Kkn Tematik Unram.docx

  • Uploaded by: Muhamad Wawan Darmawan
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kkn Tematik Unram.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,422
  • Pages: 5
Ekonomi Kreatif Jurnal Ilmiah pengabdian kepada masyarakat

Pengolahan Buah Mangrove, Sumpia Ebi dan Keripik SiBiHot di Desa Eyat Mayang, Kecamatan Lembar, Lombok Barat

Muhamad Wawan Darmawan1*, 2 Dani Damara, 3 L Beny Setiawan, 4 Ismi Sudaryanti, 5 Rabiatun Adawiyah, 6Winda Sari, 7Ni Kadek Gustika Sundari, 8Nur Fahmi, 9Muh Iradath Putra Sanjaya, 10Arindra Pemilia 1

Budidaya perairan, Fakultas Pertanian, Unirversitas Mataram

4

2

Agribisnis, Fakultas Pertanian, Unirversitas Mataram

3

Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Unirversitas Mataram

PGPAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unirversitas Mataram

5

Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Unirversitas Mataram 6

Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unirversitas Mataram 7

Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unirversitas Mataram

8

Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unirversitas Mataram 9

10

Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Unirversitas Mataram

Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Unirversitas Mataram *

Penulis korespodensi : [email protected]

1

Ekonomi Kreatif Jurnal Ilmiah pengabdian kepada masyarakat

ABSTRAK Desa Tetebatu Selatan, Kecamatan Sikur, merupakan salah satu desa penghasil pertanian di Kabupaten Lombok Timur. Kendala yang dihadapi oleh masyarakat adalah kurangnya tingkat kesadaran tentang pengelolaan sampah, disamping kurangnya sarana prasana yang memadai terutama belum adanya tempat pembuangan dan mesin penghancur sampah (alat daur ulang sampah organik/ anorganik). Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan mengadakan penyuluhan pemanfaatan limbah sampah dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Tujuan dari program ini adalah memberdayakan masyarakat Desa Tetebatu Selatan dalam membuat pupuk organik cair menggunakan sampah organik. Metode yang digunakan adalah persiapan program, sosialisasi dan pelatihan, pembuatan produk, pemanfaatan, monitoring, dan mengevaluasi. Hasil dari program pemberdayaan masyarakat ini adalah kelompok tani Tetebatu Selatan berpotensi untuk dapat membuat pupuk organik cair dari pelepah pisang, sekam, limbah dapur, dan kotoran ternak. penggunaan dosis pupuk organik cair adalah 1 liter pupuk berbanding 30 liter air biasa. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa Pemberian pupuk organik cair dapat meningkatkan hasil pertanian, dan kelompok tani Tetebatu Selatan berkomitmen dalam mengembangkan pupuk organik cair dari sampah organik sebagai upaya berkelanjutan dari program pengembangan pertanian ABSTRACT

Tetebatu Selatan Village, Sikur District, is one of the agricultural producing villages in East Lombok Regency. Constraints faced by the community are the lack of awareness about waste management, in addition to the lack of adequate infrastructure facilities, especially the absence of landfills and garbage crushing machines (organic / inorganic waste recycling equipment). An alternative solution that can be done to overcome these obstacles is by conducting education on waste waste utilization and training in making liquid organic fertilizer. The aim of this program is to empower the Tetebatu Selatan Village community in making liquid organic fertilizer using organic waste. The methods used are program preparation, socialization and training, product making, utilization, monitoring, and evaluation. The result of this community empowerment program is that the Tetebatu Selatan farmer group has the potential to be able to make liquid organic fertilizer from banana, husk, kitchen waste and livestock manure. the use of doses of liquid organic fertilizer is 1 liter of fertilizer versus 30 liters of ordinary water. The results of monitoring and evaluation show that the provision of liquid organic fertilizer can improve agricultural yields, and the farmer group of Tetebatu Selatan is committed to developing liquid organic fertilizers from organic waste as a sustainable effort of agricultural development programs.

