Laporan Ddtb Pemupukan Dasar.docx

  • Uploaded by: Fitra Cahya
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Ddtb Pemupukan Dasar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 878
  • Pages: 3
I. Pemupukan dasar II. Tujuan Tujuan pemupukan dasar adalah untuk memperbaiki kesuburan tanah, menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, mencukupkan kandungan zat-zat mineralnya, serta menambah kandungan bahanbahan organic III. Tempat dan waktu

Kegiatan pemupukan dasar pada praktikum dasar dasar teknologi budidaya dilaksana pada hari senin 18 februari 2019. Kegiatan pemupukan dasar dilaksana mulai pukul 15.00 sampai dengan 17.30 WIB di UPT (Unit Pelayanan Teknis) Perkebunan Fakultas pertanian universitas riau. IV. Alat dan bahan Alat yang digunakan pada kegiatan pemupukan dasar adalah cangkul, sepatu bot, dan sarung tangan. Bahan yang digunakan pada kegiatan pemupukan dasar adalah pupuk kandang V. Hasil dan pembahasan Berdasarkan kegiatan Pemupukan dasar yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman. Pupuk menurut Mulyani (1999) adalah bahan yang diberikan kedalam tanah baik yang organik maupun anorganik dengan maksud mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan lingkungan yang baik. Pupuk secara umum berfungsi sebagai sumber zat hara untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman dan memperbaiki struktur tanah. Pemupukan merupakan kegiatan memberikan pupuk dengan tujuan menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman agar produksi dan mutu hasil tanaman dapat meningkat. Pemberian pupuk pada media tanam dapat meningkatkan kadar hara dan meningkatkan kesuburan. Aktifitas pertanian yang secara terus menerus dilakukan mengakibatkan kehilangan unsur hara pada tanah. Oleh karena itu untuk mengembalikan ketersediaan hara pada media tanam diperlukan penambahan pupuk. Rumus dari pemupukan dasar yaitu: Pemupukan Dasar = luas bedengan/ luas lahan 1 ha x dosis anjuran pupuk Kegiatan pemupukan dasar yang telah dilakukan, diawali dengan sedikit penggemburan tanah pada bedengan, kemudian dilanjutkan dengan penyebaran pupuk kandang di atas bedengan. Setelah pupuk kandang disebar, tanah dibolak balik menggunakan cangkul agar pupuk tersebut tercampur merata dengan tanah. Selanjutnya bedengan kembali dirapikan dengan menggunakan kayu panjang. Kegiatan pemupukan harus dilakukan pada waktu yang tepat. Waktu yang ideal untuk melakukan pemupukan adalah sebelum jam 8 pagi atau setelah jam 4 sore karena pada waktu tersebut intensitas cahaya matahari tidak terlalu terik, sehingga penguapan pupuk dapat dihindari.

Pemupukan dilakukan apabila tanah mengalami kemunduran artinya berkurang kesuburannya akibat penghanyutan hara oleh erosi, pencucian hara , dan terangkut pada saat panen (Kartasapoetra, 1985). Dalam ilmu memupuk bertujuan untuk menyelidiki tentang zat-zat apakah yang perlu diberikan kepada tanah sehubugan dengan kekurangan zat-zat tersebut yang terkandung di dalam tanah yang perlu guna pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam rangka produksinya agar tercapai hasil yang timggi (Sutejo,2002). Secara umum pupuk digolongkan menjadi2 jenis antara lain ; Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik. Pupuk juga dapat digolongkan berdasarkan kandungan, bentuk fisiknya, dan cara aplikasi. a. Berdasarkan sumber bahannya, pupuk digolongkan menjadi 2 jenis yaitu ; 1. Pupuk Organik Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan bahan alam lainnya. Baik yang diproses secara alami maupun melalui rekayasa manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat maupun cair. Yang termasuk pupuk organik antara lain ; Pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau, humus dan pupuk organik buatan. 2. Pupuk Anorganik Pupuk anorganik adalah pupuk buatan maupun pupuk alam yang terbuat dari bahan kimia. Misalnya Pupuk NPK, ZA, Urea, TSP dan lain-lain. b. Berdasarkan bentuk fisik, berdasarkan bentuk fisik pupuk digolongkan menjadi 2 jenis yaitu ; 1. Pupuk Padat Pupuk padat adalah pupuk dengan bentuk fisik padatan bukan cair. Misalnya pupuk dalam bentuk butiran/granul, tablet atau tepung. Pada umunya pupuk padat adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro. 2. Pupuk Cair Pupuk cair adalah pupuk yang diproduksi dalam bentuk cair. Pupuk cair biasanya adalah pupuk dengan unsur hara mikro. Namun demikian ada beberapa jenis pupuk makro yang berbentuk cair. c. Berdasarkan jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk digolongkan menjadi 2 jenis yaitu ; 1. Pupuk Tunggal Pupuk tunggal adalah pupuk dengan kandungan unsur hara satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea yang hanya mengandung unsur N (nitrogen). 2. Pupuk Majemuk Adalah pupuk dengan kandungan unsur hara lebih dari satu macam. Misalnya NPK yang mengandung unsur N, P dan K atau diamonium phospat dengan kandungan nitrogrn dan fosfor. d. Berdasarkan cara aplikasinya, pupuk digolongkan menjadi 2 jenis yaitu ; 1. Pupuk Daun

Pupuk daun merupakan jenis pupuk yang khusus diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada daun. Biasanya pupuk daun memiliki kandungan unsur hara mikro. 2. Pupuk Akar Pupuk akar adalah pupuk yang cara pengaplikasiannya dengan cara ditaburkan pada media semai atau disekeliling tanaman. Pupuk akar biasanya adalah pupuk dengan kandungan unsur hara makro. Misalnya urea, NPK, TSP dan lain-lain. VI. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Secara umum pupuk digolongkan menjadi2 jenis antara lain ; Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik. Pupuk juga dapat digolongkan berdasarkan kandungan, bentuk fisiknya, dan cara aplikasi. Pemupukan merupakan kegiatan memberikan pupuk dengan tujuan menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman agar produksi dan mutu hasil tanaman dapat meningkat. Kegiatan pemupukan harus dilakukan pada waktu yang tepat yaitu sebelum jam 8 pagi atau setelah jam 4 sore agar dapat menghindari penguapan pupuk. Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan waktu dalam melakuakan kegiatan praktikum dapat digunakan dengan maksimal dan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum sebaiknya dicek dan diperbaiki sebelum praktikum dilaksanakan

Related Documents


More Documents from "Yiyi Sulaeman"