BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pembangunan jalan merupakan salah satu hal yang selalu beriringan
dengan kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karena jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia agar dapat mencapai suatu daerah yang ingin dicapai. Jalan sebagai sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan yang dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai suatu keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah. Dengan perkembangan kota dan kemajuan teknologi, sejalan dengan peningkatan ekonomi serta kebutuhan masyarakat terjadi pertumbuhan dijalan nasional yang melewati kota, baik ibukota provinsi maupun ibukota kabupaten/ kota. Jalan nasional merupakan jalan yang menghubungkan ibukota provinsi dengan jalan yang bersifat strategis nasional. Jalan nasional juga dapat berupa jalan peralihan jalan provinsi yang diajukan kepada pemerintah pusat untuk dikelola menjadi jalan nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sukadana melaksanakan kegiatan proyek pembangun / peningkatan jalan khususnya peningkatan Jalan Batu Daya-Tanah Merah. Pembangunan ini bertujuan untuk mendapatkan perencanaan jalan yang aman, nyaman dan ekonomis. Sehingga memudahkan untuk mencapai suatu lokasi dan menghasilkan suatu tingkat kenyamanan dan keamanan yang tinggi bagi pengguna jalan tersebut. Pekerjaan lapangan yang dilaksanakan pada pembangunan jalan tersebut diharapkan mampu membantu mahasiswa teknik sipil dalam memahami konsep yang dipelajari didalam teori dan penerapannya dilapangan.
1
2
1.2 Maksud Maksud dari kegiatan pembangunan / peningkatan jalan ini adalah sebagai berikut : 1.
Agar dapat mengaplikasikan teori yang ada di bangku kuliah dengan pelaksanaan dilapangan.
2.
Agar dapat mempelajari permesalahan-permesalahan yang timbul dalam suatu pelaksanaan proyek dilapangan dan solusi untuk pemecahan dari permasalahan tersebut.Dan memberikan pengalaman Visual dan pengenalan bagi mahasiswa tentang suatu kegiatan pembangunan fisik yang nyata beserta segala aspeknya, yang meliputi aspek kerekayasaan, kontraktual dan administratif serta tata cara pelaksanaan dilapangan sehingga mahasiswa mempunyai pengetahuan dan pemahaman atas permasalahan tersebut khususnya pada pengerjaan Lapisan Penetrasi Macadam.
3.
Agar dapat lebih mendalami tentang pekerjaan Lapisan Penetrasi Macadam untuk pegangan dimasa yang akan datang di duni pekerjaan kontruksi jalan khususnya pekerjaan Lapisan Penetrasi.
1.3
Tujuan
1.3.1 Tujuan umum 1.
Untuk menimba ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa Teknik Sipil sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dibidang pembangunan jalan aspal.
2.
Menerapkan kemampuan diperusahaan/industri sesuai kemampuan yang diperoleh selama kuliah.
3.
Memahami suasana dan kondisi objektif lapangan kerja
3
1.3.2 Tujuan Khusus Dengan adanya praktek perkerasan lapisan Penetrasi Macadam diharapkan mahasiswa dapat: 1.
Mengetahui langkah-langkah pekerjaan Lapisan Penetrasi Macadam yang baik dan benar.
2.
Memperoleh pengalaman secara langsung dalam mempelajari proses perkerasan jalan raya.
3.
Membandingkan secara langsung pekerjaan lapisan penetrasi yang ada di teori dengan pekerjaan lapisan penetrasi secara langsung di lapangan.
1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, mengenai data-data sebagai bahan penyusun laporan di peroleh dari : 1.
Studi Pustaka
-
Berdasarkan hasil studi dan dokumentasi atau buku-buku referensi bidang teknik baik berupa buku cetak maupun e-book yang berhubungan dengan masalah konstruksi jalan raya
-
Dokumen-dokumen proyek yang berhubungan dengan sistem administrasi, perencanaan dan pendanaan proyek.
2.
Studi Lapangan
-
Pengamatan langsun di lapangan (observasi).
-
Penjelasan lisan maupun tertulis dari pelaksana proyek.
