Kep Anak Print Kel Yusi

  • Uploaded by: Yusia Okta Vika
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kep Anak Print Kel Yusi as PDF for free.

More details

  • Words: 2,451
  • Pages: 18
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan ridho dan rahmatNya serta nikmat yang begitu besar yang di berikan kepada kita semua terutama nikmat kesehatan, sehingga makalah kami dapat terselesaikan. Shalawat dan salam kita curahkan kepada baginda Rasulullah SAW, nabi yang mengantarkan kita dari zaman kejahiliyahan menuju zaman islamiah. Nabi yang di anggap sebagai uswatun hasanah atau suri tauladan yang baik. Dalam isi makalah ini membahas tentang “ Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Leukimia”. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang kita inginkan. Oleh karena itu, kami masih mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca sekalian. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami.Begitu juga kepada semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca terutama bagi kami pembuat makalah.

Hormat Kami,

Kelompok 12

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii BAB I ........................................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1 A.

LATAR BELAKANG........................................................................................................................ 1

B.

RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 1

C.

TUJUAN ....................................................................................................................................... 2

BAB II ....................................................................................................................................................... 3 TINJAUAN TEORITIS................................................................................................................................. 3 1.

PENGERTIAN LEUKIMIA............................................................................................................... 3

2.

KLASIFIKASI LEUKIMIA ................................................................................................................. 3

3.

ETIOLOGI ..................................................................................................................................... 4

4.

GEJALA KLINIS ............................................................................................................................. 5

5.

PATOFISIOLOGI ........................................................................................................................... 6

6.

KOMPLIKASI ................................................................................................................................ 7

7.

BAGAN WOC ............................................................................................................................... 8

BAB III ...................................................................................................................................................... 9 ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS ......................................................................................................... 9 1.

PENGKAJIAN ................................................................................................................................ 9

2.

ANALISA DATA........................................................................................................................... 10

3.

DIAGNOSA KEPERAWATAN ....................................................................................................... 11

4.

INTERVENSI KEPERAWATAN ..................................................................................................... 12

BAB IV.................................................................................................................................................... 15 PENUTUP ............................................................................................................................................... 15 A.

KESIMPULAN ............................................................................................................................. 15

B.

SARAN ....................................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 16

ii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Leukemia berasal dari bahasa yunani yaitu leukos yang berarti putih dan haima yang berarti darah. Jadi leukemia dapat diartikan sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh sel darah putih. Proses terjadinya leukemia adalah ketika seldarah yang bersifat kanker membelah secara tak terkontrol dan mengganggupembelahan sel darah normal. Di Indonesia kasus leukemia sebanyak ± 7000 kasus/tahun dengan angkakematian mencapai 83,6 % (Herningtyas, 2004). Data dari International Cancer Parent Organization (ICPO) menunjukkan bahwa dari setiap 1 juta anak terdapat120 anak yang mengidap kanker dan 60 % diantaranya disebabkan oleh leukemia(Sindo, 2007). Data dari WHO menunjukkan bahwa angka kematian di AmerikaSerikat karena leukemia meningkat 2 kali lipat sejak tahun 1971 (Katrin, 1997).Di Amerika Serikat setiap 4 menitnya seseorang terdiagnosa menderita leukemia.Pada akhir tahun 2009 diperkirakan 53.240 orang akan meninggal dikarenakan leukemia (TLLS, 2009). B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian leukimia ? 2. Apa saja klasifikasi leukimia ? 3. Apa etiologi leukimia ? 4. Apa gejala klinis leukimia ? 5. Bagaimana patofisiologi penyakit leukimia ? 6. Apa saja komplikasi yang terjadi pada penderita leukimia ? 7. Bagaimana bagan WOC leukimia.

