Kisi Kisi.docx

  • Uploaded by: Kamilia Zahrani
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kisi Kisi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 8,897
  • Pages: 25
Materi SKB

 Hal-Hal perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan Strategi Pemasaran Produk Menerapkan Strategi pemasaran di awali dengan menganalisa secara keseluruhan dari situasi perusahaan Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia menilai kekuatan (strengths [S]), kelemahan (weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]), dan ancaman (threats [T]) perusahaan secara keseluruhan  Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya ;  Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan ;  Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan ;  Dan ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan. 

Strategi Pemasaran berorientasi menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan membangun hubungan relationship dengan pelanggan Menciptakan nilai tambah dengan memahami kebutuhan pasar meliputi keinginan pelanggan, melakukan riset pelanggan dan pasar, menata informasi pemasaran dan data pelanggan, membangun metode pemasaran yang terintegrasi dan memberikan nilai tambah, membangun hubungan yang saling menguntungkan dalam menciptakan kepuasan pelanggan  Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam Strategi Pemasaran Dalam strategi pemasaran, ada bebarapa faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan yaitu : 1. Siklus Daur hidup produk, Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran ; 2. Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari ceruk pasar ; 3. Keadaan ekonomi, Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi, perusahaan harus memandang ke depan dan mengembangkan strategi jangka panjang untuk memenuhi kondisi yang sedang berubah dalam industri mereka dan memastikan kelangsungan perusahaan pada jangka panjang.  Langkah-Langkah Penerapan Strategi Pemasaran Penerapan Strategi Pemasaran melalui langkah-langkah sebagai berikut:  Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah ;  Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam produk yang lengkap dalam melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian besar perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen ;  Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning), perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi produk adalah tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar, konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya.  Mengembangkan Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran Terintegrasi Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali – produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu:  Produk (product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, desain. fitur, nama merek, dan kemasan ;



Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit ;  Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik ;  Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi penjualan. Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen. Sebelum membangun dan menerapkan 4 P diatas, pemasar sebaiknya memikirkan terlebih dahulu “empat C” seperti yang diungkapkan oleh Ir. Fl. Titik Wijayanti, MM, dalam bukunya Marketing Plan! Perlukah Managing Marketing Plan? yang terdiri dari:  Solusi Pelanggan (Customer Solution), Produk dapat membantu dan mampu memecahkan masalah konsumen ;  Biaya Pelanggan (Customer Cost), Harga yang dibayarkan konsumen untuk membeli produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya ;  Kenyamanan (Convenience), Produk tersebut mampu menyenangkan konsumen karena mudah diperoleh di mana-mana ;  Komunikasi (Communication), Produsen melakukan komunikasi produk kepada konsumen secara benar dan tepat sasaran.

 Aspek-Aspek Manajemen Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang membahas mengenai manajemen dan pengorganisasian dalam rangka melaksanakan proyek tertentu. Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek/kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek/kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsimanajemen secara umum/makro, yang meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (POAC). Adapun penjabaran dari fungsi-fungsi manajemen tersebut diatas, diuraikansebagai berikut : 1. Perencanaan Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahuludaripada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.Pada prinsifnya perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan sertadigunakan untuk waktu yang akan datang, sehingga perencanaan merupakanfungsi dasar bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen.Sebelum masuk kedalam proses Perencanaan, ada baiknya memahami bagaimana bentuk-bentuk perencanaan itu sendiri. Perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut : a. Tujuan (objective) Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakanuntuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu, dan diketahuioleh semua orang yang terlibat. b. Kebijakan (Policy) Adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.Karena kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh para bawahan. c. Strategi (Strategy) Merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunyadiadakan penyesuaian disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan lainsebagainya. d. Prosedur (Procedure) Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktumendatang. Adanya prosedur akan lebih memudahkan pelakanaan semuaaktivitas dalam organisasi. e. Aturan (Rule) Adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur. f. Program (Programe) Merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugasyang disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan. Dalam organisasi, biasanya program dibuat dalam dua macam, yakni Program Umum dan Program Khusus. ProgramUmum meliputi seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanyamencakup kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi tersebut. 2. Pengorganisasian Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu :1.Personalia;2.Fungsi;3.Faktor-faktor fisik pengorganisasian merupakan sebuah proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan Hubungan-hubungan yang timbul didalam organisasi dapat berbentuk :1.Hubungan Informal lebih banyak menyangkut pada hubungan manusiawi, seperti hubungan-hubungan diluar tugas/pekerjaan, dan hubungan-hubungan lain yang bersifattidak resmi. 2.Hubungan Formal Merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja. Secara resmihubungan formal ini ditunjukkan didalam bagan organisasi, pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada. Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar, yaitu :

1. Tanggung jawab 2. Wewenang 3. Pertanggungjawaban Pengelompokan kegiatan atau aktivitas serta tenaga kerja ke dalam bagian- bagian didalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor, yaitu : 1. Didasarkan pada suatu angka; 2. Didasarkan pada waktu; 3. Didasarkan pada fungsi perusahaan; 4. Didasarkan pada luas daerah operasi; 5. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan; 6. Didasarkan pada jenis langgganan. Setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu : a. Keseimbangan dalam organisasi Sebuah organisasi dapat dikatakan imbang bilamana kepada masing-masing bagian/fungsi dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai dengan kontribusi yang dihasilkan guna pencapaian tujuan. b. Fleksibel, Merupakan kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diriterhadap semua perubahan-perubahan yang terjadi, seperti perubahan kegiatan, jumlah karyawan dan kemampuan kerja, formasi jabatan dansebagainya.Adapun proses pengorganisasi adalah sebagai berikut : – Menetapkan alokasi tenaga dan kemampuan kerja serta faktor-faktor pendukung lainnya; – Penentuan dan pengelompokkan fungsi, beban kerja serta tanggung jawab bagi semua anggota organisasi; – Pendelegasian wewenang berdasarkan hierarki tanggung jawab dari masing-masing kelompok; – Menetapkan standar kerja sebagai bagian dari bentuk pertanggung jawaban. 3. Identitas Proyek (nama, bentuk, badan usaha, pelaksana, dll) Indentitas atau merek (brand) adalah suatu identitas yang mengkomunikasikan suatu janji dari manfaat yang diberikan suatu manajemen perusahaan. Identitas merek diciptakan dari salah satu atau elemen-elemen berikut: nama, logo, simbol, warna, jenis huruf, desain kemasan, dan desain atau penampakan produk itu sendiri. Ornament bintang tiga Mercedes Benz adalah bagian dari identitas merek Mercedes, sama seperti bintang lima pada sepasang sepatu olah raga adalah identitas merek dari Converse, suatu perusahaan sepatu atletik yang telah malang melintang lebih dari 75 tahun di pasar. Nama perusahaan bisa saja menjadi suatu merek. Merek perusahaan sering dianggap sebagai merek yang memayungi atau sebagai bendera. IBM, Intel, dan Sony adalah contohnya. Identitas produk adalah suatu identitas yang diciptakan intuk individu produk atu lini produk. Marlboro, Tide, Jello adalah contoh dari merek produk. Sebagian besar masyarakat mengenal uji rasa mata tertutup. Coca-cola, Pepsi cola, dimana konsumen yang ditutup matanya menunjukkan pilihan yang kuat atas produk Pepsi. Akan tetapi, ketika label merek yang sebenarnmya ditunjukkan, 65 persen konsumen menyatakan dirinya cenderung memilih Coca-cola. Ini merupakan indikasi yang jelas tentang nilai dari sekitar produk. Tidak diragukan bahwa sekitar produk (product surround) adalah penentu utama keberhasilan pengiklanan. Ketika suatu perusahaan membeli perusahaan lain, seperti pasa kasus Ford dan Jaguar, sering sekali terbukti bahwa nilai dari akuisisi bukanlah pada asset nyata yang muncul pada neraca perusahaan, seperti nilai asset pabrik dan peralatan, melainkan nama merek milik perusahan yang diakuisisi. Juga telah menjadi fakta bahwa nama merek mulai diabaikan, dimulailah apa yang dinamakan sebagai peluncuran komuditas (commodity slide). Hal ini disebabkan karena karakteristik fisik suatu prosuk menjadi semakin sulit dibedakan dan semakin mudah ditiru. Ketika suatu produk berada dalam kategori peluncuran, keputusan pembelian cenderung dibuat berdasarkan harga atau ketersediaan. 4. SDM SDM sebagai salah satu unsur penunjang organisasi, dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut personil, tenagakerja, pekerja/karyawan); atau potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya; atau potensi yang merupakan asset & berfungsi sebagai modal non-material dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi[9] Pada organisasi yang masih bersifat tradisional, focus terhadap SDM belum sepenuhnya dilaksanakan. Organisasi tersebut masih berkonsentrasi pada fungsi produksi, keuangan, dan pemasaran yang cenderung berorientasi jangka pendek. Mengingat betapa pentingnya peran SDM untuk kemajuan organisasi, maka organisasi dengan model yang lebih moderat menekankan pada fungsi SDM dengan orientasi jangka panjang. Mengelola SDM dieraglobalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung proses terwujudnya SDM yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif dimata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh karena itu peran manajemen sumberdaya manusia dalam organisasi tidak kecil,bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia SDM bagi departemen lainnya. Manajemen sumberdaya manusia dapatd iartikansebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1996)[10]. Atau dengan kata lain, secaralugas MSDM dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan SDM dalam upaya mencapai tujuan individual maupun organisasional.

