Laporan Haji.docx

  • Uploaded by: riksa ajeng herdieni
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Haji.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,661
  • Pages: 15
PENDAHULUAN

Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang diwajibkan bagi seorang Muslim sekali sepanjang hidupnya bagi yang mampu melaksanakanya, Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah Yang Maha Agung. Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi dengan penuh kekhusyu'an, Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak yang mulia. Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang satu karena memiliki persamaan atau satu akidah. Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan rintangan. Ibadah haji Menumbuhkan semangat berkorban, baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya. Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membangun persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Ka'bahlah yang menjadi simbol kesatuan dan persatuan.

NARASUMBER

Narasumber untuk laporan kegiatan Haji adalah sepasang suami istri yaitu, Bapak Iing Sirojudin S.pd, M.M.Pd dan Ibu Siti Aisyah S.Sos. Beliau merupakan Guru yang mengajar di salah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri ( MTSN) di cianjur yaitu di MTS Negeri 05 Cianjur. Bapak Iing merupakan seorang Guru bahasa Ingris dan Ibu Siti merupakan seorang Bk (bimbingan konseling) di sekolah tersebut, Bapak Iing dan Ibu siti tinggal di desa Pasir Hayam kec. Cilaku Kab.Cianjur Provinsi Jawa Barat. Bapak Iing dan Ibu Siti mendaftar Haji pada tahun 2012, untuk sistem pembayaran hajinya yaitu dengan cara menabung untuk pelunasa selama 6 Tahun dengan biaya pertahun nya yaitu 10 juta, selain dari tabungan itu ada dana talang dari bank sebesar 25 juta yaitu 85% dari biaya 34 juta/orang, dan sisanya sebesar 10 juta yang harus di lunasi selama 1 tahun. Untuk pemnberangkatan dari cianjur yaitu tanggal 30 juli dan berangkat ke barkasi, lalu untuk pemberangkatan dari barkasi ke bandara, lalu sampe di mekah hari selasa pada tanggal 31 juli pagi jam 04.00 pagi. Bapak iing dan ibu siti mengikuti haji tamattu yaitu mendahulukan umroh terlebih dahulu dari ibadah haji, yaitu memakai ihram dari miqat dengan niat umrah pada musim haji. Saat sebelum melakukan haji yang mengikuti haji tamatu melakukan survei terlebih dahulu yaitu ke arafah mina dan muzdalifah dan zumarot (tempat meelontar). untuk pelaksanaan umrahnya yaitu selama 30 hari di mekah setelah 30 hari baru di lanjut Ibadah Haji. Saat di mekkah ada kegiatan mengunjungi jeddah, lalu ke mesjid qisas, ke laut merah lalu ke jabal nur, jabal tur dan kegua hiroh Setelah haji beres bapak iing dan ibu siti berangkat ke madinah untuk melakukan arbain selama 9 hari, arbain yaitu solat 5 waktu yang tidak boleh terputus dari subuh ke subuh yang dilakukan di mesjid nabawi. Selain kegiatan tersebut Bapak Iing dan

Ibu siti melakukan ziarah ziarah ke pemakaman umum baki yaitu sebuah pemkaman untuk orang orang datang ke madinas dan meninggal di madinah. Lalu mendatangi mejid mesjid seperti mesjid abu bakar dan mesjid abi bin abutholib, lalu mendatangi jabal magnet dan kebanyakan mengunjungi mesjid mesjid. Kegiatan selanjutnya yaitu melaksanakan ziarah atau raudoh yaitu ke makan Nabi Muhammad SAW, ke makan Umar bin Khotob dan terakhir ke makan Abu Bakar. Di raudoh sendiri terdapat mimbar Nabi Muhammad, lalu ada tempat bilal Adzan. Di antara raudoh dan mimbar nabi ada rumah Nabi Muhammad SAW, dan makam terletak di antara rumah Nabi dan mimbar. Dan kegitan lain yang di lakukan di madinah yaitu mengunjungi tempat tempat lain yang bersejarah seperti gunung uhud dan jalan jalan ke kebun kurma dan tempat tempat lainnya. Meskipun jalan jalan tapi kegiatan arbain tidak boleh terlewat jadi saat duhur ibapak Iing dan Ibu siti sudah berada di mesjid nabawi dan di lakukan selama 40 waktu.

