Laporan Asam Sitrat.docx

  • Uploaded by: Djunaiddin Farmasi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Asam Sitrat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,570
  • Pages: 14
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Asam sitrat merupakan produk metabolik pertama dalam siklus Krebs. Proses pembentukannya diawali dengan pemecahan gula menjadi asam piruvat melalui proses glikolisis. Dalam siklus Krebs, asam piruvat dikonversi menjadi asetil koenzim-A sebagai hasil aktivitas enzim piruvat oksidase dan koenzim-ASH. Asam sitrat terbentuk sebagai hasil reaksi langsung antara asetil koenzim-A dengan asam oksaloasetat dengan dikatalis oleh enzim sitrat sintase. Proses pembentukan asam sitrat ini merupakan suatu rangkaian reaksi biokimia kompleks yang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan. Asam sitrat memiliki banyak kegunaaannya. Penggunaan utama asam sitrat adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Tidak hanya itu, kemampuan asam sitrat untuk mengkelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan deterjen. Dalam bidang bioteknologi, asam sitrat digunakan untuk melapisi pipa mesin dalam proses pemurnian tinggi sebagai pengganti asam nitrat, karena asam nitrat dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut. Dengan manfaat-manfaat tersebut, produksi asam sitrat terus dikembangkan teknologinya, baik metode maupun bahan baku. Tiap metode yang digunakan untuk memproduksi asam sitrat memiliki faktor keberhasilan yang berbeda-beda. Keberhasilan produksi asam sitrat dengan metode kultivasi cair dipengaruhi oleh pH, total asam, biomassa, dan kadar gula sisa. Sedangkan keberhasilan produksi asam sitrat dengan metode kultivasi padat dapat dilihat dari nilai total asamnya. Untuk itu dilakukan praktikum ini untuk meproduksi asam sitrat dan melihat tingkat keberhasilan dari kedua metode yang ada.

I.2 Tujuan Praktikum 1. Untuk memisahkan asam sitrat dari sari buah jeruk melalui perhitungan yang cermat 2. Untuk mempelajari metode isolasi dari suatu produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Teori Dasar Asam sitrat mempunyai edaran penggunaan yang sangat luas dari berbagai kegiatan, mulai dari bahan makanan sampai industri. Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7. Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat (Ali et al 2002). Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-obatan. Kemampuan asam sitrat untuk mengkelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan deterjen. Dengan mengkelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat penghilang kesadahan. Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan

menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat. Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-obatan untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat, karena asam sitrat dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut, sementara asam sitrat tidak. Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim untuk menjaga terpisahnya gelembung-gelembung lemak. Dalam resep makanan, asam sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk (Mangunwidjaja et al 1994). Pada saat ini asam sitrat diproduksi secara komersial menggunakan strain mutan A. niger, dan dengan jumlah yang signifikan oleh Saccharomycopsis lipolytica, Pencillium simplicissimum dan A. foeitidus. Karbohidrat dan limbah lainnya yang telah dipertimbangkan, eksperimental, untuk menghasilkan asam sitrat oleh A. niger termasuk inulin, sirup buah tanggal, tetes tebu, kedelai whey, kumara, carob pod dan keju whey (El-Holi and Khalaf S. Al-Delaimy 2003). Lebih lanjut, Sikander Ali, Ikram-ul-Haq, Qadeer, M.A., Javed Iqbal (2002) mengatakan bahwa tetes tebu/ molases merupakan substrat dasar untuk fermentasi asam sitrat menggunakan teknik terendam fermentasi. Mengingat pesatnya perkembangan teknologi dan luasnya kebutuhan asam sitrat pada berbagai sector, maka praktikum ini penting dilakukan sebagai pengetahuan dasar agroindustri terhadap proses produksi asam sistrat. II.2 Uraian bahan 1. Aquadest( Ditjen POM. FI III, 1979) Nama resmi

: AQUA DESTILLATA

Nama lain

: Air suling

RM/BM

: H2O/18,02

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

Penyimpanan

: Alam wadah tertutup rapat.

2. CaCo3( Ditjen POM. FI III, 1979) Nama resmi

: acidum sulfuricum

Nama lain

: Kalsium karbonat

RM/BM

: CaCo3/68,09

Pemerian

: Serbuk hablur, Putih, tidak berbau, tidak Berasa

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air, sangat sukar larut dalam air yang mengandung karbondioksida

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat.

3. Kalsium Sulfat( Ditjen POM. FI III, 1979) Nama resmi

: calcii sulfas

Nama lain

: kalsium sulfat

RM/BM

: CaCo3/136,14

Pemerian

: Serbuk hablur, Putih, tidak berbau, tidak Berasa

Kelarutan

: larut dalam asam klorida, larut dalam air

Penyimpanan

: dalam wadah tertutup rapat.

4. Klasifikasi lemon Nama latin

: Citrus limon L.

Nama lain

: Feronia limonia C.

Nama lokal

: Lemon

Nama inggris

: Lemon

Kingdom

: Plantae

Subkingdom

: Tracheobionta

Super kingdom

: Spermatophyta

Division

: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Sub class

: Rosidaedales

Family

: Rutaceae

Genus

: Citrus

Spesies

: Citrus limon L.

