AK TUAL ISASI KEPEMI MPI NAN NAB I MU HAM MAD SAW DA N SISTEM POL IT IK IS LAM Oleh:
Adang Djumhur Salikin
MAT ERI PELA TIHAN KEP EM IMP IN AN ISLAMI BAG I PEL AJAR SLT A SE-KOT A CIREB ON YAYA SAN NURJA TI CIREBO N CI RE BO N, 16 SEP TEM BER 2006
RIWA YAT HIDU P N a m a : Prof . D r. Ad ang Dju mhu r Sal ik in, M.Ag Tempat/ tgl. lahir: Garut, 21 Maret 1959 Pekerjaan : PN S Jabatan/ Gol : Guru Besar (IV/d). Asdir I Program Pascasarjana STAIN Cirebon Alamat Kantor : Jl. Perjuangan, Sunyaragi (0231) 480262 Cirebon 45132 Alamat Rumah : Jl. Wanagati, 24 Kel. Karyamulya, 03/ 04 480095 Cirebon 45135 HP 081 324 388 500
Pend id ika n :
Dokt or , Pasca sa rja na UIN Syarif Hida yatull ah Ja karta , 2004. Magi ste r, Pascasarja na IAIN -SU Med an, 1997 Sarja na, Fa ku lt as Syaria h IAIN “S GD ” Ba ndu ng, 1984 Sarja na Muda , Fa kultas Syaria h IAI N “S GD ” Ba ndu ng, 1982 Pendi dik an Gu ru Aga ma (P GA) 6 Th. Cok roa min it o, di Ga ru t, 1977 Pon dok Pesantren di Pulos ari , Lim banga n Garut, 1975 – 1976 Pendi dik an Gu ru Aga ma (P GA) 4 Th. di Ke rs ama nah, Ga ru t, 1975 Sek olah Da sar Ne ger i di Ci widey , Ba ndu ng, 1971 .
Or ga ni sa si :
• Ket ua Depa rte men Pen didi ka n Pimp in an Pusat PUI • Ket ua Umu m Pim pi nan Majel is Wil ayah KAHM I Ja wa Bara t, 20022006 • Dekl arator/ Kord in ator Forum Sabt uan (Foru m Lin tas Ima n) Cir ebon .
PAN DAN GAN HIDUP MUSLI M
TUGAS Ibadah & Imarah
STATUS MANUSIA Khalifatullah fil ardl
PANDAN GAN HIDUP MUSLI M
PEDOMAN Ayat Quraniyah Ayat Kauniyah
TUJUAN HASANAH Fi al-dunya & Fi al-akhirah
KEPEMIMPINAN MUHAMMAD SAW DI MAKKAH SEBAGAI PEMIMPIN AGAMA DI MADINAH SEBAGAI PEMIMPIN AGAMA DAN KEPALA NEGARA MADINAH SETELAH MUHAMMAD SAW WAFAT KAUM MUSLIMIN MENCARI PENGGANTINYA, KHILAFAH LAHIRLAH KHULAFA RASYIDUN
NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI USWAH HASANAH Setiap pribadi Muslim harus berupaya agar niat, sikap, tutur kata, perilaku dan perbuatannya senantiasa mengacu dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Berdasarkan Q.S. Al-Fath: 29, bahwa Rasul Muhammad dan orangorang yg bersamanya memiliki sikap: Keras dan tegas thdp kekafiran: Sebagai pribadi Muslim selalu taat dan patuh terhadap segala aturan, dan sedapat mungkin menjauhi pelanggaran dan segala bentuk pembangkangan
Berkasih sayang dengan sesama: Selalu menjaga solidaritas dan kebersamaan. Perbedaan tdk menjadi sumber pertengkaran, tp menjadi wacana pengembangan ide/ pengetahuan. Perbedaan menjadi rahmat, bukan menjadi laknat.
Mereka selalu ruku’ dan sujud Selalu rajin beribadah, giat bekerja dan berusaha dengan niat yang tulus semata karena Allah.
Selalu mencari karunia & ridha Allah: Ketenangan, kesejahteraan, dan kebahagiaan hidup merupakan dambaan setiap orang. Manusia harus berikhtiar utk mendapatkannya seraya berdoa agar Allah memberi karunia dan ridla-Nya
Bekas sujud nampak di wajahnya: Integritasnya sebagai Mulim tercermin pada prilaku kesehariannya, yg selalu tulus, jujur, teguh, tegar, optimis, dan dinamis.
