Ketahanan Pangan Dan Pola Makanan Masyarakat Suku Bela Di Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Mautong

  • Uploaded by: Chandra Saja
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ketahanan Pangan Dan Pola Makanan Masyarakat Suku Bela Di Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Mautong as PDF for free.

More details

  • Words: 318
  • Pages: 2
KETAHANAN PANGAN DAN POLA MAKANAN MASYARAKAT SUKU BELA DI KECAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MAUTONG Oleh: Hamzah 20023/PS/IKM/06 Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2008

ABSTRAK

Latar belakang: jumlah masyarakat miskin di Indonesia masih cukup tinggi. Sampai dengan Maret tahun 2006 jumlahnya 39,05 juta jiwa, 68% berada di pedesaan. Kelompok miskin ini rentan terhadap kejadian rawan pangan sehingga berpengaruh juga pada status gizi. Salah satu kelompok miskin yang ada di Indonesia adalah masyarakat suku terasing yang jumlahnya mencapai 1,1 jiwa. Masyarakat terasing tersebut, tersebar dihampir semua propinsi dan kabupaten. Di Sulawesi Tengah jumlahnya sekitar 20.737 KK atau 121.000 jiwa. Akses masyarakat ini terhadap pelayanan kesehatan rendah. Dengan kondisi sosial seperti ini, kemungkinan terjadinya rawan pangan dan kurang gizi cukup rentan. Namun menurut informasi dari pemerintah dan beberapa tokoh masyarakat bahwa pada komunitas masyarakat tersebut tidak pernah terjadi kelaparan. Hal ini mengindikasikan bahwa ketahanan pangan masyarakat cukup baik. Oleh sebab itu perlu diteliti bagaimana tingkat ketahanan pangan, pada makan, status gizi balita, dan budaya yang terkait dengan makanan. Tujuan: Mengetahui ketahanan pangan masyarakat Suku Bela, Pola Makan, Status Gizi balita, budaya yang terkait dengan makanan. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif yang dilengkapi dengan data kuantitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Hasil penelitian: Sebagian besar rumah tangga tidak tahan pangan, karena memiliki tingkat ketersediaan dan konsumsi energi protein di bawah anjuran atau mengalami devisit energi protein. Pola makan masyarakat cenderung berubah dari makan sagu dan Umbi-umbian menjadi nasi dan jagung. Sebagian besar balita menderita kurang gizi yaitu sebanyak 36,3%. Ada kebiasaan pantangan makan pada Suku Bela yang bertentangan denga kesehatan terutama gizi. Kesimpulan: Masyarakat Suku Bela tidak tahan pangan, pola makan Suku Bela cenderung berubah karena dipengaruhi oleh masyarakat di sekitarnya. Jumlah balita yang menderita

kurang gizi cukup tinggi, beberapa budaya kontradiktif dengan kesehatan, namun ada pula budaya yang positif yaitu menyusukan memberikan ASI ekslusif pada anak sampai umur 6 bulan. Kata kunci: miskin, pangan, budaya, dan gizi.  

Related Documents


More Documents from "Sastra"