Materi Bahasa Indonesia



Ciri-ciri teks akademik diantaranya adalah :

Bersifat Sederhana dalam Struktur Kalimat, Padat Informasi, Padat Kata Leksikal, Banyak Memanfaatkan Nominalisasi, Memanfaatkan Metafora Gramatika melalui Ungkapan Inkongruen, Banyak Memanfaatkan Istilah Teknis, Bersifat Taksonomik dan Abstrak, Banyak Memanfaatkan Sistem Pengacuan Esfora, Memanfaatkan Proses Relasional Identifikatif dan Proses Relasional Atributif, dan sebagainya. Teks ulasan mempunyai beberapa tujuan. Pertama, memberitahu pembaca mengenai kekurangan dan kelebihan suatu karya. Kedua, tujuan teks ulasan yaitu untuk menyampaikan sudut pandang individu terhadap suatu karya. Tujuan terakhir dari teks ulasan yaitu agar bisa membantu pembaca untuk mempertimbangkan suatu karya yang akan dilihat dan bisa memberikan suatu informasi kepada publik. Nah, dalam artikel ini akan disediakan beberapa contoh teks ulasan sekaligus dengan strukturnya. Struktur teks ulasan 1. Orientasi Orientasi merupakan bagian yang berisi tentang pembahasan mengenai gambaran umum suatu karya yang akan diulas. 2. Tafsiran Tafsiran ini berisi pembahasan yang spesifik tentang suatu karya yang diulas. Tafsiran ini lebih tepatnya mengenai kelebihan dan salah satu bagian karya tersebut. 3. Evaluasi Pada bagian ini, penulis mengevaluasi atau mengungkapkan pandangannya mengenai apa yang dibahas pada karya tersebut. Dalam struktur ini, penulis akan membahas bagian mana yang dirasa kurang. 4. Rangkuman Bagian yang terakhir yaitu rangkuman, struktur yang satu ini lebih tepatnya berisi tentang kesimpulan. Pada rangkuman ini, penulis akan memberikan kritik dan saran yang membangun. Pada struktur ini, penulis juga akan memberikan pendapatnya apakah karya yang dibuat tersebut layak untuk dibaca, didengar, dilihat atau tidak. Contoh teks ulasan beserta strukturnya Orientasi Puisi dengan judul “Ayah” ditulis oleh Cahaya Mahardika. Puisi “Ayah” diterbitkan di salah satu majalah khusus anak-anak pada tahun 2009. Puisi ini menceritakan tentang perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh seorang Ayah. Perjuangan ini dilakukan semata-mara hanya untuk keluarganya tercinta. Pada puisi ini, juga menggambarkan betapa besarnya rasa cinta seorang anak kepada ayahnya. Tafsiran Pada bait pertama, digambarkan betapa beratnya perjuangan seorang ayah demi kebahagiaan keluarga. Sang Ayah harus bekerja keras dengan cucuran keringat untuk mengantongi rupiah. Panasnya matahari sama sekali tidak menjadi masalah bagi sang ayah. Pada bait yang berikutnya, digambarkan tentang rasa sayang yang sangat besar seorang anak kepada ayahnya. Karena ayah merupakan cinta pertama seorang anak perempuan. Ayah juga pemberi kebahagiaan dan seorang sosok yang penting utntuk anaknya. Evaluasi Puisi ini disajikan menggunakan bahasa yang sangat indah, tapi tetap sederhana. Kata-kata yang digunakan sangat mendalam dan mudah dipahami. Selain itu, puisi “Ayah” menyatu dengan kehidupan nyata. Tetapi, terdapat kekurangan dalam penulisan puisi ini yaitu kaidah penulisan puisi. Hanya terdapat dua baris dengan beberapa kata saja dalam bait kedua dan seterusnya. Rangkuman Meskipun terdapat beberapa kekurangan pada puisi “Ayah”, puisi ini tetap layak untuk diterbitkan. Dengan mengambil tema mengenai keluarga, puisi ini bisa dijadikan sebagai peringatan. Peringatan untuk seorang anak agar bisa menyadari sulitnya perjuangan seorang Ayah untuk memenuhi segala kebutuhan pada keluarga. Maka dari itu, seorang anak harus bisa menghargai perjuangan yang telah dilakukan oleh ayahnya.

Berikut adalah struktur penulisan laporan penelitian atau praktikum yang disajikan secara lengkap beserta penjelasannya:

1. Bagian Pembukaan Bagian pembukaan meliputi sebagai berikut. a. Judul Penelitian Judul penelitian merupakan cerminan dari topik penelitian yang dirumuskan dalam bentuk kalimat secara singkat, padat, komunikatif, jelas, dan dapat ditangkap dalam pandangan sekilas. Judul harus objektif dan sesuai dengan masalah yang diteliti. Penentuan judul sebenarnya sudah dirumuskan pada waktu menyusun rancangan penelitian. Jadi, tinggal memindahkan rumusan ke halaman judul.

b. Kata Pengantar Kata pengantar berisi keterangan dari penulis mengenai tulisannya. Isi dari keterangan kata pengantar biasanya pendek dan tidak lebih dari satu halaman menjelaskan mengapa sasaran penelitian dipilih oleh peneliti. Pada bagian kata pengantar ini dapat dimuat ucapan terima kasih kepada setiap pihak yang memberi bantuan sejak perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan penelitian. Pada akhir kata pengantar dibubuhkan keterangan tanggal, bulan, dan tahun penulisan, nama lengkap peneliti atau penulis. c. Daftar Isi Daftar isi menunjukkan bagian-bagian dari laporan dan hubungan antara satu bagian dan bagian yang lain. Daftar isi sangat penting bagi pembaca sebab dapat membantu untuk melihat secara analitis isi laporan secara keseluruhan. Melalui daftar isi, pembaca dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian mana yang ia anggap penting tanpa harus membaca seluruh laporan penelitian. d. Daftar Tabel (kalau ada) Daftar tabel memuat judul-judul setiap tabel yang ada dalam laporan penelitian. Daftar tabel disusun berurutan sesuai nomor setiap tabel. Halaman yang menggunakan tabel halaman lebih luas, kertas dapat dilipat. e. Daftar Gambar/Diagram/Ilustrasi/Peta Daftar ini juga memuat keterangan atau judul gambar/ilustrasi/ diagram/peta yang ada dalam laporan penelitian.

