Klp 9 Kes. Primer.docx

  • Uploaded by: Dian Purnami
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Klp 9 Kes. Primer.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,594
  • Pages: 22
BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang semula sebagai tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang kearah kesatuan upaya pelayanan untuk seluruh masyarakat yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi fungsionil yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok (Azwar, 1999). Di Indonesia Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan tulang punggung pelayanankesehatan tingkat pertama dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatudaerah dengan jumlah penduduk 30.000 - 50.000 jiwa (Entjang, 2000). Puskesmas adalah salah satu alternatif utama dalam pemilihan pelayanan kesehatan, tetapi sampai saat ini pemanfaatan pelayanan puskesmas masih rendah. Menurut Depkes RI (2004) upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan masih rendah tercatat jumlah Puskesmas untuk seluruh Indonesia sebanyak 7.237 unit, Puskesmas Pembantu (Pustu) 21.267 unit, Puskesmas Keliling (Pusling) 6.392unit. Penyebaran sarana dan prasarana kesehatan belum merata. Rasio sarana danprasarana kesehatan terhadap jumlah penduduk diluar pulau jawa lebih baik dibandingkan dengan pulau jawa hanya saja keadaan transportasi diluar pulau jawa lebih baik dibandingkan dengan pulau jawa.

1

Meskipun sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah seperti Puskesmas telah terdapat disemua kecamatan dan ditunjang paling sedikit oleh tiga puskesmas pembantu, namun upaya kesehatan belum dapat dijangkau oleh masyarakat. Indonesia masih menghadapi permasalahan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan,diperkirakan hanya 30% penduduk yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Depkes RI, 2004). Berdasarkan

data

Survei

Sosial

Ekonomi

Nasional

(2007)

menunjukkan sekitar 33% penduduk yang sakit berobat ke Puskesmas, sedangkan layanan kesehatan lain yang dituju adalah praktik dokter, poliklinik dan rumah sakit swasta. Rendahnya pemanfaatan pelayanan Puskesmas tersebut mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah umur, pengetahuan, status pendidikan, ekonomi, jarak, waktu tempuh, perilaku petugas kesehatan, kebutuhan kesehatan dan stigma atau pengaruh luar terhadap pelayanan Puskesmas. Menurut Abbas dan Kristiani (2006) faktor biaya menjadi alasan masyarakat tidak memanfaatkan pelayanan bidan didesa. Elfiatri, Kusnanto dan Lazuardi (2008) menyebutkan bahwa faktor keterpencilan, sulit dan mahalnya transportasi merupakan hambatan untuk menjangkau sarana kesehatan. Nurcahyani (2000) menyimpulkan ada hubungan antara biaya berobat, biaya transportasi, jarak dan lama waktu terhadap pemanfaatan pelayanan. Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat menyatakan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat traditional, masih merupakan sesuatu hal yang relatif kehadirannya sudah diterima lama di tengah-tengah masyarakat untuk berbagai jenis kesehatan. Kebutuhan kesehatan sebagai kebutuhan fisik minimum sejak lama diakui oleh masyarakat traditional sebagaimana yang pernah kita rasakan terhadap peranan ibu bidan atau pak mantri. Oleh karena itu kami membuat makalah tentang puskesmas untuk lebih memahami tentang konsep tentang puskesmas.

2

1.2

Rumusan Masalah 1.

Apa definisi dari puskesmas?

2.

Apa tujuan dan prinsip penyelenggaraan puskesmas?

3.

Apa peran, fungsi, tugas dan wewenang puskesmas?

4.

Apa visi dan misi puskesmas?

5.

Bagaimana strategi dan kegiatan pokok puskesmas?

6.

Bagaimana struktur organisasi dan tata kerja puskesmas?

7.

Bagaimana

wilayah

kerja

puskesmas

dan

sistem

informasi

puskesmas? 8.

Bagaimana kedudukan puskesmas?

9.

Bagaimana fasilitas penunjang puskesmas ?

10. Bagaimana upaya kesehatan puskesmas ?

1.3

Tujuan Penulisan 1.

Untuk mengetahui definisi dari puskesmas

2.

Untuk mengetahui tujuan dan prinsip penyelenggaraan puskesmas

3.

Untuk mengetahui peran, fungsi, tugas dan wewenang puskesmas

4.

Untuk mengetahui visi dan misi puskesmas

5.

Untuk mengetahui strategi dan kegiatan pokok puskesmas

6.

Untuk mengetahui bagaimana struktur organisasi dan tata kerja puskesmas

7.

