Pak tahya 1. Seorang perawat merawat pasien trauma fraktur osturis, dipasang gip dalam memposisikan kaki yang fraktur, manakah intervensi yang harus dilakukan oleh perawat ? a. melakukan pemasangan gips b. Mempertahankan kaki pada posisi datar c. Meninggikan kaki dan meletakan mendatar selama 3 jam d. Meninggikan kaki yang fraktur dengan bantal continue e. Mempertahankan kaki tetap mendatar 2. Seorang laki-laki usia 30 tahun dirawat 3 hari akibat fraktur os femur sinistra, belum dilakukan orif (open reduksi internal fiksasi). Saat ini pasien mengeluh balutan terlalu ketat sehingga terasa kebas dan kram. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data pasien merasakan ujung kakinya kebas, akral dingin, apakah maslaah keperawatan utama? a. Nyeri berdenyut b. Intoleransi aktivitas c. Ansietas d. Penurunan perfusi jaringan e. Kerusakan mobilitas fisik 3. Seorang perawat sedang mengevakuasi penggunaan tongkat pada bagian kiri tubuh klien yang mengalami kelumpuhan, perawat melakukan intervensi dan mengoreksi klien jika melakukan tindakan yang tidak tepat. Manakah tindakan klien yang tidak tepat dan harus di koreksi oleh perawat ? a. Memegang tongkat pada bagian kanan tubuh b. Tongkat di ayun bersamaan dengan kaki yang lumpuh c. Menggerakan tongkat saat bagian tangan digerakan d. Mempertahankan tongkat sejauh kaki kanan e. Mengikuti tongkat saat bagian kanan kaki diayunkan 4. Seorang laki-laki umur 40 tahun post aspirasi sendi lutut karena ada cairan disekitar lutut akibat trauma. Apa penyuluhan tentang aktivitas yang harus dikaji pada pasien tersebut ? a. Berjalan-jalan b. Jalan membungkuk c. Tidur terlentang d. Menekuk lutut e. Kaki diluruskan
5. Seorang laki-laki umur 25 tahun dirawat dengan patah tulang paha 1/3 median belum operasi dan sangat kesakitan. Hasil pengkajian TD : 130/80 mmHg, N : 80 X/ menit. Deformitas dan edema. Apa yang harus dievaluasi perawat pada pasien tersebut ? a. Kaji rentan gerak (ROM) b. Reposisi/ menarik tulang yang patah c. Berikan obat analgesic d. Fiksasi dengan bidai/ stalak sesuai prinsip e. Pasien dianjurkan untuk menggerakan kakinya 6. Laki-laki usia 23 tahun terdapat luka post op daerah paha, pasien mengeluh nyeri skala 9, nyeri dirasakan bila digerakan, sehingga takut melakukan aktivitas. Apakah intervensi yang tepat pada kakus ini ? a. Anjurkan cara mobilisasi b. Anjurkan teknik relaksasi c. Nasihati untuk mengurangi aktivitas d. Kolaborasi untuk pemberian analgesic e. Jelaskan kondisi yang sedang dialami 7. Laki-laki usia 50 tahun,dirawat di ruang bedah, hasil dari pemeriksaan fisik mampu menggerakan tangan kanan dan kaki kiri tidak dapat digerakan saat diminta buka mulut, mulutnya miring ke kanan. TD : 180/100 mmHg, N : 90 x/menit. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut ? a. Gangguan mobilisasi fisik b. Resiko cedera c. Gangguan komunikasi verbal d. Tidak efektifnya pola nafas e. Tidak efektifnya perfusi jaringan serebral 8. Laki-laki 60 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah kiri dari hasil pengkajian di dapatkan lebam kebiruan pembengkakan dan ada krepitasi pada 1/3 proksimal tulang tibia kiri. Apakah tindakan keperawatan yaag harus dilakukan ? a. Mengobservasi kondidi sirkulasi b. Mengobservasi respon nyeri c. Mengobservasi hipotensi postural d. Mengimobilisasi kaki kiri e. Mengobservasi TTV 9. Laki-laki umur 30 tahun, di rawat di RS dengan pasca op tulang dengan pemasangan plat 6 jam yang lalu, pasien mengeluh nyeri pada sekitar luka
