Tugas Bu Yuli Feti Kelompok 2 Inlfuenza.docx

  • Uploaded by: Ninda Lsw
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Bu Yuli Feti Kelompok 2 Inlfuenza.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,230
  • Pages: 12
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan suatu indikator yang paling menentukan dalam hidup ini. Status kesehatan merupakan suatu keadaan seseorang dalam batasan rentang sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, sosial kultural, pengalaman masa lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan, dan pelayanan. (Hidayat : 2004). Influenza adalah penyakit yang paling sering dialami oleh siapa saja, baik orang tua maupun anak-anak. Penyakit ini sangat mudah menular, terutama jika kondisi tubuh sedang menurun. Virus Influenza juga dapat menyebabkan epidemi global yang dikenal sebagai pandemi. Selama ini sudah terjadi 31 pandemi influenza yang terdokumentasi sejak pertama kali dilaporkan tahun 1580, termasuk 3 pandemi yang terjadi pada abad kedua puluh yaitu tahun 1918, 1957 dan 1969. Pandemi tahun 1918-1919 yang dikenal sebagai "flu Spanyol" disebabkan oleh virus yang sangat virulen dan telah menelan korban kurang lebih 40 juta orang meninggal di seluruh dunia. Sejak tahun 1997 di Hong Kong ditemukan kasus influenza yang mematikan, akhirnya dikenal sebagai "flu Hong Kong".Virus influenza dapat menyebabkan sakit pada semua golongan umur, namun yang paling sering terkena anak-anak. Sedangkan infeksi serius dan kematian terutama terjadi pada pasien berusia > 65 tahun dan pasien yang mempunyai kondisi kesehatan tertentu yang berisiko tinggi terkena komplikasi dari influenza. Berdasarkan uraian diatas tentang influenza, kelompok tertarik untuk membahas tentang penyakit influenza secara lebih mendalam dalam sebuah makalah, sehingga mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh mengenai influenza dan dapat memberikan asuhan keperawatan terhadap klien dengan baik dan benar.

1

B. RUMUSAN MASALAH 1. Untuk Mengetahui Pengertian Tentang Influenza 2. Untuk Mengetahui Epidemiologi Influenza 3. Untuk Mengetahui Etiologi Influenza 4. Untuk Mengetahui Manifestasi Klinis Influenza 5. Untuk Mengetahui Patofisiologi Influeza 6. Untu Mengetahui Diagnosis Influenza 7. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan Influenza 8. Untuk Mnegetahui Komplikasi Influenza 9. Untuk Mengetahui Pencegahan Influenza

2

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN Influenza merupakan infeksi saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh virus yang menjangkiti pasien pada semua tingkat usia. (Behrman Klirgman Arvin.2000) Penyakit influenza atau sering disebut dengan flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus di saluran pernapasan. Virus penyebab influenza tersebar di udara bebas, terutama dari buangan cairan yang dikeluarkan penderita influenza. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak (Herti Maryani & Lusi Kristiana, 2004) Menurut Achmad Fanani(2011) influenza adalah gejala pernafasan, biasa terjadi saat musim dingin. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, Influenza adalah suatu infeksi saluran nafas atas yang disebabkan oleh virus influenza yang tersebar di udara bebas yang dapat menyerang semua tingkat usia yang sering terjadi saat musim dingin. Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian besar infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan dalam penyakin ini belum jelas betul. Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun.

B. EPIDEMIOLOGI Epidemiologi penyakit influenza ditemukan di seluruh semua negara di dunia dan terutama terjadi pada musim dingin di negara 4 musim dan sepanjang tahun di negara tropis. Ada banyak epidemi influenza yang bersejarah dan risiko pandemi influenza di masa depan selalu hadir dengan beberapa organisasi

