Kelompok 5.docx

  • Uploaded by: Fadilla Yuwantri
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 5.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,142
  • Pages: 24
9 HORMON DI DALAM ORGAN TUBUH

Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Ayu Cintia Adelia Putri Dwi Dewi Masitoh Lia Oktarina M. Bahrun Imadudi Nabila Umi Kalsum Puji Aneref Y.P Robi Hidayat Seftia Vivinarti Ulfa Sari Nastiti

PRODI D IV KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG TAHUN AKADEMIK 2018/2019 1

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Hormon dalam tubuh manusia”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Biokimia di Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.

Makalah ini merupakan latihan dalam proses pembelajaran mahasiswa untuk membiasakan menyusun makalah yang baik dan benar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya . Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar Kami dapat memperbaiki makalah ini.

Bandar Lampung, Februari 2019

Penulis

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ...

2

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ...

3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... B. Rumusan Masalah ..........................................................................................

4 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Bagian-bagian dari hipotalamus …............................................. .................. B. Hormon yang dihasilkan dari hipotalamus….................................................

6 9

C. Jenis-jenis kelenjar hormon dan hormon yang dihasilkan.......................... ... D. Penyakit akibat kelainan hormon...................................................................

10 17

E. Cara pencegahan Penyakit akibat kelainan Hormon .....................................

22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................

23 24

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik. Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh. Hormonologi : yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon. Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang. Untuk dapat melakukan kegiaan dan dapat memberikan reaksi terhadap perubahanperubahan eksternal maupun internal diperlukan adanya koordinasi yang tepat di antara kegiatan organ- organ tubuh. Dalam hal ini siste endokrin merupakan suatu sistem yang dapat menjaga berlangsungnnya integrasi kegiatan organ tubuh. Hormon yang diahasilakan oleh sistem endokrin ini memegang peranan yang sangat penting.

1.2. Identifikasi Masalah 1. Apa saja bagian dari Hipotalamus ? 2. Hormon Apa saja yang dihasilkan dari Hipotalamus ? 3. Jelaskan jenis-jenis kelenjar hormon dan hormon yang dihasilkan ? 4. Jelaskan penyakit yang ditimbulkan akibat kelaianan hormon ? 5. Bagaimana cara pencegahan penyakit akibat kelainan Hormon ?

4

1.3. Maksud dan Tujuan 1. Mengetahui bagian dari hipotalamus 2. Mengetahui hormone yang dihasilkan dari hipotalamus 3. Mengetahui jenis-jenis kelenjar hormon dan hormon yang dihasilkan 4. Mengetahui penyakit akibat kelainan hormon 5. Mengetahui cara pencegahan Penyakit akibat kelainan Hormon

5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bagian bagian Hipotalamus Hipotalamus adalah pemimpin umum sistem hormon,ia memiliki tugas penting memastikan kemantapan dalam tubuh manusia. Setiap saat, hipotalamus mengkaji pesanpesan yang datang dari otak dan dari dalam tubuh.Setelah itu, hipotalamus menjalankan beberapa fungsi, seperti menjaga kemantapan suhu tubuh, mengendalikan tekanan darah, memastikan keseimbangan cairan, dan bahkan pola tidur yang tepat. Hipotalamus terletak langsung di bawah otak dan ukurannya sebesar biji kenari.Sejumlah besar informasi sehubungan dengan keadaan tubuh dikirim ke hipotalamus. Informasi ini disampaikan ke sana dari setiap titik dalam tubuh, termasuk pusat indra dalam otak. Kemudian hipotalamus menguraikan informasi yang diterimanya, memutuskan tindakan yang mesti diambil dan perubahan yang harus dibuat dalam tubuh, serta membuat sel-sel tertentu menjalankan keputusannya. Hal mendasar yang harus diperhatikan di sini adalah: hipotalamus itu sebuah organ yang terdiri dari sel-sel tak sadar. Suatu sel tak mengetahui berapa lama manusia harus tidur; ia tak dapat menghitung berapa seharusnya suhu tubuh. Sel tak dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan informasi yang ada, dan tak dapat membuat sel lain yang berjauhan letaknya dalam tubuh menjalankan keputusan itu. Namun, sel-sel dalam hipotalamus bertindak dalam cara yang luar biasa sadar demi menjamin bahwa keseimbangan yang dibutuhkan dalam tubuh terjaga.

