Kelompok 10.docx

  • Uploaded by: Aditya Winanda
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 10.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,317
  • Pages: 12
LAPORAN JARINGAN KOMPUTER KONSEP PENERAPAN IP ADDRESS SUBNETTING, VLSM DAN VLAN. KONSEP DASAR ROUTING STATIC DAN DYNAMIC

KELOMPOK 10 ADITYA WINANDA ( 170401151 ) MUHAMMAD FARID (... YOGA RIZKY ABABIL (...

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2018

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Penerapan IP Address Subnetting 2.1.1 Rank pada IP Class a : 0-126 Class b : 128-191 Class c : 192-255

2.1.2 Funsi Subnetting Fungsi subnetting antara lain sebagai berikut : 1. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet. 2. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan. 3. Pengelolaan yang disederhanakan. 4. Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh. 2.1.3 Proses subnetting Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain : 1. 2. 3. 4. 5.

Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask Menentukan jumlah host per subnet Menentukan subnet yang valid Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet

2.1.4 Cara menghitung IP Adress Subnetting SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30. Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16. Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0). Penghitungan:

1. 2. 3. 4.

Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host Blok Subnet = 256 – 255 = 1. subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, dan seterusnya. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet

1. 0.0.0 2. 1.0.0



1. 254.0.0 2. 255.0.0

Host Pertama

1. 0.0.1 2. 1.0.1



1. 254.0.1 2. 255.0.1

Host Terakhir

1. 0.255.254 2. 1.255.254



1. 254.255.254 2. 255.255.254

Broadcast

1. 0.255.255 2. 1.255.255



1. 254.255.255 2. 255.255.255

2.2 Konsep Penerapan Variabel Length Subnetting Masketing (VLSM)

2.2.1 Pengertian VLSM VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien. Pada metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah dipecah maka akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya.

2.2.2 Manfaat VLSM a)

Efisien menggunakan alamat IP: alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang hostsetiap subnet. VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung ruteagregasi, juga disebut route summarization. Yang terakhir dapat berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringansubnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.

b) c)

2.2.3 Contoh penerapan VLSM Syarat agar VLSM tetap dapat berkomunikasi dengan jaringan internet, yaitu: a) b)

Mampu membawa informasi pada routing protocol(RIP, OSPF, IGRP, EIGRP dan lain-lain) Semua perangkat jaringan seperti router harus mendukung VLSM

Kegunaan VLSM yaitu: a) b) c)

Efisien dalam penggunaan IP address, karena alamat IP yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. VLSM dirancang secara hirarki, sehingga dapat efektif. Mendukung rute summarization.

Contoh IP address 201.10.15.0/27, Ada 5 ruangan: A=30 host, B=2 host, C=12 host, D=6 host dan E=25 host Bagaimana subnetnya? Jawaban:  Urutkan berdasarkan jumlah host besar ke kecil  Tentukan bit net-nya (boleh kurang atau sama tapi tidak boleh lebih dari total host maksimal)  A= 28 → bit net-nya /27, karena total host maksimal /27=30  E= 25 → bit net-nya /27, karena total host maksimal /27=30  C= 12 → bit net-nya /28, karena total host maksimal /28=14  D= 6 → bit net-nya /29, karena total host maksimal /29=6  B= 2 → bit net-nya /30, karena total host maksimal /30=2  Dari hasil diatas maka blok subnetnya adalah 0, 32, 64, 80, dan 88 Hasil Perhitungan Nama Subnet A E C D B

Subnet

Range

Broadcast

201.10.15.0 201.10.15.32 201.10.15.64 201.10.15.80 201.10.15.88

201.10.15.1-201.10.15.30 201.10.15.33-201.10.15.62 201.10.15.65-201.10.15.78 201.10.15.81-201.10.15.96 201.10.15.89-201.10.15.90

201.10.15.31 201.10.15.63 201.10.15.79 201.10.15.97 201.10.15.91

Contoh Kelas B:  IP address 170.30.0.0/20  Ada 5 ruangan: A= 4000 host, B=1500 host, C= 2000 host, D= 500 host dan E= 1000 host  Tentukan subnetnya? Jawaban  Urutkan berdasarkan jumlah host besar ke kecil  Tentukan bit net-nya (boleh kurang atau sama tapi tidak boleh lebih dari total host maksimal)  A= 4000 → bit net-nya /20, karena total host maksimal /20=4096  C= 2000 → bit net-nya /21, karena total host maksimal /27=2048  B= 1500 → bit net-nya /21, karena total host maksimal /28=2048  D= 1000 → bit net-nya /22, karena total host maksimal /29=1024  E= 500 → bit net-nya /23, karena total host maksimal /30=512  Dari hasil diatas maka blok subnetnya adalah 0, 16(4096/256), 24((2048/256)+16), 32((2048/256)+24), 36((1024/256)+32) Hasil Perhitungan Nama Subnet A C B D E

Subnet

Range

Broadcast

170.30.0.0 170.30.16.0 170.30.24.0 170.30.32.0 170.30.36.0

170.30.0.1-170.30.15.254 170.30.16.1-170.30.23.254 170.30.24.1-170.30.31.255 170.30.32.1-170.30.35.254 170.30.36.1-170.30.37.255

170.30.15.255 170.30.23.255 170.30.31.255 170.30.35.255 170.30.37.255

2.3 Konsep Penerapan Virtual LAN (VLAN)

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN.

2.3.1 Kegunaan VLAN a) b) c)

Menimalisir kemungkinan terjadinya konflik IP yang terlalu banyak. Mencegah terjadinya collision domain (tabrakan domain). Mengurangi tingkat vulnerabilities.

2.3.2 Keunggulan VLAN a) b) c)

Security : keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secarfa logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.\ Cost reduction : penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia. Higher performance : pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.

2.3.3 Jenis-jenis VLAN a)

b)

Port based : Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk (VTP). MAC based : Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap komputer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada.

c) d) e)

Protocol based : Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan. IP Subnet Address based : Selaij bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN. Authentication based : Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol 802.1x.

2.3.4 Konfigurasi VLAN pada winbox a)

Masuk ke aplikasi winbox lalu pergi ke interface pilih add (+) dan pilih VLAN

b)

Isikan nama VLAN dan VLAN ID sesuai dengan yang sudah ditentukan,pada interfacenya pilih interface yang akan digunakan sebagai master interface dari VLAN tersebut

c)

Jika sudah,pindah ke menu IP Address dan tambahkan IP pada interface VLAN tersebut

BAB III PENUTUP 3.1 Saran

3.2 Simpulan

Related Documents

Kelompok
May 2020 52
Kelompok
May 2020 50
Kelompok
May 2020 61
Kelompok
June 2020 49
Kelompok 7 Kelompok 12
June 2020 53

More Documents from "lisa evangelista"

Kelompok 10.docx
December 2019 18
Fix Kalee.kel10.docx
December 2019 9
Kelompok 2.docx
November 2019 20
Sap 4 Presentasi.docx
November 2019 19
Kartel Sms.docx
May 2020 15