2. Bagian Isi Laporan Bagian isi meliputi sebagai berikut. a. Bab Pendahuluan Bagian pendahuluan memberi gambaran kepada pembaca mengenai keterangan seperti latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis (kalau ada), asumsi (kalau ada), batasan konsep, dan hambatan yang didapat selama penelitian. Keterangan tersebut umumnya telah dipersiapkan peneliti sebelum penelitian pada saat menyusun rancangan penelitian. Pada bagian pendahuluan, peneliti tinggal memindahkan hal yang perlu dari rancangan penelitian, setelah dilengkapi dan disempurnakan.

b. Bab Tinjauan Kepustakaan Tinjauan kepustakaan memberi gambaran mengenai hal yang telah dirintis oleh peneliti lain seperti konsep, teori, data, penemuan yang berhubungan dengan masalah penelitian yang sedang dikerjakan. Keseluruhan hal tersebut dirangkum dan dihubungkan dengan apa yang sedang diteliti sehingga masalah yang diteliti menjadi lebih jelas. Sumber-sumber kepustakaan antara lain buku-buku teks, laporan-laporan penelitian, buletin, jurnal, dan lain-lainnya. c. Bab Metodologi Penelitian Bagian ini menerangkan mengenai subjek, objek, dan ruang lingkup penelitian, teknik sampling, teknik pengumpulan data, instrumen atau alat pengumpul data, jenis atau model penelitian, metode pengolahan, dan analisis data. Metodologi penelitian biasanya sudah disajikan dalam rancangan penelitian. Selanjutnya peneliti tinggal melengkapi dan menyempurnakannya pada saat menyusun bab ini sehingga apa yang menjadi subjek dan objek penelitian serta alasan pemilihannya semakin jelas.

d. Bab Hasil Penelitian Pada bagian ini disajikan deskripsi umum tentang subjek atau objek penelitian, sajian data dan/atau uji statistik untuk masingmasing data. Bila penelitian berbentuk deskripsi maka sajiannya berupa uraian data tanpa menguji hipotesis. Bila penelitian berbentuk eksplanasi maka sajiannya berupa data yang menguji hipotesis. Jika diterapkan pendekatan kualitatis maka sajian datanya tidak berupa uji statistik, akan tetapi berupa uraian data sederhana dalam bentuk kalimatkalimat. Bila pendekatannya bersifat kuantitatif, sajian datanya berupa uji statistik yang diwujudkan lewat angka-angka yang dimuat di dalam tabel-tabel. e. Bab Pembahasan Hasil Penelitian Dalam pembahasan ini seluruh hasil penelitian, tinjauan kepustakaan/ hasil penelitian lain, metodologi yang digunakan, dibandingkan satu dengan yang lain, dan dilacak keterkaitan antara satu dan yang lain serta dievaluasi keterkaitannya. Bagian pembahasan hasil penelitian harus diuraikan secara lengkap dan menarik karena bagian inilah yang ditunggu dan ingin diketahui oleh pembaca.

f. Bab Kesimpulan dan Saran Pada bagian ini diuraikan apa yang menjadi kesimpulan hasil penelitian dan apa yang dapat disarankan sesuai dengan hasi penelitian itu. Selain memuat hal-hal yang bersifat praktis, hal-hal yang disarankan sebaiknya juga meliputi masalah-masalah baru yang perlu diteliti selanjutnya.

3. Bagian Penutup a. Daftar Pustaka Daftar pustaka disusun keterangan mengenai buku-buku atau laporan-laporan yang digunakan dalam penelitian. Daftar pustaka merupakan bagian tersendiri di luar materi isi, tetapi sangat penting dalam menunjang penelitian lapangan dan penyusunan laporan. Daftar pustaka dibuat untuk memberi informasi mengenai bahanbahan bacaan yang digunakan. Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam daftar pustaka ini, antara lain: nama penulis, tahun penerbitan, judul buku, tempat penerbit, dan nama penerbit. Kalau sumber yang digunakan berupa jurnal atau laporan penelitian, susunannya adalah nama penulis, tahun penulisan, judul tulisan, nama jurnal, jilid (nomor), dan halaman. b. Lampiran-lampiran Lampiran memuat hal-hal yang dirasakan perlu untuk diikutsertakan dalam laporan hasil penelitian seperti surat-surat izin, tabel-tabel, dan grafik-grafik, format instrumen, dan unsur lain yang dirasa perlu untuk menunjang hasil penelitian yang disampaikan. c. Indeks Indeks disusun peristilahan yang digunakan dalam laporan penelitian. Penyusunan dilakukan menurut urutan abjad. Selain indeks, kadangkadang juga disusun istilah-istilah dan pengertiannya agar pembaca mudah memahami istilah yang dipakai.



Pengertian Proposal adalah suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kegiatan dalam bentuk tulisan dan dijelaskan secara sistematis dan terperinci. Proposal umumnya dijadikan pedoman kerja atau acuan dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan.

Secara etimologis kata proposal berasal dari bahasa Inggris, yaitu Propose yang artinya pengajuan/ mengajukan atau permohonan. Suatu pihak memberikan proposal untuk menawarkan ide, gagasan, atau rencana kepada pihak lain agar mendapatkan dukungan. Dukungan tersebut dapat berupa ijin, persetujuan, dana, dan lain-lain.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, pengertian proposal adalah suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuah oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun penelitian di perpustakaan (library research).

Baca juga: Pengertian Surat

Tujuan Proposal

Secara umum tujuan dibuatnya proposal adalah untuk mendapatkan ijin atau persetujuan dari suatu pihak mengenai rencana atau rancangan yang akan dilakukan. Selain itu, proposal juga sering dibuat untuk permohonan dana/ sponsorship melalui kerjasama dengan pihak lain.

Selain penjelasan mengenai rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, umumnya di dalam proposal juga tertera mengenai dana yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaannya. Jadi, secara keseluruhan isi dari proposal tersebut harus dapat dimengerti oleh pihak lain yang ingin dimintai ijin/ persetujuan atau dana.

Fungsi Proposal

Proposal dibuat tentunya ada fungsi dan tujuannya, baik bagi pihak pembuat proposal maupun bagi pihak yang menerima proposal. Berikut ini adalah beberapa fungsi proposal:

1.

Di bidang penelitian umum, proposal berfungsi sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan sosial, budaya, agama, ekonomi, dan bidang lainnya.

2.

