KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERAN POLITIK PEREMPUAN Adang Djumhur Salikin
“PENGKADERAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN WANITA ISLAM” DPD PENGAJIAN AL-HIDAYAH KABUPATEN INDRAMAYU ASRAMA HAJI, 16 MEI 2007
RIWAYAT HIDUP N a m a : Prof. Dr. Adang Djumhur Salikin Tempat/ tgl.lahir : Garut, 21 Maret 1959 Pekerjaan : PNS Jabatan/ Gol : Guru Besar (IV/d). Asdir I Program Pascasarjana STAIN Cirebon Alamat Kantor : Jl. Perjuangan, Sunyaragi (0231) 480262 Cirebon 45132 Alamat Rumah : Jl. Wanagati, 24 Kel. Karyamulya, 03/ 04 0231. 480095 HP 081 324 388 500 Cirebon 45135
15/11/09
2
Pendidikan : Doktor, Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004 Magister, Pascasarjana IAIN-SU Medan, 1997 Sarjana, Fakultas Syariah IAIN “SGD” Bandung, 1984 Sarjana Muda, Fakultas Syariah IAIN “SGD” Bandung, 1982 Pendidikan Guru Agama (PGA) 6 Th. di Garut, 1977 Pondok Pesantren di Pulosari, Limbangan Garut, 1975 – 1976 Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 Th. di Garut, 1975 Sekolah Dasar di SDN 1 Ciwidey, Bandung, 1971.
15/11/09
3
Pengalaman : Asdir 1 Program Pascasarjana STAIN Cirebon, 2006-2010 Direktur Program Pascasarjana STAIN Cirebon 20042006 Pembantu Ketua Bidang Akademik, STAIN Cirebon 19972001
Organisasi : • Ketua Umum Pimpinan Majelis Wilayah KAHMI Jawa Barat. • Deklarator/ Kordinator Forum Sabtuan (Forum Lintas Iman) • Direktur Center for Economics and Population Studies (CEPOS) • Wakil Ketua Yayasan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat “Nurjati “ Cirebon. • Direktur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Program Pascasarjana STAIN Cirebon • Tenaga Ahli PPK-IPM Kota Cirebon 2007 15/11/09
4
Nabi Muhammad SAW: “kalian semua adalah pemimpin dan semuanya akan ditanya dan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya” (al-Hadits)
15/11/09
5
KEPEMIMPINAN ISLAM, APA ITU ? DALAM ISLAM, BOLEHKAH PEREMPUAN MENJADI PEMIMPIN ?
15/11/09
6
Kepemimpinan Islam adalah sistem kepemimpinan yang merefleksikan nilai-nilai ajaran agama dan kemanusiaan dalam manajemen dan perilaku kepemimpinannya
15/11/09
7
NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI USWAH HASANAH Setiap Muslim harus berupaya agar niat, sikap, tutur kata, perilaku dan perbuatannya senantiasa mengacu dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
15/11/09
8
KEPEMIMPINAN MUHAMMAD SAW KEPEMIMPINAN ISLAMI MUHAMMAD SAW: DI MAKKAH SEBAGAI PEMIMPIN AGAMA DI MADINAH SEKALIGUS KEPALA NEGARA
15/11/09
9
SIFAT NABI MUHAMMAD SAW YANG PERLU DITELADANI SHIDIQ = BENAR KOMITMEN PADA KEBENARAN SELALU BERKATA BENAR & BERJUANG MENEGAKKAN KEBENARAN
AMANAH = JUJUR/ DAPAT DIPERCAYA OBYEKTIF, UCAPAN DAN PERBUATANNYA SESUAI DENGAN BISIKAN HATINYA. ADIL DAN ASPIRATIF
15/11/09
10
TABLIGH KOMUNIKATIF, TRANSPARAN, DAN DEMOKRATIS. SIAP BERMUSYAWARAH DAN BERMUFAKAT UNTUK KEBENARAN
FATHONAH CERDAS, CERDIK, LUAS WAWASAN, TERAMPIL, DAN PROFESIONAL DALAM MANAJEMEN MODERN KEEMPAT SIFAT TERSEBUT DIPANDANG KUNCI BAGI KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN/ MANAJEMEN 15/11/09
11
Muhammad SAW & Kebijakan Publik (Q.S. Al-Fath: 29)
1. Keras dan tegas terhadap kekafiran (penyimpangan): Menegakkan aturan dengan tanpa bulu atau tebang pilih. “lau anna Fathimata binti Muhammadin saraqat laqatha’tuha”
15/11/09
12
2. Kasih sayang terhadap sesama: Populis, berpihak kepada kepentingan publik, Selalu menjaga soliditas dan solidaritas. Keragaman masyarakat memperkaya inovasi. Perbedaan menjadi rahmat, bukan menjadi laknat.