-
Tanya jawab secara langsung dengan pelaksana proyek
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terdiri dari bab-bab yang tebagi menjadi beberapa sub bab, yang penguraiannya sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan dan manfaat, ruang lingkup masalah, metode pengumpulan data, sistematika penulisan.
4
Bab II Profil Perusahaan Bab ini terdiri dari uraian proyek, data kegiatan proyek (baik data umum maupun data teknis proyek), uraian struktur organisasi proyek.
Bab III Ruang Lingkup Pekerjaan Bab ini menjelaskan uraian singkat mengenai jalan,aspal serta menjelaskan juga bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan proyek di lapangan.
Bab IV Tugas Khusus/Problem Solving Bab ini membahas mengenai teknis pelaksanaan pekerjaan Lapisan Penetrasi Macadam
Bab V Penutup Bab ini merupakan penutup dari semua pembahasan yang berisi kesimpulan dan saran dari laporan yang sudah dibuat penulis.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1
Gambaran Umum Perusahaan PT. RAHKA REKANANTA merupakan suatu perusahaan tempat dimana
orang-orang yang memiliki kreatifitas dan idealisme yang tinggi untuk melakukan karya bersama dalam rangka mencapai kemajuan dan kesejahteraan serta turut dalam membangun masyarakat, daerah dan bangsa indonesia. PT. RAKHA REKANANTA selalu berupaya untuk mengembangkan potensi serta kemampuan professional dengan dukungan tenaga-tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan beragam, kami selalu berupaya untuk dapat memberikan pelayanan serta hasil kerja terbaik dan memuaskan sesuai harapan mitra kerja serta sudah melaksanakan bermacam-macam jenis pekerjaan sesuai bidang yang dimiliki perusahaan. PT. RAKHA REKANANTA pada masa yang akan datang akan memantapkan manajemen dan sumber daya manusia yang sudah baik dan profesional yang akan menjadi aset yang sangat penting buat perusahaan, Dalam menunjang kiprah perusahaan akan mengambil langkah kebijakan untuk melengkapi perangkat lunak, keras dan aset demi pengembangan sumber daya manusia karena diera globalisasi ini dituntut untuk siap bersaing dengan konsultan lainnya yang lebih dulu berdiri.
2.1.1 Gambaran umum proyek Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kayong Utara adalah bagian perangkat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam masalah-masalah sarana dan prasarana transportasi khususnya transportasi darat. Bidang Pekerjaan Umum adalah salah satu bidang di dalam Pemerintahan Kabupaten Kayang Utara yang bertanggung jawab atas pembinaan seluruh jaringan jalan Kabupaten Kayong Utara. Dalam tahun anggaran 2018, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara lebih menekankan pada penanganan Program 5
6
Pembangunan Jalan diseluruh Kabupaten Kayong Utara berstatus Jalan Kabupaten dalam rangka membuka daerah-daerah terisolasi dan kawasan strategis untuk mendukung Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional yang tangguh. Berkenan hal tersebut diatas maka Pemerintah Kabupaten Kayong Utara melalui instansi Teknis dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Kayong Utara, bidang Bina Marga sedang giat-giatnya melakukan pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan jalan diseluruh wilayah Kabupaten Kayong Utara bersumberkan pada Dana APBD Tahun Anggaran 2018 Kabupaten Kayong Utara. Secara umum program penataan jaringan jalan ini salah satu jenis kegiatannya adalah Kegiatan Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan.
