Mata Kuliah : Kepemimpinan Dosen : Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M
Influencing: Power, Politics, Networking and Negotiation (TUGAS RUTIN 4)
Disusun Oleh: 818 616 4002 Lisa Aisah Hasibuan 818 616 4005 Tiya Mardiyati Dalimunthe MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Semester Genap TA : 2018/2019 1.
Apakah yang dimaksud dengan 9 Taktik yang Mempengaruhi?
Seperti
yang
telah
diketahui
dalam
kepemimpinan
adalah
kemampuan
mempengaruhi orang lain, maka dalam proses memengaruhi sikap dan perilaku orang lain untuk mencapai tujuan diperlukan ilmu/ taktik / metode yang dipilih agar proses ‘mempengaruhi’ bisa berjalan dengan baik. Karena influence tactic ini sifatnya one-to-one approach yang berarti pendekatannya satu per satu orang. Jadi jika satu teknik berhasil diterapkan ke si A, belum tentu juga berhasil ke si B. adapun 9 (Sembilan) influence tactics menurut Lussier dan Achua (2010) yaitu: 1)
Legitimation Influencing Tactics
Legitimation influencing tactics adalah teknik influence dengan menunjukkan otoritas atau kekuasaan. Bisa juga dengan menunjukkan kekuatan formal atau legalitas yang ada, misalnya peraturan perusahaan atau Undang-Undang Dasar negara. Pendekatan dengan taktik ini bisa diterapkan didalam Legitimation Power yaitu seseorang yang punya kedudukan/kekuasaan karena pemberian atau legitimasi yang diberikan oleh organisasi atau yang berkenaan dengan hal legalitas. Contoh : Manajer menugaskan pekerjaan, pelatih memutuskan yang bermain, dan guru memberikan nilai. Tiga posisi ini memiliki otoritas formal dari organisasi. Tanpa toritas yang sah ini, mereka tidak dapat mempengaruhi pengikut dengan cara yang sama. Karyawan cenderung merasa bahwa mereka harus melakukan apa yang manajer mereka katakan dalam lingkup pekerjaan. 2)
Consultation
Teknik Consultation ini pada dasarnya adalah berusaha melibatkan orang yang ingin Anda influence ke dalam pelaksanaan atau perencanaan ide Anda. Dengan konsultasi, mencari masukan dari orang lain tentang mencapai tujuan dan terbuka untuk mengembangkan rencana bersama untuk mencapai tujuan. Proses ini juga dikenal sebagai manajemen partisipatif dan memberdayakan karyawan. Teknik ini juga membantu ketika menggunakan Legitimation Power. 3)
Rational Persuasion
Ini teknik mempengaruhi orang dengan fakta, data yang akurat, dan argumen yang baik. Teknik influence ini adalah yang paling efektif sebab argumen yang dilandasi data dan statistik yang kuat seringkali menghindarkan kita dari debat kusir. Lagipula, semua orang tahu: data dan angka sulit dibantah.
Ketika Anda menggunakan persuasi rasional, Anda perlu mengembangkan kasus persuasif berdasarkan kebutuhan pihak lain. Ketika mencoba membujuk orang lain untuk melakukan sesuatu untuk Anda, akan sangat membantu untuk menanyakan kapan mereka dalam suasana hati yang baik. Untuk membuat orang-orang dalam suasana hati yang baik, taktik memengaruhi kecerdikan dapat digunakan dengan bersikap ramah dan memuji orang lain sebelum Anda meminta apa yang Anda inginkan. Pujian awal harus tulus, dan itu membantu menentukan apakah pihak lain sedang dalam suasana hati yang baik atau tidak. Jika tidak, umumnya ide yang baik untuk menunggu untuk bertanya tidak peduli seberapa rasional permintaan Anda. 4)
Exchange Influencing Tactic
Teknik Exchange dalam influence adalah menawarkan imbalan atau reward tertentu jika seseorang bersedia memberikan bantuan. Perlu dicatat, imbalan atau reward yang termasuk dalam kategory exchange ini sifatnya langsung dan tidak peduli apakah pekerjaan yang dilakukan berhasil atau tidak. Imbalan yang ditawarkan juga bisa bermacam-macam. Misalnya informasi, janji akan membantu saat ia membutuhkan di lain waktu, uang, atau berupa sumber daya lainnya. 5)
Pressure
Taktik pressure influence ini sangat sering dilakukan top-down, alias dari orang di posisi lebih tinggi ke bawahannya. Sebab teknik pressure menerapkan tekanan, paksaan, dan ancaman. Teknik ini biasanya dilakukan berulang-ulang dan memerlukan konsistensi. Pressure juga bisa membuat tim
menjadi tertekan, bekerja dengan
terpaksa, dan meninggalkan rasa marah yang terpendam. Sangat berbahaya. 6)
Inspirational Appeal Influencing Tactic
Teknik influence dengan inspirational appeal ini berkutat di seputar emosional, idealisme, optimisme, dan values. Hal yang berkaitan dengan nasionalisme, pandangan politik, atau berbau keyakinan spiritual masuk ke golongan ini. Dan pada umumnya di Indonesia teknik ini gampang berhasil. Contohnya, jika leader Anda kebetulan juga seorang akademisi, dan sangat peduli dengan dunia pendidikan, Anda bisa memulai dengan, “Pak, kita memang harus adakan event ini
di
Universitas
X.