3. Selalu ruku’ dan sujud Rajin beribadah, rendah hati, giat bekerja, tulus, dan senantiasa berbuat semata karena Allah dan untuk kepentingan masyarakat banyak 15/11/09
13
4. Selalu mencari karunia & ridha Allah: Kreatif menggali potensi SDA dan SDM, cerdas menangkap peluang, taat dan pauh terhadap aturan, seimbang antara do’a dan ikhtiar, serta selalu optimis atas rahmat dan ridla’ Allah
5. Bekas sujud nampak di wajahnya: Kesalehan ritualnya memberi dampak pada kesalehan sosial. Integritasnya sebagai Mulim tercermin pada prilaku kesehariannya, yg selalu berpihak pada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. 15/11/09
14
DALAM ISLAM, MUNGKINKAH PEREMPUAN JADI HAKIM, ANGGOTA LEGISLATIF, DAN PRESIDEN? JAWABANNYA, TERGANTUNG PERSPEKTIF ISLAMNYA ATAU DALAM PERSPEKTIF SIAPA?
15/11/09
15
IMAM MALIK, AL-SYAFI’I DAN AHMAD BIN HAMBAL: Hakim harus laki-laki tidak boleh perempuan, karena hakim diharuskan memiliki kecerdasan prima, sementara perempuan dianggap naqishat al-’aql, qalilat al-ra’yi, dan dapat menimbulkan fitnah. HANAFI DAN IBNU HAZM: Perempuan boleh jadi hakim, terbatas untuk menangani kasus perdata, tidak untuk pidana. karena hakim bukan penguasa. Fungsinya sama dengan mufti. IBNU JARIR AL-THABARI DAN HASAN AL-BASHRI Perempuan boleh jadi hakim untuk masalah perdata maupun pidana. Pendapat ini ditolak oleh Al-Mawardi karena dianggap menyimpang dari 15/11/09 ijma’ dan QS. An-Nisa: 34.
16
JADI ANGGOTA LEGISLATIF (AHLU AL-HALLI WA AL-AQDI) ? AL-MAWARDI, ABU YA’LA, DAN AL-MAUDUDI: Tidak membolehkan perempuan jadi anggota legislatif. Selain alasan nash (QS. An-Nisa’: 30), karena keanggotaan perempuan dalam majelis ini membuka peluang bagi pergaulan dengan lain jenis yang jelas diharamkan Islam.
Sa’id Ramadhan al-Buthi: Membolehkan perempuan jadi anggota legislatif, karena fungsinya sama dengan mufti.
15/11/09
17
JADI PRESIDEN ? Fuqaha pada umumnya tidak membolehkan perempuan jadi presiden.
Syah Waliyullah ad-Dahlawi: Syarat seorang khalifah adalah: berakal, dewasa, merdeka, laki-laki, pemberani, cerdas, mendengar, melihat, dan dapat bericara.
Wahbah al-Zuhaili: Laki-laki sebagai syarat sebagai imam (kepala negara) merupakan ijma’ para ulama ahli fiqh. Tidak sah perempuan menduduki jabatan alimamah al-uzhma (kepala negara) dan gubernur. Nabi SAW dan Khualafa Rasyidun, dan para penguasa sesudahnya tidak pernah mengangkat perempuan menjadi hakim dan gubernur (wilayah balad). 15/11/09
18
Alasannya: QS. An-Nisa’ ayat 34 Laki-laki adalah qawwam (pemimpin, pelindung, penannggungjawab, pendidik, pengatur, dll yang semakna) atas perempuan, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka (laki-laki) memberikan nafkah dari hartanya. Menurut ulama, kelebihan laki-laki atas perempuan karena Keunggulan akal dan fisiknya.