SIFAT NABI MUHAMMAD SAW YANG PERLU DITELADANI SHIDIQ = BENAR KOMITMEN PADA KEBENARAN SELALU BERKATA BENAR & BERJUANG MENEGAKKAN KEBENARAN
AMANAH = JUJUR/ DAPAT DIPERCAYA OBYEKTIF, UCAPAN DAN PERBUATANNYA SESUAI DENGAN BISIKAN HATINYA, ADIL, DAN ASPIRATIF
TABLIGH KOMUNIKATIF, TRANSPARAN, DAN DEMOKRATIS. SIAP BERMUSYAWARAH DAN BERMUFAKAT UNTUK KEBENARAN
FATHONAH CERDAS, CERDIK, LUAS WAWASAN, TERAMPIL, DAN PROFESIONAL MANAJEMEN MODERN MEMANDANG KEEMPAT SIFAT TSB SBG KUNCI BAGI KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN/ MANAJEMEN
PEMI KIRAN ISLAM PO LITI K 1
Has an al-Ban na, Say yi d Qut hu b, Muh ammad Ras yid Ridha, dan teru ta ma Mau lana al-M au du di: Is lam, agama yang serb a lengkap . Bu kan hanya ag ama yan g meng atur hubu ng an man usia deng an Tuh an, tap i jug a siste m pol iti k. Sistem p ol itik I slam yang haru s ditel adani ad alah sistem pemeri ntah an N ab i Muhammad dan al -Kh ulafa al-R as yid in.
•
Al i Ab dul Razi q d an Thah a Huse in: Islam adalah ag ama dalam p en gerti an Barat, y ang tid ak ad a hub ung ann ya dengan mas alah poli tik / keneg araa n. Muhamad Hu sein Haik al: Me nolak k edu a alir an di atas . Men uru tny a, I slam tid ak memi li ki sistem p ol itik terte ntu, teta pi me mpun yai sep era ngkat ta ta ni lai etik a bagi keh id upan berneg ara .
•
POLITIK ISLAM PENDEKATAN TEORITIK PO LITIK ISLAM PART ISIPASI MUS YAWA RAH PE RS AM AAN KEBEBAS AN KEADILAN
ET IK A
POLITIK ISLAM Agama (Di n)
Dunia (Dunya )
Hukum dan Pol iti k Islam (Shari ’a wa Siy asa)
Nega ra (Da wla )
PARAD IGMA ISLAM,
RAHMATAN LIL’ALAMIN, harus memberi mashlahat, tidak boleh merusak & menghancurkan.
DEK LARA SI ME KKA H: ISLAM ADALAH AGAMA MODERAT, MENDUKUNG DIALOG ANTARPERADABAN, MENGUTUK TERORISME, DAN MENGANJURKAN HUBUNGAN HARMONIS ANTARPENGANUT MAZHAB DALAM ISLAM. (DEKLARASI KTT OKI, 8 DESEMBER 2005)
BAGAIMANAKAH HU BUNGAN ISL AM - DEMO KRA SI? ISL AM = DEMO KRA TI S ? Apakah Islam sejalan dengan nilai2 demokrasi? Apakah Islam memiliki konsep ttg demokrasi? DEMOK RASI = ISL AMI ? Apakah demokrasi sejalan dengan ajaran Islam?
DEMO KRASI (YUNANI)
DEMO S = RAKYAT, KRAT OS = KEKUASAAN DEMO KR ASI o Kekuasaan oleh rakyat o Pemerintahan rakyat atas dirinya sendiri, suatu konsep “yang tdk pernah dan tdk akan terwujud di masa kapan pun”, atau suatu “Konsep yang tdk mungkin diterapkan”. PADA SETIAP MASA, SELALU DITEMUKAN ADA RAKYAT DAN ADA PENGUASA, YG KEDUANYA MEMPUNYAI KEPENTINGAN YG BERLAWANAN
FORMAT DEMOKRASI MASA ROMAWI/ ABAD TENGAN/ AWAL ISLAM
MASA MODERN
SOSIAL: Penghapusan kasta secara resmi, antara tuan-hamba dan ningrat-budak
Persamaan hak sosial, politik dan ekonomi pada setiap individu masyarakat
Kekuasaan mayoritas, POLITIK: Kedaulatan rakyat, versus kedaulatan Tuhan (teokrasi) suara rakyat, dan pemilihan yg bebas & bertanggung dan raja (monarki) jawab
DEMOKRASI BARAT MODERN 1. KEBEBASAN POLITIK Agar warga negara dpt melaksanakan “kewajiban” memilih. 4. KEBEBASAN EKONOMI Agar setiap individu dpt malakukan ekonomi sesuai dengan sarana/ peluang yang dimilikinya, tanpa ada batasan terhadap kebebasan perilakunya.
