Laporan Ppl 2 Arni.docx

  • Uploaded by: Anonymous bNKk91x2K
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Ppl 2 Arni.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 9,425
  • Pages: 74
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 1 MAGELANG

Disusun Oleh Nama

: Arni Nur Khasanah

NIM

: 5101415040

Program Studi : Pendidikan Teknik Bangunan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) yang dilaksanakan di SMK N 1 Magelang dengan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan II ini dapat berjalan lancar karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.

2.

Dosen Koordinator PPL di SMK Negeri 1 Magelang, Tugino, S.T, M.T.

3.

Drs. Sumiyadi, Dosen Pembimbing PPL di SMK Negeri 1 Magelang

4.

Drs. Nisandi, M.T., Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Magelang.

5.

Wakijan, S.ST., Koordinator Guru Pamong SMK N 1 Magelang.

6.

Iskandar, Sp.d selaku Guru Pamong di SMK Negeri 1 Magelang yang bersedia memberikan bimbingan dan arahan untuk menjadi seorang guru yang profesional.

7.

Segenap guru dan karyawan SMK N 1 Magelang.

8.

Semua pihak yang telah membantu terlaksananya PPL di SMK N 1 Magelang.

9.

Kedua orang tua selaku wali penulis yang selalu memberikan semangat. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam kegiatan

Praktik Pengalaman Lapangan ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Magelang, September 2018 Praktikan

Arni Nur Khasanah

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................

i

Kata Pengantar ...............................................................................................

ii

Daftar isi .........................................................................................................

iii

Halaman Pengesahan .....................................................................................

iv

Daftar Lampiran .............................................................................................

v

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang...............................................................................

1

1.2

Tujuan dan Manfaat .......................................................................

2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan ....................................

4

2.2

Dasar Praktik Pengalaman Lapangan ............................................

4

2.3

Aktualisasi Pembelajaran ..............................................................

6

BAB 3 PELAKSANAAN 3.1

Waktu ............................................................................................

9

3.2

Tempat ...........................................................................................

9

3.3

Tahapan Kegiatan ..........................................................................

9

3.4

Materi Kegiatan .............................................................................

10

BAB 4 PENUTUP 4. 1 Kesimpulan ....................................................................................

12

4. 2 Saran ..............................................................................................

13

LAMPIRAN ..................................................................................................

15

iii

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Hadir Mahasiswa PPL SMK N 1 Magelang ....................... Lampiran 2. Kalender Pendidikan SMK N 1 Magelang .................................. Lampiran 3. Jadwal Mengajar .......................................................................... Lampiran 4. Perangkat Pembelajaran .............................................................. Lampiran 5. Dokumentasi ................................................................................

v

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai salah satu LPTK yang

berfungsi mengahasilakn tenaga pendidikan berusaha meningkatkan mutu lulusan antara lain dengan menjalankan kerjasama dengan berbagai pihak yang berkomitmmen dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam menyiapkan tenaga pendidikan yang terdiri dari tenaga pembimbing, pengajar, dan pelatih, maka untuk memperoleh kompetensi sebagai tenaga pendidikan tersebut para mahasiswa Universitas Negeri Semarang wajib untuk mengikuti proses pembentukan kompetensi melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Program Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program kejuruan. Adapun Universitas Negeri Semarang yang dulu IKIP Negeri Semarang pada perkembangannya masih memfokuskan untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional. Praktik Pengalaman Lapangan ditujukan untuk membina mahasiswa untuk menjadi tenaga kependidikan atau pengajar yang bertanggung jawab, mempunyai disiplin yang tinggi dan mengetahui tata cara sebagai seorang guru. Untuk mencapai tujuan tersebut mahasiswa telah dibekali dengan berbagai mata kuliah yang menunjang dalam kegiatan PPL serta menunjang dalam pengembangan profesional pada saat terjun dilapangan. Beberapa alasan yang menjadi dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan adalah sebagi berikut : 1. Pelaksanaan PPL dibagi dalam beberapa tahap, antara lain tahap pertama adalah observasi sekolah, tahap kedua observasi pelaksanaan pembelajaran dan aktualitasnya dan tahap terakhir pelaksanaan PPL terjun langsung dalam proses belajar mengajar.

1

2. Mempersiapkan mental dan keyakinan mahasiswa sebagai bekal untuk menjadikan tenaga pendidik yang benar-benar bermutu dan berkualitas serta berdaya guna bagi dunia kependidikan nantinya.

1.2

Tujuan

Pada dasarnya tujuan dari PPL adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa dapat menganalisa serta mengamati secara langsung penerapan dari teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan. 2. Memperkaya wahana pengetahuan dan pengalaman mahasiswa tentang proses belajar mengajar. 3. Mahasiswa dapat menjadi calon tenaga pendidik yang profesional yang sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

1.3

Manfaat

Pelaksanaa Praktik Pengelaman Lapangan memberi manfaat sebagai pengalaman dalam rangka mempersiapka diri untuk menjadi tenaga pendidik yang berkompeten dan profesional dalam bidang pendidikan. Secara lebih rinci, manfaat dari pelaksanaan kegiatan PPL 2 adalah sebagai berikut : 1. Bagi Mahasiswa Praktikan a. Mempraktikan bekal yang diperoleh selama kuliah. b. Mengetahui dan mengenal secara langsung kegiatan belajar mengajar di sekolah. c. Memahami karakter siswa dan problem-problem siswa di sekolah. d. Mendewasakan cara berpikir, meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.

2

2. Bagi Sekolah a. Memberikan masukan kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru dalam perencanaan program pendidikan yang akan datang. b. Memperluas kerjasama dalam proses pembelajaran di sekolah dengan perguruan tinggi yang bersangkutan.

3. Bagi Universitas Negeri Semarang a. Memperoleh masukan tentang kasus di dunia pendidikan yang dipakai sebagai bahan pertimbangan penelitian. b. Memperluas dan meningkatkan jaringan kerjasama dengan sekolah-sekolah latihan. c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL, sehingga kurikulum, metode yang dipakai dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di lapangan. d. Sebagai informasi perkembangan ilmu pendidikan terhadap pengelolaan pembelajaran di UNNES yang berperan sebagai penyalur tenaga pendidik agar tercipta calon-calon tenaga pendidik yang berkompeten.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler

yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya. Kegiatan PPL melipiti praktik mengajar, administrasi, bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kurikuler dan atau ekstra kulikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan.

2.2

Dasar Praktik Pengalaman Lapangan

Dasar-dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301). 2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4586). 3. Peraturan Pemeritah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 No. 41, Tambahan Lembaran Negara RI No. 449). 4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran

4

Negara Nomor 5157). 5. Keputusan Presiden Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang. 6. Keputusan Presiden Nomor 124 Tahun 1996 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( IKIP ) Semarang, Bandung, dan Medan menjadi Universitas. 7. Keputusan Presiden Menteri Pendidikan Nasional : a) Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. b) Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. c) Nomor 176/MPN.A4/KP/2010 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Semarang Masa Jabatan Tahun 2010-2014. d) Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. e) Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Negeri Semarang. f)

Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

g) Nomor 14 tahun 2012 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa program Kependidikan Universitas Negeri Semarang.

5

2.3

Aktualisasi Pembelajaran

1.

Membuka Pelajaran Membuka pelajaran adalah awal yang dilakukan guru sebelum memulai

suatu pelajaran. Kegiatan tersebut dapat berupa review seperti pengecekan pekerjaan rumah atau tugas siswa dengan tujuan untuk mengetahui kesiapan siswa dalam melanjutkan pelajaran selanjutnya.

2.

