LAPORAN KEGIATAN ON THE JOB TRAINING (OJT)
“REKONDISI MANDIRI STARTING MOTOR”
Disusun oleh: Fajar Wahid Nugraha NIM : 5216200014
PROGRAM STUDI TEKNIK ALAT BERAT JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2018
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Dengan judul: “Rekondisi Mandiri Starting Motor”
Oleh: Fajar Wahid Nugraha
5216200026
Alat Berat
JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Tanggal Praktik : 1 Agustus – 30November 2018
Mengetahui:
Jakarta, 30 November 2018 Pembimbing Industri
Dosen Pembimbing
Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan
PT. Saptaindra Sejati
Politeknik Negeri Jakarta
Abunansa
Tia Rahmiati, M.T
Machine Rebuilt Center Section Head
NIP. 1234567890
Politeknik Negeri Jakarta
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT. SAPTAINDRA SEJATI
Nama
: Fajar Wahid Nugraha
NIM
: 5216200014
Program Studi
: Alat Berat
Jurusan
: Teknik Mesin
Perguruan Tinggi
: Politeknik Negeri Jakarta
Tanggal Praktik
: 1 Agustus – 30 November2018
Menyetujui:
Kepala Program Studi Alat Berat Politeknik Negeri Jakarta
Abdul Azis Abdillah, S.Pd., M.Si. NIP. 198810122015041003
Kepala Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta
Dr. Eng. Muslimin, ST., MT. NIP. 197707142008121005
Politeknik Negeri Jakarta
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan On Job Training (OJT) di PT. Saptaindra Sejati Periode 01 Agustus - 30November 2018 dengan topik pembahasan "Rekondisi Mandiri Starting Motor” dengan tepat waktu. Dengan selesainya laporan OJT ini tidak terlepas dari dorongan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak yang telah membantu penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih dan kesehatan serta karuniaNya. 2. Kedua Orang Tua dan Saudara-Sudara ku Tercinta atas doa dan motivasi.. 3. Bpk.Muchammad Ruslan selaku Plant Rebuilt Center Departemen Head. 4. Bpk. Abunansa selaku Machine Rebuilt Center Section Head serta pembimbing lapangan. 5. Bpk. Jatmiko selaku Component Rebuilt Center Section Head 6. Bapak Dr. Eng. Muslimin, S.T, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta. 7. Bapak Abdul Azis Abdillah selaku Kepala Program Studi Teknik Alat Berat, Politeknik Negeri Jakarta. 8. Ibu Tia Rahmiati, M.T. selaku dosen pembimbing On the Job Training (OJT) atas bimbingan dan saran - sarannya 9. Group leader, mekanik, dan seluruh karyawan PT Saptaindra Sejati, yang telah mendukung segala kegiatan magang kerja yang dilakukan penulis. 10. Seluruh Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta terutama Jurusan Teknik Mesin Alat Berat atas seluruh bantaunnya.
Politeknik Negeri Jakarta
iv
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan On the Job Training (OJT) ini. Wassalamualaikum wr. wb.
Jakarta, 30 November 2018
Fajar Wahid Nugraha
Politeknik Negeri Jakarta
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ......... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................... viiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ixi DAFTAR LAMPIRAN .........................................Error! Bookmark not defined.i BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined. 1.1.
Latar Belakang ........................................ Error! Bookmark not defined.
1.2.
Ruang Lingkup ........................................ Error! Bookmark not defined.
1.3.
Tujuan dan Manfaat ................................ Error! Bookmark not defined.
BAB II PROFILE PERUSAHAAN ...................... Error! Bookmark not defined. 2.1.
Profile 1 ................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2.
Profile 2 ................................................... Error! Bookmark not defined.
2.3.
Cara Memasukkan Tabel ......................... Error! Bookmark not defined.
2.4.
Cara Memasukkan Gambar ..................... Error! Bookmark not defined.
2.5.
Tata Cara Penulisan ................................. Error! Bookmark not defined.
BAB III PELAKSANAAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined. 3.1.
Bentuk Kegiatan OJT .............................. Error! Bookmark not defined.
3.2.
Prosedur Kerja ......................................... Error! Bookmark not defined.
3.3.
Kendala Kerja dan Pemecahannya .......... Error! Bookmark not defined.
BAB IV PENUTUP ............................................... Error! Bookmark not defined.
Politeknik Negeri Jakarta
vi
4.1.
Kesimpulan.............................................. Error! Bookmark not defined.