Di bidang usaha atau bisnis, proposal berfungsi sebagai gambaran dan proyeksi dalam mendirikan suatu usaha.

3.

Proposal berfungsi untuk memberikan informasi mendetail tentang suatu kegiatan ketika mengajukan dana untuk pelaksanaan kegiatan, misalnya perayaan, seminar, pelatihan, dan lain-lain.

4.

Dalam suatu proyek, proposal berfungsi sebagai dasar melakukan tender, baik dari lembaga pemerintah maupun swasta.

Jenis-Jenis Proposal

Secara umum, proposal dapat dibedakan dalam empat jenis. Mengacu pada pengertian proposal di atas, berikut ini adalah beberapa jenis proposal tersebut:

1. Proposal Kegiatan

Ini merupakan proposal untuk melakukan suatu kegiatan. Isi proposal kegiatan adalah pengajuan rencana kegiatan, baik yang sifatnya individu maupun kelompok, misalnya pentas seni dan budaya.

Seringkali proposal kegiatan ini sekaligus untuk pengajuan permohonan dana dari pihak tertentu. Dan sebagai kompensasi, penyelenggaran kegiatan akan menawarkan sesuatu yang bermanfaat bagi donatur, misalnya space iklan.

2. Proposal Bisnis

Ini adalah proposal yang berhubungan dengan dunia bisnis, baik perseorangan maupun kelompok. Contohnya adalah proposal pendirian suatu usaha, proposal kerjasama antar perusahaan, dan lain-lain.

3. Proposal Penelitian

Jenis proposal ini umumnya digunakan pada bidang akademisi. Contohnya proposal penelitian untuk membuat skripsi, tesis, dan lainnya. Proposal ini dibuat sebagai pengajuan kegiatan penelitian.

4. Proposal Proyek

Jenis proposal ini umumnya dipakai pada dunia bisnis dimana isi proposal tersebut tentang rangkaian rencana kegiatan. Contohnya adalah proposal suatu proyek pembangunan.

Baca juga: Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Bentuk-Bentuk Proposal

Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Proposal Formal

Proposal formal biasanya dilengkapi dengan tiga bagian utama:



Pendahuluan (sampul, halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, lembar pengesahan)



Isi proposal (latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, susunan panitia, waktu, biaya)



Data pelengkap proposal (lampiran, tabel, daftar pusaka, dan lain-lain)

2. Proposal Semi Formal

Proposal semi formal umumnya tidak selengkap proposal formal namun masih berbentuk baku. Di dalam proposal semi formal biasanya terdapat informasi mengenai masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.

3. Proposal Non Formal

Proposal non formal biasanya hampir sama dengan proposal semi formal dan disampaikan dalam bentuk surat atau memorandum. Di dalam proposal non formal juga terdapat beberapa hal seperti masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.

Unsur-Unsur Proposal

Di dalam setiap proposal biasanya terdapat beberapa unsur penting dimana isinya tergantung jenis proposal yang dibuat. Unsur di dalam proposal bisnis tentunya tidak akan sama dengan unsur di dalam proposal penelitian.

Sebagai contoh, berikut ini adalah beberapa unsur di dalam proposal penelitian:

1.

Latar belakang masalah

2.

Rumusan masalah

3.

Tujuan penelitian

4.

Hipotesis

5.

Asumsi penelitian

6.

Manfaat penelitian

7.

Ruang lingkup penelitian

8.

Kajian pustaka

9.

Definisi operasional

Teks laporan hasil observasi hampir menyerupai teks deskripsi karena sama-sama menyampaikan suatu informasi berdasarkan fakta. Tetapi terdapat perbedaan pada sifatnya, dimana teks laporan hasil observasi bersifat universal (umum), sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual.

A. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Menggambarkan ciri, bentuk, atau sifat umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan, atau peristiwa yang terjadi di alam semesta kita. Teks hasil observasi bersifat faktual atau berdasarkan fakta yang ada.

Tujuan teks ini:

    

Mengatasi suatu persoalan. Menemukan teknik atau cara terbaru. Mengambil keputusan yang lebih efektif. Melakukan pengawasan dan/atau perbaikan. Mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Fungsi teks ini:

   

Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan. Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam pengamatan. Sarana untuk pendokumentasian. Sebagai sumber informasi terpercaya.

Ciri-ciri teks hasil observasi:

      

Bersifat objektif, global, universal. Objek yang akan dibicarakan/dibahas adalah objek tunggal. Ditulis secara lengkap dan sempurna. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya. Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.

Sifat teks laporan ini:

  

Bersifat Informatif. Bersifat Komunikatif. Bersifat Objektif.

B. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi Terdapat 2 struktur utama yang membantun teks laporan hasil observasi sehingga menjadi satu kesatuan, struktur teks nya yaitu: 1.

2.

Pernyataan umum (klasifikasi): merupakan pembuka atau pengantar mengenai hal yang dilaporkan. Di tahap ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia bisa diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan. Anggota/aspek yang dilaporkan: merupakan bahasan atau rincian tentang objek yang diamati.

Struktur lain dari teks laporan observasi: 1. 2. 3. 4.

Definisi Umum: merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas didam teks. Definisi Bagian: merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf (penjelasan rinci). Definisi Manfaat: merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan Penutup: merupakan bagian rincian akhir dari teks.

C. Ciri Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi Ciri bahasa atau kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks ini: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi. Menggunakan verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku, seperti : bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan sebagainya. Menggunakan kata penghubung yang menyatakan tambahan (dan, serta), perbedaan (berbeda dengan), persamaan (sebagaimana, seperti halnya), pertentangan (tetapi, sedangkan, namun), pilihan (atau). Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf. Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, seperti : herbivora, degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia, dan lain-lain.

D. Bagaimana Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi? Langkah-langkahnya: 1. 2. 3.

4.

Membuat judul laporan sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan. Membuat kerangka teks yang condong ke pembuatan gagasan utama sesuai dengan hasil pengamatan. Menyusun teks berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat, diawali dengan paragraf pernyataan umum lalu ke bagian isi. Setelah membuat klasifikasi secara umum, langkah berikutnya yaitu menjabarkan klasifikasi tersebut berdasarkan hasil pengamatan Meneliti kembali hasil penulisan teks, jika ada kalimat janggal atau salah penulisan, segera perbaiki kembali.

Nah kamu juga harus memenuhi syarat atau kriteria teks laporan hasil observasi agar dianggap baik dan benar serta ideal, berikut ini syaratnya:

   

Mempunyai susunan struktur teks yang urut dan lengkap. Dalam struktur teks tidak mempunyai kesimpulan/penutup. Di dalam teks tidak ada opini dari penulis. Teks menjelaskan sebuah informasi berdasarkan fakta.

Manajemen Strategi STRATEGI BERSAING GENERIK DARI PORTER Strategi bersaing merupakan pendekatan dimana perusahaan secara intensif memenangkan setiap bisnisnya, yang mencakup : 1.

Strategi maksimasi pangsa pasar.

2.

Strategi pertumbuhan yang menjamin pertumbuhan perusahaan masa mendatang.

3.

Strategi diferensiasi pasar / celah pasar dengan menciptakan citra perusahaan / produk pada konsumen potensial.

4.

Strategi diferensiasi produk / celah produk dengan pengembangan perbedaan performansi produk dari produk pesaing.