Komunikasi dengan Siswa Guru

yang

berhasil

adalah

seseorang

yang

efektif

mampu

mengkomunikasikan kegiatan kelas. Komunikasi kelas yang berlangsung dalam proses kerja sama yang sifatnya radikal. Orientasi pada tugas diselesaikan dengan percakapan. Kejelasan guru dalam memberikan konteks kegiatan mengefektifkan

adalah

penting

bukan

saja

untuk

kegiatan, melainkan juga dapat meningkatkan pemahaman

terhadap kegiatan tersebut.

3.

Penggunaan Metode Pengajaran Metode pengajaran pada proses pembelajaran adalah salah satu strategi

guru menggunakan satu cara penyampaian pelajaran dengan harapan materi pelajaran dapat diterima oleh siswa dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru antara lain : metode ceramah, tanya jawab, penguasaan tutorial, problem solving dan diskusi.

4.

Penggunaan Media Pengajaran Media yang digunakan dalam pengajaran sangat bervariatif sesuai

dengan kebutuhan mata diklat. Dalam materi pelajaran dikelas media yang selalu ada adalah papan tulis dan buku pelajaran, sedangkan pada mata pelajaran praktik media yang digunakan disesuaikan dengan perlengkapan yang dibutuhkan dalam mencapai standart kompetensi yang ada

6

5.

Variasi dalam Pembelajaran Variasi dalam pembelajaran adalah suatu metode strategi guru dalam

upaya menyampaikan suatu materi bisa diterima dengan maksimal. Pada dasarnya siswa akan

mengalami kejenuhan jika suatu materi

yang disampaikan

membutuhkan pemikiran yang berat, tanpa ada variasi guru dalam penyampaian materi atau dapat dikatakan penyampaian yang monoton. Variasi-variasi tersebut dapat berupa humor, pengolahan intonasi, pengucapan kata, kuis, penekanan-penekanan pada materi yang dianggap penting sehingga mudah dipahami serta memanfaatan media bantu sebagai sarana penjelasan materi.

6.

Memberikan Penguatan Suatu kegiatan pembelajaran terdapat suatu istilah in-flightdecision

yaitu keputusan yang dibuat selama kegiatan berlangsung. Misalnya jika siswa menjawab satu pertanyaan yang ditawarkan oleh guru atau temannya, guru dapat memberikan in-flightdecision untuk memberikan keputusan penguatan jawaban siswa dengan penjelasan atau menulis di papan tulis.

7.

Menulis di Papan Tulis Seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran selalu diikuti

dengan penulisan di papan tulis terutama pada materi-materi yang penting sehingga siswa dapat memahaminya.

8.

Mengkondisikan Situasi Belajar Peran seorang guru dalam pelaksanaan belajar mengajar sangat

diperlukan terutama pada materi-materi yang penting sehingga siswa dapat memahaminya.

9.

Memberikan Pertanyaan Pemberian pertanyaan pada siswa harus disesuaikan dengan materi

yang akan disampaiakan dengan mengetahui daya serap siswa pada materi yang akam disampaikan. 7

10.

Mengevaluasi Hasil Belajar Hasil evaluasi merupakan data yang penting dapat dijadikan sebagai

dasar untuk merencanakan kegiatan belajar siswa yang lebih efektif. Melaluai evaluasi, guru memiliki kesempatan untuk memperoleh umpan balik untuk mengembangkan program tahap berikutnya

11.

Memberikan Umpan Balik Guru memberikan umpan balik kepada siswa, terutama apabila

jawaban satu permasalahan besar namun siswa masih tampak ragu-ragu dalam menjawab. Guru sebaiknya menganalisa kesalahan jawaban yang diajukan oleh siswa untuk dasar pemberian balikan bagi pemelajarannya sendiri.

12.

Menutup Pelajaran Kegiatan menutup pelajaran dapat meliputi kegiatan review materi

pembelajaran dalam bentuk teori maupun praktik. Dalam pembelajaran bentuk praktik, misalnya guru sambil melakukan pengamatan terhadap kegiatan praktik siswa, mengecek pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari.

8

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Universitas

Negeri Semarang dilaksanakan mulai tanggal 31 Juli – 14 September 2018.

3.2

Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan PPL II di SMK Negeri 1 Magelang yang terletak

di Jalan Cawang No.2, Jurang Ombo, Magelang Selatan.

Gambar 1. Letak Kantor Pertanahan Kota Pekalongan

3.3

Tahapan Kegiatan Pelaksanaan PPL II di SMK Negeri 1 Magelang meliputi kegiatan Orientasi,

Observasi, dan Praktik Pengalaman Lapangan adalah sebagai berikut : 1.

Senin, 30 Juli 2018 a. Penerjunan mahsiswa PPL di SMK N 1 Magelang b. Observasi terhadap lingkungan sekolah c. Pengenalan jurusan

9

d. Pembagian guru pamong 2.

Selasa, 31 Juli 2018 – 3 Agustus 2018 a. Observasi kegiatan pembelajaran di dalam kelas. b. Konsultasi mata pelajaran dan penyusunan rencana kegiatan praktikum dan guru pamong.

3.

Senin, 7 Agustus 2018 – 10 September 2018 a. Mahsiswa melakukan pengajaran terstruktur. b. Mahasiswa mengadakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang telah ditentukan oleh guru pamong. c. Mengikuti upacara bendera di hari-hari besar nasional. d. Piket di depan gerbang dan ketertiban.

4.

Jumat, 14 September 2018 a. Penarikan Mahasiswa PPL dari SMK N 1 Magelang

3.4

Materi Kegiatan

1.

Melatih Mengajar dan Tugas Keguruan (mandiri) Kegiatan ini merupakan kegiatan inti, artinya kami para praktikan harus

mampu melakukan semua tugas guru sebagai pendidik di sekolah. Dalam hal ini Guru Praktikan diberi wewenang untuk memegang kegiatan belajar di kelas. Melatih mengajar mandiri ini Guru Praktikan harus benar-benar menjadi seorang guru yang baik. Sehingga secara mandiri kegiatan belajar mengajar ini dapat berhasil, yaitu penyampaian materi dapat diterima oleh siswa secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tertuang dalam rencana pembelajaran. Untuk itu praktikan harus mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yaitu diantaranya dengan : a.

Mempersiapkan perangkat pembelajaran

b.

Menguasai dan memahami konsep materi yang akan disampaikan

c.

Menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran

d.

Mengetahui cara-cara menguasai dan mengelola kelas agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien

10

2.

Proses Bimbingan Proses bimbingan merupakan

serangkaian

kegiatan

yang

akan

dilakukan antara praktikan dengan pihak sekolah ataupun dosen pembimbing mengenai sistem pengajaran. Bimbingan yang sering diajukan oleh praktikan kepada guru pamong yaitu mengenai cara pembuatan SAP dan cara mengelola kelas, sedangkan bimbingan yang diajukan kepada dosen pembimbing adalah mengenai cara pembuatan RPP dan laporan PPL.

3.

Faktor Pendukung dan Penghambat PPL Selama melaksanakan kegiatan PPL praktikan, merasakan adanya

faktor pendukung serta faktor penghambat pelaksanaan kegiatan PPL, adapan faktor pendukungnya adalah sebagai berikut : a.

Guru pamong serta dosen pembimbing

yang bersifat kooperatif dan

membantu praktikan dalam pelaksanaan PPL. b.

Ketersediaan alat praktik siswa jurusan Teknik Bangunan yang memadai, sehingga membantu terlaksananya proses belajar mengajar.

c.

Letak geografis sekolah yang dekat dengan jalan raya, sehingga mudah dari berbagai arah.

Sedangkan faktor yang menghambat selama kegiatan PPL adalah sebagai berikut : a.

Dalam proses belajar mengajar di SMK N 1 Magelang sangat mungkin untuk ditingkatkan menjadi lebih baik sebagi salah satu contohnya dengan penggunaan media pembelajaran yang lebih variatif.

b.

Kemampuan praktikan dalam lapangan harus ditingkatkan.