4.2.
Saran ........................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................44
Politeknik Negeri Jakarta
vii
DAFTAR TABEL
Politeknik Negeri Jakarta
viii
DAFTAR GAMBAR
Politeknik Negeri Jakarta
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan perkuliahan ini menuntut mahasiswa untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kemajuan teknologi serta perindustrian yang ada. Maka dari itu,diharapkan agar mahasiswa mempunyai keterampilan dan kemampuan aplikatif terhadap dunia kerja khususnya yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. Melalui mata kuliah On Job Training mahasiswa jurusan Teknik Mesin mendapat kesempatan untuk praktik di instansi pemerintah maupun swasta sesuai dengan bidangnya, dengan harapan mahasiswa teknik mesin memiliki pengalaman dalam menerapkan ilmu yang didapatkan di dalam dunia kerja khususnya di bidang Alat Berat. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketatnya persaingan di dunia industri menuntut perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas denga menghasilkan output produksi sebesar-besarnya. Untuk itu perusahaan perlu mempertimbangkan produktivitas kerja. Salah satu perusahaan yang sangat peduli terhadap hal tersebut adalah PT Saptaindra Sejati. PT Saptaindra sejati merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam remanufacturing dan perakitan komponen-komponen alat berat. Remanufacturing adalah mengkondisikan alat atau komponen alat berat tersebut kembali standar. Pada PT. Saptaindra sejati tersebut menerapkan proses tersebut,hal ini tentunya sangat tepat untuk menjadi tempat tujuan belajar bagi mahasiswa yang selama ini hanya mendapatkan materi alat berat di dalam kelas. Oleh karena itu, dilakukan On Job Training ini untuk dapat mengerti keadaan sebenarnya terkait produktivitas di PT. Saptaindra Sejati
Politeknik Negeri Jakarta
10
1.2 Ruang lingkup Ruang lingkup On Job Training meliputi pengetahuan tentang : 1. Gambaran umum perusahaan PT. Saptaindra Sejati 2.
Struktur organisasi dan manajemen perusahaan PT. Saptaindra sejati
3. Proses produksi ulang (remanufactur) di PT. Saptaindra Sejati 4. Rekondisi Starting Motor type 7,5 kW engine SAA140E-7 Komatsu di PT. Saptaindra Sejati 1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan bagi mahasiswa melakukan kegiatan On Job Training yaitu : 2. Memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh di bangku kuliah. 3. Memperoleh pengalaman kerja, pengetahuan secara langsung permasalahan yang ada di tempat praktik kerja, dan bagaimana cara pencegahannya. 4. Menumbuhkan dan memantapkan sikap profesional yang diperlukan bagi mahasiswa untuk memasuki dunia kerja. 5. Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan yang akan membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan bidangnya, sekaligus sebagai proses penyerapan informasi baru dari lapangan kerja bagi mahasiswa. Adapun manfaat yang diharpkan bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan On Job Training yaitu : 1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologinya yang selama ini telah diterima di bangku kuliah pada dunia kerja. 2. Menguji kemampuan penerapan ilmu pengetahuan dan tekonlogi yang telah diperoleh. 3. Memberikan informasi kepada mahasiswa keadaan dunia kerja nyata sehingga memotivasi untuk mempersiapkan diri. 4. Menjembatani hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Program Studi Teknik Alat Berat.
Politeknik Negeri Jakarta
11
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah PT Sapta Indrasejati
PT. SAPTAINDRA SEJATI yang lebih dikenal dengan sebutan PT. SIS memulai kiprahnya pada tahun 1991 sebagai sub kontraktor peralatan berat dengan nama Dianlia Setyamukti, yang kemudian seiring dengan pertumbuhan perusahaan meningkat menjadi kontraktor pertambangan dan berhasil mengerjakan beberapa proyek diantaranya untuk PT. ADARO INDONESIA dan PT. BERAU COAL. Pada tahun 2002, para pemegang saham dan manajemen sepakat untuk memindahkan semua aktivitas operasional yang mencakup tenaga kerja dan aset secara bertahap menjadi PT. SAPTAINDRA SEJATI (PT SIS) dan diakuisisi oleh PT. ADARO ENERGY pada tahun 2008. PT SIS bertujuan untuk menjadi lebih dari sekedar layanan pertambangan terbaik yang dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.Saat ini PT. SIS berhasil mencapai produksi 22 juta ton batubara dan memiliki kontrak tahunan dengan enam klien dimana PT. ADARO INDONESIA menjadi salah satu klien dengan kontrak terbesar.
