KREASI KEINDAHAN RUANGAN YANG SANGAT ELEGAN (LAMPION)
Oleh: Iqlima sari Ainal mardhiah Yulia Muntasir Laisa liza Wulandari saputri
: 1612101010114 : 1612101010074 : 1612101010113 : 1612101010085 : 1612101010086 : 1612101010112
Kewirausahaan REGULER B/2016
FAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2018
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Mengubah barang bekas menjadi barang yang berguna merupakan peluang yang sangat besar. Saat ini bisa kita lihat bermunculan pengusaha barang bekas yang tentunya bisa mendatangkan uang yang sangat banyak. Apalagi dengan sentuhan kreatifitas pastinya akan menciptakan nilai yang jauh lebih besar lagi. Potensi ini selain mendatangkan income secara pribadi tetapi akan mampu menghidupi orang banyak yang terlibat didalamnya, juga akan mampu mengangkat potensi pariwisata Indonesia (http://zhahab.blogspot.com, 2013). Keindahan ruangan, merupakan aspek yang sangat di inginkan semua orang dengan kerapihan ruangan dan hiasan yang ada pada ruangann tersebut, karena hal itulah saya merancang sebuah hiasan untuk sebuah ruangan yang akan membuat ruangan tersebut akan lebih elegan dan terasa indah (http://zhahab.blogspot.com, 2013). Usaha membuat lampu hias ini mempunyai tujuan memiliki ruangan yang elegan, dan murah biaya karena memanfaatkan limbah lingkungan. Dilihat dari prospek usaha lampu hias ruangan sangat berpotensi untuk menjadi usaha. Dalam Kerajinan Tangan, kapasitas produksi terukur dari jumlah orang yang terlibat didalamnya. Selain itu adanya pengaruh ketersedaan bahan baku utama dan pendukung, karena bahan bekas ketersediannya tidak bisa diprediksi, kecuali dalam pembuatan kerajinan tangan tersebut menggunakan lebih banyak bahan baru (Purnomo, 2017). Usaha membuat Lampion dari bahan benang jahit merupakan jenis usaha yang memiliki target pasar yang masih sangat luas. Lampion ini biasanya digunakan untuk lampu tidur dan hiasan. Karya yang satu ini salah satu contoh handmade yang memiliki
prospek bisnis dan usaha yang sangat menguntungkan namun tentunya dengan modal kecil (Sofyana, 2015). 2.
Tujuan Dan Manfaat a. Tujuan Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah: 1) Memperoleh keuntungan 2) Memberikan kreasi keindahan ruangan yang sangat elegan 3) Meningkatkan rasa kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan limbah 4) Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada di negeri ini b. Manfaat Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah: 1) Mendapatkan lingkungan yang bersih dari limbah 2) Memberikan keindahan ruangan dengan harga yang terjangkau 3) Menciptakan kreasi dan lebih peduli dengan peluang usaha
BAB II ANALISIS SWOT Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
1.
Strength atau Kekuatan a. Konsumen dapat langsung mengorder b. Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti menggunakan SMS, WA, LINE, Instagram dan bertemu secara langsung c. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen orang lain. d. Menawarkan harga yang terjangkau untuk konsumen
2.
Weakness atau Kelemahan a. Lampu hias ruangan merupakan produk yang sudah ada, namun demikian, jika mampu merubah bentuk dan harga yang terjangkau, pasti kita mampu mendapatkan hasil yang maksimal b. Bahan dari lampu hias ini yang tahan lama, selama perawatan dan penggunaan secara tepat
3.
Opportunities atau Kesempatan a. Dapat membuka cabang usaha di tempat lain jika usaha pembuatan lampu hias ini sudah stabil b. Dapat berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai bentuk seperti lampu hias dengan berbagai variasi c. Memperluas pemasaran dengan area penjualan
4.
Threats atau Ancaman Kebiasaan konsumen yang lebih dulu membeli produk kepada penjual yang telah mereka kenal atau percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli lampu hias. Untuk mengatasi ancaman tersebut, diantisipasi dengan membuat tampilan yang menarik serta menggunakan bahan yang sesuai permintaan konsumen. Adanya pesaing yang menjual lampu hias dengan harga yang lebih murah. Untuk mengatasi ancaman tersebut, saya memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai kualitas serta cara pembuatan lampu hias agar konsumen mengetahui mengapa kami memberikan harga yang berbeda dari penjual lain.
