LAPORAN KERJA LAPANGAN TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KEGIATAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI KEBUN BUNGA BEGONIA LEMBANG, BANDUNG
OLEH RAHMI DWI AGUSTIN 16/398902/PN/14873
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNIS
SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNIS DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2019
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA LAPANGAN KEGIATAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI KEBUN BUNGA BEGONIA LEMBANG, BANDUNG
Disusun oleh : Nama
: Rahmi Dwi Agustin
NIM
: 16/398902/PN/14873
Departemen
: Sosial Ekonomi Pertanian
Program Studi : Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
Laporan ini telah disetujui dan disahkan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Kerja Lapangan (PNE3080) di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Yogyakarta,
April 2019
Menyetujui, Dosen Pembimbing Kerja Lapangan
Pelaksana Kerja Lapangan
Agus Dwi Nugroho, S.P., M. Sc.
Rahmi Dwi Agustin Mengetahui,
Ketua Departemen
Ketua Komisi KerjaLapangan
Sosial Ekonomi Pertanian
Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec.
Ir. Any Suryantini, MM.Ph.D.
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Lapangan (KL) untuk memenuhi syarat kelulusan program sarjana strata 1 (S1) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Laporan ini merupakan hasil Kerja Lapangan mengenai Kegiatan Manajemen Agrowisata yang telah dilaksanakan selama sekitar sebulan di Kebun Begonia Glory Lembang, Bandung Barat. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak, Laporan ini tidak dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada : 1. Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec. selaku Ketua Departemen Sosial Ekonomi Pertanian. 2. Dr. Ir. Any Suryantini, M.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Komisi Sarjana Program Studi Agribisnis Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan nasihat hingga tersusunnya laporan ini. 3. Segenap tim manajemen, pegawai dan keluarga Kebun Begonia Glory Lembang yang telah menerima kami dengan hangat dan bersahabat serta bersedia untuk diwawancara. 4. Rekan kerja Mbak Malahah Fiqly Labibah yang selalu saling mendukung dan menyemangati baik selama praktik KL maupun ketika penyusunan laporan sehingga secara bersama-sama dapat menyelesaikan laporan KL ini. 5. Orangtua, keluarga dan sahabat serta semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan kami dalam penyelesaian Laporan KL ini. Penulis berusaha semaksimal mungkin menyusun Laporan KL ini. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Yogyakarta, April 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. iii DAFTAR ISI................................................................................................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1 A.
Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B.
Tujuan ............................................................................................................................................... 2
C.
Kegunaan .......................................................................................................................................... 3
D.
Metode Kerja Lapangan .................................................................................................................... 3
E.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan ....................................................................................................... 3
F.
Kegiatan Kerja Lapangan.................................................................................................................. 4
BAB II GAMBARAN UMUM .................................................................................................................... 7 A.
Profil Kebun Begonia Lembang ....................................................................................................... 7
B.
Visi dan Misi ..................................................................................................................................... 8
C.
Sejarah Singkat ................................................................................................................................. 8
D.
Deskripsi Area .................................................................................................................................. 9
E.
Struktur Organisasi ......................................................................................................................... 10
BAB III PELAKSANAAN KERJA LAPANGAN..................................................................................... 12 BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................................... 16 A.
Perencanaan (Planning) .................................................................................................................. 16
B.
Pengorganisasian (Organizing) ....................................................................................................... 17
C.
Pelaksanaan (Actuating).................................................................................................................. 25
D.
Pengendalian ................................................................................................................................... 27
BAB V PERMASALAHAN KHUSUS ...................................................................................................... 29 A.
Perlu peningkatan profesionalisme dalam hubungan antar karyawan ............................................ 29
B.
Profesionalisme pengelolaan SDM ................................................................................................. 29
C.
Tidak ada pelatihan khusus untuk karyawan baru .......................................................................... 29
D.
Peningkatan honorarium pegawai ................................................................................................... 30
BAB VI PENUTUP .................................................................................................................................... 31 A.
Kesimpulan ..................................................................................................................................... 31
B.
Saran ............................................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 33 LAMPIRAN................................................................................................................................................ 34
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi suatu aset dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain sektor pertanian, sektor pariwisata juga sangat berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu unsur dari sektor pariwisata yang saat ini memiliki potensi yang besar adalah agrowisata (agrotourism). Kegiatan agrowisata bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan. Selain itu, kehutanan juga termasuk dalam agro wisata (Tompodung et.al, 2017). Agrowisata merupakan salah satu bentuk dari rural tourism yang menawarkan kegiatan pertanian sebagai daya tarik wisata serta melibatkan penduduk lokal dalam perencanaan hingga pengelolaan kawasan agrowisata. Agrowisata adalah suatu bisnis yang dilakukan oleh para petani yang bekerja di sektor pertanian bagi kesenangan dan edukasi para pengunjung. Pengunjung kawasan agrowisata dapat berhubungan langsung dengan para petani dan mendukung peningkatan produk-produk pertanian secara tidak langsung. Agrowisata menghadirkan potensi sumber pendapatan dan meningkatkan keuntungan masyarakat. Peran serta masyarakat ini menjadi satu hal yang penting dalam upaya menjaga keutuhan alam dan sebagai salah satu alternatif dalam merespon tuntutan dan urgensi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan (Andini, 2013). Lembang merupakan kawasan agrowisata yang didukung pemandangan indah dan ditumbuh tanaman-tanaman hortikultura, khususnya sayuran dan bunga, menjadikan Lembang sebagai objek wisata terkenal di Jawa Barat, bahkan di Indonesia (BBPP Lembang, 2014). Salah satu objek agrowisata yang ada di daerah Lembang adalah Kebun Begonia. Kebun Begonia menyediakan Bunga Balinea dan bunga-bunga lainnya untuk dipelihara dan dikembangkan menjadi obyek agrowisata. Begonia merupakan tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, terutama sebagai tanaman hias, sehingga banyak penggemar di luar negeri membentuk Asosiasi Begonia (Hartutiningsih, 2008).
1
Dalam menjalankan agrowisata Kebun Begonia, perlu dilakukan kegiatan manajemen. Menurut Kharisma (2013), manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan,
pelaksanaan,
dan
pengawasan
dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu kegiatan manajemen yaitu manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat (Purnaya, 2016). Berdasarkan uraian pada paragraf sebelumnya, diketahui bahwa manajemen berperan penting dalam pengelolaan suatu perusahaan, termasuk mengelola sumber daya manusia. Kerja lapangan mengenai manajemen sumber daya manusia ini dilakukan agar mahasiswa dapat memahami secara nyata mengenai kegiatan manajerial, faktor yang perlu diperhatikan, kendala yang ada, dan strategi untuk mengatasi kendala dalam kegiatan manajerial tersebut. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan kerja lapangan mengenai “Kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia di Kebun Bunga Begonia, Lembang, Bandung”. B. Tujuan 1. Tujuan Umum a. Mengembangkan keterampilan dan menambah pengalaman praktik, dalam suatu kegiatan pertanian. b. Mengembangkan kepekaan dalam bernalar terhadap berbagai persoalan yang timbul di tempat kerja lapangan. c. Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya d. Memberikan bekal serta pengalaman praktik yang nantinya bisa diterapkan saat bekerja di sebuah instansi maupun dalam lingkungan bermasyarakat. 2. Tujuan Khusus a. Mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam Kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia di Kebun Begonia, Lembang, Bandung. b. Terlibat langsung dalam Kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia Kebun Begonia, Lembang, Bandung. 2
c. Mampu mengidentifikasi dan memberikan solusi atas permasalahan yang dapat terjadi dalam Kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia di Kebun Begonia, Lembang, Bandung.
C. Kegunaan 1. Memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana strata 1 (S1) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 2. Bagi mahasiswa dapat digunakan sebagai sarana latihan kerja di lapangan, pengembangan pengetahuan dan wawasan, serta menambah pengalaman. 3. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan dapat digunakan sebagai bahan tambahan informasi.
