Kritik Buku Bab 1-4.docx

  • Uploaded by: davi muamar
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kritik Buku Bab 1-4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,075
  • Pages: 8
RINGKASAN BUKU      

Judul : Mari Belajar Bahasa Indonesia Penulis : Dosma, Herman, Kristina, Riani, Rosi, T. Yulia Penerbit : Kota : Medan Tahun : 2019 ISBN :-

BAB 1 SEJARAH BAHASA INDONESIA A. Kompetensi Mencakup enam poin kompetensi. B. Latar belakang Untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, sesungguhnya merupakan janji suci yang ironisnya saat ini telah banyak dilupakan oleh bangsa ini, terutama generasi muda kita. Kesadaran berbahasa generasi muda kita baru sebatas bahasa gaul dalam sms, chatting, facebook dan twitter. Sementara nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tecermin dalam bahasa Indonesia telah banyak dilupakan. C. Asal-usul Bahasa Indonesia Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Ragam yang dipakai sebagai dasar bagi bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu Riau. Pada sekitar abad ke-7 kerajaan Sriwijaya merupakan pusat internasional pembelajaran agama Budha, dan negara yang terkenal sangat maju perdagangannya. Kala itu, bahasa Melayu merupakan bahasa pengantar dalam pembelajaran agama Budha dan perdagangan di Asia Tenggara. bahasa. Tonggak penting bagi bahasa Melayu terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka) menulis kamus bahasa Melayu. Dengan mengamati perkembangannya, pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen. D. Peresmian Nama Bahasa Indonesia pada tahun 1928 bahasa Melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan membuat ikrar untuk menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia. Ikrar ini dicetuskan melalui Sumpah Pemuda. Pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, usul agar bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa nasional disampaikan oleh Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. E. Tonggak Sejarah Bahasa Indonesia Tahun 1801 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen. Pada 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kayo pertama kali menggunakan bahasa Indonesia (bahasa Melayu) dalam pidatonya dalam sidang Volksraad (dewan rakyat), seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia. Pada 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Pada 18 Agustus 1945 ditandatangani Undang-Undang Dasar 1945, yang

dalam Pasal 36 menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. 28 Oktober – 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Pada 16 Agustus 1972 Presiden Suharto meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Tanggal 28 Oktober – 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Pada 21 – 26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Tanggal 28 Oktober – 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Tanggal 28 Oktober – 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pada 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa. F. Gerakan Masyarakat yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia Budi Oetomo Balai Pustaka Sumpah Pemuda Sarikat Islam G. Lahirnya Bahasa dan Sastra Indonesia Ada orang yang berpendapat bahwa bahasa dan sastra Indonesia baru ada tahun 1945, 1933, 1928, 1920, 1908 dan seterusnya. Yang menyatakan tahun 1945 oleh karena resmi dicantumkan dalam UUD, barulah tahun 1945, yakni dalam UUD 45 bab XV, pasal 36, yang berbunyi: “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Jadi secara resmi memang baru tahun 1945-lah ada bahasa Indonesia sebab baru itulah ada Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. H. Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Kemerdekaan dan Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Sejak bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi negara pada 18 Agustus 1945 melalui Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 36 bab XV yang berbunyi: “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia”, maka bahasa Indonesia mengalami babak baru perkembangannya. Pada 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku di era penjajahan. Dengan demikian, bahasa Indonesia resmi memiliki ejaan sendiri. I. Evaluasi 10 soal pilihan berganda.

BAB 2 FUNGSI BAHASA INDONESIA A. Kompetensi Memuat 3 poin kompetensi B. Latar Belakang Dalam proses perkembangan zaman inilah, diperlukan adanya suatu alur komunikasi yang baik dan terarah agar dapat memenuhi kebutuhan umum. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari fungsi bahasa secara umum, fungsi bahasa secara khusus dan fungsi bahasa berdasarkan tujuan penggunaannya. C. Fungsi Bahasa Secara Umum

D.

E.

Secara umum bahasa mempunyai empat fungsi, yaitu sebagai: (1) alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri, (2) alat komunikasi, (3) alat berintegrasi dan beradaptasi sosial, dan (4) alat control sosial. Fungsi Bahasa Secara Khusus Fungsi bahasa secara khusus adalah sebagai alat untuk: 1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari 2. Mewujudkan Seni (Sastra) 3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno 4. Mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi Fungsi Bahasa Berdasarkan Tujuan Penggunaan Berdasarkan tujuan penggunaanya fungsi bahasa dapat dibedakan menjadi: 1. 2. 3. 4. 5.

F.