1

C. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian leukimia. 2. Mengetahui klasifikasi leukimia. 3. Mengetahui etiologi leukimia. 4. Mengetahui gejala klinis leukimia. 5. Mengetahui patofisiologi penyakit leukimia. 6. Mengetahui komplikasi yang terjadi pada penderita leukimia. 7. Mengetahui bagan WOC leukimia

2

BAB II TINJAUAN TEORITIS 1. PENGERTIAN LEUKIMIA Leukimia adalah kanker anak yang paling sering, mencapai lebih kurang 33 % dari keganasan pediatrik. Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah (Prof. Dr. Iman, 1997). Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, 2002). Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sumsum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain(Mansjoer, 2002). Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001). Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas maka penulis berpendapat bahwa leukimia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh proliferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah. Sel darah normal, sel darah terbentuk di sumsum tulang. Tulang sumsum adalah bahan yang lembut di tengah sebagian besar tulang. Darah mengalir melalui pembuluh darah dan jantung disebut darah perifer. Sumsum tulang membuat berbagai jenis darah sel. Setiap jenis memiliki fungsi khusus: a)

Sel darah putih membantu melawan infeksi

b)

Sel darah merah membawa oksigen ke jaringan seluruh tubuh

c)

Trombosit membantu gumpalan darah terbentuk bahwa kontrol perdarahan.

2. KLASIFIKASI LEUKIMIA a. Leukimia Limfoblastik Akut (LLA) LLA anak adalah kanker tersebar yang pertama terbukti dapat disembuhkan dengan kemoterapi dan radiasi. Sering terjadi pada anak-anak laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15 LLA jarang terjadi. Manifestasi limfosit immatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer, sehingga mengganggu perkembangan sel normal.

3

b. Leukimia Mieloid Akut (LMA) LMA mempunyai insiden tahunan 5-6 kasus tiap juta anak kurang dari 15 tahun. LMA merupakan 15-30% dari leukimia anak tetapi terutama sebagai leukimia neonatal atau kongenital. LMA mengenai sel stem hematopeotik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel Mieloid: monosit, granulosit, eritrosit, eritrosit dan trombosit. Semua kelompok usia dapat terkena; insidensi meningkat sesuai bertambahnya usia. Merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi. c. Leukimia Mielogenik Kronis (LMK) Leukimia mielogonik kronis merupakan keganasan klona dari sel induk sistem hematopoetik yang ditandai oleh translokasi spesifik yang dikenal sebagai kromosom philadelphia. LMK juga di masukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. Namun lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. LMKjarang menyerang individu di bawah 20 tahun. d. Leukimia kongenital Leukimia kongenital sangat jarang sekali, didiagnosis pada usia bulan pertama dengan angka 4,7 per juta kelahiran hidup. Leukimia konginetal mempunyai prognosis jelek, terutama pada kasus dengan penyusunan kembali kromosom yang mempengaruhi regio. 3. ETIOLOGI Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia yaitu : a. Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan struktur gen ( T cell leukemia-lymphoma virus/HTLV). b. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker sebelumnya. c. Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon, dan agen anti neoplastik. d. Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol e. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot f. Kelainan kromosom : Sindrom Bloom’s, trisomi 21 (Sindrom Down’s), Trisomi G(Sindrom Klinefelter’s), Sindrom fanconi’s, Kromosom Philadelphia positif, Telangiektasis ataksia. Gejala penyakit leukemia biasanya ditandai dengan adanya anemia. Infeksi akan mudah atau sering terjadi karena sel darah putih tidak dapat berfungsi 4

