Laporan Ddtb Pemupukan Dasar

  • Uploaded by: Fitra Cahya
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Ddtb Pemupukan Dasar as PDF for free.

More details

  • Words: 961
  • Pages: 5
Laporan Dasar-Dasar Teknologi Budidaya (Agribisnis) Cara Membuka Lahan hari/tanggal : Rabu, 4 Maret 2015 tempat praktek : UPT Kebun Percobaan Universitas Riau kegiatan : membuka lahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikkum pembukaan lahan adalah sebagai berikut: cangkul, parang, tali rafia, pupuk kandang, kayu pancang (1m) dan meteran. Pembahasan: Pada hari Rabu, 4 Maret 2015, mahasiswa Agribisnis melakukan kegiatan pembukaan lahan di UPT Kebun Percobaan Universita Riau sejak pukul 16.00- selesai. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menajamkan ujung kayu pancang Kayu pancang ini nantinya digunakan sebagai pembatas antara bedengan milik sendiri dan milik orang lain, sehingga kita dapat membedakan mana bedengan yang kita miliki ataupun orang lain. 2. Pengukuran lahan Dalam melakukan pengukuran lahan, alat yang digunakan adalah kayu pancang yang sebelumnya sudah ditajamkan dengan pisau dan ditancampak ke bedengan lalu diukur dengan menggunakan tali rafia. Tujuan pengukuran lahan ini adalah untuk menentukan batas kepemilikan sehingga dapat diolah. 3. Pembersihan gulma Gulma merupakan tumbuhan bangsa rumput yang biasanya hidup diantara tanaman utama dan kehadirannya tidak diinginkan karena merugikan kelangsungan hidup atau pertumbuhan tumbuhan utama. Pada kegiatan ini dilakukan pembersihan gulma pada lahan dengan menggunakan cangkul dan parang. dan sampahnya dikumpulkan pada satu tempat sehingga tidak mengotori bedengan. 4. Pengukuran drainase Fungsi-fungsi drainase adalah sebagai berikut: 

untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga dapat difungsikan secara optimal



menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal



mengendalikan erosi tanah



mengendalikan air hujan yang berlebihan

Berdasarkan manfaat yang diberikan dari drainase, maka pada bedengan juga dilakukan hal tersebut, ukuran untuk lebar drainase +- 50 cm

5. Pembuatan drainase Jika ukuran untuk lebar drainase sudah ditentukan, maka sudah dapat dilakukan pencangkulan tanah untuk mendapatkan drainase disekeliling bedengan. 6. Pengolahan lahan Dari tanah yang diambil untuk drainase, dapat ditambahkan ke bedengan sehingga tanah untuk bedengan mencapai 30 cm. Ukuran lahan 18*11 m dibagi menjadi 15 bagian, untuk perbedengannya dengan ukuran 3*2 m 7. Penggemburan tanah Penggemburan tanah dilakukan dengan tujuan untuk membuat unsur hara yang mengendap dibawah menjadi naik ke atas atau setidaknya meratakan unsur hara keseluruh bagian tanah. Dan juga menjadikan pori-pori tanah menjadi besar sehingga memudahkan air masuk. 8. Pemberian pupuk kandang Pemupukan berguna untuk merangsang aktivitas biologi tanah dan memperbaiki sifat fisik tanah. Untuk setiap bedengan diberika pupuk sebanyak +- 4 kg per karungnya.

Kesimpulan: Pada kegiatan pembukaan lahan, hal-hal yang harus dilakukan adalah: 

meruncingkan ujung kayu pancang



pembersihan gulma



pengukuran drainase



pembuatan drainase



pengolahan lahan



penggemburan tanah, dan



pemupukan.

Luas lahan = 18*11 meter dengan ukuran 3*2 meter per bedengannya Dalam 1 karung yang digunakan beratnya 15 kg

Pengolahan tanah (tillage) Pengolahan tanah merupakan tindakan persiapan media tumbuh agar sesuai dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimum. Pengolahan tanah juga harus memperhatikan sifat fisik dan kimia tanah.