Strategi bersaing generik menyebutkan bahwa perusahaan selalu menempatkan diri pada salah satu aspek utama, yaitu : Strategi keunggulan biaya menyeluruh atau strategi diferensiasi. Dan jika target yang dituju relative sempit maka strategi akan berkembang menjadi strategi focus.

Strategi Bersaing Generik (Porter, Competitive Advantage) Strategi generic ini dibedakan sesuai dengan keunggulan bersaing yang dimiliki dan target pasar yang dituju, yaitu :



Strategi Keunggulan Biaya Menyeluruh (Cost Leadership)

Strategi ini, perusahaan berusaha untuk mencapai kemampuan biaya produksi dan distribusi yang paling rendah, sehingga dapat memberikan harga produk yang lebih rendah dari pesaing dan memenangkan persaingan dalam pangsa pasar yang besar.



Strategi Diferensiasi (Differentiation)

Strategi ini, perusahaan lebih memusatkan pada usahanya dalam menciptakan ciri produk yang khas serta dalam program pemasaran , sehingga datat memenangkan persaingan dengan membuat citra yang khas pada konsumen.



Startegi fokus (focus)

Strategi ini, perusahaan memusatkan usahanya untuk melayani sebagian kecil segmen pasar dan tidak melayani pasar secara luas. Usaha ini dilakukan dengan mengenali secara detail pasar yang dituju dan menerapkan keunggulan biaya menyeluruh atau diferensiasi pada segmen kecil tersebut.

Seperangkat keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan performa perusahaan dalam jangka panjang (Wheelan & Hunger: 2001) Manajemen Strategis menurut Fred R David adalah Seni dan Pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya Menurut Pierce dan Robinson : Manajemen strategis didefinisikan : satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan perusahaan. Manajemen Strategik adalah proses perencanaan, implementasi dan pengendalian satu strategi organisasi dan juga menentukan misi dan tujuan perusahaan/organisasi berkaitan dengan lingkungan eksternalnya Menurut W.F .Glueck Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakantindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan Jadi Manajemen Strategik adalah suatu suatu seni dan ilmu untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkesinambungan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan

9 Tugas penting manajemen strategik Misi Perusahaan Profil Perusahaan Menilai lingkungan ekstern perusahaan Analisa opsi perusahaan (SDM) Evaluasi opsi perusahaan: pilihan Pemilihan strategi & sasaran jangka panjang Pengembangan sasaran tahunan & strategi jangka pendek Pengalokasian SDM dan teknologi Evaluasi proses strategik

Keputusan Strategik memiliki dimensi sbb: Isu (Masalah) Strategik Membutuhkan Keputusan dari Manajemen Puncak Isu Strategik Membutuhkan SDM dalam jumlah yang besar: layanan tepat jual Isu Strategik yang mempengaruhi Kesejahteraan Jangka Panjang Perusahaan: Strategi/posisioning Isu Strategik berorientasi ke Masa Depan : Proaktif Isu Strategik yang mempengaruhi Konsekuensi multifungsional : fungsi SDM Isu Strategik mengharuskan perusahaan mempertimbangkan Lingkungan Ekstern : pesaing, pelanggan, pemerintah

Karakteristik Keputusan Manajemen Strategik Ditingkat korporasi = berorientasi pada nilai, konseptual, resiko, laba Ditingkat bisnis = berorientasi pada segmen pasar, lokasi dan distribusi Ditingkat Fungsional = Berorientasi pada pelabelan, R & D, dan peralatan produksi Penelitian oleh Gluck,Kaufman, dan walleck (The Four Phases of Strategic Management” Journal Of Business Strategy ( winter 1982),hal 9-21 = Manajemen strategis dalam perusahaan akan berkembang melalui empat tahap berurutan : Tahap 1.Perencanaan keuangan dasar : mencari pengendalian operasional yang lebih baik melalui pemenuhan anggaran Tahap 2. Perencanaan berbasis peramalan : mencari perencanaan yg lebih efektif untuk pertumbuhan dg mencoba meramalkan masa yang akan datang melebihi dari tahun berikutnya. Tahap 3. Perencanaan strategis : Mencari cara untuk meningkatkan respon terhadap pasar persaingan dg mencoba berpikir secara strategis Tahap 4. Manajemen Strategis : Mencari cara untuk mengelola semua sumber daya guna mengembangkan keunggulan kompetitif dan membantu menciptakan kesuksesan dimasa yg akan datang. Komponen Model Manajemen Strategik Misi Perusahaan (Company Mission) Profil Perusahaan (Company Profile) Lingkungan Ekstern Analisis dan Pilihan strategik (Strategic Analysis dan choice) Strategi umum (Grand Strategy) Sasaran Tahunan (Annual Obyektives) Strategi fungsional (Functional Strategies) Kebijakan (Policies)

Merupakan suatu pernyataan ringkas tentang cita-cita organisasi yang berisikan arahan yang jelas dan apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan datang

Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impiah sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan WANT TO BE dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bari perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang

Visi yang efektif antaralain harus memiliki karakteristik : Imagible (Dapat dibayangkan) Desirable (Menarik)

Feasible (Realistis dan dapat dicapai) Focused (Jelas) Flexible (Aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan) Communicable (mudah dipahami)

Visi bagi organisasi dapat digunakan sebagai: Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture)

Pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut Succinct = pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4 kalimat Appealing = visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan yang akan memberikan semangat pada customer, stakeholder dan pegawai Feasible = visi yang baik harus bisa dicapai dengan resource, energi, waktu. Visi haruslah menyertakantujuan dan objektive yang strecth bagi pegawai Meaningful = Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif pegawai namun tidak boleh menggunakan kata-kata yang mewakili sebuah emosi Measurable = pernyataan visi harus diukur sehingga dimungkinkan untuk melakukan pengukuran kinerja sehingga setiap pegawai bisa mengetahui apakah visi sudah bisa dicapai atau belum

Menurut Drucker (2008 ; 87) misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya.

Kriteria Misi Simple dan Clear = pernyataan misi harus cukup diwakili oleh 2-3 pernyataan saja. Semua pernyataan tersebut harus sederhana dan jelas dimengerti serta tidak menggunakan jargon-jargon organisasi. Broad and long-term in future = pernyataan misi organisasi harus cukup luas mengakomodasikan perkembangan organisasi di masa mendatang. Misi organisasi harus bisa menunjukkan gambaran yang akan dicapai di masa depan dengan jelas. Pernyataan misi organisasi harus tetap valid pada 20 tahun mendatang sama seperti kondisi sekarang. Focus on the present = pernyataan misi organisais tidak boleh terlalu berorientasi pada masa depan sehingga kurang bisa fokus pada kondisi organisasi di masa sekarang