11

BAB IV PENUTUP

4. 1 Kesimpulan Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 1 Magelang dimulai tanggal 30 Agustus 2018 - 14 September 2018, merupakan waktu yang singkat bagi praktikan untuk memperoleh gambaran yang konkret tentang tugas-tugas seorang pendidik. Namun dalam waktu yang singkat ini praktikan mencoba untuk memanfaatkannya sehingga pelaksanaan PPL di sekolah benar-benar bisa memberikan satu masukan yang sangat penting sebagai modal awal untuk calon tenaga pendidik yang profesional. Secara umum pelaksanaan Program PPL yang dimulai dari tahap observasi di kelas dan lingkungan sekolah, perencanaan pembelajaran, tahap pelaksanaan PPL, sampai tahap evaluasi pembelajaran mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang di SMK Negeri 1 Magelang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) telah memberikan wawasan dan rasa tanggung jawab sebagai pendidik dalam memberikan pengalaman pendidikan yang dapat meningkatkan kemampuan/ personalisme calon pendidik di bidang pendidikan.

2.

Praktik mengajar memberikan pengalaman baru tentang proses pembelajaran di kelas bagi praktikan yang akan bermanfaat di masa sekarang dan yang akan datang.

3.

Mahasiswa harus mempersiapkan diri baik mental maupun intelektual untuk menjadi guru yang profesional.

4.

Terjalinnya bentuk kerjasama dengan pihak sekolah SMK Negeri 1 Magelang sebagai suatu wadah transfer pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh praktikan kepada siswa melalui pelaksanaan PPL di sekolah dan proses KBM di kelas.

12

5.

Peran guru dan dosen pembimbing dalam rangka pelaksanaan praktik mengajar sangat dibutuhkan oleh praktikan agar tercapainya kualitas calon guru yang unggul.

4. 2 Saran Pelaksanaan PPL di SMk Negeri 1 Magelang sudah cukup baik, namun masih terdapat beberapa kekurangan. Sebagai mahasiswa praktikan yang melaksanakan PPL, saran yang dapat diberikan antara lain: 1.

Bagi SMK Negeri 1 Magelang a. Perlu adanya kontrol yang lebih cermat lagi terhadap mahasiswa dari pihak sekolah demi keberhasilan PPL. Agar mempertahankan dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga kredibilitas SMK Negeri 1 Magelang semakin meningkat di masa mendatang. b. Meningkatkan koordinasi antar guru dan mahasiswa praktek agar memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan PPL. c. Program-program yang telah dilaksankan mahasiswa PPL hendaknya dipelihara, diteruskan, dan ditindak lanjuti agar lebih bermanfaat.

2.

Bagi Universitas Negeri Semarang a. Sosialisasi progam PPL terpadu perlu ditingkatkan secara jelas dan transparan kepada pihak sekolah maupun kepada praktikan. b. Memberikan pembekalan yang lebih representatif mengenai proses belajar mengajar yang sekiranya nanti dihadapi praktikan di tempat praktik. c. Mengadakan koordinasi yang jelas dan teratur dengan para mahasiswa koordinasi yang jelas dan teratur dengan para mahasiswa.

3.

Bagi Mahasiswa PPL UNNES a. Mahasiswa hendaknya dapat memanfaatkan kegiatan PPL untuk memperoleh pengalaman sebagai bekal untuk menjalani profesi nantinya. b. Mahasiswa harus terus belajar untuk lebih siap menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

13

c. Mahasiswa harus mementingkan kerjasama tim, dan juga harus lebih mempersiapkan diri agar tujuan dari yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

14

LAMPIRAN-LAMPIRAN

15

Jadwal Mengajar Guru Pamong JADWAL MENGAJAR Minggu 1 Hari No & Ruang

Jam Ke 1

2

3

4

5

6

7

8

9

Senin

Pelaksanaan Konstruksi Kayu 3

Ruang

Bengkel Kayu Mesin

10

11

12

Jumlah 10

1 Selasa

Pelaks. Konstruksi Kayu 3

Ruang

Bengkel Kayu Mesin

6

2

Rabu

Teknologi Konstruksi Kayu 3

Ruang

Bengkel Kayu Mesin

10

`3 Kamis 4 Ruang Jumat

Tek. Konst. Kayu 3

Ruang

Bengkel Kayu Mesin

6

5

Jumlah Jam Pelajaran

34

Minggu 2

No

1

Hari & Ruang Senin Ruang

Jam Ke 1

2

3

4

6

7

8

9

10

Gpl. Interior Gedung

11

12

Jumlah 6

Autocad Bawah

Selasa

Gpl. Interior Gedung

Ruang

Autocad Bawah

2

5

4

Rabu

Gpl. Interior Gedung

Ruang

Autocad Bawah

Kamis

Gpl. Interior Gedung

Ruang

Autocad Bawah

3

4

Jumat

Estimasi Biaya Konstruksi

Ruang

Plumbing

4

4

8

5

Jumlah Jam Pelajaran

26

SILABUS MATA PELAJARAN

Nama Sekolah

: SMK N 1 Magelang

Bidang Keahlian

: Teknologi dan Rekayasa

Kompetensi Keahian : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan Kelas

: XI

Mata Pelajaran

: Estimasi Biaya Konstruksi

Durasi (Waktu)

: 144JP (@45 menit)

KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasioanal, regional, dan internasional. KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai bidang dengan bidang kerja Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Menampilkan kenerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pegembangan dari yang dipelajarinya di sekolah serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, manjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinil dalam ranag konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

1 2 Memahami jenis-jenis 3.1.1 Mengidentifikasi jenispekerjaan konstruksi jenis pekerjaan gedung, jalan dan konstruksi gedung, jembatan jalan dan jembatan 4. 1 Menyajikan unsurmulai dari gambar unsur dan fungsi rencana hingga pengelola pekerjaan estimasi biaya konstruksi gedung, 3.1.2 Menjelaskan jenis-jenis jalan dan jembatan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan mulai dari dari gambar rencana hingga estimasi biaya 4. 1.1 Menyajikan unsurunsur dan fungsi pengelola pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan 3.1

Materi Pokok 3  Jenis-jenis pekerjaan pada pelaksanaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan  Macam-macam pekerjaan pada pelaksanaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan.

Alokasi Waktu (JP) 4 4

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

5  Mengumpulkan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan pada pelaksanaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan dari gambar rencana hingga estimasi biaya  Menerangkan secara jelas tentang jenisjenis pekerjaan pada pelaksanaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan dari gambar rencana hingga estimasi biaya  Menguraikan jenisjenis pekerjaan pada pelaksanaan kosntruksi gedung, jalan, dan jembatan

6 Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi

3. 2 Memahami tahapantahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan 4. 2 Menyajikan tahapantahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan

3.2.1 Mengidentifikasi tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. 3.2.2 Menjelaskan tahapantahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan 4.2.1 Menyajikan tahapantahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan

 Tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung  Tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan mulai pekerjaan lapangan hingga estimasi biaya

4

3. 3 Memahami dokumen kontrak 4. 3 Menyajikan dokumen kontrak

3.3.1 Menerangkan dokumen kontrak 3.3.2 Mengidentifikasi dokumen kontrak 3.3.3 Menerangkan tahapan penyusunan dokumen kontrak 3.3.4 Menjelaskan syaratsyarat dokumen kontrak

 Pengertian dokumen kontrak  Aspek-aspek dokumen kontrak  Tahap penyusunan dokumen kontrak  Syarat-syarat dokumen kontrak

4

 Menjelaskan tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan  Menentukan tahapan-tahapan pekerjaan kosntruksi gedung, jalan, dan jembatan  Menjelaskan pihakpihak yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan.  Menginformasikan tahap-tahap pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan.  Memberikan pemahaman tentang dokumen kontrak  Menjelaskan aspekaspek dokumen kontrak  Menjelaskan tahapam peyusunan dokumen kontrak

Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi

Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi

4.3.1 Menunjukkan dokumen kontrak 3. 4 Memahami rencana kerja dan syaratsyarat (RKS) 4. 4 Menyajikan rencana kerja dan syaratsyarat (RKS)

3. 5 Memahami Spesifikasi Teknis Pekerjaan 4. 5 Menyajikan spesifikasi teknis pekerjaan

3. 6 Memahami Spesifikasi bahanbahan pekerjaan konstruski gedung, jalan dan jembatan 4. 6 Menyajikan spesifikasi bahanbahan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan

3.4.1 Menjelaskan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) 3.4.2 Menguraikan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) 4.4.1 Menyajikan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) 3.5.1 Menjelaskan spesifikasi teknis pekejaan 3.5.2 Menerapkan spesifikasi teknis pekerjaan 3.5.3 Menerangkan spesifikasi teknis pekerjaan 4.5.1 Menyajikan spesifikasi teknis pekerjaan 3.6.1 Mengidentifikasi bahan-bahan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. 3.6.2 Menjelaskan spesifikasi bahan-bahan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan 3.6.3 Menguraikan spesifikasi bahan-bahan

 Pengertian rencana kerja dan syaratsyarat (RKS)  Syarat-syarat umum dan syarat-syarat teknis rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)

4

 Spesifikasi teknik pekerjaan

4

 Spesifikasi bahanbahan pekerjaan konstruksi gedung.  Spesifikasi bahanbahan pekerjaan konstruksi jalan  Spesifikasi bahanbahan pekerjaan konstruksi jembatan.

4

 Menerangkan syarat-syarat dokumen kontrak  Menjelaskan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)  Menguraikan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)  Mengomunikasikan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)  Menjelaskan spesifikasi teknis pekerjaan  Menentukan spesifikasi teknis pekerjaan  Mengemukakan spesifikasi teknis pekerjaan  Menjelaskan bahanbahan yang digunakan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan  Merincikan spesifikasi bahanbahan yang digunakan

Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi

4.6.1

4.6.2

3. 7 Memahami jenis perlatan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan 4. 7 Menyajikan jenis peralatan konstruksi gedung, jalan dan jembatan

3.7.1

3.7.2

4.7.1

3. 8 Memahami metode estimasi biaya konstruksi 4. 8 Menyajikan metode estimasi biaya konstruksi

3.8.1

3.8.2

pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan Memperlihatkan bahanbahan yang digunakan pada pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. Menyajikan spesifikasi bahan-bahan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. Mengidentifikasi jenis peralatan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan Menjelaskan jenis peralatan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan Menunjukkan jenis peralatan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan Menjelaskan metode estimasi biaya konstruksi Merumuskan metode estimasi baiaya konstruksi

kosntruksi gedung, jalan, dan jembatan

 Jenis-jenis peralatan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan

 Pengertian estimasi biaya  Tujuan dari estimasi biaya  Fungsi atau kegunaan penyusunan estimasi biaya

4

4

 Menjelaskan jenisjenis peralatan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan  Menjelaskan fungsi dari peralatan pekerjaan kosntruksi gedung, jalan, jembatan

Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis

 Menjelaskan metode estimasi biaya  Menguraikan tujuan dari estimasi biaya  Memaparkan macam-macam

Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis

Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi

Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja

3. 9 Memahami metode analisa satuan harga 4. 9 Menyajikan metode estimasi biaya

3. 10 Menerapkan perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan 4. 10 Menghitung volume pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan

4.8.1 Menyajikan metode estimasi biaya konstruksi 3.9.1 Menjelaskan metode analisa satuan harga 3.9.2 Menguraikan metode analisa harga satuan 4.9.1 Menyajikan metode estimasi biaya

3.10.1 Mengklasifikasikan jenis-jenis pekerjaan , jalan, dan jembatan sesuai urutan pelaksanaan. 3.10.2 Menentukan cara perhitungan volume pekerjan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan menurut aturan yang berlaku. 3.10.3 Menganalisis perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan 4.10.1 Membuat daftar tabel dan rumus untuk menghitung volume pekerjaan konstruksi

metode estimasi biaya  Metode analisa Harga satuan pekerjaan  Uraian harga satuan pekerjaan dalam SNI

 Cara mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan.  Cara menghitung volume pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan

8

26

 Menjelaskan metode analisa satuan harga  Menguraikan metode analisa satuan harga  Membuat daftar analisa satuan harga 







 Observasi

Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis

Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi Pengetahuan : Mengamati untuk mengidentifikasi dan  Tes lisan merumuskan atau tertulis masalah tentang Keterampilan : volume pekerjaan  Penilaian konstruksi gedung, unjuk kerja jalan, dan jembatan  Observasi Mengumpulkan data tentang perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. Mengolah data tentang perhitungan volume pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. Mengkomunikasikan tentang perhitungan volume pekerjaan

4.10.2

3. 11 Menerapkan analisa harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan 4. 11 Menghitung harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan

3.11.1

3.11.2

3.11.3

4.11.1

gedung, jalan, dan jembatan. Menghitung volume pekerjaan kosntruksi gedung, jalan, dan jembatan. Menjelaskan analisa harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan Menjelaskan langkah kerja pembuatan daftar analisa harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan sesuai SNI. Menerapkan analisa harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan sesuai SNI. Membuat daftar tabel dengan rumus untuk menghitung harga satuan pekerjaan kosntruksi gedung, jalan, dan jembatan berdasarkan daftar analisa SNI.

konstruksi gedung, jalan, dan jembatan.

 Analisa harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan  Analisa bahan suatu pekerjaan beserta contohnya  Analisa upah satuan pekerjaan beserta contohnya

26

 Menjelaskan analisa harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan  Membuat analisa harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan

Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi

3. 12 Menganalisa estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan 4. 12 Menghitung estimasi biaya pekerjaan konstuksi gedung, jalan dan jembatan

4.11.2 Menghitung harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan berdasarkan daftar analisa SNI. 3.12.1 Mengidentifikasi cara menghitung estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan. 3.12.2 Mengorganisir urutan pelaksanaan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. 3.12.3 Menjelaskan cara menghitung volume dan harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan sesuai analisa SNI. 4.12.1 Menghitung volume pekerjaan dan harga satuan pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan berdasarkan analisa SNI. 4.12.2 Menghitung estimasi biaya pekerjaan

 Estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan

26

 Membuat estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan  Mengkalkulasi estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan

Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi

3. 13 Mengevaluasi estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan 4. 13 Memeriksa hasil estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan

konstuksi gedung, jalan dan jembatan sesuai analisa SNI 3.13.1 Mengevaluasi estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan 4.13.1 Memeriksa hasil estimsi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan

 Estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan

26

 Membuat estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan  Menganalisis estimasi biaya pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan

Pengetahuan :  Tes lisan atau tertulis Keterampilan :  Penilaian unjuk kerja  Observasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan

: SMK N 1 Magelang

Bidang Keahlian

: Teknologi dan Rekayasa

Kompetensi Keahlian : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan Kelas

: XI

Mata Pelajaran

: Estimasi Biaya Konstruksi

Pertemuan ke-

: 1.1

Alokasi Waktu

: 4 JP (@ 45 menit)

A. Kompetensi Inti KI 3

: Memahami, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasioanal, regional, dan internasional.

KI 4

: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai bidang dengan bidang kerja Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Menampilkan kenerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pegembangan dari yang dipelajarinya di sekolah serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, manjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinil dalam ranag konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

B. Kompetensi Dasar 3.1

Memahami jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan.

4.1

Menyajikan unsur-unsur dan fungsi pengelola pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1.1. Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan. 3.1.2. Menjelaskan jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. 4.1.1. Menyajikan unsur-unsur dan fungsi pengelola pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan.