Untuk mengetahui wilayah kerja puskesmas dan sistem informasi puskesmas

8.

Untuk mengetahui kedudukan puskesmas

9.

Untuk mengetahui fasilitas penunjang puskesmas

10. Untuk mengetahui upaya kesehatan puskesmas

3

1.4

Manfaat Penulisan a. Manfaat Umum Secara teoritis makalah ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan pembaca mengenai konsep dasar puskesmas dan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

b. Manfaat Khusus Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan yang nantinya ilmu tersebut dapat dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan seharihari, khususnya untuk mengetahui konsep dasar puskesmas.

4

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Definisi Puskesmas Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH (1980) pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Menurut Departemen Kesehatan RI (1981) pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok. Menurut Departemen Kesehatan RI (1987) 1.

Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyrakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya.

2.

Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di wilayah kerjanya. Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) puskesmas adalah suatu

kesatuan organisasi kesehatan fungsional

yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan

5

terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas menurut pedoman kerja puskesmas tahun 1991/1992 didefinisikan sebagai suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok.

2.2

Tujuan dan Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang : 1.

Memiliki perilaku sehat, meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

2.

Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu

3.

Hidup dalam lingkungan sehat

4.

Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas adalah sebagai berikut 1. Paradigma sehat Berdasarkan prinsip paradigma sehat Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. 2. Pertanggung jawab wilayah

6

Berdasarkan

prinsip

pertanggung

jawab,

wilayah

Puskesmas

menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya. 3. Kemandirian masyarakat Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. 4. Pemerataan Berdasarkan prinsip

pemerataan, Puskesmas

menyelenggarakan

pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat diwilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan kepercayaan. 5. Teknologi tepat guna Berdasarkan

prinsip

menylenggarakan

teknologi

pelayanan

tepat

kesehatan

guna,

dengan

puskesmas memanfaatkan

teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan 6. Keterpaduan dan kesinambungan Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan, puskesmas menintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) lintas program dan lintas sector, serta melaksanakan sistem rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.

2.3

Peran, Fungsi, Tugas, dan Wewenang Puskesmas Menurut mubarak (2014) dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan

7

yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu. Menurut Mubarak (2014) ada 3 fungsi puskesmas, yaitu : 1.

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.

2.

Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

3.

Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah : a. Pelayanan kesehatan perorangan Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan penyakit. b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan

serta

mencegah

penyakit

tanpa

mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :

8

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri. 2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. 3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan

ketentuan

bantuan

tersebut

tidak

menimbulkan

ketergantungan. 4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. 5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan program puskesmas (Mubarak, 2014).

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerja dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas, puskesmas menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya dan penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam menyelenggarakan fungsi UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya puskesmas berwenang untuk : 1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan. 2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan. 3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan 4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sector lain terkait

9

5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jarring pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat 6. Melaksanakan

peningkatan

kompetensi

sumber

daya

manusia

Puskesmas 7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan 8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan 9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respons penanggulangan penyakit

2.4

Visi dan Misi Puskesmas a.

Visi Puskesmas Menurut (Mubarak, 2014) visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator utama “Kecamatan Sehat” (Mubarak, 2014) adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan sehat 2. Perilaku sehat 3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu 4. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan

b.

Misi Puskesmas Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah (Mubarak, 2014) :

10

1.

Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidaktidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.

2.

Mendorong kemandirian hidup

sehat

bagi

keluarga dan

masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dlan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat. 3.

Memelihara

dan

meningkatkan

mutu,

pemerataan

dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. 4.

Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

2.5

Strategi dan Kegiatan Pokok Puskesmas Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan (Mubarak, 2014) antara lain : 1. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh ( comprehensive health care service). 2. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh (holistic approach). Kegiatan Pokok Puskesmas Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru, terdapat 20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas. Namun, pelaksanaannya sangat bergntung pada faktor tenaga, sarana dan prasarana, biaya tersedia, serta kemampuan manajemen dari tiap – tiap

11

puskesmas. Kegiatan pokok puskesmas (Mubarak, 2014) antara lain sebagai berikut: 1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah. b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan guna mencegah gizi buruk. c. Imunisasi d. Pemberian pendidikan kesehata tentang perkembangan anak dan cara menstimulasinya. 2. Upaya Keluarga berencana (KB) a. Mengadakan kursus Keluarga Berecana untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA. b. Mengadakan khursus keluarga berencana kepada dukun yang akan bekerja sebagai penggerak calon peserta Keluarga Berencana. c. Memberikaj pendidikan kesehatan mengenai cara pemasangan IUD, cara –cara penggunaan pil, kondom, dan alat – alat kontrasepsi lainnya. 3. Upaya Perbaikan Gizi a. Mengenali penderita – penderita kekeurangan gizi. b. Mengenalkan program perbaikan gizi. c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat. 4. Upaya Kesehatan lingkungan a. Penyehatan air bersih. b. Penyehatan pembuangan kotoran. c. Penyehatan lingkungan perumahan. d. Penyehatan limbah. e. Pengawasan sanitasi tempat umum. f. Penyehatan makanan dan minuman. g. Pelaksanaan peraturan perundangan.

