Konsep

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konsep as PDF for free.

More details

  • Words: 2,386
  • Pages: 9
Konsep PAKEM Diterbitkan Januari 22, 2008 kurikulum dan pembelajaran Tags: artikel, berita, blog indonesia, blog pendidikan, KTSP, kurikulum dan pembelajaran, opini, pendidikan, umum

oleh : Depdiknas A. Apa itu PAKEM? PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa. Secara garis besar, gambaran PAKEM adalah sebagai berikut: Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. 1. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa. 2. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’ 3. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok. 4. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

B. Apa yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM? 1. Memahami sifat yang dimiliki anak Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat, anugerah Tuhan, tersebut. Suasana pembelajaran dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud. 2. Mengenal anak secara perorangan Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Menyenangkan, dan Efektif) perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal. 3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang. 4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan seringsering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata “Apa yang terjadi jika …” lebih baik daripada yang dimulai

dengan kata-kata “Apa, berapa, kapan”, yang umumnya tertutup (jawaban betul hanya satu). 5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam PEMBELAJARAN karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah. 6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat men-gembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram. 7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka. 8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut

ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAKEMenyenangkan.’ C. Bagaimana Pelaksanaan PAKEM? Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama PEMBELAJARAN. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut tabel beberapa contoh kegiatan pembelajaran dan kemampuan guru. Kemampuan Guru Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam.

Pembelajaran Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misal: Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri Gambar Studi kasus Nara sumber Lingkungan

Guru memberi kesempatan kepada siswa Siswa: untuk mengembangkan keterampilan. Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri Menarik kesimpulan Memecahkan masalah, mencari rumus sendiri Menulis laporan/hasil karya lain dengan katakata sendiri Guru memberi kesempatan kepada siswa Melalui: untuk mengungkapkan gagasannya Diskusi sendiri secara lisan atau tulisan. Lebih banyak pertanyaan terbuka Hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.

Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu) Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut. Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan

Guru mengaitkan PEMBELAJARAN dengan pengalaman siswa sehari-hari.

Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri. Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari

Menilai PEMBELAJARAN dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus.

Guru memantau kerja siswa Guru memberikan umpan balik

26 Tanggapan ke “Konsep PAKEM” Pengumpan untuk Entri ini Alamat Jejakbalik 1. 1 shyalalal Februari 18, 2008 pukul 8:13 am halah…nyonto nih! wagu..curang.. 2. 2 Akhmad Sudrajat, M.Pd. Februari 18, 2008 pukul 12:10 pm Jawaban untuk shyalalal Tulisan di atas memang bukan karya saya pribadi, tetapi diambil dari depdiknas, dan saya pun tetap mencantumkan sumber atau pengarangnya yaitu dari depdiknas. Kenapa saya mempublikasikankannya dalam blog ini? saya yakin semua maklum bahwa semua guru harus memahami betul tentang konsep PAKEM ini demi tercapainya efektivitas pembelajaran. Dalam Blog ini memang masih terdapat beberapa tulisan karya pihak laim yang menurut hemat saya akan bermanfaat jika dapat dibaca oleh orang banyak, tetapi saya tetap masih mencantumkan pengarangnya. Kepada siapa pun yang berkepentingan langsung dengan tulisan tersebut, penulis mohon maaf dan jika berkeberatan tentunya dengan senang hati saya akan mendelete-nya. Terima kasih atas komentar Anda dan mudah-mudahan bisa maklum adanya. Salam, 3. 3 IRSAN RANGKUTI Februari 24, 2008 pukul 2:13 pm Gimana dong contoh RP (Rencana Pembelajaran) PAKEM yang ril dapat diterapkan di tingkat SD? 4. 4 Djumadi Februari 27, 2008 pukul 1:41 pm Tanggapan Shyalala, sAUDARA kalau tidak suka TIDAK PERLU BACA !!!!. Saya dukung Yang Terhormat Akhmad Sudrajat, M.Pd. yang telah sudi memfasilitasi tulisan tersebut di blog bapak. Bapak sangat membantu putra bangsa Indonesia dalam mencerdaskan anak-anak bangsa, HIDUP BAPAK 1OOOx !!!!!!!!!!!!

