang. Dan bagi yang tidak mendapatkan juara akan diberikan bingkisan berupa snack jajan. Program lomba ini dibuat untuk Menilai system motorik anak balita dan melatih kretifitas anak balita di PAUD ASTER. 1.2 POSYANDU BALITA Kegiatan posyandu balita dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2018 pada hari Selasa di posyandu TERATAI di wilayah RW 09 yang bertempat di rumah Ibu RW 09. Posyandu TERATAI di ketuai oleh Ibu Rusdiana dan dibantu oleh Ibu – ibu PKK lainnya, ada yang bertugas mendata dan memantau perkembangan bayi dan balita yang ada di RW 09 setiap bulannya dan mencatat balitan yang mengalami gizi buruk. Sebelum melakukan kegiatan Penyuluhan mahasiswa membantu mengukur dan mengecek status. gizi perkembangan balitan yang datang di posyandu setelah dilakukan pengukuran dan pengecekan status gizi bayi dan balita diberikan makanan tambahan seperti bubur,pisang dan susu. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di rumah Ibu RW 09 pada pukul 16.00 sampai selesai . Dari bayi dan balita yang hadir dengan orang tua nya akan dikumpulkan dan diberikan media leafleat untuk diterapkan di rumah, media yang digunakan utuk penyuluhan adalah tentang keanekaragaman makanan dan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Penyuluhan di Posyandu TERATAI kurang kondusif karena anak balita dan bayi yang hadir menangis. Kendala penyuluhan kurangnya sarana dan prasarana yang memadai yaitu ruangan yang minim dan suasana yang asik dengan sendirinya. Kesimpulan dari hasil penyuluhan yang telah disampaikan tidak dapat diterima dengan baik. 1.3 CEK STATUS GIZI DAN KONSELING GIZI Kegiatan cek status gizi dan Konseling gizi dilakukan pada tanggal 5 Maret pada hari Senin di Kelurahan Wonolopo yang dihadiri oleh perwakilan ketua setiap PKK RW di wilayah Wonolopo. Sebelum melakukan kegiatan Cek Status Gizi dan Konseling para ibu-ibu PKK mendengarkan arahan dan kegiatan yang akan diadakan oleh kelurahan. Setelah selesai diberikan pengarahan dan program yang akan berjalan, selanjutnya diisi penyuluhan tentang gizi seimbang yang diisi oleh mahasiswa PBL. metode yang digunakan adalah power point dan leafleat menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Materi yang disampaikan adalah gizi seimbang. Pada saat penyuluhan

berlangsung ibu-ibu PKK berantusias mendengarkan dan mengajukan pertanyaan. Setelah selesai mendengarkan penyuluhan, para ibu ibu diarahkan untuk bisa mengikuti cek status gizi dan konseling gizi, materi konseling gizi yang digunakan sangat beragam, mulai dari leafleat macam macam penyakit dan gizi seimbang. Para ibu ibu yang mengikuti sangat beratusias dan senang sampai rela menunggu dan mengantri lama. Kendala yang dari cek status gizi dan konseling adalah kurangnya alat yang dipakai seperti alat pengukuran TLBK yang disediakan hanya 1 alat saja. 1.4 PENDAMPINGAN ASI EKSLUSIF Program pendampingan yang dilaksanakan di RW 09 program yang dilakukan adalah pendampingan ASI Ekslusif. Pada program pendampingan ibu menyusui ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusif pada bayi dan pada pendampingan hari pertama pada hari Rabu pada tanggal 28 Maret 2018 dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, wawancara tentang konsumsi makanan keseharian ibu balita dan perkembangan balita . Pada hari berikutnya Jumat pada tanggal 2 Maret 2018 yaitu melakukan evaluasi konsumsi makanan yang dikonsumsi makanan selama hamil dan memberikan edukasi tentang gizi ASI Ekslusif, edukasi yang diberikan berupa manfaat tentang pemnberian ASI Ekslusif dan contoh makanan yang baik dikonsumsi. 1.5 DEMO MASAK Demo masak dilaksanakan dengan tujuan menambah pengetahuan ibuibu PKK RW 09 tentang pembuatan snack yang bervariasi dan bernilai gizi tinggi, khususnya dari olahan pangan lokal. Demo masaka ini dilakukan di rumah Ibu Ros yang betempat di RT 03 RW 09 pada pukul 16.00-15.00 WIB setelah penyuluhan tentang ASI ekslusif. Demo masak ini dilakukan dengan cara menjelaskan bagaimana cara pembuatan dan memberikan contoh snack yang bergizi meskipun bahan yang dipakai berasal dari pisang. Program Demo Masak ini berjalan dengan lancar dan diterima oleh ibu ibu PKK, mereka berantusias ingin mencoba dan melihat lebih dekat pada saat pembuatan berlangsung, mecicipi hasil olahan yang dibuat dan bertanya cara pembuatannya. Tujuan dilaksanakan program demo masak ini adalah agar lebih mengerti bahan pangan lokalbisa menjadi snack dan olahan yang berbeda, enak dan bergizi untuk dikonsumsi.