B. Profil PT. SAPTAINDRA SEJATI
Sebagai salah satu perusahaan jasa pertambangan batubara terbesar di Indonesia PT. SAPTAINDRA SEJATI (PT SIS) menawarkan jasa pertambangan terpadu dengan standar internasional bagi perusahaan-perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia.Didukung dengan peralatan modern dan terpelihara serta sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan pengalaman dibidang pertambangan. PT. SIS menyediakan berbagai layanan mulai dari eksplorasi dan pengeboran melalui kontrak pertambangan dan dukungan logistik. Menggunakan standar keselamatan yang tinggi, komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan, serta hubungan dengan masyarakat yang harmonis, menjadikan PT. SIS mitra yang tepat dan terpercaya bagi perusahaan pertambangan yang memerlukan solusi pertambangan yang tepat waktu dan biaya yang efektif.
Politeknik Negeri Jakarta
12
Sejak awal PT SIS telah menggunakan alat-alat berat dan peralatan pertambangan yang canggih.Tingkat permasalahan yang rendah dan peralatan yang setiap saat siap dipakai menjadikan PT SIS mampu menyelesaikan segala aktifitas pertambangan secara handal dan efisien.Peralatan canggih tersebut antara lain: bulldozer, excavator,wheel loader,motor grader, dump truck, dan trailer.Peralatan tersebut menggunakan merek-merek dunia terkenal seperti Komatsu, Hitachi, dan Terex. PT SIS telah menerapkan program pemeliharaan yang menyeluruh dan membuat fasilitas perbaikan dan pemeliharaan yang modern yang dilakukan secara berkala oleh departemen Plant Rebuild Center untuk memelihara peralatan agar selalu dalam kondisi siap pakai.Plant Rebuild Center (PRC) dibentuk pada tahun 2009 yang merupakan pusat pembangunan kembali (rebuild) semua peralatan berat pertambangan yang dimiliki oleh PT SIS. Pembentukan Plant Rebuild Centerbertujuan untuk menambah keunggulan layanan yang diberikan kepada klien. PT SIS memiliki komitmen yang tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja.Hal ini terlihat dari sistem manajemen K3L yang terintegrasi meliputi standar dan prosedur detail yang menjadi pedoman untuk keselamatan dan kesehatan kerja di setiap lokasi kerja. Untuk mencapai target K3L yaitu ”Zero LTI” dan “No Fatality”, PT SIS sangat ketat dalam melaksanakan program keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan. PT SIS juga menetapkan target untuk perbaikan, mengukur, dan melakukan penilaian serta kinerja untuk pencegahan kecelakaan kerja dan penurunan daya dukung lingkungan. Dengan standar keselamatan yang tinggi, komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan serta hubungan dengan masyarakat yang harmonis menjadikan PT SIS sebagai mitra yang tepat dan terpercaya bagi perusahaan pertambangan yang memerlukan solusi pertambangan yang “Cost Effective”. Pengguna jasa pertambangan PT SAPTAINDRA SEJATI sebagian besar adalah perusahaan-perusahaan besar dimana area pertambangannya terletak di pulau Kalimantan seperti: 1.
PT Berau Coal
2.
PT Indo Mining
3.
PT Tunas Muda Jaya
4.
PT Adaro Indonesia
5.
PT Sumber Kurnia Buana Politeknik Negeri Jakarta
13
6.
PT Borneo Indonesia
Gambar 2.1 Customer PT. Saptaindra Sejati
C. Visi dan Misi Perusahaan Adapun untuk mencapai target dan tujuan PT SIS mempunyai visi dan misi “Aiming to be better than the best mining services to create balanced stakeholder values“ Visi PT SIS yaitu berusaha untuk menjadi kontraktor jasa pertambangan yang lebih baik dari yang terbaik agar memberikan nilai nilai seimbang bagi para pemegang saham. Misi PT SIS yaitu memberikan keunggulan operasional yang dapat dipercaya dengan memperhatikan keselamatan dan lingkungan hidup yang didorong oleh sumber daya manusia yang kompeten dan teknologi yang handal.