dengan baik, rasa sakit atau nyeri pada tulang, serta pendarahan yang sering terjadi karena darah sulit membeku. Jika tidak diobati, maka akan mengakibatkan leukemia akut dan akhirnya dapat menyebabkan kematian. Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih. Penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui. Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu (misalnya benzena) dan pemakaian obat antikanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia. Orang yang memiliki kelainan genetik tertentu (misalnya sindroma Down dan sindroma Fanconi), juga lebih peka terhadap leukemia. 4. GEJALA KLINIS a. Leukimia Limfoblastik Akut Kira-kira 66% anak dengan LLA mempunyai tanda dan gejala penyakitnya kurang dari 4 minggu pada waktu diagnosis. Gejala pertama biasanya non spesifik dan meliputi anoreksia, iritabel, dan letargi. Mungkin ada riwayat infeksi virus atau eksantem dan penderita seperti tidak mengalami kesembuhan sempurna. Kegagalan sumsum tulang yang progresif sehingga timbul anemia, perdarahan dan demam. Gambaran ini biasanya mendorong pemeriksaan kearah diagnosis. Pada pemeriksaan inisial, umumnya penderita dan lebih kurang 50% menunjukkan petekie atau perdarahan mukosa. Sekitar 5% demam, yang mungkin disebabkan oleh suatu sebab spesifik seperti infeksi saluran napas. b. Leukimia Mieloid Akut LMA khas menunjukkan tanda dan gejala yang berkaitan dengan kegagalan sumsum tulang. LMA harus dipertimbangkan dalam evaluasi setiap penderita dengan pucat, demam, infeksi atau perdarahan. Nyeri tulang kurang sering dibanding dengan LLA. LMA mungkin timbul pada anak yang mula-mula hanya menunjukkan anemia, leukopeni atau trombositopenia saja. Gambaran khasnya meliputi kelainan morfologi sel darah dan sumsum tulang dan adanya sel blas di sumsum tulang.

5

c. Leukimia Mielogonik Kronis Awitan gejala biasanya tidak nyata, dan diagnosis sering ditegakkan bila pemeriksaan darah dilakukan atas alasan lain. Penderita mungkin datang dengan splebomegali atau dengan gejala hipermetabolisme, termasuk kehilangan berat badan, anoreksia, dan keringat malam. Gejala leukostasis, seperti gangguan penglihatan atau priapismus, jarang terjadi. 5. PATOFISIOLOGI a. Leukimia Limfoblastik Akut Kasus LLA disubklasifikasikan menurut gambaran morfologi, imunologi dan genetik sel induk leukimia. Diagnosis pasti biasanya berdasarkan atas pemeriksaan aspirat sumsum tulang. Gambaran sitologik sel induk amat bervariasi walaupun dalam satu cuplikan tunggal, sehingga tidak ada klasifikasi morfologik yang memuaskan. Dengan antibodi monoklonal yang mengenali antigen permukaan sel yang terkait dengan antigen sitoplasma, maka imunotipe dapat ditentukan pada kebanyakan kasus. Penanda biologik lain yang potensial bermanfaat adalah aktivitas terminal deoksinukleotidil transfarase, yang umumnya dapat dapat diperlihatkan pada LLA sel progenitor-B dan sel-T. Karena enzim ini tidak terdapat pada limfoid normal, ia dapat berguna untuk mengidentifikasi sel leukimia pada situasi diagnostik yang sulit. Kebanyakan penderita dengan leukimia mempunyai penyebaran pada waktu diagnosis, dengan keterlibatan sumsum tulang yang luas dan adanya sel blas leukimia di sirkulasi darah. b. Leukimia Mieloid Akut Mekanisme patofisiologis penting leukemogenesis dalam AML adalah induksi dediferensiasi epigenetik oleh mutasi genetik yang mengubah fungsi enzim epigenetik seperti DNA demethylase TET dan enzim metabolik. Hipotesisnya adalah mutasi epigenetik seperti itu menyebabkan pembungkaman gen penekan tumor.

6

6. KOMPLIKASI a. Perdarahan Akibat defesiensi trombosit (trombositopenia). Angka trombosit yang rendah ditandai dengan : 1) Memar (ekimosis) 2) Petekia (bintik perdarahan kemerahan atau keabuan sebesar ujung jarum di permukaan kulit) b. Infeksi Akibat kekurangan granulosit matur dan normal. Meningkat sesuai derajat netropenia dan disfungsi imun. c. Pembentukan batu ginjal dan kolik ginjal Akibat penghancuran sel besar-besaran saat kemoterapi meningkatkan kadar asam urat sehingga perlu asupan cairan yang tinggi. d. Anemia e. Masalah gastrointestinal seperti mual, muntah, anoreksia, diare, dan lesi mukosa mulut.

