Kelompok 3.docx

  • Uploaded by: iftahul meilidia
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,604
  • Pages: 13
TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN “FLORENCE NIGHTINGALE” Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan

DISUSUN OLEH : 1.

IFTAHUL MEILIDIA

(172303101006)

2.

MUHAMMAD HANAFI

(172303101011)

3.

YOGA JORDAN MARCELINO

(172303101013)

4.

ANA RIFATUL HANIFAH

(172303101032)

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PRODI D3KEPERAWATAN-KAMPUS LUMAJANG TAHUN AJARAN 2017/2018

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Florence Italia dan meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada usianya yang ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan dalam keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat ia lahir. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya yang bernama William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan ningrat dan terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan yang bernama Parthenope. Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang cukup muda ia hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit, Florence Nightingale menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian, Florence Nightingale dikenal dengan nama, ‟Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea. Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau dikenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan tentang lingkungan. Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah a. Sejarah kehidupan Florence Nightingale? b. Bagaimana teori konsep keperawatan Florence Nightingale? c. Bagaimana hubungan teori dengan konsep keperawatan ? 1.3 Tujuan a. Menjelaskan sejarah kehidupan Florence Nightingale b. Menjelaskan Teori Konsep Keperawatan Florence Nightingale c. Menjelaskan hubungan teori dengan konsep keperawatan 1.4 Manfaat Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca agar dapat mengetahui sejarah konsep dasar keperawatan florence nightingale. Diharapkan agar pembaca mendapatkan informasi baru.

BAB II PEMBAHASAN 2.1

KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGALE 2.1.1 Sejarah Kehidupan Florence Nightingale 

Masa kecil Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia pada tanggal 12

Mei1820 dan dibesarkan dalam keluarga yang berada. Namanya diambil dari kota tempat ia dilahirkan.[2] Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama Parthenope. Pada masa remaja mulai terlihat perilaku mereka yang kontras dan Parthenope hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah. Pada masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktivitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. 

Perjalanan ke Jerman Pada tahun 1846 ia mengunjungi Kaiserswerth, Jerman, dan mengenal lebih jauh tentang rumah sakit modern pionir yang dipelopori oleh Pendeta Theodor Fliedner dan istrinya dan dikelola oleh biarawati Lutheran (Katolik). Di sana Florence Nightingale terpesona akan komitmen dan kepedulian yang dipraktekkan oleh para biarawati kepada pasien. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, serta pulang ke Inggris dengan membawa angan-angan tersebut.



Belajar Merawat

Pada usia dewasa Florence yang lebih cantik dari kakaknya, dan sebagai seorang putri tuan tanah yang kaya, mendapat banyak lamaran untuk menikah. Namun semua itu ia tolak, karena Florence merasa "terpanggil" untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Pada tahun 1851, kala menginjak usia 31 tahun, ia dilamar oleh Richard Monckton Milnes seorang penyair dan seorang ningrat (Baron of Houghton), lamaran inipun ia tolak karena ditahun itu ia sudah membulatkan tekad untuk mengabdikan dirinya pada dunia keperawatan. Keinginan ini ditentang keras oleh ibunya dan kakaknya. Hal ini dikarenakan pada masa itu di Inggris, perawat adalah pekerjaan hina dan sebuah rumah sakit adalah tempat yang jorok. Banyak orang memanggil dokter untuk datang ke rumah dan dirawat di rumah. Perawat pada masa itu hina karena: => Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau "buntut" (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti kemana tentara pergi. => Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka, sehingga dianggap profesi ini bukan profesi sopan wanita baik-baik dan banyak pasien memperlakukan wanita tidak berpendidikan yang berada di rumah sakit dengan tidak senonoh. => Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas. => Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak. Argumentasi Florence bahwa di Jermanperawatan bisa dilakukan dengan baik tanpa merendahkan profesi perawat patah, karena saat itu di Jermanperawat juga biarawati Katolik yang sudah disumpah untuk tidak menikah dan hal ini juga secara langsung melindungi mereka dari perlakuan yang tidak hormat dari pasiennya. Walaupun ayahnya setuju bila Florence membaktikan diri untuk kemanusiaan, namun ia tidak setuju bila Florence menjadi perawat di rumah sakit. Ia tidak dapat membayangkan anaknya bekerja di tempat yang menjijikkan. Ia menganjurkan agar Florence pergi berjalan-jalan keluar negeri untuk menenangkan pikiran.

