Kelompok 3 (veneer Komposit).docx

  • Uploaded by: henny
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 3 (veneer Komposit).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,339
  • Pages: 11
TUGAS KONSERVASI KOMPOSIT VENEER MT 14

OLEH KELOMPOK 3

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2016

Nama Anggota Kelompok: Heidy Purnamasari Haryono

(037/G/13)

Henny Susanto

(038/G/13)

I Ketut Hadi Mahayana

(039/G/13)

Ida Ayu Widiastiti

(040/G/13)

I GNG Angga Premana

(041/G/13)

I Wayan Adi Mulyawan

(042/G/13)

Ni Putu Wida Viprayanthi

(043/G/13)

Pt Bgs Indra Mahaputra W.

(044/G/13)

Ni Putu Dian Cipta Dewi

(045/G/13)

Putu Heidi Riana Elifas

(047/G/13)

I Gusti Agung Ayu Widya Aryandtiwi

(048/G/13)

Rima Eka Cahyanawati

(049/G/13)

Adiguna Putra Walianto

(050/G/13)

Ni Made Pramesti Anindita

(051/G/13)

Ni Putu Mira Mirantini

(052/G/13)

A.A. Gede Raka Parta Wijaya

(053/G/13)

Karina Kristanti

(054/G/13)

PENDAHULUAN

Masyarakat di era modernisasi seperti saat ini memiliki ketertarikan yang sangat besar pada segi kosmetik atau estetik dalam bidang kedokteran gigi. Masyarakat mulai menyadari akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut serta keindahan senyumnya. Paradigma pada masyarakaat saat ini senyum yang indah jika gigi-geligi yang terlihat tersusun dengan rapi dan berwarna putih. Hal ini juga berkembang pada aktris dan aktor hollywood, demi mendapatkan senyum yang indah mereka rutin berkunjung kedokter gigi untuk melakukan perawatan. Salah satu perawatan yang diminati dikalangan aktris dan aktor hollywood ini adalah veneer. Veneer dalam bidang kedokteran gigi dapat berfungsi sebagai perawatan kosmetik ataupun estetik yang dilakukan pada gigi anterior. Selain berfungsi kosmetik atau estetik veneer juga dapat berpengaruh baik pada psikologis seseorang. Namun perawatan veneer tidak dapat dilakukan pada semua kasus yang

ditemui

karena

dapat

berpengaruh

besar

pada

keberhasilan

perawatannya. Selain itu pasien harus memiliki oral higiene yang baik sebagai syarat penting jika ingin melakukan perawatan veneer. Veneer adalah sebuah bahan pelapis yang sewarna dengan gigi yang diaplikasikan pada sebagian atau seluruh permukaan gigi yang mengalami kerusakan atau pewarnaan intrinsic. Bahan yang digunakan untuk pembuatan veneer dapat dari resin komposit atau porselen. Pembuatan veneer dapat dilakukan secara direct (veneer composite) dan indirect (veneer porselen) tergantung kondisi gigi saat itu. Pembuatan veneer secara direct yaitu langsung diaplikasikan pada pasien sedangkan indirect dilakukan pencetakan dahulu kemudian diproses di laboratorium, kemudain hasilnya baru dapat diaplikasikan pada pasien. Veneer dianggap sebagai salah satu perawatan yang paling layak karena memiliki kekuatan, biokompatibilitas, dan estetika serta konservatif yang baik. Tehnik pengaplikasian veneer adalah menggabungkan antara pencapaian

