Kompas.Com
Page 1 of 2
Print
Send
Close
Bantuan untuk Korban Tak Memadai Selasa, 17 Februari 2009 | 01:01 WIB
Melonguane, Kompas - Korban gempa bumi di Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, mengeluhkan minimnya bantuan. Kebutuhan tenda, selimut, bahan makanan, maupun obat-obatan hingga Senin (16/2) masih jauh dari memadai. Meskipun demikian, aktivitas warga di sejumlah wilayah berangsur normal. Beberapa pasar mulai beroperasi. Pegawai kantor pemerintahan di Melonguane, ibu kota Kabupaten Talaud, pun sudah bekerja seperti biasa. Menurut tokoh masyarakat Talaud, Dogmapudi Mangetik, korban bencana yang sangat membutuhkan bantuan, antara lain, berada di Kecamatan Damau, Pulau Kabaruan. ”Warga baru menerima bantuan uang Rp 5 juta dari bupati pada hari kedua setelah gempa,” katanya. Di Damau, korban gempa mencapai 50 keluarga. Kondisi rumah mereka rusak berat dan ringan. ”Saat ini korban tinggal di tenda-tenda dan belum ada yang kembali ke rumah. Untuk memperbaiki rumah, mereka kesulitan bahan material,” kata Dogmapudi lagi. Ia menambahkan, bantuan Rp 5 juta yang diserahkan bupati sudah dibagi rata kepada seluruh warga, masing-masing Rp 100.000 per keluarga. ”Sebenarnya, bantuan itu diperuntukkan bagi keluarga yang rumahnya rusak berat. Tapi, daripada mereka bertengkar, aparat desa lebih memilih membagi rata,” kata Dogmapudi. Di beberapa kawasan, seperti di Kecamatan Moronge, warga memohon bantuan tenda dan obat-obatan. ”Kami sangat berharap ada tenda dan obat-obatan. Makanan tidak ada masalah karena kami sudah terbiasa makan ubi dan pisang setiap hari,” kata Albertina, ibu rumah tangga. Bantuan Dalam bencana ini Pemerintah Kabupaten Talaud telah menyalurkan bantuan Rp 500 juta. Jumat lalu uang itu dibagibagi kepada korban gempa. Hari itu Bupati Talaud Elly Lasut menyerahkan sebagian bantuan langsung kepada sejumlah korban yang rumahnya rusak. Selain dari Pemkab Talaud, bantuan juga datang dari Pemprov Sulawesi Utara sebesar Rp 500 juta, di samping beras, makanan instan, dan susu. Menurut Kepala Biro Sosial Pemprov Sulut Anwar Panawar, bantuan akan diberikan secara bertahap. ”Persoalan pokok adalah minimnya daya angkut ke lokasi bencana karena harus menggunakan pesawat terbang dan kapal laut yang sarat risiko terkait buruknya cuaca,” katanya. Anggota DPRD Talaud, Engel Tatibi, berpendapat, minimnya bantuan mencerminkan kurangnya kepedulian pemerintah
http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/17/01015035/bantuan.untuk.korban.tak.mem ... 2/18/2009
Kompas.Com
Page 2 of 2
pusat terhadap daerah perbatasan. ”Sudah hari kelima, belum ada bantuan dari Jakarta,” katanya. (zal)
zal
Dapatkan artikel ini di URL: http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/02/17/01015035/bantuan.untuk.korban.tak.memadai
http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/17/01015035/bantuan.untuk.korban.tak.mem ... 2/18/2009