7

7. BAGAN WOC

8

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS 1. PENGKAJIAN a. Riwayat kesehatan 1) Riwayat kesehatan sekarang Pada penyakit leukemia ini klien biasanya lemah, lelah, wajah terlihat pucat, sakit kepala, anoreksia, muntah, sesak, nafas cepat. 2) Riwayat kesehatan dahulu Pada penderita sering ditemukan riwayat keluarga yang terpapar oleh infeksi virus,

kelainan

kromosom

dan

penggunaan

obat-obatan

seperti

kloramphenicol, terapi radiasi maupun kemoterapi. 3) Riwayat kesehatan keluarga Adanya gangguan hematologis, adanya faktor herediter misal kembar monozigot. b. Pemeriksaan fisik a) Keadaan Umum tampak lemah Kesadaran composmentis selama belum terjadi komplikasi. b) Tanda-Tanda Vital Tekanan darah Nadi Suhu : meningkat jika terjadi infeksi RR : Dispneu, takhipneu c) Pemeriksaan Kepala Leher Rongga mulut : apakah terdapat peradangan (infeksi oleh jamur atau bakteri), perdarahan gusi Konjungtiva : anemis atau tidak. Terjadi gangguan penglihatan akibat infiltrasi ke SSP. d) Pemeriksaan Integumen Adakah ulserasi ptechie, ekimosis, tekanan turgor menurun jika terjadi dehidrasi. e) Pemeriksaan Dada dan Thorax - Inspeksi bentuk thorax, adanya retraksi intercostae.

9

- Auskultasi suara nafas, adakah ronchi (terjadi penumpukan secret akibat infeksi di paru), bunyi jantung I, II, dan III jika ada - Palpasi denyut apex (Ictus Cordis) - Perkusi untuk menentukan batas jantung dan batas paru. f) Pemeriksaan Abdomen - Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran, terdapat bayangan vena, auskultasi peristaltic usus, palpasi nyeri tekan bila ada pembesaran hepar dan limpa. - Perkusi tanda asites bila ada. g) Pemeriksaan Ekstremitas Adakah cyanosis kekuatan otot. c. Pemeriksaan penunjang a) Hitung darah lengkap menunjukkan normositik, anemia normositik. b) Hemoglobin : dapat kurang dari 10 g/100 ml. c) Retikulosit : jumlah biasanya rendah. d) Jumlah trombosit : mungkin sangat rendah (<50.000/mm) e) SDP : mungkin lebih dari 50.000/cm dengan peningkatan SDP yang imatur. f) PT/PTT : memanjang g) LDH : mungkin meningkat h) Muramidase serum : peningkatan pada leukimia monositik akut dan mielomonositik. i) Zinc serum : menurun j) Foto dada dan biopsi nodus limfe : dapat mengindikasikan derajat keterlibatan.

2. ANALISA DATA

No Data

Etiologi

1.

Menurunnya

DS : -

Klien

mengatakan tahan tubuh

sering terkena flu dan batuk. DO :

10

Problem daya Resiko infeksi

-

Leukosit

=

58,60

fungsi

lumbal

rb/mm3 -

Hasil

banyak ditemukan sel blast yang dominan. 2.

DS : -

Perdarahan berkaitan Resiko cidera Orang

klien dengan

tua

mengatakan

ini trombositopenia

saat

pada kulit tangan, kaki dan

pipinya

lebam-

lebam kebiruan. DO : -

Klien sering mimisan

-

Trombosit = 96,1

-

Klien

tampak

lemah

dan pucat -

Terdapat kebiruan

ruam-ruam pada

kulit

tangan dan kaki. -

Ht = 35,40%

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh. b. Resiko terhadap cedera / perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit.

11

4. INTERVENSI KEPERAWATAN

No.

Diagnosa keperawatan

Tujuan (NOC)

INTERVENSI (NIC)

1.