2.1.2
Data kegiatan
A. Data Umum Proyek Program Proyek: Pembangununan dan Peningkatan Jalan Paket Proyek:Pembangunan dan Peningkatan Jalan Batu Daya II-Tanah Merah Lokasi Kegiatan
:Kota Suka Dana-Kabupaten Kayong Utara
Sumber Dana
: APBD Kab. Kayong Utara
Panjang Fungsional
: 2.556 km
Tahun Anggaran
: 2018
No Kontrak
: 602/05/PPK.II/PUPR-II/6/2018
Tanggal Kontrak
: 18 Juli 2018
Waktu Pelaksanaan
: 165 Hari Kalender
Waktu Pemeliharaan : 180 Hari Kalender Periode Kontrak
: 18 Juli-29 Desember 2018
7
B. Data Teknis Proyek Jenis Pekerjaan
: Pembangunan Jalan
Status Jalan
: Jalan Nasional
Kelas Jalan
: Arteri
Panjang Jalan
: 2.556 km
Lebar Bahu
:1m
Lebar Jalan
:8m
Median Jalan
: 30 cm
C. Data Kontraktor Pelaksana Nama Kontraktor
: PT.RAKHA REKANANTA
Nomor Kontrak
: 602/05/PPK.II/PUPR-II/6/2018
Nilai Kontrak
: Rp. 9.550.270.000,-
D. Data Konsultan Pengawas Nama Konsultan
: CV. Nilam Griya Utama
Nomor Kontrak
: 700/3671/KPA/KTR/PWS/2018
Tanggal Kontrak
: 20 Juni 2014
Tanggal SPMK
: 20 Juni 2014
Nilai Kontrak
: 00,-
2.1.3 Lokasi Proyek Barat dari STA 0 + 00 s/d 1 + 200 yang berada di Jalan Batu Daya II, Sukadana.Lokasi proyek berada di Kabupaten Kayong Utara, Sukadana ( Kalimantan Barat)
8
Gambar 2.1 Peta Lokasi
Gambar 2.1 Denah Proyek
9
2.1.4
Sumber Dana Dana pembangunan jalan Batu Daya II ini berasal dari dana anggaran
pendapatan
dan
belanja
daerah
(APBD)
dengan
nomor
kontrak:
602/05/PPK.II/PUPR-II/VII/2018, tanggal 18 Juli 2018 dan biaya sebesar Rp. 9.550.270.000,- (Sembilan Milyar Lima Ratus Lima Puluh Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah) dengan penanganan Lpa dan Lpb sepanjang 450 m, Lapen....., Pengaspalan.....
2.1.5
Struktur Organisasi dan Urauan tugas Struktur organisasi proyek merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-
fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Penggambaran suatu organisasi dapat dibuat dalam bentuk bagan. Adapun keuntungan pengguna badan organisasi proyek sebagai berikut : a. Dapat diperlihatkan karakteristik utama dalam organisasi yang bersangkutan. b. Memperlihatkan gambaran pekerjaan dan hubungan-hubungan yang ada dalam organisasi. c. Dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan siapa atasan.
2.1.6 Unit Organisasi Kontraktor Pelaksana 1. Site Manager a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak. b. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek awal sampai selesai. c. Memotivasi seluruh staffnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan dan sesuai dengan masing-masing. d. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dari mulai awal pekerjaan hingga akhir pelaksanaan. e. Bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan proyek baik teknis maupun non teknis kepada kepala cabang.
10
2. Kepala ADM. dan Keuangan a. Pembuatan laporan keuangan/laporan kas Bank Proyek. b. Ketepatan /kelengkapan pengiriman laporan-laporan ke wilayah melaksanakan verifikasi pemeriksaan bukti-bukti yang akan dibayar. c. Mengisi data-data kepegawaian dan kepersonaliaan dan lain-lain. d. Menyimpan data-data kepegawaian karyawan di tingkat proyek. e. Mengadakan opname kas setiap akhir bulan.
4. Surveyor a. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelakasanaan proyek. b. Membuat gambar kerja yang diperlukan dalam proyek. c. Memberikan dan bertanggung jawab atas semua data-data pengukuran lapangan.
5. Pelaksana Jalan a. Melaksanakan pekerjaan harian dilapangan. b. Mengkoordinirkan pekerjaan agar bekerja efektif dan efisien. c. Melaksanakan pekerjaan harian sesuai dokumen kontrak.
6. Logistik & Gudang a. Melakukan pembelian barang/alat sesuai dengan tingkatan proyek dengan mengambil pemasok yang sudah termasuk dalam daftar pemasok terseleksi. b.