GELOMBANG II MEKKAH Bapak Iing Sirojudin S.pd, M.M.Pd dan Ibu Siti Aisyah S.Sos melakukan ibadah haji gelombang 2. beliau berangkat pada 30 juli dan sampai di mekkah pada 31 juli 2018 hari selasa jam 04.00 pagi. Bapak Iing Sirojudin S.pd, M.M.Pd dan Ibu Siti Aisyah S.Sos melakukan Haji tamatu yaitu mendahulukan umrah terlebih dahulu dibanding Haji. kenapa disebut dengan istilah tamattu’ atau bersenang-senang? Jawabnya karena dalam prakteknya, dibandingkan dengan Haji Qiran dan Ifrad, Haji Tamattu’ memang ringan dikerjakan, karena itulah diistilahkan dengan bersenangsenang. Apanya yang senang-senang? Begini, ketika jamaah haji menjalan Haji Ifrad, maka sejak dia berihram dari miqat sampai selesai semua ritual ibadah haji, mereka tetap harus selalu dalam keadaan berihram. Padahal berihram itu ada banyak pantangannya, kita dilarang mengerjakan semua larangan ihram. Artinya, kita tidak boleh melakukan ini dan tidak boleh itu, jumlahnya banyak sekali. Dan khusus buat laki-laki, tentu sangat tidak nyaman dalam waktu berhari-hari bahkan bisa jadi berminggu-minggu hanya berpakaian dua lembar handuk, tanpa pakaian dalam. Dan lebih tersiksa lagi bila musim haji jatuh di musim dingin yang menusuk, maka jamaah haji harus melawan hawa dingin hanya dengan dua lembar kain sebagai pakaian.

Mungkin bila jamaah haji tiba di tanah suci pada hari-hari menjelang tanggal 9 Dzulhijjah, tidak akan terasa lama bertahan dengan kondisi berihram. Tetapi seandainya jamaah itu ikut rombongan gelombang pertama, dimana jamaah sudah sampai di Mekkah dalam jarak satu bulan dari hari Arafah, tentu sebuah penantian yang teramat lama, khususnya dalam keadaan berihram. Maka jalan keluarnya yang paling ringan adalah melakukan Haji Tamattu’, karena selama masa menunggu itu tidak perlu berada dalam keadaan ihram. Sejak tiba di Kota Mekkah, begitu selesai tawaf, sa’i dan bercukur, sudah bisa menghentikan ihram, lepas pakaian yang hanya dua lembar handuk, boleh melakukan banyak hal termasuk melakukan hubungan suami istri. Meski harus menunggu sampai sebulan lamanya di kota Mekkah, tentu tidak mengapa karena tidak dalam keadaan ihram. Karena itulah haji ini disebut dengan Haji Tamattu’ yang artinya bersenang-senang. . Denda Tamattu’ Di dalam Al-Quran Allah SWT menegaskan bahwa Haji Tamattu’ itu mewajibkan pelakunya membayar denda. Istilah yang sering digunakan adalah membayar dam. Kata dam (‫ )الدم‬artinya darah, dalam hal ini maksudnya membayar denda dengan cara menyembelih seekor kambing. Bila tidak mau atau tidak mampu, boleh diganti dengan berpuasa 10 hari, dengan rincian 3 hari dikerjakan selama berhaji dan 7 hari setelah pulang ke tanah air.

ِ ‫س َر ِمنَ ْال َه ْدي ِ فَ َمن لَّ ْم َي ِج ْد َف‬ َ ‫فَإِذَا أ َ ِمنت ُ ْم فَ َمن ت َ َمت َّ َع بِ ْالعُ ْم َرةِ إِ َلى ْال َحجِ فَ َما ا ْستَ ْي‬ ِ‫صيَا ُم ثَالث َ ِة أَي ٍَّام ِفي ْال َحج‬ ْ‫اض ِري ْال َمس ِْج ِد ْال َح َر ِام َوات َّقُواْ ّللاَ َوا ْعلَ ُموا‬ ِ ‫س ْبعَ ٍة إِذَا َر َج ْعت ُ ْم ِت ْلكَ َعش ََرة ٌ ك‬ ِ ‫َاملَةٌ ذَلِكَ ِل َمن لَّ ْم يَ ُك ْن أ َ ْهلُهُ َح‬ َ ‫َو‬ ‫ب‬ ِ ‫أ َ َّن ّللاَ َشدِيدُ ْال ِعقَا‬ Apabila kamu telah aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji, korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan, maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh yang sempurna. Demikian itu bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada Masjidil Haram. Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. (QS. Al-Baqarah : 196)

Kegiatan yang terlebih dahulu dilakukan yaitu umroh selama 30 hari dan saat umroh ada kegiatan yang di lakukan Rangkaian Kegiatan Ibadah Umroh 1. Diawali dengan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah. 2. Mengenakan pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan. 3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika ‘umrotan atau Labbaikallahumma bi’umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka. 4. Sesampai Masjidil Haram menuju ka’bah, lakukan thawaf sebanyak 7 kali putaran.3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka’bah dijadikan berada di sebelah kiri. Setiap putaran menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar. 5. Shalat 2 raka’at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surat Al-Kafirun pada raka’at pertama dan Al-Ikhlas pada raka’at kedua. 6. Selanjutnya Sa’i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya’aairillah. Abda’u bima bada’allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wa shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan

hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah. 7. Mencukur rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita. 8. Ibadah Umroh selesai Selain itu saat umrah ada kegiatan survei haji yaitu kegiatan yang di lakukan untuk mendatangu tempat tempat saat haji akan dilaksanakan.