Sebab
selain
kita
bisa
dapatkan talent bagus, impact-nya juga akan besar untuk kualitas lulusan mereka ke depannya.”
Kunci keberhasilan teknik inspirational appeal ini adalah kenali orang-orang yang ingin Anda influence dengan baik. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Sebab jika meleset dan ternyata salah sasaran, penggunaan teknik yang berkaitan dengan emosional dan idealisme semacam ini malah bisa berbalik membahayakan Anda. 7)
Coalition
Taktik ini digunakan orang-orang berpengaruh untuk membantu membujuk orang lain untuk memenuhi tujuan Anda. Ada kekuatan dan keamanan dalam jumlah. Semakin banyak orang yang bisa Anda dapatkan di pihak Anda, semakin banyak pengaruh yang Anda miliki terhadap orang lain. Atasan, rekan kerja, bawahan, dan orang luar dapat membantu Anda memengaruhi orang lain. Anda dapat memberi tahu orang lain yang mendukung ide Anda, meminta pendukung ketika Anda membuat permintaan, meminta pendukung untuk menindaklanjuti, atau meminta otoritas yang lebih tinggi untuk mendapatkan apa yang perlu Anda lakukan untuk Anda. Koalisi juga merupakan strategi politik. 8)
Personal Appeal
Personal appeal adalah teknik meminta orang melakukan hal yang Anda inginkan dengan mengandalkan hubungan personal dan sifat dasar manusia. Hal-hal yang biasanya dieksploitasi adalah: pertemanan, loyalitas, dan kebaikan hati. Perasaan pribadi "menyukai" atau keinginan untuk disukai oleh para pemimpin juga memberikan kekuatan referensi. Para pemimpin sukses saat ini lebih mengandalkan hubungan daripada kekuatan posisi untuk menyelesaikan pekerjaan. Teknik ini sebetulnya agak berbahaya, sebab orang yang sedang Anda influence bisa merasa tidak nyaman, bahkan jika terlalu sering akan membuat dia merasa sedang Anda manfaatkan. Contohnya adalah, “Bos, saya bener-bener berharap ini dapat di-approve, sebab ini penting buat saya dan keluarga saya.” Teknik personal appeal memang seringkali berhasil, tapi sangat tidak disarankan untuk diterapkan berulang kali demi alasan di atas. 9)
Ingratiation
Teknik ingratiation sangat banyak kita jumpai, baik di kehidupan sosial maupun profesional. Orang akan memberikan sanjungan atau puja-puji sebelum mengajukan permintaan. Teknik ini dapat digunakan dengan bersikap ramah dan memuji orang lain sebelum Anda meminta apa yang Anda inginkan. Pujian awal harus tulus, dan itu membantu menentukan apakah pihak lain dalam suasana hati yang baik atau tidak. Jika tidak, umumnya ide yang baik untuk menunggu untuk bertanya tidak peduli seberapa rasional permintaan Anda.
2.
Apa 7 (tujuh) jenis kekuasaan itu? Jawaban
1)
Legitimate Power (Kekuatan yang Terlegitimasi/Sah) Legitimate Power didasarkan pada kekuatan posisi pengguna, yang diberikan oleh organisasi. Ini juga disebut taktik yang mempengaruhi legitimasi. Manajer menugaskan pekerjaan, pelatih memutuskan siapa yang bermain, dan guru memberikan nilai.
2)
Reward Power (Kekuasaan Pemberian) Reward Power didasarkan pada kemampuan pengguna untuk memengaruhi orang lain dengan sesuatu yang bernilai bagi mereka. Reward Power memengaruhi harapan dan pencapaian kinerja. Dalam posisi manajemen, gunakan bala bantuan positif untuk mempengaruhi perilaku, dengan insentif seperti pujian, pengakuan (dengan pin, lencana, topi, atau jaket), penugasan khusus atau kegiatan yang diinginkan, kenaikan gaji, bonus, dan promosi.
3)
Coercive Power (Kekuasaan Paksa) Penggunaan kekuatan koersif melibatkan hukuman dan pemotongan imbalan untuk memengaruhi kepatuhan. Ini juga disebut taktik yang mempengaruhi tekanan. Dari ketakutan akan teguran, masa percobaan, penangguhan, atau pemecatan, karyawan sering melakukan apa yang diminta manajer mereka. Rasa takut kehilangan hasil atau penghargaan yang dihargai — seperti menerima evaluasi kinerja yang buruk, kehilangan kenaikan gaji dan tunjangan,
ditugaskan ke pekerjaan yang kurang diinginkan, dan melukai suatu hubungan — menyebabkan karyawan melakukan apa yang diminta. 4)
Referent Power (Daya Rujukan) Referent Power didasarkan pada hubungan pribadi pengguna dengan orang lain. Itu juga disebut banding pribadi yang memengaruhi taktik berdasarkan kesetiaan dan persahabatan. Kekuasaan terutama berasal dari persahabatan, atau daya tarik karyawan terhadap orang yang menggunakan kekuasaan. Perasaan pribadi "menyukai" atau keinginan untuk disukai oleh para pemimpin juga memberikan kekuatan referensi.