Fungsi praktis Fungsi kultural Fungsi artistik Fungsi edukatif Fungsi politis

Evaluasi Memuat 10 soal

BAB 3 KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA A. Kompetensi Memuat 2 point kompetensi B. Latar Belakang mahasiswa di harapkan kelak dapat mengajarkan warga indonsia yang masih belum mengetahui banyak tentang bahasa indonesia tentang arti penting bahasa yang sebenarnya sehingga nantinya akan menjadi warga negara yang dapat memenuhi kewajibannya dimana pun mereka berada dan dengan siapa pun mereka bergaul diwilayah negara kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. C. Kedudukan Bahasa Indonesia Sesuai ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, Bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36, Bahasa Indonesia dinyatakan sebagai Bahasa Negara. a. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional b. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara D. Evaluasi Memuat 10 soal evaluasi

BAB 4 PEMAKAIAN IMBUHAN A. Kompetensi Memuat 4 poin evaluasi

B. Latar Belakang Dalam berbahasa Indonesia acap kali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan (afiks) untuk dapat digunakan didalam perturutan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi sebuah kata dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata dasar atau bentuk dasarnya. C. Prefiks Atau Awalan I. Awalan berII. Awalan perIII. Awalan meIV. Awalan diV. Awalan peD. Sufiks Atau Akhiran I. Akhiran –kan II. Akhiran –i III. Akhiran –an IV. Akhiran –nya E. Simulfiks Atau Imbuhan Gabung I. Imbuhan Gabung ber-kan II. Imbuhan Gabung ber-an III. Imbuhan Gabung per-kan IV. Imbuhan Gabung per-i V. Imbuhan Gabung me-kan F. Infiks Atau Sisipan –El-, -Em-, -Er I. Sisipan –el, -em, dan –er G. Evaluasi Memuat 10 soal evaluasi

PEMBAHASAN 3.1 MATERI/EJAAN BAB 1 Poin C (Asal-usul Bahasa Indonesia) 1. Paragraf Pertama kalimat ke-4 tertulis “satumhari”. Saran perbaikan menjadi “satu hari”. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ada arti/makna dari kata Satumhari. 2. Paragraf ke-2 kalimat ke-3 tertulis “antaretnis”. Saran perbaikan menjadi “antar etnis”. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ada arti/makna dari kata antaretnis 3. Paragraf ke-2 kalimat terakhir pemberian garis baru pada penggalan kalimat “... bagi bahasa Indonesia.” Seharusnya masih bisa disambung dengan garis baca diatasnya karena masih terdapat ruang untuk menulis penggalan kalimat tersebut. 4. Paragraf ke-4 kalimat ke-5 tertulis “ ketidaksederhaan”. Saran perbaikan menjadi “ketidaksederhanaan”. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ada arti/makna dari kata ketidaksederhaan. 5. Paragraf ke-4 kalimat ke-6 tertulis “kebedaraan”. Saran perbaikan menjadi “keberadaan” Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ada arti/makna dari kata kebedaraan. Poin F Gerakan Masyarakat yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia 1. Paragraf pertama kalimat ke-3 tertulis “sekolahsekolah”. Saran perbaikan menjadi “sekolah-sekolah. Diberikan tanda penghubung (-) terhadap kata yang diulang dalam satu kalimat. 2. Paragraf ke-3 kalimat ke-3 tertulis “memontum”. Saran perbaikan menjadi “momentum”. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ada arti/makna dari kata Memontum. Poin G Lahirnya Bahasa dan Sastra Indonesia 1. Paragraf pertama Kalimat ke-2 tertulis “Yang menyatakan tahun 1945 oleh karena resmi dicantumkan dalam UUD, barulah tahun 1945, yakni dalam UUD 45 bab XV, pasal 36, yang berbunyi: “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia” penggunaan tanda koma berlebihan. Saran perbaikan menjadi “Yang menyatakan tahun 1945 oleh karena resmi dicantumkan dalam UUD. Barulah tahun 1945, yakni dalam UUD 45 bab XV pasal 36 yang berbunyi: “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia” Poin H Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Kemerdekaan dan Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia. 1. Paragraf ke-2 kalimat pertama tertulis “saat in” Saran perbaikan menjadi “saat ini” karena kata in tidak mempunyai arti jika bersanding dengan kata saat. Bab 2 Poin C Fungsi Bahasa Secara Umum 1. Paragraf ke-7 kalimat ke-2 tertulis “social” Saran perbaikan menjadi “sosial”. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak ada arti/makna dari kata social.

