Kebutuhan Gizi Lansia
Banyak asupan zat gizi yang harus ditingkatkan agar lansia tetap sehat dan dapat beraktivitas dengan baik. Namun beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya asam lemak omega 3 (dapat diperoleh dari minyak ikan), perbanyak air putih, perhatikan konsumsi garam, perhatikan asupan vitamin D dan kalsium.
Kalori
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang berusia lanjut akan menurun sekitar 15-20%, disebabkan karena berkurangnya massa otot dan aktivitas. Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 30% lemak dan sisanya karbohidrat.
Protein
protein-foods
Pada lansia terjadi penurunan massa otot, namun ternyata kebutuhan tubuh akan protein tidak berkurang, bahkan harus ditingkatkan karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang, disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien. Beberapa penelitian merekomendasikan kebutuhan protein lansia ditingkatkan 12-14% dari kebutuhan untuk orang dewasa.
Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak yang terlalu tinggi (lebih dari 40%) dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
Karbohidrat dan Serat
Lansia tetap dianjurkan mengonsumsi serat. Sumber serat yang baik adalah sayuran, buah-buahan dan biji-bijian utuh. Konsumsi suplemen serat tidak dianjurkan bagi lansia karena dikhawatirkan konsumsi serat yang terlalu banyak dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat.
Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks.
Vitamin dan Mineral
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya lansia kurang mengonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E. Kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zatzat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
Selain itu, beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya:
Perhatikan asupan asam lemak omega 3
Asam lemak omega 3
Minyak ikan mengandung asam lemak omega 3. Menurut AKG 2013, kebutuhan omega 3 lansia adalah sebesar 1,6 gram. Perlu diwaspadai jika minyak ikan dikonsumsi terlalu banyak (berlebihan/overdosis) maka dapat menurunkan kadar vitamin E di dalam tubuh manusia.
Perhatikan asupan garam setiap harinya
Kebanyakan lansia menderita hipertensi sehingga penting untuk memperhatikan asupan garam harian dan membatasi makanan yang asin.
Perbanyak asupan vitamin D dan kalsium
Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan pemeliharaan tulang. Selain itu, suplemen vitamin D dapat mengurangi kejadian patah tulang nonvertebral pada pria dan wanita lansia. Kombinasi kalsium dan vitamin D dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang serta mengurangi risiko pinggul dan patah tulang belakang. Kalsium dan vitamin D menjadi kebutuhan harian tertinggi pada wanita menopause dan laki-laki lanjut usia, yaitu 1500 mg kalsium dan 400-800 IU vitamin D. Vitamin D dapat diperoleh dari paparan sinar matahari. Sinar ultraviolet dari matahari meningkatkan sintesis vitamin D3 (cholecalciferol) dalam kulit. Hal ini terjadi dalam waktu 15 menit setelah terpapar dari sinar matahari. Vitamin D juga dapat ditemukan dalam beberapa sumber makanan, termasuk susu, kuning telur, ikan laut, dan hati
Perhatikan asupan vitamin B
Memasuki usia diatas 50 tahun, akan terjadi perubahan dalam produksi asam lambung sehingga berdampak pada proses penyerapan vitamin B12.