Membuat/mengadakan daftar suplier terseleksi/terpakai perorangan dan daftar supplier terpakai badan dari wilayah serta melaporkannya ke wilayah.
c. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik, barang langsung maupun barang/alat yang dipasok pelanggan. d. Memberi label keterangan pada setiap barang dan mencatat keluar masuknya barang-barang gudang. 7. Logistik a.
Mengontrol perincian bahan dan peralatan sebagaimana yang telah direncanakan.
11
b.
Menyimpan serta mengamankan dengan benar terhadap bahan dan peralatan yang ada di proyek.
c.
Memonitor dan melaporkan penggunaan sisa bahan dan peralatan yang ada di proyek.
d. Melakukan pendataan secara rinci atas kebutuhan bahan dan peralatan.
2.2.
Struktur Organisasi KEPALA PROYEK SY. MUSSADEQ, ST
SITE ENGINEER
ENGINEERING PROYEK
IVAN KURNIAWAN, ST
ROMI BERIANTO
PENGUJIAN LAB
PELAKSANA STRUKTUR
ADMINISTRASI KEUANGAN
AZMI
SUBEKHAN
WAWAN
DRAFTER
PELAKSANA JALAN
LOGISTIK
ROMI BERIANTO
HERI
PENDI
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kontraktor
12
2.3 Produk yang Dihasilkan Produk yang dihasilkan oleh PT. RAKHA REKANATA seperti : 1.
Laporan Harian
2.
Laporan Mingguan
3.
Laporan Bulanan
4.
Laporan Akhir
5.
Laporan Hasil LAB
BAB III RUANG LINGKUP PEKERJAAN 3.1 Deskripsi Kerja Mampu melakukan kegiatan langsung, mengkoordinir mengarahkan dan mengawasi teknisi dan pekerjaan dalam melaksanakan tahapan kegiatan pekerjaan jalan sesuai gambar kerja, spesifikasi dan metode kerja. Adapun ruang lingkup pekerjaan jalan Batu Daya II – Tanah Merah dari awal proyek sampai akhir pekerjaanmeliputi 1.
Pekerjaan Umum;
2.
Pekerjaan Drainase;
3.
Pekerjaan Tanah
4.
Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
5.
Prekerasan Berbutir
6.
Perkerasan Aspal
7.
Struktur
3.2 Sistem Penugasan Pada kegiatan PKL I Jalan Raya dijalan Batu Daya II – Tanah Merah, Sukadana, Kec Kayong Utara pelaksanaan pekerjaan yang benar dan sesuai dengan prosedur dalam sebuah proyek konstruksi akan menghasilkan konstruksi yang bagus. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh kontraktor ( pelaksana ) dimana nantinya pekerjaan tersebut akan diawasi dan dievaluasi oleh Konsultan. 3.2.1 Pekerjaan yang di ikuti a)
Pemadatan Tanah
b)
Pemasangan Batu Kali ( Dinding Penahan Tanah)
c)
Pengambilan Sempel Kubus ( Tiang Pancang dan Turap)
d)
Penghamparan dan Pemadatan LPB
e)
Lapisan Penetrasi ( Lapen )
f)
Pengambilan Sempel Sand Cone Test 13
14
3.2.2 Pekerjaan yang tidak diikuti a.
Pekerjaan umum
b.
Penimbunan
c.
Penghamparan dan pemadatan LPA
d.
Pengaspalan jalan
3.3
Peralatan Kerja
3.3.1. Dump truck 10 ton Dum Truck merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan material hasil galian dari lokasi quary ke lokasi proyek. Alat tersebut biasanya digunakan untuk mengangkut material lepas (loose material) baik berupa pasir, gravel/kerikil, tanah, dan material mineral/batubara yang digunakan di dunia konstruksi dan pertambangan. Kapasitas bak : 10,00 ton Kecepatan rata-rata bermuatan: 20,00 Km/jam Kecepatan rata-rata Kosong: 30,00 Km/jam Waktu pekerjaan/hari : 7 jam
Gambar 3.3.1 Dump truck
15
3.3.2 Vibratory Roller Vibration Roller adalah Merupakan alat berat yang digunakan untuk menggilas, memadatkan hasil timbunan, sehingga kepadatan tanah yang dihasilkan lebih sempurna. Efek yang ditimbulkan oleh Vibration Roller adalah gaya dinamis terhadap tanah, dimana butir-butir tanah cenderung mengisi bagianbagian kosong yang terdapat diantara butir-butirnya
Gambar 3.3.2 Vibro Roller 3.3.3 Motor Grader Motor Graderadalah pembentukan permukaan lahan agar rata dan membentuk kemiringan tanah.