BAB III PEMBAHASAN
1.
Lampion Lampion adalah sejenis cahaya yang dibungkus dengan kertas. Biasanya cahaya yang dimasukkan didalam kertas ada yang berupa lilin, lampu dan semacam lainnya.Suasana kumpulan lampion membuat nyaman dan indah. Komposisi warna yang indah dipadukan dengan gelapnya malam memiliki pesona alam yang begitu luar biasa (Purnomo, 2017). Lampion benang adalah suatu kerajinan tangan yang berbahan dasar dari benang dengan dibentuk sebagai tempat lampu bolam. Lampion ini biasanya dibuat oleh seorang pengusaha kerajinan lampu karena banyak sekali para pecinta kreasi craft yang mencari lampu hias rumah maupun tempat tidur ini karena murah namun unik (Hermansyah, 2015). Usaha membuat Lampion dari bahan benang jahit merupakan jenis usaha yang memiliki target pasar yang masih sangat luas. Lampion ini biasanya digunakan untuk lampu tidur dan hiasan. Karya yang satu ini salah satu contoh handmade yang memiliki prospek bisnis dan usaha yang sangat menguntungkan namun tentunya dengan modal kecil (Hermansyah, 2015).
2.
Kebutuhan Pasar Kebutuhan properti di masyarakat terus meningkat. Kebutuhan akan penerangan yang elegan ini bisa dijadikan sebagai pilihan untuk memperindah ruangan. Bagi masyarakat umumnya ibu-ibu produk lampion merupakan produk yang memiliki ciri khas tersendiri dalam mempercantik dan memperindah dekorasi ruangan. Dengan berbagai pilihan warna dan desain unik dan indah sehingga permintaan akan lampion semakin meningkat (Purnomo, 2017).
3. Sasaran dan target pasar Sasaran Kami adalah seluruh lapisan masyarakat. Dengan berbagai tingkat ekonomi, mulai enonomi menengah kebawah maupun meningkat keatas. Untuk itu kami memulai promosi di kalangan masyarakat sekitar. Selanjutnya kami akan promosi ke toko-toko perabotan rumah tangga. Untuk program jangka panjang, kami mencanangkan untuk membuka tempat usaha usaha atau Toko perabotan sendiri di kawasan kota Banda Aceh dan membuka cabang di berbagai daerah untuk kemudahan pendistribusian pada masyarakat. 4. Bahan Yang Digunakan Bahan yang biasa digunakan untuk kerajinan tangan adalah bahan baru yang bisa kita beli di toko juga menggunakan barang bekas layak pakai, serta bahan yang melalui pendaurulangan.
Contoh bahan yang biasa digunakan adalah :
1. Kain : Flanel, Kain Perca 2. Benang : Benang jahit, benang Wol 3. Sedotan 4. Kertas : Kertas Samson, Kertas Koran, Kertas Daur Ulang, Kertas Kardus, Hardbot, dll 5. Botol Bekas 6. Kayu Baru / Kayu Sisa, Triplek 7. Bambu 8. Spare Part Kendaraan Bekas 9. Neon Bekas 10. Kaca Bekas
11. Daun dan Bungan Kering 12. Pasir Laut 13. Kaleng Bekas 14. Besi : Besi Begel, Besi Plat, Besi Pipa, Besi Bekas lainnya 15. Tanah Liat 16. Plastik : Kantong Kresek, Bungkus Kopi, Botol, dan bentuk kemasan plastik lainnya
Dalam membuat kerajinan tangan tentunya dibutuhkan jiwa seni dan kreatifitas yang tinggi. Pemahaman terhadap peluang usaha ini tidaklah mudah, tetapi juga bukanlah hal yang rumit. Kuncinya kita harus memiliki kemauan yang tinggi dan bersungguhsungguh.