Tetapi Florence berkeras dan tetap pergi ke Kaiserswerth, Jerman untuk mendapatkan pelatihan bersama biarawati di sana. Selama empat bulan ia belajar di Kaiserwerth, Jerman di bawah tekanan dari keluarganya yang takut akan implikasi sosial yang timbul dari seorang gadis yang menjadi perawat dan latar belakang rumah sakit yang Katolik sementara keluarga Florence adalah Kristen Protestan. Selain di Jerman, Florence Nightingale juga pernah bekerja di rumah sakit untuk orang miskin di Perancis 

Kembali ke Inggris Pada tanggal 12 Agustus1853, Nightingale kembali ke London dan mendapat pekerjaan sebagai pengawas bagian keperawatan di Institute for the Care of Sick Gentlewomen, sebuah rumah sakit kecil yang terletak di Upper Harley Street, London, posisi yang ia tekuni hingga bulan Oktober1854. Ayahnya memberinya ₤500 per tahun (setara dengan ₤ 25,000 atau Rp. 425 juta pada masa sekarang), sehingga Florence dapat hidup dengan nyaman dan meniti karirnya.



Meninggal dunia Floren Nightingale meninggal dunia pada usia 90 tahun pada tanggal 13 Agustus 1910. Keluarganya menolak untuk memakamkannya di Westminser Abbey dan jadi di makamkan di Gereja St.Margaret yang terletak di East Wellow, Hampshire, Inggris.

2.1.2

Teori Konsep Keperawatan Florence Nightingale Teori / model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai

focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit, model dan konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dangan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan / tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa bergantung pada profesi lain.

Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan : 

Lingkunganfisik



Psikologis



Sosial

Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres, 1986 ). Pemberian nutrisi yang adekuat pada pasien sangatlah penting. Pasien memerlukan nutsrisi untuk mempertahankan fungsi tubuh dan untuk tumbuh. Pasien harus mendapatkan kalori yang cukup, dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan protein untuk menyuplai energi. Tubuh pasien juga memerlukan asam amino yang ditemukan dalam protein untuk membangun dan mempertahankan struktur sel dan jaringan yang lebih besar. Dan akhirnya pasien pun memerlukan vitamin dan mineral untuk metabilisme dan untuk mengatur banyak proses tubuh pasien. Individu yang sakit memerlukan banyak makanan daripada orang sehat dalam upaya penyembuhan dan pemulihan. Sebagai contoh pasien yang menjalani pembedahan membutuhkan diet yang mengandung banyak vitamin C dan protein karena ini dapat membantu penyemabuhan. Protein juga secara khusus penting untuk melawan infeksi karena antibodi yang digunakan tubuh untuk melawan infeksi adalah protein. Diet adekuat juga penting. Namun, banayak penyakit membuat seseorang sulit makan, atau memebuata pasien sulit untuk mencerna makanan. Melalui observasi dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi higene penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku. Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya, perawat perlu melihat

apakah pasien dapat mebersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktik budaya dan agama dapat membedakan praktik higiene. Higiene adalah sangat pribadi dan masing – masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa yang mereka ingin lakukan. Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memeniuhi kebutuhan pribadinya daripada melakukan standar rutin. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah beda perwat dan dokter.perawta juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin mereka tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin. Kelebihan Teori Keperawatan Florence Nightingale : 

Salah satu kisah fakta yang mencetuskan teori modern dalam dunia keperawatan.



Pada zaman keperawatan Florence Nightingale memandang pasien dalam kontek keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.



Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi adekuat.



Pengkajian atau observasi yang dilakukan Florence Nightingale bukan demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyalamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.



Semua tindakan yang dilakukan penuh kasih sayang dan bekerja untuk Tuhan Y.M.E.



