Kemampuan Awal.docx

  • Uploaded by: Eka
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kemampuan Awal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 806
  • Pages: 5
Kemampuan Awal Setiap individu mempunyai kemampuan belajar yang berlaiana. Hal ini perlu mendapatkan perhatian guru sebelum melaksanakan pembelajaran, karena proses pembelajaran sedikit banyak akan dipengaruhi oleh kemampuan belajaranya Menurut suparman (2001:120) kemampuan awal adalah pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki sisa sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran dengan baik sedangkan Soekamto (1997; 38) mengatakan kemampuan awal siswa adalah

kemampuan awal yang telah dimiliki olh sisa sebelum

melaksanakan pembelajaran. Menurut Dick dan Carey (1990:85) mengatakan kemampuan awal adalah kemampuan-kemampuan

yang sudah dikuasai sebelum proses pembelajaran

pokok bahasan tertentu dimulai. Driscoll (1994: 144) mengutip pendapat Ausubel yang menyatakan bahwa dengan mengaktifkan kemampuan awal yang relevan merupakan hal yang sangat penting untuk menghasilkan belajar yang bermakna, karena dengan adanya kemampuan awal akan merupakan penyediaan landasan dalam belajar hal-hal yang baru Hasil belajar fisika yang berupa keterampilan-keterampilan fisika yang memiliki struktur perilaku yang bersifat hirarki atau keterampilan yang satu merupakan prasyarat untuk dapat belajar keterampilan berikutnya. Kemampuan awal ini penting untuk diketahui guru sebelum memulai pembelajaran pokop bahasan tertentu, karena dengan demikian dapat diketahui: (a) apakah sisa telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang merupakan prasyarat untuk

mengikuti pembelajaran dengan optimal. (b)sejauh mana sisa telah mengetahui materi yang akan dipelajari. Kemampuan awal siswa dapat diukur melalui tes awal, interview, atau dengan tanya jawab. Sebenarnya begitu banyak karakteristik yang bisa diidentifikasi dalam diri siswa yang dapat membawa pengaruh pada proses dan hasil pembelajaran secara keseluruhan. Aspek – aspek kejiwaan sebagai karakteristik sisa yang sangat berpengaruh pada proses dan hasil belajar selain kecerdasan seperti telah diuraikan oleh siswa. 1. Pengertian Kemampuan Awal Peserta Didik Kegiatan menganalisis kemampuan awal siswa dalam pengembangan pembelajaran merupakan pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut. Karena itu, kegiatan menganalisis kemampuan awal sisa merupakan proses untuk mengetahui pengetahuan yang dikuasai siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran, bukan untuk menentukan kemampuan pra-syarat dalam rangka menyeleksi siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran. Konsekuensi digunakannya cara ini adalah titik mulai suatu kegiatan pelatihan tergantung kepada perilaku awal siswa. Karakterisrik sisa merupakan salah satu variabel dari kondisi pengajaran. Variabel ini didefenisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa. Aspek – aspek ini bisa berupa bakat, minat, sikap motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berpikir dan kemampuan awal (hasil belajar) yang telah dimilikinya. Karakteristik siswa akan amat berpengaruh dalam pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-

komponen strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, agar sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa. 2. Fungsi kemampuan awal peserta didik Pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk membelajarkan siswa artinya membuat siswa mau belajar. Untuk keberhasilan tersebut maka dalam pembelajaran perlu memperhatikan empat hal, yakni: a. Mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa b. Memilih pendekatan pembelajaran c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik, serta d. Menetapkan alat evaluasi Memperhatikan hal di atas, perencanaan pembelajaran sangat membutuhkan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa sebagai analisis kemampuan awal siswa. Analisis kemampuan awal siswa dilakukan dengan memperhatikan kemampuan dan pengalaman siswa, baik sebagai kelompok atau pribadi. Analisis kemampuan awal siswa merupakan kegiatan mengidentifikasi siswa dari segi kebutuhan dan karakteristik untuk menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku yaitu mengangkut pencapaian tujuan dan penguasaan materi pelajaran (Hamalik, 2009: 122) 3. Jenis-jenis Kemampuan Awal Peserta Didik Menurut (Hamalik, 2009) ada tujuh jenis kemampuan awal yang dapat digunakan untuk memudahkan perolehan, pengorganisasian dan pengungkapan kembali pengetahuan baru. Ketujuh jenis pengetahuan awal itu adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan bermakna tak terorganisasi (arbitraly meaningful knowledge) sebagai temapat mengaitkan pengetahuan hapalan (yang tak bermakna) untuk memudahkan retensi. Pengetahuan ini merupakan pengetahuan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari. Pengetahuan ini sangat berguna untuk mengingat hapalan dan pengetahuan yang tak bermakna misalnya “mejikuhibiniu” untuk menghapalkan arna pelangi. b. Pengetahuan

analogis

(analogy

knowledge),

yang

mengaitkan

pengetahuan baru dengan pengetahuan lain yang amat serupa, yang berada di luar isi yang sedang dibicarakan atau dipelajari. Pengetahuan analogis ini berada di luar konteks isi pengetahuan baru yang sedang dipelajari namun terdapat kaitan berikut: 1) Berada pada tingkat keumuman yang sama 2) Memiliki kesamaan dalam hal-hal pokok Contoh-contoh pengetahuan analogis tidak termasuk dalam contohcontoh pengetahuan baru. Meskipun pengetahuan analogis ini tidak akan kaitan dengan pengetahuan baru, tetapi sangat bermanfaat untuk mempermudah mencapai pengetahuan baru yang sedang dipelajari. c. Pengetahuan tingkat yang lebih tinggi (superordinate knowledge) yang dapat berfungsi sebagai kerangka kaitan lanjut bagi pengetahuan baru. Gagne menyebutkan sebagai kapabilitas belajar. Hubungan antar kapabilitas tersebut sebagai hubungan prasyarat dan syarat. Jadi kapabilitas konsep abstrak sebagai superordinat dari konsep konkrit.

Kapabilitas belajar menurut Gagne dibedakan atas lima bagian yaitu; diskriminasi, konsep konkrit, konsep abstrak, kaidah (rule) dan kaidah tingkat lebih tinggi lagi. d. Pengetahuan setingkat (coordinate knowledge), yang dapat memenuhi fungsinya sebagai pengetahuan asosiatif atau komparatif. Pengetahuan setingkat ini memiliki tingkat keumuman dan kekhususan yang sama dengan pengetahuan yang sedang dipelajari. Misalnya konsep “hewan berkaki ruas” atau konsep “hewan bertulang belakang”. Jadi mengaitkan pengetahuan baru yang sedang dipelajari dengan pengetahuan koordinat yang telah diketahui oleh peserta

Related Documents

Kemampuan Awal.docx
April 2020 25
Kemampuan Lahan
June 2020 18
Menilai Kemampuan Bekerja
December 2019 28
Solat Ikut Kemampuan Diri
November 2019 15

More Documents from ""

565.pdf
May 2020 60
Kemampuan Awal.docx
April 2020 25
Sintesis Sulfamida.docx
October 2019 35
229657_ske C.docx
April 2020 19