CREATED BY GROUP 2
TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARIAN PERDATA
Anggota Kelompok 2
01
GANDI ARISTOMI RALA
03
NADIA APRILIYAWATI
1712011108
1712011110
02
FARRA ANNISAA SEKAR PUTRI
04
M. HAFIS REFORMASI
1712011109
1712011111
HUKUM WARIS
Pengaturan Hukum Waris dalam Buku II KUHPerdata Pasal 548 KUHPerdata
Hak milik atas suatu benda dapat diperoleh karena pewarisan baik menurut UndangUndang, maupun menurut surat wasiat. Pasal 528 KUHPerdata
Hak mewaris disebutkan bersama-sama dengan hak kebendaan yang lain sehingga menimbulkan hak mewaris merupakan hak kebendaan.
Pengertian Kedudukan dan Anak (Keturunan)
Kedudukan
Status hukum seseorang di dalam hukum.
Hubungan darah antara anak-anaknya dengan orang tuanya.
Anak (Keturunan)
Anak sah (250 KUHPerdata)
Anak tidak sah
Anak-anak luar kawin dalam arti luas
Anak-anak luar kawin dalam arti
Sistem Pewarisan Dalam Sistem Hukum Waris Perdata Pewaris
Orang yang meninggal dunia dan meninggalkan harta kekayaan.
Ahli waris
Orang yang menerima waris.
Harta warisan
Harta yang ditinggalkan. Ahli waris yang mewarisi berdasarkan ketentuan undang-undang (abintestato)
Cara-cara pewarisanv
Orang-orang yang menerima bagian waris berdasarkan pesan terakhir atau wasiat (testament) dari pewaris.
Sifat hukum waris perdata
Seseorang tidak hanya mewaris dari garis bapak saja tetapi juga sebaliknya dari garis ibupun dapat mewaris
Sistem individual
Sistem bilateral
Sistem perderajatan
Ahli waris adalah perorangan (secara pribadi) bukan kelompok ahli waris dan bukan kelompok klan, suku, atau keluarga.
Ahli waris yang derajatnya dekat dengan pewaris menutup ahli waris yang lebih jauh derajatnya.
Pewaris telah meninggal dunia Syarat-syarat mawaris
Pewaris memiliki sejumlah harta kekayaan yang ditinggalkan Orang tersebut haruslah termasuk sebagai ahli waris dan orang yang ditunjuk Orang-orang yang disebutkan dalam point C di atas itu tidak atau bukanlah orang yang dinyatakan sebagai orang yang tidak patut menerima warisan menurut oputusan pengadilan
Seseorang dianggap tidak patut menjadi ahli waris dan dikecualikan dari pewarisan (Pasal 912 KUHPerdata), adalah :
Apabila ia dihukum oleh hakim karena membunuh si peninggal warisan, jadi ada keputusan hakim yang menghukumnya. Mereka yang dengan purtusan hakim pernah dipersalahkan karena memfitnah si pewaris, dimana diancam dengan hukuman lima tahun atau lebih. Mereka yang telah menggelapkan, merusak atau memalsukan surat wasiat si yang meninggal itu.
Golongan II
Golongan I Suami atau isteri yang hidup terlama serta anak-anak dan keturunannya (pasal 852 KUHPerdata). Golongan III
Keluarga dalam garis lurus ke atas sesudah bapak dan ibu (pasal 853 KUHPerdata).
Golongan Ahli Waris
Orang tua (ayah dan ibu) dan saudara-saudara serta keturunan saudara-saudaranya (pasal 854 ayat 1 KUHPerdata). Golongan IV Keluarga garis ke samping sampai derajat keenam.
Ahli waris golongan I Golongan I
A
Suami atau isteri yang hidup terlama serta anak-anak dan keturunannya (pasal 852 KUHPerdata)
B
C
D
E G
F Ahli waris golongan II
Golongan II
B
Orang tua (ayah dan ibu) dan saudara-saudara serta keturunan saudara-saudaranya (pasal 854 ayat 1 KUHPerdata).
C
A
D E F
G
Ahli waris golongan III Golongan III
B
C D
Keluarga dalam garis lurus ke atas sesudah bapak dan ibu (pasal 853 KUHPerdata).
A Ahli waris golongan IV
Golongan IV Keluarga garis ke samping sampai derajat keenam.
C
B
A
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penggolongan waris: Jika tidak ada keempat golongan tersebut, maka harta peninggalan jatuh pada Negara.
02
Golongan terdahulu menutup golongan kemudian.
Jika golongan I tidak ada, golongan II yang mewarisi. Akan tetapi, golongan III dan IV mungkin mewarisi bersama-sama kalau mereka berlainan garis
04
01
03
Apabila si meninggal tidak meninggalkan keturunan maupun suami atau isteri, atau juga saudara-saudara, maka dengan tidak mengurangi ketentuan dalam pasal 859, warisan harus dibagi dua bagian yang sama berupa satu bagian untuk sekalian keluarga sedarah dalam garis si bapak lurus ke atas dan garis ibu.
Konsep Anak Luar Kawin Anak luar kawin
Diakui
Tidak diakui
Anak yang dilahirkan di luar suatu perkawinan atau dapat juga anak yang dilahirkan oleh seorang wanita di luar suatu perkawinan yang dianggap sah menurut agama, adat maupun menurut hukum yang berlaku.
Anak zina dan anak sumbang Contents Here
Anak tidak sah (dalam doktrin)
Anak luar kawin dalam arti sempit Anak zina Anak sumbang