D. Metode Kerja Lapangan 1. Metode Partisipasif Metode ini dilakukan dengan cara terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di Kebun Bunga Begonia Lembang, Bandung. 2. Metode Observasi Metode observasi adalah metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan seperti bentuk organisasi, jumlah karyawan, daftar fasilitas yang diterima karyawan dan daftar gaji setiap karyawan. 3. Metode Wawancara Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait seperti owner, manajer HRD dan karyawan. 4. Metode Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan membaca pustaka atau literatur yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan.
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Lokasi Kegiatan Kegiatan kerja lapangan ini dilaksanakan di Kebun Begonia dengan alamat : Jalan Maribaya No. 120 A, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391 3
2. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan kerja lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Januari – 1 Februari 2018.
F. Kegiatan Kerja Lapangan Kegiatan kerja lapangan tentang Kegiatan Manajemen Agrowisata di Kebun Begonia, Lembang, Bandung yang akan dilaksanakan selama 31 hari kerja atau kurang lebih lima minggu adalah sebagai berikut : No. Hari/Tanggal 1 Selasa, 1 Januari 2019
2 3 4
Rabu, 2 Januari 2019 Kamis, 3 Januari 2019 Jumat, 4 Januari 2019
5
Sabtu, 5 Januari 2019
6
Minggu, 6 Januari 2019
7 8
Senin, 7 Januari 2019 Selasa, 8 Januari 2019
9
Rabu, 9 Januari 2019
10
Kamis, 10 Januari 2019
11
Jumat, 11 Januari 2019
12
Sabtu, 12 Januari 2019
Kegiatan a. Perkenalan dengan beberapa karyawan b. Mengkoordinasi penjualan tiket ke pergelangan tangan pengunjung c. Memastikan pengunjung mematuhi peraturan a. Memastikan pengunjung mematuhi peraturan a. Mempersilahkan pengunjung menggunakan topi a. Berkomunikasi dengan tim marketing b. Sanitasi kebun sayur a. Pemupukan taman menggunakan pupuk bioakriba b. Mengikuti kegiatan promosi souvenir c. Berkomunikasi dengan tim marketing a. Mengikuti kegiatan promosi souvenir b. Berkomunikasi dengan tim marketing Libur a. Membantu pelayanan tiket b. Memastikan pengunjung mematuhi peraturan c. Pengarahan oleh Bapak Wahyudin d. Wawancara ke HRD a. Membantu pelayanan tiket b. Memastikan pengunjung mematuhi peraturan c. Wawancara ke beberapa karyawan (Tim Taman) a. Memasangkan tiket ke pergelangan tangan pengunjung b. Wawancara ke beberapa karyawan (Tim Kebun) c. Membantu penanaman sayuran sawi a. Membantu pemindahan tanaman ke polybag b. Sanitasi taman c. Pemupukan tanaman d. Mengikuti kegiatan 5R a. Wawancara ke beberapa karyawan (Tim Marketing) b. Mengikuti kegiatan promosi souvenir 4
13
14
15
16 17
18
19
20
21 22
23
c. Membantu administrasi penjualan souvenir d. Mengamati pembuatan mug di kantor Minggu, 13 Januari 2019 a. Wawancara ke beberapa karyawan (Tim Display dan Seni) b. Mengikuti kegiatan promosi souvenir c. Membantu administrasi penjualan souvenir d. Mengamati pembuatan mug di kantor Senin, 14 Januari 2019 a. Sanitasi taman b. Pemupukan tanaman menggunakan pupuk AB mix c. Mem-back upkegiatan penjualan tiket ketika jam istirahat d. Wawancara ke beberapa karyawan (tiket) Selasa, 15 Januari 2019 a. Wawancara ke beberapa karyawan (Tim Kuliner) b. Merapikan taman, menyapu dan membersihkan taman c. Mem-back upkegiatan penjualan tiket ketika jam istirahat d. Pemupukan tanaman menggunakan pupuk AB mix Rabu, 16 Januari 2019 Libur Kamis, 17 Januari 2019 a. Briefing mahasiswa KL dengan Bapak Wahyudin b. Sanitasi taman c. Wawancara ke beberapa karyawan (Maintenance) d. Pemupukan tanaman menggunakan pupuk Bioakriba e. Mem-back upkegiatan penjualan tiket ketika jam istirahat Jumat, 18 Januari 2019 a. Membantu tim marekting b. Sanitasi taman c. Mem-back upkegiatan penjualan tiket ketika jam istirahat d. Mengikuti kegiatan pemindahan media tanam ke polybag e. Mengikuti kegiatan 5R Sabtu, 19 Januari 2019 a. Mengikuti kegiatan promosi souvenir Tim Marketing b. Mendistribusikan mug dari tempat pembuatan ke pusat informasi c. Mendistribusikan pesanan mug ke Floating Market Minggu, 20 Januari 2019 a. Mengikuti kegiatan promosi souvenir Tim Marketing b. Mendistribusikan mug dari tempat pembuatan ke pusat informasi c. Mendistribusikan pesanan mug ke Floating Market Senin, 21 Januari 2019 Libur Selasa, 22 Januari 2019 a. Mem-back upkegiatan penjualan tiket karena karyawan sakit b. Sanitasi taman c. Memindahkan pot ke blok untuk diganti tanaman baru Rabu, 23 Januari 2019 a. Mem-back upkegiatan penjualan tiket karena karyawan 5
b. c. 24
Kamis, 24 Januari 2019
a. b. c.
25
26 27
Jumat, 25 Januari 2019
a. b. c. d. Sabtu, 26 Januari 2019 a. b. Minggu, 27 Januari 2019 a. b.
28
Senin, 28 Januari 2019
29 30
Selasa, 29 Januari 2019 Rabu, 30 Januari 2019
31
32
Kamis, 31 Januari 2019
Jumat, 1 Februari 2019
c. a. b. a. b. c. d. e. a. b. a. b. c.