6

Sebagian besar informasi tentang tubuh manusia ada di hipotalamus. Hipotalamus menerjemahkan informasi ini, mengambil keputusan penting, dan memerintahkan sel-sel menjalankan keputusannya.

Salah satu fungsi terpenting hipotalamus adalah menjembatani sistem hormon dan sistem lain yang mengatur dan memelihara tubuh—yaitu sistem syaraf. Hipotalamus bukan saja mengatur sistem hormon, namun juga sistem syaraf dengan tingkat keahlian yang tinggi. Hipotalamus memiliki pembantu yang sangat penting dalam perannya mengatur tubuh; pembantu ini menyampaikan kepada bagian-bagian tubuh tertentu tentang keputusan yang telah diambil.Misalnya, ketika terjadi penurunan tiba-tiba tekanan darah, potongan-potongan informasi dikirimkan, dan mengabari hipotalamus tentang perubahan tekanan ini; lalu hipotalamus memutuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menaikkannya dan menyampaikan keputusannya kepada pembantu-pembantunya. Untuk menjalankan keputusan, pembantunya mengetahui sel-sel yang mana yang harus menerima perintah itu.Ia menulis pesan-pesan dalam bahasa yang dimengerti sel-sel ini dan

7

segera menyampaikan segenap pesan itu. Sel-sel tujuan mematuhi perintah yang diterima dan melakukan tindakan yang tepat untuk menaikkan tekanan darah. Pembantu hipotalamus adalah kelenjar pituitari, yang juga berpengaruh amat penting dalam sistem hormonal. Antara

kelenjar

hipotalamus

dan

pituitari

terdapat

sistem

komunikasi

yang

mengagumkan.Kedua potong daging ini sebenarnya berkomunikasi bagai dua manusia yang sadar. Hipotalamus memiliki kendali menyeluruh atas kelenjar pituitari dan pelepasan penting beberapa hormon. Misalnya, hipotalamus seorang anak dalam masa perkembangan mengirim pesan ke kelenjar pituitari dengan perintah, “lepaskan hormon pertumbuhan” dan kelenjar pituitari lalu melepaskan hormon pertumbuhan tepat seperti yang dibutuhkan. Sesuatu yang mirip terjadi saat sel-sel tubuh harus bekerja lebih cepat; di sini terdapat dua tingkat komando.Hipotalamus mengirimkan perintah ke kelenjar pituitari yang pada gilirannya meneruskan perintah itu ke kelenjar tiroid.Kelenjar pituitari melepaskan hormon tiroid dalam jumlah yang tepat dan sel-sel tubuh mulai bekerja lebih cepat. Saat kelenjar adrenal (yang menghasilkan beberapa hormon yang sangat penting) harus diaktifkan atau organ reproduksi harus menghasilkan hormon-hormonnya, hipotalamus lagilagi mengirimkan pesan ke kelenjar pituitari, yang mengarahkan pesan itu ke daerah yang sesuai dan memastikan bahwa hormon-hormon yang dibutuhkan di bagian tubuh itu dilepaskan.

8

2.2 Jenis-Jenis Hormon yang dihasilkan pada Hipotalamus Kelenjar Hipotalamus Kelenjar hipotalamus terletak di bawah otak besar dan berperan dalam koordinasi sistem saraf dan sistem endokrin dalam tubuh. Pada kelenjar hipotalamus terdapat sel-sel khusus yang menghasilkan hormone pelepas/pembebas dan hormone penghambat. Hormon pelepas bekerja menggiatkan kelenjar hipofisis untuk menghasilkan hormone, sedangkan hormone penghambat bekerja dengan cara menghambat kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormone. Contoh hormon pelepas antara lain TRH (thyroid releasing hormone) dan GnRH (gonadotrofin releasing hormone). TRH akan memacu pengeluaran TSH dikelenjar Tiroid, sedangkan GnRH memacu kelenjar hipofisis anterior mengeluarkan FSH (fiollicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone). 1. Hormon Dopamin yaitu

hormon

yang

diproduksi

hyphotalamus

untuk

mengoptimalkan fungsi organ tubuh. Fungsi hormon dopamine antara lain : 1.

Menciptakan rasa jatuh cinta, gembira, semangat dan

rasa percaya diri. 2.

Menjaga pembuluh darah agar tidak menyempit.

3.

Memperlancar buang air kecil.

4.

Mengatur sistem pencernaan dan sistem imunitas tubuh.

5.

Mengatasi gangguan mental.