5) Expert Power (Tenaga Ahli) Expert Power didasarkan pada keterampilan dan pengetahuan pengguna. Menjadi seorang ahli membuat orang lain bergantung pada Anda. Karyawan dengan tenaga ahli memiliki kekuatan pribadi dan sering dipromosikan ke posisi manajemen. Orang sering menghormati seorang ahli, dan semakin sedikit orang yang memiliki keahlian, semakin banyak kekuatan yang dimiliki individu. 6) Information Power (Kekuasaan Informasi) Information Power didasarkan pada data pengguna yang diinginkan oleh orang lain. Kekuatan informasi melibatkan akses ke informasi penting dan kontrol atas distribusinya kepada orang lain. Manajer sering memiliki akses ke informasi yang tidak tersedia untuk rekan dan bawahan. Dengan demikian, mereka memiliki kesempatan untuk mengubah informasi untuk mempengaruhi orang lain untuk memenuhi tujuan mereka. 7) Connection Power (Kekuasaan Koneksi) Connection Power didasarkan pada hubungan pengguna dengan orang-orang berpengaruh. Kekuasaan koneksi juga merupakan bentuk politik, topik utama kami selanjutnya, tetapi pertama-tama kita membahas bagaimana kekuatan diperoleh dan hilang.
3.
Yang mana dari 2 (dua) jenis kekuasaan apa yang paling sering digunakan oleh pemimpin efektif? Ada dua jenis sumber dari kekuasaan yaitu Position Power dan Personal Power. Dua sumber kekuasaan ini relatif independen, namun keduanya memiliki tumpang tindih. Sebagai contoh, seorang manajer hanya dapat memiliki Position Power atau Position dan Personal Position. Tren ini bagi manajer untuk memberikan lebih banyak kekuatan (pemberdayaan) kepada karyawan. Para pemimpin yang efektif saat ini tidak terlalu mengandalkan kekuatan posisi dan lebih banyak pada Personal Power untuk mempengaruhi yang lain, dan mereka terbuka untuk dipengaruhi oleh pengikut dengan kekuatan pribadi. Karena itu, sebagai seorang manajer, yang terbaik adalah memiliki Position Power dan Personal Power.
4.
Apa persamaan dan perbedaan antara Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory) dan Teori Kontinjensi Strategis (Strategic Contingencies Theory) ? Social Exchange Theory/Teori pertukaran sosial menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh dan hilang ketika proses pengaruh timbal balik terjadi dari waktu ke waktu antara pemimpin dan pengikut dalam kelompok kecil. Interaksi sosial adalah pertukaran manfaat atau pertolongan. Persahabatan adalah pertukaran sosial, dan beberapa orang menempatkan nilai yang lebih tinggi pada persahabatan yang mereka miliki di tempat kerja daripada di tempat kerja itu sendiri. Anggota kelompok terutama mengawasi manajer, karena mereka masing-masing memiliki harapan pemimpin. Jika pemimpin memenuhi harapan pengikut, kekuasaan diperoleh dan dipertahankan. Jika tidak, pemimpin kehilangan status dan kekuasaan pakar dengan pengikut, dan mereka dapat merusak otoritas sah pemimpin juga. (Lussier dan Achua, 2010)
Dengan Teori Kontinjensi Strategis menurut Hickson et al (1971), seorang pemimpin bergantung pada keterampilan pemecahan masalahnya dan kepribadian proyektif yang menjadi pusat perhatian. Pemimpin itu dalam permintaan dan yang lain tidak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi pemimpin. Ini memberikan posisi tawar pemimpin. Dalam hal pemimpin tidak dapat digantikan dengan mudah, ia tidak mudah dipindahkan, terutama oleh kehendak rakyat. Proses sosial tergantung pada pemimpin. Memukul pemimpin dan sistem berada dalam bahaya runtuh. Kemampuan seseorang untuk mempertahankan kepemimpinan dalam suatu sistem melalui penyelesaian masalah bergantung pada keterkaitan unit sistem (departemen, divisi, dll.), Interaksi sosial, kecepatan komunikasi dan integritas infrastruktur sistem. Persamaan : Kekuasaan dipertahankan dan bergantung pada interaksi social Perbedaan : dalam teori Strategi Contengency peran pemimpin lebih menentukan dan lebih sulit digeser daripada di Social Exchange Theory. Dalam teori ini, pola timbal balik interaksi antara pemimpin-anggota sangat memiliki pengaruh yang besar. Seperti yang sudah dipaparkan, bahwa : Jika pemimpin
memenuhi
harapan
pengikut,
kekuasaan
diperoleh
dan
dipertahankan. Jika tidak, pemimpin kehilangan status dan kekuasaan pakar dengan pengikut, dan mereka dapat merusak otoritas sah pemimpin juga.