sakit Sanitasi taman dan merapikan taman Mendekorasi taman bersama Tim Seni dan Tim Kuliner menjelang hari Imlek Mem-back upkegiatan penjualan tiket karena karyawan sakit Sanitasi taman dan merapikan taman Mengisi pot ukuran 35 cm dan bunga begonia untuk persiapan pergantian tanaman Mem-back upkegiatan penjualan tiket ketika jam istirahat Mengikuti kegiatan 5R Melihat presentasi investasi emas dari Emas Mini Sanitasi taman Mem-back upkegiatan penjualan tiket ketika jam istirahat Sanitasi Green House Tomat Cherry Mem-back upkegiatan penjualan tiket ketika jam istirahat Menawarkan dan membantu dalam penjualan Tomat Cherry Penjualan Sayur Memupuk tanaman menggunakan pupuk AB mix Mem-back upkegiatan penjualan tiket ketika jam istirahat Sanitasi taman dan merapikan taman Mengajukan surat keterangan sudah melaksanakan KL Membongkar tanaman bunga Matahari dan mengganti yang baru Memasang yellow trap di GH Tomat Cherry Dokumentasi Menawarkan dan membantu dalam penjualan Tomat Cherry Dokumentasi Mengurus berkas Berpamitan kepada seluruh karyawan Memberikan kenang-kenangan kepada Kebun Begonia dan karyawan
6
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Profil Kebun Begonia Lembang Kebun Begonia Glory atau lebih dikenal dengan Kebun Begonia merupakan salah satu destinasi agrowisata untuk rekreasi dan edukasi di Lembang, Bandung Barat yang memberikan fasilitas utama pelayanan wisata kebun bunga dengan penataan yang apik sehingga memberikan suasana yang nyaman dan indah. Kebun Begonia juga merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dengan tujuan komersial, sehingga selain memberikan fasilitas wisata Kebun Begonia juga mengembangkan penjualan bunga dan pelatihan pertanian yang edukatif. Kebun Begonia didirikan dengan tujuan untuk mengenalkan suatu agrowisata yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat serta sebagai salah satu upaya untuk membuat Bandung kembali menjadi kota yang Bersih, Hijau dan Berbunga dengan adanya spot-spot kebun bunga di daerah Bandung. Tarif tiket masuk Kebun Begonia adalah Rp15.000,- saat weekday dan Rp. 20.000,- saat weekend yang digunakan untuk pengelolaan, perawatan dan pemeliharaan baik kebun maupun fasilitas lainnya. Nama “Kebun Begonia” diambil dari salah satu bunga yang menjadi icon kebun tersebut karena paling banyak dibudidayakan, yaitu bunga begonia. Adapun jenis bunga begonia yang dikembangkan di sana adalah bunga begonia bali F1 yang terdiri atas 3 varietas yaitu begonia Red with Green Leaf, begonia Red with Bronze Leaf dan begonia Rose with Bronze Leaf. Benih bunga begonia berasal dari Jerman yang dibawa keIndonesia melalui PT. East West Seed Indonesia Komoditas tanaman bunga yang disediakan merupakan kombinasi dari berbagai jenis tanaman hias dengan tanaman utama bunga begonia. Konsep dan dekorasi kebun bunga selalu disesuaikan dengan suasana hari-hari besar Indonesia. Kebun Begonia juga menyediakan fasilitas pelayanan kebun sayur semi-organik petik sendiri di wahana “Kebun Sayur”, bermain dan memberi makan di “Taman Kelinci”, tempat makan dan istirahat “Cafe Glory”, foto prewedding, pelatihan yang bernilai edukatif untuk berbagai kalangan, dan sebagainya. Sebagai salah satu destinasi agrowisata keluarga, Kebun Begonia telah mendapatkan beberapa penghargaan, salah satunya yaitu penghargaan sebagai “Best Family Recreation” yang diberikan oleh Indonesia InternasionalAchievement Foundation tertanggal pada 13 Januari 2017. 7
B. Visi dan Misi 1. Visi Menjadi kebun bunga terbaik dan ternyaman se-Indonesia. 2. Misi a. Menjadi tempat rekreasi yang bernilai edukatif bagi pengunjung. b. Meningkatkan kesejahteraan karyawan. c. Menjadi tujuan utama tempat wisata. d. Memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi pengunjung. C. Sejarah Singkat Kebun Begonia Glory Lembang atau lebih dikenal dengan Kebun Begonia didirikan pada awal tahun 2014 oleh Bapak Atmadi Saleh. Pada awalnya, lahan yang ditempati Kebun Begonia merupakan tempat pelatihan petani yang dimiliki oleh Yayasan Bina Tani Sejahtera yang merupakan Coorporate Social Responsibility (CSR) dari PT. East West Seed Indonesia. Sejak tahun 2010-2013 Yayasan Bina Tani Sejahtera melakukan kegiatan pelatihan terhadap petani di sekitar Lembang, tujuanya adalah untuk membantu petani mengembangkan teknologi pertanian yang telah tersedia. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan Yayasan Bina Tani Sejahtera dikhususkan untuk produk sayuran dan bunga yang dibudidayakan oleh petani di daerah dataran tinggi Lembang. Berkurangnya jumlah petani dan lahan pertanian serta tingginya biaya karena jarak yang jauh, maka tempat pelatihan dipindahkan ke daerah dataran rendah. Tempat tersebut kemudian dijual kepada Bapak Atmadi Saleh yang masih termasuk pengurus yayasan tersebut. Pada awalnya Bapak Atmadi Saleh merupakan seorang yang bercita-cita membangun sebuah kebun binatang. Namun, karena untuk membangun kebun binatang diperlukan perizinan yang sangat rumit, beliau memutuskan untuk membangun sebuah eduwisata. Setelah berjalan beberapa waktu, diketahui bahwa pendapatan eduwisata tidak dapat memenuhi kebutuhan operasional perawatan dan pemeliharaan kebun, maka dibukalah agrowisata Kebun Begonia sebagai salah satu destinasi agrowisata yang bernilai edukatif. Nilai edukasi tetap ada di Kebun Begonia karena diharapkan hal ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas dibandingkan hanya suatu destinasi wisata. Aplikasi dari eduwisata ini diterapkan dalam pelatihan dengan beberapa program yang dapat diterima oleh semua kalangan, baik
8
PAUD, TK, SD, SMP, SMA, pensiunan maupun umum. Kegiatan pelatihan yang dilakukan akan disesuaikan dengan program yang dipilih. Nama Kebun Begonia sendiri diambil dari icon agrowisata tersebut yaitu bunga begonia. Pada masa percobaan sebagai agrowisata, Kebun Begonia mendapatkan tunjangan berupa bantuan berbagai jenis bunga dari Belanda yang berperan sebagai mitra PT. East West Seed Indonesia. Bunga-bunga tersebut kemudian dibudidayakan di lapangan dan diamati perkembangannya. Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan juga kondisi iklim tropis Indonesia yang memiliki dua musim, menunjukkan bahwa bunga yang paling menunjukkan peforma terbaik yaitu tahan, berbunga hampir setiap hari dan indah dipandang adalah bunga begonia, maka digunakanlah bunga begonia sebagai icon dan nama dari Kebun Begonia. Bunga begonia sempat menjadi komoditas tanaman bunga utama, tetapi agar lebih bervariasi dan menarik para wisatawan serta menghindari kebosanan pengunjung maka berbagai jenis tanaman lain juga dikembangkan, baik dari dalam maupun luar negeri. Bunga begonia tetap menjadi komoditas utama yang dikembangkan secara intensif. D. Deskripsi Area Kebun Begonia berlokasi di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Total lahan yang dikelola oleh Kebun Begonia saat ini adalah seluas 1,1 hektar yang terdiri dari 2 areal yang terpotong oleh jalan umum. Areal 1 seluas 6850 m 2 yang terdiri dari kebun bunga, taman kelinci, Green House tomat cherry, office, Cafe Glory, Glory 1, Glory 2, Glory Pojok, display (penjualan tanamandan saprodi; sayur petik segar maupun es krim dan softdrink), toko souvenir, tempat istirahat karyawan, toilet, mushola, pos security dan parkiran. Areal 2 seluas 3900 m2 yang terdiri dari kebun sayur, Green House nursery (budidaya), pengomposan, steaming, dan maintenance. Kebun Begonia beralamat di Jalan Maribaya No.120A Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391. Letak geografisnya tepat terletak di perbatasan Desa Langensari dan Desa Kayuambon. Sebelah utara Kebun berbatasan dengan jalan Maribaya, sebelah selatan dan timur berbatasan dengan perumahan warga, serta sebelah barat berbatasan dengan tempat wisata lain. Kebun Begonia berjarak ± 13 km dari ibukota provinsi Jawa Barat, ± 27 km dari kabupaten Bandung Barat, dan ± 6 km dari kecamatan Lembang. Lahan Kebun Begonia di dataran tinggi yang sesuai untuk budidaya tanaman begonia dengan ketinggian 1200 mdpl, temperatur 9
minimum 16°C dan temperatur maksimum 27°C, kelembaban udara rata-rata 84-89%. Tipe iklim di Lembang diklasifikasikan sebagai Af yaitu hutan hujan tropis (berdasarkan Köppen dan Geiger) karena terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun bahkan pada bulan terkering, curah hujan tahunan rata-rata adalah 3140 mm. Lokasi Kebun Begonia terdapat pada topografi Sesar Lembang, kemiringan lahan 0-45%, dengan tanah andosol bahan vulkanik, berwarna coklat sampai hitam, tekstur lempung berdebu, struktur remah sampai gumpal halus, konsistensi gembur, drainase baik, dan permeabilitas sedang-tinggi.