D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi dan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, peserta didik dapat menjelaskan pengertian pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. 2. Melalui diskusi dan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. 3. Melalui diskusi dan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, peserta didik dapat menjelaskan unsur-unsur dan fungsi pengelola pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan.

E. Materi Ajar 1. Definisi pekerjaan konstruksi 2. Jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung 3. Jenis-jenis pekerjaan konstruksi jalan 4. Jenis-jenis pekerjaan konstruksi jembatan 5. Unsur-unsur dan fungsi pengelola pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan.

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan pembelajaran

: Saintifik Learnig

2. Model Pembelajaran

: Projected Based Learning

3. Metode pembelajaran

: Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1.1 Kegiatan

Deskripsi

Pendahuluan

- Guru mengkondisikan kesiapan peserta didik

Alokasi Waktu

dalam proses KBM :  Memberikan salam  Berdoa  Menyayikan lagu wajib (Indonesia Raya)  Menanyakan kabar pesrta didik (kenyamanan dan kesiapan pesrta didik dalam belajar)  Literasi oleh peserta didik  Mengecek kehadiran peserta didik - Guru menyampaikan KI, KD, tujuan

10 menit

pembelajaran, dan materi pokok pembelajaran - Menjelaskan cakupan materi dan urutan kegiatan - Memberi penjelasan tentang pentingnya pengetahuan mengenai jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan. - Memberikan penjelasan tentang pentingnya pengetahuan unsur-unsur dan fungsi pengelola pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan. Inti

1.

Mengamati (Pemberian Stimulus)

- Guru menjelaskan jenis-jenis pekerjaan kosntruksi gedung, jalan, dan jembatan. - Peserta didik mengamati jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan mulai dari pekerjaan pendahuluan hingga pekerjaan arsitektural

160 menit

- Peserta didik mengamati unsur-unsur dan fungsi pengelola pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan. 2.

Menanya (Identifikasi Masalah)

- Guru mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan peserta didik mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan dari pekerjaan pendahuluan hingga pekerjaan arsitektural serta unsur-unsur dan fungsi pengelola pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan. - Guru bersama peserta didik merumuskan halhal yang berkaitan dengan tentang jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan yaitu : a. Jenis pekerjaan apa saja yamg terdapat pada pelaksanaa konstruksi jembatan? b. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur pengelola proyek ! c. Sebutkan hubungan kerja antar unsur pengelola proyek! 3. Mengeksplorasi - Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok. - Guru membagikan materi ajar sebagai salah satu sumber belajar kepada masing-masing kelompok - Masing-masing kelompok mengumpulkan informasi yang dipertanyakan tentang jenisjenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan, dan jembatan mulai dari pekerjaan pendahuluan hingga pekerjaan arsitektural serta unsur-unsur

dan fungsi pengelola pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan - Masing-masing kelompok mencari sumber referensi lain untuk mencari informasi yang dipertanyakan. 4.

Mengasosiasi

- Masing-masing kelompok menarik kesimpulan tentang jawaban pertanyaan yang didiskusikan. - Masing-masing anggota kelompok menuliskan hasil diskusi mengenai pertanyaan yang diduskusikan. 5. Mengkomunikasi - Masing-masing kelompok menunjuk salah satu anggotanya untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. - Kelompok yang lain memanggapi kesimpulan dari kelompok lain. 6. Menarik Kesimpulan - Masing-masing peserta didik menuliskan hasil kesimpulannya pada selembar kertas dan di kumpulkan pada guru di akhir kegiatan pembelajaran. - Guru dan peserta didik mengkaji ulang materi yang sudah dipelajari yaitu mengenai jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung jalan dan jembatan. Penutup

- Guru menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya - Guru menginformasikan hal-hal yang perlu disiapkan untuk pertemuan berikutnya - Guru mengkondisikan peserta didik dan kelas sebelum pelajaran diakhiri  Cek kebersihan

10 menit

 Cek jumlah peserta didik  Berdoa  Salam

H. Media, Alat, dan Sumber Pemebelajaran 1.

Media

: White Board, LCD Projector, Internet, Powerpoint

2.

Alat/bahan

: Komputer/laptop

3.

Sumber belajar

: a. Buku Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 1 b. Buku Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 2 c. Buku Estimasi Biaya Konstruksi, Sanitasi, dan Perawatan Gedung d. Buku Dasar Penyusunan Anggaran Biaya e. Internet

I.

Penilaian 1. Jenis penilaian

: Penilaian autentik

2. Teknik penilaian

: Observasi diskusi kelompok dan tes tertulis

3. Instrumen penilaian : Terlampir 4. Rubik penilaian

: Terlampir

Magelang,..........................2018 Megetahui, Guru Pamong

Praktikan

Iskandar

Arni Nur Khasanah

NIP. 19811127 200903 1 002

NIM. 5101415040

INSTRUMEN PENILAIAN HASIL PRESENTASI HASIL DISKUSI

HASIL DISKUSI Kelompok Diskusi

: .........................................

Kelas

: .........................................

Topik Diskusi

:

No.

Topik

1.

Apa saja jenis-jenis pekerjaan pada pelaksanaa konstruksi jembatan?

2.

Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur pengelola proyek !

3.

Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur kontraktor pelaksana pekerjaan kosntruksi gedung jalan dan jembatan!

Jumlah Siswa

No.

Nama siswa

: ............ orang Menyampaikan

Menanggapi

Mempertahankan

Jumlah

pendapat

pendapat

Argumentasi

skor

(Skor Max. 4)

(Skor Max. 4)

(Skor Max. 4)

perolehan

RUBIK PENSKORAN HASIL DISKUSI Menyampaikan Pendapat 1. Tidak sesuai masalah. 2. Sesuai masalah tapi belum benar. 3. Sesuai dengan masalah dan sebagian benar. 4. Sesuai dengan masalah dan benar.

Nilai

Menanggapi pendapat 1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan. 2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna. 3. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar. 4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi.

Mempertahankan pendapat 1. Tidak dapat mempertahankan pendapat. 2. Mampu mempertahankan pendapat, alasan kurang benar. 3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi. 4. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi

FORMAT PENILAIAN Nilai =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

× 100

INSTRUMEN PENILAIAN SOAL TERTULIS (Kognitif/Pengetahuan) No. 1.

Soal

Skor Max.

Jenis pekerjaan apa saja yang terdapat pada pelaksanaa

10

konstruksi jembatan?

2.

Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur pengelola proyek !

3.

Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur kontraktor pelaksana

10

pekerjaan kosntruksi gedung jalan dan jembatan! JUMLAH

10 30

KUNCI JAWABAN No. 1.

Jawaban a. Pekerjaan struktur jembatan yang terdiri dari : 

Penyediaan balok girder jembatan.



Galian Struktur Abutment jembatan



Pembuatan pondasi jembatan (Tiang Pancang, Bored Pile, Sumuran dll.)



Pembuatan abutmen jembatan



Pemsangan balok girder dilakukan diatas abutment dan pilar dengan terlebih dahulu dipasang elastomeric bearing.



Dilanjutkan dengan pemasangan diafragma tepi dan diafragma tengah diantara balok-balok girder yang sudah terpasang.



Pemasangan Plat deck yang berfungsi subagai begisting (bawah) lantai jembatan.



Pemasangan besi tulangan untuk lantai jembatan dan juga pemasangan pipa drainasi jembatan serta pemasangan pipa utilitas.



Pengecoran Lantai jembatan menggunakan beton K 350.



Pembuatan plat injak jembatan, plat injak jembatan dibuat dengan terlebih dahulu dipasang lantai kerja menggunakan beton K 125 dibawahnya.

b. Pekerjaan oprit jembatan 

Pembuatan talud jalan menggunakan konstruksi beton bertulang atau pasangan batu kali



Pada talud jalan harus dipasang suling-suling untuk mengalirkan air.