Easy to understand = misi organisasi harus mudah dimengerti. Misi yang mudah dimengerti akan memudahkan mengkomunikasikan misi tersebut kepada anggota organisasi, stakeholder Resnik dalam Certo dan Peter (1991) dikutip I Putu Sugi Darmawan (2004), terdapat 10 formulasi strategi yang disarankan dirancang untuk mempertinggi kesempatan hidup dan sukses sebuah usaha kecil. Objektif. Angan-angan sendiri tidak memiliki tempat di dalam bangunan sebuah bisnis. Kejujuran, penilaian yang tenang dari kekuatan dan kelemahan perusahaan dan keahlian bisnis serta manajemennya adalah hal yang mendasar. Membuat sederhana dan terfokus. Dalam usaha kecil, kesederhanaan adalah efektif. Usaha dan sumber daya, seharusnya dikonsentrasikan pada hal yang paling utama. Fokus pada pasar yang menguntungkan. Mengembangkan rencana pemasaran. Usaha kecil harus memutuskan bagaimana meraih pelanggan. Memanajemen tenaga kerja secara efektif. Kesuksesan usaha kecil tergantung pada membangun, mengatur dan motivasi sebuah tim pemenang Membuat catatan keuangan yang jelas. Usaha kecil perlu untuk memiliki catatan asset, liabilitas, penjualan, biaya dan informasi akunting lainnya dalam urutan untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan. Tidak pernah menghambur-hamburkan kas. Kas adalah raja di dalam dunia usaha kecil. Menghindari perangkap yang berulang-ulang dari pertumbuhan yang cepat. Usaha kecil harus hatihati melakukan ekspansi. Mengerti seluruh fase bisnis. Pengendalian usaha kecil dan kemajuan keuntungan usaha kecil, tergantung pada pengertian yang lengkap dari seluruh fungsi bisnis. Merencanakan ke depan. Usaha kecil harus memformulasikan tujuan dan mengubahnya menjadi aktifitas yang produktif.

Menurut Thompson (2008, 97), analisis SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa depan agar lebih baik lagi

Menurut Fred David (1997, 134), analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut

Menurut Pearce dan Robinson (2003, 134), analisis SWOT perlu dilakukan karena analisa SWOT untuk mencocokan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan. Pencocokan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang kuat untuk design strategi yang sukses.

Menurut Kurtz (2008, 45), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari eksternal. 

SWOT

Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri). Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi. Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun. Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari

Berbagai kemungkinan yang terjadi antara formulasi strategi dengan implementasi strategi, yaitu : Succes : Merupakan hasil yang paling diidamkan-idamkan oleh setiap perusahaan. Situasi ini dapat terjadi jika formulasi strategi perusahaan disusun dengan baik begitu juga dalam implementasinya. Trouble : Merupakan situasi di mana perusahaan menyusun formulasi strateginya dengan baik namun implementasinya buruk. Roulette : Merupakan situasi di mana perusahaan kurang baik dalam memformulasi strateginya, namun perusahaan melakukan implementasi yang cukup baik. Failure : kondisi ini sangat tidak dinginkan oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena strategi perusahaan tidak diformulasikan dengan baik, demikian juga dalam implementasinya Hunger (1995) melakukan survei terhadap 93 perusahaan yang masuk daftar Fortune 500 menunjukkan bahwa setengah dari perusahaan-perusahaan tersebut menemui 10 macam problem ketika mengimplementasikan sebuah strategi perubahan. Berikut adalah kesepuluh problem tersebut yang disusun berdasarkan tingkat frekuensi kejadian.

Implementasi berjalan lebih lambat dibanding dengan perencanaan awalnya Munculnya berbagai masalah yang tidak terduga Koordinasi dalam implementasi tersebut tidak efektif Perusahaan memberi perhatian yang berlebihan terhadap aktivitas persaingan dan penanganan krisis sehingga kurang memperhatikan implementasi yang harus dijalankan Kemampuan SDM yang terlibat dalam implementasi strategi kurang Pendidikan dan pelatihan SDM di tingkat bawah kurang memadai Tidak terkendalinya faktor-faktor lingkungan eksternal Kualitas kepemimpinan dan pengarahan dari para manajer departemen kurang memadai Tidak jelasnya implementasi pada tugas dan aktivitas kunci Pemantauan aktivitas oleh sistem informasi yang dimiliki perusahaan kurang memadai Untuk memulai proses implementasi, pihak manajemen harus memperhatikan 3 (tiga) pertanyaan berikut.

Siapa yang akan melaksanakan rencana strategis yang telah diformulasikan? Apa yang harus dilakukan? Bagaimana sumberdaya manusia yang bertanggungjawab dalam implementasi akan melaksanakan berbagai aspek yang diperlukan? Proses Implementasi Strategi Menurut Certo dan Peter Menganalisis Perubahan Menganalisis Struktur Organisasi Menganalisis Budaya Perusahaan Menganalisis Kepemimpinan Implementasi dan Evaluasi Strategi



Tingkatan Manajer

Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman). Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer)

4 Tipe Model Umum Pengambilan Keputusan Iconic (Scale) Models. = Penyederhanaan dari model abstrak; replika fisik dari sebuah sistem, biasanya berdasarkan perbedaan skala dibandingkan aslinya Analog Models. Berlawanan dengan model iconic, tidak mirip dengan sistem yang riel tetapi mempunyai perilaku yang mirip. Mathematical (Quantitative) Models. == Hubungan yang kompleks dari banyak sistem umumnya tidak dapat sepenuhnya terwakili. Untuk dapat mengabstraksikannya diperlukan pemanfaatan modelmodel matematis. (Probability, B/C ratio, others) Mental models memberikan gambaran subyektif bagaimana seseorang memikirkan tentang suatu situasi. Satu konsep yang penting untuk dipahami dalam proses pengambilan keputusan Bounded Rationality = Mengenal keterbatasan manusia oleh adanya pembatasan organisasional, seperti waktu, informasi, sumberdaya, dan juga kapabilitas mentalnya.

Satisficing = Suatu pencarian sampai dengan tingkat memuaskan dan tidak perlu sampai sempurna atau optimal. Intuition = Analisis yang tidak disadari berdasarkan pengalaman (yang lalu) Escalation of Commitment = Kecenderungan untuk menambah komitmen dari aksi (hasil keputusan) sebelumnya seperti yang diharapkan jika seorang pimpinan jika mengikuti proses pengambilan keputusan yang efektif

Teknik yang digunakan untuk menghasilkan “Quality in Group Decision Making” Brainstorming = Membuka segala kemungkinan pemikiran tanpa harus dievaluasi Nominal Group Technique = suatu proses rancangan struktural untuk mensimulasi secara kreatif ‘group decision making’ manakala ada kelemahan dalam pencapaian kesepakatan atau ada kelemahan penguasaan pengetahuan terhadap permasalahan yang dihadapi dari para anggota Delphi Technique = Suatu teknik analisis yang digunakan untuk memprediksi keadaan masa depan tanpa harus melibatkan pertemuan dengan ‘group decision making’ secara langsung (tatap muka) Devil’s Advocacy Approach = Seseorang atau subkelompok diutus untuk mengkritisi rumusan tindakan dan mengidentifikasi permasalahan yang perlu menjadi perhatian sebelum adanya keputusan final Dialectical Inquiry = Approaches a decision from two opposite points and structures a debate between conflicting views Konsep Strategi Strategi merupakan pilihan arah utama untuk mencapai sasaran dan alokasi sumbersumber pendukung. Strategi adalah konsep perusahaan tentang bagaimana memenangkan peperangan. Kebanyakan perusahaan menetapkan pertumbuhan penjualan dan laba sebagai salah satu sasaran utama. Bila menginginkan pertumbuhan, maka perusahaan memerlukan strategi pertumbuhan. (Husein Umar, 2003).

Perubahan yang mendasar menjadi pendorong ke arah timbulnya perhatian pada aspek aspek paling mendasar yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan dan sektor ekonomi global pada umumnya. Dari keadaan itu timbul satu konsep strategi perusahaan yang telah memberikan suatu persepsi baru didalam manajemen perusahaan atau organisasi secara umum. Konsep ini memandang bahwa kelangsungan hidup suatu perusahaan dipengaruhi dalam hal menerapkan keputusan dan kebijakan strategi.