Politeknik Negeri Jakarta
14
D. Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsinya
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Saptaindra Sejati di Plant Rebuild Center (PRC)
Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan yang mapan diantara komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi.Struktur organisasi adalah kerangka dasar yang sangat menentukan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi seperti ini mencerminkan bagaimana cara bagian-bagian di dalam organisasi hendak mengatasi masalah yang timbul dalam lingkungan.Disamping itu juga merupakan suatu kerangka untuk mewujudkan suatu pola tetap dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu lingkungan kerjasama. Pada umumnya struktur organisasi berupa suatu gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara unit-unit organisasi serta garis-garis wewenang yang ada.Struktur organisasi yang digunakan oleh PT SAPTAINDRA SEJATI adalah struktur organisasi garis yaitu, struktur organisasi yang mengatur hubungan antara pemimpin dan bawahan terlihat jelas dalam bentuk garis lurus. Pimpinan mampu untuk mengawasi tugas – tugas bawahannya dan terjun langsung apabila terjadi permasalahan di dalam perusahaan.
Politeknik Negeri Jakarta
15
Adapun bagan struktur organisasi yang ada di PT SAPTAINDRA SEJATI adalah sebagai berikut:
BAGAN STRUKTUR PT SAPTAINDRA SEJATI
COMMISSIONER
DIRECTOR
PLANT PEOPLE DEPARTMENT
PLANT DEVELOPMENT DEPARTMENT
PLANT REBUILD CENTER DEPARTMENT
MAINTENANCE & REPAIR Used Equipment Section
PROJECT PLANNING CONTROL (PPC)
COMPONENT REMAN SECTION
ENGINE SECTION
POWERTRAIN SECTION
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Saptaindra Sejati
Adapun tugas dan kedudukan dari masing-masing pejabat dan staff di PT SAPTAINDRASEJATI adalah sebagai berikut:
1.Commissioner (komisaris) Commissioner adalah orang yang ditunjuk oleh pemegang saham dan bertanggung jawab langsung kepada para pemegang saham, menyetujui kebijakan – kebijakan yang telah diusulkan oleh direktur.Komisaris berfungsi sebagai pengawas dari seluruh kegiatan-kegiatan yang berlangsung di dalam perusahaan. Ia juga berhak menerima keuntungan perusahaan.
Politeknik Negeri Jakarta
16
2. Director (Direktur) Director adalah orang yang menjadi pimpinan tertinggi dari suatu perusahaan yang bertanggung jawab langsung pada Komisaris dan mempunyai tugas – tugas sebagai berikut:
Mengurus dan mengendalikan jalannya perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada komisaris.
Mengkoordinasikan seluruh penyelenggaraan kegiatan di perusahaan agar strategi dan perencanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Melakukan pengawasan atau mengontrol kegiatan perusahaan secara menyeluruh.
Memberikan
pengarahan,
bimbingan,
nasehat,
bantuan,
dan
penerangan kepada bawahannya serta menerima input atau masukan bawahan sebagai hubungan timbal baliknya.
Mendayagunakan aset perusahaan secara optimal agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai dengan baik.
3.Plant Rebuild Center Departement Merupakan salah satu bagian dari perusahaan yang berfungsi sebagai pengatur mekanisme palaksanaan planned maintenance dari mulai proses pembuatan budget, koordinasi, kebutuhan part, pemenuhan part, sampai dengan pelaksanaan planned maintenance tersebut dan juga merupakan penyelenggara kegiatan perbaikan serta pembangunan kembali komponen-komponen dari peralatan tambang yang sudah rusak maupun yang sudah dijadwalkan untuk dilakukan perbaikan agar bisa digunakan kembali, juga melakukan perbaikan terhadap unit yang tidak bisa digunakan kembali dan direncanakan dijual. Plant rebuild centerdepartement mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
Mengatur mekanisme pelaksanaan program Planned Maintenance dan Unplanned Maintenance
Memberikan Pedoman kepada PIC (Person In Charge) dalam melaksanakan proses planned maintenance.
Mengendalikan proses planned maintenance agar sesuai dengan sistem manajemen yang telah ditetapkan.
Politeknik Negeri Jakarta
17
Membantu penjualan aset unit alat berat yang sudah tidak dapat digunakan kembali.
4.Component Reman Section Component Reman Section merupakan sub bagian dari departemen Plant Rebuild Center yang bertugas melakukan perbaikan terhadap komponen-komponen alat berat. Mempunyai tugas melakukan perbaikan terhadap komponen-komponen alat berat yang rusak.
5.Project Planning Control(PPC) Merupakan sub bagian dari Component Reman Section yang bertugas melakukan perencanaan perbaikan komponen-komponen mulai proses penerimaan demage core, pembuatan budget, koordinasi kebutuhan part, pemenuhan part, sampai dengan komponen-komponen tersebut RFU (Ready for Use) dan dikirim ke site dimana unit yang membutuhkan komponen tersebut berada sesuai dengan yang sudah direncanakan.