fungsional dan estetika. Ketika mengurangi permukaan labial dan proksimal, harus tidak kurang dari 0,3 mm – 0,5 mm. Veneer dapat dibuat dari bahan porselen feldspathic atau keramik lainnya, seperti keramik glass yang di cor atau dibuat dengan mesin. Kemudian veneer dilekatkan pada permukaan email secara mekanis dan kimia. Perlekatan mekanis diperoleh dengan mengetsa email dan porselennya. Perlekatan kimia tambahan pada ruang antara porselen yang dieroleh dengan silane coupling agent 2. Bahan yang digunakan untuk pembuatan veneer dapat berupa resin komposit dan porselen. Veneer komposit yaitu veneer dengan cara melakukan tindakan dengan mengurangi bagian depan gigi asli yang diinginkan untuk diberi veneer kemudian ditambal langsung dengan menggunakan composite. Veneer porselen adalah suatu lapisan tipis setebal kira – kira 0,5 – 0,7 mm yang menutupi permukaan – permukaan labial gigi anterior dan permukaan bukal beberapa gigi premolar.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Veneer Komposit (Direct Veneer) Veneer komposit merupakan tindakan dengan mengurangi bagian depan gigi asli yang diinginkan untuk diberi veneer kemudian ditambal langsung dengan menggunakan composite. Direct veneer ada 2 yaitu : 1) Direct partial veneer Kondisi ideal pada tehnik ini yaitu pewarnaan atau kerusakan kecil pada permukaan facial gigi atau yang terlokalisir yang dikelilingi dengan gingiva yang sehat. Pada kasus penggunaan direct partial veneer biasanya menutupi sebagian dari permukaan labial gigi karena hipokalsifikasi dan perubahan warna gigi sebagian. Kerusakan ini dapat direstorasi dalam satu kali kunjungan dengan komposit ligt cured. Pembuatan veneer sebagian pada empat gigi anterior rahang atas. Sebelumnya dilakukan pre eliminir seperti pembersihan, pemilihan bentuk, isolasi dengan cotton roll atau menggunakan ruber dam. Bahan dari direct partial veneer ini adalah self curing atau light activated composite resin.

2) Direct full veneer Tehnik ini biasanya merestorasi gigi anterior yang mengalami hypoplasia yang disertai diastema antara gigi insisivus dan menutupi seluruh permukaan labial gigi karena perubahan warna gigi yang luas. Tehnik ini menggunakan komposit light cured mikrofil dalam satu kali kunjungan, tetapi untuk mengurangi trauma bagi pasien maupun operator lebih baik di koreksi dalam dua kali kunjungan. Kedua insisvus sentral di preparasi dengan kedalaman 0,5 – 0,7 mm, dimana akhir dari preparasi berbentuk chamfer. Preparasi direct veneer umumnya berakhir pada bagian labial sampai kontak proksimal gigi sebelahnya kecuali diastema. Untuk mengoreksi diastema preparasi diperluas sampai permukaan mesial dan berakhir pada mesio – lingual line angels. Insisal edge tidak dipreparasi karena akan melindungi dari daya kunyah yang besar. Jika veener telah terpasang harus diperhatikan bentuk tepi anatomis khususnya daerah gingival untuk menjaga kesehatan jaringan. Jika hanya melibatkan beberapa gigi saja atau jika permukaan facial tidak seluruhnya mengalami kerusakan dapat langsung diaplikasikan veneer komposit dalam satu kali kunjungan. Pada tehnik direct veneer bahan pilihan adalah mikrofil komposit resin, karena bahan ini dapat dipoles dengan baik sehingga menyerupai enamel yang sesungguhnya dan hasil poles bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama. Untuk gigi yang yang mengalami pewarnaan tetrasiklin, restorasi dengan direct veneer lebih sulit jika warna sudah mencapai 1/3 gingival.

