Kewarganegaraan Kel. 8 (revisi).docx

  • Uploaded by: Shafa Putri Tama
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kewarganegaraan Kel. 8 (revisi).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,496
  • Pages: 31
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Menjadi program studi yang “BERHASIL” meluluskan Ahli Madya Analis Kesehatan yang unggul dan profesional di bidang mikroskopis sumsum tulang di tingkat nasional tahun 2020”.

Disusun Oleh: Kelompok 8 Nama Anggota: 1. Arqomika Yupitri 2. Dian Dwi Maresti 3. Nadhifah Alya K 4. Shafa Putri Tama 5. Yulia Pratiwi

(PO.71.34.1.18.004) (PO.71.34.1.18.011) (PO.71.34.1.18.011) (PO.71.34.1.18.032) (PO.71.34.1.18.040)

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

TINGKAT 1 REGULER A PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG TAHUN AJARAN 2018-2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah tentang Ketahan Nasional ini dapat terselesaikan . Makalah ini dibuat guna menunjukkan partisipasi kami dalam menyelesaikan tugas pembuatan makalah sebagai salah satu penunjang nilai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa prodi analis kesehatan maupun mahasiswa kesehatan lainnya sebagai bekal pengalaman nyata , dan tentunya makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kepada dosen kami minta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang.

Palembang, 22 Maret 2019

Penulis

ii

Daftar Isi KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii Daftar Isi ........................................................................................................................................ iii BAB I .............................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4 1.1Latar Belakang ....................................................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 5 1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 5 BAB II............................................................................................................................................. 6 PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6 2.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 6 2.2 Pokok-Pokok Pikiran ............................................................................................................ 7 2.3 Pengertian Ketahanan Nasional .......................................................................................... 11 2.4 Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional .......................................................................... 12 2.5 Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional....................................... 14 2.6 Asas- Asas Ketahanan Nasional Indonesia ......................................................................... 15 2.7 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia ................................................................................... 16 2.8 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ............ 17 BAB III ......................................................................................................................................... 23 PENUTUP..................................................................................................................................... 23 3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 23 Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 24 Lampiran 1 : .................................................................................................................................. 25 Lampiran 2 : .................................................................................................................................. 31 iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Sejak kemerdekaan Indonesia pada proklamasi 17 agustus 1945 , kehidupan bangsa indonesia tidak luput dari tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa seperti: – Agresi Militer Belanda. – Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain-lain. – Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber Daya Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan Republik Indonesia pada saat itu juga. hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman, Gangguan , Hambatan dan Tantangan.Posisi geografis Indinesia menjadikan Indonesia sebagai negara untuk ajang persaingan. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif bagi segala aspek kehidupan dan membahayakan eksistensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya. Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konsutitusinya, dimana system pemerintahan negara tertuang di dalamnya. Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional yang didasari oleh : – Pancasila sebagai landasan idiil. – UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil. – Wawasan Nusantara sebagai landasan visional 4

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu Ketahanan Nasional? 2. Bagaimana Hakikat Tannas dan konsepsi Ketahanan nasional di Indonesia? 3. Apa itu Konsepsi Ketahanan Nasional? 4. Bagaimana Asas-Asas Ketahanan Nasional di Indonesia? 5. Bagaimana sifat ketahanan Nasional Indonesia ? 6. Bagaimana aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan Berbangsa dan Bernegara?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui Ketahanan Nasional. 2. Untuk Mengetahui Asas-asas Ketahanan Nasional di Indonesia. 3. Untuk mengetahui Bagaimana aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

5

BAB II PEMBAHASAN 2.1 LatarBelakang Latar belakang Ketahanan Nasional Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluru bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak Negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam.Terbukti setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya Negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa.Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.

Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,serasi dan selaras 6

dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan

keuletan

dan

ketangguhan

bangsa

yang

mengandung

kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata,rohaniah,danjasmaniah.Sedangkan keamanan ialah kemampuan bangsa melindungi nilainilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dalam.