Resiko infeksi

NOC :

NIC :

Definisi

:

resiko

peningkatan

-

Immune status

masuknya

-

Knowledge

organisme patogen. -

paparan

-

lingkungan -

-

Tidak pertahanan

adekuat tubuh

primer

Klien

bebas

tanda

dan

dari

-

Monitor

hitung

granulosit.

gejala -

Monitor

kerentanan

terhadap infeksi.

Mendeskripsikan penularan

-

Batasi pengunjung

penyakit, faktor yang

-

Berikan

proses

mempengaruhi penularan

kulit serta

penatalaksanaannya. -

infeksi

sistemik dan lokal.

infeksi -

(

Monitor tanda dan gejala

Risk control

Kerusakan jaringan Kriteria hasil : dan

protection

: proteksi terhadap infeksi)

infection control

Faktor-faktor resiko : -

infection

perawatan pada

epidema. -

Inspeksi

kulit

membran

Menunjukkan kemampuan

area

untuk

dan

mukosa

terhadap kemerahan,

mencegah timbulnya

panas, drainase.

infeksi -

Jumlah

leukosit

dalam batas normal. 2.

Resiko

-

terhadap Tujuan :

cedera/perdarahan

Klien

tidak

menunjukkan

Gunakan

semua

tindakan

untuk

berhubungan

dengan bukti-bukti perdarahan

mencegah perdarahan

penurunan

jumlah

khususnya

trombosit.

pada

daerah ekimosis. -

Gunakan jarum yang kecil

pada

saat

melakukan injeksi. 12

Laporkan

setiap

tanda-tanda perdarahan (tekanan darah

menurun,

denyut nadi cepat) -

Ajarkan

orang

tua

untuk

mengontrol

perdarahan hidung.

13

14

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Leukemia adalah suatu jenis kanker darah. Gangguan ini disebabkan oleh sel darah putih yang diproduksi melebihi jumlah yang seharusnya ada. Leukemiaakut pada anak adalah suatu kelainan atau mutasi pembentukan sel darah putiholeh sumsum tulang anak maupun gangguan pematangan sel-sel tersebutselanjutnya. Gangguan ini sekitar 25-30% jumlahnya dari seluruh keadaankeganasan yang didapat pada anak. Leukemia terdiri dari dua tipe besar, yakni acute lymphoblastic leukemia Dan acute myeloid leukemia. Jumlah penderita acute lymphoblastic leukemia umumnya lebih banyak dibandingkan jenis acute myeloid leukemia. Penyebab utama penyakit kelainan darah ini sampai sekarang belumdiketahui secara pasti, dan masih terus diteliti. Namun, faktor genetik berperancukup penting pada beberapa penelitian yang dilakukan. Dengan kata lain, adahubungannya dengan faktor keturunan, selain tentunya banyak faktor penyebablain yang bervariasi sesuai kasus per kasus dan jenis subtipe yang didapat. Terapi yang diberikan pada penderita leukemia akut bertujuan untuk menghancurkan

sel-sel

leukemia

dan

mengembalikan

sel-sel

darah

yang

normal.Terapi yang dipakai biasanya adalah kemoterapi (pemberian obat melalui infus),obat-obatan, ataupun terapi radiasi. Untuk kasus-kasus tertentu, dapat jugadilakukan transplantasi sumsum tulang belakang. B. SARAN Bagi keluarga sebaiknya memahami bagaimana tatalaksana terapeutik untuk pasien leukemia agar penyakitnya tidak memasuki stadium lanjut.

15

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Jual. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperwatan. Edisi 8. (Terjemahan). Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Arvin Behrman Kliegman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Jakarta : EGC. Hidayat Aziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta :Buku Kedokteran EGC.

16

Related Documents

Kep Anak Print Kel Yusi
August 2019 26
Kep Kel Remaja.docx
May 2020 24
Kep. Anak Pak Bandi.docx
November 2019 42
Kep Anak Asfiksia.docx
December 2019 30
Kel 7 Kep Kritis.pptx
April 2020 22

More Documents from "Arum Aripurnami"