Tujuan pengolahan tanah : 1. Memperbaiki aerasi dan drainase 2. Menghilangkan kemasaman tanah (oksidasi) 3. Mencampur bahan organik dengan tanah 4. Mengurangi erosi tanah 5. Menyiapkan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman 6. Mengendalikan serangan OPT (gulma, hama, dan penyakit).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengolahan tanah : 1. Sifat fisik tanah (tekstur tanah, tanah berat atau ringan) 2. Kemiringan (lereng) 3. Jenis tanaman yang akan di tanam 4. Waktu dan alat yang tersedia 5. Biaya usaha tani.

Bedengan adalah tempat tumbuhnya tanaman budidaya dengan cara meninggikan tanah dan memberikan perlakuan khusus dengan menambahkan pupuk dasar berupa pupuk organik, pupuk kandang atau kompos. Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat.

1. Agar bibit yang ditanam mendapatkan ruang dan tempat tumbuh yang normal terhindar pengganggu baik berupa gulma, hama ataupun penyakit. 2. Memudahkan tindakan atau pekerjaan berikutnya karena lahan telah bersih dari rumput, semak dan belukar. V: Pembukaan lahan dilakukan untuk memudahkan tahapan pengolahan lahan. Poembukaan lahan adalah tahap awal dari seluruh agenda persipan dalam perkebunan. Pelaksanaan pembukaan lahan yang kami lakukan meliputi pembersihan lahan dari rumput, semak, dan kayu penghalang pada lahan tersebut. Hal ini kami lakukan karena sebelumnya lahan yang kami buka sudah digunakan pada tahun sebelumnya, sehingga pada pembukaan lahan yang kami lakukan termasuk pembukaan lahan semak saja.

Kesimpulan Pembukan lahan dalam suatau kegitan budidaya tanaman industri sangat penting. Kegiatan ini merupakan awal dari budidaya. Persipan lahan yang baik akan memudahkan suatu perkerjaan yang perlu dilakukan pada tahapan selanjutnya. Pengenalan teknik pembukaan lahan yang telah dilaksanaakan memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang teknik dan pentingnya pembukaan lahan dalam suatu perkebunan.

2. Pembuatan Bedengan Bedengan berfungsi sebagai areal pertanaman untuk tanaman budidaya. Luas bedengan sebagai media pertanaman adalah 1x 1m untuk setiap kelompok. Langkah- langkah pembuatan bedengan antara lain : ·

Pembersihan lahan dari gulma, dan sisa sisa tanaman dengan menggunakan cangkul dan parang.

·

Selanjutnya dilakukan pengukuran dengan menggunakan meteran dan pemancangan

·

Penggemburan tanah dengan menggunakan cangkul

·

Peraataan bedengan

3. Pembuatan Drainase Drainase berfungsi sebagai pengairan sehingga air tersebut tidak menggenangi tanaman yang sedang di budidayakan. Metode pengolahan lahan yang digunakan adalah metode pengoalahan lahan secara konvensional. Alasan memilih metode pengolahan lahan secara konvensional karena sangat cocok pada lahan sempit. Kelebihan dari metode ini yaitu tidak membutuhkan ALSINTAN dengan tenaga ahli dan biaya yang tinggi. Tetapi pengolahan lahan dengan sistem ini banyak menagalami kekurangan, diantaranya membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya. (Suryadiningrat 2012).

Pembuatan bedengan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah dan bertujuan untuk membuat medium tanah, memperbaiki struktur tanah, agregat tanah, dan juga untuk pengendalian hama maupun pathogen yang ada didalam tanah yang dapat merugikan bagi tanaman. Dalam pembuatan bedengan ini juga harus memperhatikan drainase yang baik dan mendukung khususnya untuk mempertahankan air agar air tidak mudah hilang mengalir. Fungsi drainase adalah untuk membuang kelebihan air, menciptakan keadaan tidak jenuh untuk pernapasan akar tanaman, dan mencuci sebagian asam-asam organik. Semakin pendek interval atau jarak antar parit drainase, maka hasil tanaman semakin tinggi (Sumadi, 2001).

Related Documents


More Documents from "belly lesmana"