Gambar 3.3.3Motor Grader
16
3.3.4
Excavator Excavatoradalah memindahkan material dari satu alat ke alat berat lain.
Gambar 3.3.4 Excavator
BAB IV TUGAS KHUSUS/PROBLEM SOLVING
4.1
Praktek Lapisan Penetrasi Macadam(Lapen) Lapis Penetrasi Macadam merupakan campuran agregat dan aspal dengan
gradasi terbuka dan seragam yang diikat dengan aspal dengan cara disemprotkan di atasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Campuran ini biasanya dipakai untuk lapis pondasi. Bila dipakai sebagai lapis permukaan perlu adanya pelaburan aspal dan agregat penutup. Campuran ini kurang kedap air, memiliki nilai struktural, cukup kenyal dan kekuatan utamanya yaitu interlocking antara agregat pokok dan pengunci yang berfungsi untuk lalu lintas ringan sampai sedang. Proses konstruksinya adalah segregasi/pencampuran yang dilakukan saat penghamparan Pekerjaan ini dilakukan disepanjang jalan yang dimulai dari Sta 1 + 955,30 sampai pada Sta 2 + 617,00, dengan jumlah total panjang jalan yang akan dilakukan pekerjaan Lapisan Penetrasi Macadam adalah 661,70 M yang dilakukan dengan tahap pekerjaan: 1.
Membersihkan jalan lama dan disirami aspal cair
2.
Agregat kasar ukuran 2,5 – 6,25 mm ditebarkan secara manual dengan tebal yg diperlukan dan dipadatkan dengan Three Wheel Roller minimium 6 lintasan.
3.
Aspal disemprotkan diatas agregat kasar menggunakan Aspalt Sprayer
4.
Agregat pengunci ditebarkan dan dipadatkan dengan cara yang sama dengan pemadatan agregat kasar.
17
18
4.2
Alat Yang Digunakan Pada Pekerjaan Lapen
4.2.1 Dump truck. Secara umum Dump truck (dump truk) adalah alat yang isinya dapat dikosongkan tanpa penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. dump truk dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas sehingga memungkinkan material yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang diinginkan.
Gambar 4.2.1.Dump Truck
4.2.2 Three Wheel Roller Alat Berat Three wheel roller ini biasa digunakan untuk memadatkan lapisan - lapisan yang terdiri dari bahan bahan yang berbutir kasar, misalnya untuk pembuatan jalan macadam.
Three wheel rollermempunyai berat antara 6-12 ton, apabila diinginkan untuk pemadatan yang besar, roda silindernya dapat diisi dengan zat cair (minyak atau air) atau dapat juga diisi pasir. Usaha penambahan berat dengan zat cair atau pasir dapat meningkatkan berat alat 15% sampai 35%.
19
Gambar 4.2.2. Three Wheel Roller
4.2.3 Aspal Sparyer Aspal sprayer ini digunakan untuk pekerjaan finishing jalan atau aspal sprayer berfungsi untuk menyemprotkan aspal cair ke media jalan. Biasanya aspal sprayer ini sebagai pelengkap dan alat untuk kepentingan kontraktor jalan.
Gambar 4.2.3. Aspal Sparyer
20
4.3
Alat Bantu
4.3.1 Kereta Dorong
Gambar 4.3.1. Kereta Dorong Kereta dorong adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengangkut aspal yang telah dicairkan untuk disiramkan pada permukaan lokasi pekerjaan.
4.3.2 Sekop
Gambar 4.3.2. Sekop
21
Sekop merupakan alat yang digunakan untuk menghamparkan bahan material secara manual seperti penghamparan agreat kasar dan pasir pada permukaan lokasi pengerjaan Lapisan Penetrasi Macadam ( Lapen).