6.

Memberi stimulasi untuk menstabilkan tekanan darah dan detak jantung

9

2.3 Jenis-Jenis Kelenjar Hormon dan Hormon yang Dihasilkan

1. Kelenjar Hipofisis Kelenjar hipofisis Kelenjar Hipofisis ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a.

Kelenjar anterior hipofisis Kelenjar

anterior hipofisis merupakan penghasil hormone yang paling beragam dan

memengaruhi bermacam-macam organ. Hormone yang dihasilkan yaitu terdapat pada table dibawah ini: No.

Hormon

Fungsi

1

Hormon Somatrotof

Pertumbuhan sel dan anabolisme protein

2

Hormon Tiroid (TSH)

Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid

3

Hormon Adrenokortikotropik Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh (ACTH)

4

Follicle Stimu

korteks adrenal a. Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen

lating Hormon (FSH)

b. Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma

5

Luteinizing hormone (LH) a. Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi

ovulasi

dan

pembentukan

progesterone oleh korpus luteum b. Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada

testis

untuk

berkembang

dan

menghasilkan testoteron

10

6

Prolaktin

Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu

b. kelenjar posterior hipofisis Hormon yang dihasilkan yaitu: No.

Hormon

Fungsi

1

Oksitosin

Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan

2

Hormon ADH

Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan

darah

dengan

cara

menyempitkan

pembuluh darah

c.

Kelenjar intermediet hipofisis

Hormon yang dihasilkan yaitu: No.

Hormon

1

Melanocyte

Fungsi stimulating Mempengaruhi warna kulit individu

hormon (MSH)

2. . Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)

Kelenjar gondok merupakan Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus. Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon

yaitu

tiroksin

(T4)

dan

Triiodontironin (T3). Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino 11

(tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali. Hormone yang dihasilkan yaitu: No.

Hormon

Fungsi

1

Tiroksin

Mengatur

metabolisme,

pertumbuhan,

perkembangan, dan kegiatan system saraf 2.

Triiodontironin

Mengatur

metabolisme,

pertumbuhan,

perkembangan dan kegiatan sistem saraf 3.

Kalsitonin

Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.

3.

Kelenjar Anak Gondok

Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok) terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi “ mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh “. Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah: a.

mengatur metabilisme fosfor

b. mengatur kadar kalsium dara

4. Kelenjar Timus Kelenjar ini merupakan kelenjar yang mmenghasilkan hormone timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosi. Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas. Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa. Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.

12

5. Kelenjar Langerhans (kelenjar Pangkreas) Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau Langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel. Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan. Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis). Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin. Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.

6. Kelenjar anak ginjal Kelenjar anak ginjal merupakan dua struktur kecil yang terletak di atas ginjal dan dan banyak mengandung darah. Baik secara anatomi maupun secara fungsional, kelenjar ini terdiiri atas dua bagian yang berbeda. Bagian luar disebut korteks adrenal dan bagian dalam disebut medulla adrenal. Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal. Hormon dari kelenjar anak ginjal dan fungsinya : No. 1

Hormon Bagian korteks adrenal a. Mineralokortikoid

Fungsi Mengontol metabolisme ion anorganik Mengontrol metabolisme glukosa

b. Glukokortikoid 2

Bagian Medula Adrenal

Kedua hormon tersebut bekerja sama

13

Adrenalin (epinefrin) dan dalam hal berikut: noradrenalin

a.

dilatasi bronkiolus

b.

vasokonstriksi pada arteri

c.

vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot

d.

mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati

e. gerak peristaltik f. bersama insulin mengatur kadar gula darah

7. Kelenjar kelamin

a.

Ovarium Merupakan

kelenjar

kelamin

wanita

yang

berfungsi

menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi. b.

Testis

Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior. Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi 14

kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.