6.Engine Section Merupakan sub bagian dari Component Reman Section yang bertugas melakukan perbaikan terhadap engine alat berat sesuai dengan jadwal yang diintruksikan oleh Project Planning Control.
7.Powertrain Section Merupakan sub bagian dari Component Reman Section yang bertugas melakukan perbaikan terhadap komponen powertrain seperti transmisi, axle, control valve, dan sebagainya.
8.Quality Assurance Merupakan sub bagian dari Component Reman Section yang bertugas melakukan quality improvement, monitoring,danmemastikan kualitas setiap reman proses.
E.
Politeknik Negeri Jakarta
18
BAB III PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING 3.1 Bentuk Kegiatan Kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan On Job Training dapat dilihat pada tabel 3.1 mengenai time frame kegiatan On Job Training di bawah ini: BULAN No
BAYS
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
M.1 M.2 M.3 M.4 M.1 M.2 M.3 M.4 M.1 M.2 M.3 M.4 M.1 M.2 M.3 M.4 1
2
3
4
5
Main Line (Engine Assembly) Test Bench (Engine Assembly) Short Block Assembly (Engine Assembly) Completion Assembly (Engine Assembly) Engine DissAssy (Engine Section)
6
Electric Section
7
Membuat Laporan Tabel 3.1 Time Frame Kegiatan On Job Training a. Assembly Bays Assembly Bays di PT. Saptaindra Sejati dibagi menjadi 4 Bays yaitu Short Block, Main Line, Test Bench, dan Completion memiliki pekerjaan masing masing yaitu :
Main Line Pada bays main line penulis mengamati dan membantu mekanik dalam melakukan pekerjaan di Main Line, pekerjaan yang dilakukan yaitu Install dan Inspect komponen-komponen Sub atau komponen bagian luar pada engine seperti instal : Oil pan, Water Pump, Pipe bypass water, Wiring
Politeknik Negeri Jakarta
19
Harness, Aternator, Calmp& bracket, Timing Gear, Injector, Rocker Arm, V. Damper, Pulley, Fan Hub, Cover Cylinder Head, Turbo charger, Connector, Intake Manifold, Fuel Pump, Starting Motor. Selain melakukan install, di bays main line juga melakukan inspect dan measuring sebelum proses test bench seperti melakukan pengukuran pada timing gear dan Adjust Valve.
Test Bench Bays
Gambar 3.1 Test Bench Bays Kegiatang yang dilakukan yaitu pengetesan performa dan pengecekan kebocoran pada engine sebelum dilakukan final completion, pengetesan performa di engine yaitu meliputi : Speed(RPM), Torque, Power(HP) Boost Pressure, Exhaust Temperature, Oil Temperature, Water Temperature, Air Temperature, Oil Pressure, Fuel Temperature
Bays Completion
Gambar 3.2 Completion Bays
Politeknik Negeri Jakarta
20
Di Bays ini pekerjaan yang dilakukan yaitu pemasangan cover dan bracket serta me-rechek bagian-bagian engine yang sudah ditest sebelum dilakukan proses painting.
Short Block Bays
Gambar 3.3 Short Block Bays Sebelum dikirim ke bays main line, proses assembly yang pertama yaitu dilakukan di bays short block, pekerjaan yang dilakukan di bays ini yang meng-install komponen dalam pada engine seperti : Piston, Piston Cooling Jet, Liner, Crankshaft, Connecting Rod, Camshaft, Cylinder Head dan lainnya. b. DisAssembly Bays
Gambar 3.5 DisAssembly Bays Proses dissasembly yaitu proses melepas atau membongkar komponenkomponen yang terdapat pada mesin. Pelepasan komponen yang ringan dengan cara manual sedangkan komponen yang berat dengan bantuan bantuan alat khusus.
Politeknik Negeri Jakarta
21
c. Electric Bays
Gambar 3.5 Electric Bays Pekerjaan yang dilakukan di bays electric yaitu merepair wiring harness dan melakukan pengechekan di engine yang berhubungan dengan kelistrikan Pada bays ini penulis juga mendapatkan kasus untuk diangkat sebagai laporan On Job Training yaitu Rekondisi Starting Motor type 7,5 kW Engine SAA140E-7 Komatsu dengan menggunakan sistem QCC (Quality Control Project).