4.3.3 Sapu
Gambar 4.3.3 Sapu Sapu adalah salah satu alat yang digunakan untuk membersihkan area lokasi yang akan dilakukan pengerjaan konstruksi Lapisan Penetrasi Macadam ( Lapen)
4.3.4 Cerek aspal
Gambar 4.3.4. Cerek Aspal
22
Ceret aspal digunakan untuk menyiramkan aspal yang telah dicairkan keatas permukaan bidang jalan yang akan dilakukan proses pengerjaan jalan. 4.4
Bahan-bahan Lapen
4.4.1 Agregat Kasar Agregat kasar berupa lapisan utama yang berada dalam batas-batas agregat ukuran nominal 2,5 – 6,25 cm yang tergantung kepada ketebalan lapisan dengan ukuran lebih / 3 cm tebal rencana.
Gammbar 4.4.1. Agregat Kasar
4.4.2 Agregat Pengunci Agregat pengunci untuk lapisan utama haruslolos saringan 25mm tetap tidak lebih dari 5% akan lolos saringan 9,5mm.
Gambar 4.4.2. Agregat Pengunci
23
4.4.3 Aspal cair Aspal cair penguapan cepat jenis RC250atau RC800 yang memenuhi ketentuan Pd S-03-1995-03, atau aspal cair penguapan sedang jenis MC250atau MC800 yang memenuhi ketentuan Pd S-02-1995-03
Gambar 4.4.3. Aspal Cair
4.5
Fungsi, Sifat dan Kegunaan Lapisan Penetrasi Macadam (LAPEN)
4.5.1 Fungsi LAPEN dapat berfungsi sebagai : a. Lapisan Permukaan b. Lapisan pondasi 4.5.2 Sifat-sifat LAPEN mempunyai sifat sebagai berikut : a. Kurang kedap air (permeabilitas sedang). b. Kekuatan utama didapat dari saling mengunci (interlocking) antara batuan pokok dan pengunci c. Mempunyai nilai struktural. d. Cukup kenyal. e. Mempunyai permukaan yang kasar.
24
4.5.3 Penggunaan LAPEN dapan diletakkan diatas berbagai jenis/kondisi perkerasan lama maupun baru untuk lalu lintas ringan sampai sedang.
4.6. Proses Pengerjaan Lapisan Penetrasi Macadam ( LAPEN) 4.6.1 Persiapan lapangan Sebelum penghamparan dilaksanakan permukaan yang akan dilapis LAPEN harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Bentuk permukaan kearah memanjang dan memenuhi lintang harus telah dipersiapkan sesuai dengan perencanaan. b.
Permukaan harus bebas dari bahan – bahan yang tidak dikehendaki misalnya debu dan bahan – bahan lainnya.
c.
Permukaan yang tidak menggunakan bahan pengikat, harus cukup lembab (tidak terlalu kering)Permukaan yang menggunakan bahan pengikat harus kering.
d. Permukaan yang tidak menggunakan bahan pengikat harus diberi lapis serap pengikat (prime coat) sebanyak minimum 0,5 liter/m2. e. Permukaan yang menggunakan bahan pengikat dapat diberi lapis pengikat (tack coat) sebanyak maksimum 0,5 liter/m2.
4.6.2 Pengangkutan Untuk mengangkut agregat dan aspal. -
Agregat :Dalam pengerjaan LAPEN yang bersifat manual dilakukan dengantruck, dan untuk cara mekanik dengan dump truck.
-
Aspal :Untuk pengangkutan aspal pengerjaan LAPEN cara manual dilakukan dengan truck, dan untuk mekanik dengan asphalt distributor.
25
4.6.3 Penghamparan dan pemadatan. Untuk penghamparan dan pemadatan dapat dilakukan baik secara manual atau mekanik. 1. Mekanik a.
Penaburan agregat pokok. Penaburan agregat/truck bergerak melalui permukaan jalan yang sudah disiap kan sambil menghampar agregat pokok dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga jumlah per satuan luas yang direncanakan terpenuhi.
b. Pemadatan agregat pokok. Sebaiknya agregat pokok, dipadatkan dengan mesin gilas besi roda tiga, 6 – 8 ton dengan kecepatan k.l. 3 km/jam sampai kedudukan agregat menjadi rata dan stabil (jumlah lintasan minimum adalah 6 lintasan). c.
