Konsep Dasarpendelegasian Kelas 3a.docx

  • Uploaded by: Yeni kurnia
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konsep Dasarpendelegasian Kelas 3a.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,209
  • Pages: 7
MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“KONSEP DASAR PENDELEGASIAN” Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Konsep Keperawatan Dosen pembimbing: Ns. Hj. Eli Amaliyah, S.Kep.,M.M.Kes

Disusun oleh : Kelompok 4 Kelas III.A

1. Gifari Arifin

7. Yeni Kurnia

2. Raviza

8. Gita Suci Yasminta

3. Ifatul Inayah

9. Selvy Juliana

4. Harini Putri

10. Wahyu Hidayat

5. Diah Dwi Lestari

11. Hayatun Nabila

6. M. Soleh Suharna

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

KONSEP DASAR PENDELEGASIAN

A. Konsep Pendelegasian Pendelegasian yang baik bergantung pada keseimbangan antara 3 komponen utama, yaitu tanggung jawab, kemampuan, dan wewenang. Tanggung jawab (responsibility) adalah suatu rasa tanggung jawab terhadap penerimaan suatu tugas. Kemampuan (accountability) adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas yang didelegasikan. Wewenang (authority) adalah pemberian hak dan kekuasaan kepada delegasi untuk mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang dilimpahkan B. Ketidakefektifan dalam Pendelegasian Pendelegasian dalam praktik keperawatan professional sering ditemukan mengalami masalah, dimana proses pendelegasian tidak dilaksanakan secara efektif. Ketidakefektifan atau kesalahan yang sering ditemukan dapat dibedakan menjadi 3 hal, yaitu under-delegation, over-delegation, dan improper-delegation. 1. Pendelegasian yang terlalu sedikit (under-delegation) Manager

keperawatan

sering

berasumsi

bahwa

jika

mereka

melakukannya sendiri, maka akan menjadi lebih baik dan lebih cepat daripada didelegasikan ke orang lain. misalnya, manager sering berfikir “saya bisa mengerjakan ini lebih baik, bila staf yang mengerjakan akan memerlukan waktu yang lama”. Keadaan ini berdampak terhadap proses pendelegasian wewenang, dimana orang yang menerima tugas hanya diberikan wewenang yang sangat terbatas dan sering terjadi ketidakjelasan wewenang yang harus dilakukan, sehingga tugas tersebut tidak dapat diselseaikan dengan baik. Masalah lain adalah kekhawatiran seseorang bahwa mereka tidak mampu melakukan seperti apa yang dilakukan staf/orang yang didelegasikan, karna tanggung jawab yang diberikan hanya sedikit dan sering merasa bosan, malas, dan tidak efektif. Pendelegasian yang tepat akan meningkatkan kepuasan kerja dan meningkatkan hubungan yang kondusif antara manager dan staf.

2. Pendelegasian yang berlebihan (over-delegation) Pendelegasian yang berlebihan kepada staf, akan berdampak terhadap penggunaan waktu yang sia-sia. Hal ini disebabkan keterbatasan manager untuk memonitor dan menghabiskan waktu dalam tugas organisasi. Staf akan merasa terbebani dan sering ditemukan penyalahgunaan wewenang yang diberikan. Misalnya staf sering bertanya, "saya tidak tahu apa yang manager harapkan” atau “saya lebih senang bantuan supervise dari manager terus menerus”. 3. Pendelegasian yang tidak tepat (improper-delegation) Pendelegasian menjadi tidak efektif bila diberikan kepada orang yang tidak tepat karena alas an faktor suka/tidak suka. Pendelegasian tersebut tidak akan memperoleh hasil yang baik karena adanya kecenderungan manager menilai pekerjaan staf berdasarkan unsur subjektivitas. C. Konsep dasar pendelegasian yang efektif Lima konsep yang mendasari efektivitas dalam pendelegasian. Lima konsep tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Pendelegasian bukan suatu sistem untuk mengurangi tanggung jawab. Tetapi suatu cara untuk membuat tanggungjawab menjadi bermakna. Manager keperawatan sering mendelegasikan tanggung jawabnya kepada staf dalam melaksanakan asuhan terhadap pasien. Misalnya, dalam penerapan model asuhan keperawatan professional primer, seorang perawat primer (PP melimpahkan tanggung jawabnya dalam memberikan asuhan keperawatan kepada perawat pendamping/associate (PA).perawat primer memberikan tanggung jawab yang penuh dakam merawat pasien yang didelegasikan. 2. Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan secara seimbang perawat primer menyusun tujuan tindakan keperawatan. Tanggung jawab untuk melaksanakan tujuan/rencana didelegasikan kepada staf yang sesuai atau menguasai kasus yang dilimpahkan. Kemudian PP memberikan wewenang kepada PA untuk mengambil semua keputusan menyangkut keadaan pasien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut harus meliputi: 

Pengkajian kebutuhan pasien



identifikasi tugas yang dapat dilaksanakan dengan bantuan orang lain



Mendidik dan memberikan pelatihan supaya tugas dapat dilaksanakan dengan aman dan kompeten