2

Ekonomi Kreatif Jurnal Ilmiah pengabdian kepada masyarakat

Hasil yang diharapkan dari pengabdian ini adalah dapat memberikan nilai jual pada hasil olahan buah mangrove sehingga menjdi nilai tambah dan dapat bermafaat bagi masyarakat. Pelaksanaan pengolahan buah mangrove ini tidak dilanjutkan pada tahap sosialisasi karena adanya beberapa kendala diantaranya adalah tidak mudahnya mendapatkan buah mangrove dalam jumlah yang cukup banyak dan tidak berhasilnya percobaan pengolahan yang dilakukan. Maka dari itu, dipilih alternatif lain yaitu pengolahan potensi lainnya dari ekosistem mangrove yaitu udang kecil atau ebi. Untuk melaksanakan kembali program ini, dilakukan tahapan-tahapan seperti sebelumnya dan diambil keputusan akhir untuk mengolahnya menjadi dua produk yaitu sumpia ebi dan keripik singkong ebi pedas (SiBiHot).

PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu Negara dengan hutan mangrove terbesar didunia, yaitu mencapai 8,60 juta hektar, meskipun saat ini telah dilaporkan sekitar 5,30 hektar telah rusak. Ekosistem mangrove memiliki manfaat ekonomis yaitu hasil kayu dan bukan kayu misalnya budidaya air payau, tambak udang, pariswisata dan lainnya. Manfaat ekologis yang ada pada mengrove adalah berupa perlindungan bagi ekosistem daratan dan lautan, yaitu dapat menjadi penahan erosi atau angin kencang. Secara ekosistem berperan dalam stabilitas pesisir dan baik secara fisik maupun biologis. Produk yang sering dihasilkan dan dimanfaatkan adalah kayu bakar, bahn bangunan, lem, pewarna kain dan lainnya (Bandarayake,2005) Belum banyak pengetahuan tentang potensi dan manfaat mangrove sebagai sumber pangan. Penelitian yang dilakukan Mamoribo (2003) pada masyarakat bahwa masyarakat telah memanfaatkan buah mangrove untuk dimakan terutama buah Bruguera gymnorriza yang buahnya dapat diolah menjadi kue. Keberadaan ekosistem mangrove didesa eyat mayang sangat melimpah, mulai dari buah sampai keberdaan hutan mangrove. Pemanfaatan buah mangrove untuk dijadikan olahan pangan belum dimanfaatkan secara optimal, buahnya hanya di manfaatkan sebagai bibit mangrove. Olahan buah mangrove yang diolah menjadi produk pangan adalah buahnya yang dijadikan kopi, kemudaian hewan-hewan kecil seperti udang rebon yang dijadikan sebagai sumpia. Pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan hasil mangrove sehingga dapat dijadikan pangan.

METODE PELAKSANAAN Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam Program ini adalah: a.Tepung buah mangrove Alat : pisau, panci, kompor Bahan : buah mangrove, air, arang b. Kopi mangrove Alat : pisau, penggorengan dari tanah liat, kayu bakar, Bahan : buah mangrove jenis Bruguiera Gymnorizha, bubuk jahe, bubuk cabe jamu c. Sumpia Ebi Alat : alat penggorengan, kompor, timbangan Bahan : udang kecil kering atau ebi kering, kulit sumpia, telur ayam, bawang merah, 3

Ekonomi Kreatif Jurnal Ilmiah pengabdian kepada masyarakat

bawang putih, ketumbar bubuk, daun jeruk, penyedap rasa, garam dan gula d. Keripik SiBiHot Alat : pisau, alat penggorengan, kompor, dan blender Bahan : singkong, kapur sirih, minyak goreng, cabai ½ kg, 5 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, garam serta terasi

3. Dibelah buah mangrove kemudian keluarkan bijinya. 4. Diiris tipis daging buah mangrove kemudian dicuci hingga bersih untuk menghilangkan getahnya. 5. Dijemur irisan buah mangrove hingga kering dengan menggunakan sinar matahari. 6. Disangrai irisan buah mangrove dengan penggorengan dari tanah liat hingga warna irisan buah yang telah kering menjadi coklat kehitaman.