3

kesehatan seperti CDC dan WHO yang melakukan pengamatan dan mendorong program vaksinasi influenza. 1. Global Pandemi influenza telah lama dikenal sejak fenomena “Flu Spanyol” di era tahun 1918-19 yang menyebabkan kematian hingga 50 juta jiwa dan disebabkan oleh subtipe virus H1N1. Antara tahun 1957-58, pandemi “Flu Asia” muncul setelah adanya antigenic shift dari subtipe H1N1 menjadi subtipe H2N2. Virus H2N2 kemudian digantikan oleh H3N2 saat terjadi pandemi “Flu Hongkong” tahun 1968 sebelum akhirnya disusul oleh wabah virus H1N1 tahun 1977 yang karakteristiknya mirip virus H1N1 pada saat “Flu Asia” terjadi. Sejak saat itu, wabah flu musiman hanya melibatkan dua subtipe, H1N1 dan H3N2, yang kerap mengalami antigenic drift. Di sisi lain, perbedaan spesifisitas ikatan reseptor HA antara manusia dan unggas diduga menjadi penghambat terjadinya infeksi virus flu dari unggas ke manusia. Namun, adanya bukti transmisi virus H5N1 dari ayam di Hong Kong tahun 1997 membuktikan bahwa transmisi virus flu unggas ke manusia sangat memungkinkan. Antara tahun 1997-2003, tercatat 826 kasus infeksi H5N1 dengan tingkat kematian hingga 53%. Walaupun terdapat laporan adanya transmisi H5N1 antar individu di Thailand, China, Vietnam, dan Indonesia, belum ada bukti tentang transmisi antar individu yang bertahan dan berlangsung cepat seperti pandemi “Flu Spanyol”. [8–10] 2. Indonesia Sebuah studi surveilans influenza tahun 2003-2007 di Indonesia melaporkan bahwa terdapat 21.030 laporan kasus dengan manifestasi klinis seperti influenza. Dari jumlah kasus tersebut, 4.236 (20.1%) di antaranya terbukti terinfeksi virus influenza, dengan proporsi yang serupa antara pasien rawat jalan dan pasien rawat inap. Kelompok usia terbanyak

penderita

influenza

adalah

kelompok

anak

usia

sekolah. Studi tersebut juga menyebutkan bahwa 64.9% dari seluruh 4

kasus influenza yang ditemukan merupakan infeksi virus influenza A (dengan klasifikasi sub tipe H3N2 sebanyak 64.6%, H1N1 sebanyak 34.9%, dan H5N1 sebanyak 0.4%) dan 35.1% lainnya merupakan infeksi virus influenza B. Ditemukan adanya aktivitas musiman dari virus influenza A yang mencapai puncaknya pada bulan Desember dan Januari, di saat musim hujan terjadi, terutama di Indonesia bagian barat dan tengah. Sedangkan untuk Indonesia bagian timur, didapatkan aktivitas kedua jenis virus influenza, A dan B. Dari data aktivitas musiman dan jenis virus tersebut, dapat disarankan bahwa jenis vaksin yang sesuai adalah vaksin influenza belahan bumi utara. C. ETIOLOGI Penyakit influenza disebabkan oleh Myxovirus influenza. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan bisa mengakibatkan peradangan. Terdapat tiga jenis virus utama yang dinamai virus influenza A, B, dan C. Virus influenza jenis A ini yang paling banyak ditemui dan dinyatakan "bertanggungjawab" terhadap kejadian epidemik. Virus tipe ini juga sering mengalami perubahan. Influenza tipe A menginfeksi manusia dan hewan, influenza tipe B menginfeksi manusia, sedangkan influenza tipe C menginfeksi manusia dan babi (Harimoto & Kawaoka 2001 : 130-131)

D. MANIFESASI KLINIS Gejala influenza dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah infeksi. Gejala influenza dapat meliputi: 1. 2.

Gejala pertama adalah menggigil atau perasaan dingin Demam sering terjadi pada awal infeksi, dengan temperatur tubuh berkisar 38-39 °C, dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar)

3.

Rasa sakit dan nyeri sekujur tubuh, banyak orang merasa begitu sakit sehingga mereka tidak dapat bangun dari tempati tidur selama beberapa hari.

4.

Batuk

5.

Hidung tersumbat 5

6.

Kelelahan

7.

Nyeri kepala

8.

Iritasi mata, mata berair

9.

Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan hidung

10. Ruam

petechiae

11. Pada

anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, (dapat

menjadi parah pada anak dengan influenza B) E. PATOFISIOLOGI Gejala influenza mulai timbul setelah 24—48 jam penderita terserang virus. Gejala ini biasanya akan hilang setelah 3—5 hari,sedangkan batuk dan kelelahan masih tetap. Pada anak- anak, suhu badan biasanya lebih tinggi daripada orang dewasa. Beberapa kasus influenza (terutama pada orang dewasa)akan mengalami keletihan dan kehilangan tenaga selama beberapa minggu. Jika suhu badan tetap tinggi lebih dari tiga hari menunjukkan adanya komplikasi. Masa inkubasi (sejak bibit penyakit masuk sampai timbul gejala) penyakit ini selama 1-4 hari (rata-rata dua hari). Pada orang dewasa, infeksi terjadi sejak satu hari sebelum timbulnya gejala influenza hingga lima hari setelah terjadinya penyakit ini. Anak-anak dapat menyebarkan virus ini sampai lebih dari 10 hari. Bahkan, anak-anak yang lebih kecil dapat menyebarkan virus enam hari sebelum tampak gejala pertama penyakit ini. Penularan penyakit influenza dapat melalui dua cara, yaitu : 1. Penularan pernafasan ketika seorang penderita influenza batuk, bersin, atau berbicara, virus influenza akan dikeluarkan dan menyebar ke udara. Akibatnya, orang yang sehat dapat tertular virus dengan cara mengirup udara yang tercemar oleh virus influenza. Pada rute penularan udara, ukuran droplet yang cukup kecil untuk dihirup berdiameter 0,5 sampai 5 μm dan inhalasi satu droplet mungkin cukup untuk menimbulkan infeksi. 6

2. Penularan Kontak Jika orang yang sehat secara tidak sengaja bersentuhan dengan orang yang terinfeksi seperti berjabat tangan, menyentuh benda-benda yang tercemar virus kemudian menyentuh hidung atau mulutnya, maka virus akan masuk ke saluran napas orang sehat tersebut. Karena virus influenza dapat bertahan di luar tubuh, virus ini juga dapat ditularkan lewat permukaan yang terkontaminasi seperti lembaran uang, gagang pintu, saklar lampu, dan benda-benda rumah tangga lainnya. Lamanya waktu virus dapat bertahan pada suatu permukaan beragam, virus dapat bertahan selama satu atau dua hari pada permukaan yang keras dan tidak berpori seperti plastik atau metal, selama kurang lebih lima belas menit pada kertas tissue kering, dan hanya lima menit pada kulit. Namun, apabila virus terdapat dalam mukus/lendir, lendir tersebut dapat melindungi virus sehingga bertahan dalam waktu yang lama

F. DIAGNOSIS Penentuan diagnosis terhadap influenza ditentukan berdasarkan : 1. Wawancara medis, adanya keluhan bersin, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, hidung meler atau tersumbat, suara serak dengan atau tana demam. 2. Pemeriksaan fisik, dapa ditemukan demam 3. Pemeriksaan darah dilakukan apabila gejala sudah berlangsung selama lebih 10 hari atau dengan demam mencapai 37,8 ◦C

G. PENATALAKSANAAN 1. Pengobatan Hingga kini, influenza masih belum ada obatnya. Obat influenza yang sekarang beredar bukan untuk menyembuhkan penyakit influenza atau membunuh virus penyebabnya. Obat tersebut hanya ditujukan untuk meringankan gejala influenza sehingga dapat mengurangi penderitaan yang dialami Mengurangi keluhan akibat influenza dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi obat influenza yang mengandung penurun panas, analgesik, dekongestan, dan antihistamin. Obat analgesik akan mengurangi rasa sakit di 7

otot dan kepala. Dekongestan untuk membantu melegakan hidung tersumbat, sedangkan antihistamin dapat membantu mengatasi hidung yang terusmenerus berair dan mata gatal. Jika penderita mengalami batuk boleh mengonsumsi obat penekan batuk. Mengingat efek samping obat tersebut, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi semua obat tersebut. Namun, cukup disesuaikan dengan gejala yang tampak. Contohnya, influenza yang tidak disertai batuk tidak perlu mengonsumsi obat influenza yang mengandung penekan batuk. Pengobatan influenza yang tidak mengalami komplikasi sangat sederhana. Penderita harus istirahat yang cukup dan menghentikan semua aktivitas olahraga. Selain itu, penderita harus lebih banyak minum cairan dan makan makanan bergizi. Cairan akan membantu menghilangkan cairan hidung yang keluar dan menghindari dehidrasi. Istirahat yang cukup bertujuan untuk menyimpan tenaga guna mengurangi kelelahan dan lemas. Dengan demikian, diharapkan pertahanan tubuh cepat pulih dan influenza akan segera sembuh dengan sendirinya. Penderita juga disarankan untuk mandi air panas atau memanaskan badan untuk mengurangi rasa sakit di otot. Mandi uap atau air hangat juga berguna untuk merangsang keluarnya keringat sehingga demam turun. 2. Antibiotik Penggunaan antibiotik tidak berguna karena tidak mempengaruhi virus. Antibiotik diperlukan hanya jika ada komplikasi. Penggunaan ini hanya terjadi 5% dari semua kasus influenza. Pemakaian antibiotik yang berlebihan dan tidak pada tempatnya dapat menyebabkan kekebalan kuman dan membuat kuman tubuh yang jinak menjadi ganas. Mengonsumsi obat yang mubazir karena tidak efektif dan dapat menimbulkan reaksi yang berbahaya sangat bertentangan

dengan

pertimbangan

"manfaat

risiko"

dalam

prinsip

pengobatan. Jika seluruh masyarakat terus rnelakukan kekeliruan ini, risiko menjadi sangat besar. Kekebalan terhadap kuman menyebabkan hilangnya keampuhan antibiotik ketika benar-benar dibutuhkan.

