Kontribusi Geografi dalam lahan pembangunan A. Definisi Geografi Pembangunan geografi berasal dari bahasa Yunani : geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi secara harfiah geografi berarti tulisan tentang bumi. Geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari/ mengkaji bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya seperti penduduk, fauna, flora, iklim, udara dan segala interaksinya. pembangunan dalam geografi adalah usaha untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat yang dilakukan oleh suatu wilayah tertentu yang memperhatikan segala aspek kehidupan masyarakat. Geografi Pembangunan adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari ataupun mengkaji keterkaitan antara proses pembangunan suatu wilayah dengan kondisi alam serta penduduk wilayah tersebut. Geografi pembangunan merupakan salah satu cabang Geografi yang di kembangkan di dekade 1980-an oleh para ilmuan Eropa khususnya belanda. Geografi pembangunan mempelajari aspek keruangan geografi (alam semesta dengan segala isinya).
B. Fase-fase keterlibatan Geografi dalam pembangunan 1. Fase Studi Idiografis, yaitu masa sekitar zaman penjajah, pada zaman ini pembangunan dan keterbelakangan belum dibicarakan. 2. Fase Nemotetik, yaitu sekitar periode tahun 1950 an, Pada fase ini mulai membicarakan tentang pembangunan dengan tekanan pada distribusi keruangan. 3. Fase Struktural historis yaitu sekitar tahun 19600an dengan penekanan studi konteks keruangan keberbelakangan. 4. Fase Sintesa dan peninjauan kembali fase ini dimulai tahun 1980-an dengan meninjau kembali ide-ide geografi pembangunan yang nomotetik dan studi tentang place pada tingkat mikro.
C. Sumbangan Geografi dalam pembangunan Dapat kita lihat bahwa dari tahun ke tahun ilmu geografi semakin berperan dalam pembangunan, pentingnya spasial dan penelitian tentang kebijakan perencanaan pembangunan yang berorientasi pada aspek geografipun di perhatikan sehingga pada akhirnya geografi merupakan ilmu yang interdeseplier terhadap masalah-masalah pembangunan dan keterbelakangan.
Contoh dari sumbangan ilmu Geografi dalam pertimbangan pembangunan adalah : 1. Geografi sebagai ilmu penelitian dalam aspek keruangan dalam suatu wilayah dalam menyusun rancangan, perencanaan pembangunan wilayah yang bersangkutan. 2. Geografi sebagai bidang inkuiri,Dengan kata lain geogarfi memiliki nilai edukatif bagi yang mempelajarinya (meningkatkan kognisi,afeksi dan psikomotor). Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan SDM pelaksana pembangunan. 3. Geografi sebagai ilmu tata guna tanah yang diperlukan dalam menata ruang permukaan bumi. Contohnya saja dalam tata guna lahan, geografi, dapat melakukan organisasi keruangan (spatial organization). Geografi membantu planologi dalam analisis faktor-faktor geografi untuk menata ruang, misalnya berapa persen untuk pemukiman, untuk industri, perkantoran, dan lain lain dengan bantuan data geografi. Oleh sebab itu geografi tidak hanya menunjang secara pasif terhadap pembangunan melainkan berperan aktif memberikan data dan informasi tentang aspek-aspek atau faktor-faktor geografi yang menjadi landasan pembangunan. 4. Geografi sebagai ilmu yang membahas bidang fisik (Ilmu Pengetahuan Alam) dan non fisik (Ilmu Pengetahuan Sosial). Hakekat studi geografi yang mempelajari dunia nyata baik yang berkenaan dengan kehidupan manusia maupun lingkungan alamnya. 5. Studi geografi tidak hanya mengkhususkan diri mempelajari alam (udara, air, batuan, gempa dan sebagainya) melainkan untuk mengungkapkan pentingnya alam bagi kehidupan manusia. Sumbangannya bagi pembangunan adalah dengan memperhatikan aspek geografi dalam pembangunan menjadi renungan manusia untuk tidak sembarangan mengolah alam yang pada akhirnya hanya akan merugikan manusia.