5.
Apa
tiga
perilaku
politik
dan
empat
pedoman
untuk
mengembangkan keterampilan politik? Tiga perilaku politik dan empat pedoman untuk mengembangkan keterampilan politik dapat diilustrasikan pada bagan dibawah ini:
Perilaku Politik 1) Networking/ Jaringan Jejaring adalah aspek penting dari keterampilan politik. Jejaring adalah proses mengembangkan hubungan untuk tujuan sosialisasi dan politisasi. Para manajer terlibat dalam aktivitas dan waktu yang dihabiskan di setiap area telah dipelajari. Kegiatan telah dikategorikan ke dalam empat bidang: manajemen tradisional, komunikasi, manajemen sumber daya manusia, dan jaringan. Dari keempat kegiatan ini, jaringan memiliki kontribusi relatif tertinggi terhadap kemajuan manajemen yang sukses. Manajer yang sukses menghabiskan sekitar dua kali lebih banyak waktu berjejaring daripada manajer biasa, jadi jangkau untuk membangun jaringan kontak yang berkelanjutan.
2) Reciprocity/ Timbal balik Menggunakan
timbal
balik
melibatkan
menciptakan
kewajiban
dan
mengembangkan aliansi, dan menggunakan untuk mencapai tujuan. Perhatikan bahwa taktik yang mempengaruhi pertukaran digunakan dengan timbal balik. Ketika orang melakukan sesuatu untuk Anda, Anda harus membayar kewajiban yang mereka harapkan akan dibayar kembali. Ketika Anda melakukan sesuatu untuk orang lain, Anda membuat hutang yang mungkin
dapat Anda kumpulkan di kemudian hari ketika Anda membutuhkan bantuan. Bukankah bagian dari hubungan melakukan sesuatu untuk satu sama lain? Dengan demikian, hubungan timbal balik yang berkelanjutan diperlukan untuk memenuhi tujuan Anda, dan timbal balik membangun kepercayaan dalam hubungan. Berikut ini tip untuk meningkatkan peluang Anda mendapatkan bantuan dari orang lain. Ketika meminta bantuan, gunakan kata "bantuan", karena hanya menyebutkan kata "bantuan" dapat membujuk orang untuk membantu Anda. Orang-orang memiliki modal, tanggapan hafalan terhadap permintaan bantuan, yaitu, “Ya, tentu, apa itu?” Jadi selalu mulai dengan frasa, “Maukah Anda membantu saya?”
3) Coalition/ Koalisi Menggunakan koalisi sebagai taktik yang memengaruhi adalah perilaku politik. Setiap pihak membantu yang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan. Timbal balik dan jejaring biasanya digunakan untuk mencapai tujuan yang berkelanjutan, sedangkan koalisi dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu. Taktik politik ketika mengembangkan koalisi adalah menggunakan kooptasi. Kooptasi adalah proses mendapatkan seseorang yang dukungannya Anda butuhkan untuk bergabung dengan koalisi Anda daripada bersaing. Realitas kehidupan organisasi adalah bahwa keputusan paling penting dibuat oleh koalisi di luar pertemuan formal di mana keputusan dibuat. Sebagai contoh, katakanlah Anda berada di tim dan kapten dipilih oleh nominasi dan suara anggota tim. Jika Anda ingin menjadi kapten, Anda bisa berpolitik dengan meminta teman dekat tim siapa yang akan mereka pilih untuk mencoba mendapatkan suara mereka; dan jika mereka mendukung, Anda dapat meminta mereka untuk mempromosikan Anda sebagai kapten kepada orang lain. Jika mayoritas tim mengatakan mereka akan memilih Anda, pada dasarnya Anda telah memenangkan pemilihan sebelum pelatih bahkan
memulai rapat, mencalonkan, dan memberikan suara dengan membangun koalisi. Jika Anda tidak mendapatkan dukungan dari rekan tim dekat Anda dan orang lain, Anda dapat membatalkan upaya untuk membangun koalisi, mengetahui bahwa Anda akan kalah. Proses pembentukan koalisi yang sama ini digunakan untuk mempengaruhi semua jenis keputusan.
