Pikiran Rakyat - Stok Makanan Bantuan Korban Gempa Menipis
Page 1 of 1
Stok Makanan Bantuan Korban Gempa Menipis Minggu, 13 September 2009 , 17:48:00
CIAMIS,(PRLM).- Persediaan bantuan bahan makanan untuk korban bencana alam gempa di Kabupaten Ciamis mulai menipis. Apabila tidak segera didroping bantuan tambahan, nasib mereka akan semakin menyedihkan. Salah satu wilayah yang stok bantuan bahan pangan menipis adalah pengungsi di Blok Ciseupeut, Dusun Naggewer, Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg. Para pengungsi mulai mengeluh mulai habisnya bantuan bahan pangan. Salah seorang korban bencana, Agus Herdiana (41) warga Dusun Nanggewer mengungkapkan sampai saat ini baru mendapatkan bantuan berupa 5,5 kg beras, 1 kaleng ikan sarden dan empat bungkus mie instant. "Stok bahan pangan sudah semakin menipis, terus terang saat ini kami bingung. Apalagi saya juga harus mencukupi kebutuhan istri dan dua anakm" ungkapnya, Minggu (13/9). Dia juga mengaku disatu sisi bingung dengan semakin menipisnya pangan, disisi lain juga bingung karena sampai saat ini tidak ada kejelasan bantuan rumahnya yang ambruk. Saat ini di berserta keluarga, menginap di rumah saudaranya. Hal serupa juga dikemukakan pengungsi lainnya, maman (73) dan Mardini (65). Keduanya juga mengaku stok makanan bantuan sudah menipis. Terpisah sebelumnya Kabag Perekonomian Pemkab Ciamis Endang Sutrisna mengungkapkan minimnya bantuan yang sampai ke Ciamis. Padahal, di bandingkan kabupaten lain yang terkena gempam kabupaten Ciamis mengalami kerusakkan yang sangat parah. "Dibandingkan daerah lain, bantuan yang datang ke Ciamis rlatif sedikit. Di lain pihak, jumlah pengungsi sangat banyak. Untuk itu kami juga hanya bisa berharap agar pengungsi bersabarm dan kami juga berupaya untuk terus mendapatkan bantuan," tuturnya. Dikatakan seluruh wilayah tatar galuh Ciamis terdapat korban gempa. "Seliuruh wiulayah kena dampak gempa. Hanya saja lokasinya terpencar-pencar, sehingga juga mempersulit dalam penyaluran bantuan," ujarnya. (A-101/A-50)***
http://pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=97947
9/15/2009