Kelompok 2: 1.elsa Hendrita Long 2.meisye Novarista Parinding 3.yuyun Andrian

  • Uploaded by: Meisye Novarista
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 2: 1.elsa Hendrita Long 2.meisye Novarista Parinding 3.yuyun Andrian as PDF for free.

More details

  • Words: 695
  • Pages: 15
KELOMPOK 2 1.Elsa Hendrita Long 2.Meisye Novarista Parinding 3.Yuyun Andrian

Asuhan Keperawatan Diare

Pengertian Diare merupakan salah satu penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di negara yang sedang berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk, persediaan air yang tidak adekuat, kemiskinan, dan pendidikan yang terbatas (WHO, 2013).

Etiologi dan Cara Penularan..

Faktor infeksi diare menurut Ngastiyah (2005).

1.Infeksi enteral : Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare. a. b. c.

Infeksi bakteria : vibrio, E. coli, salmonella campilo baster. Infeksi virus : Rotavirus, calcivilus, Enterovirus, Adenovirus, Astrovirus. Infeksi parasite : cacing (ascaris, oxyuris), protozoa (entamoba histolica, giardia lambia), jamur (candida aibicans).

2.Infeksi Parenteral : Infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti Tonsilitis, broncopneumonia, Ensefalitis, meliputi : a. b. c.

Faktor Malabsobsi : karbohidrat, lemak, protein Faktor makanan : basi, racun, alergi. Faktor psikologis : rasa takut dan cemas.

Cara Penularan Diare

SALMONELLA

Penularan terjadi terutama karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi seperti: tercemar dengan Salmonella, hal ini paling sering terjadi karena daging sapi yang tidak dimasak dengan baik (terutama daging giling) dan juga susu mentah dan buah atau sayuran yang terkontaminasi dengan kotoran binatang pemamah biak.

ManifestasiKlinik Anoreksia. MUNTAH

Demam

Kram abdominal.

Beberapa tanda dan gejala tentang diare menurut Suriadi (2001) antara lain:

1. Sering BAB dengan konsistensi tinja cair atau encer. 2. Terdapat luka tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek (elastisitas kulit menurun) ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering. 3. Lemah. 4. Pucat. 5. Perubahan TTV, nadi dan pernafasan cepat. 6. Menurun atau tidak ada pengeluaran urin.

Patofisiologi 1. Faktor Mal Absobsi 2. Faktor makanan 3. Faktor Fisiologi

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ada 3 macam yaitu: 1. Gangguan Osmotik 2. Gangguan sekresi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) 3. Gangguan motilitas usus

Komplikasi & Pemeriksaan Penunjang Komplikasi : 1. Hipokalemia (dengan gejala matiorisme hipotoni otot lemah bradikardi perubahan elektrokardiogram). 2. Hipokalsemia 3. Cardiac dysrhythimias akibat hipokalemia dan hipokalsemia. 4. Hiponatremi. 5. Syok hipovalemik. 6. Asidosis 7. Dehidrasi

Pemeriksaan penunjang diare menurut Suriadi (2001) adalah : 1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan. 2. Pemeriksaan intubasi duodenum. 3. Pemeriksaan elektrolit dan creatinin. 4. Pemeriksaan tinja, PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah.

Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan medis menurut Biddulp and Stace (1999) adalah pengobatan dengan cara pengeluaran diet dan pemberian cairan. b. Penatalaksanaan keperawatan menurut Nelson (1999) antara lain : c. 1) Penderita yang dirawat inap harus ditempatkan pada tindakan pencegahan enterik termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan penderita. d. 2) Jas panjang bila ada kemungkinan pencernaan dan sarung tangan bila menyentuh barang terinfeksi. e. 3) Penderita dan keluarganya dididik mengenal cara perolehan entero patogen dan cara mengurangi penularan.

Pencegahan

Pengobatan Prinsip pengobatan adalah menghilangkan kausa diare dengan memberikan antimikroba yang sesuai dengan etiologi, terapi supportive atau fluid replacement dengan intake cairan yang cukup atau dengan Oral Rehidration Solution (ORS) yang dikenal sebagai oralit, dan tidak jarang pula diperlukan obat simtomatik untuk menyetop atau mengurangi frekwensi diare. Indikasi pemeriksaan kultur feses antara lain, diare berat, suhu tubuh > 38,50C, adanya darah dan/atau lender pada feses, ditemukan leukosit pada feses, laktoferin, dan diare persisten yang belum mendapat antibiotik.

Pengkajian Keperawatan...... 1. Berak-berak dengan frekuensi lebih dari 3 kali konsistensi lunak sampai cair, mual, dan muntah. 2. Terjadi peningkatan suhu tubuh, dan disertai ada atau tidak ada peningkatan nadi, pernafasan. 3. Bila terjadi kekurangan cairan ditandai dengan haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun. 4. Bila terjadi gangguan biokimia : Asidosis metabolik nafas cepat/dalam (kusmaul), bila banyak kekurangan kalium Aritmia jantung. 5. Bila syok hipovolumik berat ; nadi cepat lebih 120x/menit, tekanan darah menurun sampai dari tak terukur. 6. Pasien gelisah, muka pucat, ujungujung ekstremitas dingin, sianosis.

Diagnosa Keperawatan 1. Resiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan terhadap muntah dan diare. 2. Defisit nutrisi berhubungan dengan masukkan makanan tak adekuat. 3. Defisist pengetahuan pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif.

PEMBAHASAN KASUS.....

Faktor Resiko Terjadinya Diare Banyak faktor resiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare. Salah satu faktor antara lain adalah sanitasi lingkungan yang kurang baik, persediaan air yang tidak hiegienis, dan kurangnya pengetahuan (WHO, 2013) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Ketersediaan Air Bersih Sanitasi Lingkungan Ketersediaan Jamban Hygiene Perorangan Perilaku Buang Tinja Sanitasi Makanan Kejadian Diare

Related Documents


More Documents from "jimmyfung40"