Bab 1.docx

  • Uploaded by: Siti Mariyana
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 651
  • Pages: 3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait (Supariasa, 2012). Status

gizi

adalah

keadaan

tubuh

sebagai

akibat

konsumsi

makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan (Dinkes Prov. Jateng, 2012). Balita atau yang dikenal juga dengan anak prasekolah adalah anak yang berusia antara satu sampai lima tahun. Masa periode di usia ini, balita mempunyai dorongan pertumbuhan yang biasanya bertepatan dengan periode peningkatan asupan makandan nafsu makan (Sulistyoningsih, 2012). Pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita terjadi dengan sangat pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang cukup (Tarigan, 2003).Pertumbuhan fisik sering dijadikan indikator untuk mengukur status gizi baik individu maupun populasi, sehingga orang tua perlu memberikan perhatian pada aspek pertumbuhan balitanya bila ingin mengetahui keadaan gizi mereka (Khomsan, 2003). Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan atau panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai. Jika keseimbangan tadi terganggu, dimana keadaan berat badan lebih

rendah daripada berat yang adekuat menurut usianya disebut gizi kurang (Gibney dan Barrie, 2009). Pola asuh anak merupakan kemampuan keluarga dalam menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya.Sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal kedekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat kebersihan, dan memberikan kasih sayang akan berpengaruh terhadap fisik, mental dan sosial anak (Zeitlin, 2000 dalam Rosmana, 2003). Pola asuh makan anak selalu berkaitan dengan kegiatan pemberian makan yang akhirnya akan memberikan sumbangan status gizinya. Praktek pemberian makan pada anak memiliki peran yang sangat besar dalam asupan nutrisi anak. Pemberian makan pada anak dan kebiasaan makan dalam keluarga menjadi pengaruh yang sangat besar. Anak biasanya mengikuti apa yang dimakan oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Pengetahuan gizi yang baik dari ibu sangat diperlukan, serta keterampilan dalam menyusun hidangan untuk keluarga, sesuai dengan selera dan keadaan ekonomi (Istiany, 2013). Pengetahuan gizi ibu yang kurang akan berpengaruh terhadap status gizi balitanya dan akan sukar memilih makanan yang bergizi untuk anaknya dan keluarganya. Gizi yang baik adalah gizi yang seimbang, artinya asupan zat gizi harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi kurang pada balita menyebabkan pertumbuhan otak dan tingkat kecerdasan terganggu, hal ini disebabkan karena kurangnya konsumsi protein dan kurangnya energi yang diperoleh dari makanan(Nainggolan, 2011). Dari hasil survey di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmam Mijen kecamatan Mijen kota Semarang terdapat 30 balita yang masih belum mengetahuai pentingangya pengetahuan tentang gizi ibu balita, kesehatan lingkungan dan status gizi balita karena kurang terpaparnya informasi dan pengertahuan tentang kesehatan yang ada di lingkungan kesehatan mereka. Berdasarkan uraian di atas mengingat kurangnya pengetahun tentang gizi

pada

di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmas Mijen

kecamatan Mijen kota Semarang. maka peneliti ingin meneliti dengan mengambil judul Pengetahuan gizi ibu balita, kesehatan

lingkungan dan

status gizi di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmas Mijen kecamatan Mijen kota Semarang.

B. Tujuan PKL 1. Tujuan Umum Tujuan Praktek Kerja Lapangan ini untuk mengetahuai gambaran pengetahuan gizi ibu balita , kesehatan lingkungan, dan status gizi balita di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmam Mijen kecamatan Mijen kota Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran pengetahuan gizi ibu balita dan kesehatan lingkungan di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmas Mijen kecamatan Mijen kota Semarang. b. Mengetahuai gambaran status gizi balita di Rw 09 kelurahan Wonolopo wilayah puskesmam Mijen kecamatan Mijen kota Semarang.

C. Lokasi PKL dan Waktu Praktek Kerja Lapangan berlokasi di Desa Wonolopo Kelurahan Wonolopo RT 1, 2 dan 3 di RW 9. Pada tanggal 26 Februari 2018 sampai dengan 24 April 2018.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87

More Documents from "Indrastika Wulandari"

Sampul.docx
October 2019 25
Bab 1.docx
October 2019 44
Menu Bumil Kek.docx
October 2019 38
3. Spm Gizi.docx
October 2019 36