Penyemprotan aspal pada agregat pokok.
-
Temperatur harus dijaga agar tetap pada temperatur yang disyaratkan.
-
Kecepatan asphalt distributor dan daya semprot harus diatur sedemikian rupa agar jumlah aspal per m2 yang direncanakan tercapai.
-
Pasang lembaran kertas penutup pada tempat-tempat penyemprotan dimulai dan berakhir yang diperlukan untuk mendapatkan batas-batas penyemprotan yang rapi.
-
Pasang tanda (benang) pada batas-batas samping pengaspalan sebagai Petunjuk operator.
-
Asphalt distributor ditempatkan dibelakang kertas penutup yang sama.
-
Asphalt distributor dijalankan pada kertas penutup dan pipa penyiram dibuka.
-
Asphalt distributor bergerak maju dengan kecepatan tetap sesuai dengan Jumlah penyemprotan aspal yang ditetapkan ,sampai kelembar kertas penutup akhir, lalu pipa penyiram ditutup.
-
Tachometer harus kelihatan oleh operator asphalt distributor.
-
Lembaran kertas kemudian disingkirkan.
-
Bagian-bagian yang tidak kena/kurang aspal akibat tersumbat nozel, perlu Diperbaiki dengan penyemprotan aspal dengan tangan.
26
d.
Penebaran agregat pengunci Penebaran agregat pengunci dilakukan setelah penyemprotan aspal, dengan cara seperti penebaran agregat pokok pada temperatur aspal dipermukaan sebagaimana yang disyaratkan.
e.
Pemadatan agregat pengunci Sebaiknya agregat pengunci dipadatkan dengan mesin gilas tendem 6- 8 ton dengan kecepatan K.1. 3 km/jam, sampai kedudukan agregat pengunci tertanam dengan baik.
f.
Apabila Lapisan Penetrasi Macadam digunakan sebagai lapis permukaan, dilakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
-
Penyemprotan aspal dilakukan sebagaimana penyemprotan aspal pada agregat pokok.
-
Penebaran agregat penutup, dilakukan sebagaimana penebaran agregat pengunci.
-
Pemadatan sebaiknya dilakukan menggunakan self propelled pneumatic
2.
Manual Agregat dan aspal yang akan digunakan harus sudah tersedia di lokasi
penghamparan sebelum pekerjaan dimulai. Pengaturan penyimpanan agregat dan aspal harus sedemikian rupa agar terjaga kebersihan dan kemudahan pelaksanaan pekerjaan. a.
Penebaran agregat pokok. Penebaran agregat pokok dapat dilakukan dengan pengki sedemikian rupa rupa sehingga merata dan sesuai dengan jumlah agregat (persatuan luas) yang direncanakan.
b.
Pemadatan agregat pokok. Pemadatan agregat pokok dilakukan sebagaimana pemadatan pada cara mekanik.
c.
Penyemprotan aspal dapat dilakukan dengan ember semprot (emrat), pada temperatur yang disyaratkan sedemikian rupa sampai merata dan jumlah per m2 yang direncanakan tercapai.
27
d.
Penebaran agregat pengunci. Penebaran agregat pengunci dilakukan setelah penyemprotan aspal, dengan cara seperti penebaran agregat pokok pada temperatur aspal di permukaan sebagaimana yang disyaratkan.
e.
Pemadatan agregat pengunci. Sebaiknya agregat pengunci dipadatkan dengan mesin gilas tendem 6 – 8 ton dengan kecepatan k.l. 3 km/jam, sampai kedudukan agregat pengunci tertanam dengan baik.
f.
Apabila LAPEN digunakan sebagai lapis permukaan, dilakukan pekerjaanpekerjaan sebagai berikut :
-
Penyemprotan aspal dilakukan sebagaimana penyemprotan aspal pada agregat pokok.
