Kelompok 3

  • Uploaded by: Harga Box Panel Listrik
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 3 as PDF for free.

More details

  • Words: 761
  • Pages: 16
Kelompok 3  Abiyyi Azmi Aga

(01)

 Anantasya Fatma D.

(05)

 Dimas Erza

(09)

 Egi Marchio W.

(11)

 Elza Wulandari

(12)

 Gita Bella P.

(15)

 M. Widodo Azhar

(21)

 Richo Bayu

(30)

 Virnanda Citra A. V.

(35)

Berbusana Muslim dan Muslimah Merupakan Cermin Kepribadian dan Keindahan Diri KELOMPOK 3

Tren berbusana muslimah di kalangan perempuan Indonesia beberapa tahun terakhir ini merupakan fenomena yang menggembirakan. Tentu hal ini sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya. Semangat perempuan Indonesia untuk menganakan jilbab hamper dapat dijumpai di semua area public, baik di lingkungan pemerintahan maupun di lingkungan swasta. Fenomena ini merupakan dampak positif media yang memberikan informasi tentang para aktris atau public figure lainnya yang menyadari pentingnya melaksanakan salah satu ajaran islam mengenai menutup aurat.

A. Memahami Makna Busana Muslim/Muslimah dan Menutup Aurat 1. Makna Aurat ◦ Menurut Bahasa, aurat berarti malu, aib, dan buruk. Menurut istilah dalam hokum islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib ditutpi katena perintah Allah SWT. 2. Makna Jilbab dan Busana Muslimah ◦ Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang longgar untuk menutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalam Bahasa Indonesia, pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh perempuan muslim. Berdasarkan makna tersebut, busana muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri serta masyarakat dimana ia berada. ◦ Perintah menutup aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-istri Nabi Muhammad saw. Agar tidak berbuat seperti kebanyakan perempuan pada waktu itu. Selanjutnya, Allah memerintahkan untuk memakai jilbab, bukan hanya kepada istri-istri Nabi Muhammad dan anak-anak perempuannya, tetapi juga kepada istri-istri orang-orang yang beriman. ◦ Dengan demikian, menutup aurat atau berbusana muslimah adalah wajib hukumnya bagi seluruh wanita yang beriman.

B. Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist tentang Perintah Berbusana Muslim/Muslimah 1. Q.S Al - Ahzab/33:59

2. Q.S An-Nur/24:31

 Kandungan Q.S Al-Ahzab/33:59 ◦ Dalam ayat ini, Rasulullah saw. Diperintahkan untuk menyampaikan kepada para istrinya dan juga sekalian wanita mikminah termasuk anak-anak perempaun beliau untuk memanjangkan jilbab mereka dengan maksud agar dikenali dan membedakan dengan perempuan nonmukminah. ◦ Hikmah lain adalah agar mereka tidak diganggu. Karena dengan mengenakan jilbab, orang lain mengetahui bahwa dia adalah seorang mukminah yang baik.

 Kandungan Q.S An-Nur/24:31

Perintah kepada wanita yang beriman untuk:  Menahan pandangan Tidak boleh menampakkan perhiasan kecuali yang (biasa) nampak.  Menutup kain kerudung ke dadanya , dan jangan menampakkan perhiasan kecuali pd suami mereka,atau ayah mereka,atau ayah suami mereka,atau putra putra mereka, atau putra putra suami mereka, atau saudara saudara laki laki mreka, atau putra "saudara prmpuan mreka, atau wanita" islam, atau budak" yg mreka miliki, atau pelayan laki" yg tdk mmpunyai keinginan (trhdp wanita) atau anak " yg blum mngerti tntang aurat " wanita.

3. Hadist dari Ummu ‘Atiyyah

 Kandungan Hadist ◦ Kandungan hadist Ummu ‘Atiyyah adalah perintah Allah Swt. Kepada para wanita untuk menghadiri prosesi salat idul Fitri dan Idul Adha, walapun dia sedang haid, sedang dipingit, atau tidak memiliki jilbab. Bagi yang sedang haid, maka cukup mendengarkan khutbah tanpa perlu melakukan shalat berjamaah seperti yang lain. Wanita yang tidak punya jilbab pun bias meminjamnya dari wanita lain.

Menerapkan Perilaku Mulia Mengenakan busana yang sesuai dengan syari’at islam bertujuan agar manusia terjaga kehormatannya. Berikut ini beberapa perilaku mulia yang harus dilakukan sebagai pengamalan berbusana sesuai syari’at slam, baik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat : 1. Sopan-santun dan ramah-tamah Sopan-santun dan ramah-tamah merupakan ciri mendasar orang yang beriman. Perilaku mulia ini merupakan salah satu akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Sebagai teladan dan panutan. 2. Jujur dan Amanah jujur dan amanah adalah sifat orang-orang beriman dan shaleh. Orang yang membiasakan diri dengan hidup jujur dan amanah, maka hidupnya akan diliputi dengan kebahagiaan. 3. Gemar Beribadah

Beribadah adalah kebutuhan rohani bagi manusia sebagaimana olahraga, makan, minum, dan istirahat sebagai kebutuhan jasmaninya. Karena ibadah adalah kebutuhan, maka tidak ada alasan orang yang beriman untuk melalaikan atau meninggalkannya.

4. Gemar Menolong Sesama Menolong orang lain pada hakikatnya menolong diri sendiri. Bagi orang yang beriman, menolong dengan niat ikhlas karena Allah Swt. Semata akan mendatangkan rahmat dan karunia yang tiada tara. Berapa banyak orang yang gemar membantu orang lain hidupnya mulia dan terhormat. 5. Menjalankan Amar Makruf dan Nahi Munkar maksud amar makruf dan nahi munkar adalah mengajak dan menyeru orang lain untuk berbuat kebaikan dan mencegah orang lain melakukan kemunkaran/kemaksiatan. Hal ini dapat dilakukan dengan efektif jika ia telah memberikan contoh yang baik bagi orang lain yang diserunya.

5 tugas mulia tersebut haruslah dilakukan oleh setiap orang yang beriman.

Related Documents

Kelompok 3
May 2020 25
Kelompok 3
May 2020 26
Kelompok 3
April 2020 22
Kelompok 3
December 2019 39
Kelompok 3 Bhd.docx
December 2019 13
Kelompok 3.docx
April 2020 12

More Documents from "Hasan"