Pemasangan kolom pengaman talud jalan



Penghamparan dan pemadatan tibunan sirtu



Penghamparan dan pemadatan Lapis pondasi Agregat Klas B



Penghamparan dan pemadatan Lapis Pondasi Agregat Klas A.



Pekerjaan Aspal yang terdiri dari penyemprotan Lapis Pengikat Aspal cair (Prime Coat), dilanjutkan dengan penghamparan Laston Lapis Pondasi AC-Base, selanjutnya dipasang lapis diatasnya yang terdiri dari Laston Lapis Antara (AC - BC) dan Laston Lapis Aus (AC-WC).

c. Pekerjaan drainase jalan Drainase jalan dibuat menggunakan konstruksi beton bertulang atau pasangan batu kali dengan mortar. d. Pekerjaan pelengkap 

Pembuatan tembok sedada dengan pasangan batu yang diplester dan difinishing dengan melakukan pengecatan. Pemasangan batu temple dan marmer



Pembuatan Trotoar dengan pemasangan kastin, diisi timbunan sirtu dipadatkan, finishing dengan batu alam.



Pemasangan Lampu Hias sesuai spesifikasi.



2.

Pekerjaan marka jalan.

Unsur-unsur pengelola proyek a. Pemilik Proyek Pemilik proyek disebut juga sebagai pemberi tugas, owner atau bouwheer adalah suatu badan usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta yang memiliki, memberikan pekerjaan, serta membiayai suatu proyek dalam proses pembangunan suatu bangunan b. Konsultan QS (Quantity Surveyor) Konsultan QS ini ditunjuk oleh pemilik proyek sebagai orang atau badan yang mengatur biaya, waktu, kontrak untuk pekerjaan dalam proyek serta serta bernegosiasi. Adapun alasan untuk menggunakan jasa Konsultan QS ini karena pemilik proyek tidak punya suatu badan atau orang yang biasa mengatur pendanaan. c. Konsultan Perencana Konsultan perencana mempunyai kewajiban atau tugas yang merencanakan suatu rencana dalam perencanaan struktur, arsitektur, dan mekanikal / elektrikal, dengan ketentuan yang diinginkan oleh pemilik proyek. d. Konsultan Pengawas Konsultan pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat multi disiplin yang bekerja untuk dan atas nama Pemilik Proyek (owner). Pengawas harus mampu bekerjasama dengan Konsultan Perencana dalam suatu proyek. e. Kontraktor Kontraktor pelaksana adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pemborongan. Berupa perorangan maupun badan hukum baik pemerintah maupun swasta. Yang telah ditetapkan dari pemilik proyek serta telah menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK). Kontraktor pelaksana ini bekerja dengan mengacu pada gambar kerja (bestek), rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) yang telah disusun sebelumnya.

3.

a. Owner dengan Konsultan QS (Quantity Surveyor) Konsultan QS ditunjuk oleh owner untuk mengatur kontrak dengan kontraktor maupun konsultan. Konsultan QS akan bernegosiasi dengan penyedia jasa (kontraktor dan konsultan) untuk mencapai kesepakatan

sehingga dibuat kontrak kerja yang berisikan tentang biaya, waktu pelaksanaan, tugas dan tanggung jawab. b. Owner dengan Konsultan Perencana Konsultan perencana ditunjuk oleh owner dan dipercaya untuk merencanakan dan mendisain bangunan tersebut secara keseluruhan, sehingga Konsultan Perencana wajib menunjukkan perencanaan bangunan tersebut kepada owner dan dapat merencanakan bangunan sesuai yang diinginkan oleh owner. c. Owner dengan Kontraktor Terdapat

ikatan kontrak antara keduanya.

Kontraktor berkewajiban

melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang memuaskan serta harus mampu dipertanggung jawabkan kepada owner. Sebaliknya owner membayar semua biaya pelaksanaan sesuai dengan yang tertera didalam dokumen kontrak kepada Kontraktor agar proyek berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak. Biasanya koordinasi ini dilakukan secara rutin seminggu sekali, terutama jika terdapat perubahan rencana baik bermula dari owner maupun sebaliknya. d. Kontraktor dengan Konsultan Perencana Kontraktor wajib melaksanakan pembangunan proyek tersebut dengan mengacupada desain rencana yang dibuat oleh Konsultan Perencana. Jika terjadi hal-hal yang akan merubah perencanaan, maka dikonsultasikan kepada Konsultan Perencana.

PEDOMAN PENSKORAN : SKOR

INDIKATOR

10

Jawaban benar dan lengkap

8

Jawaban benar tapi tidak lengkap

6

Jawaban mendekati benar

1

Jawaban salah

FORMAT PENILAIAN Nilai =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

× 100

MATERI

Jenis-jenis Pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan, dan Jembatan

1.

Jenis-jenis Pekerjaan Konstruksi Gedung a. Pekerjaan Pendahuluan 1) Mobilisasi Tahap mobilisasi dilakukan untuk mengadakan/mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi peralatan yang dilakukan terdiri dari : 1. Excavator 80-180 HP 2. Generator set 3. Dump truck 3-4 m3 4. Water tanker 5. Concrete Mixer 2) Demobilisasi Demobilisasi adalahsuatu pekerjaan yang mempunyai fungsi untuk mengembalikan dan memindahkan peralatan yang telah dipergunakan. Lalu tugas selanjutnya adalah mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebagai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang dan lain sebagainya kembali ke kondisi awal. b. Pekerjaan Awal Konstruksi 1) Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampai akhir. Seiring pembersihan lokasi, dibuat papan nama proyek. Papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data

proyek antara lain nama proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dan lain-lain. Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan barulah dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi, dan titik ikat (bench mark). Dalam pengukuran digunakan alat theodolite dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1 meter yang ditancapkan ke dalam tanah. 2) Pekerjaan Pemasangan Bowplank Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran dilakukan. Pemasangan bouplank (pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh pihak proyek, perencana pengawas, pelaksana dan dibuat berita acara pematokan. Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untk menentukan ketinggian papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bowplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok-patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah. 3) Pembuatan Direksi Keet Pembuatan direksi keet harus ditentukan berdasarkan kebutuhan yang akan digunakan. Misalnya pembuatan gedung untuk gudang penyimpanan. Dalam pelaksanaan proyek gedung gudang penyimpanan, direksi keet yang dibuat terdiri dari kantor ukuran 3x4 m, gudang ukuran 4x4 m, barak pekerja ukuran 3x10 m, rumah genset, serta toilet. Untuk ruang kantor dan ruang rapat di dalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi, dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu dilakukan rapat kerja. Barak kerja digunakan sebagai tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlangsung. Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk gudang penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban

atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah. Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan. 4) Pembuatan Jalan Proyek Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesbilitas kendaraan yang masuk dalam lokasi proyek, sehingga pengangkutan material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan permukaan jalan kering maka dapat dilakukan penyiraman dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet. c. Pekerjaan Struktur 1) Pekerjaan Pondasi Dalam proyek ini jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang adapun pelaksanaan pekerjaan tiang pancang. Pekerjaan yang digunakan yaitu mini tiang pancang beton ukuran 17.5x17.5 cm dan panjang sekitar 12. Tiang pancang ini merupakan barang pabrikan. Sekitar 1 minggu sebelum kegiatan pemancangan dilakukan, tiang pancang telah dipesan. 2) Pekerjaan Cor Sloof Pekerjaan sloof dilakukan setelah pondasi pile cap selesai dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan pondasi plat setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton pondasi yaitu mutu beton K-300. Campuran beton tersebut terlebih dahulu dilakukan job mix desain dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas. 3) Pekerjaan Cor Beton Kolom Berikut berbagai pekerjaan yang harus dilakukan saat cor beton kolom No 1.

Pekerjaan Pekerjaan Pembesian

Penjelasan Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan yaitu besi Ø19 sebagai tulangan utama dan Ø10 sebagai

sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing. 2.