2.2 Pokok-Pokok Pikiran Pikiran Upaya pencapaian ketahanan nasional sebagai pijakan tujuan nasional yang disepakati bersama didasarkan pada pokok-pokok pikiran berikut : 1. Manusia Berbudaya Manusia

adalah

mahluk

Tuhan

yang

pertama-tama

berusaha

menjaga,

mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, manusia berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dari yang paling pokok sampai yang paling mutakhir baik yang bersifat materi maupun kejiwaan. Manusia dikatakan mahluk Tuhan yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan berbagai ketrampilan, senantiasa berjuang. Untuk keperluan itu maka manusia hidup berkelompok (homo socius) dan menghuni suatu wilayah tertentu yang dibinanya dengan kemampuan dan kekuasaannya (zoon politicon). Oleh karena itu, manusia berbudaya senantiasa selalu mengadakan hubungan-hubungan sebagai berikut : a) Manusia dengan Tuhan dinamakanAgama/Kepercayaan b) Manusia dengan cita-cita dinamakan Ideologi c) Manusia dengan kekuatan/kekuasaan dinamakan Politik d) Manusia dengan pemenuhan kebutuhan dinamakan Ekonomi

7

e) Manusia dengan penguasaan/pemanfaatan alam dinamakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi f) Manusia dengan manusia dinamakan Sosial g) Manusia dengan rasa Keindahan dinamakan Seni/Budaya h) Manusia dengan rasa aman dinamakan Pertahanan dan Keamanan Dari uraian tersebut di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa manusia bermasyarakat untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya yaitu kesejahteraan, keselamatan dan keamanan. Ketiga hal itu adalah hakekat dari ketahanan nasional yang mencakup dan meliputi kehidupan nasional yaitu aspek alamiah dan aspek sosial/kemasyarakatan sebagai berikut : Aspek alamiah adalah : a) Posisi dan lokasi geografi negara b) Keadaan dan kekayaan alam c) Keadaan dan kemampuan penduduk Aspek sosial/kemasyarakatan adalah : a) Ideologi b) Politik c) Sosial d) Budaya e) Pertahanan dan Keamanan Aspek alamiah bersifat statis dan sering disebut dengan istilah Trigatra, sedangkan aspek sosial/kemasyarakatan bersifat dinamis disebut juga dengan istilah Pancagatra. Kedua aspek itu biasanya disebut dengan Astagatra. Aspek-aspek di atas mempunyai hubungan timbal balik antargatra yang sangat erat yang disebut dengan istilah keterhubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdependensi).

8

2. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam ketahanan nasional karena suatu organisasi apapun bentuknya dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya akan selalu berhadapan dengan masalahmasalah yang internal dan ekternal, demikian pula dengan negara dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu situasi dan kondisi yang siap untuk menghadapinya. Untuk Indonesia, falsafah dan ideologi menjadi pokok pikiran ketahanan nasional diperoleh dari Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut : a) Alinea Pertama, menyebutkan bahwa ”sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan” mempunyai makna: ”merdeka adalah hak semua bangsa”, ”penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia”. b) Alinea Kedua, menyebutkan ”dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat adil dan makmur” mempunyai makna : ”adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita). c) Alinea Ketiga, menyebutkan ”atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya” mempunyai makna :”bila negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridho Allah yang merupakan dorongan spiritual” d) Alinea Keempat, menyebutkan ”kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan 9

beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Alinea itu mempunyai makna yaitu mempertegas citacita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10