Gambat 2.1 Deskripsi Area Kebun Begonia E. Struktur Organisasi Dalam menjalankan fungsi manajemen, setiap perusahaan memerlukan pengorganisasian agar setiap bidang dapat berjalan dengan optimal. Kebun Begonia memiliki struktur organisasi dengan sistem kepemimpinan yang berpusat pada Owner. Owner bekerja bersama tim sebagai suatu kesatuan yang utuh dan saling berpengaruh.Pengambilan keputusan mengenai suatu kebijakan dan yang menjalankan secara teknis kebijakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan pendapat dari semua Tim. Struktur organisasi Kebun Begonia yaitu sebagai berikut
:
10
Owner
HRD
Kuliner Seni
Maintenance Green House Security Marketing Nursery Kebun Taman Pelatihan Display Penjualan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kebun Begonia
11
BAB III PELAKSANAAN KERJA LAPANGAN
Kerja Lapangan dilaksanakan di agrowisata Kebun Begonia Glory Lembang yang berlokasi di Jalan Maribaya No.120A Lembang, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat selama 31 hari kerja atau sekitar 5 minggu tertanggal 1 Januari 2019 – 1 Februari 2019. Kegiatan kerja lapangan berlangsung mengikuti waktu operasi Kebun Begonia yaitu pada pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Karyawan datang pukul 07.00 WIB untuk melakukan pemeliharaan tanaman dan persiapan. Istirahat, sholat dan makan siang (ishoma) dilakukan selama 1 jam pada pukul 12.00 – 13.00 WIB dan dilakukan secara bergantian. Hari libur karyawan dilaksanakan 1 hari dalam seminggu pada weekdays, dimana hari libur dilakukan bergantian antar karyawan sesuai persetujuan HRD.Kegiatan kerja lapangan di Kebun Begonia meliputi koordinasi penjualan tiket, promosi souvenir, sanitasi taman, pembongkaran taman, distribusi tanaman serta wawancara beberapa karyawan. Pada setiap kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk mengetahui pekerjaan masing-masing tim, melihat pelaksanaan tugas SDM secara langsung serta mengamati koordinasi antar tim dalam bekerja.Pada tanggal 31 Desember 2018 bertemu pak Wahyudin selaku pembimbing Kerja Lapangan untuk menyerahkan proposal dan surat izin. Pada hari tersebut mahasiswa PKL diberi penjelasan singkat untuk kegiatan PKL pada minggu pertama serta perkenalan dengan beberapa karyawan. Pada minggu pertama, hari Selasa hingga hari Jumat mahasiswa diterjunkan langsung untuk mengkoordinasi penjualan tiket karena jumlah pengunjung meningkat pada musim liburan dan jumlah karyawan tidak cukup untuk mengelola pengunjung dengan baik. Koordinasi penjualan tiket meliputi menanyakan jumlah tiket yang dibutuhkan, memasangkan tiket di pergelangan tangan pengunjung, memastikan pengunjung mematuhi peraturan yang ditetapkan dan mempersilahkan pengunjung untuk menggunakan topi yang telah disediakan. Pada hari Sabtu, mahasiswa membantu pemupukan tanaman di taman menggunakan pupuk Bioakriba serta melakukan kegiatan penjualan mug. Setiap hari dilakukan komunikasi dengan karyawankaryawan agar hubungan terjalin dengan baik. Pada awal minggu kedua, mahasiswa diberikan pembekalan oleh Bapak Wahyudin sebagai pembimbing Kerja Lapangan. Materi pembekalan yang diberikan yaitu mengenai profil dan sejarah agrowisata Kebun Begonia, perkembangan dan kegiatan sehari-hari secara umum. 12
Mahasiswa yang melaksanakan Kerja Lapangan diberikan kebebasan untuk berdiskusi dan wawancara bersama koordinator, karyawan dan masyarakat sekitar serta melakukan observasi dan praktik langsung terkait judul kerja lapangan yang diambil. Hal ini dimaksudkan agar ada keterbukaan, kejujuran dan sinkronisasi dalam kegiatan manajemen agrowisata tersebut. Minggu kedua, ketiga dan keempat kegiatan kerja lapangan, mahasiswa melakukan kegiatan diberbagai bagian mulai dari marketing, taman, nursery, green house, display penjualan sayur dan ticketing untuk melihat kinerja karyawan dan terlibat langsung pada bagian-bagian tersebut. Pada bagian marketing, kegiatan yang dilakukan yaitu menjual salah satu souvenir yang diutamakan yaitu mug. Kegiatan marketing meliputi menanyakan nama sebuah rombongan kepada salah satu anggotanya, memanggil nama rombongan tersebut melalui sumber informasi untuk foto kebersamaan, mendokumentasikan rombongan pengunjung yang kemudian dicetakkan pada mug dan ditawarkan kepada rombongan tersebut. Kegiatan pengelolaan taman berupa pemupukan tanaman, membongkar tanaman dan sanitasi taman yang dilakukan secara rutin. Kemudian, kegiatan pada nursery yaitu berupa mengisi media tanam pada poly bag. Kegiatan ticketing berupa menghitung kembali jumlah ticket yang belum terjual, memakaikan tiket kepada pengunjung, memastikan pengunjung mematuhi peraturan dan mempersilahkan pengunjung untuk mengenakan topi yang telah disediakan. Mahasiswa mengamati kinerja karyawan dan praktik secara langsung mengenai bagaimana cara melayani pengunjung dengan menawarkan dan menjelaskan terkait kebun begonia.Ticketing sendiri berada dibawah tanggung jawab HRD. Hal tersebut dikarenakan tim HRD mengelola langsung tiket masuk Kebun Begonia, mulai dari pencetakan tiket, mengelola uang hasil penjualan tiket, mempersiapkan tiket per-hari dan menentukan target jumlah tiket yang harus terjual. Dalam kegiatan setiap harinya, terdapat waktu-waktu tertentu dimana karyawan dari tim taman maupun kebun membantu pelayanan tiket. Peristiwa tersebut terjadi ketika terdapat rombongan bis dan jumlah pengunjung mengalami peningkatan. Green House merupakan tempat untuk meletakkan stock tanaman yang dibutuhkan ketika perlu dilakukan pergantian tanaman. Kegiatan yang dilakukan yaitu menyiram tanaman, mengisi pot dengan media tanam, perbanyakan tanaman serta mendistribusikan tanaman ke blok yang sedang dilakukan pergantian tanaman. Selain itu, terdapat Green House Tomat Cherry yang terpisah dengan Green House Fitri. Green House Tomat Cherry merupakan tempat khusus budidaya tanaman tomat cherry dimana pengunjung diperbolehkan melakukan aktivitas memetik 13
tomat sendiri. Aktivitas petik sendiri tidak dipungut biaya lagi. Harga tomat cherry yaitu Rp.50.000,- per satu kilogram. Kegiatan yang dilakukan di Display Penjualan Sayur antara lainmelayani pengunjung yang ingin menikmati fasilitas petik sayur hingga penimbangan dan pembayaran. Di Kebun Sayur, mahasiswa mengamati kinerja karyawan dan koordinasi antar karyawan. Mahasiswa juga ikut serta menjelaskan kepada pengunjung mengenai sayuran semi-organik dan berbagai tanaman lain yang tersedia di sana, baik dari jenis, syarat tumbuh, pemeliharaan hingga harga jual. Selain fasilitas petik sayur, tersedia juga tiket untuk menikmati fasilitas memberi makan kelinci. Kegiatan di Taman Kelinci yaitu berjaga apabila ada pengunjung yang masuk, menjaga kebersihan kandang kelinci, dan menjelaskan mengenai jenis maupun pemeliharaan kelinci serta harga jualnya pada pengunjung. Kegiatan yang dilakukan di Display Penjualan Tanaman antara lain membantu memelihara tanaman dengan penyiraman, pemupukan, pemotongan bunga dan daun yang telah layu, merapikan tatanan bunga berdasarkan jenisnya, mencabuti gulma yang tumbuh di sekitar tanaman maupun halaman Display. Mahasiswa juga mengamati dan praktik secara langsung mengenai bagaimana cara melayani pengunjung dengan menawarkan dan menjelaskan terkait tanaman yang ditanyakan pengunjung. Setelah pengunjung setuju untuk membeli, tanaman bunga tersebut dikemas dan lanjutkan pembayaran di meja kasir. Persediaan bunga selalu dikoordinasikan oleh Mas Iman selaku koordinator Display Penjualan dengan Bapak Soma selaku koordinator budidaya. Tanaman-tanaman tersebut berasal dari Green House. Seminggu sekali pada hari Jum’at, dilakukan kegiatan briefing sebagai bentuk controlling dari pihak manajemen. Briefing yang dilakukan berupa evaluasi kerja danperencanaan seminggu ke depan. Kegiatan yang dilakukan yaitu evaluasi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) bersama Owner, koordinator dan seluruh karyawan, penilaian kinerja, apresiasi kerja dan motivasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan pukul 08.30 WIB dan diikuti seluruh karyawan. Kegiatan ini juga terkadang tergantung dengan kondisi pengunjung pada hari itu. Apabila kondisi sedang ramai pengunjung kegiatan ini tidak dilaksanakan tetapi ketikan kondisi tidak begitu ramai kegiatan ini diusahakan untuk dilaksanakan pada setiap minggunya. Pada tiga hari terakhir kerja lapangan, mahasiswa mengurus perizinan dan surat penilaian kerja lapangan. Pada hari terakhir mahasiswa secara resmi diberi kesempatan untuk berpamitan
14
kepada seluruh karyawan. Mahasiswa juga memberikan kenang-kenangan kepada pihak Kebun Begonia serta kenang-kenangan untuk karyawan.