8. Kelenjar Pineal

Hormon Melatonin

Hormon ini diproduksi di kelenjar pineal dan berfungsi sebagai antioksidan dan mengontrol tidur. Meskipun hormon ini diproduksi secara alami oleh tubuh, tapi kelebihan maupun kekurangan hormon dapat berakibat buruk bagi tubuh. Waktu produksi dari hormon ini sangat berlainan dengan beberapa hormon lain yang ada di dalam tubuh manusia. Biasanya pada pukul 02:00 sampai dengan 04:00 dini hari baru bisa berproduksi sebanyak banyaknya. Hormon ini di kenal sebagai hormon yang paling sensitif terhadap rangsangan cahaya. Itulah alasannnya mengapa hormon ini hanya bisa di produksi pada malam hari saja. Pada jam tersebut, seseorang yang tidur dalam keadaan gelap, tanpa cahaya sedikit pun, serta tidur dalam keadaan nyenyak. Maka orang tersebut dalam keadaan non aktiv yang paling sempurna. Saat itulah kelenjar pineal mampu memproduksi hormon melatonin. Ini merupakan proses produksi paling maksimal. Namun bisa tiba tiba berhenti, jika ada sedikit cahaya yang masuk merusak produksinya. Berikut adalah Fungsi hormon melatonin : 1. Regulator hormon lain Hormon melatonin menjadi hormon yang paling handal dalam mengatur kinerja hormon hormon lainnya. Oleh sebab itu di namakan sistem regulator pusat tubuh manusia. Seperti dalam orkes simfoni, keberadaan hormon melatonin menjadi konduktor dalam mengatur dan menjaga keharmonisan pekerjaan hormon hormon lain yang ada di dalam tubuh 15

2. Menjaga keteraturan dan stabilitas metabolisme sel Hormon ini juga bertugas dalam mengatur keteraturan dari sistem metabolisme tubuh. Kadang kala sistem metabolisme kita tidak bisa berjalan sesuai dengan yang semestinya. Maka untuk mengembalikan pekerjaan tersebut, di perlukan hormon melatonin untuk menormalkan dan menstabilkan kinerja sel dalam metabolisme. 3. Mempertahankan fungsi efisiensi sel Untuk menjaga sel bekerja terlalu banyak atau kurang, maka perlu pengatur kinerja sel tersebut. Salah satu fungsi dari hormon melatonin ini adalah mampu mengatur kinerja sel yang ada di dalam tubuh. Bukan hanya sekedar mengatur, namun bisa mengontrol keefisiensi dari kinerja sel tersebut. Sehingga setiap sel memiliki tugas yang pas sesuai dengan kemampuannya. 4. Mempertahankan fungsi efektivitas sel Seperti fungsi dari efisiensi sel tadi. Salah satu kerja dari hormon melatonin adalah membantu untuk menjaga fungsi efektivitas sel yang ada di dalam tubuh. Maka hormon melatonin bisa mempertahankan dan tetap menjaga kinerja sel yang ada di dalam tubuh kita. 5. Menjaga kesehatan sel Manfaat paling penting dari hormon melatonin adalah membantu untuk menjaga kesehatan sel. Fungsi ini baik untuk membuat sel tubuh anda tetap sehat dan memiliki masa hidup lama. semakin keadaan sel sehat, maka semakin baik kualitas sel. Jika kualitas sel baik dan sehat, maka secara tidak langsung anda menambah umur panjang hidup diri anda. 6. Membantu memperlancar aliran darah Selain itu, fungsi dari hormon melatonin mampu bekerja untuk membantu memperlancar aliran darah anda. hormon ini bisa bekerja untuk membantu memperlancar sistem peredaran darah anda. semakin aliran darah anda normal, maka kemungkinan terkena penyakit yang berhubungan dengan sistem regulasi juga semakin minim. Misalnya anda memiliki resiko kecil terhadap penyakit stroke dan jantung koroner. 7. Memperlancar aliran darah ke otak Apakah anda tahu, penyakit yang denkat dengan otak dan peredaran darah? Benar, stroke! Penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang di takuti, dan sudah banyak mengenai kaum tua di 16

Indonesia. Menjadi salah satu penyakit degeneratif atau penuyakit tua. Mengapa? Karena aliran darah yang menuju ke otak terhambat oleh benda asing. Baik itu karena tersumbat atau memang terlalu banyak lemak yang mengganggu. Salah satu bentuk pencegahan dari penyakit ini adalah dengan membantu memproduksi hormon melatonin. Sebab fungsinya mampu memperlancar aliran darah yang manuju ke otak. 8. Membantu menurunkan temperatur tubuh Pada saat anda tidur, otomatis suhu tubuh dan temperatur juga berbeda beda. Kadang naik, kadang pula turun. Untuk membantu menurunkan temperatur tubuh tersebut, hormon melatonin menjadi salah satu obatnya. 9. Membantu menurunkan kadar kolestrol Dalam tubuh manusia, terdapat 2 jenis kolestrol. Namanya LDL dan HDL. Yang berbahaya untuk tubuh adalah LDL. Nah salah satu manfaat dari hormon melatonin adalah membantu untuk menurunkan kadar kolestrol yang ada di dalam tubuh. Hal ini bisa membantu untuk memperkecil resiko terkena penyakit jantung koroner. Penyakit degeneratif yang paling banyak di derita oleh rakyat Indonesia.