Strategi merupakan suatu cara yang menekankan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan manufaktur dan pemasaran. Semua bertujuan untuk mengembangkan persepsi kolporal melalui agregasi. . Strategi mengandung arti semua kegiatan yang ada dalam lingkungan perusahaan termasuk di dalamnya pengalokasian semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. Maka dalam penyusunan rencana bisnis atau tepatnya perencanaan suatu strategi perlu melakukan langkahlangkah manajemen strategi. Yang membedakan hanyalah pada asumsi dasar yang digunakan dalam menyusun strategi. Jika dalam dunia bisnis asumsi dasar yang digunakan adalah untuk memenangkan persaingan, sedang dalam dunia militer untuk memenangkan suatu peperangan. Selain perbedaan di atas, kedua hal tersebut mempunyai sejumlah persamaan dalam hal cara-cara pencapaiaan tujuan dan konsep mengenai organisasi. (Burhan, 1994)

Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu : cost leadership, diferensasi, fokus. Perusahan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibanding dengan pesaingnya jika perusahaan dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan para pesaingnya dengan nilai / kualitas yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan tersebut karena memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku, dan sebagainya. Perusahaan juga dapat melakukan strategi diferensiasi dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumen misalnya, perespsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang lebih naik, dan brand image yang lebih unggul. Selain itu strategi fokus juga dapat diterapkan untuk memperoleh keunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi pasar sasaran yang diharapkan. (Potler E. Michael, 1993)

Manfaat strategi perusahaan antara lain strategi merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi masalah dan kesempatan dimasa depan pada kondisi lingkungan yang berubah secara cepat, strategi dapat memberikan suatu gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan perusahaan di masa depan, strategi yang baik dapat meminimalkan resiko dan membuat tugas manajer lebih mudah.

Faktor Lingkungan Internal Faktor lingkungan internal adalah data yang diperlukan dari lingkungan internal perusahaan. Data lingkungan internal terdiri atas struktur organisasi, sumber daya manusia dan produk . Pada struktur organisasi perusahaan dapat menggambarkan kelebihan ataupun kelemahan serta potensi yang dimiliki. Struktur organisasi ini merupakan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Sumber daya perusahaan tidak hanya berupa aset, seperti orang, uang, serta fasilitas, tetapi juga konsep serta prosedur teknik yang biasa dipergunakan di perusahaan. Kualitas sikap dan perilaku sumber daya manusia sangat dipengaruhi perkembangan sosial, politik, kebudayaan dan lain- lain. Oleh karena itu, kebijakan sumber daya manusia terpengaruh oleh faktor- faktor eksternal, antara lain berupa perkembangan pendidikan, jumlah penawaran tenaga kerja, perkembangan sosial, perburuhan, adat, agama, budaya, sistem nilai masyarakat lainnya. Sedangkan faktor- faktor internal sumber daya manusia akan dipengaruhi manajemen itu sendiri, yang terdiri atas tiga fungsi utama yaitu fungsi manajerial yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya manusia, fungsi operasional yang terdiri atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja, dan kedudukan sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. Pada data produksi yang di analisis adalah kualitas produk dan harga produk.

Faktor Lingkungan Eksternal Faktor lingkungan eksternal adalah data yang diperoleh dari luar perusahaan yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dalam percaturan perekonomian nasional maupun internasional, yaitu lingkungan umum (faktor social, teknologi), lingkungan perekonomian nasional, kebijakan perekonomian politik, lingkungan operasional (kondisi pesaing, kekuatan pembeli, ancaman kekuatan pendatang baru, kekuatan pemasok).

Faktor sosial, kondisi sosial masyarakat memang berubah- ubah, hendaknya perubahan sosial yang terjadi, perusahaan dapat mengatasi. Kondisi sosial ini banyak aspeknya, misalnya sikap, gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang dilingkungan eksternal perusahaan. Sebagian yang dikembangkan misalnya dari kondisi kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan dan etnis.

Seandainya faktor sosial berubah, maka permintaan untuk berbagai produk dan aktifitas juga turut mengalami perubahan.Faktor teknologi, dewasa ini perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat, baik di bidang bisnis maupun bidang yang mendukung kegiatan bisnis. Sebenarnya, teknologi itu tidak hanya mencakup penemuan-penemuan yang baru saja, tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Artinya bahwa ia memberikan suatu gambaran yang luas, meliputi : mendesain, menghasilkan dan mendistribusikan setiap kegiatan usaha yang diinginkan. Untuk jalan terus menerus harus selalu mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi yang dapat diterapkan pada produk atau jasa yang dihasilkan atau pada operasinya.

Lingkungan perekonomian nasional , keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri. Faktor- faktor mengacu pada sifat, cara dan arah dari perekonomian dimana suatu negara akan atau sedang berkompetisi. Inikator dari kesehatan perekonomian suatu negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, defisit atau suplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi, dan bisnis serta produk domestik bruto. Dalam era globalisasi ini para analisis harus menilai, memonitor dan meramalkan perekonomian negara- negara lain.

Kebijakan perekonomiaan politik , pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industri dengan melakukan pengendalian dan pengawasan, seperti perjanjian lisesensi dan batasanbatasan pada akses ke bahan baku. Pemerintah juga dapat memainkan peranan tidak langsung seperti standar polusi udara dan peraturan keamanan. Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi para pengusaha untuk berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya. Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan dari faktor politik agar dapat berkembang dengan baik adalah undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintah, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, sistem perpajakan.

Matriks Evaluasi Faktor Esternal (Matriks EFE) dan Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks EFI)

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor- faktor eksternal perusahaan berkaitan dengan peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal- hal yang menyangkut lingkungan umum (faktor sosial dan faktor teknologi), lingkungan perekonomian nasional, kebijakan pemerintah dan politik, dan lingkungan operasional yang meliputi kondisi pesaing, kekuatan pembeli (konsumen), ancaman pendatang baru, kekuatan pemasok. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tak langsung terhadap perusahaan.

Tahap kerjanya adalah membuat daftar critical succes factor (faktor- faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha) untuk aspek eksternal yang mencakup perihal Opportunities (peluang), dan threath (ancaman) bagi perusahaan, menentukan rating setiap critical succes factor tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0 nilai bobot dicari dan dihitung, tentukan rating setiap critical succes factor antara 1 sampai 4 dimana : 1 = sangat lemah 2 = tidak begitu lemah 3= cukup kuat 4= sangat kuat. Kalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skala semua critical succes factor.

Dan jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total dari perusahaan yang dinilai. Skor 4,0 mengidentifikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang lebih luar biasa terhadap

peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman dipasar industri. Sementara itu skor total sebesar 1,0 menunjukkan perusahaan tidak menghindari ancamanancaman eksternal.

Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih detail. Diagram tersebut dapat mengientifikasi 9 sel strategi perusahaan dapat dilihat pada gambar. tetapi pada prinsipnya ke-9 sel tersebut dapat di kelompokkan menjadi 3 sel utama : Growth Strategy (merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1,2 dan 5) atau upaya diversivikasi (sel 7 dan sel 8)), Stability Strategy ( strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan), Retranchment Strategy (usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan oleh perusahaan (sel 3,6, dan, 9) seperti pada gambar 1. (Rangkuti Freddy, 2004)

Matrik SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana pelunag dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki (Rangkuti Freddy, 2004). Pada formulasi ini akan digunakan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diformulasikan ke dalam strategi. Unsur SWOT meliputi : strength yaitu kemampuan dan situasi perusahaan mencapai keuntungan strategis dalam usahanya untuk mencapai tujuan. Kekuatan didefinisikan bagaimana suatu unit usaha strategis dapat memasarkan produknya secara kompetitif. Weakness adalah situasi dan ketidakmampuan yang bisa atau telah terjadi dalam kegagalan perusahaan mencapai tujuan.

