Kul Embriologi-sistem-respirasi.ppt

  • Uploaded by: B Nadya
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kul Embriologi-sistem-respirasi.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 870
  • Pages: 26
EMBRIOLOGI SALURAN RESPIRASI Oleh dr. Dina Q.A

Bagian saluran nafas (saluran respirasi). • • • • • • • • • • • •

Hidung Faring Laring Trakhea Bronkhus Paru Bronkhiolus Alveoli Pleura Dinding dada Otot pernafasan Diafragma

Perkembangan bagian-bagian janin dimulai dari pembentukan zygote, yaitu penggabungan ovum dengan sperma.

Gambar penggabungan ovum dengan sperma.

Zygote berkembang menjadi inner cell mass dan trofoblast.

trofoblast

inner cell mass

Inner cell mass berkembang menjadi janin, melalui pembentukan 3 lapis primer janin, yaitu ektoderm, mesoderm, dan entoderm.

yoksak

yoksak

Penglipatam cakram janin. • Trofoblast berkembang membentuk amnion dan khorion plasenta. • Innercellmass mulanya berupa piringan • Kemudian terjadi penglipatan bilateral cakram janin, sehingga bentuk janin menjadi membulat, dan membawa sebagian yoksak kedalam tubuh janin menjadi usus.

amnion

yoksak

khorion

Saluran respirasi berkembang dari inner cell mass melalui diferensiasi mesoderm, entoderm, ektoderm

Mesoderm berkembang membentuk rawan; tulang yang menjadi dinding hidung; otot palatum, otot faring, dan otot laring ; jaringan penyambung. Tulang-tulang itu adalah os frontal, maksila, os etmoidal, os sfenoidal Dalam tulang-tulang itu terbentuk rongga (sinus paranasalis). Entoderm berdiferensiasi menjadi epitel mukosa respirasi dan mukosa saluran pencernaan Ektoderm untuk saluran pernafasan berdiferensiasi menjadi epitel epidermis hidung, n.maksilaris yang mensarafi kulit dan mukosa hidung : (saraf lengkung faring 1), dan n.10, yang mensarafi laring, paru, dan faring, (saraf lengkung faring ke-4)

Perkembangan susunan respirasi .

Gambar. Penglipatan cakram embrio pada minggu ke- 2 sesudah fertisasi

Susunan respirasi terbentuk pada minggu ke3-4 sesudah fertilisasi ( fertilisasi adalah peristiwa penggabungan sel ovum dengan sel sperma) • Susunan respirasi pada awalnya terbentuk berupa invaginasi (pencekungan) dinding bagian ventral usus sederhana depan • Invaginasi ini dinamakan divertikulum trakheobronkhial • Pangkal invaginasi ini diusus depan disebut adiatus laringis

Usus sederhana. • Pada mulanya usus yang terbentuk dinamakan dengan usus sederhana yang memanjang dari kepala sampai ke-ekor. • Usus sederhana dibagi mejadi usus sederhana depan, usus sederhana tengah, dan usus sederhana belakang • Pada dinding lateral bagian depan usus sederhana depan terbentuk lengkung faring 1-4 • Selom intraembrional merupakan rongga badan yang terletak disebelah luar usus sederhana

Perkembangan bentuk saluran Respirasi.

Selom Intraembrional

• Perkembangan bentuk (perkembangan morfologis) pada masa janin saluran respirasi berhubungan dengan perkembangan bagian-bagian kepala, leher, dada, perut, usus, dan septum transversum

Perkembangan kepala, leher, lengkung faring, dada, perut, usus, dan septum transversum minggu ke-3 janin

Entoderm dan usus sederhana. Usus sederhana depan (foregut), usus sederhana tengah (midgut), dan usus sederhana belakang( hindgut).