8

H. KOMPLIKASI Komplikasi yang paling sering ditemukan adalah pneumonia atau penyakit radang paru. Bahaya komplikasi akan lebih parah jika terjadi pada anak-anak atau pasien yang menderita penyakit kronis. Sebagai gambaran, setiap tahun 10-20% penduduk Amerika terserang influenza. Sebanyak 114.000 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakitnya berkembang menjadi komplikasi. Sebanyak 36.000 orang yang mengalami komplikasi berakhir dengan kematian. Selain bersifat epidemik (menyebar di suatu daerah), influenza juga dapat bersifat pandemik (menyebar ke seluruh negara atau dunia). Influenza bersifat epidemis terutama pada musim dingin. Bahaya kematian disebabkan adanya komplikasi penyakit yang berhubungan dengan influenza.

I. PENCEGAHAN Virus influenza mudah menyebar ke udara ketika penderita bersin atau batuk. Karena itu, penderita sebaiknya memakai masker agar tidak menulari orang sehat. Jika malu menggunakan masker, ketika batuk atau bersin penderita bisa menggunakan sapu tangan sekali pakai (tisu). Jangan lupa membuang tisu bekas ke tempat sampah. Agar terhindar dari serangan influenza, orang yang sehat sebaiknya mencuci tangan sesering mungkin. Usahakan untuk menghindari tempat yang sedang terjadi wabah influenza. Selain itu, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh dengan cara rnelakukan olahraga dan diet seimbang. Cara mencegah terjadinya influenza adalah dengan rnelakukan vaksinasi influenza. Orang yang sudah rnelakukan vaksinasi influenza tidak berarti terbebas dari influenza. Sesekali dia bisa terserang influenza, tetapi gejala yang dialaminya lebih ringan dibandingkan dengan orang yang tidak mendapatkan vaksinasi.

9

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Influenza merupakan infeksi saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh virus yang menjangkiti pasien pada semua tingkat usia. (Behrman Klirgman Arvin.2000) Penyakit influenza atau sering disebut dengan flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus di saluran pernapasan. Virus penyebab influenza tersebar di udara bebas, terutama dari buangan cairan yang dikeluarkan penderita influenza. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak (Herti Maryani & Lusi Kristiana, 2004) Menurut Achmad Fanani(2011) influenza adalah gejala pernafasan, biasa terjadi saat musim dingin. Penyakit influenza disebabkan oleh Myxovirus influenza. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan bisa mengakibatkan peradangan. Terdapat tiga jenis virus utama yang dinamai virus influenza A, B, dan C. Virus influenza jenis A ini yang paling banyak ditemui dan dinyatakan "bertanggungjawab" terhadap kejadian epidemik. Virus tipe ini juga sering mengalami perubahan. Influenza tipe A menginfeksi manusia dan hewan, influenza tipe B menginfeksi manusia, sedangkan influenza tipe C menginfeksi manusia dan babi (Harimoto & Kawaoka 2001 : 130-131)

B. SARAN Hindari kontak langsung dengan orang yang terinveksi influenza. Biasakan mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan. Jika telah terinfeksi influenza, segeralah periksa kedokter terdekat.

10

PATHWAY Virus

Endotoksin Proses peradangan

Histamin

Peningkatan sekret

Batuk kapiler

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Bradikinin

Hipertermi

Vasodilatasi

Peningkatan permeabilitas

Peningkatan tekanan osmotik

Pembengkakan sel

Penyumbatan hidung, sinus, dan saluran udara

Lemah & Lemas Intoleransi aktifitas

11

12

Related Documents


More Documents from "Ike Faradilah"

Makalah Kesling.docx
November 2019 15
Bab V Niar.docx
November 2019 21
Lampiran 2.docx
November 2019 15
Master Tabel Hasil-1.xls
November 2019 21
Bab I.docx
November 2019 7