15
BAB IV PEMBAHASAN
Manajemen sumber daya manusia merupakan seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sehingga tujuan organisasi dapat direalisasikan secara efektif dan menggairahkan kerja. Suatu organisasi atau perusahaan harus bisa mengelola sumber daya manusia agar manusia bergairah dalam bekerja sehingga tujuan dapat segera tercapai.Kebun Begonia memiliki sumber daya manusia yang berdomisili di Lembang serta memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa karyawan, ratarata pendidikan terakhir karyawan Kebun Begonia yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Karyawan tersebut dibagi berdasarkan divisi dan jenis jabatan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk mencapai tujuan bersama, Kebun Begonia melaksanakan beberapa fungsi MSDM. Fungsi MSDM sendiri dibagi menjadi dua yaitu fungsi manajerial yang meliputi perencanaan, pengorgansasian, pengarahan dan pengendalian. Fungsi MSDM yang dijalankan oleh Kebun Begonia untuk mencapai tujuan organisasi yaitu sebagai berikut : A. Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah fungsi utama yang harus dilaksanakan dalam organisasi guna menjamin tersedianya tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai posisi, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat dalam rangka mencapai tujuan perusahaan (Soetrisno, 2017). Visi dari Kebun Begonia yaitumenjadi kebun bunga terbaik dan ternyaman se-Indonesia. Untuk mencapai visi tersebut, Kebun Begonia berusaha meningkatkan kualitas agrowisata agar menjadi kebun bunga terbaik dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Salah satu cara untuk menjaga dan meningkatkan kualitas agrowisata yaitu berusaha untuk merencanakan sumber daya manusianya sesuai dengan kebutuhan. Dalam perencanaan SDM, Kebun Begonia merencanakan SDM ketika terdapat adopsi teknologi baru sehingga menuntut untuk tersedianya tenaga kerja yang mampu menguasai teknologi tersebut.Perencanaan tersebut disusun oleh owner dan manajer HRD. Selain itu, Kebun Begonia juga merencanakan SDM untuk karyawann magang ketika sebelum musim liburan. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya jumlah wisatawan yang mengunjungi Kebun Begonia pada musim liburan. Dalam perencanaan sumber daya manusia, manajer HRD melakukan pengadaan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Salah satu cara dalam mencari sumber daya manusia 16
yaitu melalui sistem rekrutmen. Rekrutmen atau penerimaan karyawan baru Kebun Begonia dilakukan oleh Bapak Hermawan sebagai manajer HRD Kebun Begonia. Penerimaan karyawan biasanya dilakukan dengan cara menerima karyawan berstatus tidak tetap/magang, penawaran terbuka atau rekomendasi dari owner. Setelah menemukan atau mendapatkan calon-calon karyawan, maka perusahaan melakukan proses interview oleh HRD. Pada tahap rekrutmen tidak dilakukan seleksi tetapi mengutamakan perilaku dasar seperti tekun, rajin dan ulet. Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa karyawan, pendidikan terakhir karyawan bermacam-macam yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan tata busana, perhotelan dan pertanian, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Namun, pendidikan terakhir karyawan di Kebun Begonia didominasi dari karyawan berpendidikan terakhir Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pengadaan tenaga kerja, manajer HRD kurang memperhatikan akan keterkaitan pendidikan atau pengetahuan dengan tenaga kerja yang dibutuhkan tetapi lebih kepada ketertarikan karayawan dengan pekerjaan yang diamanahkan. Hal tersebut terjadi pada beberapa karyawan, seperti karyawan tiket yang berlatar pendidikan perhotelan, karyawan taman yang berlatar pendidikan tata busana. B. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian merupakan kegiatan untuk mengatur karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja dan koordinasi dalam bentuk bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan sehingga apabila berjalan dengan baik makan akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif (Soetrisno, 2017). Struktur organisasi kebun begonia yaitu sebagai berikut : Owner
HRD
Marketing
Pelatihan
Kuliner
Seni
Display Penjualan
Taman
Kebun
SecurityGreen HouseMaintenance Nursery Gambar 5.1 Struktur Organisasi Kebun Begonia
17
Tanggung jawab utama manajer ditingkat fungsional adalah melaksanakan rencana strategik perusahaan. Kebun Begonia memiliki struktur organisasi dimana Bapak Atmadi Saleh dan Ibu Erna Saleh berperan sebagai top manajer dan koordinator dari berbagai bidang berperan sebagai manajer. Pengorganisasian karyawan di setiap bidang dilakukan dalam bentuk tim. Setiap tim diharapkan dapat saling bekerjasama untuk memenuhi target yang telah ditentukan, baik target umum dari perusahaan maupun target khusus yang berbeda-beda untuk setiap bidang. Jumlah karyawan di Kebun Begonia yaitu 40 orang. Karyawan-karyawan tersebut bekerja sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditetapkan perusahaan. Dalam setiap jenis pekerjaan terdapat deskripsi masing-masing pekerjaan. Berikut uraianjob description masing-masing tim atau divisi di Kebun Begonia : 1. Owner Owner atau pemilik Kebun Begonia, yaitu Bapak Atmadi Saleh dan Ibu Erna Saleh. Owner selaku pemilik akan bertindak sebagai top manager. Owner menjalankanfungsi manajemen dan operasional. 2. HRD Human Resources Departement merupakan bidang yang bertanggung jawab menangani pengelolaan SDM atau karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi. HRD Kebun Begonia dikelola oleh Bapak Hermawan dan memiliki staff yaitu Bu Karni, Raya dan Gerry. Tugas dan tanggung jawab HRD yaitu merekrut karyawan, mengelola kinerja karyawan, distribusi penggajian karyawan, memberi pelatihan dan pengembangan, dsb. Tugas-tugas tersebut terkadang tidak dilakukan murni oleh HRD karena terdapat beberapa tugas yang dilakukan bersama bidang pelatihan maupun owner, seperti tugas memberi pelatihan yang diberikan oleh owner, tugas pendistribusian gaji kepada karyawan dibantu oleh bidang pelatihan. Selain itu, HRD juga mengelola keuangan dan tiket masuk Kebun Begonia. Jumlah karyawan ticketing minimal terdiri dari dua orang. Tugas karyawan dibagi menjadi dua yaitu penjual tiket dan penjaga pintu tiket masuk. Penjual tiket bertugas untuk melayani pengunjung yang ingin membeli tiket, menjelaskan Kebun Begonia dengan singkat, menawarkan aktivitas-aktivitas yang disediakan seperti petik sayur atau tomat cherry sendiri, dan menghitung tiket yang sudah terjual. Penjaga tiket masuk bertugas untuk melayani pengunjung yang meliputi penggunaan tiket masuk, mempersilahkan pengunjung untuk mengenakan topi yang telah disediakan dan memastikan pengunjung mematuhi peraturan. 18
Gambar 4.2 Pelayanan Pengunjung oleh
Gambar 4.3 Penjual tiket
Penjaga Tiket Masuk
3. Pelatihan Pelatihan yang dikoordinir Bapak Wahjudin merupakan tim khusus yang menyediakan paket wisata dengan nilai edukasi bagi para pengunjung. Kegiatan biasanya dilakukan selama 2 jam tergantung jenis program pelatihan yang diambil pengunjung. Divisi pelatihan tidak memiliki staff, sehingga ketika terdapat rombongan yang memesan kegiatan pelatihan, divisi pelatihan bekerja sama dengan divisi marketing untuk mengatur jalannya kegiatan, divisi kebun untuk mempraktikan serta divisi kuliner untuk menyediakan makanan. Bapak Wahyudin juga bertanggung jawab sebagai pembimbing KL. Bapak Wahyudin bertugas untuk mengarahkan mahasiswa maupun siswa yang sedang melaksanakan kerja lapangan di Kebun Begonia. Bapak Wahyudin terkadang melaksanakan briefing dengan peserta kerja lapangan dan karyawan yang bersangkutan. Briefing dilaksanakan pada pagi hari setiap minggunya.