5. 5 Muliyadi April 10, 2008 pukul 8:27 pm Saluuud buat Bapak Akhmad Sudrajat, M.Pd. Nyonto itu syahhhh apalagi ada dasarnya, seperti mencantum sumber/pengarang (wong jelas kok mas), apalagi ditulis dengan catatan KAKI GAJAHHH….. anekdod aja …kita mengenal bahasa lisan, tulisan, dan karya tulis,…. yang saat ini kita lalukan hanya bahasa lisan,lisan,lisan (20x), tulisan ngak nyantollllllllll, karena kita masih pada tahapan ngomong lisan,….. Buat bapak sudrajat tulisan Konsep PAKEM JANGAN DI delete, kata Gus Dur “Maju Tak Gentar Membela Yang Benar” Saya juga terkesan dengan tulisan bapak, saat ini saya akan mengikuti pelatihan Pakem di Madiun tgl. 19-21 April 2008,… dan banyak artikel yang memuat Pakem coba saya pelajari dan di print unuk sebagai bahan bacaan, Muliyadi, Calon S2 Kependidikan, Wasalam 6. 6 Mardia, Mahasiswi PPs MP Uninus April 29, 2008 pukul 12:35 pm saya sangat support pada smua tulisan dalam blog bapak. khusus tulisan PAKEM jangan di delete sebab tulisan tsb amat penting untuk disebarluaskan. thanks Mardia, Mahasiswi PPs MP Uninus 7. 7 eko April 30, 2008 pukul 2:37 pm ck…hari gini ada yang GapFo (Gagap Info)…ada komen yang g pada tempatnya tuch(sdr.syalalal)…menurut saya semua yg ada di web blog ini sudah sangat baik dan membantu kami (mahasiswa) dlm menyelesaikan tugas akhir…sebagai bahan referensi, kami mohon diperkenankan mengacu tulisan bapak… terima kasih bapak…. 8. 8 hafid Mei 6, 2008 pukul 9:42 am bagaimana membuat contoh rpp yang menyenangkan 9. 9 chandra Mei 8, 2008 pukul 3:58 pm thanks bangat atas info i really need this for my thesis discussion 10. 10 WAFI MARZUQI AMMAR Mei 13, 2008 pukul 1:52 pm makasih banyak pak Akhmad, sangat bermanfaat insya Allah.

11. 11 mhd. nahar, s.pd Mei 15, 2008 pukul 9:58 pm Konsep PAKEM ini belum banyak dipahami oleh para guru, terutama di daerahdaerah, bagusnya tulisan ini juga disebarkan melalui media koran dan majalah. Tidak semua sekolah di daerah memiliki internet. Tulisan ini bagus sekali dan sangat bermanfaat bagi guru, Thank Pak Akhmad 12. 12 chandra Juni 5, 2008 pukul 8:19 pm pak adakah contoh yang lebih nyata tentang pelaksanaan pakem dalam proses pem,belajaran sebab waktu saya meneliti tentang proses pembelajaran membaca, hasilnya guru menerapkan pakem tapi mereka tidak mengetahuinya. 13. 13 fidrayani Juni 13, 2008 pukul 2:50 pm salam jumpa…….saya membutuhkan info yang lebih banyak tentang paikem…. trims 14. 14 Mr-Bands Juni 19, 2008 pukul 12:20 pm Terima kasih pak atas tulisannya bisa menjadi referensi teman2. Tulisan Bapak membuka cakrawala guru-guru yang belum sempat membuat blog. Dan Syah karena sudah sesuai dengan etika penulisan mencantumkan sumber. 15. 15 deni hardianto Juni 26, 2008 pukul 1:23 pm semoga tetap eksis untuk pak achmad sudrajat 16. 16 Gunawan Juni 27, 2008 pukul 11:43 am Mohon ditambah juga untuk PAIKEM dong pak.. Kebetulan sy mhs Akta 4, ada tugas ttg PAIKEM, susah carinya. La wong yg banyak PAKEM, dosennya susah katakan tu masa lalu, sekarang PAIKEM dong plus Gembrot Seksi atau apalah istilahnya.. Mo jadi guru ko’ ya malah mbingungi gini ya.. Tapi.. artikel2 bapak bagus banget.. Terus nulis pak.. Salam.. 17. 17 huda Juli 14, 2008 pukul 9:03 am terima kasih atas bantuan Bapak melalui tulisan bapak, semoga Bapak lebih kreatif lagi untuk menulis lagi dan lebih banyak lagi mahasiswa/guru yang bapak bantu. 18. 18 wiwien Juli 17, 2008 pukul 1:47 pm