2.3 Pengertian Ketahanan Nasional Istilah ketahanan nasional dalam bahasa Inggris bisa di sebut sebagai national resilience ketahanan atau dalam terminologi Barat yang kuranglebih semakna dengan ketahanan nasional, dikenal dengan istilah nasional power atau kekuatan nasional. Teori nationalpower memiliki banyak perkembangan dari ilmuwan berbagai negara, seperti Hans J. Morgentham dalam bukungaPolitick Among National menjelaskan tentang apa yang disebut “The Element Of National Power” yang berarti beberapa unsur yang harus dipenuhi oleh suatu negara agar memiliki kekuatan nasional. Secara konsepsional, penerapan teori tersebut di setiap negara berbeda, karena terkait dinamika lingkungan strategis, kondisisosio kultural,

dan aspek lainnya,

sehingga pendekatan yang digunakan setiap negara juga berbeda. Demikian pula konsepsi ketahanan Nasional Indonesia yang unsur-unsurnya mencakup Asta Gasta dan pendekatannya menggunakan Asta Gastra. Dari sini terlihat jelas bahwa konsepsi Ketahanan Nasional (National Resilience) dapat dibedakan dengan konsepsi Kekuatan Nasional (National Power). Secara etimologis istilah ketahanan berasal dari kata “tahan” yang berarti tahan penderitaan,

tabah, kuat dan dapat menguasai diri serta tidak mengenal

menyerah. Ketahanan memiliki makna mampu, hidupnya.

tahan, menjamin kelangsungan

Konsep ketahanan nasional merupakan konsep khas Indonesia yang

muncil di awal tahun 1960-an sehubungan dengan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia yakni, meluasnya pengaruh komunisme dari Uni Sovyet dan Cina. Sehingga satu persatu kawasan di Indo Cina, seoerti, Laos, Vietnam, dan Kamboja menjadi negara Komunis. Infiltrasi kominis tersebut bahkan mulai masuk ke Thailand, Malaysia, dan Singapura tahun 1960-an.

11

2.4 Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional Ketahanan Nasional sebagai istilah mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun 1960-an.

Istilah

Ketahanan

Nasional

untuk

pertama

kali

dikemukakan

oleh

PresidenSoekarno.Ketahanan Nasional merupakankeuletan dan daya tahan, sedangkan dalam konsepsi tahun 1972 dinyatakan sebagai suatu kondisi dinamik yang berisikeuletan dan ketangguhan yang berasaskanAstagatra.Dapat disimpulkan bahwa konsepsi Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam

menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya. Dalam usaha mencapai tujuan nasional senantiasa menghadapi Asta Grata sehingga diperlukan suatu ketahanan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nsional yang didasarkan pokok-pokok pirkiran sebagai berikut: Manusia berbudaya, sebagai makhluk Tuhan pertama-tama berusaha mempertahanakan kelangsungan hidupnya. Secara antropologis budaya manusia merupakan makhluk Tuhan paling sempurna mempunyai akal budi sehingga lahir manusia berbudaya. Sebagai manusia berbudaya mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya dalam usaha mempertahankan eksistensinya dan kelangsungan hidupnya. Kita mengenal hubungan-hubungan itu adalah: 

Hubungan manusia dengan Tuhannya, dinamakan “agama”



Hubungan manusia denggan cita-citanya, dinamakan “ideologi”



Hubungan manusia dengan kekuasaan, dinamakan “politik”



Hubungan manusia dengan pemenuihan kebutuhan, dinamakan “ekonomi”



Hubungan manusia dengan manusia lainnya, dinamakan “sosial”



Hubungan manusia dengan rasa keindahan, dinamakan “seni/budaya”



Hubunggan manusia dengan pemanfaatan alam, dinamakan “IPTEK’



Hubungan manusia dengan rasa aman, dinamakan “Hankam” 12

Hubungan manusia dengan lingkungannya pada hakekatnya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu kesejahteraan dan keamanan. Untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa diperlukan suatu konsep pangaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan serasi dalam semua aspek kehidupan nasional.

13

2.5 Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakikat konsepsi nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan, selaras dalam, seluruh aspek,kehdupan nasioanal. dalam konteks ketahanan nasional: a. b.

Ketahanan

Nasional

Ketahanan

sebagai

status

Nasional

kenyataan sebagai

c. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan.