BAB III METODE KERJA III.1 Alat Dan Bahan III.I.1 Alat 1. Bunsen 2. Corong 3. Filtrate 4. Gelas beaker 5. Gelas ukur 6. Hot plate 7. Kain kassa 8. Kertas saring 9. Lemari pendingin 10. Oven 11. pH universal 12. Spatula III.I.2 Bahan 1. Air 2. Caco3 3. H2So4 4. Jeruk lemon III.I.3 Cara Kerja

Sari buah jeruk lemon dipanaskan

Ditambahkan CaCo3 ditimbang sesuai perbandingan ( 250 ml α 5 gr CaCo3 ) diukur ph

Dipanaskan dan disaring

Kalsium sitrat diubah menjadi kalsium sulfat d (+) H2So4

Disaring dan dipanaskan hinga filtrat 10 ml

Dimasukkan kedalam lemari pendingin hingga mmbentuk kristal

Dikumpulkan kristal menggunakan kertas saring

.

BAB IV HASIL PENGAMATAN IV.1. Perhitungan pengambilan Bahan a. Kertas Saring

= 0,75

Capor

=36,20

Kertas saring + Capor + Sampel = 38,89 Sampel = 0.75 + 36.20 - 38,89

= 1,97 gram

b. PH yang di gunakan

=3

c. Penambahan H2SO4

= 100 𝑥 0,3

96

28,8

=100 = 0,3 ml IV.2 Tabel Pengamatan Sampel CaCO3

PH 3

Berat Krista 7,979

Penambahan H2SO4 0,3 ml

BAB V PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan asam sitrat. Yang bertujuan untuk memisahkan asam sitrat dari sari buah jeruk melalui perhitungan yang cermat dan mempelajari metode isolasi dari dari suatu produk.asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah genus Citrus (jeruk-jerukkan). Namun kini asam sitrat juga dapat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan mikroorganisme Aspergillus niger, yaitu jamur yang digunakan secara komersial pertama kali pada tahun 1932. Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Pada percobaan ini kami menggunakan alat yaitu corong, gelas beaker, gelas ukur, kain kassa, kertas saring, pH universal, hot plate, oven dan lemari pendingin. Dengan bahan yang digunakan yaitu perasan jeruk lemon 250 ml, CaCO 3 0,3 gram, H2SO4 0,3 ml dan aquadest 50 ml. Setelah alah-alat dan bahan yang akan kami gunakan sudah disiapkan kami langsung mengerjakan percobaan. Pertama-tama kami memasukkan perasan jeruk lemon sebanyak 250 ml ke dalam gelas beaker kemudian didihkan menggunakan hot plate. Setelah mendidih, larutan disaring. Larutan yang dihasilkan ditambahkan sedikit demi sedikit CaCO3 sampai tidak terlihat lagi reaksinya. Kemudian diukur pH campuran ini dan didapatkan pHnya yaitu 3. Setelah diukur pHnya larutan dipanaskan lagi untuk mengendapkan kalsium sitrat. Setelah dipanaskan, disaring larutan dan dikumpulkan kalsium sitrat yang ada di kertas saring. Kalsium sitrat ini akan diubah menjadi kalsium sulfa dengan cara ditambahkan H2SO4. Kemudian asam sitrat akan terurai dan larutan menjadiberwarna coklat bening. Setelah itu ditambahkan 50 ml aquadest. Kemudian larutan ini disaring untuk memperoleh endapan kalsium sulfat. Setelah itu larutan dipanaskan sampai volumenya menjadi 10 ml. Setelah volume larutan menjadi 10 ml, larutan dimasukkan ke dalam lemari pendingin sampai membentuk kristal. Kemudian kristal

asam sitrat ini dikumpulkan di kertas saring yang terlebih dahulu dihitung bobotnya dan dikeringkan kristal asam sitrat di dalam oven (1000 C). Setelah dikeringkan diperolehlah asam sitrat kemudian ditimbang dan didapat bobot asam sitrat yaitu 1,97 gram.

BAB VI PENUTUP VI.I Kesimpulan Adapun kesimpulan pada percobaan ini yaitu : 1. Asam sitrat digunakan untuk menambah rasa asam beberapa makanan. 2. Kristal asam sitrat diperoleh dengan bobot jenis 1,97 gr VI.2 Saran Sebaiknya alat dan bahan lebih dilengkapi lagi agar memudahkan proses praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Fermentasi Substrat padat [terhubungberkala] http://yprawira.wordpress.com/fermentasi-substrat-padat/[ 17 April 2013] Boddy L.M., T. Berges, C. Barreau, M.H. Vainstain, M.J. Johnson dan D.J. Balance. 1993. Purification and characterisation of an Aspergillus nigerinvertase and its DNA sequence. Curr Genet 24: 60–6. Cate P S. 1959 Industrial Microbiology. Mc Graw Hill Book Company : New York Fajar.2012. Media Fermentasi. http://karuniacahayafajar.blogspot.com/2012/11/media-fermentasi.html( diakses 17 April 2013) Gandjar, Indrawati, dkk. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Hidayat, Nur. 2008. AspergillusPadaMakanan. [terhubungberkala] http://permimalang.wordpress.com/category/aspergillus/ [17 April 2013] Ibrahim, Hermani. 2010. ProduksiAsamSitrat. [terhubungberkala] http://hermanibrahim.blogspot.com/2010/11/produksi-asam-sitrat-olehaspergillus.html [17 April 2013] Kubicek C.P dan M. Rohr. 1989. Citric Acid Fermentation. Crit Rev Biotechnol 4: 331- 73. Papagianni M. 1995. Morphology and citric acid production of Aspergillusniger in submerged culture. PhD Thesis, University of Strathclyde. Yuwono, Triwibowo. 2010. Biologi Molekular. Jakarta: Penerbit Erlangga

Related Documents


More Documents from "Ita Lobow"