Gambar 4.4 Kegiatan briefing peserta KL
4. Marketing
19
Tim Marketing yang dikoordinir Bapak Suhendi dan dibantu oleh Fauzi, berperan dalam pemasaran dan promosi berbagai produk yang dijual di Kebun Begonia dan untuk promosi agrowisata Kebun Begonia sendiri. Marketing menyediakan dan menyebarkan informasi mengenai Kebun Begonia dan segala fasilitasnya, baik secara langsung (personal marketing) maupun menggunakan media berupa brosur, kenang-kenangan gelas Kebun Begonia, dan media sosial seperti website, facebook, instagram dan twitter. Divisi Marketing juga memiliki tanggung jawab lain yaitu kebersihan musholla. 5. Taman Koordinator Taman dikelola oleh Gunawan dan dibantu beberapa staff yaitu Rizky, Acep, Fitri dan Susi. Tugas bidang taman yaitu menyiram tanaman setiap hari, memupuk tanaman menggunakan pupuk bioakriba atau AB mix, mengganti tanaman yang sudah rusak atau tua, menyemprot pestisida, menjaga kebersihan taman. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara rutin sesuai jadwal. Namun, selain mengerjakan tugas-tugas tersebut, koordinator dan staff terkadang membantu kegiatan tiketing ketika banyak pengunjung yang berdatangan.
Gambar 4.5 Kegiatan Penanaman Tanaman Begonia
Gambar 4.6 Pembongkaran Blok
Gambar 4.7 Penggantian Tanaman
Gambar 4.8 Sanitasi Taman
6. Kebun 20
Koordinator Kebun Sayur dipegang oleh Bapak Entis dan dibantu staff yaitu Bapak Abah, Alan, Aini dan Latif. Tugas bidang sayur yaitu menjaga kondisi kebun tetap rapi dan bersih, membantu pengunjung untuk memetik sayur, memupuk sayuran, menyediakan sayuran untuk keperluan café dan menanam sayur. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara rutin. Selain itu, bidang Kebun juga memiliki pos penjualan sayur-sayuran serta penimbangan berat sayuran yang dipetik sendiri oleh pengunjung. Pos penjualan dijaga oleh Aini. Tugas di pos penjualan yaitu menimbangkan sayuran, mencatat sayuran yang telah terjual, menerima transaksi dari pengunjung dan mengemas sayuran dengan koran bekas.
Gambar 4.9 Penanaman Bibit di Kebun Sayur 7. Green House Green House dikoordinir oleh Romansyah yang bertanggung jawab untuk mengelola green house tomat cherry dan green house perbanyakan tanaman atau yang sering disebut green house Fitri. Pada GH tomat cherry dibagi menjadi tiga ruangan yang ditanami tomat cherry dengan berbeda-beda mulai tanam. Romansyah dibantu oleh Fitri dan Susi. Romansyah bertugas mengelola GH tomat cherry seperti menyiapkan media tanam dan penyemprotan pupuk sedangakan staff bertugas untuk melakukan perbanyakan tanaman di GH Fitri serta mendata stock tanaman-tanaman.
21
Gambar 4.10 Sanitasi Green House Tomat Cherry
Gambar 4.12 Pengisian Media Tanam ke Polybag Ukuran 10cm
Gambar 4.11 Pengisian Sekam Bakar untuk Media Tanam Tomat Cherry
Gambar 4.13 Penyiraman Stock Tanaman di Green House Fitri
8. Nursery Nursery yang dikoordinir Bapak Didik, bertanggung jawab mengolah media tanam, mengelola budidaya tanaman seperti kriminil, mempersiapkan tanaman bunga yang akan ditanam di taman mulai dari pengisian pot sampai siap dipindahkan ke taman. Bapak Didik bekerja dibantu Dimen yang bertugas untuk mengolah media tanam.
Gambar 4.14 Pengisian Media Tanam ke Pot Ukuran 35 cm di Nursery
Gambar 4.15 Penyemprotan Pestisida di Nursery
9. Kuliner 22
Tim Kuliner yang dikoordinir Nandar berperan dalam menyediakan pelayanan kuliner dan tempat makan. Beberapa fasilitas yang disediakan yaitu Cafe Glory, Glory 1, Glory 2 dan Glory Pojok. Tim Kuliner juga menyediakan konsumsi makan siang bagi semua karyawan. Selain itu untuk reservasi di Kebun Begonia juga termasuk tugas tim kuliner yang dikoordinir oleh Linda atau Nenden. Hal tersebut karena front office terletak di dalam café glory. Staff tim kuliner berjumlah 12 orang yang terdiri beberapa anak muda dan ibu-ibu. Staff-staff tersebut memiliki tugas masing-masing seperti menjadi pelayan di café, maupun restoran Glory, mengelola kasir, memasak, dsb.
Gambar 4.16 Pelayanan Pemesanan Makanan
Gambar 4.17 Barista Café Glory
Gambar 4.18 Penerima Pesanan melalui HT
Gambar 4.19 Koki Café Glory
Gambar 4.20 Petugas Kasir
Gambar 4.21 Karyawan Front Office
23
10. Seni Tim Seni yang dikoordinir oleh Bapak Iman, bertanggung jawab mengurusi konsep dekorasi Kebun Begonia secara keseluruhan yang penataannya disesuaikan dengan tema hari-hari besar Indonesia. Dekorasi dapat dilakukan sekitar 3 bulan sekali selama satu tahun, misalnya pada hari raya keagamaan tertentu (Idul Fitri, Imlek dan Natal). Dalam setiap penggantian dekorasi, bapak Iman dibantu oleh bapak Daniel untuk membuat bahan-bahan dekorasi.