14

nyata

atau

rela. konsepsi

2.6 Asas- Asas Ketahanan Nasional Indonesia Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berdasarkan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berdasarkan pancasila, UUD 1945, dan wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut ( Lemhannas, 2000:99-11). 

Asas kesejahteraan dan keamanan Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan

merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dalam kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem keamanan nasional tidak akan berlangsung. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur katahanan nasional. Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. 

Asas komprehensif/menyeluruh terpadu Artinya, ketahan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut

berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi dan seimbang.. 

Asas kekeluargaan Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa,

dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

15

2.7 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu : 1) Mandiri. Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas , integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independent) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent). 2) Dinamis. Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus selalu diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik 3) Wibawa. Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasonal yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan Negara Indoesia. 4) Konsultasi dan kerjasama. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

16

2.8 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Berdasarkan rumusan pengertian ketahanan nasional dan kondisi kehidupan nasional Indonesia sesunggughnya ketahanan nasional merupakan suatu gambaran dari kondisi sistem tata kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat – saat tertentu. Tiap aspek didalam tata kehidupan nasional relative berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspekaspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang amat sulit dipantau, karena sangat kompleks. Dalam rangka memahami dan membina tata kehidupan nasional itu, perlu suatu penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional, dalam bentuk model yang merupakan hasil pemetaan dari keadaan nyata, melalu suatu kesepakatan dari hasil analisis yang mendalam yang didasarkan oleh teori hubungan manusia dengan tuhan, dengan manusia atau masyarakat dan dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan pemahaman tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran bahwa konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar-aspek yang mendukung kehidupan, yaitu : 1. Aspek yang berkaitan dengan alamiah yang bersifat statis, meliputi aspek geografi, kependudukan, dan sumber daya alam. 2. Aspek yang berkaitan dengan sosial yang besifat dinamis, meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. 1. Pengaruh aspek ideologi Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi juga terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakaan oleh suatu bangsa dan Negara. Keampuhan suatu ideologi tergantung kepada rangkaian nilai yang dikandungnya yang adapa memenuhi serta dapat menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat. Secara teori, suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran atau falsafah pelaksanaan dari sistem itu sendiri. 17

Ideologi besar yang ada didunia adalah : a. Liberalisme Aliran pikiran yang bersifat perseorangan atau disebut individualistik. Aliran pikiran ini mengajarkan bahwa suatu Negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas kontrak semua orang (Individu) dalam masyarakat kontak sosial. Menurut aliran ini, kepentingan harkat dan martabat manusia, dijunjung tinggi sehingga masyarakat tiada lebih dari jumlah orang anggotanya saja tanpa ikatan nilai tersendiri. Hak dan kebebasan orang seorang dibatasi oleh hak yang sama yang dimiliki sesame, bukan oleh kepentingan masyarakat seluruhnya. b. Komunisme Aliran pikiran teori golongan yang diajarkan oleh Carl Marx, Engels, Lenin. Bermula dari sebuah kritikan Marx terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal revolusi industri. Aliran beranggapan bahwa suatu Negara adalah susunan golongan untuk menindas kelas lain. Kelas atau golongan ekonomi kuat menindas ekonomi yang lebih lemah. Pikiran-pikran Carl Marx tentang sosial, ekonomi, politik yang kemudian disistemasikan oleh Frederick Engels ditambah dengan pemikiran Lenin, terutama dalam perorganisasian, dan operasionalisasinya menjadi landasan dari paham komunisme. c. Paham agama Ideologi bersumber pada falsafah agama yang ada dalam kitab suci agama. Negara membina kehidupan keagamaan umat dengan sifat spiritual religius. Dalam bentuk lain Negara melaksanakan hukum atau ketentuan agama dalam kehidupan dunia, Negara berdasarkan agama.

