Om Swastyastu “GASTRITIS”
Kelompok 2 • 1. Kadek Agus Adhi Mahendra (Kp.10.17.008) • 2. Gusti Ayu Maharani Gita Suci (Kp.10.17.009) • 3. Marjito (Kp.10.17.010) • 4. Anak Agung Putri Erna Wijayanti (Kp.10.17.011) • 5. I Gusti Ayu Dwi Maharani (Kp.10.17.012) • 6. Ni Putu Yuni Wijayanti (Kp.10.17.013) • 7. Desak Made Ayu Pratiwi (Kp.10.17.014)
PENGERTIAN GASTRITIS • Gastrits adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung, Khususnya selaput lendir pada mukosa gaster yang sering diakibatkan oleh diet yang sembrono (Smeltzer,2001 : 1062 ; Suyono, 2001 : 127 ; Hadi,, 1999: 181 ; Hinchliff, 1999 : 182). • Jadi gastritis itu adalah Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. bentuk berat dari gastritis ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat.
Bagian-bagian Gastritis Gastritis dibagi menjadi 2 yaitu : 1.Gastritis Akut Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosif. Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakankerusakan erosif. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis. 2.Grastritis Kronis Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun (Soeparman, 1999, hal : 101). Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori (Brunner dan suddart).
Etiologi Gastritis Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut : 1. Gastritis Akut Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung). 2.Gastritis Kronik Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok
PENGKAJIAN • DS: Pasien mengeluh nyeri pada bagian perut atas, nafsu makan menurun, lemas, mual dan muntah 3-4x/hari dengan konsistensi cair. • DO: Membran mukosa pasien tampak pucat terdapat sariawan pada rongga mulut, bising usus 8x/menit, BB menurun, tugor kulit ≥ 3 detik, makan habis ½ porsi, minum habis 3 gelas/hari, TD. 90/70 N:76x/mnt S=38oC RR:24x/mnt.
Diagnosa Analisa Data
1
Diagnosa
DS: pasien mengatakan nafsu makan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
menurun lemah, nyeri pada bagian perut
berhubungan dengan intake asupan gizi.
atas, diare ≥ 3x dengan konsistensi cair. DO:, BB menurun, makan habis ½ porsi TD: 90/70 MmHg N:76/mnt Suhu: 38OC
RR: 24x/mnt 2. DS: pasien mengeluh mual dan muntah 3-4 Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh x/hri dengan konsitensi cair, pasien berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan mengeluh lemas output cairan yang berlebih (mual/muntah) DO: membran mukosa pasien tampak pucat, terdapat sariawan pada rongga mulut. Minum habis 3 gelas/hari BAB: cair BAK: 3-4x sehari, TD: 90/70 MmHg N:76/mnt Suhu: 38OC RR: 24x/mnt
Rencana Keperawatan (Intervensi Keperawatan) 1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan intake asupan gizi Tujuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan gangguan nutrisi teratasi dengan kriteria hasil : 1. Keadaan umum cukup 2. Turgor kulit baik 3. Berat badan meningkat 4. Kesulitan menelan berkurang
Intervensi
Rasional
1. Anjurkan pasien untuk makan sedikit demi sedikit dengan porsi kecil namun sering
1. Menjaga nutrisi tetap terpenuhi dan mencegah terjadinya mual dan muntah yang berlanjut
2.
2. Untuk mempermudah pasien dalam mengunyah makanan
Berikan makanan yang lunak dan makanan yang disukai pasien /digemari
3. Lakukan oral Heigyne 2 x sehari
3. Kebersihan mulut akan merangsang nafsu makan pasien
4. Timbang berat badan pasien setiap hari dan pantau turgor kulit mokusa bibir
4. Mengetahui status nutrisi pasien
5. Konsultasi dengan tim ahli gizi dalam pemberian menu
5. Mempercepat pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan pemberian menu yang tepat sasaran
2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan output cairan yang berlebih ( mual atau muntah) Tujuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan masalah kekurangan volume cairan dapat teatasi dengan kriteria hasil : 1. Mempertahankan Volume cairan adekuat dengan dibuktikan oleh mukosa bibir lembab 2. Turgor kulit baik 3. Pengisian kapiler berwarna merah muda 4. Input dan Output seimbang
Intervensi
Rasional
1.
Penuhi kebutauhan individual. Anjurkan klien untuk minum (dewasa : 40-60 cc/kg/jam)
1.
Inatake cairan yang adekuat akan mengurangi resiko dehidrasi pasien
2.
Awasi tanda-tanda vital, evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan membran mukosa
2.
Menunjukkan status dehidrasi atau kemungkinan peningkatan kebutuhan penggantian cairan
3.
Pertahankan tirah baring, mencegah muntah dan tegangan pada defekasi
3.
Aktivitas atau muntah meningkatkan tekanan intraabdominal dan dapat mencetuskan perdarahan
4.
Berikan terapi IV line sesuai indikasi
4.
Mengganti kehilangan cairan yang hilang danmemperbaiki keseimbangan cairan segera
5.
Cimetidine dan Ranitidine berfungsi untuk menghambat sekresi asam lambung
5.
Kalaborasi pemberian cimetidine dan ranitidine
TERIMAKASIH