Asuhan keperawatan yang diberikan penuh dengan semangat semata-mata untuk kesembuhan pasien. Kelemahan Teori Keperawatan Florence Nightingale :

 

Teori Keperawatan Florence Nightingale sempat diragukan kemampuannya. Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan disepelekan oleh banyak orang.



Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses pelayanan dan perkembangannya saat itu.

 2.1.3

Kurangnya sarana dan pra-sarana yang menunjang. Hubungan teori Floren Nightingale dengan teori-teori lain 

Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon adaptasi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence Nightingale.



Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif (baik) ataumal adaptif (tidak baik).



Teori kebutuhan Menurut Maslow, pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence Ninghtingale, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih. Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.



Teori stress. Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressos, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor (penyebab stress) yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping(pertahan terhadap stress) individu

Melalui observasi (pengamatan) dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene (bersih) dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi hygene (bersih) penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku. Di zaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya, perawat perlu melihat apakah pasien dapat membersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktik budaya dan agama dapat membedakan praktik hygiene (bersih). Hygiene adalah sangat pribadi dan masing-masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa yang mereka ingin lakukan. jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan pribadinya dari pada melakukan standar rutin. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin (kejiwaan) mereka tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan kehidupan Floren Nightingal dapat dijadikan pelajaran dan motivasi bagi semua mahasiswa keperawatan, mulai dari Floren Nightingale masa kecil, pergi ke Jerman, belajar merawat, kembali ke Inggris, dan hingga beliau meninggal dunia. Dalam Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan secara keseluruhan yaitu, lingkunganfisik, psiko, dan sosial. Ada kelebihan dan kekurangan di dalam teori keperawatan Floren Nightingale diantaranya : Kelebihan : 

Salah satu kisah fakta yang mencetuskan teori modern dalam dunia keperawatan.



Pada zaman keperawatan Florence Nightingale memandang pasien dalam kontek keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.



Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi adekuat.



Pengkajian atau observasi yang dilakukan Florence Nightingale bukan demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyalamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.



Semua tindakan yang dilakukan penuh kasih sayang dan bekerja untuk Tuhan Y.M.E.



Asuhan keperawatan yang diberikan penuh dengan semangat semata-mata untuk kesembuhan pasien. Kelemahan :

 

Teori Keperawatan Florence Nightingale sempat diragukan kemampuannya. Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan disepelekan oleh banyak orang.



Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses pelayanan dan perkembangannya saat itu.



Kurangnya sarana dan pra-sarana yang menunjang.

3.2 Kritik dan Saran Diharapkan bagi seluruh mahasiswa agar dapat memahami, mempelajari dan menerapkan di lingkungan sekitarnya, dan agar menjadi contoh bagi orang lain. Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah.

Daftar pustaka 1.

Baly, Monica E. and H. C. G. Matthew, "Nightingale, Florence (1820–1910)";

Oxford Dictionary of National Biography, Oxford University Press (2004); online edn, May 2005 accessed 28 Oct 2006 2. Pugh, Martin; The march of the women: A revisionist analysis of the

campaign for women's suffrage 1866-1914, Oxford (2000), at 55. 3. Soeroto, A. Florence Nightingale, BidadariBerlampu. PenerbitDjambatan. Seri "Kisah orang-orang yang telahberjasa". Cetakanpertama 1974. ISBN 979-428073-9. 4. Sokoloff, Nancy Boyd.; Three Victorian women who changed their world, Macmillan, London (1982) 5. Webb, Val; The Making of a Radical Theologician, Chalice Press (2002) 6. Woodham Smith, Cecil; Florence Nightingale, Penguin (1951), rev. 1955

Related Documents

Kelompok
May 2020 52
Kelompok
May 2020 50
Kelompok
May 2020 61
Kelompok
June 2020 49
Kelompok 7 Kelompok 12
June 2020 53

More Documents from "lisa evangelista"

Leflet Cmyb.docx
November 2019 28
Cover Pyelonefritis.docx
November 2019 26
Kelompok 6 (bblr).docx
October 2019 21
Kelompok 3.docx
November 2019 23
Sap_kespro.docx
October 2019 12
Gizi 1.docx
November 2019 14