Pedoman Pengembangan Perilaku Politik 1) Pelajari Budaya Organisasi dan Kekuatan Pemain Banyak keputusan bisnis tidak terlalu rasional; mereka didasarkan pada kekuasaan dan politik. Misalnya, alasan umum untuk memilih lokasi fasilitas bisnis baru hanya karena nyaman di tempat orang yang berkuasa ingin tinggal. Pelajari nilai-nilai dan kepercayaan budaya yang dibagikan dan bagaimana bisnis dan politik beroperasi di tempat Anda bekerja. Para pemimpin terkemuka memiliki kesadaran organisasi — membaca jaringan informal orang-orang berpengaruh. Belajar membaca yang tersirat. Sebagai contoh, seorang manajer meminta seorang karyawan baru untuk memilih satu dari dua tim proyek untuk dikerjakan. Karyawan memilih satu dan memberi tahu manajer pilihannya. Manajer memintanya untuk memikirkan kembali keputusan itu. Dalam berbicara dengan orang lain, karyawan baru itu mengetahui bahwa manajer tim yang ingin ia ikuti tidak disukai oleh CEO baru. Tidak peduli seberapa bagus proyeknya atau seberapa baik timnya, tim itu pasti gagal. Di semua organisasi, ada beberapa pemain kunci yang kuat. Manajer Anda adalah pemain kunci bagi Anda. Jangan hanya mencari tahu siapa manajernya; dapatkan pemahaman tentang apa yang membuat mereka masing-masing tergerak. Dengan memahaminya, Anda dapat menyesuaikan presentasi ide dan gaya Anda agar sesuai dengan kebutuhan setiap orang. Misalnya, beberapa manajer ingin melihat angka dan statistik keuangan terperinci, sementara yang lain tidak. Beberapa manajer mengharapkan Anda untuk terus
menindaklanjutinya,
sementara
yang
lain
akan
berpikir
Anda
mengganggunya. 2) Kembangkan Hubungan Kerja yang Baik—Khususnya dengan Manager Kemampuan untuk bekerja dengan baik dengan orang lain sangat penting untuk kesuksesan karier Anda, dan ini merupakan fondasi politik yang penting. Semakin banyak orang menyukai dan menghormati Anda, semakin banyak kekuatan yang akan Anda peroleh. Hubungan manusia yang baik memberi Anda kekuatan dan dasar pribadi untuk menggunakan taktik memengaruhi daya tarik pribadi. Anda sudah belajar tentang hubungan dengan manajer tingkat tinggi dan dengan rekan kerja yang memiliki pengaruh dan kekuasaan, jadi mari kita fokus pada hubungan dengan bos Anda. Indikator nomor satu dari kepuasan kerja hari ini adalah hubungan yang Anda miliki dengan atasan Anda. Jika Anda ingin maju, Anda harus memiliki hubungan kerja yang baik dengan manajer Anda. Bos Anda biasanya memberi Anda penilaian kinerja formal, yang merupakan basis utama untuk kenaikan gaji dan promosi. Adil atau tidak, banyak evaluasi dipengaruhi oleh hubungan manajer dengan karyawan. Jika manajer Anda menyukai Anda, Anda memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan ulasan, kenaikan gaji, dan promosi yang baik. Pengawas juga memberikan peringkat yang lebih tinggi kepada karyawan yang berbagi tujuan (kesesuaian tujuan) dan prioritas daripada yang diberikan kepada mereka yang tidak. Jadi, kenali apa yang diharapkan manajer Anda dari Anda, dan lakukanlah. Mengalahkan atau setidaknya memenuhi tenggat waktu, dan jangan lewatkan mereka. Buat terkesan atasan Anda dengan melakukan lebih dari yang diminta. Jika Anda tidak setuju dengan cara bos Anda melakukan sesuatu, tanyakan apakah Anda bisa melakukannya dengan cara Anda, tetapi jangan melawan atasan Anda. Adalah umum untuk menunda menyampaikan kabar buruk kepada manajer. Tetapi jika Anda memiliki masalah dalam pekerjaan, jangan menunda memberitahu manajer Anda tentang hal itu.
Kebanyakan manajer, dan rekan kerja, suka dimintai nasihat. Jika Anda terlambat untuk memenuhi tenggat waktu yang penting dan manajer Anda mengetahuinya dari orang lain, itu memalukan, terutama jika manajer Anda mengetahuinya dari manajernya. Juga hindari menampilkan manajer Anda di depan umum, seperti saat rapat. Jika ya, jangan heran jika lain kali Anda membuka mulut di rapat, manajer Anda mempermalukan Anda. Jika Anda tidak bisa bergaul dengan manajer Anda dan berada dalam konflik, hindari pergi ke manajernya untuk menyelesaikan konflik. Ada dua bahaya dalam mengatasi kepala manajer. Pertama, kemungkinan manajer Anda memiliki hubungan kerja yang baik dengan manajernya, yang akan memihak manajer Anda. Bahkan jika manajer tingkat yang lebih tinggi setuju dengan Anda, kemungkinan besar Anda akan melukai hubungan Anda dengan manajer Anda. Dia mungkin secara sadar atau tidak sadar mengambil beberapa bentuk pembalasan, seperti memberi Anda tinjauan kinerja yang lebih rendah, yang dapat menyakiti Anda dalam jangka panjang. Anda dapat menggunakan taktik ini untuk meningkatkan keterampilan politik Anda. Sertakan manajer Anda di jaringan Anda, cobalah melakukan kebaikan untuk manajer Anda, dan sertakan manajer Anda di koalisi Anda. 3) Jadilah Pemain Tim yang Setia dan Jujur Perilaku etis penting dalam politik organisasi. Pemimpin India Mohandas K. Gandhi menyebut bisnis tanpa moralitas dan politik tanpa prinsip adalah dosa. Beberapa gosip pengkhianatan mungkin mendapatkan manfaat jangka pendek dari perilaku seperti itu, tetapi dalam jangka panjang mereka umumnya tidak berhasil karena yang lain menyerang mereka sebagai balasannya. Di organisasi mana pun, Anda harus mendapatkan rasa hormat, kepercayaan diri, dan kepercayaan orang lain. Begitu Anda terjebak dalam kebohongan, sulit untuk mendapatkan kembali kepercayaan. Ada sangat sedikit, jika ada, pekerjaan di mana tujuan organisasi dapat dicapai tanpa dukungan dari kelompok atau tim
individu. Bahkan wirausahawan mandiri pun tunduk pada efek sistem, dan mereka membutuhkan bantuan produksi untuk membuat produk, transportasi untuk mengirimkannya, dan layanan untuk mempertahankannya. Trennya adalah menuju kerja tim, jadi jika Anda bukan pemain tim, bekerjalah di sana. Anda dapat menggunakan taktik ini untuk meningkatkan keterampilan politik Anda. Jadilah pemain tim yang loyal dan jujur di jaringan Anda, dalam timbal balik Anda, dan dengan anggota koalisi Anda.