Indikasi Veneer Komposit : a) Jika pasien ingin instant kosmetik (penderita memerlukan perbaikan penampilan segera) b) Mock – up, untuk mendapatkan gambaran semirip mungkin dengan hasil akhir yang direncanakan, mengetahui hasil akhir yang akan dicapai untuk diskusi c) Pasien tidak menghendaki pengasahan pada giginya d) Keterbatasan biaya laboratorium dan pada kasus – kasus orthodontic tertentu dimana merencanakan perawatan ortho, pada keadaan ini kita tidak boleh melakukan preparasi pada gigi. e) Diskolorasi/perubahan warna karena tetrasiklin Perubahan warna karena tetrasiklin ini masih umum dan dapat mengganggu estetis. Pewarnaan yang ringan oleh karena tetrasiklin dapat di atasi dengan bleaching, sedangkat pewarnaan yang berat dilakukan dengan veneer.

f) Diskolorasi Fluorosis Pada kasus diskolorisasi fluorosis ringan dapat diatasi dengan bleaching, sedangkan untuk sebaliknya ditangani dengan veneer. g) Gigi yang gelap akibat penuaan. Pewarnaan ini disebabkan oleh karena pigmentasi makanan, kopi, rokok, dan lain-lain. h) Posisi gigi yang tidak teratur pada lengkung rahang. Dilakukan pada gigi yang sedikit rotasi baik ke linguang ataupun ke labial. i) Diastema anterior j) Gigi malformani k) Diskolorisasi gigi setelah perawatan endodontic l) Gigi yang struktur superfisialnya terkelupas oleh demineralisasi asam. m) Gigi yang lebih pendek dari gigi tetangga. Gigi tidak berada pada smile line yang tepat n) Karies yang meluas pada permukaan gigi anterior

Kontraindikasi Veneer Komposit : a) Bila pasien menghendaki hasil akhir yang sangat baik dan daya tahan cukup lama b) Bila pasien memiliki kebiasaan merokok, minum anggur merah yang dapat merubah warna gigi c) Bad Habbit seperti menggigit kuku dan bruxism d) Gigitan edge to edge e) Oklusi klas III f) Insiden karies yang tinggi g) Gangguan oklusi h) Keadaan radiks yang tidak adekuat untuk mendukung restorasi atau dengan sedikit enamel yang terdapat bonding. Bahan – bahan Veneer Komposit Bahan yang digunakan pada direct veneer (komposire veneer) adalah : a) Microfil composite resin Dapat dipoles sehingga estetiknya baik dan dapat menyerupai enamel yang sesungguhnya. Hasil pemolesan dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama.

b) Micro hybrid composite resin Ketahanan hasil pemolesan kurang dibanding bahan microfilm serta lebih kuat. Pada kasus memperpanjang gigi arah serviko insisal menggunakan bahan kombinasi hybrid composite sebagai dasar dan microfill sebagai lapisan luar yang hasilnyakuat, halus, dan mengkilap.

C. MANFAAT VENEER 1. Untuk menutupi warna gigi yang kuning sehingga gigi tampak putih

2. Untuk menutup renggang antara 2 gigi

3. Untuk memperbaiki gigi yang patah atau keropos

4. Untuk meratakan posisi gigi yang overlap

5. Untuk memperbaiki bentuk gigi agar terlihat lebih baik

DAFTAR PUSTAKA Dona, Silvia. Kontorowics. G et all : Inlay, Crown & Bridge Clinical hand book. 5 th ed Butterworth – Heinemann Ltd 1993 h -73 – 76 LeSage, B. 2013. Estabilishing a Classification System and Criteria for Veneer Preparations. Compendium of Continuing Education in Dentistry : Vol. 34 (2). Pp 104 – 105 Roberson., T.M., Heymann, E.J. Swift, Jr : Sturdevant S Art and Science of Operative Dentistry. %th Ed. St. Louis; Mosby, 124 – 147 Rosenstiel, S.F. et all : Contemporary Fixed Prosthodontics, 3rd ed. St Mosby 2001 : 609 – 612

Rostina. 2001. Restorasi Gigi Anterior Dengan Pembuatan Veneer. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Related Documents

Beneath Veneer
November 2019 36
Kelompok 3
May 2020 25
Kelompok 3
May 2020 26
Kelompok 3
April 2020 22
Kelompok 3
December 2019 39

More Documents from "Gita Elviani"