3.2 Prosedur Kerja Untuk menentukann improvement yang tepat bagi perusahaan, saya akan menerapkan sistem 8 langkah perbaikan yang mengacu pada Quality Control Project di PT. Saptaindra Sejati. Berikut ini adalah Flowchart Quality Control Project :
8
Menentukan Perbaikan Berikutnya
1
Menentukan Tema & Target
7
Standarisasi
2
Analisa Kondisi yang Ada
3
Analisa Sebab Akibat
Ok
6
Evaluasi Hasil
5
Not Ok
Melaksanakan Ide Perbaikan
4
Merencanakan Ide Perbaikan
Politeknik Negeri Jakarta
22
Gambar 3.1 Flowchart 8 Steps QCC
Kegiatan improvement yang dapat saya lakukan hanya mencakup sampai langkah ke -5 yaitu melaksanakan ide perbaikan dikarenakan untuk mencapai evaluasi hasil dan seterusnya dibutuhkan waktu yang lama sampai komponen tersebut di overhaul kembali. Berikut merupakan langkah – langkah yang dikerjakan : 3.2.1 Menetukan Tema dan target 3.2.1.1 Latar Belakang
PROBLEM NO SUB COMPONENT
FREQ
TAGE %
1
FIP MECHANICAL
2
8%
2
ENGINE ASSY
3
12%
3
CAMFOLLOWER AND COVER
3
12%
4
FUEL PUMP
2
8%
5
ST MOTOR
2
8%
6
TURBOCHARGER
2
8%
7
FUEL PUMP DRIVE SHAFT
1
4%
8
ALTERNATOR
1
4%
9
WATER PUMP
1
4%
10
TENSION PULLY BROKEN
1
4%
11
CYL HEAD LEAK
3
12%
ECM BROKEN
2
13
OIL COOLER
2
8%
14
COMPRESSOR
1
4%
26
100%
12
TOTAL
8%
Tabel 3.1 Claim Warranty Tahun 2017
Politeknik Negeri Jakarta
23
PROBLEM NO SYMPTOM OF PROBLEM
FREQ
TAGE
1
FUEL DELUTION FROM FUEL PUMP
7
25%
2
COOLANT LEAKING FROM W/PUMP
5
18%
3
ST MOTOR BROKEN
3
11%
4
HARNESS INJECTOR & ECM
3
11%
5
ENGINE JAMMED
2
7%
6
CAMFOLLOWER NOISE
2
7%
7
OIL COOLER
2
7%
8
TURBOCHARGER
2
7%
9
ENGINE SOOT
1
4%
1
4%
28
100%
10 AIR COMMPRESSOR TOTAL
Tabel 3.2 Claim Warranty Tahun 2018 Tabel di atas merupakan claim under warranty dari site dari tahun 2017 samapai tahun 2018 (pertengahan) dimana terdapat claim sub component starting motor berjumlah 5 kasus maka dari itu perlunya monitoring perkemabangan proses overhaul starting motor yang dilakukan di vendor.
Politeknik Negeri Jakarta
24
Problem by Sub Component
Problem by Starting Motor
28.5
12%
28
10%
11%
8%
27.5
8%
27
Problem by Sub Component
26.5 26
Problem by Starting Motor
6% 4%
25.5
2%
25
0%
0 2017
2017 2018 2019
2018
Grafik 3.1 Data dari summary redo under warranty dari tahun 2017 sampai 2018 (pertengahan) Dari tahun 2017 hingga 2018 (pertengahan) Claim Under Warranty PT Saptaindra Sejati selalu mengalami kenaikan, edo sub component starting motor by vendor juga mengalami kenaikan sehingga perlu adanya peningkatan kualitas agar perusahaan mengalami profit atau keuntungan.
No
CWP Sympton Of Problem
Analyze Investigation
Life Time
Tahun
1
Can’t Start
Problem Inner Part
2
2017
2
Can’t Start
Starting Motor ubnormal
196
2017
3
Starting Motor broken
Starting Motor Burned
999
2018
4
Starting Motor mulfuntion
Armature Burned
597
2018
5
Starting motor mulfuntion
Armature Burned
1027
2018
Tabel 3.3 Problem By Starting Motor Pada dua tahun terakhir sudah terjadi lima problem pada starting motor yaitu problem pada inner part, starting motor ubnormal, startin motor burned, dan armature burned, dimana bisa ditarik kesimpulan bahwa bisa jadi kualitas part yang kurang baik atau operator yang tidak mengikuti instruksi kerja pada saat proses starting engine.