Pembuatan Bekisting

Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.

3.

Melakukan Kontrol

Ada 2 kontrol yang dilakukan :

Kualitas

a) Kontrol kualitas pertama yaitukontrol kualitas sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan

kondisi

bekisting,

penempatan

pembesian,

tulangan,

panjang

posisi jarak

dan antar

penjangkaran,

ketebalan beton decking (beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan water stop. b) Kontrol kualitas kedua yaitu kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari

concrete

mixer

truck

diambil

sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan

yang

tercantum

dalam

spesifikasi. Pekerjaan kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas. 4.

Kegiatan pengecoran

Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh.

5.

Kegiatan Curing

Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam)

(Perawatan)

setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

4) Pekerjaan Cor Beton Balok dan Ring Balok Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam pekerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya. Kayu steger itu ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan pelat lantai. Dalam proyek ini tulangan yang digunakan yaitu besi Ø16 sebagai tulangan utama dan besi Ø8 sebagai sengkang (begel). 5) Pekerjaan Cor Beton Plat Lantai Proses pelaksanaan pekerjaan cor beton plat lantai yaitu : No. 1.

Pekerjaan

Penjelasan

Pekerjaan Pengukuran

Pemasangan bekisting pelat lantai didahului

dan bekisting

dengan

pengukuran

Pengukuran

dilakukan

posisi

balok.

dengan

cara

memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditunjukkan unttuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar di atas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur

ketinggian

perancah

(Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat. 2.

Pekerjaan Pembesian

Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai di lokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang

penjangkaran dipasang 30xD tulangan utama. 3.

Leveing Pengecoran

Supaya pengecoran pelat lantai mencapai

Plat Lantai

level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu

leveling

pengecoran.

Leveling

pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukkan pada beberapa titik beton. Besi beton ini ditancapkan hingga besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukue dengan waterpass dan dikukur pada level sesuai gambar desain. 4.

Pekerjaan kontrol

Kontrol kualitas yang dilakukan sama

kualitas

dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom

5.

Pengecoran beton

Pengecoran dilakukan dengan ready mix truck dibantu dengan penggunaan concrete dump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai.

Untuk

pengecoran

mempercepat

dipakai

proses

concrete

pump.

Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk

meratakan

dan

memadatkan

campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata, namun dibiarkan kasar karena

selanjutnya

akan

dilakukan

pekerjaan lantai. 6.

Pekerjaan curing

Sama halnya dengan pekerjaan kolom, curing (perawatan) dilakukan sehari setelah dilakukan pengecoran.

d. Pekerjaan Arsitektural 1) Pekerjaan Dinding Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu direndam dalam air sebentar. 2) Pekerjaan Plesteran Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat dilakukan setelah sehari dinding dipasang. 3) Pekerjaan Lantai Pekerjaan laintai dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai, pekerjaan plint keramik, pekerjaan pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik homogenius. 4) Pekerjaa Kusen Pintu dan Jendela Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersama dengan pemasangan bata, atau untuk kusen alumunium dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasang. Sedangkan unruk pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan namun tetap memperhatikan gambar detail yang da pada shop drwaing. Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesoris dari pintu dan jendela seperti, kunci tanam, handle jendela, handle pintu, dan lain sebagainya. 5) Pekerjaan Plafond Pada proyek ini plafond hanya digunakan pada bnagunan ruang tamu, kantor, dan toilet. Jenis plafond yang digunakan yaitu plafond gypsum. Rangka plafond menggunakan rangka besi hollow. Sedangkan untuk gudang tidak menggunakan plafond. 6) Pekerjaan Pengecatan Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan pekerjaan pengecatan dengan cat air terlebih dahulu membersihkan permukaan dari kotoran-kotoran, dinding-dinding diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum divat dengan cat air dilakukan pengecatan dengan cat dasar. Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, kusen pintu dan pintu panel dilakukan pengecatan dengan cat minyak. Sebelum dicat, permukaan

bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu dengan memberikan alkali kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru dicat dengan cat minyak. 7) Pekerjaan Sanitair Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, floor drain, kolset dan lain sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan milik dan dilihat oleh konsultan pengawas. 8) Pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh material, tipe dan juga merek yang digunakan untuk mendapat persetujuan. Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi terdekat dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan material menyebabkan benturan perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di gudang tertutup. 9) Pekerjaan Atap Dalam proyek ini, gudang memakai rangka atap yang terdiri dari baja ringan yang dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan kolom-kolom selesai dikerjakan. Rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh danrapi, agar atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna. Dimensi rangka baja dan penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana. 10) Pekerjaan Sarana Luar Bangunan Pekerjaan sarana luar yang dilakukan meliputi pekerjaan taman, pembuatan jalan lingkungan, pembuatan saluran drainase lingkungan kantor, serta pembuatan pagar keliling. Pekerjaan ini dibagi ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya sehingga di dapat hasil yang baik.

2.

Jenis-jenis Pekerjaan Konstruksi Jalan a. Pekerjaan Pembersihan Lahan yang ditentukan untuk pembangunan jalan tentu memiliki beragam kondisi. Ada yang hanya ditumbuhi rumput saja, tetapi banyak pula yang dipadati semak belukar dan pepohonan. Untuk itulah pekerjaan pembersihan harus dilakukan. Pekerjaan pembersihan meliputi penebangan pepohonan, pembersihan semak belukar dan menggali akar-akar tanaman supaya tidak tumbuh kembali.

Gimbalan rumput sebaiknya tidak dibuang begitu saja. Gimbalan rumput bisa digunakan untuk menutup bahu jalan. Jika rumput-rumput tersebut kelak bisa tumbuh dengan baik, maka rerumputan itu akan berfungsi sebagai pelindung erosi khususnya di area miring dan bahu-bahu jalan. Pekerjaan pembersihan ini tak hanya berlaku untuk tumbuh-tumbuhan saja, tetapi juga untuk bongkahan-bongkahan batu yang berukuran besar dan mengganggu pelaksanaan pembangunan jalan. Bongkahan batu-batu tersebut dipindahkan dengan cara didorong, atau dipecahkan sehingga menjadi batu-batu berukuran kecil. Acapkali pekerjaan membersihkan batu-batu ini memakan waktu yang cukup lama dan tenaga yang besar. Setelah dibersihkan, terkadang tahapan pembuangan permukaan tanah diperlukan. Khususnya di wilayah-wilayah banjir yang memiliki tumpukan endapan lumpur dan lembah-lembah sungai. Pembuangan permukaan tanah ini diperlukan agar permukaan tanah memiliki kekuatan daya dukung yang baik untuk pembangunan jalan. b. Pekerjaan Tanah Sesudah tahapan pembersihan selesai dilakukan, selanjutnya perlu dilakukan pekerjaan tanah. Pekerjaan tanah terdiri dari penggalian drainase dan pengurugan pada tempat-tempat yang membutuhkan urug atau timbunan. Pekerjaan tanah ini bertujuan untuk membentuk badan jalan. Untuk mendapatkan penimbunan berkualitas baik, perlu diperhatikan supaya semua tanah benar-benar dipadatkan. Sebaiknya penimbunan dilakukan lapisan demi lapisan dengan ketebalan 15cm. Lapisan demi lapisan harus dipadatkan terlebih dahulu sebelum ditambahkan dengan lapisan berikutnya. Pada pekerjaan tanah ini, jarak pemindahan tanah yang hendak digunakan untuk penimbunan akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan juga lama waktu pengerjaannya. Jika jarak tanah urug dekat, maka proses penimbunan akan berjalan lebih cepat. Sebaliknya, bila jarak pemindahan tanah urug jauh, maka waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan tanah ini bisa lebih lama. Setelah itu, barulah dilakukan penggalian saluran-saluran di samping kiri dan kanan jalan. Tanah galian saluran bisa diletakkan di bagian tengah jalan dan diratakan sehingga terbentuk bahu jalan. Kemudian tanah di badan jalan diratakan