D. Lingkup keterkaitan Geografi Sejauh ini ruang lingkup atau skop keterlibatan geografi dalam pembangunan mencakup kegiatan penelitian perencanaan analisis dan evaluasi. Geografi berusaha meneliti dan mendeskripsikan semua fenomena geografi menganalisis dampak, dan mengevaluasi hasil pembangunan. Hal ini wajar karena objek kajian geografi itu sendiri mencakup objek materil dan formal, artinya geografi harus mempu melakukan tugasnya meneliti, merencanakan, menganalisis dan mengevaluasi suatu fenomena yang sangat berguna bagi pembangunan. Ruang lingkup geografi sebagai berikut :
Distribusi dan hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi. Hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi perbedaan area. Kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.
Tiga unsur dalam setiap usaha pembangunan 1. Manusia, 2. Sumberdaya alam dan energi, 3. Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan lingkungan.
Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan yaitu: 1. Pengaruh lingkungan. memperhatikan lingkungan sangat memiliki andil besar dalam pembangunan. 2. Orientasi Pembangunan : pada dasarnya pembangunan atau pengembangan wilayah adalah proses dimana lingkungan sebagai sumberdaya dipersiapkan untuk lebih ditingkatkan pemanfaatannya untuk masa sekarang dan masa yang akan datang; 3. setiap upaya pembangunan wilayah idealnya selaras dengan cita-cita masyarakat dan seimbang dengan keadaan atau kondisi lingkungan.
E. Pendekatan Pembangunan dalam Kajian Geografi 1. Analisis spasial (keruangan) Pendekatan ini mengkaji persebaran dan penggunaan ruang. 2. Analisis ekologis Pendekatan ini lebih mengkaji konsep ekosistem dan mempelajari organisme hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungan seperti litosfer, hidrosfer dan atmosfer. 3. Analisis komplek regional sebagai gabungan dari pendekatan 1 dan 2. Pendekatan ini merupakan cara yang lebih tepat digunakan untuk menelaah fenomena geografis yang memiliki tingkat kerumitan tinggi karena
banyaknya variable pengaruh dan dalam lingkup multi dimensi (ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan). Salah satu contoh adalah telaah tentang pengembangan atau pembangunan suatu wilayah.
F. Objek kajian Setiap disiplin ilmu memilki obyek yang menjadi bidang kajiannya. Obyek bidang ilmu tersebut berupa obyek matrial dan obyek formal. 1. Obyek material Objek material berkaitan dengan substansi materi yang dikaji, Obyek material ilmu geografi adalah fenomena geosfer, yang meliputi litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Obyek materal itu juga menjadi bidang kajian bagi disiplin ilmu lain, seperti geologi, hidrologi, biologi, fisika,kimia, dan disiplin ilmu lain. Sebagai contoh obyek material tanah atau batuan. Obyek itu juga menjadi bidang kajian bagi geologi, agronomi, fisika, dan kimia. 2. Obyek formal Obyek formal berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang di gunakan dalam menganalisis substansi (obyek material) tersebut. Objek material geografi adalah yang mempelajari semua tentang fisik bumi (geosfer) seperti atmosfer, litosfer, biosfer, hidrosfer, antroposfer, dan pedosfer.Sedangkan objek formal geografi adalah cara memandang dan cara berfikir objek material tersebut dari segi geografi, yaitu dan segi keruangan, pola, sistem dan proses hal ini secara sederhana ditanyakan dalam bentuk 5 W + IH. Menurut Helinga ada tiga hal yang pokok dalam empelajari objek formal dari sudut pandang keruangan yaitu A. pola dari gjala-gejala dimuka bumi (spatial Patterns). B. Keterkatian atau hubungtan sesama antar gejala tersebut (spatial system). C. perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala (spatial Processes).
Objek kajian Geografi Material dan Formal saling terkait dan tidak dapat berdiri sendiri, karena objek geografi formal merupakan metode atau cara untuk mempelajari geografi material. Tidak hanya sekedar itu ia juga membahas tentang interaksi dan interdependensi antara objek material dan formal dalam kontek keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.
Daftar Pustaka
http://hadwinsaleh.blogspot.com/2013/01/geografi-pembangunan.html?m=1 http://queenvhya.blogspot.com/2016/05/makala-geografi-pembangunan.html?m=1 http://www.academia.edu/10631178/geografi_untuk_prmbangunan