ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Biodata Terjadi pada bayi prematur yang dalam pertumbuhan di dalam kandungan terganggu b. Keluhan utama Menangis lemah,reflek menghisap lemah,bayi kedinginan atau suhu tubuh rendah c. Riwayat penayakit sekarang Lahir spontan,SC umur kehamilan antara 24 sampai 37 minnggu,berat badan kurang atau sama dengan 2.500 gram,apgar pada 1 sampai 5 menit,0 sampai 3 menunjukkan kegawatan yang parah,4 sampai 6 kegawatan sedang,dan 7-10 normal d. Riwayat penyakit dahulu Ibu memliki riwayat kelahiran prematur,kehamilan ganda,hidramnion e. Riwayat penyakit keluarga Adanya penyakit tertentu yang menyertai kehamilan seperti DM,TB Paru,Tumor kandungan,Kista,Hipertensi f. ADL 1) Pola Nutrisi : reflek sucking lemah, volume lambung kurang, daya absorbsi kurang/lemah sehingga kebutuhan nutrisi terganggu 2) Pola Istirahat tidur: terganggu oleh karena hipotermia 3) Pola Personal hygiene: tahap awal tidak dimandikan 4) Pola Aktivitas : gerakan kaki dan tangan lemas 5) Pola Eliminasi: BAB yang pertama kali keluar adalah mekonium,produksi urin rendah g. Pemeriksaan 1) Pemeriksaan Umum a) Kesadaran compos mentis b) Nadi : 180X/menit pada menit I kemudian menurun sampai 120140X/menit c) RR : 80X/menit pada menit I kemudian menurun sampai 40X/menit d) Suhu : kurang dari 36,5 C 2) Pemeriksaan Fisik
a) Sistem sirkulasi/kardiovaskular : Frekuensi dan irama jantung rata-rata 120 sampai 160x/menit, bunyi jantung (murmur/gallop), warna kulit bayi sianosis atau pucat, pengisisan capilary refill (kurang dari 2-3 detik). b) Sistem pernapasan : Bentuk dada barel atau cembung, penggunaan otot aksesoris, cuping hidung, interkostal; frekuensi dan keteraturan pernapasan rata-rata antara 40-60x/menit, bunyi pernapasan adalah stridor, wheezing atau ronkhi. c) Sistem gastrointestinal : Distensi abdomen (lingkar perut bertambah, kulit mengkilat), peristaltik usus, muntah (jumlah, warna, konsistensi dan bau), BAB (jumlah, warna, karakteristik, konsistensi dan bau), refleks menelan dan megisap yang lemah. d) Sistem genitourinaria : Abnormalitas genitalia, hipospadia, urin (jumlah, warna, berat jenis, dan PH). e) Sistem neurologis dan musculoskeletal : Gerakan bayi, refleks moro, menghisap, mengenggam, plantar, posisi atau sikap bayi fleksi, ekstensi, ukuran lingkar kepala kurang dari 33 cm, respon pupil, tulang kartilago telinga belum tumbuh dengan sempurna, lembut dan lunak. f) Sistem thermogulasi (suhu) : Suhu kulit dan aksila, suhu lingkungan. g) Sistem kulit : Keadaan kulit (warna, tanda iritasi, tanda lahir, lesi, pemasangan infus), tekstur dan turgor kulit kering, halus, terkelupas. h) Pemeriksaan fisik : Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram, panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm, lingkar lengan atas, lingkar perut, keadaan rambut tipis, halus, lanugo pada punggung dan wajah, pada wanita klitoris menonjol, sedangkan pada laki-laki skrotum belum berkembang, tidak menggantung dan testis belum turun., nilai APGAR pada menit 1 dan ke 5, kulit keriput. 2. Diagnosa Keperawatan a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan, keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi/kelelahan, ketidakseimbangan metabolik. b. Thermoregulasi tidak efektif berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur dan penurunan lemak tubuh subkutan.
c. Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan mencerna nutrisi karena imaturitas. d. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang kurang.
No 1
Diagnosa Perawatan Pola
nafas
Tujuan dan Kriteria
tidak Tujuan:
efektif
Kebutuhan
berhubungan
terpenuhi
dengan pusat
1. Letakkan bayi O2
bayi
perkembangan otot, penurunan energi/kelelahan, ketidakseimbangan metabolik.
Rasional 1. Memberi rasa
terlentang dengan
nyaman dan
alas yang data,
mengantisipasi
kepala lurus, dan
flexi leher yang
leher sedikit
dapat
tengadah/ekstensi
mengurangi kel
dengan meletakkan
ancaran jalan
2. Pernafasan teratur.
bantal atau selimut
nafas.