1.6 LOMBA ANTAR IBU KADER KELURAHAN WONOLOPO Program Lomba antar ibu Kader RW di wilayah Kelurahan Wonolopo dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2018 pada hari sabtu, tujuannya untuk mengetahui ilmu Ibu-Ibu Kader tiap RW. Masing masing mewakilkan anggotanya untuk mengikuti kegiatan lomba ini. Lomba yang dilakukan adalah untuk mengukur pengetahuan ibu kader dengan cara mengisi soal yang sudah disediakan oleh panitia. Program lomba antar ibu Kader RW ini sangat antusias diikuti oleh IbuIbu kader di wilayah Kelurahan Wonolopo dan berjalan lancar. Lomba ini diambil 3 pemenang dan 2 juara harapan. Program Lomba ini dibuat sekaligus untuk penutupan program selama 1 bualn PKL di Masyarakat ditambah dengan adanya acara pembagian doorprize, pengecekan kesehatan, cek status gizi dan konseling gizi. 1.7 EVALUASI Evaluasi dilaksanakan setelah program-program yang telah di susun dilaksanakan. Setiap sesudah program dilaksanakan peserta diberikan pertanyaan

secara

lisan

mengenai

materi

yang

sudah

disampaikan.

Apabilapeserta dapat menjawab apa yang ditanyakan dengan tepat dapat disimpulkan materi yang disampaikan dapat diterima denga baik. Dari evaluasi yang telah dilakukan sebagaian besar penyuluhan yang dilakukan sebagaian besar penyuluhan yang dilakukan berjalan lancar. Peserta dapat menerima materi denga baik.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan penyuluhan dan pendampingan berjalan dengan baik dan lancar 2. Pelaksaanaan program kegiatan PAUD perkenalan buah dan sayuran berjalan lancar, namun ada kendala yang temui yaitu kurang kondusifnya situasi siswa yang mengkuti kegiatan belajar mengajar dan lebih asik sendiri.

3. Pelaksanaan cek status gizi dan konseling gizi berjalan lancar karena peserta berantusias mengikuti acara yang diselenggarakan. 4. Pelaksanaan kegiatan demo masak berjalan dengan baik dan lancar karena peserta berantusian dan senang pada saat diberikan informasi tentang makanan yang sehat dan bergizi. B. Saran Bagi masyarakat: 1. Secara keseluruhan respon masyarakat terhadap mahasiswa yang melaksanakan PKL sudah baik, masyarakat memberikan dukungan kepada mahasiswa PKL dengan baik. 2. Diharapkan masyarakat dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan mahasiswa PKL. 3. Materi yang diberikan kepada siswa di PAUD dibuat lebih menarik. Bagi mahasiswa : 1. Meningkatkan koordinasi dengan masyarakat. 2. Sebaiknya lebih tanggap dan terampil dalam melaksanakan praktek di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA Ali khomsan, 2003. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehata. Jakarta: PT.Rajagrafindo. Persada Istiany, Ari danRusilanti. (2013). Gizi Terapan. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Mardiana. 2006. Hubungan Perilaku Dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Hinai. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara. Munadhiroh, L. 2009. Hubungan Tingkat Ekonomi dan Pengetahuan Gizi dengan Status Kadarzi Di Desa Subah Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Jurusan Kesehatan Masyarakat UNES. Semarang Nainggolan, J dan Zuraida, R. 2011. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan

Rajabasa Raya Bandar Lampung. Jurnal. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Lampung. Santoso, S. 2005. Kesehatan dan Gizi. Rineka Cipta. Jakarta .Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta. Sediaoetama, A.D. 2008. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I.Dian Rakyat. Jakarta. Sulistyoningsih, H. 2012. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta : Graha ilmu Tarigan. (2003). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Status Gizi Anak Umur 3-36 bulan sebelum dan saat Krisis Ekonomi di Jawa Tengah. Buletin Penelitian Kesehatan Depkes RI. Vol. 31. No.1. hal. 1-12

Related Documents


More Documents from "Siti Mariyana"

Sampul.docx
October 2019 25
Bab 1.docx
October 2019 44
Menu Bumil Kek.docx
October 2019 38
3. Spm Gizi.docx
October 2019 36