Politeknik Negeri Jakarta
25
No 1
Kaizen
Last Plan Aktivity
PIC
Engine starting motor Melakukan Abunansa yang tidak bisa di back up penggantian part oleh PT A akan dengan diproduksi dengan menggunakan menggunakan part OEM parts OEM dari PT B
Last Progres
Next Plan Activity
Part dari PT B telah dilakukan pengujian sebelumnya
Continue progress. Aktifitasnya akan dilakukan oleh electrict Development
Tabel 3.4 Monitoring Improvment Salah satu latar belakang penulis mengambil kasus rekondisi starting motor adalah karena adanya project yang dilakukan oleh enginer di PT. Saptaindra Sejati, Project yaitu melakukan rekondisi core starting motor yang tidak ter-utilisasi di workshop PT. Saptaindra Sejati dengan tujuan agar menurunkan cost pembelian starting motor dan meningkatkan kualitas starting motor itu sendiri yang sebelumnya direpair di vendor, di bawah ini adalah gambar core starting motor yang berada di workshop PT. Saptaindra Sejati.
Gambar 3.3 Core starting motor Starting motor yang digunakan di PT. Saptaindra Sejati terdapat dua type yaitu type 7,5 kW dan 11 kW
Politeknik Negeri Jakarta
26
Gambar 3.3 Spesifikasi Starting Motor 7,5kW
Politeknik Negeri Jakarta
27
Gambar. Komponen Starting Motor
Politeknik Negeri Jakarta
28
Flow Chart Overhaul Starting Motor
Politeknik Negeri Jakarta
29
1. Serah terima Comp.starting motor dari engine disass’y team ke Electric team 2. Pre inspection component(st. motor)
3. Disassembly starting motor
Politeknik Negeri Jakarta
30
4. Washing inner & outer part component
Politeknik Negeri Jakarta
31
5. Inspection and measuring component dan Pengisian check sheet
6. Recommended part (APL & Additional part) Menggunakan Mechanik order list(MOL) 7. Proses assembly component starting motor
Politeknik Negeri Jakarta
32
8. Testbench starting motor -Jika component RFU lanjut ke proses Selanjutnya (delivery) -jika component not RFU kembali ke proses assembly 9. Serah terima component starting motor, Beserta all checksheet dari electric team ke engine assembly team
Politeknik Negeri Jakarta
33
Analisa Kondisi Yang Ada No
Data dan Fakta
Pernyataan Masalah
Farktor stratifikasi (4M+1E)
1
Pada saat melakukan measuring armature tool yang digunakan belum standart
Belum adanya tool measuring yg standart
Machine
2
Test performa sebelum proses overhaul belum dilakukan
Tidak terdapat pada INK
Methode
3
Tidak adanya pengukuran bending shaft armature di dalam cheksheet
Cheksheet yang digunakan belum sepenuhnya lengkap
Methode
4
Leadtime pengerjaan starting motor lama
Tidak ada inventory part starting motor di logistic Narogong
Methode
Tabel
Politeknik Negeri Jakarta
34
Diagram fishbone
Politeknik Negeri Jakarta
35
Rencana Perbaikan No
Permasalahan
Rencana Perbaikan
1
Tidak ada tool measuring yang standart
Pengadaan tool Growler tester
2
Tidak melakukan pengetesan performa sebelum overhaul
Penambahan proses test performa sebelum overhaul di INK dan selalu melakukan pengetesan sebelum overhaul
3
Tidak adanya pengukuran bending shaft armature di cheksheet
Penambahan kolom pengukuran bending shaft armature
4
Waiting part starting motor lama
Melaukukan inventory dan memasukan part starting motor sebagai APL dan ordenary part
Politeknik Negeri Jakarta
36
No
Permasalahan
Saran Perbaikan
1
Tidak ada tool measuring yang standart
Pengadaan tool Growler tester
Ide perbaikan yang pertma yaitu pengadaan tool growler tester karena di toolstore PT SIS belum menyediakan tool yang standar dalam pengukuran armature karena dalam melakukan measuring kita harus mengacu pada cheksheet/literature yang di mana tool untuk pengukuran armature yang standart yaitu menggunakan growler tester
Politeknik Negeri Jakarta
37
No
Permasalahan
Saran Perbaikan
2
Tidak melakukan pengetesan performa sebelum overhaul
Penambahan proses test performa sebelum overhaul di INK dan selalu melakukan pengetesan sebelum overhaul
Ide perbaikan yang kedua yaitu menambahkan proses test performa sebelum melakukan proses disassembly,ini penting dilakukan karena untuk membandingkan nantinya pada saat sesudah melakukan overhaul apakah adanya perubahan performa atau tidak.
