5/19/2018
Laporan Pendahuluan KolikAbdomen -slidepdf.com
LAPORAN PENDAHULUAN COLIC ABDOMEN
DISUSUN OLEH: ANIATUN ROKHIMAH 121440124150012
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-kolik-abdomen
1/8
5/19/2018
Laporan Pendahuluan KolikAbdomen -slidepdf.com
A. PENGERTIAN Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (reeves, 2001). Kolik abdomen merupakan nyeri yan gdapat terlokalisasi dan dirasakanseperti perasaan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri ini adalah karena sumbatan baik parsial ataupun total baik oragan tubuh berongga atau organ yang terlibat tersebut dipengaruhi peristaltik. Beberapa yang menjadi penyebab kolik abdomen adalah kolik bilier, kolik renal dan kolik karena sumbatan usus halus (gilroy, 2009). Collic abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul secara tiba-tiba dan kadang hilang dan merupakan variasi kondisi dariyang sangat ringan sampai yang bersifat fatal (Ilmu Penyakit Dalam, 2001 : 92). B. PENYEBAB 1. Mekanis a. Adhesi/perlengketan pascabedah (90% dari obstruksi mekanik) b. Karsinoma c. Volvulus d. Intususepsi e. Obstipasi f. Polip g. Striktur 2. Fungsional (non mekanik) a. Ileus paralitik b. Lesi medula spinalis c. Enteritis regional d. Ketidakseimbangan elektrolit e. Uremia 3. Etiologi yang lain yaitu a. Inflamasi peritoneum parietal : perforasi peritonitis, opendisitis, diverti kulitis, pankreanitis, kolesistitis.
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-kolik-abdomen
2/8
5/19/2018
Laporan Pendahuluan KolikAbdomen -slidepdf.com
b. Kelainan mukosa viseral : tukak peptik, inflamatory bowel disease, kulitis infeksi, esofagitis. c. Obstrukti viseral : ileus obstruksi, kolik bilier atau renal karena batu. d. Regangan kopsula organ : hepatitis kista ovarium, pilelonefritis e. Gangguan vaskuler : iskemia atau infark intestinal. f. Gangguan motilitas : irritable bowel syndrome, dispepsia fungsional. g. Ekstra abdominal : hespes trauma muskuloskeletal, infark miokard dan paru dan lainnya C. MANIFESTASI KLINIS 1.
Mekanika sederhana – usus halus atas Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal.
2.
Mekanika sederhana – usus halus bawah Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah – sedikit atau tidak ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush” meningkat, nyeri tekan difus minimal.
3.
Mekanika sederhana – kolon Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal.
4.
Mekanika obstruksi parsial Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.
5.
Strangulasi Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau
mengandung darah samar. D. PATOFISIOLOGI
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-kolik-abdomen
3/8
5/19/2018
Laporan Pendahuluan KolikAbdomen -slidepdf.com
E. PATOFISIOLOGI Obstruksi usus
Akumulasi gas cairan didalam lumen sebelah proksimal dari letak absorpsi
Distensi
Profilerasi bakteri yang berlangsung cepat
Kehilangan H2O dan elektrolit
Tekanan infralumen
Volume ECK
Kehilangan cairan menuju ruang peritoneum
Syok hipovolemik
Pelepasan bakteri dan toksin dari usus yang nekotrik ke dalam peritoneum dan sirkulasi sistemik
Rasa nyeri pada abdomen
Peritonitis sep tikemia
Peristiwa patofisiologi yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa memandang apakah obstruksi usus tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional. Perbedaan utamanya adalah obstruksi paralitik, paralitik dihambat dari
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-kolik-abdomen
4/8
5/19/2018
Laporan Pendahuluan KolikAbdomen -slidepdf.com
permulaan, sedangkan pada obstruksi mekanis peristaltik mula-mula diperkuat kemudian intermiten akhirnya hilang. Limen usus yang tersumbat profesif akan terenggang oleh cairan dan gas. Akumulasi gas dan cairan didalam lumen usus sebelah proksimal dari letak obstruksi mengakibatkan distensi dan kehilangan H2O dan elektrolit dengan peningkatan distensi maka tekanan intralumen meningkat, menyebabkan penurunan tekanan vena dan kapiler arteri sehingga terjadi iskemia dinding usus dan kehilangan cairan menuju ruang peritonium akibatnya terjadi pelepasan bakteri dan toksin dari usus, bakteri yang berlangsung cepat menimbulkan peritonitis septik ketika terjadi kehilangan cairan yang akut maka kemungkinan terjadi syok hipovolemik. Keterlambatan dalam melakukan pembedahan atau jika terjadi stranggulasi akan menyebabkan kematian. (Pice and Wilson, hal 404). Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu. Akan terjadi pengumpulan isi lumen usus yang berupa gas dan cairan, pada bagian proximal tempat penyumbatan, yang menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi). Sumbatan usus dan distensi usus menyebabkan rangsangan terjadinya hipersekresi kelenjar pencernaan. Dengan demikian akumulasi cairan dan gas makin bertambah yang menyebabkan distensi usus tidak hanya pada tempat sumbatan tetapi juga dapat mengenai seluruh panjang usus sebelah proximal sumbatan. Sumbatan ini menyebabkan gerakan usus yang meningkat (hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah. Sebaliknya juga terjadi gerakan anti peristaltik. Hal ini menyebabkan terjadi serangan kolik abdomen F. Pemeriksaan penunjang 1. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus 2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup.