GELOMBANG II MADINAH 1. Ibadah Haji Tanggal 8 Dzulhijjah jamaah di berangkatkan ke Arafah. Dan menginap semalam, dan pada keesokan harinya tanggal 9 Dzulhijjah jamaah di berangkatkan ke Muzdalifah untuk mengambil kerikil, selama di muzdalifah jamaah tidak menginap atau bisa di sebut dengan istilah mabit itu hanya sampai dengan jam 12 malam. Kemudian pada tanggal 10 Dzulhijjah jamaah di berangkatkan ke Mina, kemudian langsung melaksanakan lempar jumrah yang pertama di Aqabah. Setelah itu dilanjutkan tahalul, setelah selesai berarti jamaah sudah bisa melepas pakaian ihram. Pada tanggal 11 Dzulhijjah melakukan lempar jumrah yang kedua jamaah sudah tidak memakai pakaian ihram. Dan tanggal 13 Dzulhijjah melakukan lempar jumrah yang terakhir. Dan karena jamaah mengambil nafar awal jamaah harus pulang ke Makkah sebelum maghrib menuju hotel dan melakukan thawaf ifadhah tetapi tidak melakukan tahalul, karena tahalul sudah dilakukan sebelumnya pada tanggal 10 Dzulhijjah. Nafar awal adalah jamaah haji yang keluar meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijjah sebelum matahari terbenam dengan syarat-syarat tertentu. Sedangkan thawaf ifadhah adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali dimulai dari memberi salam kepada hajar aswad dan diakhiri dengan salam pula kepadanya, waktunya mulai dari tanggal 10 Dzulhijjah sampai tidak ada batas tertentu. Jamaah mengumpulkan uang 400 real untuk membayar dam. 400 real setara dengan Rp. 1.600.000,00. Uang tersebut bertujuan untuk mengantisipasi keselahan seperti rambut rontok dan lain sebagainya. Dam adalah denda yang wajib dilaksanakan oleh orang yang selama menunaikan ibadah haji dan umrah, melanggar larangan haji atau meninggalkan wajib haji.

Selama di Mina dan Arafah jamaah menginap di tenda. Sebelum menuju ke Madinah jamaah juga melakukan thawaf wada’ atau thawaf perpisahan. Thawaf wada’ adalah sebagai penghormatan terakhir pada masjidil haram. Jadi thawaf ini adalah amalan terakhir bagi orang yang menjalankan haji sebelum ia meninggalakan Makkah. 2. Perjalanan Makkah-Madinah Setelah melaksanakan thawaf ifadzoh, sa’i, dan thawaf wada, maka ibadah haji telah selesai. jamaah di berangkatkan menuju Madinah untuk melaksanakan sholat arbain di masjid nabawi sebanyak 40 waktu tidak boleh putus, jamaah diberi waktu selama 8 hari jadi selama 1 hari jamaah melakukan sholat arbain sebanyak 5 kali. Dengan melakukan sholat arbain tersebut pahala yang didapatkan sebanyak 1000 kali. Sholat arbain adalah sebuah istilah ibadah sholat fardhu yang dilakukan sebanyak 40 kali tanpa terputus sekalipun di masjid nabawi Madinah. Makna “arba’in” atau “arba’un” itu sendiri adalah melaksanakan shalat 40 waktu (Isya,Subuh,Dhuhur,Ashar,Magrib) tanpa terputus berjamaah di Masjid Nabawi.Sesungguhnya, arbain itu sama sekali tidak termasuk “wajib haji” apalagi menjadi “rukun haji” karena semua kegiatan haji itu adanya di Makkah bukan di Madinah. Sekiranya jamaah tidak sempat berziarah ke Madinah maka tidaklah ia melanggar kewajiban haji dan membayar dam. Dan hal itu tidak berpengaruh terhadap sah atau tidaknya haji. Selama jamaah berada di Madinah, memperbanyak shalat di Masjid Nabawi itulah inti dari ibadah Arbain ini sesuai dengan sabda Nabi “Dari Abu Hurairah Ra bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Satu kali shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu shalat di masjid selainnya, kecuali Masjidil Haram.” (HR Bukhori Muslim). Hadis muttafaq ‘alaih yang tidak diragukan keshahihannya ini sebenarnya sudah cukup untuk menyemangati kita agar selalu berupaya memaksimalkan ibadah di Masjid Nabawi.