2.4 Macam - macam penyakit akibat Kelainan Pada Sistem Hormon

1. Penyakit Addison Terjadi karena sekresi yang berkurang dariglukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun. Gejala – gejalanya berupa : a.

Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari

cairan tubuh. b.

Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah

menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan. c.

Lesu mental dan fisik.

17

2. Sindrom Cushing Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat – obatan kortikosteroid yang berlebihan. Gejalanya berupa : a.

Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein.

b. Osteoporosis c.

Luka yang sulit sembuh

d. Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)

3. Sindrom Adrenogenital Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang – kadang kebotakan. Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala – gejala diatas tertutup oleh tanda – tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda – tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).

4. Peokromositoma Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut : a.

Basa metabolisme meningkat

b. Glukosa darah meningkat c.

Jantung berdebar

d. Tekanan darah meninggi e.

Berkurangnya fungsi saluran pencernaan 18

f.

Keringat pada telapak tangan Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah. Pengobatanya melalu

operasi. Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain peradangan, tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini menrangsang sel – sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.

5. Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kalainan hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketikda dala darah tidak terdapat cukup insulin dalam darah. Pada kedua hal tersebut, sel – sel tubuh tidak mendapat cukup glukosa daridarah sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran cadangan lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat meyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin. Penderita DM dapat meninggal karena penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf. DM terdapat dua macam tipe yaitu DM Tipe I (insuline dependent) yaitu diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel – sel beta pancreas karena infeksi virus atau kerusakan gen. Gen adalah materi genetic yang membawa sifat – sifat yang diturunkan. Diabetes tipe I biasanya timbul sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan suplemen insulin yang diberikan dengan cara penyuntikan. DM tipe II timbul karena sel – sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap indulin walaupun sel – sel beta pancreas memproduksi cukup insulin. Penyakit ini bersifat mneurun dan merupakan akibat kerusakan gen yang mengkode reseptor insulin pada sel. Biasanya DM tipe II berasosiasi dengan kegemukan dan baru timbul setelah penderita berusia 40 tauhn. Penyakit ini dapat dikontrol dengan pengaturan konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak dan garam. Bagaimana cara mendeteksi diabetes, gejala awal diabetes ialah penderita merasa lemas, tidak bertenaga, ingin makan yang manis, sering buang air kecil, dan mudah sekali merasa haus. Kombinasi dari gejala – gejala di atas serta memiliki kerabat yang juga menderita diabetes mengharuskan seseorang melakukan tes toleransi glukosa. Pada tes toleransi glukosa diharuskan 19

minum larutan gula kemudian kadar glukosanya diukur pada tiap interval waktu. Diabetes bukan satu – satunya penyakit yang ditimbulkan oleh insulin. Bebrapa orang memiliki sel – sel beta pancreas yang terlalu aktif sehingga mensekresi terlalu banyak insulin ketika mengkonsumsi gula. Sebagai akibatnya kadar glukosa dalam darah turun dibawah normal. Kondisi ini disebut hipoglisemia, biasanya terjadi 2 – 4 jam setelah makan, yang ditandai dengan rasa lapar, lemas, berkeringat, dan gelisah. Pada beberapa kasus, otak tidak mendapat cukup glukosa sehingga penderita dapat menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal. Hipoglisemia tidak lazim ditemukan dan kebanyakan dapat dikontrol dengan meningkatkan frekuensi makan yan glebih serind dan dalam jumlah kecil.

6. Hipotiroidea Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone tiroid. Bila terjadi pada masa bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena sel – sel otak kurang berkembang. Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan lidah yang besar. Kretinisme dapat diobati dengna pemberian hormone tiroid asalkan tidak terlambat. Bila terjadi pada orang dewasa, hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala – gejala berupa kulit tebal, muka bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu tubuh rendah, lamban secara fisik atau mental. Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada makanan. Hal ini dapat dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium.