4) Dapatkan Pengakuan Melakukan pekerjaan dengan baik tidak membantu Anda untuk maju dalam suatu organisasi jika tidak ada yang tahu tentang itu, atau tidak tahu siapa Anda. Pengakuan dan mengetahui kekuatan pemain berjalan beriringan; Anda ingin pemain kekuatan tahu siapa Anda dan apa yang dapat Anda lakukan. Anda ingin orang-orang yang lebih tinggi di organisasi mengetahui keahlian Anda dan kontribusi yang Anda berikan kepada organisasi. Taktik ini bisa digunakan untuk meningkatkan keterampilan politik Anda. Biarkan orangorang di jaringan dan koalisi Anda, dan orang-orang yang merespon Anda, mengetahui prestasi Anda. Anda juga dapat melayani di komite dan mencoba menjadi seorang perwira, yang memberi Anda pengakuan nama. Pekerjaan komite yang cenderung dihindari banyak orang adalah pekerjaan sekretaris. Tetapi ketika notulen rapat dikirim ke manajemen yang lebih tinggi dan di seluruh organisasi dengan nama Anda sebagai sekretaris, nama Anda akan lebih dikenal.
6.
Dapatkah manajemen memerintahkan berakhirnya kekuasaan dan politik dalam organisasi mereka? Ya, dapat. Manajer menggunakan kekuatan posisi dan politik yang ada untuk meningkatkan kekuatan mereka atau dengan langkah politik yang salah dapat
mengakhiri kekuasaan mereka. Politik adalah proses mendapatkan dan menggunakan kekuasaan. Politik adalah realitas kehidupan organisasi karena politik memengaruhi perilaku dan keputusan. Jumlah dan pentingnya politik bervariasi dari organisasi ke organisasi. Namun, organisasi yang lebih besar cenderung lebih politis; dan semakin tinggi tingkat manajemen, politik menjadi semakin penting.
7.
Haruskah orang dinilai berdasarkan keterampilan sosial mereka? Tidak harus, namun dalam organisasi keterampilan bersosial adalah hal yang penting dan sangat menentukan perilaku kita dalam melakukan pekerjaan. Orang-orang yang memiliki keterampilan bersosial yang baik akan lebih mudah beradaptasi dan lebih disukai oleh pimpinan/anggotanya, lebih peka dalam menyelesaikan konflik dalam interaksi sosial dan lebih mudah diajak bekerjasama dalam menjalankan tujuan yang dicita-citakan.
8.
Apakah Anda percaya bahwa jaringan itu benar-benar penting? Ya, karena menambah jaringan penting untuk meraih sukses. Kebanyakan orang cenderung melakukan bisnis dengan orang yang dipercaya. Dengan membangun relasi yang baik dengan orang lain, maka tingkat kepercayaan orang terhadap kita akan semakin tinggi, jadi kemungkinan untuk sukses semakin besar. Hal inilah yang dilakukan oleh para orang sukses. Mereka mau meluangkan waktu mereka untuk menambah dan menjaga relasi baik dengan orang lain karena mereka paham tentang betapa besarnya pengaruh teman dalam kesuksesan. Jaringan juga dapat digunakan untuk memperluas bisnis karenan dengan menjalin hubungan bisnis dengan orang lain akan menambah peluang baru dalam bisnis.
9.
Apakah orang benar-benar membutuhkan daftar jaringan tertulis?
Ya, karena dengan membuat daftar jaringan tertulis kita dapat dengan mudah mendaftar siapa-siapa saja yang kita kenal dan dengan begitu juga memudahkan kita menghubungi orang/relasi yang dikenal baik teman seanggkatan, keluarga, dan kenalan profesional lainnya. Dengan membuat daftar jaringan akan membantu kemana kita akan pergi untuk mengembangkan jaringan.
