Lap. Kimia Pangan Karbohidrat.docx

  • Uploaded by: Elsa Risde
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lap. Kimia Pangan Karbohidrat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 466
  • Pages: 2
4. Mengapa tidak terbentuk warna merah ceri pada saat uji seliwanoff? Factor apa yang mempengaruhi? Jawaban : Uji seliwanoff merupakan uji yang dilakukan pada bahan pangan unutk mengetahui ada tidaknya karbohidrat didalam bahan pangan tersebut. Bahan pangan yang positif mengandung karbohidrat akan menunjukan tanda dari perubahan warna dari sampel larutan bahan tersebut menjadi warna merah ceri (coklat kekuningan). Prinsip dari uji ini adalah dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dengan penambahan resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk kompleks berwarna merah oranye. Pada uji Seliwanoff lebih spesifik dalam menguji ada tidaknya ketosa didalam pangan tersebut. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa sangat cepat bereaksi. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari fruktosa dan glukosa. Pada uji yang kami lakukan sari ke-3 sampel yang kami gunakan, ketiganya tidak menunjukkan adanya perubahan warna. Hal ini bisa jadi menandakan bahwa didalam sampel yang kami gunakan tidak terdapat fruktosa maupun sukrosa atau lebih spesifiknya gugus ketosa. Namun jika dibandingkan dengan sampel lain yang menggunakan larutan seliwanoff dengan persentase resonsinol 1%, sampel tersebut mengalami perubahan warna menjdai merah ceri. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kegagalan dari uji yang kami lakukan disebabkan oleh reagen seliwanoff ini sendiri.

5. Mengapa standar di uji metode lainnya menghasilkan hasil positif sedangkan pada uji seliwanoff tidak? Praktikum analisis kualitatif karbohidrat ini menggunakan 4 macan pengujian, yaitu uji molish, uji benedict, uji moore, uji seliwanoff. Pada uji moore , uji benedict dan uji molish kami menadapatkan hasil positif untuk semua sample yang kami gunakan. Sedangkan pada uji seliwanoff mendapatkan hasil negatif pada ketiga sampel yang kami gunakan. Hal ini dikarenaka pada uji seliwanoff ini lebih spesifik dalam menguji ada tidaknya ketosa dalam pangan. Dimana pada uji seliwanoff akan menghasilkan dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dengan penambahan resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk kompleks berwarna merah oranye Sedangkan pada uji-uji lainnya pengujian kandungan karbohidrat dalam sampel lebih universal atau tidak terlalu spesifik terhadap jenis karbohidrat yang diujikan.

Kesimpulan. Dari praktikum yang kami lakukan dapt disimpulkan bahwa didalam buah apel terdapat karbohidrat yang dilakukan dengan uji secara universal dengan pengujian molich, pengujian moore dan pengujian benedict. Sedangkan secara spesifik yaitu pengujian kandungan ketosa (fruktosa) dalam apel dengan menggunakan uji seliwanoff.

Saran Dari praktikum yang kami lakukan dapat kami sarankan untuk mahasiswa sebelum memulai praktikum sebaiknya memahami terlebih dahulu materi. Pembuatan larutan harus dilakukan dengan hati-hati karena jika larutan salah maka akan berdampak pada praktikum yang dilakukan.

Aprilia Kusbandari. 2015. ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN SAKARIDA DALAM TEPUNG DAN PATI UMBI GANYONG (Canna edulis Ker.). Pharmaҫiana, Vol. 5, No. 1, 2015: 35-42 Laita Nurjannah1,2*, Suryani2, Suminar Setiati Achmadi3, Azmi Azhari1,2. 2017. PRODUKSI ASAM LAKTAT OLEH Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus DENGAN SUMBER KARBON TETES TEBU. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. Vo. 9, No. 1

Related Documents

Lap
October 2019 75
Pangan Prakarya.docx
December 2019 14
Pangan Lokal.docx
July 2020 9
Pangan Isi.docx
June 2020 12

More Documents from "Rano Rjb"