12

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular a. Mengumpulkan dan menganalisis data penyakit. b. Melaporkan kasus penyakit menular. c. Menyelidiki benar atau tidaknya laporan yang masuk. d. Melakukan tindakan permulaan untuk mencegah penyebaran penyakit menular. e. Menyembuhkan penderita, sehingga tidak lagi menjadi sumber infeksi. f. Memberi imunisasi. g. Pemberantasan vektor. h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. 6. Upaya pengobatan a. Melaksanakan

diagnosis

sedini

mungkin

melalui

:

pengumpualan informasi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan membuat diagnosis. b. Melaksanakan tindakan pengobatan. c. Melakukan upaya rujukan. 7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat a. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di klinik, rumah , dan kelompok – kelompok masyarakat. b. Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri, tetapi di tingkat kabupaten terdapat tenaga – tenaga koordinator penyuluhan kesehatan. 8. Kesehatan olahraga. 9. Kesehatan masyarakat. 10. Kesehatan kerja. 11. Kesehatan gigi dan mulut. 12. Kesehatan mata. 13. Kesehatan jiwa. 14. Laboratorium sederhana.

13

15. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan. 16. Kesehatan usia lanjut. 17. Pembinaan pengobatan tradisional. 18. Kesehatan remaja 19. Dana sehat

2.6

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas

masing-masing

Puskesmas.

Penyusunan

struktur

organisasi

puskesmas di satu kabupaten/kota dillakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut: 1. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan di tingakta kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas memimpin dan mengawasi kegiatan puskesmas. 2. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan pelaporan. 3. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta perbaikan gizi. 4. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit. 5. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja, serta kesehatan usia lanjut. 6. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah, olahraga, dll. 7. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan penyuluhan kepada masyarakat. 8. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.

14

9. Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian.

Tata Kerja Puskesmas 1. Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib mengkoordinasi, integrasi dan sinkronisasi yankes baik didalam maupun diluar gedung puskesmas. 2. Wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bimbingan teknis yang ditetapkan oleh dinkes. 3. Ka PKM bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dalam lingkungan PKM. 4. Setiap unsur di PKM wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada PKM (Syafrudin, dkk, 2009).

2.7

Wilayah Kerja Puskesmas dan Sistem Informasi Puskesmas Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografis,

dan

keadaan

infrastuktur

lainnya

merupakan

bahan

pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan provinsi (Mubarak, 2014). Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas. Sistem Informasi Puskesmas dapat diselenggarakan secara elektronik atau noneletronik. Sistem informasi Puskesmas paling sedikit mecangkup

pencatatan

dan

pelaporan

kegiatan

Puskesmas

dan

jaringannya, survey lapangan, laporan lintas sector terkait, dan laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.

15

2.8

Kedudukan Puskesmas Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya antara lain : 1. Sistem kesehatan nasional Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah sebagai

sarana

pelayanan

kesehatan

strata

pertama

yang

bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. 2. Sistem kesehatan kabupaten/kota Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten/kota adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya. 3. Sistem pemerintahan daerah Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit struktural pemerintah daerah kabupaten/kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan. 4. Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagal sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan, berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah sebagai pembina. (Mubarak, 2014)

16

2.9

Fasilitas Penunjang Puskesmas Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan, puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana, antara lain sebagai berikut (Mubarak, 2014) : 1. Puskesmas pembantu Puskesmas pembantu yang lebih sering disebut Pustu atau pusBan adalah unit pelayanan kesehatan sederhana yang berfungsi menunjang dan membantu pelaksanaan kegiatan – kegiatan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. 2. Puskesmas keliling Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu motor, peralatan kesehatan, peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas. 3. Bidan desa Disetiap desa yng belum memiliki pelayanan kesehatan, bidan desa ditetapkan untuk tinggal didesa tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan.bidan desa bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas.wilayah kerja bidan desa adalah suatu desa dengan jumlah penduduk rata – rata 3.000 jiwa.