Prosedur Kerja Pengolahan Biji Mangrove dan Ebi a. Tepung Buah Mangrove Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat tepung buah mangrove adalah sebagai berikut: 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Dipisahkan biji buah dengan buah 3. Dikupas buah mangrove 4. Direndam buah mangrove dengan air dan beberapa potongan arang sampai air rendaman tidak berubah menjadi coklat. 5. Direbus buah mangrove dengan air dan arang selama kurang lebih 10 menit. 6. Dipotong kecil buah mangrove sehingga menyerupai butiranbutiran. 7. Dikeringkan buah mangrove dengan sinar matahari hingga kering. 8. Dihaluskan buah mangrove yang telah kering sehingga menjadi tepung. b. Kopi Buah Mangrove Cara pengolahan kopi mangrove adalah sebagai berikut:

c. Sumpia Ebi Adapun prosedur pembuatan pengolahan sumpia ebi, yaitu:

atau

Pembuatan Abon Ebi 1. Disiapkan bahan baku udang kecil kering atau ebi kering, kulit sumpia, telur ayam, bawang merah, bawang putih, ketumbar bubuk, daun jeruk, penyedap rasa, garam dan gula. 2. Dibersihkan ebi kering dari kotoran. 3. Ditimbang ebi kering seberat 100 g. 4. Dihaluskan,bumbu-bumbu diantaranya 6 siung bawang merah, 4 siung bawang putih, ½ sendok makan bubuk ketumbar, ½ sendok makan penyedap rasa, garam secukupnya. 5. Ditumis bumbu hingga harum. 6. Ditambahkan ebi kering dan diaduk sampai rata dan matang. 7. Ditambahkan gula pasir sebanyak 4 sendok makan kemudian diaduk sampai rata. Pembuatan Sumpia Ebi

1. Disiapkan alat dan bahan. 2. Dikumpulkan buah mangrove jenis Bruguiera gymnorizha.

4

Ekonomi Kreatif Jurnal Ilmiah pengabdian kepada masyarakat

1. Dibungkus abon ebi denngan kulit sumpia dan rekatkan dengan putih telur. 2. Digoreng sumpia hingga matang.

Pelaksanaan Program Buah Mangrove dan Ebi

d. Pembuatan Keripik SiBiHot Pembuatan keripik singkong 1. Kupas singkong dan dicuci hingga bersih. 2. Diiris tipis singkong. 3. Direndam irisan singkong dengan larutan kapur sirih dan garam selama 5 jam 4. Dicuci bersih irisan singkong kemudian ditiriskan. 5. Digoreng irisan singkong hingga berwarna kuning keemasan lalu tiriskan. Pembuatan Bumbu Ebi 1. Disiapkan bumbu-bumbu yang diperlukan seperti cabai ½ kg, 5 siung bawang merah, 3 siung bawang putih serta terasi. 2. Dihaluskan bumbu-bumbu 3. Ditumis bumbu hingga harum kemudian ditambahkan ebi kering dan diaduk rata hingga matang dan setengah kering. 4. Dicampurkan keripik dengan bumbu dengan cara disangrai.

Pengolahan

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan secara keseluruhan ini adalah 1) Persiapan program, 2) Sosialisasi tentan pengolahan mangrove dan ebi,

HASIL DAN PEMBAHASAN Program pengolahan buah mangrove dan ebi

5

Related Documents

Kkn Tematik Unram.docx
October 2019 10
Rpp Tematik
December 2019 37
Tematik 2a
June 2020 9
Silabus Tematik
December 2019 32

More Documents from "Eli Priyatna"