Bab 3 Poin C Kedudukan Bahasa Indonesia 1. Sub poin a (Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional) paragraf ke-3 kalimat ke-2 tertulis “beratri” saran perbaikan menjadi “berarti” Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak ada makna/arti dari kata beratri. Bab 4 Poin C Prefik atau awalan 1. Subpoin 5 (Awalan pe-) bagian c tertulis kata “orangyang”. Saran perbaikan menjadi “orang yang”. Pemberian spasi terhadap kata tersebut membuat kata tersebut mudah dipahami pembaca. Poin D sufik atau akhiran 1. Sub poin 1 (akhiran –kan) paragraf 1 contoh kalimat nomor 3. Tertulis “Tujukkan keberanianmu” Saran perbaikan menjadi “tunjukkan keberanianmu”. Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata tunjukkan lebih mempunyai makna jika bersanding dengan kata keberanianmu. 2. Sub poin 2 (akhiran –i) paragraf pertama kalimat ke-3 tertulis”katakata” Saran perbaikan menjadi “kata-kata”. Diberikan tanda penghubung (-) kepada kata yang diulang. Poin E Simulfik atau Imbuhan Gabung 1. Sub poin 3 (Imbuhan Gabung per-kan) kalimat pertama tertulis “digunalkan” Saran perbaikan menjadi “digunakan”. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak ada makna/arti dari kata digunalkan. 3.2 SISTEMATIKA PENULISAN  Judul sub-sub materi 1. Letak penulisan subbab dari bab 1 belum sempurna. Tertulis : A. Kompetensi B. Latar Belakang C. Asal-usul Bahasa Indonesia D. Peresmian Nama Bahasa Indonesia E. Tonggak Sejarah Bahasa Indonesia F. Gerakan Masyarakat yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia G. Lahirnya Bahasa dan Sastra Indonesia I. Evaluasi Saran perbaikan subbab : A. Kompetensi B. Latar Belakang C. Asal-usul Bahasa Indonesia D. Tonggak Sejarah Bahasa Indonesia E. Peresmian Nama Bahasa Indonesia F. Lahirnya Bahasa dan Sastra Indonesia G. Gerakan Masyarakat yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia I. Evaluasi

Tonggak Sejarah Bahasa Indonesia diletakkan pada sub bab D karena Tonggak Sejarah Bahasa Indonesia haruslah diterangkan terlebih dahulu daripada Peresmian Nama Bahasa Indonesia.  Perataan (margin) 1. Bab 1 Poin F (Gerakan Masyarakat yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia) pada sub materi Sarikat Islam tidak diberikan perataan kiri kanan sehingga terlihat berantakan.  Penomoran 1. Bab 2 poin E (Fungsi Bahasa Berdasarkan Tujuan Penggunaan) penomoran materi tertulis 1. Fungsi praktis 2. Fungsi kultural 3. Fungsi artistik 4. Fungsi edukatif 5. Fungsi politis Saran perbaikan menjadi : 1. Fungsi praktis 2. Fungsi edukatif 3. Fungsi kultural 4. Fungsi artistik 5. Fungsi politis Perubahan penomoran terletak pada fungsi edukatif yang sebelumya nomor 4 menjadi nomor 2. Fungsi kultural sebelumnya nomor 2 menjadi nomor . fungsi artistik sebelumnya nomor 3 menjadi nomor 4. Saran perubahan ini berdasarkan pemahaman materi yang runtut.  Spasi 1. Bab 2 poin D (Fungsi Bahasa Indonesia Secara Khusus) submateri 1 dan 2 jarak garis terlalu jauh (sekitar 2 enter). Saran perbaikan menjadi 1 enter. 

Ukuran huruf 1. BAB 3 KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Poin C (kedudukan bahasa Indonesia) judul sub materi ditandai dengan pengurutan huruf (a dan b) tidak bercetak tebal bertulis a. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional b. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Saran perbaikan menjadi bercetak tebal. a. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional b. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara



Ukuran kertas 1. BAB 3 KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Ukuran kertas sebelah kiri terlalu lebar yaitu 4 cm. Saran perbaikan menjadi 3 cm.

3.3 ISI 





Penjelasan 1. Bab 1 Poin D (Peresmian Nama Bahasa Indonesia) memuat isi materi yang belum lengkap dan sampai pada tujuan dari judul materi poin D yaitu Peresmian Nama Bahasa Indonesia. Kelebihan 1. Bab 1 Poin E Tonggak Sejarah Bahasa Indonesia memuat penjelasan yang runtut dan sangat mudah dipahami. Penjelasan sesuai dengan alur awal sampai akhir. Kekurangan 1. Bab 1 Pada poin F Gerakan Masyarakat yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia . Penulisan materi terlibat dalam penjiplakan dari internet yaitu pada link http://bahasaindonesiapedia.blogspot.com/2015/03/peristiwa-peristiwa-yang mempengaruhi.html 2. Bab 3 poin A kompetensi. Indikator keberhasilan kompetensi terlalu sedikit. Padahal materi kedudukan bahasa indonesia sangat penting untuk siswa. Saran perbaikan yaitu menambah indikator keberhasilan sampai 5 atau 6. 3. Bab 3 poin c sub materi a kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai kesamaan tatabahasa yang ada pada internet di link http://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09/fungsi-dan-kedudukan-bahasaindonesia.html 4. Bab 4 poin C sub materi 1 awalan ber- . contoh kalimat yang diambil mempunyai kesamaan dari internet pada link http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24856/4/RIZQI%20HER FIYANTI-FITK.pdf pada jurnal tersebut halaman 16.

Related Documents

Bab Iv Buku Truko.docx
April 2020 16
Bab I Buku Bpprm.rtf
April 2020 23
Kritik Albana
May 2020 75
Kritik Interpretif.docx
December 2019 85

More Documents from "nurinda.ra"

Amplop.docx
April 2020 2
Sahmir Halil.xlsx
April 2020 3
November 2019 22
Aquarela Do Brazil
June 2020 31