10. Berapa banyak pertanyaan wawancara yang harus Anda bawa ke wawancara jaringan? Ada beberapa pertanyaan yang dibawa pada saat wawancara jaringan. Pertanyaan tersebut harus bervariasi tergantung pada tujuan, kontak, dan bagaimana dia dapat membantu Anda dengan pencarian pekerjaan Anda. Contoh pertanyaan meliputi: • Apa pendapat Anda tentang kualifikasi saya untuk bidang ini? • Dengan pengetahuan Anda tentang industri ini, peluang karier apa yang Anda lihat di masa depan? • Apa saran yang Anda miliki untuk saya ketika saya memulai / memajukan karier saya? • Jika Anda menjelajahi bidang ini, dengan siapa lagi Anda akan berbicara? Selama wawancara, jika orang yang diwawancarai menyebutkan sesuatu yang dapat menghambat pencarian Anda, tanyakan bagaimana hambatan tersebut dapat diatasi.
11. Jenis situasi apa yang menjadi tujuan negosiasi? Adapun situasi yang mendekati dengan tujuan dari negosiasi adalah, antara lain: Semua Pihak Harus Percaya Mereka Mendapat Kesepakatan Bagus
Negosiasi seringkali merupakan permainan zero-sum di mana keuntungan satu pihak adalah kerugian pihak lain. Misalnya, setiap dolar lebih sedikit dari yang Anda bayar untuk mobil adalah keuntungan dan kerugian penjual. Karenanya, Anda tidak memiliki kolaborasi sejati (situasi win-win). Seperti kekuatan dan politik, negosiasi bukan tentang mengambil keuntungan dari orang lain, ini tentang membangun hubungan dan saling membantu mendapatkan apa yang kita inginkan. Untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan, Anda harus menjual ide-ide Anda dan meyakinkan pihak lain untuk memberikan apa yang Anda inginkan. Namun, negosiasi harus dilihat oleh semua pihak sebagai kesempatan bagi semua orang untuk memenangkan beberapa, bukan sebagai situasi menang-kalah. Dengan kata lain, semua pihak harus percaya bahwa mereka mendapat tawaran bagus. Jika pelanggan percaya bahwa mereka mendapatkan penawaran yang buruk, mereka mungkin tidak akan memberikan bisnis yang berulang.
12.Apa langkah-langkah dalam merencanakan negosiasi? Kunci dari setiap negosiasi adalah persiapan, jadi kembangkan rencana. Ketahui apa yang bisa dinegosiasikan dan apa yang tidak. Perjelas tentang apa yang Anda negosiasikan. Apakah itu harga, opsi, waktu pengiriman, jumlah penjualan, atau keempatnya? Tanyakan kepada diri sendiri, "Mengapa saya melakukan ini?" Perencanaan memiliki empat langkah. 1. Langkah 1. Penelitian pihak lain. tahu kekuatan pemain kunci. Tempatkan diri Anda pada posisi pihak lain. Cobalah untuk mencari tahu apa yang diinginkan pihak lain, dan apa yang mereka mau dan tidak mau menyerah, sebelum Anda bernegosiasi. orang yang telah bernegosiasi dengan pihak lain sebelumnya. Semakin banyak Anda tahu tentang pihak lain, semakin besar peluang Anda untuk
mendapatkan kesepakatan. Jika memungkinkan, jalin hubungan pribadi sebelum negosiasi. 2. Langkah 2. Tetapkan tujuan. Berdasarkan penelitian Anda, apa yang dapat Anda harapkan dari tujuan Anda? Anda harus mengidentifikasi satu hal yang harus Anda ikuti. Tetapkan batas bawah, sasaran, dan sasaran pembuka. Dalam banyak negosiasi tujuannya akan menjadi harga, tetapi itu bisa berupa kondisi kerja, liburan lebih lama, keamanan kerja, dan sebagainya. Ikuti langkah-langkah a, b, dan c: (a) Tetapkan batas bawah tertentu dan bersedia berjalan pergi; jangan mencapai kesepakatan kecuali Anda mendapatkannya. Anda harus mau meninggalkan kesepakatan yang buruk. (B) Tetapkan tujuan sasaran dari apa yang Anda yakini adalah kesepakatan yang adil. (c) Tetapkan tawaran obyektif pembukaan yang lebih tinggi dari yang Anda harapkan; Anda mungkin mendapatkannya. Ingatlah bahwa pihak lain mungkin juga menetapkan tiga tujuan. Jadi jangan melihat tawaran pembukaan mereka sebagai final. Kunci negosiasi yang berhasil adalah agar semua pihak mencapai antara tujuan minimum dan target mereka. Ini menciptakan situasi win-win. 3. Langkah 3. Cobalah untuk mengembangkan opsi dan pertukaran. Dalam membeli sesuatu dan juga dalam mencari pekerjaan, jika Anda memiliki banyak penjual dan tawaran pekerjaan, Anda berada dalam posisi yang lebih kuat untuk mendapatkan harga target Anda. Merupakan praktik umum untuk mengutip penawaran lain dan menanyakan apakah pihak lain dapat mengalahkannya. Milikilah kepedulian yang tulus untuk pihak lain dalam mendapatkan kesepakatan yang baik. Cobalah untuk menciptakan pilihan sehingga kedua belah pihak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dengan kata lain, alih-alih berebut pai, pikirkan cara untuk memperluas pai.
