KHUTBAH JUM’AT SHALAT JAMA’AH
Hadirin shalat jumat yang dimuliakan, alhamdulillah bersyukur kepada Allah swt diantara titian jejek hidup yang kita lalui hingga saat ini, kita masih diberikan nikmat hidayah oleh Allah SWT , kelembutan hati, kekuatan Iman, dan keteguhan langkah hingga kita dapat menunaikan ibadah shalat jumat berjamaah di masjid...................tercinta ini. Kita memohon kepada Allah SWT semoga hari jumat ini saidul ayyam ditetapkan oleh Allah untuk kita semua sebagai hari terbaik diantara sekian perjalanan shalat jumat yang pernah kita lalui. Shalawat ber-iringkan salam tidak lupa kita haturkan sanjungan kita pada Nabi Agung yakni Nabiullah Muhammad SAW para sahabat serta pengikut beliau, semoga kelakn kita mendapatkan syafaatnya di yaumul ahkhir nanti. Aamiin ya rabbal Alamin. Jamaah shalat jumat yang dimuliakan Allah, khutbah yang akan kami sampaikan pada jum’at ini adalah keutamaan shalat berjamaah dimasjid. Banyak orang yang mengerjakan shalat, tetapi mereka tidak memperhatikan shalat jamaah. Padahal, sebagaimana penjelasan Rasulullah SAW. Mengenai pentingnya menjaga shalat, demikian juga beliau menegaskan tentang pentingnya shalat berjamaah.
Dalam hadist: Anibni ‘umurah radiaallahuanhu anna rasululah SAW Koola: Sholatul jamaahti afdolu min sholatil fazdzi bisab’i waisyriiy na darajat : dari ibnu ummar r.a, sesungguhnya rasulallah SAW. Bersabda, “shalat berjamaah 27 derajat lebih utama daripada shalat sendirian.” (Hr. Malik, Bikhori, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa’i – at Targhib) Kaum muslimin rahimakumullah, Jika sesorang mengerjakan shalat dengan niat untuk memperoleh pahala kenapa ia tidak mengerjakannya jamaah di masjid? Dengan hanya sedikit tambahan usaha, ia akan mendapatkan pahala yang jauh lebih besar. Siapakah yang rela melepas uang Rp 27.000 dengan lebih suka mengambil uang sebesar Rp 1.000,- saja, hanya karena harus besusah payah sedikit. Hanya saja dalam urusan agama, keuntungan sebesar itu terkadang tidak begitu diperhatikan. Hal ini tidak lain dikarenakan kita tidak bersungguhsungguh memperhatikan agama, sesuatu yang sebenarnya bermanfaat, tetapi dalam pandangan kita tidak bermanfaat. Dalam hal keduniaan, perbedaan 1000,- saja akan kita cari sepanjang hari. Sedangkan untuk perdangan akhirat yang keuntungan 27 kali lipat, kita anggap sebagai musibah. Pergi jamaah untuk shalat dimasjid dan meninggalkan toko dianggap sebagai kerugian. Astagfirullah semoga kita terjauhkan dari berbuat tersebut dan selalu terpaut dengan Masjid. Mengenai mereka, Allah swt, ber firman Q.S An-Nur ayat 37
Hadirin shalat jumat yang dimuliakan allah sebelum saya mengahiri khutbah ini saya akan menceritakan kisah sahabat nabi yang selalu menunaikan shalat jamaah dimasjid. Seorang Abdullah Bin Abi ummi maktum sahabat mulia, dekat dengan nabi, turun surah abbasa memuji kemuliannya, rumahnya jauh dari masjid, masjidnya jauh dari kata sederhana tapi masyaallah meskipun begitu tidak mengurangi langkah dan semangat beliau untuk menunaikan shalat berjamaah dimasjid, bisa shalat dimasjid, adzan dimasjid, berjamaah dimasjid, allah huakbar, sedangkan kita sahabat bukan, Tabi’in bukan,tetangga Nabi bukan, sampai hari ini tidak ada satupun, satu hurufpun ayat Quran turun memuji karena kemulian kita, jarak rumah kita kemasjid tidak lebih jauh dibandingkan sahabat Abdullah bin Abi ummi maktum, masjidnya lebih bagus dibandingkan zaman dulu, karpetnya empuk, AC nya begitu bagus, luar biasa nyamannya, suaana masjid enak, kalau denga semua kisah ini belum menyentuh hati kita untuk menunaikan shalat kemasjid tunjukkan dan buktikan kepada allah apa yang membuat kita layak untuk masuk ke syurga firdausnya allah.