Opportunities adalah faktor ekstrenal yang banyak membantu organisasi dalam usaha mencapai atau meningkatkan tujuan. Threats adalah faktor luar yang terjadi dalam kegagalan perusahaan mencapai tujuan, ancaman dapat berupa keunggulan teknologi yang dilakukan pesaing.

Metode Boston Consulting Group (BCG)

BCG merupakan sebuah lembaga konsultan terkemuka yang mengembangkan matrik pertumbuhan pangsa pasar (MAPP). Matrik ini bertujuan untuk mengetahui dimana posisi perusahaan berada berdasarkan tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif, sehingga diketahui strategi yang akan digunakan. Posisi pangsa pasar relative merupakan rasio dari pangsa pasar yang dimiliki suatu perusahaan dalam industri tertentu terhadap market share yang dimiliki perusahaan pesaing terbesar dalam industri tersebut. Matrik ini mempunyai angka-angka berupa sumbu X dan Y yang bisa berubah sesuai dengan kondisi perusahaan (Husein Umar, 2003).

Metode ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pangsa pasar berdasarkan karakteristik cash flownya, mengembangkan portofolio produk perusahaan sehingga kekuatan dan kelemahannya jelas, memutuskan apakah perlu meneruskan investasi untuk produk yang tidak menguntungkan, mengukur kinerja menejemen berdasarkan kinerja produk di pasaran.(Husein Umar, 2003)

Perumusan Strategi  Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu: 1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. 2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan

kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya. 3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. 4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. 5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. (Hariadi, 2005).

 Agar Perusahaan sukses Kenali 5 komponen penting dalam menyusun rencana dan strategis bisnis yang jitu 1. Miliki Deskripsi Usaha yang Jelas Apapun bisnis Anda, mulai lah dengan memiliki deskripsi yang jelas dan mudah dipahami oleh semua orang. Deskripsi bisnis atau gambaran yang menjelaskan bentuk usaha, produk yang dijual atau jasa yang ditawarkan, untung dan rugi produk/jasa yang dijual, harga, biaya operasional perusahaan, target bisnis, hingga sistem kerja yang diberlakukan. Tips: Susunlah Visi, Misi dan Rencana Strategis tentang perusahaan Anda. Apa saja tujuan yang ingin dicapai dan strategi pencapaiannya. Deskripsikan posisi perusahaan saat ini dan yang akan datang, target pasar, keunggulan bersaing, lokasi usaha, manajemen inti, bentuk usaha, konsep manajemen yang dijalankan dan sebagainya. 2. Lakukan Analisa dari Pesaing Usaha Melakukan analisa sederhana dari pesaing usaha Anda bisa menjadi cara yang tepat untuk menciptakan strategi bisnis yang lebih baik. Lakukan pengamatan dan analisa sederhana untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan pesaing bisnis Anda. Belajarlah dari pengalaman sukses dan gagal orang lain, dengan begitu Anda bisa menciptakan rumus sukses dan strategi bisnis versi Anda sendiri. Tips: Buatlah catatan analisa kompetitor usaha Anda, amati dan tulislah apa saja kekuatan dan kelemahan bisnis mereka. Lalu analisa apa saja hal yang bisa Anda pelajari dan terapkan untuk bisnis Anda. 3. Strategi Pemasaran Tepat Sasaran Strategi pemasaran mencerminkan seberapa besar potensi bisnis untuk sukses dipasarkan. Tipsnya, strategi harus direncanakan dengan lengkap, mulai dari promosi produk, biaya, tempat, waktu, target produk hingga media promosi yang akan dipilih. Selalu terapkan perspektif 4P (Product, Price, Place, Promotion) agar strategi pemasaran Anda senantiasa sukses. Tips: Membuat Rencana Pemasaran yang meliputi penjelasan pangsa pasar yang dipilih, cara pemasaran dan promosi yang dibuat sesuai dengan target pasar, hingga rencana anggaran untuk penjualan, harga, distribusi, dan biaya-biaya lainnya. 4. Miliki Laporan Keuangan Dalam membangun usaha, keuangan menjadi hal penting dan tidak boleh disepelekan. Pelajari cara sederhana untuk melakukan pembukuan keuangan usaha Anda dengan rapi. Usahakan untuk membedakan antara modal untuk bisnis dan pribadi. Jujur dan transparant dalam mengelola keuangan usaha Anda akan menjadi modal bisnis yang bisa membawa kesuksesan Anda. Unsur penting dalam membuat rencana bisnis adalah pengelolaan keuangan. Anda harus miliki cara mengelola anggaran agar tetap efisien dan berjalan lancar. Pelajari pula cara membuat rencana anggaran belanja dan cara meminimalisir biaya-biaya lain. Dengan memiliki laporan keuangan yang teratur, ini bisa menjadi modal Anda kelak jika Anda membutuhkan modal tambahan dari lembaga keuangan. Tips: buatlah laporan keuangan yang menjelaskan laporan arus kas keuangan tahun ini, ekspektasi laba, kebutuhan modal, biaya operasional, biaya tambahan, dana cadangan. 5. Menjaga Kualitas Produk/Jasa Dalam berbisnis, pastikan Anda selalu mengutamakan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Agar bisnis yang Anda lakukan berkembang dengan pesat, memiliki untung yang besar dan banyak memiliki pelanggan, Anda wajib menjaga kualitas. Misalkan, Anda memiliki usaha rumah makan mie ayam, banyak pelanggan setia Anda yang menyukai mie ayam dan sering mampir ke tempat Anda karena menjual mie ayam yang enak dengan harga yang murah. Tapi dari sisi pebisnis, Anda berpikir

bagaimana caranya biar tetap untung meski harga bahan-bahan pokok mie ayam melonjak. Lakukan strategi menaikkan harga secara bertahap tetapi tetap jaga kualitas rasa dan pelayanan mie ayam Anda. Pelanggan akan terus berdatangan membeli mie ayam Anda ketika pelanggan merasa puas dengan produk dan pelayanan yang berkualitas dari Anda. Tips: Lakukan analisa risiko yang mungkin akan Anda hadapi di masa depan serta antisipasi yang dilakukan untuk menghadapinya terkait dengan kepuasan pelanggan dan perusahaan. Rencanakan Secara Cerdas Pebisnis yang menginvestasikan waktu dan tenaga menyusun rencana bisnis dengan cerdas, terbilang lebih siap menghadapi resiko persaingan bisnis. Walaupun rencana bisnis itu tidak menjamin 100% kesuksesan seseorang, tapi akan cara ini mampu menciptakan peluang kesuksesan.

Related Documents

Kisi Kisi
October 2019 53
Kisi
June 2020 30
Kisi
May 2020 28
Kisi-kisi Angket Hadi.docx
October 2019 19
Kisi - Kisi Uns Smp.docx
October 2019 25
Kisi-kisi Jaringan
May 2020 14

More Documents from "ridwan setiawan"