4. Langkah 4. Antisipasi pertanyaan dan keberatan, dan siapkan jawaban. Pihak lain mungkin ingin tahu mengapa Anda menjual sesuatu, mencari pekerjaan, bagaimana produk atau layanan itu bekerja, atau apa saja fitur dan manfaatnya. Anda harus siap untuk menjawab pertanyaan yang tidak diminta, "Apa untungnya bagi saya?" Jangan fokus pada apa yang Anda inginkan, tetapi pada bagaimana kesepakatan Anda akan menguntungkan pihak lain. Berbicaralah dengan Anda dan kami tidak setuju, kecuali Anda memberi tahu orang lain apa yang akan Anda lakukan untuk mereka.
13.Apa langkah-langkah dalam negosiasi? Negosiasi Setelah Anda merencanakan, Anda sekarang siap untuk menegosiasikan kesepakatan. Negosiasi tatap muka umumnya lebih disukai karena Anda dapat melihat perilaku nonverbal orang lain dan lebih memahami keberatan. Namun, negosiasi telepon dan tertulis juga berhasil. Sekali lagi, ketahui preferensi pihak lain. Menangani negosiasi juga memiliki empat langkah.
Langkah 1. Kembangkan hubungan dan fokuslah pada rintangan, bukan orangnya. Tersenyumlah dan panggil pihak lain dengan namanya saat Anda menyapa mereka. Senyum memberi tahu orang-orang bahwa Anda menyukai mereka, tertarik pada mereka, dan menikmatinya. Buka dengan obrolan ringan, seperti cuaca, untuk mengenal mereka.104 Memutuskan berapa banyak waktu untuk menunggu sampai Anda turun ke bisnis tergantung pada gaya pihak lain. Beberapa orang suka memulai bisnis; yang lain, seperti orang Jepang, ingin mengenal Anda terlebih dahulu. Namun, Anda ingin pihak lain melakukan penawaran pertama, jadi jangan menunggu terlalu lama atau Anda dapat kehilangan kesempatan.
Langkah 2. Biarkan pihak lain melakukan penawaran pertama. Ini memberi Anda keuntungan, karena jika pihak lain menawarkan Anda
lebih dari target sasaran Anda, Anda dapat menutup perjanjian. Misalnya, jika Anda mengharapkan bayaran $ 35.000 per tahun (sasaran target Anda) dan pihak lain menawarkan Anda $ 40.000, apakah Anda akan menolaknya? Di sisi lain, jika Anda ditawari $ 30.000 Anda dapat menyadari bahwa itu mungkin rendah dan bekerja untuk meningkatkan kompensasi. Ajukan pertanyaan seperti, "Berapa kisaran gaji?" Atau "Apa yang Anda harapkan untuk membayar produk yang sedemikian bagus?"
Langkah 3. Dengarkan dan ajukan pertanyaan untuk fokus memenuhi kebutuhan pihak lain. Ciptakan peluang bagi pihak lain untuk mengungkapkan keberatan dan keberatan. Ketika Anda berbicara Anda memberikan informasi, tetapi ketika Anda mengajukan pertanyaan dan mendengarkan, Anda menerima informasi yang akan membantu Anda untuk mengatasi keberatan pihak lain. Jika Anda terus-menerus tentang fitur yang Anda tawarkan, tanpa mengetahui fitur apa yang benar-benar diminati pihak lain, Anda mungkin akan membunuh kesepakatan. Ajukan pertanyaan seperti, "Apakah harganya di luar ballpark?" Atau "Apakah cukup cepat untuk Anda?" Atau "Apakah ada fitur yang ingin Anda lewatkan?" Jika keberatannya adalah kriteria "ingin", seperti dua tahun pengalaman kerja dan Anda hanya punya satu, mainkan fitur yang Anda tahu mereka inginkan dan yang Anda miliki, dan Anda dapat mencapai kesepakatan. Jika keberatan adalah sesuatu yang tidak dapat Anda penuhi, setidaknya Anda mengetahuinya dan jangan buang waktu untuk mengejar kesepakatan yang tidak akan terjadi. Namun, pastikan keberatan itu benarbenar kriteria “harus”: Bagaimana jika majikan tidak mendapat pelamar dengan pengalaman dua tahun dan Anda melamar? Anda mungkin mendapatkan tawaran pekerjaan.
Langkah 4. Jangan terlalu cepat menyerah, dan meminta sesuatu sebagai balasannya. Mereka yang meminta lebih banyak mendapat lebih banyak. Jangan menyerah. Jika keunggulan kompetitif Anda adalah layanan, dan
selama negosiasi Anda dengan cepat menyerah pada harga yang lebih rendah, Anda kehilangan semua nilai dalam satu menit. Anda ingin memuaskan pihak lain tanpa menyerah terlalu banyak selama negosiasi.