operasi,hasil pemeriksaan TD : 140/90 mmHg, 87x/menir, R : 20 x/menit. Perawat melakuakan tindakan untuk mengatasi masalah nyeri pada pasien tersebut. Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien tersebut ? a. Mengatur posisi semi fowler b. Melakukan kompres panas diatas perban c. Meminta pasien untuk tidak menghindari menelan d. Meminta pasien untuk melakukan distraksi e. Tidak terlentang dengan kepala diganjal bantal 10. Perempuan umur 27 tahun di rawat di rs dengan osteomielitis, pasien berbaring di tempat tidur karena nyeri diarea osteomeilitisnya, perawat memberikan edukasi tentang mobilisasi, TD : 120/90 mmHg, N : 80 x/ menit, R : 18 x/ menit, kekuatan otot penuh (5). Apa yang harus di evaluasi perawat pada kasus di atas ? a. Mobilisasi pasien b. Penurunan kekuatan otot c. Peningkatan skala nyeri d. Ketidakstabilan TTV e. Kelemahan fisik 11. Laki-laki usia 40 tahun, diamputasi diatas lututnya, ketika pewatan menjelaskan cara perawatan lukanya pasien mengatakan tidak mau membicrakan hal itu, pasien menolak untuk melihat kakinya dan tidak ingin untuk dikunjungi orang lain. Apa masalah yang tepat pada kasus diatas ? a. Ketidakberdayaan b. Deficit perawatan diri c. Gangguan citra tubuh d. Kecemasan e. Keputtusasaan 12. Kemampuan pasien untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara, yang disebabkan oleh trauma reversible misalnya dilokasi sendi yang dipasang gips sirkuler (penuh) setelah di reposisi. Apakah yang harus dievaluasi pada pasien tersebut ? a. Meningkatkan tonus otot b. Memberikan rasa nyaman c. Mempermudah mobilisasi d. Mencegah komplikasi e. Komplikasi neurovaskuler
13. Seorang perempuan umur 25 tahun, post op angkat plak hari ke 2 di rawat di RS. Pasien terbaring terus di tempat tidur, dengan alasan masih takut bergerak karena nyeri dilokal operasi, ADL dibantu oleh keluarga pasien, hasil pengkajian, TD : 120/80 mmHg, N : 28x/menit, HB : 12, N : 78. Apa intervensinya ? a. Anjurkan pasien untuk bedrest b. Bantu dengan kursi roda untuk aktivitas c. Beri bantuan aktivitas total d. Dorong latihan mobilisasi bertahap e. Latihan untuk ROM aktif 14. Laki-laki usia 75 tahun dirawat dengan spondilitis, klien mengalami kelumpuhan pada ekstremitas bawah sehingga perlu bantuan pemenuhan kebutuhan sehari-heri. Apakah tindakan paling tepat pada pasien tersebut ? a. Memberikan korsi roda b. Memberikan kebutuhan penuh c. Memotivasi untuk ambulasi d. Melatih pergerakan sendi e. Memijat daerah ektremitas 15. Perempuan umur 65 tahun dirawat dengan post op sendi panggul di pasang plak sudah boleh pulang. Pasien mengeluh kaki post op sulit di gerakan hasil pengkajian TD : 140/90 mmHg, perawat menyarankan kepada keluarga pasien untuk memberikan latihan kepada pasien dengan tujuan agar kaki dan panggul yang di oprasi tidak mengalami atripi dan kontraktur. Apakah terapi aktif yang dianjurkan ? a. Senam kaki diabetic b. Senam osteoporosis c. Relaksasi progresif d. Peregangan otot e. ROM pasif
Pak Bambang 1. Hasil pemeriksaan menunjuan adanya infeksi virus, pemeriksaan fisik TD : 110/90 mmHg, N : 70 x/ Menit R: 20 X/ menit, S : 41 derajat Celsius. Diagnose keperawatan yang sesuai kasus tersebut = hipertermia 2. Seorang wania berusia 26 tahun mengalami demam, terinfeksi salmonella typosa (terinfeksi bakteri) pasien mengeluh demam dan menggigil pada sore hari hasil pemeriksaan menunjukan tensi 90/ palpasi, nadi 110/ menit, suhu tubuh pulul 18.00 adalah 39 derajat Celsius. Apakah etiologi masalah keperawatan pada kasus tersebut ? 