dan dipadatkan. Sebaiknya tanah disiram dengan air agar kadar air selama pemadatan benar-benar terjaga. Bila pemadatan selesai dilakukan, perlu pengukuran ulang untuk memastikan ketinggian badan jalan telah sesuai dengan standar yang berlaku. Jika ternyata ketinggian badan jalan belum tercapai atau berlebihan, maka perlu dilakukan penyesuaian supaya diperoleh ketinggian yang benar-benar sesuai dengan standar. c. Pekerjaan Drainase Drainase di jalan raya memegang peranan penting untuk menjaga daya tahan jalan. Sebab air bisa merusak jalan dengan cara menyapu permukaan jalan atau yang disebut erosi dan mengurangi daya dukung badan jalan. Karena itulah sangat penting membangun sistem drainase yang baik. Sistem drainase pada jalan raya harus mendukung agar air bisa mengalir keluar dari permukaan jalan, saluran pinggir jalan yang dapat menampung aliran air dari permukaan jalan, saluran air di sisi luar jalan yang mampu menampung air agar tidak masuk ke ruas jalan, dan berupa gorong-gorong di bawah ruas jalan yang mengalirkan air melintasi ruas jalan. Selain saluran air yang baik, erosi di jalan raya juga bisa dicegah dengan mendirikan tanggul-tanggul penahan air. Tanggul penahan air ini berfungsi mengurangi laju aliran air dan menahan lumpur-lumpur. Perlu juga dibuat saluran pembuangan sehingga jalan memiliki kepastian pembuatan di luar saluran-saluran yang terdapat di jalan. d. Perkerasan Badan Jalan Perkerasan badan jalan atau dikenal dengan istilah gravelling dilakukan untuk membuat lapisan permukaan badan jalan yang kuat. Permukaan badan jalan yang kuat harus mampu menahan segala cuaca, panas maupun hujan serta tak mengalami perubahan saat menerima beban. Selain itu, permukaan badan jalan yang kuat akan membuat air sulit untuk masuk. Perkerasan badan jalan ini dilakukan dengan memberi lapisan batuan alam. Adapun tingkat ketebalannya antara 15cm sampai dengan 20cm sebelum tahap pemadatan. Material yang digunakan dalam tahapan gravelling ini idealnya memiliki kandungan tiga material utama yakni batu, pasir dan tanah liat dengan komposisi batu 35% sampai 65%, pasir 20% sampai 40%, dan tanah liat 10% sampai 25%.

e. Pekerjaan Pemadatan Tahapan pemadatan menjadi salah satu tahapan penting untuk menjadikan tanah semakin kuat. Pemadatan dilakukan untuk mengurangi volume lapisan tanah dan mendorong partikel tanah semakin padat. Setidaknya terdapat empat metode dasar pemadatan yakni penumbukan lapisan tanah secara mekanis ataupun secara manual, mesin roller, pemadatan dengan menggunakan getaran, dan pemadatan alami. Penumbuk atau pemukul tergolong sebagai alat pemadat yang murah dan mudah digunakan. Kelemahannya, penggunaan alat ini membuat pekerjaan pemadatan berlangsung lebih lama. Alat penumbuk ini terbuat dari tongkat pemegang dengan beton atau besi cor di bagian ujungnya. Alat ini dioperasikan dengan cara diangkat dan dijatuhkan di permukaan tanah berulang-ulang sehingga lapisan tanah benar-benar padat. Alat ini umumnya memiliki bobot antara 6 Kg sampai 8 Kg. Sedangkan roller penggilas bisa menjangkau area pemadatan yang lebih luas dibandingkan alat penumbuk atau pemukul. Roller penggilas ini ada yang memiliki drum ganda dan ada pula dengan drum tunggal. Roller penggilas ini mampu menghasilkan pemadatan yang berkualitas baik dengan bobot pemberat sampai dengan 1 ton atau bahkan lebih. Sementara itu roller getar mempunyai kelebihan mampu memadatkan lebih dalam dibandingkan dengan roller penggilas. Pada penggunaan alat ini perlu diperhatikan mengenai kestabilan kecepatannya untuk mendapatkan hasil pemadatan yang baik. Efek getaran sepenuhnya bergantung pada jenis material dan intensitas getaran. Selain menggunaan alat-alat pemadatan tersebut, pemadatan juga bisa saja dilakukan secara alami. Pemadatan alami dijalankan dengan membiarkan tanah dalam jangka waktu tertentu. Tanah nantinya secara alami akan menjadi padat karena terguyur hujan dan dilintasi kendaraan. Pemadatan seperti ini memang terbilang murah, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama. f. Perkerasan Jalan Pada tahapan ini, dilakukan penghamparan aspal yang sudah dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan. Sesudah aspal dihamparkan dengan ketebalan sesuai ketentuan, maka selanjutnya dilakukan tahapan pemadatan lagi

dengan menggunakan alat-alat bantu pemadatan. Setelah itu barulah diperoleh jalan yang siap untuk digunakan sebagai perlintasan kendaraan. Demikianlah teknik pelaksanaan pembangunan jalan dari awal hingga akhir. 

Jenis-Jenis Pekerjaan Konstruksi Jembatan a. Pekerjaan struktur jembatan yang terdiri dari : - Penyediaan balok girder jembatan. - Galian Struktur Abutment jembatan - Pembuatan pondasi jembatan (Tiang Pancang, Bored Pile, Sumuran dll.) - Pembuatan abutmen jembatan - Pemsangan balok girder dilakukan diatas abutment dan pilar dengan terlebih dahulu dipasang elastomeric bearing. - Dilanjutkan dengan pemasangan diafragma tepi dan diafragma tengah diantara balok-balok girder yang sudah terpasang. - Pemasangan Plat deck yang berfungsi subagai begisting (bawah) lantai jembatan. - Pemasangan besi tulangan untuk lantai jembatan dan juga pemasangan pipa drainasi jembatan serta pemasangan pipa utilitas. - Pengecoran Lantai jembatan menggunakan beton K 350. - Pembuatan plat injak jembatan, plat injak jembatan dibuat dengan terlebih dahulu dipasang lantai kerja menggunakan beton K 125 dibawahnya. b. Pekerjaan oprit jembatan - Pembuatan talud jalan menggunakan konstruksi beton bertulang atau pasangan batu kali - Pada talud jalan harus dipasang suling-suling untuk mengalirkan air. - Pemasangan kolom pengaman talud jalan - Penghamparan dan pemadatan tibunan sirtu - Penghamparan dan pemadatan Lapis pondasi Agregat Klas B - Penghamparan dan pemadatan Lapis Pondasi Agregat Klas A. - Pekerjaan Aspal yang terdiri dari penyemprotan Lapis Pengikat Aspal cair (Prime Coat), dilanjutkan dengan penghamparan Laston Lapis Pondasi AC-Base, selanjutnya dipasang lapis diatasnya yang terdiri dari Laston Lapis Antara (AC BC) dan Laston Lapis Aus (AC-WC).

c. Pekerjaan drainase jalan Drainase jalan dibuat menggunakan konstruksi beton bertulang atau pasangan batu kali dengan mortar. d. Pekerjaan pelengkap 

Pembuatan tembok sedada dengan pasangan batu yang diplester dan difinishing dengan melakukan pengecatan. Pemasangan batu temple dan marmer



Pembuatan Trotoar dengan pemasangan kastin, diisi timbunan sirtu dipadatkan, finishing dengan batu alam.



Pemasangan Lampu Hias sesuai spesifikasi.

FOTO DOKUMENTASI

Related Documents

Laporan Ppl Leny.docx
December 2019 25
Laporan Ppl Novi.docx
November 2019 11
Ppl
November 2019 28

More Documents from ""