Gambar 4.22 Perawatan Dekorasi
Gambar 4.23 Pembuatan Dekorasi menjelang Imlek
11. Maintenance Maintenance yang dikoordinir Bapak Entis merupakan tim yang bertugas untukmemperbaiki sarana, prasarana dan infrastruktur yang kurang berjalan optimal maupun rusak. 12. Display Penjualan Tim Display Penjualan dikoordinir oleh Mas Iman, berperan dalam penyediaan produk tanaman dan sarana produksi pertanian untuk dapat dibeli pengunjung. Mas Iman dibantu oleh Unun dan Alan. Display penjualan meliputi dua area, yaitu display tanaman dan toko. Di display tanaman menjual tanaman bunga yang terdapat di Kebun Begonia, seperti bunga begonia, marigold, snapdragon, anggrek bulan, petunia, salvia, dsb, sehingga tim display juga bertugas untuk mengelola tanaman-tanaman tersebut. Kemudian, di toko menjual pupuk, benih, pot, dan pernak-pernik penghias ruangan. Selain penjualan, tim ini juga berperan dalam pengemasan dan distribusi. Salah satu anggota tim display bertugas untuk mendata semua barang-barang yang dibutuhkan serta mendata semua barang yang masuk.
24
Gambar 4.24 Pelayanan Penjual Kebun Sayur
Gambar 4.25 Perawatan Tanaman yang Dijual
13. Security Tim Security yang dikoordinir Bapak Asep, bertugas dalam menjaga keamanan di Kebun Begonia. Penjagaan keamanan dilakukan dengan koordinasi selama waktu operasional Kebun Begonia dan kontrol malam. Pembagian waktu dilakukan per-shift dengan kesepakatan antar anggota tim. Selain itu, security juga bertugas dalam mengkoordinasi para pedagang keliling dan tukang parkir yang ada di Kebun Begonia. Bapak Asep dibantu oleh bapak Dadan dan bapak Agus. C. Pelaksanaan (Actuating) Pelaksanaan dalam manajemen sumber daya manusia yang dilakukan oleh manajemen HRD yaitu berupa menyediakan pengembangan, pengarahan dan kompensasi. Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif serta efisien dalam mencapai tujuan organisasi. Pengembangan SDM merupakan usaha yang direncanakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan, keahlian dan pengalaman. Pengembangan perlu dilakukan karena adanya tuntutan perubahan internal seperti usia karyawan maupun perubahan eksternal seperti perubahan peraturan dan teknologi. Tujuan dari pengembangan yaitu meningkatkan produktivitas karyawan. Kebun Begonia dalam pelaksanaan pengembangan SDM mengadakan beberapa kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kualitas karyawan serta meningkatkan pelayanan kepada pengunjung. Kegiatan pelatihan yang disediakan yaitu pelatihan Bahasa Inggris dan yoga setiap hari Senin sore. Pelatihan tersebut bertujuan agar karyawan dapat berkomunikasi dengan baik kepada wisatawan mancanegara. Selain itu, pihak manajemen juga mengadakan pelatihan P3K dan CPR sebagai antisipasi apabila terdapat peristiwa kecelakaan di area Kebun Begonia.
25
Pengarahan dilakukan oleh pemimpin yang dengan kepemimpinannya akan memberi arahan kepada karyawan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik (Soetrisno, 2017). Pengarahan sumberdaya manusia di Kebun Begonia dilaksanakan dalam kegiatan 5R. Dalam kegiatan tersebut, owner dan setiap koordinator divisi menyampaikan arahan-arahan untuk meningkatkan kinerja seluruh karyawan agar bekerja lebih efektif dan efisien. Selain itu, pengarahan kegiatan rapat rutin owner, manajer dan koordinator setiap divisi yang dilaksanakan setiap hari Senin pagi. Pada rapat rutin tersebut membahas evaluasi kinerja selama satu minggu, menyalurkan informasi terbaru dan membahas rencana mingguan. Pengarahan juga biasanya dilakukan setiap koordinator divisi kepada staff-staffnya mengenai apa yang akan dikerjakan pada hari itu. Kompensasi merupakan imbalan yang diterima karyawan atas balas jasa kepada perusahaan. Kebun Begonia menerapkan sistem penggajian yang dihitung per hari yang kemudian diberikan di setiap minggunya. Gaji yang diberikan kepada karyawan berbeda-beda tergantung posisi dan jabatannya. Gaji yang diberikan terdiri dari gaji pokok, tunjangan transport, tunjangan datang tepat waktu, tunjangan hadir penuh dan/atau lembur. Gaji pokok berupa gaji yang dihitung per hari. Gaji per hari Senin sampai hari Jumat dihitung 1 hari sedangkan hari Minggu dihitung 1,5 hari karena jadwal jam masuk lebih awal dan jam pulang lebih sore. Gaji yang diberikan termasuk tunjangan transport, tunjangan tepat waktu dan tunjangan hadir penuh. Tunjangan transport merupakan tunjangan untuk transportasi menuju tempat kerja. Tunjangan tersebut diberikan kepada karyawan yang membawa kendaraan atau menggunakan transportasi untuk menuju tempat bekerja. Tunjangan tepat waktu merupakan tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang hadir tepat waktu. Tunjangan tersebut didukung dengan adanya fasilitas finger print untuk mempermudah pencatatan waktu kehadiran di tempat kerja. Tunjangan hadir penuh merupakan tunjangan yang diberikan ketika karyawan hadir 1 hari penuh atau tidak pulang saat jam kerja. Hal tersebut dapat terjadi ketika terdapat karyawan yang sakit, ada keperluan mendadak, dsb. Selain itu, terdapat fungsi pemeliharaan untuk meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas agar karyawan tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan dengan berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan (Soetrisno, 2017). Kebun Begonia berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik yaitu dengan memberikan fasilitas sebagai penunjang kinerja karyawan. Fasilitas yang 26
diberikan yaitu berupa basecamp karyawan, makan siang, musholla, kamar mandi, tempat parkir, seragam, sepatu boots, HT, P3K, galon, dispenser dan gelas. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi fasilitas yang disediakan khusus untuk karyawan, sehingga antara karyawan dan pengunjung memiliki fasilitas masing-masing dan pengunjung bisa lebih nyaman untuk berwisata di Kebun Begonia. Karyawan Kebun Begonia juga diberikan satu hari libur agar fisik dan mental memiliki waktu istirahat. Karyawan diperbolehkan untuk mengambil hari libur pada hari Senin-Kamis. Hal tersebut dibatasi karena pada weekends jumlah pengunjung meningkat sehingga membutuhkan jumlah karyawan yang lengkap. Dalam memelihara hubungan antar pekerja, Kebun Begonia mengadakan kegiatan kumpul seluruh karyawan pada hari-hari besar seperti hari Imlek, hari jadi perusahaan, hari Idul Fitri, dsb. Selain itu, manajemen HRD dalam mempelihara SDM juga dilakukan pemberian motivasi kepada karyawan. Kegiatan motivasi dilakukan ketika kegiatan briefing 5R dimana terdapat sambutan yang diberikan oleh owner dan koordinator setiap divisi dan sambutan tersebut meliputi motivasi untuk seluruh karyawan serta harapan untuk memajukan Kebun Begonia. Kebun Begonia juga memiliki yel-yel untuk membakar semangat para karyawan, yang berbunyi “Begonia Satu, Begonia Maju, Kebun Begonia Maju bila kita Bersatu”. D. Pengendalian Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan karyawan agar menaati peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisplinan, perilaku kerja sama dan menjaga situasi lingkungan pekerja (Soetrisno, 2017). Kegiatan pengendalian ini dilakukan sekali dalam seminggu tepatnya setiap Jum’at pagi. Para karyawan menyebutnya dengan 5R. Pada kegiatan 5R, Owner akan menekankan kembali mengenai tujuan awal dan tujuan akhir (visi dan misi) kepada seluruh karyawan. Setelah itu dilakukan penilaian untuk setiap tim yang terdiri atas tim Glory, tim Display dan parkiran, tim Green House, tim Kebun, tim Toilet dan Mushola, serta timNursery. Aspek penilaian yaitumeliputi tata letak/ layout, kebersihan, kerapihan dan kondisi tanaman. Kegiatan penilaian berlangsung selama 20 menit dengan sistem keliling. Hasil dari penilaian akan digunakan sebagai evaluasi dan motivasi para karyawan di setiap tim untuk menjadi lebih baik lagi. Akan ada hadiah untuk 3 tim terbaik setiap minggu serta ada penghargaan (reward)
27
pada karyawan terbaik di setiap bulan. Komponen penilaian untuk karyawan terbaik adalah kedisiplinan, kerajinan, keramahan, kerjasama, komunikasi dan pengetahuan. Adapun punishment juga tetap dilakukan namun secara sembunyi-sembunyi yaitu dengan memanggil karyawan ke office. Hal ini dilakukan agar karyawan tidak malu dan diharapkan dapat memperbaiki diri untuk ke depannya. Penilaian atas reward dan punishment didapatkan dari hasil pemantauan HRD dan Owner, serta keterangan dari koordinator per tim. Selain dari pihak internal, evaluasi juga diambil dari kritik dan saran yang diberikan oleh para pengunjung. Ide informasi tersebut digunakan sebagai inspirasi untuk membuat inovas-inovasi terbaru yang dapat mengembangkan Kebun Begonia.