DEMOK RA SI, lebih merupakan “pemikiran ideal” , drpd gambaran ttg realitas yg hidup, pengalaman praktis, atau kemungkinan mempraktikkannya dalam dunia nyata.
Tapi, bukan tidak perlu memperjuangkannya. Perjuangan demokrasi merupakan perjuangan yang tak akan berkesudahan.
KONSEKUENSI DEMOKRASI BARAT ADALAH TIDAK ADANYA DEMOKRASI/ TIDAK DEMOKRATIS Karena, “kebebasan politik” dan “kebebasan ekonomi” realitasnya hanya bagi mereka yang bisa menikmatinya, yaitu masyarakat “lapisan atas”. Hanya pemilik modal yang dapat menikmati “hak” memerintah dan berkuasa atas nasib dan pendapatan rakyat. Hasilnya, tak lain adalah “tirani konstitusional”, yang “dipilih” melalui “pemilu” dan seluruh anggota masyarakat “menikmatinya”. Di Indonesia? Kurang lebih sama!
KEB EB ASAN akan berubah menjadi perbudakan dan eksploitasi, bila terdapat kesenjangan dlm kemampuan menikmati kebebasan tersebut
KE BEBASAN RA KYA T
hanya akan bermakna eksploitasi dan tirani, jika individu-individu di dalamnya hidup dalam situasi yang didominasi oleh ketidaksetaraan BAGAIMANA MUNGKIN FAKIR MISKIN MEMILIKI KEBEBASAN YG SAMA DG ORANG KAYA?
SYURO, ALTERNATIF ? TIDAK DENGAN SENDIRINYA
ِوَشَاوِرْهُمْ فِي الَمْر Dan bermusyawarahlah dengan mereka (rakyat) .(dalam persoalan-persoalan Negara (3:159
ْوَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْ َنهُم Dan yang menjalankan pemerintahannya
dengan musyawarah di antara mereka (42:38)
ِشيْءٍ فَرُدّوهُ إِلَى الِّ وَالرّسُول َ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي Apabila kalian berselisih dalam berbagai persoalan, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya (4:59) LANDASAN LAIN: Praktik Nabi dan Shahabat Khulafa Rasyidin, yang suka bermusyarah di antara mereka. Dalam konteks politik, dapat berarti partisipasi politik, bahwa “pelaksana negara dipilih di antara kalian”
TEORI DEMOKRASI DAN SYURO: DEMOK RASI adalah produ k Ba rat Pr oduk Isla m adalah syu ro Syu ro lebih baik/ Islami daripada de mo kr as i DEMOK RASI adalah SYU RO , SYU RO adalah DEMO KRA SI, sama: karena keduanya memiliki esensi yang sama DEMOK RASI beda dengan SYU RO , tapi memiliki esensi yang paralel
PERBEDAAN DEMOKRASI
SYURO
Keputusan wakil rakyat bersifat mengikat, bila sang pemimpin tdk melaksanakan berarti melanggar demokrasi.
Pada awalnya bersifat konsultatif, tidak mengikat utk dilaksanakan
Suara mayoritas memiliki otoritas
Tidak selalu suara mayoritas memiliki otoritas
NILAI UNIVERSAL DEMOKRASI
PERSAMAAN KEBEBASAN PLURALISME
SYURO
DEMOKRASI SEKULER (DEMOKRASI)
DEMOKRASI AGAMA (TEOKRASI)
DARI RAKYAT OLEH RAKYAT DAN UNTUK RAKYAT
DARI TUHAN OLEH RAKYAT UNTUK RAKYAT
TIDAK ADA CAMPUR TANGAN AGAMA/ TUHAN
ADA CAMPUR TANGAN AGAMA/ TUHAN
Is lam Sis te m D emo krati s dalam arti menolak despotisme, absolutisme dan otoritarianisme
Is lam tidak 100% demokratis dan tidak 100 % otokratis
Dalam konteks Indonesia:
Demokrasi = Sistem Islami perlu dikembangkan, karena : Sejalan dengan nilai-nilai Islam Tepat untuk mengartikulasikan aspirasi umat Islam karena posisinya yg mayoritas
SELAMANYA, DEMOKRASI AKAN SELALU DI PERSIMPANGAN MAKNA DAN NEGARA ISLAM SELALU KONTROVERSIAL
Wallahu’alam