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-kolik-abdomen
5/8
5/19/2018
Laporan Pendahuluan KolikAbdomen -slidepdf.com
3. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah, peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amylase karena iritasi pancreas oleh lipatan usus 4. Arteri gas darah dapat mengindikasi asidosis atau alkalosis metabolic. G. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan Medis 1. Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit 2. Terapi Na+, K+, komponen darah 3. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial 4. Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler 5. Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke area penyumbatan; selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan pasien berbaring miring ke kanan. 6. Implementasikan pengobatan unutk syok dan peritonitis. 7. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi kronik, ileus paralitik atau infeksi. 8. Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung. 9. Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu beresiko. 10. Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi usus dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua. Tindakan KEPERAWATAN 1. Infus RL ; jika anuria -> infus RL:D5 = 1:1 2. Bila dehidrasi berat -> infus diguyur, dipasang kateter dauwer 3. Beri analgetik ringan (xylomidon),Spasmolitik: Baralgin, Sulfas Aliopin (inj) ; jika kesakitan sekali -> beri petidin 1 amp im, jangan beri Antibiotik kalau penyebab tidak jelas 4. Bila gelisah penderita gelisah, beri Diazepam 10 mg iv, bisa diulang tiap 30 menit 5. Bila panas, beri: antipiretik (Parasetamol) 6. Bila keadaan umum jelek, beri supportif Vitamin / Alinamin F (inj), Cortison inj 3 cc atau Deksametason 2 amp 7. Bila dengan upaya di atas keadaan tidak membaik, rujuk ke RSUD]
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-kolik-abdomen
6/8
5/19/2018
Laporan Pendahuluan KolikAbdomen -slidepdf.com
H. KOMPLIKASI 1. Usus buntu (peradangan appnedix) 2. Penyumbatan atau obstruksi usus
3. Kolesistitis (radang kandung empedu) dengan atau tanpa batu empedu 4. Sembelit kronis 5. Diseksi Aneurisma Aorta Abdominal 6. Divertikulitis 7. Keracunan makanan (salmonella, shigella) atau virus gastroenteritis (flu perut) 8. Inflammatory bowel disease (penyakit Crohn atau ulcerative colitis) 9. Irritable bowel syndrome 10. Iskemik usus 11. Batu ginjal 12. Infark atau insufisiensi mesenterika (kurangnya cukup pasokan darah ke usus, kadang-kadang mengakibatkan kegagalan atau kematian bagian dari usus) 13. Pankreatitis (peradangan pankreas) 14. Infeksi Traktus Urinarius Gangren Gangren adalah borok yang disebabkan karena kematian sel/jaringan. Gangren kandung empedu, saluran empedu dan pankreas diawali oleh infeksi pada organ-organ tersebut. Sepsis Sepsis adalah menyebarnya agen infeksi (misalnya bakteri) ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Sepsis berat dapat menimbulkan syok, dimana tekanan darah turun. Fistula Fistula adalah saluran abnormal yang terbentuk antara dua organ. Batu empedu mengerosi dinding kandung empedu atau salurang empedu, menimbulkan saluran baru ke lambung, usus dan rongga perut. Peritonitis Peritonitis adalah radang rongga perut, disebabkan karena rongga perut yang steril
terkontaminasi oleh cairan empedu melalui suatu fistula ke rongga perut. Ileus Ilues dapat terjadi karena batu menyumbat isi usus. Dapat terjadi bila batu berukuran cukup besar.
Read more: http://doktersehat.com/diagnosis-dan-penatalaksanaan-kolikabdomen/#ixzz3JcGO6OZq I. Slamet Suyono. Prof. Dr. SpPD. KE., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II , FKUI Jakarta, 2001.
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-kolik-abdomen
7/8
5/19/2018
Laporan Pendahuluan KolikAbdomen -slidepdf.com
J. 1. Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed. 1. Jakarta : EGC; 2001 K. 2. Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001. L. Marllyn E. Doenges dkk, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta, 2000 M. Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan dkk. Ed. 1. Jakarta : EGC; 2001 N. Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001. O. H. Slamet Suyono. Prof. Dr. SpPD. KE., 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II , FKUI Jakarta, P. 2.
H. Syaifuddin Drs. B.Ac, 1997. Anatomi Fisiologi. Jakarta:EGC
Q. 3.
Marllyn E. Doenges dkk, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3, Jakarta
R. 4.
Mudjiastuti, Diktat Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Masalah Pencernaan
Makanan, Surabaya. S. 5.
R. Sjamsuhidajat, Wim dc Jong, 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:EGC.
T. 6.
Reeves, Charlene J et al. 2008. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko
U.
Setyono. Ed. I . Jakarta : Salemba Medika
V. 7.
Nettina, Sandra M. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa
Setiawan dkk. Ed. 1. Jakarta:EGC
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-kolik-abdomen
8/8