Proses menentukan kopetensi dalam membantu seseorang



Ketersediaan supervise yang cukup untuk PP



Proses evaluasi yang terus menerus dalam membantu seseorang



Proses komunikasi tentang keadaan pasien antara PP dan PA

3. Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya, mengembangkan wewenang yang dilimpahkan, dan mengembangkan kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan pelimpahan ditentukan oleh : a. Intervensi keperswstsn ysng diperlukan b. Siapa yang siap dan sesuai dalam melaksanakan tugas tersebut c. Bantuan apa yang diperlukan d. Hasil apa yang diharapkan D. Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada semua anggota. Dukungan yang penting adalah menciptakan suasana yang asertif. Setalah PA melaksanakan tugas yang dilimpahkan, maka PP harus menunjukkan rasa percaya kepada PA untuk melaksanakan asuhan keperawatan secara mandiri. Jika masalah tombul, maka PP harus menanyakan “apa yang bisa kita lakukan?” empowering meliputi pemberian wewenang seseorang untuk meaksanakan tugas secara kritis otonomi, menciptakan kemudahan dalam melaksanakan tugas, serta mebnagun rasa kebersamaan dan hubungan yangs serasi. E. Seorang delegasi harus terlibat aktif. Ia harus dapat menganalisis otonomi yang dilimpahkan untuk dapat terlibat aktif. Keterbukaan akan mempermudah komunikasi antara PP dan PA. F. Pedoman pelimpahan wewenang yang efektif Proses pendelegasian harus didahului oleh informasi yang jelas. Pendelegasian yang jelas harus mengandung informasi mengenai tujuan yang spesifik, target waktu, dan pelaksanaan tindakan keperawatan. 1. Tujuan spesifik Tujuan spesifik yang jelas dan baik secara fisik maupun psikis harus jelas sebagai parameter kepada siapa pendelegasian itu diberikan.

2. Target waktu

Seorang Perawat pelaksana atau Ners harus memberikan target waktu dalam memberikan pendelegasian kepada PA. pada perencanaan keperawatan kepada pasien, Perawat pelaksana harus menuliskan target waktu yang jelas sebagai indicator keberhasilan asuhan keperawatan. 3. Pelaksanaan tindakan keperawatan Perawat pelaksana harus mengidentifikasi dan memberikan petunjuk intervensi keperawatan yang sesuai terhadap kebutuhan pasien. Tahap pengkajian dan pengambilan keputusan harus didiskusikan sebelum tindakan dilaksanakan. G. Prinsip utama pendelegasian 1. Cara Pendelegasian a. Seleksi dan susun tugas Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar tugas-tugas yang harus dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan oleh staff. b. Seleksi ornag yang tepat Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut berdasarkan kemampuan dan persyaratan lainnya. c. Berikan arahan dan motivasi kepada staff Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang jelas. Lebih baik pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan ajarkan pula bagaimana melaksanakan tugas tersebut. d. Lakukan supervise yang tepat Anda harus bisa menentukan yang perlu disupervisi, kapan dilakukan, dan bantuan apa yang diberikan. Supervise merupakan hal yang penting dan pelaksanaanya bergantung pada staff melihatnya, misalnya : Overcontroll, Undercontroll. 2. Tempat dan waktu pendelegasian a. Tugas rutin seperti wawancara lamaran pekerjaan, tanggung jawab terhadap masalah-masalah yang kecil, dan menyeleksi surat merupakan tugas biasa dan dapat didelegasikan kepada staff. b. Tugas yang tidak mencukupi waktunya, pendelegasian dapat dilaksanakan pada tugas-tugas

tertentu

karena

manajer

tidak

mempunyai

waktu

untuk

mengerjakannya. c. Penyelesaian masalah, pendelegasian diberikan dengan tujuan memberikan pengalaman atau tantangan kepada staff untuk menyelesaikannya.

d. Peningkatan kemampuan, pendelegasian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan staff dan tim. e. Kapan pendelegasian tidak diperlukan, tidak semua tugas jenis tugas dapat didelegasikan. Seorang manajer harus berhati-hati dalam mendelegasikan jenis tugas tertentu, yaitu : tugas yang terlalu teknis, dan tugas yang berhubungan dengan kepercyaan dan kerahasiaan. Pendelegasian dapat mengakibatkan masalah jika tugas yang didelegasikan tidak dilaksanakan sesuai harapan. Untuk menghindari kesalah tersebut, maka manajer mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : a. Disiplin dalam pemberian wewenang b. Bertanggung jawab terhadap pembinaan moral staff c. Perlunya suatu kontrol d. Hindari kesalahan dalam penyampaian pendelegasian. 3. Kegiatan yang tidak boleh didelegasikan a. Aktivitas yang memerlukan pengkajian dan keputusan selama pelaksanaan b. Pengkajian fisik, psikologis, sosial yang memerlukan keputusan, rujukan, dan intervensi atau tindak lanjut. c. Penyusunan dan evaluasi rencana keperawatan. 4. Keberhasialn pendelegasian a. Komunikasi yang jelas dan lengkap b. Ketersediaan sumber disarana c. Monitoring d. Pelaporan, kemajuan tugas limpah.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, Montague. 1997. Manajemen perawatan Kesehatan. Jakarta:EGC Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan Edisi 5. Jakarta : Salemba Medika

Related Documents


More Documents from "Priyo Sanyoto"