Usus sederhana, septum transversum, dan kanalis pleuroperitoneal

Usus depan, adiatus laringis, dan divertikulum trakheobronkhial

• Usus depan dibagi menjadi usus depan bagian depan yang akan berbentuk pharynx, dan usus depan bagian belakang yang akan berbentuk esofagus dan lambung • Farink terbagi menjadi nasofaring yang berada di bagian atas dibelakang rongga hidung; orofarink dibelakang rogga mulut; dan laringofarink yang paling bawah berlanjut menjadi esofagus, dan berhubungan dengan larink

Laringofarink

• Pada laringofarink terjadi invaginasi divertikulum trakheobronkhial (pada lantai usus depan bagian depan) • Divertikulum trakheobronkhial berkembang menjadi larynx, trakhea, bronkhus. dan alveoli. • Hubungan larink dengan faring dinamakan adiatus laringis

Susunan sel dan bagian saluran respirasi dihidung, farink, larink, trakhea, bronkhus, paru, dan dinding dada. Susunan ini terdiri atas • Kulit • Rawan • Tulang • Otot polos • Otot lurik • Mukosa • Kapiler darah dan limf • Saraf • Jaringan penyambung kolagen, elastis, dan retikuler, lemak.

Pembentukan hidung bersesuaian dengan proses sefalisasi (penyempurnaan bentuk kepala) janin. Pada proses sefalisasi (penyempurnaan bentuk kepala) janin terjadi pembentukan: • plakode/ penebalan epitel hidung • Tonjol hidung medial • Tonjol hidung lateral • Proses invaginasi membentuk rongga hidung dan membran oronasal yang memisahkan rongga hidung dan rongga mulut • Pembentukan langit-langit primer dari tonjol hidung medial • Pembentukan langit-langit sekunder dari tonjol maksila • pembentukan konkha nasalis • Pembentukan nares posterior (pintu belakang rongga hidung; khoane)

Hidung, langitan, mulut, faring, laring. Rongga hidung dan rongga mulut dibatasi oleh tonjol maksila dan tonjol mandibula Tonjol maksila dan tonjol mandibula berasal dari lengkung faring ke-1 • Dari dasar faring terbentuk tunas trakhea Dari mesoderm disekitar tunas trakhea terbentuk os hioid; rawan larink; plika vokalis, otot intrinsik laring yang disarafi oleh n.rekuren (n.laringeus inferior) Mukosa laring disarafi oleh cabang saraf lengkung faring ke-4 (n.vagus), yaitu • N.laringeus superior • N.laringeus internus

Saluran nafas bawah. Saluran nafas bawah bermula di glotis yang berada di laring, terus ke : • Trakhea • Bronkhus • Alveoli Saluran nafas bawah berkembang dalam kanalis pleuroperitoneal septum transversum, Septum transversum adalah balok mesoderm dibagian bawah leher janin Septum transversum berkembang menjadi derivat mesoderm saluran nafas bawah, yaitu otot polos, rawan, pleura, diafragma

Pembentukan otot, dan tulang susunan pernafasan

Gerakan inspirasi dan ekspirasi terjadi karena gerakan • Kosta 1-2 • Kosta lainnya • Klavikula • Vertebra • Otot skalenus, sternokleidomastoideus, otot interkostal • diafragma

Selom intraembrional, daerah leher, dan respirasi • Kanalis pleuroperitoneal di bagian belakang septum transversum • Selom intraembrional • Septum transversum dileher janin • A.bronkhialis • A.pulmonalis • N.simfatikus • N.vagus • Pleksus pulmonalis

Otot inspirasi dileher dibagian depan. Mm.skaleni berasal dari otot hipomer miotom somit • Mm.skaleni berinsersi di iga 1 dan 2. • Berfa’al mengangkat iga pada inspirasi.

Diaphragma. • Diafragma berasal dari diferensiasi septum transversum • Diafragma disarafi oleh

n.frenikus • Melalui diafragma bisa terjadi hernia diafragmatika yaitu lambung atau usus melalui tempat lemah di diafragma masuk kedalam rongga dada.

TERIMAKASIH

Related Documents

Mukhtaar Kul
December 2019 27
Kul Kejahata
November 2019 23
Kul Sel 132.ppt
December 2019 17

More Documents from "Isra"

Jr 1 Kesehatan Lansia.docx
December 2019 13
2.docx
December 2019 19
Bab 1.3.docx
December 2019 12
Tr 13 Fakkk.docx
December 2019 14