5. Kelebihan usaha lampion Menurut Purnomo (2017), ada dua macam 2 kelebihan lampion: a. Fungsi pakai Yaitu kerajinan yang lebih mengutamakan nilai guna dari barang atau kerajinan tersebut dan agar lebih menarik ditambah dengan keindahan yang sangat unik. b. Fungsi hias Yaitu jenis kerajinan ini adalah kerajinan yang tidak terlalu memperhatikan nilai gunanya melainkan lebih menekankan pada keindahan barangnya saja. Lampion sangat bagus dinikmati bagi yang melihatnya. Mengubah barang bekas menjadi barang yang berguna merupakan peluang yang sangat besar. Saat ini bisa kita lihat bermunculan pengusaha barang bekas yang tentunya bisa mendatangkan uang yang sangat banyak. Apalagi dengan sentuhan kreatifitas pastinya akan menciptakan nilai yang jauh lebih besar lagi. Semoga saja nantinya lebih banyak generasi muda kreatif yang mampu menyulap
barang bekas menjadi suatu produk yang memiliki nilai yang tinggi melalui usaha kerajinan tangan. Potensi ini selain mendatangkan income secara pribadi tetapi akan mampu menghidupi orang banyak yang terlibat didalamnya, juga akan mampu mengangkat potensi pariwisata Indonesia. 6. Promosi Berikut ini adalah beberapa cara promosi lampion yang akan saya lakukan : a. Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan lampion yang saya jual, biasanya lampion sampai di konsumen melalui pesan antar atau sering disebut delivery. b. Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan lampion yang di jual. c. Melalui internet cara ini efektif karena sekarang semua orang memakai internet, cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini orang banyak membuka internet seperti facebook, tweetter, WA, LINE, instagram, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba. d. Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat.
7. Daftar Harga Bahan Dan Perhitungan Modal NO
NAMA BAHAN
HARGA BAHAN
1.
4 buah benang @ 2.000
8.000,-
2.
1 Bungkus Balon
8.000,-
3.
Lem Fox
4.
Bola Lampu
5.000,-
5.
Colokan
3.000,-
6.
Piting
5.000,-
7.
1 meter kabel
3.000,-
10.000,-
8.
Lem tembak lilin
6.000,-
@2000 Jumlah
Rp. 48.000,-
Nb: Harga Lampion Benang di Pasaran sekitar 50.000,-
Modal Seluruh
: Rp. 48.000,- (Jadi 2 Buah Lampion = 26.000)
Modal
: Rp. 26.000,-
Harga jual 1 Balon Lampu sekitar Rp. 50.000,Perhitungan untung : 100.000 - 48.000 = 62.000,Jadi, Setiap 2 buah penjualan pembuatan yang bermodalkan Rp. 48.000,- akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 62.000,-
8. Proses Pembuatan Lampion Benang
Proses pembuatan lampion benang ini tidaklah cukup besar, marilah simak proses pembuatannya dibawah ini : Bahan:
1. Benang Jahit 2. Lem FOX 3. kain Flanel warna warni 4. Lem tembak lilin 5. Stang lampu 6. Lampu / bohlam sesuai ukuran (karena untuk tidur jadi pilih yang agak redup ± 5 watt 7. Balon 8. Kabel beserta colokanya (untuk sambungan ke stang/stand lampu)
Alat:
1. Gunting/ cutter
Cara Membuat:
1. Tiup balon biasa sesuai ukuran yg anda inginkan lalu oles dengan lem fox. 2. Berikan lem kayu pada balon yang sudah ditiup, agar bisa melengket dibalon ketika dililitkan benang. 3. Lilitkan benang yang telah diberi lem di balon hingga menutupi semua bagian luar balon. 4. Kemudian keringkan Hingga kering. 5. Cutter paling tengah di bawah. 6. Lalu kempeskan balon yg ada didalamnya dan keluarkan balon tersebut menggunakan cutter. 7. Rangkainkanlah dan bentuk mata, mulut dan lainya, desainlah bentuk - bentuk tersebut dari kain flanel yg berwarna. 8. Kemudian tempelkan pada benang yang telah kering dan terbentuk tersebut menggunakan lem tembak lilin. 9. Desain lah sesuai bentuk kartun animasi, kesukaan hati dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Hermansyah.
“Lampion
Benang
Karakter”.
23
Maret
2015
https://lampuhiasbenang.wordpress.com/tag/lampion-benang-karakter/ http://zhahab.blogspot.com/2013/12/lampion-cara-membuat-kerajinan-tangan.html Purnomo, S. H. (2017). Kampung Lampion dan Palang Nama Jalan. Jurnal Pengabdian LPPM Untag. Surabaya. 2(2). Hal 62-70. Sofyana,
H.
“Lampu
Benang
Jahit”.
23
Maret
http://hilyastieyppi.blogspot.com/2013/04/normal-0-false-false-false-in-x-nonex_15.html
2015.