2. Pengaruh aspek Politik 18

Politik berasal dari kata “Politics” dan atau “Policy”. Artinya berbicara politik akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahaan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman itu berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy sehingga kita menganut satu paham yaitu politik. Hubungan tersebut tercermin dalam fungsi pemerintahan Negara sebagai penentu kebijaksanaan serta sebagai aspirasi masyarakat sebagai tujuan yang akan diwujudkan agar kebijaksanaan pemerntahan Negara tersebut harus serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat. Politik di Indonesia harus dapat dilihat dalam konteks ketahanan nasional ini yang meliputu 2 bagian utama , yaitu politik dalam dan luar negeri. 1. Politik dalam negeri Politik dalam negeri merupakan politik dan kenegaraan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong pastisipasi dalam suatu sistem yang unsur-unsur nya terdiri dari 1. Struktur politik 2. Proses politik 3. Budaya politik 4. Komunikasi politik

19

2. Politik luar negeri Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia didasari pada pembukanaan UUD 1945 yakni melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta anti penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. 3. Pengaruh aspek ekonomi Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat , meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberi corak dan warna terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Di sisi lain, sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka terhadap pengaruh dari luar. Usaha untuk mencapai ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya pembinaan terhadao berbagai hal yang dapat menunjang antara lain, yaitu: 1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluaruh wilayah Indonesia melalui ekonomi kerakyatan untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional, kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan pancasila dan UUD 1945. 2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari dari sistim free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan memungkinkan ekonomi kerakyatan tidak berkembang. 20

3. Struktur ekonomi dimantabkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antar sector pertanian dengan peindustruan dan jasa. 4. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat serta memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif. 5. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil – hasil sumber dayanya agar dilakukan sesuai dengan keseimbangan pembangunan. 6. Pengaruh aspek sosial budaya Istilah sosial budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia yaitu segi sosial dimana manusia demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerja sama dengan mnusia lainnya. Sementara itu segi budaya merupakan keseluruhan tatanilai dan cara hidup dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku nya. Pengertian sosial pada hakekatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Adapun hakekat budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta, rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan. Dengan demikian, kebudayaan merupakan seluruh cara hidup suatu masyarakat yang manifestasinya dalam tingkah laku dan hasil dari tingkah laku yang dipelajari dari berbagai sumber. Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis dan lingkungan sejarah. Masyarakat budaya membentuk pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya. Fokus budaya dapat berupa nilai dan norma religius, ekonomis atau nilai sosial kultural lain, seperti misalnya ideologi modern, ilmu pengetahuan dan teknologi.

21

4. Pengaruh aspek pertahanan dan keamanan Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan mengerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegasi dan terkoordinasi, yang diadakan oleh pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai inti pelaksana. Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam baik langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

22

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari hasil penulisan di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa: 1. Latar belakang Ketahanan Nasional Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. 2. Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional. 3. Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. 4. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. 5. Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berdasarkan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berdasarkan pancasila, UUD 1945, dan wawasan Nusantara. 23

Daftar Pustaka Arif, Dikdik Baehaqi. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan : Pendidikan Politik dan Wawasan Kebangsaan. Yogyakarta : Kaukaba Dipantara Yogyakarta

Chandra S, Ujang. 2018. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pendidikan Tinggi. Depok : Rajawali Pers

24

Lampiran 1 : 1. Di bawah ini yang termasuk Aspek social/kemasyarakatan yang terdapat dipokok-pokok pikiran adalah ? a. Lokasi b. Agama c. Budaya d. Energi e. Hukum 2. Sebutkan aspek yang berkaitan dengan alamiah? a. Lokasi geografi negara b. Budaya c. Hokum d. Geografi e. Politik 3. Unsur-unsur yang meliputi mendorong partisipasi dalam politik dalam negeri? a. Struktur politik b. Ekonomi c. Liberalisme d. Komunisme e. Paham Agama 4. Pada alinea berapa yang mengatakan “merdeka adalah hak segala bangsa” pada pokok-pokok pikiran ? a. Alinea ke-5 b. Alinea ke-4 c. Alinea ke-3 d. Alinea ke-2 e. Alinea ke-1 5.

Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum, berarti? a. Negara tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka b. Negara berdasarkankekuasaan yang ada 25

c. Negara kekuasaan belaka yang dijalankan d. Negara menjalankankekuasaan e.

Negara menjalan hokum dan hak monopoli

6. Aspek kehidupan nasional menurut Astragrata adalah? a. Dwigrata dan Catugrata b. Catugrata dan Dwigrata c. Dwigrata dan Pancagrata d. Trigrata dan Catugrata e. Trigrata dan Pancagrata 7. Segala sesuatu yang ada dipermukaan bumi memberikan gambaran karakteristik suatu wilayah merupakan aspek? a. Ilmiah b. Ideologi c. Geografi d. Politik e. Sosial

26

8. Konsep yang menjangkau masa depan sehingga penyusunannya dilakukan secara bertahap Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhinya disebut? a. Strategi b. Pengetahuan c. Wawasan d. Politik e. Konstitusi 9. Salah satu factor penyebab Indonesia menjadi incaran banyak Negara atau bangsa lain adalah? a. Indonesia memilikibanyakmasyarakat b. Wilayah Indonesia strategis dan memiliki potensi kekayaan alam yang banyak. c. Indonesia memiliki beragam macam agama d. Indonesia memiliki pemerintahan yang kuat 10. Kebutuhan manusia yang mendasar dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara merupakan asas dari? a. Asas komprehensif b. Asas kekeluargaan c. Asas kesejahteraan dan keamanan d. Asas desentralisasi

27

11. Asas yang memiliki sikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong ,tenggang rasa, bertanggung jawab adalah asas? a. Asas komprehensif b. Asas kekeluargaan c. Asas kesejahteraan dan keamanan d. Asas desentralisasi 12. Yang bukan merupakan bagian dari asas ketahanan adalah? a. Asas komprehensif b. Asas kekeluargaan c. Asas kesejahteraan dan keamanan d. Asas desentralisasi 13. Ketahanan Nasional Indonesia mengandung pengertian kuat bertahan atau kuat menderita disebut? a. Ketangguhan b. Kekuatan c. Kekuasaan d. Kemanusiaan e. Kelemahan

28

14. Kemampuan dapat dilihat sebagai power dan sebagai ketahanan nasional yang berlaku pada? a. Waktu Tegang b. Waktu Sengang c. Waktu malam d. Waktu damai danperang e. Waktu Santai 15. Keadilan distributive berarti memberikan kepada tiap orang? a. Hak menurut hokum b. Hakmenurutjasamasing-masing c. Hak yang tidak sama d. Hak yang sama e. Hakdemokrasi 16. Di bawah ini yang termasuk Asas-AsasKetahanan nasional Indonesia adalah ? a. Asas kekeluargaan b. Asas Kemanusiaan c. Asas Ketuhanaan d. Asas Kemanusiaan e. Asas Pendidikan 17. Unsur unsur dari politik dalam negeri yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi adalah. Kecuali? a. Struktur politik b. Proses politik c. Budyaa politik d. Komunikasi politik e. Pergaulan antar bangsa 29

18. Dibawah ini yang tidak termasuk ideologi besar adalah, kecuali? a. Kesatuan b. Komunisme c. Paham negara d. Nasionalisme e. Patriotisme 19. Dibawah ini adalah sifat yang terbentuk nilai asas dari suatu ketahanan nasional adalah, kecuali? a. Mandiri b. Dinamis c. Wibawa d. Konsentrasi e. Bertanggung jawab 20. Di bawah ini yang tidak termasuk aspek sosial atau kemasyarakatan adalah? a. A.ideologi b. B. Politik c. C.sosisal d. D budaya e. E.keaddan dan kekayaan alam

30

Lampiran 2 :

31

Related Documents


More Documents from "mila"