2.10 Upaya Kesehatan Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat

tingkat pertama meliputi upaya kesehatan

masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.

17

Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi, pelayanan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, gizi, serta pencegahan dan pengendalian penyakit. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care, dan atau rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan perseoranagn tingkat pertama dilaksanakan sesuai dengan standar prosedur operasional dan standar pelayanan. Untuk

melaksanakan

upaya

kesehatan,

Puskesmas

harus

menyelenggarakan, manajemen Puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan

keperawatan

kesehatan

laboratorium.

18

masyarakat,

dan

pelayanan

BAB III PENUTUP 3.1

Simpulan Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan kelarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

3.2

Saran Perawat diharapkan memberikan rasa nyaman pada pasien dan membantu pasien dalam memenuhi aktifitas kebutuhan sehari-hari. Perawat harus memotivasi pasien agar pasien cepat sembuh dan tidak terpuruk dengan penyakitnya

19

DAFTAR PUSTAKA  Abbas, Kristiani, 2006. Pemanfaatan Pelayanan Bidan di Desa Kabupaten Muaro Jambi, Tesis KMPK-UGM  Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi 2. (Jakarta : PT. Binapura Aksara,1980)..  Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi. Yogyakarta: Sigma Alpha.  Departemen Kesehatan R.I., 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi DepKes R.I. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.  Depkes RI. 1987. Peran Serta Masyarakat. Jakrta : Depkes RI, Pusat Pembinaan dan Pelatihan Masyarakat.  Depkes RI. 1991. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Direktorat Rumah Sakit. Khusus dan Swasta, Dit.Jen.Yanmedik.  DepKes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional 2004, Jakarta.  Elfiatri M, V., Kusnanto, H. & Lazuardi, Lutfan, (2008) Analisis Spasial Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sebagai Faktor Risiko Diare di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan Tahun 2007. Tesis Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada.  Entjang Indan., 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.  Mubarak, Wahit Iqbal. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika.  Nurcahyani ; Dewi, Y., 2000. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan pengobatan di puskesmas. (Working Paper series No.04, Oktober 2008, first draft).  Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2003-2007. Jakarta : BPS.  Syafrudin dkk. 2009. kebidanan komunitas. Jakarta : EGC.

20

1. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya ... A. Promotif dan kuratif B. Promotif dan rehabilitatif C. Promotif dan preventif D. Preventif dan kuratif 2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) merupakan kegiatan dengan sasaran.. A. Individu, keluarga, dan kelompok B. Individu, keluarga, dan masyarakat C. Individu, kelompok dan masyarakat D. Keluarga, kelompok dan masyarakat 3. Di bawah ini yang termasuk dalam prinsip penyelenggaraan Puskesmas adalah .. A. Kemandirian keluarga B. Pelayanan kesehatan sekunder C. Pelayanan kesehatan khusus D. Keterpaduan dan kesinambungan 4. Puskesmas adalah penyelenggara upaya kesehatan masyarakat tingkat.. A. Pertama B. Kedua C. Ketiga D. Keempat 5. Yang termasuk dalam upaya kesehatan masyarakat esensial adalah pelayanan.. A. Kesehatan lansia B. Kesehatan gigi C. Kesehatan remaja D. Promosi kesehatan

21

6. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan KB termasuk dalam upaya kesehatan masyarakat... A. Esensial B. Pengembangan C. Penunjang D. Sekunder 7. Yang termasuk dalam pelayanan kesehatan masyarakat pengembangan Puskesmas adalah pelayanan... A. Kesehatan lansia B. Kesehatan ibu, anak dan KB C. Kesehatan lingkungan D. Gizi 8. Yang termasuk dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan oleh Puskesmas adalah pelayanan... A. Kesehatan pada remaja disekolah B. Gawat darurat C. Kesehatan lansia do posbindu D. Kunjungan kasus endemic DBD 9. Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan, maka Puskesmas harus menyelenggarakan pelayanan... A. Kesehatan anak sekolah B. Kesehatan lansia C. Kesehatan di industry D. Keperawatan kesehatan masyarakat 10. Puskesmas wajib diakreditasi minimal ... A. 1 tahun sekali B. 2 tahun sekali C. 3 tahun sekali D. 4 tahun sekali

22

Related Documents

Klp 9 Kes. Primer.docx
April 2020 21
Biologi Klp 9.docx
July 2020 10
Klp 9.doc
June 2020 17
Btt Klp 9.docx
June 2020 8
Kkn-9 Konsep Kes Haji.docx
November 2019 16

More Documents from "Rasi"