Gambar 4.26 Kegiatan Briefing 5R
Gambar 4.27 Rangkaian Kegiatan 5R – Pembacaan Nilai
28
BAB V PERMASALAHAN KHUSUS
Dalam melaksanakan kegiatan manajemen sumber daya manusia, penulis mengamati beberapa kendala dan permasalahan yang dapat mengurangi performa manajemen tersebut. Adapun beberapa bermasalahan tersebut yaitu:
F. A. Perlu peningkatan profesionalisme dalam hubungan antar karyawan
Hubungan antar karyawan yang dimaksud adalah hubungan percintaan dimana terdapat beberapa pasangan karyawan yang menjalin hubungan. Hal tersebut terkadang menghambat pekerjaan karena terjadi konflik pribadi yang membuat lingkungan kerja kurang kondusif. Konflik pribadi sering terjadi di antara karyawan Kebun Begonia. Oleh karena itu, karyawan perlu meningkatkan profesional dan sadar akan tanggung jawab untuk bekerja. Perusahaan perlu membatasi atau membuat peraturan demi tujuan bersama dan kenyamanan pengunjung. B. Profesionalisme pengelolaan SDM
Job description yang masih tumpang tindih dikarenakan keterbatasan sumberdaya manusia. Sebagian besar pegawai masih belum memiliki kompetensi secara profesional. Hal ini bisa dilihat dari aspek pendidikan yang maksimal merupakan lulusan SMA sederajat. Beberapa pegawai tidak menguasai teknik operasional dan teknis yang tepat karena belum disertai penguasaan bidang ilmu yang sesuai. Tanggung jawab lebih pun kemudian diberikan pada satu orang pegawai yang memiliki kemampuan lebih meskipun ia telah memegang satu tanggung jawab lain, sehingga terjadi tumpang tindih pekerjaan. Pada suatu perusahaan terdapat struktur organisasi untuk memperjelas kedudukan karyawan dalam perusahaan tersebut. Selain itu, struktur organiasasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara staff dan koordinator sehingga memperjelas alur instruksi atau perintah yang harus dikerjakan. Karyawan Kebun Begonia kurang memahami struktur organisasi perusahaan. Hal tersebut menyebabkan karyawan selalu mematuhi perintah dari beberapa koordinator yang tidak berhubungan dengan deskripsi pekerjaannya. C. Tidak ada pelatihan khusus untuk karyawan baru Sebuah pelatihan biasanya diadakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik. Pelatihan khusus untuk karyawan baru perlu diadakan agar karyawan mengetahui peraturan dan sistem kerja di suatu perusahaan. Manajer HRD Kebun Begonia tidak menyediakan pelatihan khusus untuk karyawan baru. Hal tersebut 29
menyebabkan karyawan kurang memahami alur kerja dengan baik, sehingga dalam proses bekerja hanya mampu mengikuti perintah koordinator maupun karyawan lain. D. Peningkatan honorarium pegawai Suatu wilayah memiliki Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebagai standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada karyawan di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 88 ayat (4), pemerintah menetapkan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.UMKKabupaten Bandung Barat pada tahun 2019 yaitu Rp.2.898.744,63,-. Berdasarkan pernyataan dari seorang karyawanKebun Begonia bahwa upah yang diterimadalam sebulan berada di bawah UMKKabupaten Bandung Barat. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Kebun Begonia tidak mematuhi UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 90 ayat 1 dimana pengusaha dilarang memberikan upah lebih rendah daripadaupah minimum. Kebun Begonia diharapkan dapat memenuhi peraturan tersebut agar karyawan memiliki hidup yang lebih layak sehingga karyawan semakin giat dalam bekerja.
30
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Divisi HRD Kebun Begonia berperan utama sebagai pengelola sumber daya manusia dan melaksanakan fungsi manajemen sumber daya manusia guna mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. 2. Manajemen sumber daya yang dilakukan oleh Kebun Begonia yaitu dari perencanaan SDM,
pengorganisasian,
pengarahan,
pengendalian,
pengadaan
tenaga
kerja,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. 3. Beberapa masalah dalam pengelolaan SDM di Kebun Begonia, diantaranya perlu peningkatan profesionalisme dalam hubungan antar karyawan, profesionalisme pengelolaan SDM, tidak ada pelatihan khusus untuk karyawan baru danpeningkatan honorarium
karyawan. B. Saran 1. Deskripsi pekerjaan masing-masing tim diperjelas agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan sehingga kinerja karyawan dapat bekerja secara maksimal. 2. Perlu dilakukan pelatihan dasar pada setiaptimbagi para karyawanuntuk meningkatkan kemampuan para pegawai mengenai dunia kerja yang profesional sehingga pengelolaan Kebun Begonia bisa lebih baik. 3. Pihak owner dan HRD perlu membuat standar operasional prosedur sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan, sebagai standarisasi cara yang dilakukan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan mencegah kesalahan atau kelalaian. 4. Koordinator dibekali pelatihan kepemimpinan untuk meningkatkan koordinasi antar karyawan, mengatur pembagian kerja dengan baik serta menyalurkan informasi dengan baik. 5. Fungsi-fungsi MSDM dioptimalkan agar tujuan perusahaan tercapai secara efektif dan efisien. 6. Pihak owner dan HRD perlu mengatur kembali mengenai upah minimum supaya karyawan memiliki kebutuhan hidup yang lebih layak. 31
32
DAFTAR PUSTAKA Andini, Nurulitha.2013. Pengorganisasian komunitas dalam pengembangan agrowisata di Desa Wisata Studi Kasus: Desa Wisata Kembangarum, Kabupaten Sleman. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 24(3): 173 – 188. BBPP
Lembang. 2014. Kondisi Geografis Lembang. . Diakses pada 2 September 2018 pukul 20.00 WIB.
Handayani, S. M. 2016. Agrowisata berbasis usahatani padi sawah tradisional sebagai edukasi pertanian (Studi Kasus Desa Wisata Pentingsari). Habitat, 27(3), 133-138. Hartutiningsih, M.S. 2008. Mengenal dan Merawat Begonia. PT Agromedia Pustaka, Jakarta. Kharisma, F. 2012. Manajemen pengembangan pariwisata Kabupaten Semarang di Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang. Artikel Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Semarang. Purnaya, I Gusti Ketut. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Soetrisno, Eko. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana, Jakarta. Tompodung, A. S., Poluan, R. J., & Van Rate, J. 2017. Pengembangan kawasan agrowisata di kecamatan tomohon timur. Spasial, 4(1), 125-135.
33
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
34
Lampiran 2. Lembar Penilaian Kerja Lapangan
35
Lampiran 3. Sertifikat Kerja Lapangan
36