3. Tidak cyanosis.
diatas bahu bayi
4. Wajah dan seluruh
sehingga bahu
maturitas Kriteria: pernafasan, 1. Pernafasan normal
keterbatasan
Intervensi
40-60
kali
permenit.
tubuh
Berwarna
kemerahan
terangkat 2-3 cm
(pink 2. Bersihkan jalan
variable). 5. Gas darah normal
2. Jalan nafas
nafas, mulut, hidung
harus tetap
bila perlu.
dipertahankan
PH = 7,35 – 7,45
bebas dari lendir
PCO2 = 35 mm Hg
untuk menjamin
PO2 = 50 – 90
pertukaran gas
mmHg
yang sempurna. 3. Observasi gejala kardinal dan tanda-
3. Deteksi dini adanya kelainan.
tanda cyanosis tiap 4 jam 4. Kolaborasi dengan
4. Mencegah
team medis dalam
terjadinya
pemberian O2 dan
hipoglikemia
pemeriksaan kadar gas darah arteri 2. Thermoregulasi
Tujuan
efektif Tidak hipotermia berhubungan dengan kontrol suhu Kriteria tidak
1. Letakkan bayi terjadi
terlentang diatas
kehilangan
pemancar panas
panas pada suhu
(infant warmer)
lingkungan
dan 1. Suhu tubuh 36,5 – 37,5°C penurunan lemak 2. Akral hangat tubuh subkutan. 3. Warna seluruh 2. Singkirkan kain yang
imatur
tubuh kemerahan
1. Mengurangi
yang sudah dipakai untuk mengeringkan
sehingga meletakkan bayi menjadi hangat 2. Mencegah kehilangan
tubuh, letakkan bayi
tubuh melalui
diatas tubuh,
konduksi.
letakkan bayi diatas handuk / kain yang kering dan hangat. 3. Observasi suhu bayi 3. Perubahan suhu tiap 6 jam.
tubuh bayi dapat menentuk an tingkat hipotermia
4. Kolaborasi dengan
4. Mencegah
team medis untuk
terjadinya
pemberian Infus
hipoglikemia
Glukosa 5% bila ASI tidak mungkin diberikan. 3. Gangguan
Tujuan:Kebutuhan
1. Lakukan observasi
1. Deteksi adanya
kebutuhan nutrisi : nutrisi terpenuhi
BAB dan BAK
kelainan
kurang
jumlah dan frekuensi
pada eliminasi
serta konsistensi.
bayi dan segera
kebutuhan
dari Kriteria tubuh 1. Bayi dapat minum
berhubungan dengan
ketidak
pespeen / personde
mendapat
dengan baik.
tindakan /
mampuan mencerna 2. Berat badan tidak
perawatan yang
nutrisi
tepat.
imaturitas.
karena
turun lebih dari 10%. 3. Retensi tidak ada.
2. Monitor turgor dan mukosa mulut.
2. Menentukan derajat dehidrasi dari turgor dan mukosa mulut.
3. Monitor intake dan out put.
3. Mengetahui keseimbangan cairan tubuh (balance)
4. Beri ASI/PASI sesuai kebutuhan.
4. Kebutuhan nutrisi terpenuhi secara adekuat.
5. Lakukan control
5. Penambahan
berat badan setiap
dan penurunan
hari.
berat badan dapat di monito
6. Lakukan control
6. Penambahan
berat badan setiap
dan penurunan
hari.
berat badan dapat di monitor
4. Resiko
infeksi Tujuan:
berhubungan
Selama perawatan tidak
dengan pertahanan terjadi imunologis yang (infeksi) kurang.
1. Lakukan teknik komplikasi
Kriteria
1. Pada bayi baru
aseptik dan
lahir daya tahan
antiseptik dalam
tubuhnya kurang
memberikan asuhan
/ rendah.
keperawatan
1. Tidak ada tanda- 2. Cuci tangan sebelum 2. Mencegah tanda infeksi. 2. Tidak gangguan tubuh.
ada
dan sesudah
penyebaran
melakukan tindakan.
infeksi
fungsi
nosokomial. 3. Pakai baju khusus/
3. Mencegah
short waktu masuk
masuknya
ruang isolasi (kamar
bakteri dari baju
bayi)
petugas ke bayi
4. Lakukan
4. Mencegah
perawatan tali pusat
terjadinya
dengan triple dye 2
infeksi dan
kali sehari.
memper-cepat pengeringan tali pusat karena mengandung anti biotik, anti jamur, desinfektan.
5. Jaga kebersihan
5. Mengurangi
(badan, pakaian)
media untuk
dan lingkungan
pertumbuhan
bayi.
kuman.
6. Observasi tandatanda infeksi dan
6. Deteksi dini adanya kelainan
gejala kardinal 7. Hindarkan bayi kontak dengan sakit.
7. Mencegah terjadinya penularan infeksi.
8. Kolaborasi dengan
8. Mencegah
team medis untuk
infeksi dari
pemberian antibiotik.
pneumonia
9. Siapkan pemeriksaan 9. Sebagai laboratorat sesuai
pemeriksaan
advis dokter yaitu
penunjang
pemeriksaan DL, CRP.