Al-Razi: kelebihan itu meliputi: ilmu pengetahuan dan kemampuan fisiknya (al-qudrah).
Zamakhsyari: kelebihan laki-laki atas perempuan karena akal, ketegasan (al-hazm), tekadnya yang kuat (al-’azm), kekuatan fisik(al-qudrah), secara umum memilki kemampuan menulis (alkitabah) dan 15/11/09 19 keberanian (al-furusiyah wa ar-ramyu).
Ath-Thabathaba’i: Kelebihan laki-laki atas perempuan karena quwwatu at-ta’aqul, memiliki Keberanian, kekuatan, dan kemampuan mengatasi berbagai kesulitan. Sementara perempuan lebih sensitif dan emosional. Pendapat yang sama dikemukakan oleh al-Qurthubi, Ibnu Katsir, Muhammad Abduh, dan beberapa mufassir lain. Mereka berpendapat bahwa kelebihan laki-laki itu merupakan pemberian Tuhan yang alami dan kodrati. 15/11/09
20
Sekarang, realitasnya berlawanan dengan semua pendapat itu. Di mana-mana, perempuan sudah eksis menjadi pemimpin dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang politik dan jabatan-jabatan publik lainnya. Perlu reaktualisasi ajaran Islam, melalui tafsir kontekstual. 15/11/09
21
PEMIKIRAN ISLAM POLITIK 1. Hasan al-Banna, Sayyid Quthub, Muhammad Rasyid Ridha, dan terutama Maulana alMaududi: Islam, agama yang serba lengkap. Bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tapi juga sistem politik. Sistem politik Islam yang harus diteladani adalah sistem pemerintahan Nabi Muhammad dan al-Khulafa al-Rasyidin.
2. Ali Abdul Raziq dan Thaha Husein:
Islam adalah agama dalam pengertian Barat, yang tidak ada hubungannya dengan masalah politik/ kenegaraan.
3. Muhammad Husein Haikal:
Menolak kedua aliran di atas. Menurutnya, Islam tidak memiliki sistem politik tertentu, tetapi mempunyai seperangkat tata nilai etika bagi kehidupan bernegara.
15/11/09
22
KEPEMIMPINAN ISLAMI PARTISIPASI MUSYAWARAH PERSAMAAN KEBEBASAN
KEADILAN
ETIKA
KEMASLAHAT AN
15/11/09
23
SYARIAT ISLAM ADALAH SISTEM NILAI, BUKAN INSTITUSI BAGAIMANAPUN PENDAKUAN, BAHWA SESUATU ITU SYAR’I ATAU ISLAMI, BILA BERTENTANGAN DENGAN NILAI-NILAI TERSEBUT, MAKA ITU BUKAN SYARIAT. SEBALIKNYA, APAPUN, DAN MESKIPUN DIDAKU TIDAK BERDASARKAN WAHYU, TETAPI MENGANDUNG NILAI-NILAI SYAR’I, MAKA IA ADALAH SYARIAT.
15/11/09
24
POLITIK ISLAM Agama (Din)
Sosiokultur (Dunya) 15/11/09
Politik Islam (Shari’ah wa Siyasah)
Negara (Dawlah) 25
NEGARA ISLAM: SISTEM SISTEM SISTEM
15/11/09
KHILAFAH REPUBLIK KERAJAAN
? 26
PEMILU DALAM ISLAM: • • • • 15/11/09
SISTEM SISTEM SISTEM SISTEM
?
PROPORSIONAL DISTRIK ANGKAT LANGSUNG PUTRA MAHKOTA
27
ISLAM - DEMOKRASI? ISLAM = DEMOKRATIS ? Apakah Islam sejalan dengan nilai2 demokrasi? Apakah Islam memiliki konsep demokrasi? DEMOKRASI = ISLAMI? Apakah demokrasi sejalan dengan ajaran Islam?