3. Seorang pria berusia 29 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan keluhan demam pasca terinfeksi virus dengue, hasil pemeriksaan di temukan binti-bintik kemerahan di kulit, tensi 90/palpasi, S : 41 derajat Celsius, turgor kembali dalam 4 detik, mukosa bibir kering dan CRT kembali dalam 5 detik. Apakah diagnose keperawatan, intervensi dan outcomes ? 4. Seorang pasien mengalami infeksi saluran kencing, pasien Nampak menggigil mengalami kenaikan suhu tubuh, pasien merasa terus menerus lapar dan haus hasil pemeriksaan 39, 5 derajat Celsius, pasien mengalami hopertermi. Patomekanisme terjadinya menggigil pada kasus tersebut ? 5. Seorang laki-laki berusis 24 tahun di rawat di bangsal penyakit dalam karena mengalami infeksi virus dengue hasil pemeriksaan menunjukan tensi 80/palpasi, N: 110 x/ menit, mukosa kering, akral dingin dan nafas cepat. Dehidrasi. Apakah intervensi keperawatan yang cocok dengan kasus tersebut ? 6. Seorang wanita mengalami kecelakaan kendaraan bermotor 3 hari yang lalu, pasien mengalami patah tulang terbuka pada tibia dextra, dengan kondisi luka yang terinfeksi, pasien mengeluh demam dengan suhu tubuh 39,7 derajat Celsius. Apakah patomekanisme terjadinya demam pada pasien tersebut ? Apakah diagnose keperawatan, intervensi dan outcome ?
Bu Argi
HIV menginvasi helper T cells untuk mereplikasi diri HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS Individu dengan AIDS memiliki sistem imun yang rendah Stage 1 – Primary 1. Pendek, flu-like illness – terjadi 1-6 minggu stlah infeksi 2. Tidak ada gejala sama sekali 3. Dapat menginfeksi orang lain Stage 2 – Asymptomatic 1. Berlangsung sekitar 10 tahun 2. Tahapan ini free from symptoms 3. Mungkin – pembengkakan kelenjar 4. Kadar HIV dalam darah menurun 5. HIV antibodies terdeteksi dalam darah Stage 3 – Symptomatic 1. Gejala ringan 2. The immune system terganggu 3. Berkembangnya infeksi oportunistik & kanker Satge 4 - HIV AIDS 1. Sistem imun lemah 2. Penyakit semakin berat HIV positif 1. CD4 <200, atau 2. Limfosit total < 1200 Systemic Lupus erythematosus adalah sindrom yang etiologinya tidak diketahui dan umum diderita oleh perempuan muda Anak untuk menderita lupus adalah sebesar 3-4% jika terlahir dari ibu (atau ayah) penderita lupus Penyebab : - Cahaya UV - Drug-induced lupus The immune system adalah mekanisme pertahanan tubuh Memiliki 3 fungsi, yaitu : 1. Pertahanan, melindungi dari invasi MO & mencegah infeksi 2. Homeostasis, sel yang mati dan rusak “dimakan” dan dibuang 3. Surveilans, mutasi 5 properti penting :
1. Spesifitas, antibodi (limfosit tersensitasi) yang menempel ke antigen spesifik 2. Memori, kemampuan unik untuk mengenali antigen 3. Kenal-diri, kegagalan akan mjd autoantibodi yang mengakibatkan kerusakan jaringan 4. Pembatasan-diri, setelah antigen dimusnahkan, stimulus untuk sistem imun menurun, shg mencegah respon berkepanjangan 5. Spesialisasi, sistem imun bereaksi berbeda pada tiap agen & MO Inflammation adalah respon non spesifik dari sel hidup Neutrofil Masa hidup singkat – mati setelah mendigesti bakteri Neutrophils yang mati pus. Makrofag Diproduksi di bone marrow Masa hidup lama IgM merupakan Ig yang pertama terbentuk setelah suatu kontak dengan antigen asing (melawan mikroorganisme) IgG merupakan Ig yang terpenting secara kuantitatif. Imunoglobulin ini terdapat dalam darah IgA terutama terdapat dalam saluran intestinal dan sekret tubuh (air liur, keringat, air mata, air susu, sekret respiratorik dan intestinal). IgE Kadarnya meningkat pada reaksi alergi dan pada infeksi oleh parasit IgD, fungsinya masih belum jelas. kadarnya sangat rendah dalam plasma