Politeknik Negeri Jakarta
38
No
Permasalahan
Saran Perbaikan
3
Tidak adanya pengukuran bending shaft armature di dalam cheksheet
Penambahan kolom pengukuran bending shaft armature
Di dalam cheksheet atau literature assembly overhaul starting motor masih belum lengkap,maka dari itu ide perbaikan yang ketiga adalah penambahan kolom chek bending shaft pada pengukuran armature karena untuk meningkatkan kualitas proses overhaul starting motor
Politeknik Negeri Jakarta
39
No
Permasalahan
Saran Perbaikan
4
Waiting part starting motor
Melakukan inventory dan memasukan part brush starting motor sebagai APL
Ide perbaikan yang ke empat yaitu mengubah sistem peng-orderan part,karena pada saat proses overhaul itu lama dikarenakan part yang belum tersedia di inventory logistic PT SIS dan yang sebelumnya menggunakan MOL (Mekanik Order List) dirubah menjadi APL sehingga dapat mempecepat proses rekondisi starting motor.
Politeknik Negeri Jakarta
40
3.3 Kendala Kerja dan Pemecahannya
Politeknik Negeri Jakarta
41
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari kegiatan on job training dilakukan di PT. Saptaindra Sejati selama 4 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai November dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. PT. Saptaindra Sejati merupakan perusahaan Remanufacuring terkemuka yang terletak di Bantar Gebang, Bekasi. Adapun core business utama dari PT. Saptaindra Sejati adalah pada industri remanufakturing alat berat merek komatsu. Dan beberapa produk yang diremanufaktur yaitu Engine dan Power train. 2. Dalam rangka persiapan menuju era globalisasi serta tuntutan untuk selalu tampil optimal dan profesional, diperlukan situasi suatu struktur organisasi yang baik yang dapat mengatur ke dalam atau keluar sehingga menimbulkan suasana kerja yang harmonis antar karyawan. PT. Saptaindra Sejati dipegang oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa Division Head, yaitu Plant Rebuild Center Departement, Component Reman Section, Project Planning Control (PPC), Engine Section, Power Train Section, dan Quality Assurance. 3. Proses produksi yang dilakukan pada PT. Saptaindra Sejati yaitu kegiatan produksi ulang atau remanufacturing. Kegiatan produksi ulang atau remanufactruing adalah kegiatan mengkondisikan alat atau komponen alat berat kembali standar. Proses produksi ulang (remanufactruing) pada PT. Saptaindra Sejati yaitu Washing, Disassemby, part order, Assembly, Tesh Bench, dan Painting. 4. Pada saat penulis berada di section electric sedang ada project merekondisi core starting motor yang tidak terutilisasi yang sebelumnya starting motor itu direpair di vendor, PT. Saptaindra Sejati melakukan project ini bertujuan untuk menurunkan cost pembelian starting motor dan mengurangi redo yang terjadi pada komponen sub starting motor, proses rekondisi starting motor yang dilakukan yaitu mengikut intruksi kerja yang berada di section elektrik, tahap yang dilakukan yaitu serah terima komponen dari engine disassy, pre inspection component, disassembly starting motor, washing inner & outer part component, measuring component dan pengisian cheksheet, Order Part, Assembly, Test Bench.
Politeknik Negeri Jakarta
42
4.2.
Saran a) Untuk pihak Kampus 1) Pembelajaran mengenaik electrical system pada engine komatsu diperdalam sehingga tidak mengacu pada engine CAT saja tetapi mempunyai ilmu yang terdapat pada engine Komatsu juga khususnya pada system Electricalnya 2) Dapat memberikan informasi yang jelas mengenai apa yang harus dilakukan selama On the Job Training (OJT). b) Untuk pihak Perusahaan 1) Penggunaan
tool
yang
standart
disarankan
agar
dapat
meningkatkan proses overhaul khususnya overhaul starting motor 2) Rekondisi starting motor sendiri juga disarankan agar dapat mengingkatkan kualitas dan bisa dimonitoring langsung proses overhaulnya dari pada divendor.
Politeknik Negeri Jakarta
43
DAFTAR PUSTAKA
Politeknik Negeri Jakarta
44