15/11/09
28
SYURO
لْمِر َ شاِوْرُهْم ِفي ا َ َو Dan bermusyawarahlah dengan mereka (rakyat) ).dalam persoalan-persoalan negara (3:159
شوَرى َبْيَنُهْم ُ َوَأْمُرُهْم Dan yang menjalankan pemerintahannya
dengan musyawarah di antara mereka (42:38) 15/11/09
29
ِ سو ل ُ ل َوالّر ِّ يٍء َفُرّدوُه ِإَلى ا ْ ش َ َفِإن َتَناَزعُْتْم ِفي Apabila kalian berselisih dalam berbagai persoalan, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya (4:59) LANDASAN LAIN: Praktik Nabi dan Shahabat Khulafa Rasyidun, yang suka bermusyarah di antara mereka. Dalam konteks politik, dapat berarti partisipasi politik, bahwa “pelaksana negara dipilih di antara kalian”
15/11/09
30
DEMOKRASI DAN SYURO: 1. DEMOKRASI beda dengan SYURO. Demokrasi adalah produk Barat Produk Islam adalah syuro Syuro lebih baik daripada demokrasi 2. DEMOKRASI sama dengan SYURO SYURO adalah DEMOKRASI, DEMOKRASI sama dengan SYURO 3. DEMOKRASI beda dengan SYURO, tapi memiliki esensi yang paralel
15/11/09
31
PERBEDAAN DEMOKRASI
SYURO
Keputusan wakil rakyat bersifat mengikat, bila sang pemimpin tidak melaksanakan berarti melanggar demokrasi.
Pada awalnya bersifat konsultatif, tidak mengikat untuk dilaksanakan
Suara mayoritas memiliki otoritas
15/11/09
Tidak selalu suara mayoritas memiliki otoritas
32
NILAI UNIVERSAL DEMOKRASI
SYURO
PERSAMAAN KEBEBASAN PLURALISME DEMOKRASI MEMILIKI AKAR HISTORIS YANG KHAS BARAT, TETAPI IA MEMILIKI ESENSI YANG PARALEL DENGAN KONSEP-KONSEP YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DARI TRADISI ISLAM 15/11/09
33
DEMOKRASI SEKULER (DEMOKRASI)
DEMOKRASI AGAMA (TEOKRASI)
DARI RAKYAT OLEH RAKYAT DAN UNTUK RAKYAT
DARI TUHAN OLEH RAKYAT UNTUK RAKYAT
TIDAK ADA CAMPUR TANGAN AGAMA/ TUHAN
ADA CAMPUR TANGAN AGAMA/ TUHAN
15/11/09
34
Islam Sistem Demokratis dalam arti menolak despotisme, absolutisme dan otoritarianisme
Islam tidak 100% demokratis dan tidak 100 % otokratis 15/11/09
35
DEMOKRASI, HINGGA SEKARANG DIYAKINI SEBAGAI MODEL DAN SISTEM YANG TERBAIK UNTUK MEWUJUDKAN TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG ADIL DAN EGALITER. MESKIPUN HARUS DIAKUI, BAHWA MANIPULASI ATAS NAMA DEMOKRASI JUGA SERINGKALI TERJADI. 15/11/09
36
Dalam konteks Indonesia:
Demokrasi = Sistem Islami perlu dikembangkan, karena :
Sejalan dengan nilai-nilai Islam Tepat untuk mengartikulasikan aspirasi umat Islam karena posisinya yg mayoritas 15/11/09
37
Persoalannya, bagaimana memformat negara agar sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama dan kemanusiaan? Bagaimana agar rakyat memperoleh keadilan dan kemakmuran? Ini lebih penting, karena untuk itulah tujuan syariat Islam dan suatu negara didirikan.
15/11/09
38
FORMAT “NEGARA/ KEPEMIMPINAN ISLAM” TERMASUK WILAYAH “ANTUM A’LAMU BI UMURI DUNYAKUM” SESUAI KEBUTUHAN KEMASLAHATAN BAGI RAKYAT/ NEGARA BERSANGKUTAN
15/11/09
39
FORMAT “NEGARA ISLAM” MERUPAKAN MASALAH IJTIHADI BUKAN RUMUSAN SYARIAT YANG QATH’I. FORMULASINYA BISA BERAGAM TERGANTUNG KEADAAN DAN KEBUTUHAN, TERGANTUNG MANA YANG LEBIH MASLAHAT BAGI WARGANYA
15/11/09
40
TERIMA KASIH Wallahu’alam bi al-shawab
15/11/09
41