7. Hipertiroidea Keadaan dimana hormon tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejala – gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar, jantung berdebar dan BMR maneingkatmelebihi 20 sampai 100. Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves, suatu penyakit auto imun dimana terbentuk antibody (thyroid stimulating antibody, TSA6) terhadap reseptor TSH pada sel –sel tiroid, mengaktifkan reseptor – reseptor. Ini, maka kadar T4 dan T3 darah meninkat. Penyakit Graves juga disertai dengan goiter (struma, pembengkakan kelenjar tiroid, dan

20

penonjolan bola mata (eksoptalmus) yang disebabkan oleh reaksi radang terhadap imun kompleks pada otot bola mata eksternal dan jaringan sekitar bola mata. 8. Penyakit Graves Penyakit Graves merupakan salah satu jenis hipertiroidisme yang mengakibatkan produksi hormon tiroid. Gejala penyakit Graves biasanya adalah: 

Mata menonjol



Diare



Kesulitan tidur



Kelelahan dan kelemahan



Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)



Intoleransi terhadap panas



Detak jantung yang tidak teratur



Mudah marah dan perubahan mood



Detak jantung berdebar cepat (tachycardia)



Kulit yang tebal atau merah pada betis



Tremor



Penurunan berat badan.

9. Hashimoto’s thyroiditis Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi di mana tiroid diserang oleh sistem imun, menyebabkan hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah, seperti: 

Intoleransi terhadap dingin



Konstipasi



Rambut kering dan rontok



Kelelahan



Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)



Nyeri sendi dan otot



Periode menstruasi yang terlewat



Detak jantung yang melambat 21



Pertambahan berat badan.

2.5 Cara Pencegahan Penyakit Akibat kelainan Hormon Gangguan pada system endokrin dapat didiagnosis melalui Tes darah dan urin untuk memeriksa kadar hormon dapat membantu dokter untuk menentukan apakah Anda memiliki gangguan endokrin. Tes imaging juga dapat dilakukan untuk membantu menunjukkan lokasi bintil atau tumor. Apabila gejala dari gangguan endokrin mengganggu, gejala tersebut umumnya dapat diatasi dengan memperbaiki ketidakseimbangan hormon. Hal ini sering dilakukan melalui pemberian hormon sintesis. Pada kasus prolaktinoma, di mana tumor nonkanker menyebabkan gejala, operasi atau terapi radiasi dapat digunakan. Sering kali, diagnosis dan perawatan penyebab gangguan endokrin dapat mengatasi gejala. Anda dapat menurunkan risiko gangguan endokrin tertentu, seperti hipotiroidisme, dengan: 

Mengonsumsi pola makan yang sehat dan seimbang



Memiliki gaya hidup yang sehat, seperti aktivitas fisik yang rutin.

22

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan

1. Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus.

2. Kelenjar hipotalamus, kelenjar hipofisis, kelenjar gondok (tiroid), kelenjar anak gondok, kelenjar timus, kelenjar pangkreas, kelenjar anak ginjal, kelenjar kelamin.

3. Penyakit addinson, sindrom cushing, sindrom adrenogenital, peokromositoma, diabetes mellitus, hipotiroidea, hipertiroidea.

23

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 7 April 2009. Sistem Hormon Manusia. Dunia BiologiAsyik. http://yusniabio.blogspot.com/2009/03/sistem-hormon-manusia.html (Diakses 01 Mei 2015) Anonim . Macam macam penyakit akibat Kelainan Pada Sistem Hormon. Smart clik. http://www.g-excess.com/3976/macam-macam-penyakit-akibat-kelainan-pada-sistem-hormon (Diakses 01 Mei 2015) Poedjiadi, Anna. 2005.Dasar-dasar Biokimia.UI press.Jakarta http://lppm.ipb.ac.id/10-hormon-penting-tubuh-manusia/ https://hellosehat.com/penyakit/gangguan-sistem-endokrin/ https://www.alodokter.com/gangguan-hormon-dapat-memicu-berbagai-penyakit https://www.academia.edu/9172162/SISTEM_HORMON https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/diabetes-kencing-manis/fungsi-hormon-insulin-glukagontubuh/ https://www.academia.edu/12204213/Makalah_Hormon/

24

Related Documents

Kelompok
May 2020 52
Kelompok
May 2020 50
Kelompok
May 2020 61
Kelompok
June 2020 49
Kelompok 7 Kelompok 12
June 2020 53

More Documents from "lisa evangelista"

Sap Dbd.docx
June 2020 2
Kelompok 5.docx
June 2020 7
Mpk.docx
June 2020 0
Nmax.docx
December 2019 6