terima kasih atas bantuan Bapak melalui tulisan bapak 19. 19 Ubaidillah Agustus 4, 2008 pukul 4:22 pm Salam kenal, saya sangat tertarik dengan pakem, dan sekarang saya sedang menulis skripsi tentang pakem. Kalau boleh saya minta tolong, kalau seandainya ada konsep-konsep lain mengenai pakem bisa tidak dikirm ke alamat email saya. [email protected] terima kasih sebelumnya. Ubai 20. 20 Basir Chabir Agustus 16, 2008 pukul 3:37 pm pak sudrajat tolong dong konsep lengkap tentang pembelajaran PAKEM buat data skripsi saya, thanks before 21. 21 RESTI Agustus 26, 2008 pukul 1:49 pm Saya mahasiswa jurusan kurikulum dan teknologi pendidikan yang sedang melakukan penelitian mengenai pengembangan evaluasi PAKEM untuk siswa. saya mewawancarai beberapa tokoh pendidikan. melalui blog spot ini, saya juga meminta pendapat bapak mengenai evaluasi yang cocok untuk PAKEM. evaluasi yang dapat mengungkap aspek kognitif, afektif dan psikomotik siswa serta memperhatikan kemampuan masing2 siswa. terima kasih sebelumnya… 22. 22 AKHMAD SUDRAJAT Agustus 26, 2008 pukul 2:24 pm @seluruh pengunjung halaman ini, terima kasih atas dukungan dan tanggapan Anda, @resti dalam situs ini disediakan pula tentang konsep penilaian yang sesuai dengan konsep PAKEM silahkan saja dijelajahi,mudah-mudahan dapat membantu Anda. 23. 23 zati anita widodo September 15, 2008 pukul 11:48 am hebat, tingkatkan lagi karya anda karena sangat bermanfaat bagi semua orang, terutama kami mahasiswa PGSD. PGSD FIP UNNES 24. 24 YUNI September 20, 2008 pukul 9:13 am Tulisan bapak sangat membantu kami guru-guru terutama yang didaerah seperti kami.Kami butuh sekali informasi tentang PAKEM dan PAIKEM ..kalau kita mau

maju kan haus berusaha tul kan pak ? Saya dukung sepenuhnya …SELAMAT BERJUANG . 25. 25 lisa September 20, 2008 pukul 5:22 pm tolong perbanyak tentang pengertian kreatifitas itu sendiri dari PAKEM, manfaat dan penjabaran yg lebih detail lagi tentang kreatifitas. thank you very much, i’ll wait for the replay this letter. 1. 1 BELAJAR PAKET A BELAJAR PAKET B BELAJAR PAKET C - Komentar di Teori-Teori Motivasi oleh ami Lacak balik pada September 21, 2008 pukul 6:57 am Tinggalkan Balasan Masuk log sebagai . Keluar log » Nama Surat (tidak akan ditampilkan) Situs web

« Komponen-Komponen Kurikulum Landasan Kurikulum » Terima kasih atas kunjungan

Related Documents

Konsep
July 2020 35
Konsep
October 2019 54
Konsep
June 2020 40