Mengenai pelaksanaan arbain didasarkan pada hadis dari Anas bin Malik Ra, “Barang siapa shalat di masjidku 40 shalat tanpa ketinggalan sekalipun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan, dan ia bebas dari kemunafikan” (HR Ahmad dan Thabrani). Akan tetapi, hadis ini ternyata banyak dikritisi oleh ulama. Sebagiannya menyatakan hadis ini dhaif (lemah). Karena dimasukkannya Nubaith sebagai rawi yang memang tidak dikenal (majhul). Syekh Muqbil Al Wadi’iy,seorang ulama hadis dari Yaman, menilai bahwa hadis tersebut tidak shahih dari Rasulullah SAW,bahkan Syekh Nashiruddin alBani menilai hadis ini munkar. Ia pun menyatakan, “Sanad hadis ini dhaif. Ada seorang perawi bernama Nubaith yang tidak dikenal statusnya”. Syekh Su’aib al-Arnauth mengatakan hadis itu lemah karena status Nubaith bin Umar yang tidak diketahui. Berlainan dengan pendapat Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawa’id yang mengatakan bahwa periwayat hadis di atas itu tsiqoh (tepercaya). Namun, Syekh Nashiruddin AlBani mengomentari, “Beliau sudah salah sangka karena Nubaith bukanlah periwayat dari kitab shahih, bahkan ia bukan periwayat dari kutubus sittah lainnya.” Hadis dari Anas Bin Malik Ra yang justru disepakati keshahihannya, yakni hadis “arbain” lain, yaitu shalat berjamaah selama 40hari yang membebaskan dari neraka dan bebas dari kemunafikan. 3. Kegiatan di Madinah Jamaah juga berziarah ke masjid quba, medan magnet, jabal uhud, makam baqi. Masjid quba adalah masjid yang pertama yang dibangun Rosulullah SAW. Masjid quba dibangun di awal peradaban islam yaitu pada 8 Robiul Awal pada 1 Hijriah, tepatnya tahun pertama hijrahnya Rosulullah dan para sahabatna dari Mekkah ke Maddinah. Nama jabal Magnet atau Gunung Magnet di Arab Saudi kian populer, terutama di kalangan jemaah haji atau umrah. Jabal Magnet terletak kira-kira 60 kilometer dari Kota Madinah.

Sepanjang perjalanan menuju kawasan Jabal Magnet dari kota Madinah, akan terlihat sejumlah perkebunan kurma dan hamparan bukit bebatuan. Keanehan akan dialami oleh semua orang yang melewati jalanan menuju Jabal Magnet. Mobil atau kendaraan-kendaraan yang melewati area ini dapat berjalan sendiri ke arah berlawanan (mundur) bahkan sanggup mendaki tanjakan. Bukit Uhud atau Jabal Uhud ialah sebuah bukit berjarak 5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah dengan elevasi keagungannya sekitar 1.077 meter di atas permukaan laut. Bukit ini selalu diingat oleh umat Islam sebab di lembah gunung ini pernah terjadi pertempuran besar antara pejuang Islam dan kaum kafir Quraisy pada 15 Syawal 3 Hijriah (Maret 625 Masehi) yang mengakibatkan 70 pejuang Islam mati secara syahid. Jabal Uhud adalah bukit yang dijanjikan di surga. Tak seperti umumnya gunung di Madinah,

Jabal

Uhud

seperti

sekelompok

gunung

yang tidak

bersambungan dengan gunung yang lain. Karena itulah penduduk Madinah menyebutnya dengan sebutan Jabal Uhud yang artinya 'bukit menyendiri'. Setelah semua kegiatan di Madinah telah selesai, jamaah menuju bandara Madinah kemudian terbang menuju Donohudan Indonesia. Di Donohudan jamaah melaksanakan serah terima kemudian setelah selesai jamaah dipulangkan menuju KBIH dan langsung menuju ke rumah masing-masing.

PENUTUP 1. Kesimpulan Haji berarti menyengaja menuju ke ka’bah baitullah untuk menjalankan ibadah yaitu ibadah syari’ah yang terdahulu. Hukum haji adalah fardhu’ain, wajib bagi setiap muslim yang mampu, wajibnya sekali seumur hidup. Haji merupakan bagian dari rukun islam. Tatacara pelaksanaan haji harus sesuai dengan syarat, rukun, wajib, da snnah haji. Syarat haji diataranya: baligh, berakal, merdeka, mampu. Sedangkan rukun haji diantaranya adalah : ihram yaitu berpakaian ihram, dan niat ihram dan haji, wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, thawaf, sa’i, tahallul, dan tertib. Yang tujuanya agar hajinya sah dan diterima oleh Allah SWT. 2. Saran Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan laporan ini akan tetapi pada kenyataanya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepanya.

LAMPIRAN

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84
Laporan
December 2019 84
Laporan
October 2019 101

More Documents from "Maura Maurizka"