KONSEP KELUARGA SEJAHTERA KELOMPOK 2
NILA KURNIA SAFITRI NILA NURLAILI NURZEN APRIANTI NURHASTUTIK NURUL HIDAYANTI NURWAHIDA SARMA NINGSIH PUTRI NINGSIH RANI OKTAVIANI
RANI YULIANTI RAUDATUL ADAWIYAH RENI YULIYANTI RIAN FIRDAYANTI RIFKY NOVIANA SAFITRI RINI ANDRIANI RINULIA ANDISVA RIRIN KURNIA
Bagan keluarga sejahtera
A. Pengertian Keluarga Sejatera Ada beberapa pendapat tentang pengertian kesejahteraan, antara lain: 1. “Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, aman, selamat, dan tentram”. (Depdiknas, 2001). 2. “Keluarga Sejahtera adalah Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang /maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan”. (BKKBN,1994) 3. Keluarga yang sejatera dan bahagia adalah keluarga yang dapat mencapai kesuksesan didalam hidupnya, baik materil maupun mental spiritual, yang memberikan nilai nilai kepuasan yang mendalam kepada para keluarga dalam situasi penuh kebahagiaan dan ketentraman hidup bersama (Dainur, 1995). 4. Keluarga sejahtera adalah dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu memenuhikebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (Friedman, 2010). 5. menurut UU No. 10 Tahun 1982 adalahkeluarga yang dibentuk atau perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhanspiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan YME, memilikihubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dana antar kelu argadengan masyarakat dan lingkungannya.
B. Tahap keluarga sejahtera
Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN (1996), tahapan keluarga sejahtera terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5.
Keluarga Prasejahtera Keluarga Sejahtera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III Keluarga Sejahtera III plus
C. Indikator Keluarga Sejahtera Indikator-indikator keluarga sejahtera menurut (BKKBN,1994) adalah sebagai berikut. 1.
Enam Indikator tahapan Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar keluarga” (basic needs), dari 21 indikator keluarga sejahtera yaitu:
1) 2) 3) 4) 5) 6)
Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.
2. Delapan indikator Keluarga Sejahtera II (KS II) atau indikator ”kebutuhan psikologis” (psychological needs) keluarga, dari 21 indikator keluarga sejahtera yaitu: 1) Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 2) Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur. 3) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun. 4) Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah. 5) Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas/fungsi masing-masing. 6) Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan. 7) Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin. 8) Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat/obat kontrasepsi.
3. Lima indikator Keluarga Sejahtera III (KS III) atau indikator ”kebutuhan pengembangan” (develomental needs), dari 21 indikator keluarga sejahtera yaitu: 1) Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama. 2) Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang. 3) Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi. 4) Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal. 5) Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/ radio/tv/internet.
4. Dua indikator Kelarga Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indikator ”aktualisasi diri” (self esteem) dari 21 indikator keluarga, yaitu: 1) Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial. 2) Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/ institusi masyarakat.
b) Indikator-indikator keluarga sejahtera menurut Shirley, M. H. H. (1996) adalah sebagai berikut.
1. Keluarga prasejahtera 2. Keluarga sejahtera 1 3. Keluarga sejahtera II 4. Keluarga sejahtera III 5. Keluarga sejahtera III plus
D. Manfaat Keluarga Sejahtera
Menurut Salvari (2013) manfaat keluarga sejahtera sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang masalah yang dihadapi. 2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menganalisa potensi dan peluang yang dimilikinya. 3. Meningkatkan kemauan masyarakat dalam memecahkan masalahnya secara mandiri. 4. Meningkatkat gotong royong dan kesetiakawanan social dalam membantu keluarga khususnya keluarga prasejahtera untuk meningkatkan kesejahteraannya.
E. Pelaksanaan Pembangunan Keluarga Sejahtera Peraturan pemerintah No. 21 tahun 1994 pasal 2, menyatakan bahwa penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga dan keluarga berencana yang diselenggarakan secara menyeluruh dan terpadu oleh pemerintah, masyarakat, dan keluarga (Potter dan Perry, 2005). Tujuan: mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, produktif, mandiri, dan memiliki kemampuan untuk membangun diri sendiri dan lingkungan (Potter dan Perry, 2005). Pokok-pokok kegiatan:
1) Pembinaan ketahanan fisik keluarga adalah kegiatan pertumbuhan dan pengembangan perilaku usaha dan tenaga terampil sehingga dapat melakukan usaha ekonomi produktif untuk mewujudkan keluarga kecil, behagia, dan sejahtera (Potter dan Perry, 2005). 2) Pembinaan ketahanan nonfisik keluarga. 3) Pelayanan Keluarga Berencana (Potter dan Perry, 2005).
Kesimpulan Secara operasional Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN telah menyusun rumusan kualitas kehidupan keluarga yang diukur dari tingkat kemampuan setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Rumusan tahapan kualitas keluarga tersebut adalah sebagai berikut :
1. 2. 3. 4.
Tahap prasejahtera Keluarga sejahtera tahap I Keluarga sejahtera tahap II Keluarga sejahtera tahapIII