-
Penebaran agregat penutup, dilakukan sebagaimana penebaran agregat pengunci.
-
Pemadatan sebaiknya dilakukan menggunakan self propelled pneumatic tired roller 10 – 12 ton. 4 – 6 lintasan dengan kecepatan 5km/jam sampai permukaan rata.
4.6.4. Pengendalian mutu Pengendalian mutu harus dilakukan untuk mencapai hasil pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan. Pengendalian mutu meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a.
Penyimpan atiap fraksi agregat di tempat penimbunan harus diletakkan secara terpisah agar satu sama lainnya tidak tercampur dan terjaga kebersihannya.
b.
Penyimpanan aspal harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kebocoran-kebocoran dan terlindung dari pengaruh air.
c.
Jumlah agregat Tebal tebaran lepas setiap lapis harus diukur sesuai dengan yang diperoleh dari hasil penebaran percobaan di lapangan.
d.
Pemadatan
28
Pemadatan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terlihat adanya gerakan-gerakan agregat dibawah mesin gilas. e.
Kerataan permukaan saat pemadatan. Kerataan permukaan setiap tahap pemadatan harus di pehatikan. Apabila terdapat bagian bagian permukaan yang kurang rata, harus diberi tebaran tambahan.
f.
Kerataan permukaan pemadatan agregat pokok. Kerataan permukaan dapat diukur dengan straight edge (mistar perata) panjang 3 m dan perbedaannya tidak boleh melebihi 8 mm.
g.
Sambungan melintang dan memanjang perlu mendapat perhatian.
4.6.5. Lalu lintas Lapisan Penetrasi bisa dibuka untuk lalu lintas dengan kecepatan rendah setelah 2 jam pemadatan akhir selesai dan dibuka untuk kecepatan normal 4 jam.
4.7 Kesimpulan Proses yang baik dalam pekerjaan lapis penetrasi macadam yaitu pemadatan yang merata setiap lapisnya, pemberian aspal yang merata setiap lapisnya dan peletakan batu yang bturut mulai dari 12-15 cm, 3-5 cm dan 1-2 cm setiap lapisnya.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dalam praktek perkerasan jalan raya ini khususnya dibagian Lapisan Penetrasi Macadam (LAPEN) banyak manfaat yang dapat kita ambil. Praktek perkerasan jalan raya merupakan kegiatan yang sangat penting.Diharapkan dari praktek dan laporan perkerasan jalan raya ini, mahasiswa dapat: Mengetahui tahap-tahap dalam proses pekerjaan lapisan penetrasi macadam yaitu: 1.
Membersihkan jalan lama dan disirami aspal cair
2.
Agregat kasar ukuran 2,5 – 6,25 mm ditebarkan secara manual dengan tebal yg diperlukan dan dipadatkan dengan Three Wheel Roller minimium 6 lintasan. Tujuan pemberian agregat kasar sebagai agregat lapis pertama pada LAPEN yang dihampar dan dipadatkan di atas lapis fondasi bawah atau perkerasan lama yang sebelumnya telah disiram dengan aspal cair.
3.
Agregat pengunci yang lolos saringan 25 mm ditebarkan dan dipadatkan dengan cara yang sama dengan pemadatan agregat kasar, Yang bertujuan sebagai lapisan kedua pada lapisan penetrasi yang dihampar dan dipadatkan diatas lapisan agregat kasar yang sebelumnya sudah disirami aspal lapisan pertama.
5.2 Saran 1.
Dalam bekerja harus mengutamakan keselamatan kerja.
2.
Dalam bekerja hendaknya mengikuti petunjuk yang telah diberikan Instruktur
3.
Bekerjalah dengan memanfaatkan waktu seefisien mungkin.
4.
Mempergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
5.
Hasil pekerjaan harus rapi dan teliti.
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Unites Nation Development Program. 2007. Rencana Kerja dan Syarat. Banda Aceh Div06-LAPEN. 2002. Perkerasan Aspal Seksi 6.6 Lapisan Penetrasi Makadam. Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan raya. Bandung : Nova.
http://maman42.wordpress.com/2011/12/21/lapis-penetrasi-makadam-lapen/